Category: Antaranews.com Nasional

  • Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Jakarta (ANTARA) –

    Gelora Bung Karno di Sabtu (25/10) pagi itu sedikit berbeda, derap langkah pelari, atau warga yang berolahraga pagi disertai keringat yang mengucur deras menjadi pemandangan awam di lokasi tersebut.

    Namun kala itu, Plaza Tenggara Gelora Bung Karno diramaikan lapak-lapak yang menjajakan beragam hal dalam kegiatan dalam kegiatan Jakarta Economic Fair (JEF) 2025.

    Mulai dari makanan seperti kopi, jus, nasi pecel hingga cokelat. Beragam pakaian hingga atribut olahraga ditawarkan ke pengunjung Ada delapan puluh lapak yang memenuhi bazar yang digelar Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan Pemprov DKI serta Otoritas Jasa Keuangan hingga Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

    Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diberikan ruang menjajakan langsung produk mereka kepada pengunjung, tentu dengan syarat transaksi harus dilakukan secara non tunai.

    Dalam kegiatan tersebut Bank Indonesia memberikan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari sejumlah diskusi yang diinisiasi oleh bank sentral tersebut kepada Pemerintah DKI Jakarta yang langsung dihadiri Gubernur Pramono Anung.

    Dari sejumlah hal, pariwisata dan ekonomi kreatif diusulkan untuk menjadi fokus pemerintah dalam mengantarkan Jakarta sebagai Kota Global Berkelanjutan.

    Adanya pengetatan di bidang anggaran membuat pemerintah daerah harus memutar otak untuk mencari sumber cuan baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini berawal dari langkah taktis pemerintah pusat melakukan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) kepada pemerintah daerah.

    Sontak keputusan yang diumumkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ini ditanggapi beragam oleh kepala daerah. Bahkan sejumlah kepala daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta mempertanyakan hal tersebut secara langsung melalui pertemuan dengan Sang Menteri Koboi.

    Aksi protes dilakukan karena banyak daerah yang sangat bergantung pada dana bantuan pusat tersebut, bahkan menjadi fondasi dalam pembangunan daerah.

    Bantuan yang tahun-tahun sebelumnya dialokasikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah.

    Bahkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mencoba melobi pemerintah pusat untuk membiayai gaji dan tunjangan ASN yang ada di daerah menggunakan dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

    Mahyeldi setuju dengan keputusan pemotongan DBH tersebut dengan syarat tanggungan gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditanggung pusat. Namun usulan tersebut tak membuat Menteri Keuangan mengubah keputusan dan tetap melakukan pemotongan dana bantuan pusat tersebut.

    Solusinya pemerintah daerah harus secara mandiri menemukan formula untuk menambah pendapatan daerah agar mampu menstabilkan neraca keuangan serta berbelanja sesuai program pembangunan yang telah direncanakan.

    DKI Jakarta

    DKI Jakarta sebagai daerah penunjang ekonomi nasional juga mengalami pemotongan dana bantuan yang nilainya cukup fantastis. Pemprov DKI Jakarta harus merelakan pemotongan anggaran bantuan senilai Rp15,4 triliun. Nilai tersebut bahkan hampir dua kali lipat dari APBD Sumatera Barat sebesar Rp7,07 triliun pada 2024.

    Gubernur DKI Pramono mengakui pemotongan dana tersebut berdampak pada postur APBD DKI Jakarta dan ia menilai angka ini cukup besar. Namun sebagai gubernur dirinya melihat hal ini secara positif dan meminta agar seluruh jajaran tidak mengeluarkan tone negatif terhadap kebijakan tersebut.

    Bahkan, dirinya menegaskan pembangunan di Jakarta tidak boleh kendor meski di tengah efisiensi. Jakarta akan tetap membangun dengan memaksimalkan dana lain yang dapat dimanfaatkan.

    Kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci dalam menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah pembangunan yang belum kunjung selesai.

    Pramono memiliki impian untuk merampungkan pembangunan yang sudah dimulai oleh para pendahulu dirinya. Mulai dari menuntaskan pembangunan monorel yang sudah dimulai sejak 2002 dan hingga saat ini tak kunjung selesai.

    Kemudian pembangunan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras yang juga tersangkut kasus dugaan korupsi tapi ia mengaku bertekad untuk menuntaskan.

