Category: Antaranews.com Nasional

  • BPS DKI catat jumlah penumpang MRT dan LRT alami kenaikan pada 2024

    BPS DKI catat jumlah penumpang MRT dan LRT alami kenaikan pada 2024

    tren berbeda terjadi pada jumlah penumpang moda Transjakarta yang justru mengalami penurunan pada Desember 2024 ini yakni sebanyak 0,57 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Raya Terpadu (LRT) secara bulanan mengalami kenaikan pada Desember 2024 yakni masing-masing 2,17 persen dan 9 persen dibanding November 2024.

    Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin menyebutkan jumlah penumpang MRT pada Desember 2024 mencapai 3.591.046 orang, naik 2,17 persen atau meningkat sejumlah 76.405 orang dibandingkan pada November 2024 yang mencapai 3.514.641 orang.

    Sedangkan total penumpang LRT Jakarta pada Desember 2024 mencapai 101.209 orang. Jumlah ini meningkat 9,00 persen atau meningkat sebanyak 8.354 orang dibandingkan November 2024 (m-to-m) yang pada bulan tersebut mencapai 92.855 orang.

    Sementara terkait jumlah perjalanan, untuk MRT Jakarta Desember 2024 juga tercatat mengalami kenaikan yakni sebanyak 3,28 persen dibandingkan November 2024 (bulan ke bulan/m to m) yang mencapai 7.890 perjalanan. Adapun realisasi perjalanan MRT Jakarta pada Desember 2024 mencapai 8.149 perjalanan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Padati DPR RI, ribuan tenaga honorer tuntut status PPPK penuh waktu

    Padati DPR RI, ribuan tenaga honorer tuntut status PPPK penuh waktu

    Sebagai tindak lanjut atas aksi tersebut, sebanyak 10 orang perwakilan dari tiap provinsi dan Ketua DPP Aliansi Honorer Indonesia melakukan audiensi dengan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI

    Jakarta (ANTARA) – Ribuan tenaga honorer R2 dan R3 menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta, Senin, menuntut agar bisa masuk ke dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu.

    Massa merupakan tenaga honorer R2 dan R3 yang namanya sudah masuk di dalam data Badan Kepegawaian Negara (BKN) namun belum mendapatkan formasi itu berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Tangerang, Cianjur, Indramayu, dan Banten.

    Dalam orasi yang disampaikan, massa memprotes keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) yang mengangkat honorer R2 dan R3 menjadi PPPK Paruh Waktu dan menuntut agar status mereka diubah menjadi PPPK Penuh Waktu.

    Keputusan MenPAN RB Nomor 16 Tahun 2025 yang dianggap tidak memadai oleh para tenaga honorer.

    Setidaknya ada empat tuntutan massa dalam aksi tersebut. Pertama, segera disahkannya RPP Manajemen ASN Turunan dari RUU ASN No. 20 Tahun 2023 yang mengakomodasi tenaga honorer non-database BKN R2 dan R3 sebagai PPPK penuh waktu.

    Kedua, terbitnya Keppres untuk mengangkat Non-ASN Database BKN menjadi PPPK penuh waktu. Ketiga, menolak rekrutmen CPNS Tahun 2023 sebelum proses pengangkatan honorer R2 dan R3 tuntas.

    Keempat, pemerintah diharapkan mengoptimalkan anggaran dan formasi untuk pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN PPPK penuh waktu di daerah.

    Lebih lanjut, perwakilan massa mengingatkan tentang perjuangan mereka yang sudah berlangsung lama.

    “Kami bersedia untuk mengumpulkan perjuangan untuk bersama-sama menuntaskan (permasalahan) R2, R3, se-Indonesia. Kami yang berjuang hari ini telah bekerja untuk negaranya walaupun tidak dihargai. Bangkitkan semangat kalian!” serunya dengan penuh semangat.

    Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI Netty Prasetiyani menyampaikan hasil diskusi bersama perwakilan dari massa serta Ketua DPP Aliansi Honorer Indonesia mengenai tuntutan massa, Jakarta, Senin (3/2/2025). (ANTARA/Yamsyina Hawnan)

    Sebagai tindak lanjut atas aksi tersebut, sebanyak 10 orang perwakilan dari tiap provinsi dan Ketua DPP Aliansi Honorer Indonesia melakukan audiensi dengan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI.

