Category: Antaranews.com Nasional

  • APSI tegaskan sebagai organisasi advokat yang sah sesuai UU

    APSI tegaskan sebagai organisasi advokat yang sah sesuai UU

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Pembelaan Profesi dan Anggota DPP Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Afriendi Sikumbang menegaskan bahwa organisasinya merupakan organisasi advokat yang sah sesuai UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat.

    “Organisasi ini diakui secara sah oleh UU No. 18 Tahun 2003Tentang Advokat bersama tujuh organisasi advokat lainnya sebagaimana disebutkan jelas pada pasal 32 ayat (3) UU Advokat,” kata Afriendi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Ketua Satgas Penerangan Administrasi Badan Hukum Republik Indonesia Hilman Soecipto yang menyatakan hanya tujuh organisasi advokat yang diakui oleh pemerintah.

    “Ini pernyataan keliru dan tidak mendasar serta membingungkan publik. Tentunya membuat kegaduhan di kalangan dunia hukum serta masyarakat luas khususnya para advokat dan organisasi advokat,” ujarnya.

    Dia menegaskan bahwa APSI didirikan pada 8 Februari 2003 di Semarang, Jawa Tengah menjelang Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat disahkan yaitu pada 5 April 2003.

    Sejak didirikan hingga sekarang ini, APSI selalu aktif melakukan kegiatan rekrutmen advokat melalui Pendidikan Khusus Profesi Advokat, Ujian Profesi Advokat.

    “APSI juga melakukan pelantikan dan mengajukan penyumpahan advokat di Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia,” katanya.

    Menurut dia, APSI dibentuk sebagai wadah bagi para advokat yang berlatar belakang hukum syariah yang juga terbuka untuk sarjana hukum umumnya yang memiliki tugas untuk menegakkan hukum dan keadilan serta melindungi hak asasi manusia.

    Selain APSI, terdapat organisasi advokat lainnya, yakni Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia (HAPI), Serikat Pengacara Indonesia (SPI), Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia (AKHI), dan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM).

    “Jadi keberadaan APSi jelas tercantum dalam UU Advokat. Ketua Satgas Penerangan Administrasi Badan Hukum tidak memahami sejarah dan dinamika organisasi advokat di Indonesia,” kata Ketua DPW APSI Jakarta itu.

    Afriendi menjelaskan sejarah telah mencatat bahwa APSI sebagai salah satu dari delapan organisasi yang menginisiasi terbentuknya Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI) untuk menjalankan amanat Pasal 32 ayat (3) UU Advokat.

    Namun setelah beberapa tahun berjalan, terjadi perpecahan di tubuh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) pada 27 Maret 2015 di Makassar. Karena permasalahan di tubuh Peradi, maka terbit Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor 73/KMA/HK.01/2015 tertanggal 25 September 2015 tentang Penyumpahan Advokat yang membuka jalan lahirnya organisasi advokat baru.

    Ia mengatakan dari dasar itu organisasi advokat di Indonesia berbentuk “multi bar”, bukan “single bar”. Sehingga, APSI adalah organisasi advokat yang diakui negara yang jelas tercantum dalam UU Advokat.

    Oleh karena itu, APSI meminta Kepala Satgas Penerangan Administrasi Badan Hukum untuk mencabut pernyataannya dan meluruskan informasi sesuai fakta yang sebenarnya.

    “Ini bertujuan agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” kata kata Afriendi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wapres Gibran berdialog dengan pedagang Pasar Wosi di Manokwari

    Wapres Gibran berdialog dengan pedagang Pasar Wosi di Manokwari

  • Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansyah mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang dinilai penting untuk kenyamanan bersama.

    “Revitalisasi ini penting agar pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya tidak kalah bersaing dengan pasar modern milik swasta,” kata Endriansyah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, revitalisasi ini juga penting dalam menyongsong lima abad Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    “Jakarta mau tidak mau harus bersolek, termasuk pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya. Sehingga, saat ada wisatawan atau pengunjung dari luar negeri, Jakarta bisa memberikan citra positif karena menjadi barometer Indonesia,” ujarnya.

    Dukungan juga disampaikan, Ketua Forum Kekeluargaan Relawan Pemuda Nusantara (FK Repnus) Faisal Nasution. Faisal memastikan, revitalisasi tersebut menjadi kebutuhan jangka panjang.

    “Kalau kondisi pasar bagus, pengunjung nyaman pasti juga akan berdampak positif pada omzet penjualan pedagang,” kata Faisal.

    Faisal menyebut, revitalisasi Pasar Pramuka akan memberikan kebaruan di Jakarta karena pasar itu juga akan dilintasi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai.

