Category: Antaranews.com Nasional

  • Ahli ingatkan pentingnya jaga siklus air bersih berkelanjutan

    Ahli ingatkan pentingnya jaga siklus air bersih berkelanjutan

    Pertama, perlu dilakukan regenerasi/pembenahan badan sungai dari hulu ke danau-embung-waduk

    Jakarta (ANTARA) – Ahli Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan siklus air bersih secara berkelanjutan agar sumber-sumber air baku dapat terus terjaga.

    Nirwono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, ada empat hal yang penting harus dilakukan segera agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi dengan baik.

    “Pertama, perlu dilakukan regenerasi/pembenahan badan sungai dari hulu ke danau-embung-waduk. Kedua, merevitalisasi badan air, situ, danau, embung, dan waduk,” katanya saat acara diskusi bertajuk “Isu Air Minum dan Penyehatan Lingkungan menjadi Prioritas Pembangunan” di Jakarta, Selasa (25/3) malam.

    Ketiga, lanjut Nirwono yang ditunjuk sebagai Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan keempat adalah konservasi perlindungan hutan lindung.

    Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan mengatakan, kelestarian sumber-sumber air bersih perlu dijaga karena PAM Jaya menargetkan pada 2030 cakupan layanan air bersih mencapai 100 persen.

    “Pada tahun 2023 berhasil direalisasikan sebanyak 12.663 sambungan rumah (SR) dan di tahun 2024 mencapai 46.196 SR. Sementara, pada tahun ini ditargetkan dapat terealisasi sebanyak 10.073 SR,” ujarnya.

    Menurut dia, PAM Jaya juga melakukan solusi cepat untuk mengatasi daerah dengan kategori low supply dengan membuat reservoir komunal (tempat penampungan air bersih) agar layanan pemenuhan air bersih warga tetap optimal.

    “Kita sudah ada Reservoir Komunal Tambora, Gandaria Utara, Duri Kosambi, Marunda, Cilincing, Taman Sari, dan Reservoir Komunal Waduk Pluit,” paparnya.

    Syahrul menambahkan, sejumlah strategi juga dilakukan untuk penurunan “Non Revenue Water” (NRW). Strategi tersebut yakni, melakukan penambahan atau penyempurnaan sistem monitoring.

    “Untuk penyempurnaan dilakukan pada 291 inlet PA/PC dan 314 District Meter Area (DMA). Sedangkan, penambahan dilakukan untuk 81 inlet PA/PC,” kata dia.

    Selain itu, lanjut Syahrul, PAM Jaya juga melakukan pembangunan atau penyempurnaan DMA. Penyempurnaan dilakukan pada 198 DMA dan pembangunan atau penambahan sebanyak 103 inlet PA/PC.

    “Kami juga melakukan rehabilitasi jaringan distribusi sepanjang 2.590 kilometer. Kemudian merehabilitasi 180.000 sambungan dan penggantian meter mencapai 451.724 unit. Tidak kalah penting, kami melakukan decommisioning pipa sepanjang 3.022 kilometer,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Andi Wijaya atau akrab disapa Adjie Rimbawan menuturkan, diskusi tentang air bersih ini menjadi penting karena air menjadi kebutuhan primer.

    “Tidak hanya persoalan di hilir, namun kita juga perlu membahas dan mencari solusi permasalahan yang ada di hulu agar layanan air bersih bagi warga Jakarta terpenuhi dengan baik. Menjadi ironi tentu jika di Jakarta sebagai Ibukota belum semua warganya mendapatkan akses air bersih yang baik melalui jaringan perpipaan,” ucapnya.

    Adjie berharap diskusi “The Series” yang diadakan bertepatan di bulan Ramadhan 1446 Hijriah dengan menghadirkan narasumber berkompeten ini dapat memberikan masukan kepada PAM Jaya sekaligus mengedukasi masyarakat.

    “Semoga kita semua dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan agar kebutuhan air baku tercukupi. Kemudian, tidak menggunakan air tanah karena dapat memicu penurunan tanah (land subsidence) yang jika ini dilakukan terus menerus bukan mustahil Jakarta akan tenggelam karena daratan di pesisir utara Jakarta sudah lebih rendah dari muka air laut,” kata Adjie.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dokter bagikan ide menu MPASI saat mudik Lebaran

    Dokter bagikan ide menu MPASI saat mudik Lebaran

    MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja

    Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Yovita Ananta, Sp. A membagikan ide menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi warga Jakarta yang melakukan mudik Lebaran, salah satunya nasi tim.

