Category: Antaranews.com Nasional

  • SDA DKI alokasikan anggaran Rp3,9 triliun untuk tangani banjir 

    SDA DKI alokasikan anggaran Rp3,9 triliun untuk tangani banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebanyak Rp3,9 triliun untuk menangani banjir melalui program normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir.

    “Anggaran untuk penanganan banjir dialokasikan kurang lebih Rp3,9 triliun, yang difokuskan pada normalisasi sungai dan infrastruktur pengendalian banjir,” ujar Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Dalam konteks efisiensi anggaran, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta tetap menjadikan penanganan banjir sebagai salah satu program prioritas.

    Pemprov DKI memastikan dana yang ada tetap digunakan secara optimal untuk menangani masalah banjir.

    Hal itu termasuk alokasi anggaran untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir seperti pompa air, pintu air, dan perbaikan saluran drainase yang dapat langsung mengurangi dampak banjir.

    Adapun terkait normalisasi sungai, hal itu dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Program tersebut meliputi pengerukan dan pelebaran sungai, serta peningkatan kapasitas waduk dan saluran drainase.

    “Program-program ini dirancang untuk menampung dan mengalirkan air dengan lebih baik, mengurangi genangan air, dan mengurangi risiko banjir kiriman yang datang dari daerah sekitar Jakarta,” kata Hendri.

    Merujuk data per 6 Desember 202, Pemprov DKI telah mengeruk sebanyak 1.026.879 meter kubik (m3) sedimen di waduk, situ, embung, kali atau sungai di lima wilayah kota guna mengantisipasi banjir.

    Dari jumlah sedimen yang dikeruk tersebut, sebanyak 587.107 m3 merupakan kubikasi pengerukan waduk/situ/embung, sementara untuk pengerukan kali/sungai mencapai 286.284 m3 dan 158.486 m3 untuk pengerukan saluran tersier atau penghubung (PHB).

    Tahun ini, DKI menargetkan sebanyak satu juta m3 lumpur dan sedimen dari 13 sungai dan waduk dapat dikeruk secara berkelanjutan. Pengerukan dilakukan hingga bulan Agustus 2025, termasuk saat Ramadhan.

    Adapun dalam mengatasi banjir kiriman dari berbagai daerah, Hendri mengatakan, Pemprov DKI membangun sinergi bersama Pemerintah Pusat, maupun dengan pemerintah daerah di hulu aliran sungai yang melintasi Jakarta.

    “Untuk mengatasi banjir kiriman, kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PU sangat penting,” ujar dia.

    Kementerian PU bertanggung jawab terhadap pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan infrastruktur bendungan serta normalisasi sungai yang ada di wilayah hulu, sementara Pemprov DKI lebih fokus pada penataan drainase dan pengelolaan aliran air di dalam kota dan normalisasi kali.

    Sinergi ini, tambah Hendri, memastikan penanganan banjir dapat dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

    Sementara itu, banjir melanda Jakarta dalam tiga hari terakhir, akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu sejak Minggu (2/3).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sebuah gereja di Cengkareng Jakbar terbakar Rabu siang

    Sebuah gereja di Cengkareng Jakbar terbakar Rabu siang

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah gereja di Jalan Pasar Timbul, RT 19 RW 16 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat terbakar pada Rabu siang.

    Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Joko Susilo mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekira pukul 14.11 WIB.

    Pihaknya pun menerjunkan 25 personel dan lima kendaraan pemadam untuk mengatasi kebakaran tersebut.

    “Pemadaman mulai 14.28 WIB, selesai pukul 14.45 WIB,” ucap Joko.

    Meskipun kondisi sudah kondusif, Joko belum dapat memastikan ada tidaknya korban akibat kebakaran tersebut. Demikian pula terkait penyebab kebakaran itu.

    “(Terkait penyebab kebakaran) belum dapat info,” imbuh Joko.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kekurangan air bersih, warga Pengadegan cuci piring dengan air banjir

    Kekurangan air bersih, warga Pengadegan cuci piring dengan air banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan mencuci piring dengan menggunakan air banjir karena kekurangan air bersih pascabencana tersebut.

    “Kalau lumpur enggak dibersihkan, maka akan nempel di barang. Kita bersihin pakai busa pencuci piring aja,” kata warga bernama Eti kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, tidak ada masalah dari mana air itu berasal, asalkan barang-barang di rumahnya pascabanjir ini bebas dari lumpur yang melengket.

    Dia mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sejak banjir datang, sehingga harus mendatangi rumah tetangga agar bisa mandi.

    “Kalau mandi aku ke rumah tetangga yang nggak terdampak,” ujarnya.

    Dia pun menilai banjir kali ini tidak separah dengan banjir pada 2020 lalu yang lebih tinggi hingga mencapai dua meter.