    “Adanya koneksi atau integrasi dengan stasiun LRT ini tentu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana konektivitas Stasiun MRT Blok M dengan Blok M Plaza. Pusat perbelanjaan yang tadinya sudah sepi, berubah menjadi ramai pengunjung,” jelas Faisal.

    Perumda (PD) Pasar Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pasar rakyat yang modern, nyaman, dan berdaya saing melalui program revitalisasi yang dilakukan secara bertahap di berbagai lokasi, salah satunya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengatakan, revitalisasi Pasar Pramuka diharapkan dapat memperkuat peran pasar rakyat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi warga Jakarta.

    Hal ini sekaligus wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan.

    “Perumda Pasar Jaya telah merespons seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, mulai dari beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) hingga Ombudsman RI,” jelas Agus.

    Agus menjelaskan, hak pemakaian tempat usaha di Pasar Pramuka telah berakhir sejak Mei 2024. Namun, hingga kini para pedagang masih menggunakan tempat usahanya tanpa dikenakan biaya perpanjangan hak pakai yang semestinya menjadi kewajiban sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Perumda Pasar Jaya.

    Berdasarkan hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada 9 Oktober 2025, keputusan terkait pengelolaan Pasar Pramuka dikembalikan kepada Perumda Pasar Jaya dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.

    “Sebagai wujud transparansi, Pasar Jaya telah menggelar diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka pada 14 Oktober 2025, dan menyampaikan surat resmi kepada Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) pada 20 Oktober 2025 mengenai penetapan Harga Perpanjangan Hak Pakai (PHP) Tempat Usaha Pasar Pramuka,” paparnya.

    Agus menegaskan, penyesuaian harga perpanjangan hak pakai dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha para pedagang dan pengelolaan pasar yang sehat secara ekonomi.

    Penetapan harga ini telah melalui kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan tarif sewa ditetapkan secara objektif, profesional, dan sesuai dengan standar kewajaran harga pasar.

    “Bahkan, nilai yang kami tetapkan berada di bawah hasil rekomendasi KJPP. Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada para pedagang agar mereka dapat terus beroperasi dengan biaya yang terjangkau,” ungkap Agus.

    Perumda Pasar Jaya juga memberikan berbagai skema keringanan dan kemudahan pembayaran, seperti potongan harga dan fasilitas cicilan, guna meringankan beban pedagang dalam memperpanjang masa sewa hingga 20 tahun ke depan.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keadilan, keterbukaan, dan keberpihakan kepada pedagang.

    “Kami terus berupaya mencari titik tengah agar revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi semua pihak,” ucap Agus.

    Agus berharap, revitalisasi ini dapat menjadikan pasar lebih tertata, higienis, aman, dan nyaman, sekaligus menjadi contoh transformasi pasar tradisional menuju pengelolaan yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kerakyatan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebocoran tabung gas diduga jadi penyebab kebakaran rumah di Jakbar

    Kebocoran tabung gas diduga jadi penyebab kebakaran rumah di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran rumah berlantai dua di Jalan Tanjung Duren Utara I Nomor 5, RT 07/RW 02 Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat, diduga disebabkan oleh kebocoran tabung gas.

    “Diduga karena adanya kebocoran pada tabung gas,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syaiful Kahfi di Jakarta, Jumat.

    Syaiful menuturkan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 10.10 WIB. “Warga melihat asap yang ngebul dari lantai dua rumah. Kemudian tidak lama timbul api yang membesar. Lalu warga datang ke Kantor Sudin Gulkarmat untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

    Pihaknya menerjunkan 65 personel dengan 13 unit mobil pemadam untuk mengatasi kebakaran itu.

    “Operasi pemadaman selesai pukul 11.08 WIB,” kata dia.

    Kendati tidak ada korban luka atau pun korban jiwa, namun dua kepala keluarga dengan delapan jiwa kehilangan tempat tinggal.

    “Estimasi kerugian capai Rp339 juta lebih,” kata Syaiful.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro jaga kesehatan mental anggotanya lewat psikologi terpadu

    Polda Metro jaga kesehatan mental anggotanya lewat psikologi terpadu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya terus memperkuat dukungan terhadap kesehatan mental anggota Polri dan keluarganya melalui kegiatan pelayanan psikologi terpadu.

    “Program tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran diri (self-awareness) anggota agar lebih peka terhadap kondisi psikologis dan kesejahteraan mental mereka,” kata Kabag Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, anggota Bhayangkari turut dilibatkan sebagai bagian penting dari lingkungan keluarga Polri.

    “Pelibatan keluarga ini dinilai krusial karena stabilitas mental anggota tidak dapat dipisahkan dari dukungan rumah tangga,” ujarnya.

