Category: Antaranews.com Nasional

  • Pemprov Jakarta tambah sarana dan prasana taman kota 24 jam guna mendukung aktivitas pengunjung di malam hari

    Pemprov Jakarta tambah sarana dan prasana taman kota 24 jam guna mendukung aktivitas pengunjung di malam hari

    Senin, 19 Mei 2025 22:27 WIB

    Warga menyaksikan pertunjukan air mancur di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menambah sarana dan prasarana seperti aktivasi air mancur, lampu dekoratif, toilet hingga kamera pengawas di lima taman kota yang buka 24 jam untuk mendukung aktivitas serta keamanan pengunjung di malam hari. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU

    Warga menyaksikan pertunjukan air mancur di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menambah sarana dan prasarana seperti aktivasi air mancur, lampu dekoratif, toilet hingga kamera pengawas di lima taman kota yang buka 24 jam untuk mendukung aktivitas serta keamanan pengunjung di malam hari. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU

    Seorang anak bermain didampingi orang tua di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (19/5/2025). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menambah sarana dan prasarana seperti aktivasi air mancur, lampu dekoratif, toilet hingga kamera pengawas di lima taman kota yang buka 24 jam untuk mendukung aktivitas serta keamanan pengunjung di malam hari. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU

  • DPRD usulkan pemerataan sekolah di Jakarta

    DPRD usulkan pemerataan sekolah di Jakarta

    Kami usul untuk dinas pendidikan agar dibangun sekolah SMP, SMA atau SMK di beberapa kelurahan,

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengusulkan agar ada pemerataan sekolah, terutama untuk jenjang SMP dan SMA karena tidak sebanding dengan jumlah SD.

    “Kami usul untuk dinas pendidikan agar dibangun sekolah SMP, SMA atau SMK di beberapa kelurahan,” kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) masih kalah jauh jumlahnya dengan sekolah dasar (SD).

    Thamrin mengaku, banyak menerima keluhan orang tua murid yang kesulitan mendapat sekolah, khususnya setelah peserta didik lulus dari SD.

    Sementara beberapa orang tua murid juga mengeluhkan kurangnya sekolah untuk jenjang SMA dan SMK di wilayah Jakarta Timur.

    Ia menyatakan bahwa banyak usulan dari masyarakat untuk dibangun SMP Negeri di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cawang, Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Kebon Bawang, Kelurahan Pademangan Barat, Kelurahan Duri Kosambi, dan Kelurahan Kamal.

    “Untuk tingkat SMA, di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung, Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung, Kelurahan Pondok Kopi dan Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas,” kata Thamrin.

    Selain di wilayah Jakarta Timur, dia juga meminta adanya SMA dan SMK di wilayah lain, seperti Kelurahan Pademangan Timur, Kelurahan Kamal Muara, dan Kelurahan Ancol.

    Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengimbau agar dinas pendidikan juga memperhatikan jurusan yang tersedia di SMK.

    Justin berharap jurusan-jurusan di SMK harus sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

    “SMK ini harus ada link and match antara kebutuhan industri yang masih bisa berkembang di Jakarta,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tangkap 23 preman berkedok juru parkir di Jakarta Selatan

    Polisi tangkap 23 preman berkedok juru parkir di Jakarta Selatan

    Kami berhasil mengamankan 23 orang preman berkedok juru parkir dan ada dua posko ormas yang berhasil kita amankan pada hari ini

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 23 orang preman yang berkedok juru parkir (jukir) di kawasan Kemang dan Blok M, Jakarta Selatan.

    “Kami berhasil mengamankan 23 orang preman berkedok juru parkir dan ada dua posko ormas yang berhasil kita amankan pada hari ini,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.

    Bima menambahkan pengamanan ini berkaitan dengan Operasi Brantas Jaya Tahun 2025.

    Dikatakan jukir berkedok preman tersebut melakukan aksinya dengan pura-pura memberikan karcis parkir secara resmi. Uang hasil parkirnya digunakan untuk kepentingan pribadi.

    “Di situ didapatkan barang bukti sebanyak Rp1.858.000 yang di mana modus dari preman berkedok juru parkir ini yaitu mereka memarkirkan kendaraan tanpa legalitas yang jelas dan tidak diberikan kepada dinas terkait, retribusi terkait,” ujarnya.

    Selain pelaku, pihak Kepolisian juga mengamankan barang bukti seperti dua celurit, satu samurai, satu mandau, serta tiga benda tumpul berupa stick golf dan kayu.

    Lalu, posko di Kemang yang juga menjadi tempat singgah preman tersebut kerap membuat resah masyarakat sekitar.