    Warga lainnya, Kartini mengaku kekurangan air minum, padahal selama bulan puasa membutuhkan banyak minum.

    “Cuma dikasih air gelas, kalau bisa dikasih lebih karena kan pas puasa jadi butuh buat sahur dan buka,” ujar Kartini.

    Kini, Kartini beserta keluarga mengungsi di GOR Pancoran sembari menunggu ketinggian banjir di rumahnya surut.

    Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengerahkan dua pompa keliling (portabel) untuk mengalirkan banjir di kawasan Pengadegan, Pancoran, ke Kali Ciliwung.

    Kapasitas setiap pompa itu yakni sebesar 250 meter kubik (m3) dan 500 m3. Kemudian, petugas SDA yang dikerahkan berjumlah empat personel dan dua orang perbantuan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 14.00 WIB, ada 4 rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

    Sedangkan, BPBD DKI juga mencatat sebanyak 30 RT di Jakarta dilanda banjir.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pramono minta perangkat daerah hingga BUMD transparan soal keuangan

    Pramono minta perangkat daerah hingga BUMD transparan soal keuangan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta kepada seluruh jajaran perangkat daerah hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk transparan dalam mengurus keuangan.

    “Yang paling penting adalah kita akan menjadi lebih baik kalau segala sesuatunya bisa dengan mudah untuk diakses oleh publik, dilihat oleh publik, dicek oleh publik. Untuk itu, saya juga meminta kepada perangkat daerah, kemudian juga Direksi BUMD dan jajaran yang ada termasuk RSUD untuk betul-betul bekerja dengan transparan,” kata Pramono dalam sambutannya di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan DKI Jakarta, MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu.

    Dengan manajemen yang transparan, kata dia, maka kinerja Pemprov Jakarta menjadi lebih baik dan akuntabel.

    Di sisi lain, ia juga meminta pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta untuk terus memantau Pemprov Jakarta agar dapat terbuka dengan laporan keuangannya.

    Dalam kesempatan itu, Pramono mengucapkan selamat atas dilantiknya Ali Asyhar sebagai Kepala BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta yang baru. Diketahui, Ali sebelumnya merupakan Kepala BPK Perwaķilan Provinsi Kalimantan Tengah.

    Pramono meyakini menjabatnya Ali Asyhar di BPK Perwakilan Jakarta akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi Jakarta.

    “Saya yakin ini akan juga membawa kebaikan baik kepada pemerintah Jakarta maupun di DPRD Jakarta,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Empat pelaku pemerasan dengan modus kencan “online” di Jakut ditangkap

    Empat pelaku pemerasan dengan modus kencan “online” di Jakut ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat pelaku pemerasan seorang pria berinisial RPS (37) yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (2/3).

    “Tim berhasil mengamankan empat pelaku pria berinisial S (38), AA (32), DS (30) dan perempuan FDP (29) beserta barang bukti,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Keempat pelaku itu ditangkap di Jalan Swasembada Timur XVIII, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (3/3) sekitar pukul 22.00 WIB.

    Resa menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (27/2) saat korban berkenalan dengan perempuan dari Aplikasi Omi dengan nama Fitri Dwiyanti.

    “Kemudian Minggu (2/3) sekitar pukul 13.30 WIB, Fitri mengajak korban untuk datang ke kosan dengan mengirimkan share lokasi. Korban tiba di lokasi pukul 16.00 WIB dan menuju kamar kos tempat Fitri berada,” ujarnya.

    Ketika korban dan Fitri mengobrol di dalam kamar kos dengan kondisi pintu kamar terbuka, tiba-tiba datang tiga orang pelaku masuk ke dalam kamar. Salah satu pelaku mengaku sebagai suami Fitri dengan marah mengatakan kepada korban bahwa telah merebut istrinya (Fitri) dengan tuduhan selingkuh, sehingga pelaku mengeluarkan pisau yang diarahkan kepada korban.

    “Kemudian pelaku mengatakan ‘enaknya loe pulang pakai celana dalam atau telanjang saja ya’, sambil dua pelaku lainnya mengelilingi korban dengan duduk. Saat itu Fitri keluar kamar meninggalkan korban beserta tiga pelaku di dalam kamar dan salah satu pelaku lainnya menutup pintu dan mengunci dari dalam kamar,” kata Resa.

    Kemudian, pelaku meminta handphone milik korban dan mengakses pin M-Banking untuk mengecek saldo milik korban. Pelaku pun mengakses rekening milik korban dengan melakukan perpindahan uang sebesar Rp3 juta dan Rp500 ribu.

    “Kemudian pelaku mengambil handphone milik korban dan meminta kepada korban untuk pergi dari tempat kos tersebut,” ujarnya.

