Category: Antaranews.com Nasional

  • Kriminal kemarin, pemerasan oknum ormas hingga jukir liar

    Kriminal kemarin, pemerasan oknum ormas hingga jukir liar

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal di wilayah DKI Jakarta mulai dari kasus pemerasan oleh oknum salah satu ormas Betawi di Jakarta Selatan hingga penangkapan 11 orang yang berprofesi sebagai “Pak Ogah” dan juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, mewarnai pemberitaan pada Sabtu (17/5/2025).

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tangkap 24 pelaku tawuran di Jakbar dan Jaktim

    Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya menangkap 24 pelaku tawuran di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat sejak Selasa (13/5) hingga Kamis (15/5).

    “Dari seluruh pelaku yang diamankan, tujuh orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan karena terbukti membawa atau memiliki senjata tajam secara ilegal,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Sabtu.

    2. Polisi ungkap kasus pemerasan oknum ormas di Jaksel

    Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum salah satu ormas Betawi di Jakarta Selatan.

    “Tersangka pemerasan yaitu berinisial J mengaku sudah lima tahun menjadi anggota FBR ranting 153 Juraganan, Jakarta Selatan,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Sabtu.

    3. Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di Kelapa Gading

    Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan warga mengambang di Kali Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

    “Warga awalnya mengira boneka dan setelah didekati ternyata jasad manusia,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Sabtu.

    4. Polisi tangkap 11 jukir liar di Jakarta Barat

    Kepolisian menangkap sebanyak 11 orang yang berprofesi sebagai “Pak Ogah” dan juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025 pada Sabtu.

    “Sebanyak 11 orang kami amankan dari beberapa lokasi, yakni Jalan Ring Road Cenderawasih, Pangkalan Metro, Jalan Raya Kapuk, Jembatan PIK dan kawasan Cengkareng,” kata Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Abdul Jana dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    5. Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Korban dan pelaku pencurian sebuah komputer jinjing (laptop) di bus Transjakarta sepakat berdamai dan kasus tersebut diselesaikan melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    “Berkat kebesaran hati pelapor, di sini pelapor bersedia untuk melaksanakan ‘restorative justice’ yang dimana kerugian korban sudah terpulihkan,” kata Kepala Unit Reserse Mobile (Kanit Resmob) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • FBR akan evaluasi anggotanya yang terlibat tindakan kriminal

    FBR akan evaluasi anggotanya yang terlibat tindakan kriminal

    Sanksi seperti pencabutan KTA sementara hingga pemberhentian keanggotaan

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Kemasyarakatan Forum Betawi Rempug (FBR) akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya yang terbukti terlibat tindakan kriminal.

    “Evaluasi itu sudah pasti akan dilakukan, termasuk upaya pembinaan serta pembangunan karakter dan jati diri,” kata Ketua Umum FBR, Lutfi Hakim saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Luthfi juga menjelaskan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang terbukti melanggar hukum. “Sanksi seperti pencabutan KTA sementara hingga pemberhentian keanggotaan,” katanya.

    Lutfi juga menyebutkan akan menghormati proses hukum yang berjalan jika anggotanya terlibat dalam tindakan kriminal.

    “Biarkan proses hukum yang berbicara, sebab tindak kriminal itu soal manusianya, bukan etnis, agama atau organisasinya,” katanya.

    Arsip foto – Pelaku pemerasan berinisial J saat ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025). (ANTARA/HO-Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya)

    Dia juga meminta kepada masyarakat untuk membantu mengawasi perilaku anggotanya yang melanggar hukum.

    “Sebagai pimpinan saya meminta kepada warga masyarakat untuk membantu mengawasi perilaku anggota FBR sehingga saya bisa mengambil tindakan secepatnya untuk memberikan sanksi,” kata Lutfi.

    Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap komplotan oknum Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Betawi yang sering memeras pedagang di kawasan Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

    “Komplotan oknum ormas tersebut berjumlah lima orang, namun satu orang berstatus DPO,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Sabtu.

    Arsip foto – Polisi menangkap enam pelaku pungutan liar (pungli) yang berkedok koperasi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/5/2025). ANTARA/HO-Polsek Kramat Jati

    Abdul menjelaskan, kelima oknum ormas yang melakukan pemerasan tersebut, yaitu M sebagai ketua dan AK alias W sebagai sekjen. Kemudian NN, RS dan IM (DPO) sebagai anggota ditangkap setelah adanya laporan dari pedagang di Bojongsari, Depok.