    Sehingga markas ormas itu dibongkar lantaran juga menyalahi aturan karena berdiri di atas trotoar.

    Pembongkaran itu juga melibatkan petugas dari unsur TNI dan Satpol PP Jakarta Selatan.

    Kemudian, polisi mendapatkan laporan bahwa posko-posko di Pasar Minggu lantaran sering menjadi tempat minum minuman keras (miras) hingga akhirnya dibongkar.

    “Posko tersebut mengganggu jalannya aktivitas seharian dari masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tangkap empat jukir liar yang keroyok warga di Jakpus

    Polisi tangkap empat jukir liar yang keroyok warga di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat preman yang menjadi tukang parkir (jukir) liar karena memeras dan mengeroyok warga karena enggan membayar uang parkir sebesar Rp20 ribu.

    “Ini tindakan brutal dan tak bisa ditoleransi,” tegas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Empat pelaku berinisial AC (39), AP (27), FZ (22), dan AS (30) ditangkap dalam Operasi Berantas Jaya 2025. Mereka mengeroyok warga secara brutal di depan Cafe BMART, Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/5) malam.

    Dia menjelaskan bahwa korban berinisial IA mengalami luka memar dan lecet di bagian wajah, perut, dan tangan akibat dikeroyok saat mencoba menawar uang parkir.

    Dari keterangan saksi berinisial PF, kata Susatyo, para pelaku bahkan mengancam tak akan menjamin keamanan kendaraan jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

    “Pelaku memaksa meminta uang parkir Rp20 ribu, lalu memukul korban karena tidak diberi sesuai keinginan,” ujarnya.

    Menurut keterangan, korban awalnya hanya sanggup memberikan uang parkir sebesar Rp5.000. Namun pelaku menolak, lalu terjadi adu mulut yang berujung pada aksi pemukulan terhadap korban oleh para pelaku secara bergantian.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pelaku dijerat pasal berlapis atas perbuatannya. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp460 ribu.

    Dari hasil gelar perkara, menetapkan empat pelaku sebagai tersangka dan melakukan penyitaan terhadap barang bukti. Selanjutnya, penyidik akan melakukan koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk proses pemberkasan.

    “Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara,” kata Firdaus.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Munjirin gencarkan sanitasi berbasis masyarakat untuk cegah BABS

    Munjirin gencarkan sanitasi berbasis masyarakat untuk cegah BABS

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim) Munjirin terus menggencarkan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mencegah perilaku warga yang Buang Air Besar Sembarang (BABS) di wilayahnya.

    “Pentingnya deklarasi, kesepakatan bersama, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di lingkungannya,” kata Munjirin saat deklarasi STBM di Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Senin.

    Dia mengatakan, para ketua RW, lurah, dan camat yang telah bersama-sama mendeklarasikan STBM ini hendaknya dapat merawat dan menjaga kebersihan lingkungannya.

    Komitmen tidak ada lagi warga yang BABS ini, menurut dia, harus diimplementasikan dengan baik.

    “Ini deklarasi kedua setelah Kelurahan Dukuh yang saya hadiri. Setelah deklarasikan STBM ini, saya mohon kepada pak RT, RW, FKDM, tokoh masyarakat, dan kader untuk memastikan pelaksanaan dengan baik,” ujarnya.

    Munjirin menyebut, proses sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak BABS ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun.

    “Saya berpesan kepada semuanya agar ini semua terus dijaga jangan sampai ada lagi masyarakat yang BABS di kali,” ucap Munjirin.

    Dia menegaskan, masyarakat yang terbukti melakukan BABS dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU Lingkungan Hidup maupun Perda Ketertiban Umum.

    “Mari sama-sama kita jaga kebersihan lingkungan. Kalau bisa berikan sanksi itu tutup saluran jamban warga yang mengalir ke kali. Sehingga warga membuat tangki septik di rumahnya,” katanya.

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy mengatakan, deklarasi STBM hari ini merupakan kelurahan ke-27 dari total 65 kelurahan yang ada di Jakarta Timur.

    “Saya berharap kelurahan lain juga bisa segera melakukan deklarasi STBM karena BAB sembarangan bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan,” kata Herwin.

    Sementara itu, Kepala Puskes Kecamatan Ciracas, Wiwi Sahiyatun mengaku, pihaknya sempat memberikan saran untuk warga membuat septic tank di ruang tamu atau dapur, namun warga banyak menolak karena takut gas septic tank meledak.

    “Itu jadi kendala kami karena banyak yang lihat di media sosial meledak,” kata Wiwi.