    Empat pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan dan Pasal 365 KUHP tentang tindak pencurian dengan kekerasan dan diancam maksimal penjara sembilan tahun.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warung sembako di Kedoya Selatan tetap buka di tengah banjir

    Warung sembako di Kedoya Selatan tetap buka di tengah banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah warung sembako di RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tetap buka meski banjir di area tersebut belum benar-benar surut.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 13.00 WIB, warga setempat sudah mulai membeli kebutuhan dasar di warung tersebut, mulai dari cairan pembersih lantai hingga bumbu-bumbu masakan.

    “Sebelumnya emang banjir satu meter lebih. Tapi, tadi pagi jam 09.00 WIB sudah surut. Sekarang udah di bawah lutut. Warung tetap saya buka,” kata pemilik warung, Yanto di lokasi, Rabu.

    Dia menyebut bahwa banjir sempat mencapai sebagian etalase barang dagangannya, meskipun lantai warungnya lebih tinggi sekitar 60 sentimeter (cm) dari tanah.

    “Kalau semalam etalase sempat terendam. Tadi sekarang udah turun,” ujarnya.

    Adapun di sekitar warung anak-anak nampak asik bermain air banjir. Warga yang rumahnya berposisi lebih tinggi juga sudah mulai membersihkan lumpur sisa genangan.

    Banjir pada sejumlah RT di RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sudah mulai surut pada Rabu siang.

    Hingga pukul 12.15 WIB, tampak ketinggian genangan air di RT 16, RT 13, RT 04, RT 03 dan RT 02 telah surut di bawah lutut orang dewasa.

    Bahkan, sejumlah warga sudah mulai membersihkan rumahnya.

    Namun demikian, sejumlah rumah yang posisinya rendah masih digenangi air, terutama di RT 16 dan RT 13.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkab bersihkan 1,71 ton sampah kiriman dari daratan di Pulau Lancang

    Pemkab bersihkan 1,71 ton sampah kiriman dari daratan di Pulau Lancang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu membersihkan 1,71 ton atau 1.710 kilogram (kg) sampah kiriman dari daratan Jakarta di pesisir selatan Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Rabu.

    “Hari ini mengangkut 1.710 kilogram sampah kiriman yang tercecer di pesisir pantai ini,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu, Lukman Dermanto di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan sampah kiriman sudah mengepung dan mengotori perairan Pulau Lancang sejak Senin (3/3). Sampah itu terdiri dari sampah organik dan anorganik seperti potongan batang kayu, bambu, eceng gondok, plastik kemasan, kaleng, hingga gabus.

    Menurut dia, sampah tersebut biasa terbawa arus laut dari daerah lain saat musim angin timur.

    Lukman menuturkan Pulau Lancang sangat rentan terhadap sampah kiriman karena lokasinya yang tidak jauh dari daratan Jakarta maupun Tangerang.

    Dalam penanganan sampah itu, kata dia, pihaknya menerjunkan 21 petugas untuk mengangkut dan membersihkan sampah kiriman yang berada di Pesisir Selatan seperti, Dermaga Timur, Dermaga Barat, Pantai Gusung Klanceng, Pantai Karma, dan Kolam Labuh Barat.

    Lukman menambahkan saat ini petugas masih berjibaku dengan sampah kiriman yang terus berdatangan.

    “Sebelum dibawa ke daratan, biasanya sampah tersebut ditampung dahulu di Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah, lalu dipilah, bahkan dikeringkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Lurah Pulau Pari Muhammad Adriansyah mengapresiasi gerak cepat petugas Sudin Lingkungan Hidup yang terus membersihkan sampah kiriman tersebut.

    “Kami juga menerjunkan personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membantu pembersihan. Kepada seluruh masyarakat, mari jaga lingkungan kita. Jangan membuang sampah ke kali atau sungai, karena dampaknya membuat lautan kita kotor,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Pengadegan akui tak ada alat peringatan dini banjir

    Warga Pengadegan akui tak ada alat peringatan dini banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan mengakui tak ada alat peringatan dini banjir sebagai antisipasi bencana.

    “Tak ada peringatan dini, informasi cuma dari pak RT,” kata warga RT 07/RW01 bernama Kartini saat ditemui di lokasi banjir Pengadegan Jakarta, Rabu.

    Kartini mengatakan pada 2020, alat peringatan dini berupa toa yang dipasang di Kantor Kelurahan Pengadegan berfungsi dengan baik.

    Pada waktu itu, dia beserta keluarga yang sudah tinggal selama 10 tahun di sana sudah terbiasa berkemas usai adanya informasi banjir.

    “Tahun 2020 ada alatnya, kita bisa langsung ngungsi,” ujarnya.

    Maka itu, Kartini menyarankan sebaiknya peringatan dini banjir kembali diterapkan atau bisa juga informasi perkiraan banjir disebarkan melalui tingkat terkecil seperti RT.