    “Berawal pada saat korban baru membuka warung usaha di wilayah Bojongsari, Depok, kemudian korban didatangi oleh para terlapor yang meminta uang jatah ormas wilayah Bojongsari,” katanya.

    Selain meminta uang, para oknum ormas yang terlibat premanisme itu juga mencekik dan menutup “rolling door” toko korban. Karena takut, akhirnya korban menyerahkan uang sebesar Rp500 ribu.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kriminal kemarin, pemerasan oknum ormas hingga jukir liar

    Polisi tangkap 11 jukir liar di Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap sebanyak 11 orang yang berprofesi sebagai “Pak Ogah” dan juru parkir liar di Cengkareng, Jakarta Barat, dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025 pada Sabtu.

    “Sebanyak 11 orang kami amankan dari beberapa lokasi, yakni Jalan Ring Road Cenderawasih, Pangkalan Metro, Jalan Raya Kapuk, Jembatan PIK dan kawasan Cengkareng,” kata Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Abdul Jana dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Abdul menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat.

    “Khususnya di titik-titik yang kerap dikeluhkan warga karena adanya praktik pungutan liar,” katanya.

    Dari hasil operasi tersebut, Abdul menyebutkan petugas menyita uang sebesar Rp135 ribu yang diduga hasil pungutan liar (pungli) dari pengguna jalan dan pengendara kendaraan yang melintas.

    Dia menambahkan, para juru parkir (jukir) liar dan “Pak Ogah” itu selanjutnya dibawa ke Mapolsek Cengkareng untuk didata dan diberikan pembinaan.

    “Kami akan terus melakukan penertiban terhadap aktivitas-aktivitas yang meresahkan masyarakat, termasuk praktik jukir liar dan ‘Pak Ogah’ yang kerap memanfaatkan kelengahan pengguna jalan,” katanya.

    Abdul juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pihak-pihak yang tidak resmi atau tidak memiliki izin.

    “Serta segera melaporkan jika menemukan praktek serupa,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Metro Jaya imbau masyarakat stop sebar unggahan konten inses

    Polda Metro Jaya imbau masyarakat stop sebar unggahan konten inses

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan postingan atau unggahan terkait akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses.

    “Jangan meng-‘upload’ lagi. Kami mengimbau masyarakat. Bijak bermedsos, kita menggunakan medsos untuk hal-hal yang positif,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ade Ary berharap masyarakat juga aktif untuk melakukan patroli siber media sosial (medsos) dan jangan mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.

    “Supaya ruang siber itu menjadi baik. Kemudian, hal-hal yang sensitif, terkait kasus ini kan norma-norma kesusilaan. Jangan sampai melanggar norma-norma kesusilaan, norma-norma hukum,” katanya.

    Terkait kasus konten hubungan sedarah atau inses tersebut, Polda Metro Jaya masih mendalaminya.

    Polda Metro Jaya menyelidiki akun grup di Facebook yang berisi konten hubungan sedarah atau inses yang sedang ramai diperbincangkan di medsos.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan menyelidiki dan mendalami tentang akun Facebook tersebut,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/5).

    Direktur Siber Polda Metro Jaya Kombes Polisi Roberto Pasaribu menjelaskan, akun bernama “Fantasi Sedarah” tersebut telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan.

    “Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan,” katanya.

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meringkus pihak di balik akun grup di Facebook yang berisi konten inses.

    “Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/5).

    Sahroni mengatakan, grup yang memuat konten menyimpang tersebut berpotensi menimbulkan korban sehingga aparat penegak hukum harus segera bertindak.

    “Mereka jelas mewadahi penyimpangan dan ini kan masih fantasi, kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban,” katanya.

    Warganet Indonesia dihebohkan oleh sebuah grup Facebook yang bernama “Fantasi Sedarah” berisi ribuan anggota. Grup tersebut menuai kecaman oleh para pengguna medsos.

