Category: Antaranews.com Nasional

  • Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta mengemukakan kekerasan terhadap anak masih terjadi hingga saat ini, salah satunya disebabkan kurangnya komunikasi efektif antara orang tua dan anak.

    Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perlindungan Anak, Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Evi Lisa dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Jakarta, Kamis.

    “Ketika komunikasi tertutup atau diwarnai kemarahan dan penolakan, anak akan mencari pelarian di luar rumah yang terkadang membawanya pada lingkungan yang tidak aman dan berisiko tinggi terhadap kekerasan,” kata dia.

    Sejak Januari hingga 30 Oktober 2025, jumlah korban kekerasan terhadap anak yang diterima oleh Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.562 orang.

    Dari jumlah korban tersebut, kebanyakan merupakan anak tingkat SMA atau sederajat, yakni 537 orang, lalu 412 anak di tingkat SD atau sederajat dan 392 anak tingkat SMP atau sederajat.

    Kemudian sisanya dialami anak di tingkat TK (53 orang), PAUD (39 orang) dan tidak sekolah (129 orang).

    Berkaca dari jumlah kasus tersebut, Evi menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan tidak hanya dilakukan melalui regulasi dan penegakan hukum, tetapi juga melalui penguatan fungsi keluarga dan pola komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.

    “Keluarga adalah benteng pertama perlindungan anak dan komunikasi adalah jembatan yang menjaga hubungan antara orang tua dan anak,” kata dia.

    Menurut dia, ketika komunikasi antara orang tua dan anak terbuka, kemudian ada saling menghargai, maka akan membantu anak merasa amat untuk bercerita, mengungkapkan perasaan dan meminta nasihat ketika menghadapi masalah.

    Masa remaja adalah pencarian jati diri. Anak mulai berpikir kritis, ingin diakui dan seringkali menghadapi tekanan dari lingkungan sekitarnya.

    “Pada masa inilah peran orang tua menjadi sangat penting bukan sekadar sebagai pengawas, tetapi juga sebagai sahabat, pendengar, dan pembimbing yang penuh kasih,” katanya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) DKI terus berkomitmen memperkuat sistem perlindungan anak termasuk melalui kegiatan sosialisasi, edukasi dan kolaborasi lintas sektor.

    Dia berharap nantinya terwujud gerakan bersama dalam membangun kesadaran, meningkatkan kapasitas, dan memperkuat komunikasi antara orang tua, guru, masyarakat dan remaja itu sendiri.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang pria tewas akibat dianiaya orang tak dikenal di Bekasi

    Seorang pria tewas akibat dianiaya orang tak dikenal di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial AS tewas akibat dianiaya oleh orang tak dikenal di Jalan Gelora RT 011/004 Desa Babelan kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Kejadiannya terjadi pada Rabu (29/10) sekitar pukul 04.20 WIB,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Reonald menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban bersama temannya berboncengan naik motor pulang dari “nongkrong” bersama.

    “Namun saat melintas di TKP, ada tiga orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan membawa senjata tajam sambil mendekati korban dan temannya,” katanya.

    Kemudian salah satu pelaku membacok korban menggunakan celurit dan mengenai paha sebelah kiri korban.

    “Kemudian salah satu pelaku lainnya menendang sepeda motor hingga korban dan saksi terjatuh dari sepeda motor,” kata Reonald.

    Selanjutnya, saksi langsung membawa korban untuk mendapatkan pertolongan ke Klinik Yakri kemudian dirujuk ke RS Ananda. Tapi sesampai di rumah sakit (RS), korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

    Reonald menambahkan kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polsek Babelan untuk menangkap para pelaku yang masih dalam penyelidikan (lidik).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda rumah di komplek Asrama Polri, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis sekitar pukul 16.29 WIB diduga dipicu arus pendek listrik (korsleting).

    Objek yang terbakar rumah tinggal di Asrama Polri Kelurahan Kramat Jati milik Ibu Enang Sunarsih seluas 15 meter persegi (m2).