    Ketua BAM DPR RI Netty Prasetiyani menyampaikan aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan massa telah dicatat dengan baik.

    “Kami sudah mendengar apa yang menjadi kegelisahan Ibu dan Bapak. Insya Allah apa yang menjadi aspirasi Ibu dan Bapak sudah kami catat dan segera kami akan melaporkan ke pimpinan DPR RI untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya

    Netty juga menegaskan bahwa perjuangan ini memerlukan proses dan berharap bahwa segera akan diadakan rapat dengan komisi yang terkait.

    “Setelah kami laporkan ke pimpinan DPR RI, mudah-mudahan segera komisi yang terkait, khususnya komisi 2, akan menyelenggarakan rapat dengan kementerian dan lembaga yang terkait dengan persoalan yang Ibu Bapak hadapi selama ini,” ujarnya.

    Menanggapi hal tersebut, massa mengancam akan melakukan mogok kerja jika dalam waktu satu bulan tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk memenuhi tuntutan mereka.

    “Kami datang kemari bukan hanya menuntut sebagai honorer paruh waktu, tetapi kami menuntut kesejahteraan kami,” ujar salah satu orator.

    Hingga siang hari, massa aksi masih memadati halaman depan Gedung DPR RI dengan mengharapkan adanya keputusan konkret secara tertulis. Massa mengancam tidak akan bergerak dari posisi sebelum tuntutan mereka terpenuhi.

    Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Aliansi Dosen ASN berharap Presiden Prabowo tersentuh hatinya

    Aliansi Dosen ASN berharap Presiden Prabowo tersentuh hatinya

    Jakarta (ANTARA) – Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mengharapkan agar Presiden Prabowo Subianto tersentuh hatinya terkait belum terbayarnya tunjangan kinerja (Tukin) bagi mereka sehingga diharapkan dapat memberikan solusi.

    “Karena banyak kawan-kawan kami di daerah harus mencari pekerjaan yang lain untuk bisa ‘survive’ (bertahan hidup),” kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan saat menggelar penyampaian pendapat di sekitar Patung Kuda Jakarta Pusat, terkait tunjangan kinerja (Tukin) di Jakarta, Senin

    Anggun mengatakan, saat ini para dosen ASN di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berharap belas kasih dari Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan mereka.

    Apalagi kata Anggun, Presiden memiliki hak prerogratif dalam hal anggaran sehingga tuntutan para dosen yang menggelar aksi di seluruh Indonesia dapat dikabulkan segera mungkin.

    “Presiden memiliki hak prerogratif untuk menganggarkan. Semuanya bisa dianggarkan oleh Presiden, dan sudah banyak dana negara yang bisa dihemat, kenapa tidak bisa untuk Tukin Dosen,” katanya.

    Ia juga menyatakan bahwa para dosen akan bergerak ke Istana untuk menyampaikan aspirasi dosen ASN Kemdiktisaintek di seluruh Indonesia.

    Anggun memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh dosen ASN Kemdiktisaintek akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka dapat dikabulkan untuk pencairan secara utuh dan mencakup semua dosen.

    “Kami di sini bukan untuk makar. Kami tidak ingin menggugurkan pemerintah, tidak ada tuntutan untuk menurunkan menteri. Kami hanya menuntut Tukin kami dibayarkan,” katanya.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang menegaskan pembayarannya tidak bisa dirapel pada tahun ini atau waktu yang akan datang.

    Hal ini diungkapkannya dalam menanggapi adanya pemberitaan terkait pembayaran tukin guru dan dosen ASN di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) pada 2021secara rapel dari tukin terutang pada periode 2015-2018.