    Yovita mengatakan nasi tim dapat dipersiapkan sebelum berangkat mudik dan disimpan dalam wadah kedap udara seperti termos.

    “Masak nasi dengan kaldu ayam atau daging, serta potongan protein hewani hingga lunak, lalu saring atau haluskan hingga mencapai tekstur yang lembut dan mudah ditelan bayi. Menu ini umumnya cocok untuk bayi berusia enam bulan,” ujar dia melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

    Menu lainnya yakni puree telur rebus. Yovita menyarankan orang tua sebelum berangkat mudik, memastikan sudah membawa telur rebus yang sudah dikupas kulitnya. Telur yang digunakan bisa telur ayam atau telur puyuh. Selanjutnya, haluskan menggunakan garpu sampai telur benar-benar hancur.

    Selanjutnya, tambahkan sedikit ASI, susu formula, atau kuah kaldu ayam yang sudah dibuat sebelumnya.

    “Menu ini cocok dikonsumsi oleh bayi berusia 7 bulan yang sudah mulai mahir mengunyah dan menelan makanan,” kata Yovita yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.

    Menu berikutnya yakni kentang kukus. Kentang yang sudah dikukus dapat dihaluskan hingga mencapai tekstur yang disesuaikan dengan usia si kecil. Menu tersebut dapat dikonsumsi langsung atau dicampur dengan protein pilihan seperti ayam cincang tumis atau ikan goreng yang disuwir untuk melengkapi asupan nutrisi anak.

    Yovita mengingatkan MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja. MPASI yang diberikan kepada bayi haruslah mengandung gizi seimbang untuk menjaga kesehatan bayi dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

    “Selain nutrisi, kebersihan MPASI juga perlu diperhatikan dengan baik. Sebab, MPASI juga dapat terkontaminasi kuman penyebab penyakit, seperti diare,” demikian pesan dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sesosok jasad bayi ditemukan di bawah bendungan pintu air di Tangerang

    Sesosok jasad bayi ditemukan di bawah bendungan pintu air di Tangerang

    pertama kali ditemukan  warga yang sedang memancing di bendungan Pintu Air 10 sekitar pukul 09.15 WIB

    Jakarta (ANTARA) – Sesosok jasad bayi ditemukan di bawah bendungan Pintu Air 10 Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang pada Senin (24/3).

    “Jasad bayi berjenis kelamin perempuan pertama kali ditemukan warga yang sedang memancing di bendungan Pintu Air 10 sekitar pukul 09.15 WIB,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.

    Ade Ary menjelaskan kronologi penemuan bayi tersebut berawal saat saksi AM yang sedang bertugas di bendungan Pintu Air 10 mendapat informasi dari warga yang sedang memancing bahwa ada sesosok mayat bayi di atas cadas atau bebatuan.

    “Kemudian M yang pertama kali menemukan jasad tersebut bersama AM bersama-sama mengecek ke lokasi,” katanya.

    Saat dilakukan pengecekan ternyata benar terdapat jasad bayi dalam keadaan tertelungkup tanpa menggunakan pakaian dan masih terdapat tali pusat.

    “Kemudian saksi-saksi menghubungi Bhabinkamtibmas dan dilanjutkan Ke Polsek Karawaci,” ucap Ade Ary.

    Setelah mendapatkan laporan tersebut, anggota Kepolisian dari Polsek Karawaci mendatangi lokasi dan membawa jasad bayi tersebut ke RSUD Kabupaten Tangerang.

    “Kasus penemuan jasad bayi tersebut saat ini telah ditangani oleh Polsek Karawaci,” kata Ade Ary.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sembilan kelurahan di Jakut deklarasi stop buang air besar sembarangan

    Sembilan kelurahan di Jakut deklarasi stop buang air besar sembarangan

    Kegiatan ini salah satu momen penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih serta sehat

    Jakarta (ANTARA) – Sembilan kelurahan di Jakarta Utara mendeklarasikan diri untuk stop buang air besar sembarangan sebagai implementasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

    “Kegiatan ini salah satu momen penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih serta sehat,” kata Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan pada hari ini bertambah lagi sembilan kelurahan yang mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

    Ali menyebutkan di Jakarta Utara sudah berada di angka 87 persen atau sudah 27 dari 31 kelurahan.

    Ia menyebutkan sembilan kelurahan yang mendeklarasikan diri stop BABS yakni Kelurahan Kamal Muara, Pejagalan, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Koja, Lagoa, Semper Timur, Rorotan, dan Kelurahan Sukapura.