    “Penyebabnya korsleting listrik,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Kebakaran itu sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dalam waktu singkat.

    Percikan api dari hubungan arus pendek listrik memicu nyala api yang kemudian membakar sebagian bangunan rumah. “Jadi laporannya tiba-tiba terjadi penyalaan diduga korsleting listrik. Warga panik, lalu menghubungi kami,” katanya.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 16.31 WIB. “Begitu laporan kami terima, enam unit mobil pemadam dengan total 30 personel langsung dikerahkan menuju lokasi,” ujar Abdul.

    Tim pemadam tiba di lokasi pukul 16.36 WIB dan segera melakukan pemadaman. Api berhasil dilokalisir pukul 16.40 WIB dan pendinginan sekitar pukul 16.45 WIB.

    Abdul memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.

    Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran itu menimbulkan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp40 juta. Sejumlah perabotan rumah tangga dan bagian atap bangunan hangus terbakar.

    Selama proses pemadaman, petugas juga dibantu warga dan anggota keamanan sekitar Asrama Polri. Jalan menuju lokasi sempat ditutup sementara untuk memudahkan mobil pemadam melakukan pemadaman.

    Setelah api benar-benar padam dan dinyatakan aman, petugas melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa. “Status kebakaran dinyatakan padam dan selesai sekitar pukul 17.01 WIB,” katanya.

    Abdul mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran di permukiman, terutama pada musim hujan disertai angin seperti saat ini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KI DKI ajak kampus Inisiasi Perda Keterbukaan Informasi Publik

    KI DKI ajak kampus Inisiasi Perda Keterbukaan Informasi Publik

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta mengajak universitas untuk mendorong terbitnya Peraturan Daerah (Perda) mengenai keterbukaan informasi publik.

    Hal itu disampaikan Ketua KI DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat, dalam talkshow bertajuk “Pemuda Cerdas, Akses Informasi Berkualitas, Wujudkan Jakarta Transparan dan Akuntabel” di Universitas YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis.

    “Hingga kini DKI Jakarta belum memiliki Perda Keterbukaan Informasi Publik dan masih mengandalkan Peraturan Gubernur,” katanya.

    Harry menjelaskan keberadaan Perda menjadi kebutuhan mendesak mengingat Jakarta merupakan kota global yang dituntut menerapkan tata kelola pemerintahan transparan.

    “Kita di Jakarta belum punya Perda keterbukaan informasi publik. Ini menjadi tantangan, apalagi sebagai kota global. Perda akan melibatkan banyak pihak sehingga lebih komprehensif dalam menjamin hak publik,” ucapnya.

    Harry juga berharap kampus, khususnya Fakultas Hukum Universitas YARSI, dapat memberikan kontribusi akademik dalam proses penyusunan naskah akademik Perda Keterbukaan Informasi Publik di Jakarta.

    “Kalau bisa Rancangan Perda KIP didorong dari Kampus YARSI. UU sudah ada, Pergub sudah ada, yang belum Perda. Ini penting untuk memastikan hak publik terjamin dan mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,” ucapnya.

    Harry juga mendorong mahasiswa Universitas YARSI untuk aktif menjadi agen perubahan yang kritis dalam mengawal transparansi pemerintahan.

    “Saya harap ke depan mahasiswa di sini tidak hanya jadi warga biasa tanpa pengaruh, tapi harus jadi orang yang punya pengaruh, terutama dalam memanfaatkan UU KIP untuk memperoleh informasi publik,” kata Harry.

    Sementara itu, Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan talkshow Keterbukaan Informasi Publik di kampusnya.

    Menurutnya, kolaborasi antara Komisi Informasi DKI Jakarta dan perguruan tinggi merupakan langkah penting dalam memperkuat pemahaman publik mengenai hak atas informasi.

    “Kami mengapresiasi Komisi Informasi DKI Jakarta yang telah merangkai acara ini. Saya kira banyak kampus-kampus lain yang juga siap menunggu sosialisasi dari Komisi Informasi,” ujar Fasli.