    Sementara, warga RT06/RW01 bernama Eti mengaku melihat informasi prediksi banjir dari pemberitaan televisi maupun media sosial.

    “Udah tahu akan banjir. Karena infonya Senin kemarin udah siaga satu di Bogor. Jadi, siap-siap aja,” ujar Ety.

    Ety berkali-kali memastikan apakah benar informasi tersebut hingga akhirnya benar terjadi.

    Dia menambahkan banjir mulai masuk ke rumahnya pada Selasa (4/3) pagi pukul 08.00 WIB. Keluarganya sempat mengungsi di rumah tetangga.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 13.00 WIB, ada empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

    Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan menerima laporan alat peringatan dini banjir di Pengadegan, Jakarta Selatan rusak dan tidak berfungsi.

    August mengkritik ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan alatnya berfungsi secara optimal.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir di Kedoya Selatan Jakbar sudah mulai surut

    Banjir di Kedoya Selatan Jakbar sudah mulai surut

    Jakarta (ANTARA) – Banjir pada sejumlah RT di RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sudah mulai surut pada Rabu siang.

    Hingga pukul 12.15 WIB, tampak ketinggian genangan air di RT 16, RT 13, RT 04, RT 03 dan RT 02 telah menurun di bawah lutut orang dewasa.

    Bahkan sejumlah warga sudah mulai membersihkan rumahnya.

    Namun demikian, sejumlah rumah yang posisinya rendah masih digenangi air, terutama di RT 16 dan RT 13.

    Seorang warga RT 16 bernama Ian mengaku banjir sudah mulai surut pada pukul 09.00 WIB.

    “Semalam masih tinggi, sekitar satu meter. Tapi tadi pagi, sekitar jam 09.00 WIB sudah surut. Makanya sekarang udah mulai serok-serok (membersihkan sisa genangan,” kata Ian.

    Ia juga mengaku sudah mengurangi penggunaan alat elektronik seperti televisi dan alat lain lantaran dirinya kerap direpotkan jika harus mengevakuasi peralatan tersebut.

    “Kalau hujan deras, lama udah pasti banjir. Makanya udah malas pakai alat elektronik, kaya TV gitu,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • RS Polri sebut delapan korban kebakaran Glodok tak teridentifikasi

    RS Polri sebut delapan korban kebakaran Glodok tak teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menyebutkan, total ada delapan korban kebakaran Glodok Plaza pada Rabu 15 Januari 2025 yang tak dapat teridentifikasi.

    “Terdapat delapan individu berdasarkan laporan orang hilang akibat kebakaran Glodok Plaza yang belum ditemukan,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Nyoman menyebut, delapan korban kebakaran Glodok tersebut enam di antaranya merupakan perempuan dan dua korban lainnya laki-laki.

    Tim proses Identifikasi Korban Bencana (DVI) juga sudah berusaha keras untuk melakukan pemeriksaan DNA dari enam kantong jenazah tersebut.

    Namun, pemeriksaan tidak menunjukkan hasil profil DNA dikarenakan kondisi jenazah sudah hangus terbakar.

    “Kita ketahui bahwa kondisinya sangat rusak karena jenazah sudah hangus terbakar. Sehingga kita juga berusaha keras untuk pemeriksaan DNA, tetapi tetap tidak bisa kita dapatkan,” jelas Nyoman.

    Lebih lanjut, Nyoman menyerahkan ke tim penyidik Polres Metro Jakarta Barat untuk menindaklanjuti enam kantong jenazah yang tidak teridentifikasi.

    Kanit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat dalam hal ini sebagai penyidik yakni AKP Diaz Yudhistira saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    Sementara itu, Kanit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Jakarta Barat dalam hal ini sebagai penyidik yakni AKP Diaz Yudhistira mengatakan, timnya berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat dan Pengadilan Negeri Jakarta.

    “Kami juga akan berkoordinasi dengan Dukcapil dan Pengadilan Negeri. Apabila nanti memang dikuatkan dari keterangan dan juga nanti dikuatkan dengan dokumen yang ada, nantinya bisa akan dibantu pemrosesan untuk pengeluaran akte kematian,” jelas Diaz.

    Selain itu, Polres Metro Jakarta Barat juga terus membuka peluang jika ada keluarga korban kebakaran Glodok Plaza yang masih mau memberikan laporan kehilangan.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sudah menerima total 16 kantong jenazah dari upaya pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Dua dari 14 kantong jenazah yang diterima dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, sebelumnya bukan berisi potongan tubuh (body part) korban. Hal itu dipastikan usai dilakukan pemeriksaan berulang bersama dokter forensik dan dokter gigi forensik.

    RS Polri juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu (15/1) lalu.

    Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:

    1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis,

    3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,

    6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025