    “Kalau di Kemenag, mereka menjalankan proses birokrasi dan dianggarkan, jadi masih bisa dilanjutkan kalau ada kekurangan. Hal yang ceritanya berbeda dengan tukin yang ada di lingkungan Dikti,” kata Togar saat dikonfirmasi ANTARA.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Diskon tarif listrik penyumbang deflasi Januari 2025 di Jakarta

    Diskon tarif listrik penyumbang deflasi Januari 2025 di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pemberian diskon tarif listrik menjadi komoditas utama penyumbang deflasi pada Januari 2025 dengan andil sebesar 1,94 persen.

    “(Deflasi) tarif listrik pada Januari 2025 sebesar 30,92 persen, andilnya mencapai 1,94 persen. Pemberlakuan diskon tarif listrik ini memberikan andil deflasi yang sangat signifikan terhadap inflasi umum, khususnya di DKI Jakarta dan juga secara nasional,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.

    Adapun pada Januari 2025, DKI Jakarta mengalami deflasi bulanan sebesar 1,5 persen, sedangkan secara tahunan wilayah ini mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.

    “Kalau di nasional juga deflasi minus 0,76 persen (bulan ke bulan), berarti cukup dalam untuk DKI Jakarta,” kata Hasanudin.

    Ia mengatakan, tarif listrik pertama kalinya memberi andil deflasi terhadap inflasi umum Januari 2025 dalam empat tahun terakhir.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Persyaratan nilai 70, Legislator: 3.000 siswa terancam putus sekolah

    Persyaratan nilai 70, Legislator: 3.000 siswa terancam putus sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menyebutkan, lebih dari 3.000 siswa terancam putus sekolah karena adanya persyaratan nilai akademik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus di atas 70.

    “Kami paham semangatnya adalah untuk anak-anak yang berkomitmen untuk belajar, tapi melihat angkanya juga cukup banyak,” kata Justin di Jakarta, Senin, usai rapat dengan Disdik DKI Jakarta.

    Menurut dia, dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta bahwa saat ini terdapat 3.507 siswa penerima KJP Plus yang nilainya kurang dari 70.

    Untuk itu, kata dia, ketika persyaratan ambang batas nilai itu diterapkan maka angka putus sekolah di Jakarta akan meningkat, padahal kecerdasan anak itu berbeda-beda.

    “Ada sekitar 3.000-an anak penerima KJP Plus sekarang yang nilainya di bawah 70 sehingga jangan sampai anak-anak ini juga putus sekolah,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa ketika persyaratan nilai diterapkan maka ada kerugian yang besar bagi generasi penerus Jakarta, untuk itu sebagian besar anggota Komisi E menolak penerapan persyaratan tersebut.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko mengatakan bahwa persyaratan nilai di atas 70 bagi penerima KJP Plus merupakan masukan dari Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih.

    Hal ini kata dia, dikarenakan latar belakang dari pemberian kartu tersebut diperuntukkan untuk pelajar yang pintar dan juga diharapkan dapat memotivasi para pelajar agar berusaha lebih keras lagi.

    “Kalau dipresentasikan hanya 2,6 persen saja, relatif kecil. Tapi sekiranya menjadi perhatian maka akan kami bicarakan lebih lanjut dengan tim transisi,” katanya.

    Sebelumnya, Sejumlah Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengkaji ulang dan mencabut persyaratan nilai 70 bagi para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

    “Justru mereka yang menengah ke bawah ini prestasinya kurang baik,” kata Anggota Komisi E Jhonny Simanjuntak.

    Menurut dia, ketika terdapat persyaratan nilai penerima KJP Plus atau KJMU minimal 70, maka dikhawatirkan yang menerima program tersebut bukan lagi orang yang membutuhkan.

    Karena, kata Jhonny, masyarakat yang kurang mampu biasanya memiliki nilai akademik kurang baik, untuk itu persyaratan tersebut sebaiknya dicabut.

    Selain itu lanjut Jhonny, nilai akademik juga tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai anak itu cerdas atau tidak, karena masing-masing anak memiliki kecerdasan yang berbeda.

    “Standar nilai ini harus dicabut, agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga rela antre di SPBU Fatmawati untuk dapat elpiji 3 kg

    Warga rela antre di SPBU Fatmawati untuk dapat elpiji 3 kg

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga mengaku rela mengantre di SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan untuk mendapatkan “liquefied petroleum gas” (Elpiji) tiga kilogram (kg) karena sedang terjadi kelangkaan.