    Ia menjelaskan dengan capaian tersebut akhirnya Pemkot Jakarta Utara bisa mengikuti penilaian kabupaten dan kota Sehat Penghargaan Swasti Saba Padapa.

    Menurut dia syarat untuk mengikuti penilaian yakni harus sudah mencapai di atas 80 persen Stop BABS.

    Dirinya berharap Kelurahan Penjaringan, Kalibaru, Marunda, dan Kelurahan Cilincing dapat juga segera meniadakan kebiasaan BABS menjadi 0 atau tidak ada lagi yang BABS,” ungkapnya.

    Ia mengatakan melalui deklarasi ini, pemerintah dan warga Jakarta Utara bersama-sama berkomitmen untuk mengakhiri kebiasaan BABS dan mendorong masyarakat untuk memiliki akses ke jamban sehat.

    “Semoga tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan. Mari kita jadikan Jakarta Utara sebagai kota sehat, bebas dari penyakit yang ditularkan melalui lingkungan yang tidak higienis,” kata dia.

    Sementara itu warga RW 12, Kebon Kosong Iwan Sopian berterima kasih kepada Pemerintah Kota Jakarta Utara yang telah peduli terhadap lingkungan.

    Ia mengatakan di wilayahnya terdapat empat titik sanitasi komunal dan melalui deklarasi ini, warga di RT 01/12 menjadi lebih disiplin, pola hidupnya menjadi sehat.

    “Sebelumnya mereka biasa BABS di kali, hal ini tentu mencemari lingkungan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menanti strategi DKI untuk atasi bau sampah RDF Rorotan

    Menanti strategi DKI untuk atasi bau sampah RDF Rorotan

    Jakarta (ANTARA) – Sampah dan bau. Bak belahan jiwa yang sulit dipisahkan. Pun dengan sampah di fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau “Refuse Derived Fuel” (RDF) atau sebut saja pabrik RDF.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengakui hampir mustahil tempat pengolahan sampah tidak berbau.

    Memang benar, bahkan saat sampah tak ada di sana pun bau masih tercium. Ini seperti yang terjadi saat bunker di RDF Rorotan sedang kosong sejak 24 Maret lalu hingga setidaknya pada Selasa (26/3).

    Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko, mengatakan bau di fasilitas RDF padahal tak ada kegiatan operasional di sana berasal dari sisa sampah yang menempel pada alat atau mesin. Bau ini tak akan keluar dari fasilitas.

    Bau di dalam fasilitas merupakan hal wajar. Tapi lain cerita bila bau itu lari keluar sampai terhirup warga sekitar.

    Inilah pengalaman warga di 18 RT atau sekitar 25.000 kepala keluarga (KK) yang tinggal 800 meter dari RDF Rototan, Cilincing, Jakarta Utara.

    Mereka mencium bau busuk dari fasilitas hampir dua bulan terakhir atau sejak awal Februari. Bukan hanya bau sampah, yang tercium juga bau pestisida, sabun, dan zat kimia.

    Bau ini sampai pada hidung tak tentu waktunya. Kadang pagi, siang, sore atau bahkan malam hari tergantung arah angin.

    Selain bau busuk, warga juga melihat asap hitam pekat dari cerobong pabrik dan polutan plastik sisa pembakaran.

    Masalah tak sampai di situ, karena belakangan ada laporan bahwa sejumlah orang terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan radang selaput mata.

    Warga kemudian melayangkan protes termasuk melakukan aksi demo di depan gedung fasilitas RDF Rorotan.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun bergeming. Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan jajaran untuk mengosongkan sampah di bunker serta produk RDF di gudang produksi yang mencapai sekitar 600 ton.

    Bunker di gedung fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau “Refuse Derived Fuel” (RDF) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

    Penghilang bau

    Fasilitas RDF Rorotan yang berada di Cilincing, Jakarta Utara bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan di sisi selatan, lalu area sawah di sisi barat dan utara. Sementara pada sisi timur, terdapat perumahan warga dengan jarak terdekat 150-250 meter.

    Fasilitas ini memiliki satu area atau dinamai hanggar, yang merupakan tempat menyimpan residu, lokasi tiga bunker hingga produk RDF dengan total luas sekitar 25.000 m2 atau 2,5 hektar.

    Pada prinsipnya, ketika sampah masuk maka dilakukan pemilahan, pencacahan, dan pengeringan. Dalam sehari, pabrik bisa menampung sebanyak 5.000 ton sampah dan mengolah 2.500 ton di antaranya agar menjadi RDF.