    Selain itu merampungkan pembangunan MRT Fase 2 A dari Bundaran HI menuju Kota Tua yang akan dibangun dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit-oriented development (TOD yang memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik

    Belum lagi rencana pembangunan tanggul besar National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang bertujuan mencegah masuknya air laut ke daratan saat terjadinya banjir pesisir atau rob Selain itu, pembiayaan transportasi publik yang saat ini masih disubsidi pemerintah DKI Jakarta tentu menjadi beban tersendiri mulai dari tarif MRT, tarif LRT Jakarta, tarif Transjakarta hingga Jaklingko.

    Seluruh proyek dan kegiatan tersebut membutuhkan anggaran yang besar baik menggunakan sumber dari APBD maupun dana-dana yang didapatkan dari kemitraan.

    Kondisi ini membuat kepala daerah harus memutar otak untuk mencari pendanaan baik untuk memenuhi proyek pembangunan strategis maupun untuk memenuhi kebutuhan mulai dari gaji pegawai, operasional dan lainnya.

    Tingkatkan pendapatan

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan dirinya diminta untuk mencari peluang pendapatan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Pria yang dikenal dengan Si Doel Anak Betawi ini diminta mengelilingi Eropa untuk mencari peluang mendatangkan pendapatan daerah dari bidang perfileman.

    Rano mengaku sudah mengunjungi empat negara di Eropa dalam seminggu bahkan dirinya mengirimkan tim ke Busan Korea Selatan untuk mempelajari bagaimana menjadikan perfileman yang masuk dalam sub ekonomi kreatif.

    Menurut dia Busan merupakan kota kecil dan memang pemerintah di sana mengalokasikan dana Rp9 triliun per tahun untuk kebutuhan ekonomi kreatif tak hanya filem tapi juga lainnya.

    Rano berusaha menyadarkan bahwa industri filem merupakan sumber cuan yang kadang terlupakan oleh orang banyak. Ia mencontohkan proyek film Jumbo yang ditonton hingga 11 juta orang di Indonesia dan film ini dibeli dan ditayangkan di 40 negara, tentu ini menjadi satu capaian tersendiri.

    Selain itu, ia mengatakan dalam pemutaran, mendapat bagian Rp21 ribu untuk setiap tiket sehingga jumlah yang didapat secara ekonomi, jumlah tersebut tentu sangat besar. Secara ekonomi potensi perfilman di Indonesia ini sangat besar, data tahun 2024 jumlah penonton film di bioskop mencapai 122 juta orang dan 65 persen di antaranya atau sekitar 80 juta orang menonton film Indonesia.

    Total 141 rumah produksi film di Indonesia dan 80 persen berdomisili di Jakarta dan lebih 42 ribu judul film sudah terdaftar di lembaga sensor Indonesia. Selain itu, Jakarta memiliki 2.145 layar sinema yang memutar film dan ini tentu menjadi potensi ekonomi tersendiri yang harus dikembangkan.

    Kuncinya adalah memperbanyak film dokumenter dan merangsang anak muda untuk memproduksi film sebanyak mungkin untuk menggairahkan industri perfilman agar menjadi sumber cuan baru.

    Ada dana abadi kebudayaan di Jakarta yang dapat dimanfaatkan hingga potensi pihak swasta yang dapat dimanfaatkan dalam menggerakkan industri perfilman dengan pemberian modal atau menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk syuting film.

    Kemudian dengan membentuk Jakarta Film Commision (Komisi Film Jakarta) sebagai alat pencari sumber pendapatan baru yang akan memfasilitasi rumah produksi film internasional maupun nasional untuk syuting di DKI Jakarta maupun di daerah lainnya.

    Jika serius, tentu ekonomi kreatif sub bidang film ini menjadi satu solusi bagi Jakarta untuk memenuhi kebutuhan provinsi yang akan menjadi Daerah Khusus Jakarta tersebut.

    Masa Depan Ekonomi Jakarta

    Deputi Gubernur Bank Indonesia Bapak Ricky Perdana Gozali mengatakan masa depan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta ada di sektor jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini dan di sanalah masa depan Jakarta berada.

    Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan keuangan Indonesia, tetapi juga jantung dari ekonomi berbasis jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Pada triwulan kedua tahun 2025 ekonomi Jakarta tumbuh 5,18 persen dan angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

    Selain itu, angka inflasi di Jakarta relatif stabil di angka 2,4 secara year on year (yoy). Posisi ini juga berada di bawah inflasi nasional. Pertumbuhan transaksi secara digital terus berlangsung bahkan sudah mencapai 183 persen di angka 2,24 miliar transaksi digital.