    “Saya baru datang tadi katanya buka jam 09.00 WIB, saya tak pernah gini, setahu saya jam segitu susah. Jadi, saya datang lebih pagi,” kata Kasmayanti saat ditemui di SPBU Fatmawati Jakarta, Senin.

    Kasmayanti mengaku khawatir tidak mendapatkan elpiji lantaran dibutuhkan untuk kegiatan masak sehari-hari.

    Dia mengaku biasanya membeli di pedagang eceran, namun kini dia memilih mendatangi SPBU mengingat saat ini penjualannya hanya sampai pangkalan.

    Dalam akhir keterangannya, dia menyampaikan harapannya agar pemerintah perlu mengkaji kembali kebijakan tersebut.

    “Harapan saya kayak dulu, biar gampang, kita kan disuruh makan bergizi dan sehat. Kalau masak sendiri susah, gimana dong,” ujarnya.

    Sementara, pemilik UMKM katering bernama Rochimawati mengatakan dirinya membutuhkan jarak tempuh satu kilometer (km) dari rumahnya untuk bisa mendapatkan barang itu.

    “Gas habis, akhirnya nyari jauh harganya pun naik Rp5.000 dari Rp21.000 menjadi Rp26.000,” ujar Rochimawati.

    Wanita itu akhirnya tetap memilih membeli dengan harga tinggi lantaran membutuhkan untuk memasak pesanan lauk kemasan (frozen food) menjelang bulan puasa.

    Sebagai pedagang, dia mengaku kesusahan karena sulit lantaran jarak yang jauh dan dia tidak bisa mengurangi bahan baku lantaran mementingkan kualitas.

    “Agak sulit ya, karena harus antre, dan memakan waktu, jadi tidak menghemat waktu juga. Kalau bisa kembalikan ke eceran aja,” ucapnya.

    Dia berharap agar pemerintah bisa mengelola elpiji agar tetap sampai ke pengecer meski nantinya harganya menjadi naik.

    Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

    Pengecer elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih terkontrol dan tepat guna.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Legislator minta Disdik cabut persyaratan nilai 70 bagi penerima KJP

    Legislator minta Disdik cabut persyaratan nilai 70 bagi penerima KJP

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengkaji ulang dan mencabut persyaratan nilai 70 bagi para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

    “Justru mereka yang menengah ke bawah ini prestasinya kurang baik,” kata Anggota Komisi E Jhonny Simanjuntak di Jakarta, Senin, saat rapat dengan Disdik terkait program KJP Plus dan KJMU.

    Menurut dia, ketika terdapat persyaratan nilai penerima KJP Plus atau KJMU minimal 70, maka dikhawatirkan yang menerima program tersebut bukan lagi orang yang membutuhkan.

    Karena kata Jhonny, masyarakat yang kurang mampu biasanya memiliki nilai akademik kurang baik, untuk itu persyaratan tersebut sebaiknya dicabut.

    Selain itu lanjut Jhonny, nilai akademik juga tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai anak itu cerdas atau tidak, karena masing-masing anak memiliki kecerdasan yang berbeda.

    “Standar nilai ini harus dicabut, agar bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan,” kata dia.

    Senada dengan Jhonny, anggota Komisi E lainnya Muhamad Subki juga meminta agar nilai tidak menjadi acuan dalam persyaratan KJP Plus dan KJMU.

    Apalagi kata dia, pendidikan merupakan hak dari seluruh masyarakat, sehingga dengan adanya persyaratan nilai itu tidak sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

    Sementara itu, Sekretaris Komisi E Justin Adrian mengatakan bahwa berdasarkan penelitian kecerdasan lahiriah manusia itu bukan hanya akademik, tapi ada beragam kecerdasan lainnya.

