Category: Antaranews.com Nasional

  • RS Polri sebut delapan korban kebakaran Glodok tak teridentifikasi

    RS Polri sebut delapan korban kebakaran Glodok tak teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menyebutkan, total ada delapan korban kebakaran Glodok Plaza pada Rabu 15 Januari 2025 yang tak dapat teridentifikasi.

    “Terdapat delapan individu berdasarkan laporan orang hilang akibat kebakaran Glodok Plaza yang belum ditemukan,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Nyoman menyebut, delapan korban kebakaran Glodok tersebut enam di antaranya merupakan perempuan dan dua korban lainnya laki-laki.

    Tim proses Identifikasi Korban Bencana (DVI) juga sudah berusaha keras untuk melakukan pemeriksaan DNA dari enam kantong jenazah tersebut.

    Namun, pemeriksaan tidak menunjukkan hasil profil DNA dikarenakan kondisi jenazah sudah hangus terbakar.

    “Kita ketahui bahwa kondisinya sangat rusak karena jenazah sudah hangus terbakar. Sehingga kita juga berusaha keras untuk pemeriksaan DNA, tetapi tetap tidak bisa kita dapatkan,” jelas Nyoman.

    Lebih lanjut, Nyoman menyerahkan ke tim penyidik Polres Metro Jakarta Barat untuk menindaklanjuti enam kantong jenazah yang tidak teridentifikasi.

    Kanit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat dalam hal ini sebagai penyidik yakni AKP Diaz Yudhistira saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    Sementara itu, Kanit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat dalam hal ini sebagai penyidik yakni AKP Diaz Yudhistira mengatakan, timnya berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat dan Pengadilan Negeri Jakarta.

    “Kami juga akan berkoordinasi dengan Dukcapil dan Pengadilan Negeri. Apabila nanti memang dikuatkan dari keterangan dan juga nanti dikuatkan dengan dokumen yang ada, nantinya bisa akan dibantu pemrosesan untuk pengeluaran akte kematian,” jelas Diaz.

    Selain itu, Polres Metro Jakarta Barat juga terus membuka peluang jika ada keluarga korban kebakaran Glodok Plaza yang masih mau memberikan laporan kehilangan.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sudah menerima total 16 kantong jenazah dari upaya pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Dua dari 14 kantong jenazah yang diterima dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, sebelumnya bukan berisi potongan tubuh (body part) korban. Hal itu dipastikan usai dilakukan pemeriksaan berulang bersama dokter forensik dan dokter gigi forensik.

    RS Polri juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu (15/1) lalu.

    Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:

    1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis,

    3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lapas Salemba sidak hunian dan tes urine napi cegah gangguan keamanan

    Lapas Salemba sidak hunian dan tes urine napi cegah gangguan keamanan

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Pemasyarakatan (Lepas) Salemba, Jakarta Pusat, menggelar inspeksi mendadak (sidak) hunian dan tes urine sejumlah narapidana (napi) untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban.

    “Sasaran kami adalah barang-barang terlarang, baik itu narkoba, benda tajam serta benda lainnya,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Salemba Dedy Sirait di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, sidak yang digelar untuk memastikan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan tentang pemberantasan narkoba dan tindak penipuan di Lapas/Rutan berjalan secara berkelanjutan.

    Ia menjelaskan bahwa sidak yang dilakukan menyasar ke blok hunian Paviliun Hunian Warga Binaan Ahmad Arief lantai dua yang melibatkan Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (Satops Patnal) Lapas Kelas II A Salemba.

    Dedy mengatakan bahwa selama sidak, pihaknya tidak menemukan narkoba dan barang -barang yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

    “Selain sidak, kami pun melaksanakan tes urine kepada empat warga binaan secara acak dengan hasil negatif menggunakan narkotika,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II A Salemba Mohamad Fadil menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan komitmen dalam rangka pencegahan peredaran gelap narkoba dan barang terlarang di lingkungan Lapas Salemba.