    Grup Facebook itu dikecam lantaran banyaknya orang yang membagikan pengalaman menyimpang terhadap keluarganya sendiri.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta inisiasi “Film Commission” pertama di Indonesia

    Jakarta inisiasi “Film Commission” pertama di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginisiasi terbentuknya “Film Commission” (Komisi Film) pertama di Indonesia untuk mendukung industri film di dalam negeri menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

    “Jakarta akan menjadi inisiator terbentuknya ‘Film Commission’ pertama di Indonesia,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Komisi ini, kata Rano di sela Festival Film Cannes 2025, Prancis, bertugas mendukung industri perfilman nasional dengan berbagai insentif dan kemudahan, mulai dari perizinan, promosi hingga kolaborasi internasional.

    Dia mengatakan, Jakarta tak hanya hadir sebagai penonton, tetapi sebagai penggerak utama transformasi industri perfilman Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

    Melalui kehadiran aktif di Cannes, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat memperkuat diplomasi budaya melalui film serta memperluas potensi ekonomi kreatif di sektor audiovisual.

    Festival Film Cannes menjadi ajang promosi penting bagi potensi lokasi syuting, bakat kreatif dan profesional perfilman Indonesia di mata dunia.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendirikan “booth” (stan) Pavilion Jakarta-Indonesia yang difungsikan sebagai ruang pertemuan dan etalase karya-karya kreatif Indonesia.

    Stan ini menjadi titik temu penting antara sineas Indonesia dengan komunitas industri film internasional, termasuk produser, distributor dan pelaku pasar film dari berbagai negara.

    Paviliun tersebut sekaligus menunjukkan kesiapan Jakarta sebagai kota sinema yang terbuka bagi dunia.

    Pemprov DKI Jakarta juga menginisiasi program “Networking Hours” yang dihadiri sejumlah nama sineas Indonesia seperti Christine Hakim, Garin Nugroho, Reza Rahadian, Chelsea Islan, Mya Santosa (Visinema), Vivian Idris (Jakarta Film Week), Iko Uwais dan beberapa pelaku industri kreatif lainnya.

    “Networking Hours” digelar di Stan Pavilion Jakarta-Indonesia dengan Pemprov Jakarta sebagai tuan rumah, didukung Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses dan jejaring sineas nasional ke tingkat dunia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Insiden di Pasar Induk Kramat Jati, BPPKB Banten minta maaf

    Insiden di Pasar Induk Kramat Jati, BPPKB Banten minta maaf

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten meminta maaf terkait insiden yang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (10/5).

    “Kami atas nama pengurus dan anggota BPPKB Banten Unit Pasar Induk yang baru saja dikukuhkan sekitar sebulan lalu meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Sabtu malam di Pasar Induk Kramat Jati,” kata Ketua BPPKB Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati, Rapiudin.

    Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, Rapiudin menjelaskan, secara khusus dirinya juga meminta maaf kepada Kepala Keamanan atau Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, Teguh yang juga purnawirawan Polri.

    “Kami juga meminta maaf kepada Pak Teguh, Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati, atas peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut,” katanya.

    Selain itu, dia juga menegaskan bahwa ormas yang dipimpinnya akan selalu tunduk dan taat terhadap aturan yang berlaku.

    Ilustrasi – Kondisi Los C Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, yang tidak layak dan dipenuhi PKL. ANTARA/Handout/am

    Menurut dia, selama ini BPPKB Banten Unit Pasar Induk Kramat Jati selalu bersinergi dengan PD Pasar Jaya selaku pengelola maupun PT Rafik Karya Mandiri (RKM).

    Sebelum insiden tersebut, pihaknya telah menemui pengelola Pasar Induk Kramat Jati untuk menyampaikan permohonan dari para pedagang kali lima (PKL) agar dapat beroperasi, setidaknya mulai pukul 17.00-05.00 WIB.

    “Dalam pertemuan tersebut, pihak pengelola Pasar Induk Kramat Jati belum memberikan keputusan karena masih harus merapatkan hal tersebut dengan jajaran pimpinan,” katanya.

    Usai pertemuan, pengurus BPPKB Banten sempat menemui Teguh dan beberapa sekuriti lainnya untuk membicarakan hal tersebut.

    “Ketika itu, kondisi pasar tetap kondusif. Sampai akhirnya terjadi insiden dimana PP alias Pendi marah-marah kepada Teguh. Diduga, PP mendapat informasi yang tidak akurat sehingga membuat emosinya terbakar,” kata Rapiudin.

