Category: Antaranews.com Nasional

  • Pohon di Pondok Indah diremajakan demi keselamatan warga

    Pohon di Pondok Indah diremajakan demi keselamatan warga

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meremajakan pepohonan di kawasan Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, agar tak lagi membahayakan pengguna jalan.

    Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Fajar Sauri menjelaskan sebanyak delapan pohon Palem Raja (Royal Palm) yang telah berusia tua dan mengalami keropos akar ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan.

    “Peremajaan pohon ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan ekologi kota,” kata Fajar di Jakarta, Selasa.

    Sebagai langkah pengganti, kata Fajar, pihaknya menanam lima pohon Tabebuya di lokasi yang sama.

    Secara bertahap, akan dilakukan pula peremajaan terhadap kurang lebih 200 pohon Palem Raja di sepanjang median jalan Jl. Metro Pondok Indah yang membentang sepanjang 3,8 kilometer.

    Langkah peremajaan ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi ekologi kota, mempercantik estetika kawasan, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna jalan.

    Pohon pengganti yang ditanam akan disesuaikan dengan jenis pohon asli Indonesia yang memiliki kemampuan menyerap polutan dan dapat tumbuh dengan baik di area terbatas.

    Salah satu di antaranya adalah pohon Tabebuya, yang dikenal memiliki daya serap polutan tinggi serta nilai estetika karena bunganya yang indah.

    Lebih lanjut, Fajar pun mengajak masyarakat untuk sama-sama merawat dan menjaga lingkungan.

    “Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat pohon di sekitar kita, karena pohon bukan hanya penghijau kota, tetapi juga pelindung kehidupan,” kata Fajar.

    Fajar mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan, pemeliharaan dan perawatan pohon di seluruh Jakarta, demi keselamatan, kenyamanan, serta kelestarian lingkungan hidup bagi warga Ibu Kota.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bukti pengeroyokan dan penembakan di Tanah Abang dikumpulkan

    Bukti pengeroyokan dan penembakan di Tanah Abang dikumpulkan

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan bukti, keterangan saksi dan kamera pengintai (closed-circuit television/CCTV) untuk mengetahui kejadian pengeroyokan serta penembakan di kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang.

    “Kami menerima laporan adanya dugaan pengeroyokan dan penganiayaan dengan korban seorang laki-laki berinisial WA. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan atas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Susatyo mengatakan, pengeroyokan dan penembakan terjadi sekitar pukul 07.28 WIB, petugas langsung melakukan langkah cepat dengan menurunkan tim untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

    Menurut dia, korban seorang pria berinisial WA (34) mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.

    Ia menyatakan bahwa pada saat tim tiba di lokasi sekitar pukul 09.47 WIB, situasi sudah kondusif dan korban telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Saat pemeriksaan awal, belum ada saksi yang bisa memberikan keterangan jelas terkait kronologi dan identitas pelaku. Saat ini, kami masih melakukan pendalaman dan olah TKP lanjutan,” ujarnya.

    Susatyo mengatakan, petugas masih mengumpulkan barang bukti dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi guna mengidentifikasi pelaku serta mengetahui motif di balik aksi kekerasan tersebut.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami sedang mengidentifikasi pelaku serta menelusuri apakah kasus ini terkait konflik pribadi atau motif lain,” kata dia.

    Kapolres menegaskan bahwa jajarannya akan menindak tegas pelaku kekerasan dan terus menjaga keamanan di Jakarta Pusat.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi. Percayakan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian. Setiap perkembangan akan kami sampaikan secara terbuka,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI tetap prioritaskan pembangunan kembali Rusunawa Marunda

    DKI tetap prioritaskan pembangunan kembali Rusunawa Marunda

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap memprioritaskan pembangunan kembali Rusunawa Marunda meski anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) daerah ini berkurang mulai tahun depan.

    “Pak Gubernur pastikan ini tetap prioritas meski ada pemangkasan dana bagi hasil (DBH) Rp15 triliun untuk APBD 2026,” kata Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim di Jakarta, Selasa.

    Chico menjelaskan, pembongkaran lima menara Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda Cluster C telah dilakukan secara bertahap sejak pertengahan 2025. Lima menara tersebut terdiri dari blok C1 hingga C5.

    Menurut Chico, pembangunan ulang rusunawa tersebut sesuai dengan prioritas Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang ingin menghadirkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Ketika pembongkaran rampung, Chico mengatakan proses akan langsung berlanjut ke pembangunan dua menara baru.