    “Kami terus tingkatkan upaya pencegahan dengan penggeledahan kamar-kamar hunian yang dilakukan secara berkala,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban yang mungkin saja dapat terjadi.

    “Sekaligus membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak ada pembiaran terhadap peredaran narkoba, telepon seluler dan pungli dalam Lapas,” katanya melanjutkan.

    Fadil juga menampik adanya berita yang menyatakan bahwa warga binaan Lapas II A Salemba terlibat melakukan penipuan dan pengendalian narkoba.

    “Saya selaku Kalapas bersama seluruh jajaran berkomitmen tidak akan mentolerir segala bentuk peredaran narkoba dan penipuan dari dalam Lapas,” katanya menambahkan.

    Data yang dihimpun ANTARA menunjukkan, jumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

    Pada Agustus 2021 menampung 1.978 warga binaan, melebihi kapasitas yang seharusnya hanya untuk 572 orang.

    Pada Agustus 2022 mencapai 1.966 orang dan pada Desember 2023 sudah menampung 1.806 warga binaan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Barat

    Banjir masih menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Barat

    ANTARA – Banjir masih menggenang sejumlah ruas jalan di Jakarta, salah satunya di wilayah Puri Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (5/3). Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter membuat arus lalulintas tersendat. (Yogi Rachman/Gunawan Wibisono/Arif Prada/Rinto A Navis)

  • Dua pompa portabel dikerahkan untuk atasi banjir di Pengadegan

    Dua pompa portabel dikerahkan untuk atasi banjir di Pengadegan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengerahkan dua pompa keliling (portabel) untuk mengalirkan banjir di kawasan Pengadegan, Pancoran, ke Kali Ciliwung.

    “Kalau untuk Pengadegan yang sekarang ini dua pompa, satu ‘standby’, yang satu beroperasi,” kata Satuan pelaksana (Satpel) pompa portabel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Irman kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Irman mengatakan kapasitas setiap pompa itu yakni sebesar 250 meter kubik (m3) dan 500 m3. Kemudian, petugas SDA yang dikerahkan berjumlah empat personel dan dua orang perbantuan.

    Adapun waktu penyedotan tidak menentu, lantaran menunggu sampai air di lokasi surut.

    “Penyedotan tergantung perbantuan, targetnya sampai surut karena kita kerja untuk masyarakat,” ujarnya.

    Terkait pompa statis yang ada di lokasi, dia menyatakan perlu dibantu dengan adanya pompa portabel untuk menunjang kecepatan surut.

    Dengan cara ini, maka banjir cepat surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing.

    “Kalau kendala penyedotan tak ada, kendalanya paling akses jalan kurang lebar,” jelasnya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 12.00 WIB, ada empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

    Kemudian, BPBD DKI menyatakan masih ada 36 RT terdampak banjir di Jakarta.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai salah upaya mengatasi banjir di Ibu Kota paling lambat pada 6 Maret 2025.

    Adapun banjir di Jakarta terjadi bila curah hujan mencapai di atas 150 mm per hari atau melebihi daya tampung saluran air.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dua profil DNA laki-laki tak cocok ke keluarga korban Glodok

    Dua profil DNA laki-laki tak cocok ke keluarga korban Glodok

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan terdapat dua profil deoxyribonucleic acid (DNA) laki-laki yang tidak cocok dengan DNA keluarga yang melaporkan hilang saat kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat.

    “Terdapat dua profil DNA laki-laki yang tidak cocok dengan seluruh profil DNA individu yang dilaporkan hilang,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Tim DVI Pusdokkes Polri yang terdiri dari Biro Kedokteran Kepolisian (Birodokpol), Biro Laboratorium Kedokteran Kepolisian (Birolabdokkes), RS Polri, Bidokkes Polda Metro Jaya, dan penyidik Polres Metro Jakarta Barat telah melakukan analisa dan evaluasi (Anev) sebanyak empat kali.

    Anev dilakukan pada Jumat (24/1), Jumat (31/1), Rabu (19/2), dan Selasa (4/3).