    Dari 2.500 ton sampah yang diolah, sekitar 875 ton adalah produk RDF. Pengolahan menjadi produk RDF bisa dilakukan dalam satu jam.

    Berbagai alat juga sebenarnya disiapkan untuk mengendalikan limbah termasuk bau dan asap. Khusus bau, ada sistem pengendalian baru meliputi alat bernama deodorizer yang dilengkapi teknologi ozonisasi.

    Deodorizer ditempatkan di dekat area bunker. Menurut rencana, alat ini juga akan ditaruh di area proses, gudang proses, dan gudang residu.

    Ada juga alat sterilisasi sinar ultraviolet yang dikatakan mampu menetralkan bau, seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. Selain itu, terdapat filter karbon aktif untuk menyerap partikel bau yang tersisa.

    Untuk penanganan asap dan emisi, digunakan alat bernama cyclone web scrubber, teknologi cyclone dan wet scrubber yang dapat menyaring udara atau asap dari hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan.

    Kedua teknologi ini memastikan udara yang keluar dari fasilitas sudah dinetralkan, sehingga tidak menimbulkan bau dan emisi yang membahayakan lingkungan.

    Lalu, untuk menjaga kebersihan dan memastikan RDF Plant Jakarta beroperasi sesuai standar, terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilengkapi tangki ekualisasi, tangki koagulasi, flokulasi dan sedimentasi, serta kolam anaerobik dan tangki filtrasi pasir.

    Ini agar air limbah hasil operasional dapat digunakan kembali untuk pencucian truk dan penyiraman tanaman di sekitar fasilitas.

    Selain itu, di luar area hanggar, pohon-pohon ditanam termasuk bambu. Tujuannya, untuk mereduksi bau agar tidak keluar dari fasilitas.

    Upaya lainnya, yakni ditetapkan aturan bahwa truk pengangkut sampah yang boleh masuk RDF hanya yang berjenis compactor, karena dilengkapi penampung air lindi (limbah cair dari tumpukan sampah), sehingga air tidak tercecer.

    Tapi, pada suatu hari di pertengahan Februari, bau sampah keluar fasilitas dan tercium warga di perumahan sekitar.

    Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto, penyebab utama bau yang dikeluhkan warga berasal dari sampah lama dalam proses uji coba pada 10 Februari 2025. Sampah itu berada lebih dari satu bulan terendap di bunker dan saat uji coba memang menimbulkan bau cukup mengganggu.

    Di sisi lain, bau yang muncul disebabkan pengaturan unit Advanced Oxidation Process (AOP) atau proses oksidasi pada deodorizer (penghilang bau) belum beroperasi penuh.

    Lalu, sesuai instruksi Gubernur Jakarta Pramono Anung, akhirnya bunker sampah dikosongkan. Supaya paling tidak, sampah yang sudah tertumpuk lama bisa dikeluarkan sehingga tak lagi menimbulkan bau.

    Selain itu, tiga Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) bergerak juga ditambahkan yakni di kawasan Metland, Cakung Timur, dan Harapan Indah, Bekasi, dan Jakarta Garden City (JGC) untuk memantau kualitas udara secara lebih komprehensif. Dengan begitu, saat ini terdapat empat SPKU termasuk yang berada di dalam fasilitas RDF.

    Uji coba pun nantinya dilakukan bertahap yakni tanpa beban (tak ada sampah), dengan beban tapi tidak penuh, dan dengan beban penuh atau 2.500 ton sampah.

    Warga di sekitar RDF Rorotan rencananya juga akan diundang, tak seperti pada uji coba pertama.

    Diharapkan, dengan berbagai penyempurnaan dari sisi alat dan berbagai tahapan uji coba, fasilitas RDF Rorotan rampung dan dapat beroperasi resmi pada Juli 2025.

    Produk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dihasilkan fasilitas RDF Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Halaman selanjutnya: Warga tak menolak asalkan…

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Minta THR, satu anggota Polsek Menteng jalani patsus

    Minta THR, satu anggota Polsek Menteng jalani patsus

    pembuat dan pengedar surat edaran merupakan inisiatif dari Aipda AR, sedangkan ketiga anggota lainnya tidak mengetahuinya

    Jakarta (ANTARA) – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro membenarkan satu anggota Polsek Menteng yang terlibat penyebaran surat permintaan bantuan Tunjangan Hari Raya (THR) dikenakan sanksi penempatan khusus (patsus) dan dicopot dari jabatannya.