    “Jadi banyak yang nilai akademik tidak baik, padahal mereka memiliki kemampuan lainnya. Ini perlu diperhatikan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hujan abu di Desa Tobaru akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ibu

    Hujan abu di Desa Tobaru akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ibu

    Rabu, 15 Januari 2025 18:32 WIB

    Seorang jurnalis menunjukkan abu vulkanik yang menutupi daun talas dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

    Sejumlah pelajar melintas di jalan umum yang tertutup abu vulkanik dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara,Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

    Pengendara sepeda motor melintas di jalan umum yang tertutup abu vulkanik dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara,Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

  • DKI perkuat ketahanan pangan bersama Pemkab Sidoarjo

    DKI perkuat ketahanan pangan bersama Pemkab Sidoarjo

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat kerja sama dengan daerah produsen beras, salah satunya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk menjamin ketahanan pangan bagi manusia Jakarta.

    “Sebagai langkah strategis, Pemprov DKI Jakarta terus memperluas kerja sama antar daerah (KAD) dengan pendekatan ‘business to business’ (B to B), yang dijalankan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

    Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan penanaman padi serta penyerahan sarana pertanian di Dusun Semampir, Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu.

    Teguh menyebutkan, skema ini kerja sama bukan hanya sebatas distribusi pangan saja, tetapi juga memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani untuk meningkatnya kesejahteraan.

    Dalam hal ini, petani dan Pemkab Sidoarjo mendapatkan jaminan harga dan jaminan pasar yang akan berdampak baik untuk warga Sidoarjo.

    Menurut Teguh, Jakarta saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan akibat keterbatasan lahan produksi. Sebesar 98 persen kebutuhan pangan Jakarta bergantung pada pasokan dari daerah lain.

    “Saat ini, luas lahan pertanian di Jakarta hanya sekitar 400 hektare, sementara kebutuhan beras masyarakat Jakarta mencapai 2.570 ton per hari atau sekitar 77.000 ton per bulan,” kata Teguh.

    Karena itu, Teguh menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya menguntungkan Jakarta dan Sidoarjo saja, tetapi juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat dalam menjaga inflasi nasional.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui BUMD bidang pangan bekerjasama dengan daerah yang memiliki surplus produksi sehingga manfaat dari sinergi ini dapat dirasakan oleh semua pihak.

    “Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang dengan bentuk kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang,” kata Teguh.

    Pada kesempatan ini, Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sarana pertanian kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panennya.

    Teguh juga berpesan kepada PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu BUMD yang bertugas menjamin pasokan pangan Jakarta, agar menawarkan harga beli gabah yang kompetitif bagi para mitra petani dan terus mendampingi mereka dalam penerapan praktik budidaya yang baik (good agricultural practices).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono tak ambil pusing soal pelantikan gubernur yang ditunda

    Pramono tak ambil pusing soal pelantikan gubernur yang ditunda

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung tak mau ambil pusing soal pelantikan kepala daerah non-sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) yang batal dilakukan pada 6 Februari 2025.

    “Mau dilantik kapan aja monggo-monggo saja,” kata Pramono usai menerima gelar kehormatan “Abang” dari Majelis Kaum Betawi yang secara seremonial diberikan Ketua Dewan Adat Fauzi Bowo alias Foke di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu.

    Pramono menyebutkan, dirinya akan tetap mengikuti apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah pusat.

    “Yang namanya pemimpin daerah itu harus Sami’na wa atho’na (kami dengar dan patuh) kepada pemimpin pusat,” kata Pramono.

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pelantikan kepala daerah non-sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) batal dilakukan pada 6 Februari 2025.

    “Pelantikan (kepala daerah) yang non-sengketa MK, 296 itu yang 6 Februari akan disatukan dengan hasil putusan dismissal,” kata Tito dalam konferensi pers terkait pelantikan kepala daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Jumat (31/1).

    Dia menjelaskan keputusan untuk membatalkan pelantikan diambil sebagai respon atas putusan sela MK.

    Adapun MK berencana membacakan putusan dismissal untuk 310 sengketa hasil Pilkada Serentak 2024 pada 4 dan 5 Februari 2025.

    Dia pun mengatakan pelantikan kepala daerah non-sengketa akan disatukan dengan hasil putusan dismissal MK telah dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025