    Talkshow Keterbukaan Informasi Publik ini menghadirkan narasumber, yakni Komisioner KI DKI Jakarta Bidang Kelembagaan Aang Muhdi Gozali, Kepala Perpustakaan Universitas YARSI Indah Kurnianingsih, serta Ketua/Anggota KPU DKI Jakarta Periode 2013–2018, dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni Universitas YARSI, Mubarik Ahmad.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemotor tewas akibat kecelakaan di Cengkareng Jakbar

    Pemotor tewas akibat kecelakaan di Cengkareng Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pengendara sepeda motor bernama Tarsisua (61) tewas akibat kecelakaan di Jalan Peternakan Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis.

    “Korban mengalami luka pada bagian kepala dan pinggang kanan, hingga meninggal dunia di TKP (tempat kejadian peristiwa),” ujar Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto saat dihubungi di Jakarta.

    Kecelakaan bermula saat korban melaju dari arah timur ke barat di Peternakan Raya dan sesampainya di dekat PT. KIG Group, korban menyalip truk Fuso Mitsubishi bernomor polisi B-9807-FXS yang dikemudikan pria bernama Sahrudin.

    “Saat menyalip, korban terjatuh dan terlindas roda belakang kiri truk yang melaju searah di samping kanannya. Lindasan itu membuat korban terluka parah pada bagian kepala dan pinggang kanan memar, hingga meninggal dunia di TKP,” kata Joko.

    Joko mengatakan, jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tengerang

    “Visum et repertum atau laporan resmi forensik sudah dimintakan,” kata Joko.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok pembatas TPU Jeruk Purut roboh akibat hujan deras

    Tembok pembatas TPU Jeruk Purut roboh akibat hujan deras

    Jakarta (ANTARA) – Tembok pembatas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan roboh akibat hujan deras di daerah itu pada Kamis sore pukul 16.00 WIB.

    “Akibat hujan sangat lebat, mengakibatkan tembok (pembatas) roboh,” kata Kepala TPU Jeruk Purut Edi Nurzaman saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Edi mengatakan hujan di lokasi mengakibatkan tembok pembatas roboh sekitar pukul 17.00 WIB.

    Dia mengatakan kejadian tembok pembatas roboh di TPU tersebut hingga saat ini baru terjadi kedua kalinya.

    Oleh karena itu, pihaknya memastikan jalan di sekitar TPU itu ditutup agar warga mencari jalan alternatif lainnya.

    “Iya, jalan dialihkan sementara ke atas dulu karena memang hujan,” ucapnya.

    Ia juga menyebut, tak ada korban dari peristiwa ini.

    Ia tak merinci detail dari tembok pembatas yang roboh tersebut.

    Sementara itu, hingga pukul 18.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 28 RT di Jakarta Selatan yang masih tergenang banjir.

    Rinciannya yakni satu RT di Cilandak Barat dengan ketinggian 80 sentimeter (cm) yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Lalu, satu RT di Bangka dengan ketinggian 110 cm yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut. Kemudian, 26 RT dengan ketinggian 30 cm yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Meresahkan pengendara, “Pak Ogah” di Jakarta Utara ditangkap

    Meresahkan pengendara, “Pak Ogah” di Jakarta Utara ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan menangkap seorang pria “Pak Ogah” berinisial EF (37) karena sering meresahkan seperti diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada pengguna lalu lintas di turunan Tol Sunda Kelapa, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Kami menindaklanjuti laporan masyarakat terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan aksi seorang “Pak Ogah” mengatur lalu lintas di lokasi tersebut yang diduga melakukan pungutan liar,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya didampingi Kanit Reskrim AKP Samson Sosa Hutapea di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya segera melakukan pengecekan ke lokasi kejadian pada Kamis siang sekitar pukul 13.20 WIB.

    Petugas berhasil menangkap satu orang pria yang diduga sebagai “Pak Ogah” dalam video tersebut.

    “Pelaku merupakan warga Penjaringan dan saat ditangkap, petugas menyita barang bukti uang tunai Rp16.500,” kata dia.