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bukan cuma rekreasi dan hiburan tapi juga motor penggerak ekonomi rakyat, sumber devisa hingga identitas suatu budaya dari kota. Sejumlah kota besar di dunia sudah membuktikan bahwa bidang pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi katalis inovasi daya saing global.

    Jakarta juga memiliki fondasi yang kuat dalam bidang pariwisata mulai dari warisan budaya Betawi, kawasan pesisir di Kepulauan Seribu, bangunan heritage hingga infrastruktur modern yang terus berkembang.

    Modal besar Jakarta di bidang ekonomi kreatif mulai dari sektor kuliner, busana dan industri perfilman sudah dimiliki dan harusnya dapat digerakkan lebih kencang.

    Potensi Jakarta ini setara dengan kota-kota global dan yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi erat antara pemerintah dengan pemangku kebijakan, pelaku usaha, masyarakat dan lainnya yang tidak berjalan sendiri-sendiri.

    Kunci dari semua itu adalah kemauan bersama untuk bergerak mencari sumber-sumber pendapatan baru dan mau melakukan investasi di bidang tersebut agar kota ini dapat lebih maju dan menjadi Kota Global yang berkelanjutan.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua pohon tumbang dan sempal di Jakarta Utara

    Dua pohon tumbang dan sempal di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara mengevakuasi dua pohon tumbang dan sempal yang terjadi di dua lokasi di Kecamatan Cilincing.

    “Dua pohon tumbang saat terjadi hujan deras disertai angin kencang,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara (Tamhut) Jakarta Utara, Christian Tambora di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan satu pohon tumbang jenis Bintaro berdiameter 20 centimeter (cm) di area Taman Kapuas, Semper Barat, Kecamatan Cilincing.

    Christian mengatakan, akibat pohon tumbang di Semper Barat tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka. “Sudah ditangani dan tidak ada korban,” ujarnya.

    Sementara pohon jenis Bintaro lainnya hanya sempal di bagian dahan. Pohon tersebut berdiameter 15 cm yang berada di Jalan Sungai Progo, Kecamatan Cilincing.

    Persoalan ini sudah ditangani oleh petugas dan tidak ada korban. Untuk mengantisipasi kejadian terulang, Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara terus melakukan upaya penopingan atau pemangkasan pohon di sejumlah wilayah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Jakarta (ANTARA) –

    Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jakarta Utara memperkenalkan produk kerajinan melalui “Tanjung Priok Hub 5.0” yang bersinergi dengan Bazar Online Jumat Beli Lokal (JBL) di Stasiun Tanjung Priok.

    “Para perajin Dekranasda Jakarta Utara diberikan ruang untuk memasarkan hasil kerajinan, ‘workshop’ dan ‘fashion show’,” kata Ketua Dekranasda Jakarta Utara, Fida Hendra di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan berbagai agenda menarik lainnya seperti bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pagelaran seni budaya, “story telling” dan pertunjukan musik akan meramaikan kegiatan yang dilaksanakan mulai Rabu (28/10) hingga Minggu (2/10) di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kegiatan ini akan menjadi peluang emas bagi para perajin Dekranasda Jakarta Utara (Jakut) untuk mengenalkan berbagai produk unggulan kepada masyarakat luas.

    “Semoga produk-produk Dekranasda Jakarta Utara semakin dikenal dan laris di pasaran,” kata dia.

    Perajin produk kerajinan Hijab Bunah, Nahlia (64) mengatakan di hari kedua pelaksanaan “Tanjung Priok Hub 5.0” ada pertunjukan kesenian Betawi, musik melayu, “workshop” perajin Dekranasda dan bazar UMKM.

    “Alhamdulillah, selama dua hari bazar ada saja peminatnya dan sudah terjual 20 lembar hijab bordir dengan kisaran harga mulai dari Rp100 ribu sampai Rp185 ribu,” kata dia.

    Menurut dia, pembuatan hijab bordir dengan merek “Bunah” ini masih dengan cara tradisional namun menggunakan bahan-bahan premium seperti Paris, Jepang dan “voal arabian”.

    Ia berharap, kegiatan bazar di Stasiun Tanjung Priok dapat terus berlanjut. “Mudah-mudahan Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk seluruh perajin yang ada di Jakarta Utara,” kata dia.