    Dia mencatat pada 2023 masih ada sekitar 87 kepala keluarga (KK) yang masih BAB sembarangan. Namun, pada 2024 mulai berkurang dan sisa sekitar 25 KK.

    Setelah verifikasi ulang pada April 2025, seluruh KK di Kelurahan Ciracas sudah memiliki septic tank dan berkomitmen tidak ada lagi yang BAB sembarangan.

    “Kami akan melakukan pengawasan dengan melibatkan dasawisma dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK),” ucap Wiwi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tangani sampah, Jakbar optimalkan penggunaan Bank Sampah Unit RW

    Tangani sampah, Jakbar optimalkan penggunaan Bank Sampah Unit RW

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat mengoptimalkan penggunaan Bank Sampah Unit (BSU) tingkat rukun warga (RW) dalam menangani persoalan sampah.

    Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Ahmad Hariadi mengatakan bank sampah tingkat RW menjadi salah satu program percepatan (quick win) penanganan sampah di Jakbar.

    “Ada sejumlah upaya dan langkah strategis untuk meningkatkan jumlah dan efektivitas Bank Sampah Unit (BSU) RW. Itu langkah konkret untuk menguatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Yakni, memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh satuan yang terlibat dalam pembentukan dan reaktivasi (pengaktifan kembali) bank sampah RW dan memberikan dukungan sarana dan prasarana kepada bank sampah yang berprestasi sesuai dengan ketersediaan.

    “Upaya lainnya, memberi pemahaman tentang pengolahan sampah secara berkelanjutan. Serta menginformasikan kepada masyarakat sampah anorganik memiliki nilai ekonomi serta peningkatan pemilahan sampah pada sumbernya,” ujar Ahmad.

    Dia meminta dukungan dari para lurah untuk membuat surat keputusan (SK) dalam hal penguatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. SK ini berfungsi sebagai dasar hukum yang kuat bagi bank sampah untuk beroperasi secara sah di wilayah.

    “Kami meminta kepada para lurah untuk membuat surat keputusan pembentukan BSU RW pada masing-masing wilayah. Sehingga para lurah diharapkan lebih mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dari sumbernya,” katanya.

    Selain itu, kata Ahmad, perlu dukungan dari elemen masyarakat lainnya seperti dasawisma, jumantik, karang taruna untuk turut aktif dalam memberikan sosialisasi pemilahan dan pengurangan sampah di tingkat rumah tangga.

    “Semua upaya itu menjadi bagian dari komitmen Pemkot Jakbar dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tuturnya.

    Hingga saat ini, jumlah Bank Sampah Unit (BSU) RW di wilayah Jakarta Barat sebanyak 587 unit., sedangkan bank sampah yang tidak aktif berjumlah 172 unit.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Puskesmas di Jaksel jemput bola layani pasien usai melahirkan

    Puskesmas di Jaksel jemput bola layani pasien usai melahirkan

    Jakarta (ANTARA) – Puskesmas Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan melakukan jemput bola melayani pasien setelah melahirkan (nifas) dan bayinya, dengan mengerahkan petugas berbaju “pink” atau merah muda.

    “Petugas berbaju pink adalah bidan yang dikerahkan oleh Puskesmas Kecamatan Pancoran untuk jemput bola memberikan layanan kesehatan pada ibu setelah melahirkan (nifas) dan bayinya,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran, Sri Lenita di Jakarta, Senin.

    Selain melakukan kunjungan ke rumah pasien usai persalinan atau setelah 3×24 jam ibu melahirkan, petugas juga memberikan pelayanan antar ke rumah pasien usai melahirkan menggunakan Mobil Pancoran Terintegrasi (Moci).

    Kemudian, petugas melakukan kontrol kesehatan ibu sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang ada pada buku pedoman dan memberikan edukasi terkait memberikan ASI eksklusif, perawatan payudara, serta cara menyusui yang benar.

    Kemudian, lanjut Sri, petugas juga memberikan informasi tanda bahaya nifas, aktivitas dan nutrisi untuk ibu dan bayi, perawatan tali pusar, cara memandikan, menginformasikan tanda bahaya pada bayi baru lahir serta memberikan edukasi terkait imunisasi kepada bayi.

    Dalam kurun waktu dari Januari hingga 14 Mei 2025, petugas berbaju Pink Puskesmas Kecamatan Pancoran telah memberikan pelayanan pacsamelahirkan kepada 44 pasien.

    Dari 44 pasien tersebut, 34 pasien diantaranya menikmati layanan antar dan rumah (home care).