    “Satu orang di patsus,” kata Kombes Pol Susatyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Susatyo memastikan anggota yang menyebarkan surat permintaan THR setelah dilakukan klarifikasi hanya satu orang yaitu Aipda AR yang merupakan Bhabinkamtibmas Kelurahan Pegangsaan, Polsek Menteng.

    Ia mengatakan yang bersangkutan saat ini telah menjalani patsus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Sudah diklarifikasi oleh Kapolsek Menteng (hanya satu orang yang terlibat),” kata dia ketika dimintai tanggapan terkait empat anggota Polsek Menteng yang mengedarkan surat THR.

    Diketahui dalam surat edaran yang berkop surat dari Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat, Bhabinkamtibmas Aipda AR meminta bantuan partisipasi THR.

    Surat yang tersebar di media sosial tersebut ditunjukkan kepada pihak hotel yang ada di sekitar Polsek Menteng.

    Pada surat tersebut intinya meminta bantuan atau partisipasi untuk Lebaran bagi empat anggota Bhabinkamtibmas Polsek Menteng.

    Namun setelah dilakukan pemeriksaan, pembuat dan pengedar surat edaran merupakan inisiatif dari Aipda AR, sedangkan ketiga anggota lainnya tidak mengetahuinya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seorang pria jadi korban perampasan ponsel di Jakpus

    Seorang pria jadi korban perampasan ponsel di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial R menjadi korban perampasan telepon seluler (ponsel) yang terjadi di area Pom Bensin Jalan Theresia, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB.

    “Korban sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Kejadian tersebut berawal saat korban yang juga pelapor sedang menemani keponakannya untuk membuat visa.

    “Usai membuat visa, korban bermaksud mencari makan dengan mengendarai mobil. Namun, sekitar bundaran HI korban dan saksi diberhentikan oleh para pelaku sekitar enam orang yang salah satu pelaku di kenal oleh saksi,” katanya.

    Salah satu pelaku, kata Ade Ary, menggedor-gedor pintu mobil, sehingga membuat korban panik dan selanjutnya kabur meninggalkan para pelaku ke arah TKP.

    “Berharap pelaku tidak mengikuti korban. Namun, ternyata para pelaku tetap mengikuti dan mengejar korban dengan menggunakan sepeda motor,” katanya.

    Sesampainya di TKP, para pelaku menghentikan kendaraan yang dikemudikan korban dengan cara menggedor pintu dan menendang kaca spion serta menghadang kendaraan korban.

    “Pelaku juga mengancam korban bila melapor polisi, keluarganya akan dihabisi. Para pelaku merampas ponsel milik korban jenis Iphone 11,” kata Ade Ary.

    Kasus ini telah ditangani oleh Polsek Menteng Polres Metro Jakarta Pusat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI pastikan pemudik bebas dari aksi pungutan liar

    Pemprov DKI pastikan pemudik bebas dari aksi pungutan liar

    untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik

    Jakarta (ANTARA) – Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan pemudik terbebas dari aksi pungutan liar pada Lebaran 2025 dengan menyediakan Posko Pengaduan Pencegahan Pungutan Liar (Posko Saber Pungli).

    “Pembentukan posko ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik khususnya dari tindakan pungli,” kata Tim Saber Pungli, Dasuki di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.

    Pos pengaduan yang disediakan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta ini bekerja sama dengan Tim Unit Pemberantasan Pungli (UPP) menyediakan layanan pada 21-30 Maret 2025.

    Dasuki menyebut posko saber pungli ini merupakan tahun kedua dibuka di beberapa titik ramai pemudik, seperti terminal, stasiun, dan pelabuhan.

    Lokasi tersebut dipilih karena memiliki daya tampung pemudik yang besar sehingga cocok menjadi lokasi edukasi.

    “Untuk 2025 ini ada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres. Sedangkan stasiun ada di Stasiun Gambir dan Senen. Kalau pelabuhan ada di Tanjung Priok dan Muara Angke,” ucap Dasuki.

    Dasuki menyebut hingga saat ini belum ada laporan atau aduan dari masyarakat terkait pengguna jasa angkutan yang melakukan pungutan liar.

    Pihak Inspektorat DKI Jakarta akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemudik untuk berani melaporkan jika terjadi pungli di lingkungan setempat.

    “Petugas yang berjaga di posko bisa 10 orang per hari yang terdiri atas Aparatur Sipil Negara (ASN), inspektorat, dari Kodim, kepolisian, Polres, kejaksaan,” kata Dasuki.