    “Pembongkaran selesai target akhir 2025, lanjut dengan pembangunan dua menara baru dari total lima menara 20 lantai, 1.440 unit. Itu dimulai awal 2026,” jelas Chico.

    Adapun per Oktober 2025, Chico menjabarkan pembongkaran fisik sudah berjalan di sebagian besar menara dengan fokus pada struktur yang dinilai tidak layak huni oleh kajian BRIN 2021.

    Kemudian, lanjut Chico, proses administratif seperti penghapusan aset ke Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI dan penaksiran oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) telah selesai lebih awal berkat efisiensi anggaran.

    “Sehingga eksekusi lapangan dimulai sekitar Mei-Juni 2025. Saat ini, sekitar 60-70 persen pekerjaan pembongkaran rampung, termasuk survei dan pembersihan puing, tanpa hambatan signifikan dari relokasi warga (yang sudah dipindah ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sejak 2023),” jelas Chico.

    Chico menambahkan, seluruh revitalisasi di Jakarta direncanakan rampung dalam lima tahun atau hingga 2030.

    Revitalisasi tersebut juga termasuk fasilitas pendukung seperti taman dan akses transportasi.

    “Warga relokasi diprioritaskan untuk pindah kembali, dengan subsidi sewa tetap terjangkau. Ini bagian dari program jamak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) 2025-2026 untuk 3.000 unit rusun baru/revitalisasi di Jakarta,” kata Chico.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar

    Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar

    empat tahun dan denda Rp1 miliar

    Jakarta (ANTARA) – Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis empat tahun dan denda Rp1 miliar kepada terdakwa Nikita Mirzani atas kasus dugaan pemerasan disertai ancaman.

    “Menjatuhkan pidana penjara selama empat tahun dan denda Rp1 miliar,” kata hakim Khairul Saleh dalam sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa.

    Khairul mengatakan bila terdakwa tidak membayar denda maka akan dipidana kurungan selama tiga bulan.

    Dengan demikian, untuk pasal yang disangkakan lainnya kepada terdakwa yakni tindak pidana pencucian uang (TPPU) dinyatakan tidak terbukti.

    Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang pembacaan putusan dengan terdakwa Nikita Mirzani dalam kasus pemerasan dan TPPU pada Selasa pukul 12.40 WIB.

    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut majelis hakim PN Jakarta Selatan untuk menghukum Nikita Mirzani dengan pidana 11 tahun penjara dan denda sebesar Rp2 miliar subsider enam bulan kurungan.

    Sidang kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di PN Jaksel untuk membongkar produk Reza Gladys yang tak terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Tindak pidana tersebut melibatkan asisten Nikita yang bernama Ismail Marzuki atau Mail Syahputra.

    Dakwaan yang dibacakan JPU dalam persidangan sebelumnya, disebut Nikita Mirzani mengancam bos perawatan kulit (skincare) milik dokter Reza Gladys (RGP) membayar Rp4 miliar untuk uang tutup mulut terkait produk yang dijual.

    Disebutkan juga, Nikita menggunakan uang tersebut untuk membayar sisa kredit pemilikan rumah (KPR).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

    Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Artis Nikita Mirzani menghadiri sidang pembacaan putusan terkait kasus dugaan pemerasan disertai ancaman dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

    “Makasih, tujuh bulan selalu menemani,” kata Nikita kepada pengunjung sidang di PN Jaksel, Selasa.

    Nikita memasuki ruang sidang utama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 12.35 WIB.

    Dia mengenakan gaun berwarna hitam dengan rambut terurai dan bagian atasnya dikepang dengan model “cornrow”.

    Cornrow adalah gaya rambut kepang tradisional yang dibuat dengan mengepang rambut sangat dekat dengan kulit kepala, membentuk barisan-barisan yang terangkat dan rapat.

    Sang terdakwa tampak ceria seakan tak sabar menunggu pembacaan putusan yang nanti diterimanya.

    Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang pembacaan putusan dengan terdakwa Nikita Mirzani dalam kasus pemerasan dan TPPU pada Selasa ini mulai pukul 12.40 WIB.

    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut majelis hakim PN Jakarta Selatan menghukum Nikita Mirzani dengan pidana 11 tahun penjara dan denda sebesar Rp2 miliar subsider enam bulan kurungan.

    Sidang kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di PN Jaksel untuk membongkar produk Reza Gladys yang tak terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Tindak pidana tersebut melibatkan asisten Nikita yang bernama Ismail Marzuki atau Mail Syahputra.