    Hasilnya sudah ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi lintas sektoral yang berkaitan dengan temuan ante mortem dan laporan orang hilang yang belum ditemukan.

    Lalu, saat Anev itulah secara DNA ditemukan sebagai dua individu laki-laki.

    Tim DVI melakukan pencocokan dengan data ante mortem yang ternyata semua data tersebut tidak sesuai.

    “Jadi, kita cocokan dengan data ante mortem, ternyata semua data ante mortem tidak sesuai, tidak ada yang cocok,” ucap Nyoman.

    Nyoman menyebut, ketidakcocokan dua profil DNA laki-laki tersebut dengan data ante mortem dari keluarga yang melaporkan hilang menunjukkan terdapat dua orang korban kebakaran yang tidak dilaporkan.

    “Berarti kami simpulkan bahwa terdapat korban kebakaran Glodok Plaza yang tidak dilaporkan atau belum dilaporkan sampai saat ini oleh keluarganya,” tegas Nyoman.

    Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menghentikan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sudah menerima total 16 kantong jenazah dari upaya pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1).

    Dua dari 14 kantong jenazah yang diterima dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, sebelumnya bukan berisi potongan tubuh (body part) korban.

    RS Polri juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran itu.

    Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:

    1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis,

    3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI diminta keruk seluruh sungai untuk atasi banjir

    DKI diminta keruk seluruh sungai untuk atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Khoirudin meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk terus melakukan pengerukan di seluruh sungai guna mengatasi banjir.

    “Memang ada pendangkalan sungai, aliran air. Lumpur-lumpur semakin meninggi yang membuat debit air menjadi berkurang tampungannya. Saya minta kepada pemerintah agar segera mengeruk seluruh saluran air dan sungai,” kata Khoirudin saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu.

    Khoirudin berharap ke depannya, Jakarta memiliki kanal pengendali banjir, seperti di beberapa kota di dunia, salah satunya Kuala Lumpur.

    Khoirudin mengatakan, Kuala Lumpur memiliki terowongan sehingga air dapat dipompa ke bawah dan kemudian dibuang ke laut.

    Lebih lanjut dia juga menyampaikan, pengerukan sungai harus rutin dilakukan. Tahun depan saat musim hujan kembali, Jakarta perlu melakukan pengerukan.

    “Karena memang endapan itu mengalir bersama aliran air. Jadi, pengerjaan banjir terus kita lakukan. Karena memang ini PR kita bersama,” katanya.

    Khoirudin pun menyampaikan duka cita untuk korban yang terdampak banjir.

    Pihak DPRD DKI Jakarta, katanya, juga turut melakukan peninjauan langsung ke masyarakat.

    Dia berharap, dengan bersama-sama eksekutif dan legislatif menangani masalah banjir, Jakarta dapat segera teratasi dari musibah ini.

    “Nanti prioritas anggaran tetap untuk banjir dan kemacetan,” kata Khoirudin.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,6 triliun untuk penanganan banjir pada 2025.

    Anggaran ini merupakan salah satu yang terbesar dalam APBD 2025 dan mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan banjir di ibu kota.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Legislator terima aduan alat peringatan dini banjir tidak berfungsi

    Legislator terima aduan alat peringatan dini banjir tidak berfungsi

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menerima pengaduan dari warga Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, yang berada di bantaran Kali Ciliwung bahwa alat peringatan dini banjir di daerah itu rusak atau tidak berfungsi.

    “Kami mendapatkan laporan bahwa alat pengeras suara di Pengadegan tidak berbunyi. Padahal, ketinggian air di Bendung Katulampa, padahal saat itu sudah mencapai titik kritis,” kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta August Hamonangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Oleh karena itu, dia menyayangkan ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan alat peringatan dini banjir berfungsi secara optimal.

    Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta memastikan kesiapan alat-alat peringatan dini banjir yang ada menyusul kejadian tersebut.

    Ia juga menyayangkan alat yang begitu mahal harganya ternyata tidak bisa berfungsi dengan baik.