    Sebelumnya, Kepala Stasiun Tanjung Priok, Edi Kurnianto mengatakan, Tanjung Priok sebagai penghubung massal transportasi masyarakat dan semua harus berkolaborasi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah dari Stasiun Tanjung Priok.

    Stasiun Tanjung Priok melayani dua angkutan penghubung, yaitu Commuter Line Tanjung Priok menuju Stasiun Kota dengan 64 perjalanan pulang-pergi dan angkutan barang mobilisasi peti kemas.

    “Awal permulaan yang baik untuk meningkatkan transportasi massal dan juga memajukan produk unggulan Jakarta Utara,” kata dia.

    Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan Tanjung Priok Hub 5.0 di Stasiun Tanjung Priok selama lima hari ke depan tentunya akan memberikan suasana baru bagi para pengguna Commuter Line di stasiun tersebut.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran rumah di Ciracas Jaktim diduga akibat anak bermain lilin

    Kebakaran rumah di Ciracas Jaktim diduga akibat anak bermain lilin

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran rumah di Jalan Manunggal 2 RT 03/02, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, diduga akibat anak bermain lilin di dalam kamar hingga menyambar kasur.

    Ketua RT 03/02 Andi mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan sebagian bangunan sebelum berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

    “Kejadiannya cepat banget, sekitar jam tujuh lewat. Informasinya ada anak kecil main lilin di kamar, mungkin kena kasur. Dalam waktu 10-15 menit api langsung besar,” katanya.

    Andi menyebutkan, saat kejadian orang tua anak tersebut tidak berada di kamar. Anak-anak sedang bermain, sementara lilin yang digunakan diduga untuk penerangan.

    “Main lilinnya di kamar, di samping kasur. Jadi langsung terbakar. Anak-anak saja di rumah, orang tuanya tidak ada di situ. Jadi mereka panik,” katanya.

    Rumah yang terbakar diketahui milik Ridwan yang merupakan Sekretaris RT 03/02. Di rumah itu terdapat dua keluarga.

    Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Saat ini korban mengungsi ke rumah Ketua RT setempat.

    “Korban sudah kami ungsikan ke rumah saya dan rumah keluarga lain karena masih ‘shock’,” kata Andi.

    Dari hasil pengecekan sementara, kebakaran hanya melalap dua kamar di bagian tengah rumah dan tidak merambat ke bangunan lain.

    “Yang terbakar cuma dua kamar. Atapnya sampai gosong, tapi ruang tamu dan dapur masih aman,” ujar Andi.

    Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Namun dugaan kuat api berasal dari lilin yang dinyalakan di dalam kamar.

    Sebanyak 35 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah di Jalan Manunggal 2 RT 03/02, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim).

    “Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dan 35 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api di rumah tersebut,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jaktim, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Abdul menyebutkan, informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 19.33 WIB.

    “Api berhasil dilokalisir pukul 19.45 WIB. Waktu pendinginan sekitar pukul 19.47 WIB. Status saat ini sudah kuning,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran rumah terjadi di Ciracas Jaktim

    Kebakaran rumah terjadi di Ciracas Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 35 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah di Jalan Manunggal 2 RT 03/02, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

    “Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dan 35 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api di rumah tersebut,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim), Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Abdul menyebutkan, informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 19.33 WIB.

    Petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jaktim langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 19.33 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 19.39 WIB. Awal pemadaman kami lakukan pukul 19.40 WIB,” ujar Abdul.

    Abdul menyebutkan, upaya pemadaman difokuskan agar api tak semakin merambat ke bangunan lainnya, sekaligus meminimalkan kerugian.

    “Api berhasil dilokalisir pukul 19.45 WIB. Waktu pendinginan sekitar pukul 19.47 WIB. Status saat ini sudah kuning,” katanya.

    Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran dan total kerugian yang melanda rumah di Jalan Manunggal 2 tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur semakin meluas, kini 54 Rukun Tetangga (RT ) terendam.

    “Hingga pukul 21.00 WIB kami mencatat saat ini genangan terjadi di 54 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Kamis sore banjir merendam 29 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kini data terakhir menunjukkan daerah yang terendam semakin meluas.

    Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir, yaitu hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan kenaikan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB.