    Dakwaan yang dibacakan JPU dalam persidangan sebelumnya, disebut Nikita Mirzani mengancam bos perawatan kulit (skincare) milik dokter Reza Gladys (RGP) membayar Rp4 miliar untuk uang tutup mulut terkait produk yang dijual.

    Disebutkan juga, Nikita menggunakan uang tersebut untuk membayar sisa kredit pemilikan rumah (KPR).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku jual motor hasil curian Rp5 juta ke penadah di Tanah Merah

    Pelaku jual motor hasil curian Rp5 juta ke penadah di Tanah Merah

    Jakarta (ANTARA) – Terduga pelaku berinisial JY menjual sejumlah motor hasil curian ke seorang penadah berinisial KJ di Tanah Merah, Kelapa Gading Jakarta Utara.

    “Kami masih lakukan pengembangan untuk tersangka penadahan. Kami akan terus lakukan penyelidikan,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Selasa.

    Pihaknya juga terus melakukan pengembangan apakah jaringan ini terkait dengan jaringan penjual kotor curian yang dijual ke Pulau Sumatera.

    “Semua masih dalam pengembangan,” kata Seto.

    Sementara pelaku JY saat ditanya, mengaku sudah beberapa kali melakukan pencurian di kawasan Kelapa Gading dan Cilincing.

    “Saya jual motor Rp5 juta per unit,” katanya.

    Hasil dari penjualan motor ini, lanjutnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan foya -foya.

    Sementara pelaku AS (16) adalah anak berhadapan dengan hukum, mengaku diajak pelaku JY untuk mencuri.

    “Saya cuma diajak untuk cari duit, saya mau dan ikut,” kata dia.

    Ia mengaku baru pertama kali melakukan aksi pencurian dan langsung ditangkap petugas kepolisian.

    Sementara pelaku MS (23) mengaku sudah berkeluarga dan diajak ikut mencuri motor.

    “Anak dan istri saya di rumah dan saya baru pertama kali mencuri. Saya diajak,” katanya.

    Sebelumnya Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kelapa Gading menangkap tiga pria berinisial JY (29), AS (16) dan MS (23) yang babak belur dihajar warga setelah mencuri motor korban berinisial NM (50) di Kampung Rawa Indah Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Kamis (23/10) malam.

    “Ketiga pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Kiki Tanlim.

    Dia mengatakan kejadian itu terjadi pada Kamis (23/10) sekitar pukul 21.15 WIB, kemudian petugas mengamankan para pelaku pada pukul 21.30 WIB dari amukan warga yang emosi terhadap tindak kejahatannya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencuri motor di Cengkareng Jakbar tewas usai diamuk massa

    Pencuri motor di Cengkareng Jakbar tewas usai diamuk massa

    Jakarta (ANTARA) – Seseorang diduga pencuri sepeda motor di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) tewas setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati usai diamuk massa

    Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Aang Kaharudin mengatakan bahwa ketika polisi tiba di lokasi, pria berinisial W (31) asal Lampung itu sudah dalam keadaan babak belur.

    “Setelah itu, kita bawa langsung ke Kramat Jati (RS Polri), dirawat, beberapa jam kemudian ternyata dinyatakan tewas. Jadi, semalam meninggalnya (27/10). Sudah ada keluarganya mendatangi,” kata Aang saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, Muslih, Ketua RT 006 RW 008 Duri Kosambi mengaku bahwa pelaku tidak lagi sadarkan diri saat diamankan kepolisian.

    “Kalau melihat kondisi pelaku, memang yang namanya massa, parah, habis itu jadi sasaran massa,” kata Muslih.

    Kendati berlumur darah dan tak sadarkan diri, kata Muslih, pelaku masih hidup dan masih bernafas saat diamankan oleh polisi ke Mapolsek Cengkareng.

    “Sudah tak sadar, tapi masih ada (nafasnya),” ujar dia.

    Adapun pengeroyokan oleh massa itu terjadi setelah pelaku mencoba mengambil sepeda motor milik seorang pedagang di pinggir Jalan Kresek Raya.

    “Kejadiannya itu di parkiran pemancingan. Yang dicuri itu motornya tukang keripik singkong,” kata Muslih.

    Sempat berhasil membobol dan membawa motor korban dengan cara didorong tetapi kemudian dipergoki korban yang sontak mengejar sang pelaku.

    Korban dan pelaku pun disebut sempat terlibat aksi saling tarik motor, tak jauh dari lokasi awal.

    “Motor diambil, sudah dibawa jarak sekitar 100 meter. Korban tahu motornya lagi dibawa, dikejar. Sempat tarik-tarikan itu,” katanya.