    Padahal, tegasnya, niatnya adalah untuk memberikan peringatan dini kepada warga sehingga, mereka punya jeda waktu untuk bersiap-siap menghadapi banjir.

    “Karena alat tersebut tidak berfungsi, maka warga yang tinggal dekat dengan Kantor Kelurahan bahkan tidak siap untuk menghadapi bencana yang akan datang pada saat itu,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menggencarkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di sekitar DKI Jakarta.

    Pemprov DKI Jakarta, kata dia, juga harus melakukan evaluasi, jika pengadaan toa kurang efektif, maka anggarannya bisa difokuskan untuk membangun waduk, polder dan embung yang bisa berfungsi sebagai tempat parkir air.

    “Ini bisa mengurangi kemungkinan air meluap dan mengakibatkan banjir. Selain itu, normalisasi kali-kali juga harus dilakukan terus,” katanya.

    August mengajak setiap pihak, termasuk warga Jakarta untuk tetap waspada dan jangan lengah terlebih dahulu menghadapi potensi banjir yang mungkin melanda beberapa wilayah di daerah itu.

    Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa untuk banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan hujan intensitas tinggi yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (2/3) dan Senin (3/3), serta pada Selasa (4/3).

    Akibat hujan intensitas tinggi tersebut kata Isnawa, mengakibatkan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi bahaya dan menyebabkan Kali Ciliwung meluap.

    Kemudian, lanjut dia, hujan yang terjadi di Jakarta dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini permintaan warga terdampak banjir di Jaktim

    Ini permintaan warga terdampak banjir di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Warga terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk fokus memberikan bantuan kesehatan untuk anak korban banjir.

    “Ya, terutama yang dibutuhkan sekarang ini untuk anak-anak, khususnya kesehatannya itu,” kata salah satu warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Wahyu (45) saat ditemui di lokasi, Rabu.

    Menurut Wahyu, saat cuaca hujan ini anak-anak lebih mudah masuk angin ataupun terkena penyakit rawan lainnya seperti flu dan batuk sehingga pemerintah perlu lebih memperhatikan kesehatan mereka.

    “Karena yang lebih terpenting anak, saat ini cuaca hujan terus, mungkin anak-anak gampang masuk angin. Jadi, kesehatannya tolong dijaga,” ujar Wahyu.

    Apalagi, banjir sudah tinggi sejak Senin (3/3) sekitar pukul 04.00 WIB.

    Wahyu mengaku warga Kebon Pala sudah mendapatkan bantuan nasi boks dan alas tidur seperti selimut oleh Pemprov DKI Jakarta.

    “Kemarin (dari Senin) banjir, baru ada bantuan, datang lagi tadi subuh. Nasi boks, udah sahur, malah jam lima baru datang di kelurahan,” ucap Wahyu.

    Hal serupa dikatakan warga Kebon pala II lainnya yakni Umiana (70).

    Umiana menyebut saat banjir Selasa (4/3) masih masuk di depan halaman rumahnya, dia bersama anak dan dua cucunya langsung mengungsi di SDN Kampung Melayu 02, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Umiana lebih mementingkan kesehatan cucunya agar tak mudah terkena flu, batuk, ataupun gatal-gatal.

    “Saya suruh sama anak saya, cucu, ke sini (tempat pengungsian). Serumah lima ada saya, anak saya, cucu dua dan mantu. Ngungsi semua tapi mantu bolak balik cek rumah,” kata Umiana.

    Menurut Umiana, Pemprov DKI Jakarta dan pihak terkait lainnya harus lebih mengutamakan kesehatan anak-anak korban banjir.

    Umiana berharap petugas bisa rutin mengecek dan mendata kesehatan anak dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih lengkap dan mudah dikunjungi.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut, hingga Rabu pagi, 85 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di Jakarta masih banjir.