    Kemudian Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB dan Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pukul 19.00 WIB.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Di Jakarta Selatan terdapat 53 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pondok Labu: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cipete Utara: 3 RT
    Ketinggian: 160 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bangka: 2 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Kuningan Barat 6 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Kebagusan 2 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Tengah: 1 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Melalui diskusi, Bawaslu DKI serap masukan dari penggiat pemilu

    Melalui diskusi, Bawaslu DKI serap masukan dari penggiat pemilu

    Jakarta (ANTARA) – Bawaslu DKI Jakarta melakukan diskusi yang menghadirkan narasumber berkompeten dan diikuti para penggiat pemilu guna menyerap berbagai masukan untuk pelaksanaan pemilu agar semakin baik di Jakarta.

    “Kami tentu terbuka dengan masukan yang disampaikan untuk memastikan pemilu selanjutnya semakin berkualitas,” kata Ketua Bawaslu DKI Jakarta Munandar Nugraha di Jakarta, Kamis.

    Diskusi dilakukan dalam kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan yang mengusung tema “Restropeksi Pengawasan Pilkada 2024 dan Peran Bawaslu Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Menuju Penyelanggaraan Pemilu Tahun 2029”.

    Nugraha menjelaskan, diskusi tersebut menghadirkan narasumber Direktur Pascasarjana Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof Dr Supardji Ahmad dengan materi “Penguatan Kewenangan Bawaslu dalam Penanganan Pelanggaran Pemilu”.

    Selain itu, diskusi ini juga menghadirkan tenaga ahli Komisi II DPR RI, Abrar Amir yang menyampaikan materi “Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Dinamika Pembahasan Revisi Undang Undang Kepemiluan”

    Sementara itu, Ketua Lembaga Pemantau Masyarakat (LPM) Demokrasi dan Keadilan, Tobaristani mengungkapkan, diskusi yang diinisiasi Bawaslu DKI Jakarta tersebut sangat menarik.

    Menurut dia, terdapat sejumlah poin penting terkait tema yang dibahas. Pertama, forum ini menjadi sarana informasi bahwa sebaiknya Komisi II DPR RI perlu segera mempersiapkan diri dan membuat daftar isian masalah yang harus dievaluasi kaitannya dengan penyelenggara pemilu.

    Kedua, masukan tentu perlu diperluas bukan dalam forum ini, tetapi juga seluruh elemen masyarakat bangsa, rektor, forum-forum dosen yang terkait dengan masalah pemilu.

    “Ini mesti diajak untuk membahas secara detail yang menjadi krusial isu-isu tentang pemilu yang akan datang,” katanya.

    Ia menegaskan, pemerintah harus menguatkan kelembagaan Bawaslu agar seluruh sumber daya di dalamnya bisa bekerja dengan baik, maksimal dan leluasa.

    “Kita tentu ingin ke depan tidak ada lagi isu-isu yang mempengaruhi penyelenggara pemilu. Biarkan mereka bekerja optimal tanpa intervensi kepentingan, terutama dari peserta pemilu,” katanya.

    Tobaristani juga memandang perlunya peningkatan partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemilu untuk mencegah adanya “money politics” hingga keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Bawaslu bisa membuat sayembara untuk mengungkap praktik kecurangan pemilu. “Siapa saja yang mengetahui dan memiliki bukti bisa melaporkan dibarengi dengan pemberian hadiah jika hal itu valid,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang wanita jadi korban begal di Bekasi

    Seorang wanita jadi korban begal di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial DY menjadi korban pembegalan dan pengancaman dengan senjata tajam di Jalan Raya Setu Lubang Buaya, RT 2, RW 2, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (24/10), namun baru di laporkan Ke Polda Metro Jaya pada Rabu (29/10),” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Reonald menjelaskan awal kejadian ketika pelapor sepulang dari Bogor melalui Jalan Raya Setu Kabupaten Bekasi. Saat sampai di tempat kejadian perkara (TKP) pelapor sempat dipepet oleh sejumlah orang tidak dikenal.

    “Dengan menggunakan sekitar empat motor berboncengan, mereka langsung memberhentikan pelapor dan langsung menodongkan senjata tajam jenis celurit kepada pelapor,” katanya.

    Diduga karena takut pelapor lari ke toko yang masih buka, para pelaku langsung kabur membawa motor korban ke arah Bogor. “Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp17 juta,” kata Reonald.

    Reonald menambahkan saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polres Metro Bekasi untuk menangkap para pelaku yang masih dalam penyelidikan (lidik).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Petugas gabungan mengevakuasi lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Jakarta Timur sejak Kamis sore.