    Adi Putra juga menyebutkan banyak anggota merasa terbantu dalam mengenali perasaan, lebih menerima kondisi pekerjaan, dan lebih mampu fokus pada kehidupan saat ini tanpa terbebani masa lalu atau kecemasan berlebih.

    “Layanan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Biro SDM yang berfokus pada upaya preventif dan promotif,” ucapnya.

    Sejumlah anggota mengikuti kegiatan pelayanan psikologi terpadu di Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    Ia berharap kegiatan ini membentuk budaya baru di lingkungan Polri di mana kesehatan mental dipandang setara dengan kesehatan fisik, serta memperkuat komitmen saling peduli dan mendukung antaranggota maupun keluarga.

    Sementara itu, Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya, Kombes Pol Muh. Dita Kumu Wardana, menekankan pentingnya peran Kasatker dan para perwira sebagai konselor bagi anggotanya.

    “Pendekatan humanis dan empatik mampu mencegah tekanan berlebihan serta mendeteksi sejak dini potensi masalah psikologis atau perilaku menyimpang,” katanya.

    Kegiatan pelayanan psikologi terpadu sendiri telah dilaksanakan di Polsek Tambun Selatan dan Polsek Pulogadung pada Kamis (13/11).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah banjir, SDA keruk 1.500 karung lumpur di saluran Jatinegara

    Cegah banjir, SDA keruk 1.500 karung lumpur di saluran Jatinegara

  • Jaktim dan Pegadaian perkuat ketahanan pangan lewat “urban farming”

    Jaktim dan Pegadaian perkuat ketahanan pangan lewat “urban farming”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur bersama Pegadaian Kanwil VIII Jakarta I memperkuat ketahanan pangan melalui program pertanian perkotaan (urban farming) di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jumat.

    Kegiatan yang berlangsung di Bantaran Kali Cipinang Melayu, tepat di bawah Jalan Tol Becakayu ini hadir sebagai langkah kolaboratif memperkuat ketahanan pangan, kota, dan pemanfaatan ruang publik di kawasan perkotaan.

    “Dalam rangka memperingati World Habitat Day tahun 2025, kegiatan urban farming ini merupakan bentuk strategi ketahanan pangan dan kota di wilayah perkotaan khususnya Jakarta. Kami bersama dengan Pegadaian Jakarta Timur,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto di sela-sela kegiatan itu.

    Menurut dia, pertanian perkotaan menjadi strategi penting dalam membangun ketangguhan kota menghadapi tantangan urbanisasi. Selain menjaga ruang hijau, kegiatan ini juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat.

    “Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut dan terus digiatkan. Masyarakat dapat menjaga lahan tanam ini dan memanfaatkan hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari. Ini langkah positif untuk memperkuat ketahanan pangan di Jakarta Timur,” jelas Kusmanto.

    Seribu bibit

    Dalam kegiatan ini, Pegadaian memberikan dukungan penuh berupa bibit hortikultura dan sarana pendukung pertanian. Sebanyak seribu bibit tanaman disalurkan, terdiri dari cabai, tomat, timun, dan jenis hortikultura lainnya.

    Khusus tanaman cabai, Pegadaian memperkenalkan teknologi baru berupa sistem irigasi air otomatis yang memudahkan proses perawatan.

    “Jenis tanaman yang ada di sini adalah tanaman cabai, dengan teknologi baru menggunakan sistem air otomatis. Jadi yang merawat tidak perlu sampai mengontrol. Cukup melihat dan merawat seperlunya karena penyiramannya sudah otomatis,” kata Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, Ahmad Zaenudin.

    Selain bibit, Pegadaian juga menyediakan pupuk, mesin pompa air, semprotan (spray) penyiraman otomatis, dan alat penggembur tanah yang tidak memerlukan tenaga besar seperti mencangkul. Semua peralatan tersebut disiapkan agar masyarakat lebih mudah dalam mengelola lahan urban farming.

    “Dalam penyiraman, alatnya sudah dilengkapi semprotan. Jadi tinggal ditunggu sampai cukup pengairannya. Pompa juga bisa dilepas untuk penyimpanan agar awet dan digunakan lagi keesokan harinya,” ujar dia,

    Adapun kegiatan urban farming ini merupakan bagian dari program nasional memperingati Hari Habitat Sedunia yang digelar serentak di berbagai daerah di Indonesia. Untuk wilayah Jakarta, Kanwil VIII Jakarta I memilih Cipinang Melayu sebagai lokasi utama.

    “Pegadaian menyelenggarakan kegiatan ini di seluruh Indonesia. Namun untuk wilayah Jakarta, Kanwil VIII Jakarta I menyelenggarakannya di Kelurahan Cipinang Melayu,” ucapnya.