    Jakarta Timur terdapat 42 RT, yakni Kelurahan Bidara Cina sebanyak tiga RT dengan ketinggian air 180 sampai 220 cm, Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 30 RT dengan ketinggian air 40-250 cm, Kelurahan Cawang sebanyak tujuh RT dengan ketinggian air 90-220 cm, Kelurahan Cililitan sebanyak dua RT dengan ketinggian air 190-200 cm.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rabu pagi, 85 dari 122 RT di Jakarta masih banjir

    Rabu pagi, 85 dari 122 RT di Jakarta masih banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 85 dari 122 rukun tetangga (RT) di sebagian DKI Jakarta masih banjir, meski secara umum sudah berangsur surut.

    “Saat ini banjir masih terjadi di 85 RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa (4/3) pukul 16.00 WIB banjir sempat merendam 122 RT di empat Kota Administrasi, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Pusat.

    Yohan mengatakan bahwa pada Rabu pukul 08.00 WIB banjir yang disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai di Jakarta dan juga hujan intensitas tinggi sudah berangsur surut dan kini masih ada 85 RT yang terdampak.

    Menurut dia, dari 85 RT yang masih terendam banjir, Jakarta Timur menjadi yang terbanyak dengan 42 RT, disusul Jakarta Selatan 25 RT dan Jakarta Barat 18 RT.

    “Untuk Jakarta Pusat dua RT sudah surut,” kata Yohan.

    Sementara itu, untuk dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 40 sentimeter (cm) dan Jl Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ketinggian 70 cm.

    Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa untuk banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan hujan intensitas tinggi yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (2/3) dan Senin (3/3), serta pada Selasa (4/3).

    Akibat hujan intensitas tinggi tersebut kata Isnawa, mengakibatkan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi bahaya dan menyebabkan Kali Ciliwung meluap.

    Kemudian, lanjut dia, hujan yang terjadi di Jakarta dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaksel pastikan bantu kebutuhan pemakaman korban arus Kali Ciliwung

    Jaksel pastikan bantu kebutuhan pemakaman korban arus Kali Ciliwung

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memastikan untuk membantu kebutuhan pemakaman seorang anak laki-laki berinisial A (2) yang menjadi korban terseret arus Kali Ciliwung saat evakuasi banjir di Kebon Baru, Tebet, pada Selasa (4/3)

    “Tentunya harapan kami, semoga anak ini membawa pahala bagi kedua orang tuanya,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin saat bertakziah ke rumah duka korban di Jakarta, Rabu.

    Munjirin berjanji akan membantu seluruh kebutuhan perlengkapan jenazah hingga proses pemakaman sudah ditanggung jajarannya sebagai bentuk bantuan.

    “Perlengkapan jenazah seperti kain kafan dan lainnya, hingga pemakaman di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo sudah kami urus,” jelasnya.

    Dia menyampaikan rasa belasungkawa dan mendoakan keluarga untuk diberikan ketabahan serta kekuatan.

    Kedatangan Munjirin didampingi camat, lurah dan jajaran lainnya yang turut memberikan bantuan.

    “Kemudian, orang tua dan keluarga lainnya diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujarnya.

    Saat ini, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi kepada semua pihak di Jakarta Selatan untuk melakukan penanganan banjir secara maksimal.

    Terutama, lanjut dia, nantinya juga pembersihan, semua jajaran harus turun membantu warga.

    “Seluruh jajaran, baik ASN, PJLP, dan unsur lainnya kita dorong untuk terus turun membantu penanganan pasca bencana ini,” ucapnya.

    Sebelumnya, seorang anak laki-laki berinisial A (2) yang terseret arus Kali Ciliwung saat dilakukan evakuasi banjir di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3), ditemukan di dekat rumahnya dalam kondisi meninggal pada Rabu ini sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

    Temuan tersebut didapat setelah kondisi luapan air Kali Ciliwung surut drastis dan listrik di permukiman sudah dinyalakan oleh PLN.

    Pada awalnya, saat itu empat tim relawan sedang melakukan evakuasi lima orang korban banjir menggunakan perahu karet.

    Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus air sungai.

    Atas kejadian tersebut, warga setempat melaporkan kejadian tersebut Polsek Tebet.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025