    “Lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin yang kencang,” kata Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid di Jakarta, Kamis.

    Sejumlah pohon dengan diameter bervariasi dan tinggi sekitar tujuh meter itu tumbang menutup akses jalan serta menimpa satu unit mobil Kijang yang sedang terparkir di lokasi.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Laporan diterima dari warga yang melaporkan adanya lima pohon tumbang di dekat SMPN 281 Jakarta.

    “Begitu laporan diterima, dua unit mobil pemadam dan sepuluh personel dari kelompok jaga Ambon langsung kami kerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan,” ujar Abdul.

    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 16.14 WIB dan langsung melakukan evakuasi. Dari hasil pengecekan di lapangan, pohon-pohon tersebut tumbang akibat terpaan angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras.

    Batang dan ranting pohon menutupi seluruh badan jalan sehingga membuat lalu lintas di sekitar lokasi sempat terhenti.

    Evakuasi dimulai pukul 16.15 WIB dengan memotong batang pohon menggunakan gergaji mesin agar jalan bisa segera dibuka kembali. “Sekitar pukul 17.00 WIB, seluruh material pohon berhasil kami singkirkan dan situasi dinyatakan aman,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 20 warga di sekitar lokasi juga berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka.

    Menurut Abdul, kejadian pohon tumbang seperti ini rawan terjadi terutama saat perubahan cuaca ekstrem.

    Abdul mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan lebat maupun angin kencang.

    Pihaknya juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang, terutama di jalan-jalan dengan pepohonan tua atau rimbun. “Jika terjadi peristiwa serupa, segera hubungi Pos Gulkarmat terdekat agar bisa cepat ditangani,” ujar Abdul.

    Usai evakuasi, petugas juga memastikan tidak ada sisa material pohon yang dapat mengganggu pengguna jalan. Arus lalu lintas di Jalan Kerja Bakti kembali normal sekitar pukul 17.15 WIB dan situasi dinyatakan aman terkendali.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta mengemukakan kekerasan terhadap anak masih terjadi hingga saat ini, salah satunya disebabkan kurangnya komunikasi efektif antara orang tua dan anak.

    Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perlindungan Anak, Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Evi Lisa dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Jakarta, Kamis.

    “Ketika komunikasi tertutup atau diwarnai kemarahan dan penolakan, anak akan mencari pelarian di luar rumah yang terkadang membawanya pada lingkungan yang tidak aman dan berisiko tinggi terhadap kekerasan,” kata dia.

    Sejak Januari hingga 30 Oktober 2025, jumlah korban kekerasan terhadap anak yang diterima oleh Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.562 orang.

    Dari jumlah korban tersebut, kebanyakan merupakan anak tingkat SMA atau sederajat, yakni 537 orang, lalu 412 anak di tingkat SD atau sederajat dan 392 anak tingkat SMP atau sederajat.

    Kemudian sisanya dialami anak di tingkat TK (53 orang), PAUD (39 orang) dan tidak sekolah (129 orang).

    Berkaca dari jumlah kasus tersebut, Evi menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan tidak hanya dilakukan melalui regulasi dan penegakan hukum, tetapi juga melalui penguatan fungsi keluarga dan pola komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.

    “Keluarga adalah benteng pertama perlindungan anak dan komunikasi adalah jembatan yang menjaga hubungan antara orang tua dan anak,” kata dia.

    Menurut dia, ketika komunikasi antara orang tua dan anak terbuka, kemudian ada saling menghargai, maka akan membantu anak merasa amat untuk bercerita, mengungkapkan perasaan dan meminta nasihat ketika menghadapi masalah.

    Masa remaja adalah pencarian jati diri. Anak mulai berpikir kritis, ingin diakui dan seringkali menghadapi tekanan dari lingkungan sekitarnya.

    “Pada masa inilah peran orang tua menjadi sangat penting bukan sekadar sebagai pengawas, tetapi juga sebagai sahabat, pendengar, dan pembimbing yang penuh kasih,” katanya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) DKI terus berkomitmen memperkuat sistem perlindungan anak termasuk melalui kegiatan sosialisasi, edukasi dan kolaborasi lintas sektor.

    Dia berharap nantinya terwujud gerakan bersama dalam membangun kesadaran, meningkatkan kapasitas, dan memperkuat komunikasi antara orang tua, guru, masyarakat dan remaja itu sendiri.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.