    Ilustrasi – Warga membeli bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. ANTARA/HO

    Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjelaskan, oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) berinisial PP (44) yang melakukan intimidasi di Jakarta Timur ditangkap di rumah kontrakan pada Rabu dini hari atau sekitar pukul 00.30 WIB.

    “Ditangkap pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2025 sekira pukul 00.30 WIB di kontrakan di Jalan Kramat Barat 21, Jalan Tengah Nomor 4, RT 2/ RW 4, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur,” kata Kasubdit 3 Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/5).

    Viral di media sosial adanya dugaan intimidasi yang dialami seorang pria yang disebut sebagai purnawirawan Polri. Korban diteriaki hingga didorong oleh pelaku yang diduga oknum dari ormas.

    Terlihat pria yang diduga diintimidasi tersebut tengah memegang telepon genggam didampingi seorang petugas sekuriti. Saat itu, terdengar suara teriakan yang mengarah ke pria tersebut hingga aksi mendorong badan oleh salah satu pria lainnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan

    Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan kenaikan kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) belum perlu ditanggapi berlebihan.

    “Saya mendapatkan laporan dari 1-2 hari ini memang di Jakarta sedang mengalami kenaikan apa? TBC-nya, tapi belum perlu kemudian ditanggapi berlebihan,” katanya saat ditemui di Jakarta, Sabtu.

    Pramono beralasan pihaknya telah berupaya mengatasi TBC dengan meluncurkan “Pasukan Putih”. Kemudian JakCare dan juga JakAmbulans pada Rabu (14/5).

    “Dan kemarin (Jumat) mereka sudah mulai turun tangan ke lapangan. Boleh dicek terutama di Jakarta Timur, Jakarta Selatan,” katanya.

    Pramono berharap “Pasukan Putih” menjadi garda terdepan dalam mendeteksi secara dini TBC di Jakarta.

    “Pasukan Putih” merupakan relawan yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat. “Pasukan Putih” ini sepenuhnya bekerja untuk memberikan dukungan kesehatan yang ada di Jakarta.

    “Tentunya semua penyakit termasuk TBC. Karena memang TBC sedang ada dan kita sedang menangani itu,” kata katanya saat dijumpai di Jakarta Pusat, Rabu (14/5).

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, kasus TBC di Jakarta memang cukup tinggi.

    Salah satunya di Jakarta Timur. Berdasarkan data, terdapat 2.645 warga yang terjangkit TBC selama periode Januari-Maret 2025.

    Ani menjelaskan, pengendalian TBC kini dilakukan berbasis komunitas yang melibatkan tenaga kesehatan hingga kader warga. Bahkan Jakarta sudah memiliki 274 RW yang statusnya sudah siaga TBC.

    “Pasukan Putih” akan bekerjasama dengan ibu-ibu yang fungsinya sebagai kader TB untuk terus melakukan penemuan kasus. “Setelah penemuan kasus, mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TBC untuk mau diperiksa,” kata Ani.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Jakarta (ANTARA) – Korban dan pelaku pencurian sebuah komputer jinjing (laptop) di bus Transjakarta sepakat berdamai dan kasus tersebut diselesaikan melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    “Berkat kebesaran hati pelapor, di sini pelapor bersedia untuk melaksanakan ‘restorative justice’ yang dimana kerugian korban sudah terpulihkan,” kata Kepala Unit Reserse Mobile (Kanit Resmob) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Bima juga menjelaskan untuk tas dan laptop beserta isinya masih lengkap berada di pelaku. Pelaku juga menyerahkan tas berisi laptop yang sudah dicek oleh korban.

    “Baik tas maupun laptopnya benar dan juga isi dari laptop tersebut tidak ada yang berubah dan semuanya sesuai,” katanya.

    Bima mengatakan, pihaknya telah memeriksa pelaku dan berdasarkan keterangannya, pelaku masih belum tergambar niatan untuk memiliki atau menjadikan keuntungan dari peristiwa tersebut.

    “Untuk terduga pelaku kita upayakan untuk segera bisa pulang, karena kita melakukan ‘background checking’ terhadap pelaku,” katanya.

    Pelaku adalah ibu rumah tangga dan masih memiliki anak berumur dua tahun.

    Bima juga menjelaskan pihak korban juga telah mencabut laporan terhadap pelaku dan kasus tersebut telah dinyatakan selesai.

    Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap seorang wanita berinisial M (43) yang mencuri laptop di bus Transjakarta.

    “Pelaku M ditangkap pada Kamis (15/5), sekira pukul 16.30 WIB di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya, Jumat (16/5).

    Kasus pencurian laptop tersebut terjadi pada Rabu (9/4) sekitar pukul 16.30 WIB saat korban berinisial CEN menaiki bus Feeder Transjakarta Rute 1Q Rempoa-Blok M membawa dua tas, salah satunya berisi laptop.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kopi jadi produk andalan, Pramono yakin barista dapat sejahtera

    Kopi jadi produk andalan, Pramono yakin barista dapat sejahtera

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyakini kehidupan barista (orang yang ahli membuat minuman kop) akan sejahtera jika kopi menjadi produk andalan di Indonesia.

    “Kalau produksi kopi ini menjadi salah satu produksi andalan di Republik ini, termasuk di Jakarta, saya meyakini kehidupan baristanya juga akan menjadi lebih baik. Itu sudah hukum alam,” kata Pramono saat ditemui dalam acara penyelenggaraan “World of Coffee Jakarta” 2025 di Jakarta Internasional Convention Center (JICC), Jakarta, Sabtu.

    Pramono juga meyakini bahwa Indonesia akan memiliki barista-barista yang handal dalam industri kopi, jika kopi menjadi produk andalan.

    “Saya yakin cepat atau lambat kopi Indonesia yang sekarang secara kuantitas sudah mulai menguasai dunia. Pasti akan mendapatkan barista yang memiliki talenta yang luar biasa,” katanya.

    Pemprov DKI Jakarta, kata dia, akan memberikan bantuan kepada industri kopi di Jakarta.

    “Ya kalau yang berkaitan dengan Pemerintah Jakarta, nanti apa yang menjadi permintaan kemudahan keluar masuk. Misalnya, perizinan, pajak dan sebagainya, kita bisa support,” ucapnya.

    Berdasarkan laman resmi World of Coffee, acara ini diluncurkan oleh Specialty Coffee Association (SCA) pada tahun 1999, telah menjadi salah satu acara terpenting dalam industri kopi global.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Parkir liar di Tamansari Jakbar ditertibkan

    Parkir liar di Tamansari Jakbar ditertibkan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah titik di Tamansari, Jakarta Barat, menjadi sasaran penertiban terhadap juru parkir liar dan “Pak Ogah” oleh Kepolisian setempat pada Jumat.

    Titik-titik tersebut adalah Jalan Gajah Mada arah Glodok, Jalan Mangga Besar Raya dan sekitarnya, parkiran sekitar Jalan Cengkeh, Kota Tua, depan Stasiun Beos di Kelurahan Pinangsia serta parkiran sekitar Traffic Light Asemka dan Jalan Mangga Dua Raya.

    Kemudian Jalan Pangeran Jayakarta, sekitar Jalan Hayam Wuruk dan TL Olimo, Jalan Sukarjo Wiryopranoto di Kelurahan Maphar serta Jalan Tamansari Raya dan Jalan Keadilan, Kelurahan Glodok.

    “Penertiban ini dilakukan bentuk penegakan ketertiban umum dan merespons keluhan masyarakat terkait keberadaan ‘Pak Ogah’ dan jukir liar yang seringkali meresahkan pengguna jalan,” ungkap Kapolsek Metro Tamansari AKBP Riyanto.

    Dalam penertiban yang dilakukan pada Kamis (15/5), pihaknya membekuk 11 orang “Pak Ogah” dan juru parkir (jukir) liar di titik-titik tersebut.

    Riyanto menjelaskan bahwa kehadiran “Pak Ogah” dan jukir liar selama ini seringkali menimbulkan keresahan dan potensi gangguan kamtibmas.

    Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak memberikan ruang terhadap praktik liar semacam ini.

    Penertiban ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang tertib dan bebas dari pungutan liar. “Kami akan terus lakukan operasi serupa sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjaga kenyamanan warga,” ujar dia.

    Seluruh pelaku yang diamankan, kata Riyanto, didata dan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi kembali perbuatannya.

    “Operasi ini sekaligus mengajak peran aktif masyarakat untuk melaporkan keberadaan pak ogah dan jukir liar demi mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025