    Kalah dalam perebutan motor itu, pelaku kemudian melarikan diri dengan cara berlari masuk ke dalam permukiman warga.

    Saat melarikan diri, pelaku sempat mengancam warga yang mengejar dengan mengeluarkan sebuah senjata api berupa pistol.

    Namun, senjata itu hanya dikeluarkan dan tidak ditembakkan sama sekali, sehingga warga tetap mengejar pelaku.

    Rute pelarian yang sekaligus dijadikan tempat bersembunyi pelaku ternyata berujung pada sebuah gang buntu.

    Akhirnya, pelaku pun tertangkap oleh gerombolan warga di Gang Masjid Al Hikmah dan langsung menjadi sasaran pengeroyokan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga keluhkan gelapnya JPO Halte Transjakarta Cawang Baru

    Warga keluhkan gelapnya JPO Halte Transjakarta Cawang Baru

    Jakarta (ANTARA) – Sebagian warga mengeluhkan kondisi penerangan jembatan penyeberangan orang (JPO) Halte Transjakarta Cawang Baru di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Sudah tiga hari mati, tidak tahu penyebabnya karena apa. Jadi, sekarang kalau lewat JPO itu gelap, bahaya,” kata salah satu warga sekitar Winda (27) di Jatinegara, Jakarta Timur.

    Dia mengungkapkan lampu penerangan yang seharusnya berfungsi dan menunjang keamanan warga itu dalam beberapa hari terakhir justru mati total sehingga kondisi JPO tampak gelap gulita.

    Hanya penerangan pada area Halte Transjakarta Cawang Baru saja yang berfungsi, sementara penerangan anak tangga hingga lorong JPO seluruhnya tidak berfungsi.

    Menurut dia, kondisi penerangan JPO yang tidak berfungsi itu membahayakan karena jarak pandang warga sangat terbatas. Apalagi ketika harus menapaki anak tangga saat naik dan turun.

    Hal serupa dikatakan warga lainnya, yakni Damar (34). Ia mengaku terpaksa mengandalkan penerangan lampu dari ponselnya saat melintasi JPO Halte Transjakarta Cawang Baru.

    Dia juga merasa khawatir saat menggunakan JPO tersebut dalam keadaan gelap, apalagi ditambah kondisi hujan.

    “Apalagi sekarang kalau malam hujan terus, kita kan jadi tambah susah melihat pas di area JPO mau masuk halte. Takutnya pas hujan, tidak ada lampu, nanti malah terpeleset,” ujar Damar.

    Kondisi penerangan JPO Halte Transjakarta Cawang Baru yang tidak berfungsi itu menurut dia bukan pertama kalinya terjadi, karena beberapa waktu lalu kondisi serupa juga sempat terjadi.

    Dia pun berharap agar Pemerintah Kota Jakarta Timur dapat melakukan penanganan terhadap kondisi penerangan di JPO Halte Transjakarta Cawang Baru sehingga kembali berfungsi secara optimal.

    “Takutnya kan kondisi gelap begini juga dimanfaatkan orang-orang untuk berbuat kriminal. Sementara di JPO kan tidak ada petugas, kecuali kalau masuk area Halte, baru ada,” ucap Damar.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi ungkap senjata api milik pencuri motor di Jakbar pistol mainan

    Polisi ungkap senjata api milik pencuri motor di Jakbar pistol mainan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkap senjata api yang digunakan oleh pencuri motor di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, merupakan pistol mainan.

    “Senjata mainan itu ternyata. Memang ada kunci letter T yang dipakai. Tapi pas dicek, ternyata pistol mainan itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Aang Kaharudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Warga yang menghajar pelaku berinisial W (31) itu pun tak menyadari senjata yang digunakan pelaku adalah pistol mainan.

    “Tapi, ya, namanya kan warga kan enggak tahu, ya, mainan apa asli, taunya itu senjata aja,” ujar Aang.

    Pihak kepolisian menerima informasi pencurian tersebut pada Senin (27/10) pukul 19.00 WIB.

    “Jadi, semalam sekitar pukul 7 malam, ada salah satu warga telepon ke Polsek, ada maling motor di kawasan Duri Kosambi. Tapi, ternyata pas kami datang, posisi pelaku sudah dihakimi warga. Karena sudah lumayan juga tuh kondisinya, langsung kita bawa ke RS Polri Kramat Jati,” papar Aang.

    Sebelumnya, seorang pencuri sepeda motor yang bersenjata api babak belur setelah diamuk massa di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (27/10) malam..