    Ia mengatakan petugas bergerak cepat menindaklanjuti aduan masyarakat dan saat ini terduga telah ditangkap dan akan dilakukan pendalaman untuk memastikan apakah ada unsur pungli dalam aktivitas tersebut.

    “Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan terhadap yang bersangkutan,” kata dia.

    Dirinya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas mengatur lalu lintas tanpa kewenangan karena dapat membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

    “Masyarakat juga diminta untuk tidak ragu melapor apabila menemukan praktik pungli di wilayah hukum Polsek Metro Penjaringan,” kata dia.

    Sementara Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Samson Sosa Hutapea mengatakan petugas langsung melakukan interogasi dan pria ini mengaku tidak melakukan pungutan liar (pungli) atau pemalakan.

    Pelaku ini mengaku hanya membantu mengatur kendaraan agar tidak terjadi kemacetan.

    “Pelaku mengaku, uang yang diterima berasal dari pengendara yang secara sukarela memberikannya,” kata dia.

    Sementara itu, seorang pelaku yang ada di video dengan inisial KK masih dam proses pencarian .

    “Kami masih melakukan pengejaran terhadap satu Pak Ogah lainnya,” kata dia.

    Petugas juga menginterogasi saksi-saksi di sekitar lokasi dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan lanjutan.

    “Kami masih terus dalami dan lakukan pengembangan terkait kasus ini,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI pertimbangkan usulan warganet soal pengenaan tarif JakLingko

    DKI pertimbangkan usulan warganet soal pengenaan tarif JakLingko

    masukan itu akan kami pertimbangkan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mempertimbangkan usulan masyarakat terkait pengenaan tarif untuk Mikrotrans atau JakLingko dibandingkan harus menaikkan tarif Transjakarta.

    “Jadi, kadang kala, kita kasih gratis pun salah. Tapi nggak apa-apa, masukan itu akan kami pertimbangkan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota, Kamis.

    Kendati demikian, Pramono memang mengakui banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan JakLingko seperti pengemudi ugal-ugalan, tidak ramah kepada penumpang, hingga membawa keluarga ikut bekerja.

    Atas keluhan tersebut, masyarakat pun mengusulkan agar sebaiknya JakLingko yang sebelumnya gratis nantinya dipungut tarif

    Hal ini diharapkan sopir atau pramudi JakLingko tak lagi berlaku seenaknya karena kerap membuat penumpang tak nyaman.

    “Memang, Mikrotrans ini, kami juga nggak mau seakan-akan sekarang menjadi milik pribadi. Di lapangan seperti itu. Nyetir bawa keluarganya, anaknya ada di sampingnya. Nggak boleh terjadi, tetap harus bekerja profesional,” jelas Pramono.

    Sementara itu, besaran kenaikan tarif Transjakarta juga masih dikaji oleh Pemerintah Jakarta. Namun, Pramono memastikan kenaikan tarif pasti akan terjadi.

    Calon penumpang bersiap menaiki angkutan Mikrotrans JakLingko di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    Menurut Pramono, meskipun tarif saat ini masih berlaku, beban subsidi yang ditanggung Pemprov DKI cukup besar.

    Pemerintah, katanya, harus menanggung subsidi hingga Rp9.700 per tiket.

    Kondisi ini kian terasa berat mengingat dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2026 dipangkas hingga Rp15 triliun.

    “Kami sedang memfinalkan untuk itu. Sebenarnya di tarif yang lama pun, kami sudah memberikan subsidi per tiket Rp9.700. Kan terlalu berat, kalau terus-menerus seperti itu apalagi DBH-nya dipotong,” kata Pramono.

    Terlebih lagi, Pramono juga sempat mengklaim bahwa sebagian besar tarif transportasi umum di Jakarta merupakan yang paling murah dibandingkan dengan daerah lainnya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sering eror, Transjakarta diminta benahi mesin “tap in” dan “tap out”

    Sering eror, Transjakarta diminta benahi mesin “tap in” dan “tap out”

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Transjakarta untuk memperbaiki mesin penempelan kartu untuk masuk (tap in) dan keluar (tap out) karena sering eror sehingga dikeluhkan masyarakat baik itu lambat memindai maupun menarik tarif lebih dari satu kali.