    Sebelumnya, Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Mujib Tambrin mengimbau kepada masyarakat yang ingin mudik untuk membeli tiket bus secara daring (online) untuk menghindari praktik calo.

    “Tentunya masyarakat juga harus pintar-pintar juga membeli tiket bus untuk mudik. Apalagi, sekarang sudah ada yang namanya media sosial (medsos) itu kan,” kata Mujib ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (18/3).

    Masyarakat bisa membeli tiket bus melalui situs web atau aplikasi agen resmi perjalanan. Pembelian tiket tersebut mencakup tempat berangkat, tujuan, tanggal perjalanan, jumlah kursi, dan kebutuhan lainnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polsek Pesanggrahan patroli rumah warga yang kosong selama mudik

    Polsek Pesanggrahan patroli rumah warga yang kosong selama mudik

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Pesanggrahan, Jakarta Selatan akan melakukan patroli bagi rumah warga yang kosong selama mudik demi menjamin keamanan dan ketertiban di wilayahnya.

    “Rumah-rumah mana saja yang kosong, yang ditinggal pergi sama pemiliknya, nah itu kita jadikan fokus kita untuk melaksanakan patroli,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam saat ditemui di Jakarta, Rabu.

    Seala mengatakan hingga kini pihaknya masih mendata jumlah rumah kosong yang nantinya akan dilakukan patroli.

    Dia menyatakan kesiapannya untuk melakukan patroli selama 24 jam di kawasan perumahan yang ditinggal mudik. Hal itu untuk menjaga barang-barang pemudik yang ditinggal di rumah selama kosong untuk mencegah pencurian.

    “Patroli biru anggota kita di wilayah titik-titik rawah tetap dilakukan. Tapi juga anggota akan lebih ditingkatkan patrolinya hingga menyasar ke rumah-rumah yang ditinggal kosong pemilik karena ditinggal mudik,” ujarnya.

    Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan pelayanan penitipan kendaraan, baik motor maupun mobil selama mudik di Polsek Pesanggrahan bagi warga yang berminat. Penitipan kendaraan tidak dikenakan biaya alias gratis.

    “Kami akan membuat pengumuman di media sosial terkait penitipan kendaraan, dan akan melakukan sosialisasi juga kepada pengurus RT, RW, kelurahan dan Kamtibmas,” ujarnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI bebaskan pajak rumah di bawah Rp2 miliar hingga apartemen

    Pemprov DKI bebaskan pajak rumah di bawah Rp2 miliar hingga apartemen

    Jadi kalau rumah yang NJOP-nya harganya di bawah Rp2 miliar, maka PBB-nya digratiskan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo resmi membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) bagi rumah dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di bawah Rp2 miliar serta apartemen di bawah Rp650 juta.

    Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 281 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 25 Maret 2025.

    “Jadi kalau rumah yang NJOP-nya harganya di bawah Rp2 miliar, maka PBB-nya digratiskan. Yang baru adalah kalau ada apartemen yang NJOP-nya di bawah Rp650 juta NJOP-nya, PBB-nya juga kita gratiskan,” kata Pramono di Jakarta, Rabu.

    Menurut Pramono, kebijakan ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat kelas menengah ke bawah di Jakarta.

    “Dengan demikian hampir sebagian PBB yang ada di Jakarta, kecuali orang-orang mampu, maka kami gratiskan,” kata Pramono.

    Namun, Pramono menjelaskan aturan ini tidak berlaku bagi kepemilikan rumah kedua dan seterusnya.

    Rumah kedua hanya mendapat keringanan 50 persen, sementara rumah ketiga dan seterusnya tetap dikenakan pajak penuh.

    “Jadi, NJOP di bangunan pertama kita bebaskan penuh, kalo NJOP untuk rumah kedua sekitar 50 persen. Rumah ketiga sepenuhnya bayar karena dia udah mampu lah ini,” jelas Pramono.

    Dia juga menyinggung soal pajak kendaraan bermotor di Jakarta. Ia menegaskan bahwa kendaraan bermotor kedua dan seterusnya tetap harus membayar pajak, berbeda dengan beberapa daerah lain yang mempertimbangkan pembebasan pajak untuk kendaraan tertentu.

    “Saya tidak mengkritik daerah lain, sama sekali enggak. Ketika kami dalami, maka rata-rata mobil kedua dan ketiga yang tidak bayar pajak di Jakarta. Maka saya akan mengejar, mau mobil berapa pun monggo, tetapi harus bayar pajak,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025