    Ahmad menjelaskan bahwa penentuan lokasi didasarkan pada wilayah kerja Pegadaian yang mencakup Jakarta Timur, Bekasi, Bogor, dan Karawang. Untuk tahun ini, fokus diberikan pada kawasan Jakarta Timur karena dinilai memiliki potensi urban farming yang besar.

    “Kalau di Kepulauan Seribu, bentuk kegiatannya lain, misalnya penanaman mangrove, disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Kami akan dukung juga program itu. Untuk sekarang kami fokus dulu di Jakarta,” katanya.

    Dia berharap kegiatan urban farming di Cipinang Melayu menjadi pemicu bagi komunitas lain untuk melakukan gerakan serupa sehingga dampaknya semakin meluas.

    “Harapannya ada komunitas atau lembaga lain yang bisa melaksanakan kegiatan seperti ini secara serempak. Dengan begitu dampaknya akan lebih besar bagi masyarakat dan juga kota Jakarta,” kata Ahmad.

    Kolaborasi Pemkot Jakarta Timur dan Pegadaian ini menghadirkan ruang hijau produktif di tengah padatnya perkotaan sekaligus menjadi bentuk nyata peringatan World Habitat Day 2025, yang mengangkat pentingnya lingkungan berkelanjutan dan ketahanan kota bagi masa depan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PPKUKM Jaksel tambah mural dan pohon di Sentra Fauna Lenteng Agung

    PPKUKM Jaksel tambah mural dan pohon di Sentra Fauna Lenteng Agung

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan (Jaksel) menambah mural dan pohon di Sentra Fauna Lenteng Agung, Jagakarsa, sebagai upaya mempercantik kawasan tersebut.

    “Kami melakukan pengerasan jalan dan pemasangan penerangan jalan umum (PJU), penanaman pohon dan mural,” kata Kepala Sudin PPKUKM Jaksel Parulian Tampubolon saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, penataan kawasan itu sudah dilakukan sejak awal September 2025 dan terus dipercantik hingga peresmiannya nanti.

    Dia pun berharap berbagai fasilitas sudah tersedia menjelang peresmian Sentra Fauna Lenteng Agung yang rencananya akan dilakuksanakan pada 15 November 2025.

    “Penataan sudah mulai dari September minggu awal, sekarang sudah bisa digunakan,” ujar Parulian.

    Sementara itu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mencatat sebanyak 25 pedagang sudah terdaftar di Sentra Fauna Lenteng Agung.

    Sebanyak 25 pedagang itu terdiri dari dua orang yang berasal dari lokasi sementara (loksem) JS 25, lima orang dari JS 30, dan 18 orang dari JS 96.

    Biaya retribusi pedagang di lokasi tersebut berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per bulan. Namun selama masa adaptasi, pedagang tidak akan dikenakan biaya untuk menyesuaikan dengan pola konsumen yang mereka harapkan.

    Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan Sentra Fauna di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sebagai tempat relokasi yang baik dan layak bagi pedagang Barito.

    Sentra tersebut berdiri di atas lahan seluas 7.500 meter persegi. Dari luas tersebut, sekitar 2.000 meter persegi dialokasikan untuk pedagang yang sebelumnya menempati loksem JS 25, JS 26, JS 30, dan JS 96.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2025 tertinggi di Indonesia

    Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2025 tertinggi di Indonesia

  • Polisi tangkap komplotan curanmor di Jakarta Utara

    Polisi tangkap komplotan curanmor di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara menangkap komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap melakukan tindak kejahatannya di wilayah Jakarta Utara.

    “Keenam pelaku yang ditangkap, yaitu SH, TK, HA, AS, JA dan IB. Mereka terbagi dalam dua kelompok, satu kelompok bermain di Koja dan satu di Cilincing,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan dari keenam pelaku tersebut, petugas menyita enam unit sepeda motor yang terdiri dari empat unit motor milik korban dan dua motor yang digunakan untuk mencuri.

    Menurut dia, para pelaku itu menyasar motor yang terparkir di halaman rumah dan motor yang tidak terkunci.

    Dalam melakukan tindak kejahatannya, sambung dia, para pelaku menggunakan kunci letter T atau membuka paksa stang motor hingga dol, kemudian motor dibawa pergi.

    “Pelaku ini menjual motor curian seharga Rp3 juta hingga Rp5 juta, dan uang hasil penjualan digunakan untuk membeli narkoba,” ujar Onkoseno.

    Komplotan tersebut, kata dia, sudah melakukan pencurian sepanjang Agustus hingga September 2025.

    Setelah serangkaian penyelidikan, polisi kemudian menangkap mereka di rumah kontrakan di kawasan Koja, Jakarta Utara.

    “Mereka ditangkap di awal November 2025. Kami tangkap satu pelaku, dan kemudian kami lakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnya,” terang Onkoseno.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.