    “Saya sendiri juga mengeluhkan hal yang sama. ‘Taping’-nya seringkali tidak berjalan dengan baik dan untuk itu saya sudah meminta kepada Transjakarta untuk memperbaiki,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota, Kamis.

    Tak hanya Transjakarta, Pramono juga meminta kepada jajaran Mass Rapid Transit (MRT) untuk memperbaiki mesin tempel untuk masuk dan keluar mereka.

    Bahkan Pramono berharap, nantinya alat penempelan untuk masuk dan keluar di transportasi publik Jakarta dapat memindai dengan lebih cepat seperti di luar negeri.

    “Saya berpikir, saya berharap seperti di kota-kota besar dunia sambil lari, begini (melakukan tap kartu) saja sudah bisa ‘nge-tap’,” jelas Pramono.

    Adapun dilihat dari akun media sosial resmi Pramono Anung, isu terkait kenaikan tarif Transjakarta banyak menarik perhatian publik.

    Dilihat dari kolom komentarnya, warganet rata-rata setuju dengan kenaikan tarif Transjakarta mengingat tarif kendaraan umum tersebut belum pernah mengalami kenaikan sejak 20 tahun lalu.

    Kendati demikian, banyak warganet juga meminta kenaikan tarif tersebut juga diiringi dengan perbaikan layanan dari Transjakarta.

    Hal itu seperti meningkatkan keamanan dan keselamatan (safety) agar tak terjadi kecelakaan, hingga memperbaiki mesin pindai masuk dan keluar agar tak menyedot tarif dua kali.

    Sebelumnya, Pramono mengaku, dirinya terus mengamati pendapat-pendapat masyarakat di media sosialnya. Bahkan, ia pun mempertimbangkan usulan warganet terkait perkiraan kenaikan tarif Transjakarta mulai dari Rp5000 hingga Rp7000.

    “Saya juga mendengar rata-rata mereka (masyarakat) mengusulkan, di media (sosial) saya itu antara Rp5000 sampai Rp7000. Tetapi kami akan memutuskan sesuai dengan nanti apa yang menjadi kemampuan masyarakat,” ujar Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading

    SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading

    Jakarta (ANTARA) –

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Polda Metro Jaya Pegangsaan Dua secara perdana mengirimkan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke dua sekolah di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Alhamdulillah, kemarin distribusi program makan bergizi gratis sukses disalurkan sebanyak 1.010 porsi kepada penerima manfaat,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan sebanyak 1.010 porsi makanan bergizi itu disalurkan kepada 706 pelajar Sekolah MI Nur At-Taqwa di Kelapa Gading dan 304 pelajar Sekolah MTS Nur At-Taqwa di Kelapa Gading.

    Dalam pendistribusiannya, kata dia, Polsek Kelapa Gading menurunkan personel dengan satu unit mobil dan satu unit sepeda motor patroli.

    “Dalam pendistribusian ini, kami menyalurkan makanan berupa nasi putih, ayam teriyaki, wortel, kol, edamame dan pisang,” ujar Seto.

    Sebelum melakukan pendistribusian, Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan uji coba makanan di SPPG Pegangsaan Dua Kelapa Gading pada Rabu (15/10).

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan uji coba itu bertujuan menjamin keamanan dari makanan bergizi gratis tersebut sehingga dapat disajikan sesuai dengan selera siswa-siswi.

    Lebih lanjut, dia menuturkan SPPG Kelapa Gading ditargetkan menyalurkan makanan untuk 3.066 penerima manfaat di enam sekolah yang berlokasi di Jakarta Utara.

    “Sebelumnya, SPPG ini sudah melalui serangkaian pemeriksaan kualitas dan persiapan yang matang sebelum melakukan pendistribusian makanan,” ungkap Erick.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.