    Pelaku pun tidak lagi sadarkan diri ketika diamankan oleh kepolisian.

    “Kalau melihat kondisi pelaku, memang yang namanya massa, ya, parah, habis itu jadi sasaran massa,” kata Ketua RT 006 RW 008, Duri Kosambi Muslih, Selasa.

    Kendati berlumur darah dan tak sadarkan diri, kata dia, pelaku masih hidup dan masih bernafas saat diamankan oleh polisi ke Mapolsek Cengkareng.

    “Sudah enggak sadar, tapi masih ada (nafasnya). Mungkin (dibawa) ke Rumah Sakit Polri, ya, kalau setahu saya,” ujar Muslih.

    Dia menceritakan pengeroyokan itu terjadi setelah pelaku mencoba mencuri motor milik seorang pedagang di pinggir Jalan Kresek Raya.

    “Kejadiannya itu di parkiran pemancingan, yang dicuri itu motornya tukang keripik singkong,” papar Muslih.

    Menurut dia, pelaku sempat membobol dan membawa motor korban dengan cara didorong. Namun, tindak kejahatan itu kemudian dipergoki korban yang sontak mengejar pelaku.

    Korban dan pelaku pun sempat terlibat aksi saling tarik motor, tak jauh dari lokasi awal.

    “Motor diambil, sudah dibawa jarak sekitar 100 meter. Tahulah (korban) motornya lagi dibawa, dikejar. Sempat tarik-tarikan itu,” terang Muslih.

    Kalah dalam perebutan motor itu, sambung dia, pelaku kemudian melarikan diri dengan berlari masuk ke dalam permukiman warga.

    Saat melarikan diri, pelaku sempat mengancam warga yang mengejarnya dengan sepucuk senjata api berupa pistol. Namun, senjata itu hanya dikeluarkan dan tidak ditembakkan sama sekali, sehingga warga tetap mengejar pelaku.

    Rute pelarian yang sekaligus dijadikan tempat bersembunyi pelaku rupanya berujung pada sebuah gang buntu. Pelaku pun tertangkap oleh gerombolan warga di Gang Masjid Al Hikmah dan langsung menjadi sasaran pengeroyokan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi serahkan motor milik warga Kelapa Gading yang dicuri

    Polisi serahkan motor milik warga Kelapa Gading yang dicuri

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyerahkan satu unit sepeda motor milik warga yang dicuri saat diparkir di depan rumahnya di Kampung Rawa Indah, Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, pada Kamis (23/10).

    “Hari ini, kami kembalikan motor yang sudah dicuri ketiga pelaku, dan ini sebagai bentuk transparansi dan upaya memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan pihaknya bertekad menjaga situasi di wilayah Kelapa Gading tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi warga untuk berniaga, berlibur maupun relaksasi.

    Dia juga meminta agar warga pemilik kendaraan selalu waspada saat memarkir kendaraannya, tidak parkir sembarangan dan menggunakan kunci ganda.

    “Jika ada rezeki lebih, sebaiknya pasang kamera pengintai atau CCTV di rumah atau lingkungan,” ujar Seto.

    Sementara itu, korban pencurian yang bernama Suprihatin (45) mengucapkan terima kasih atas langkah cepat kepolisian dalam menangkap ketiga pelaku.

    Dia mengaku sangat kesulitan setelah kehilangan motornya karena sehari-hari digunakan untuk mengantar anak sekolah, ngojek dan lainnya.

    “Saya sangat terbantu,” ungkap Suprihatin.

    Sebelumnya, Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kelapa Gading menangkap tiga pria berinisial JY (29), AS (16), dan MS (23) yang babak belur dihajar warga setelah mencuri motor korban berinisial NM (50) di Kampung Rawa Indah, Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (23/10) malam.

    “Ketiga pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Kiki Tanlim di Jakarta, Jumat.

    Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim menjelaskan kejadian itu berawal saat korban pulang kerja dan langsung memarkir motornya di depan rumah.

    Setelah itu, korban masuk ke dalam rumah bersama sang istri. Beberapa saat kemudian, korban mendengar suara motor dari arah depan rumah dan melihat lampu motor menyala.

    Setelah dilihat, ternyata motor korban hendak dibawa kabur oleh ketiga orang pelaku yang tidak dikenal.

    Korban pun segera keluar rumah dan meneriaki maling serta menghadang pelaku.

    “Korban langsung menghadang ketiganya dan berhasil diamankan warga,” kata Kiki.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.