    “Harapannya layanan ini terus dimanfaatkan oleh warga, sehingga kesehatan ibu dan neonatus atau bayi baru lahir berusia hingga 28 hari bisa terus terpantau kesehatan dan perkembangannya,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu pencuri motor di Cakung jalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri

    Satu pencuri motor di Cakung jalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Salah satu pelaku pencurian kendaraan motor di Cakung, Jakarta Timur, tengah menjalani proses pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati.

    “Dari sebelas pelaku pencurian, satu pelaku diantaranya dalam proses pemeriksaan karena diduga terlapor mengalami gangguan jiwa. Namun, untuk kepastian hukum masih dalam pemeriksaan psikologi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Kapolsek Cakung AKP Komang Karisma di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Pelaku berinisial AS ini melancarkan aksinya di Kampung Pedurenan RT 11/RW 06 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (5/5) lalu. Penangkapan AS ini berdasarkan laporan kehilangan dari masyarakat.

    Komang menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan, AS selalu memberikan jawaban di luar konteks, sehingga pihak kepolisian menduga pelaku mengalami gangguan jiwa.

    “Berdasarkan keterangan penyidik, saat diberikan pertanyaan oleh penyidik itu jawabannya tidak nyambung dengan kasus atau konteks yang ditanyakan. Sehingga, kami sebagai penyidik untuk kepastian hukum tetap harus ada dasarnya, kita kirim ke rumah sakit,” jelas Komang.

    Pihak kepolisian menyebut, pelaku AS sudah dikirim ke RS Polri Kramat Jati pekan lalu. Hingga saat ini, Polsek Cakung masih menunggu hasil pemeriksaan untuk melanjutkan penyelidikan lebih dalam.

    “Kebetulan kurang lebih baru satu minggu yang lalu kita kirimkan dan hasilnya masih dalam proses, dan tersangka juga masih dalam pemeriksaan di RS Polri. Hasilnya sampai saat ini belum keluar,” ujar Komang.

    Adapun tersangka lain, yaitu MR, AS, AA, FA, M, AR, DR, PG, dan ARA serta satu orang anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang saat ini dititipkan di dinas sosial. Sementara sembilan tersangka itu ditahan di Mapolsek Cakung.

    Pelaku MR melakukan aksi pencurian motor di Kampung Rawa Badung (Jatinegara), AS di Kampung Pedurenan (Cakung), AA di Jalan Krama Yudha (Cakung), dan FA di Jalan Pengarengan (Jatinegara).

    Lalu, pelaku M mencuri di Jalan Mutiara Raya (Pulogebang), AR di Jalan Komarudin Lama (Penggilingan), DR di Jalan Sedayu City (Cakung Barat), PG di Kampung Tambun Selatan (Cakung Timur), dan ARA di minimarket Pulogebang Permai (Pulogebang).

    Hingga saat ini, Polsek Cakung terus melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka, menyita barang bukti, dan melakukan gelar penetapan tersangka agar kasus bisa lebih jelas.

    Barang bukti yang disita seperti tujuh sepeda motor, kunci leter T dan pembuka kunci magnet yang digunakan pelaku, ponsel pelaku, dan pakaian.

    Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan diancam pidana paling lama tujuh tahun.

    Dia pun mengimbau masyarakat untuk bisa memarkirkan kendaraannya di tempat yang aman dan memberikan kunci tambahan agar terhindar dari aksi pencurian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Begini cara agar bisa dapatkan layanan dari “Pasukan Putih”

    Begini cara agar bisa dapatkan layanan dari “Pasukan Putih”

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengemukakan warga Jakarta yang ingin mendapatkan layanan kesehatan dari Pasukan Putih bisa melapor pada kader dasawisma di wilayah masing-masing.

    “Lapor saja ke kader dasawisma, supaya bisa didata. Nanti, datanya itu akan diteruskan ke puskesmas pembantu, atau puskesmas,” kata perwakilan Subkelompok Promosi Kesehatan dan Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Robin Andrianto di Jakarta, Senin.

    Robin dalam talkshow Tanggap Bencana Kentongan, mengatakan warga Jakarta juga bisa langsung mendatangi puskesmas atau puskesmas pembantu terdekat untuk mendaftarkan diri dalam program layanan.

    “Kami di Provinsi DKI Jakarta, bersama dengan perangkat daerah lain, saling berkoordinasi dalam pendataan warga. Untuk pendataan, kami melibatkan koordinator kelompok dasawisma,” ujarnya.

    Saat ini, sudah ada 88 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta yang memiliki “Pasukan Putih” untuk melaksanakan program Layanan Kesehatan Warga Jakarta ke rumah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan layanan kesehatan dari pasukan ini bisa dirasakan warga di semua kelurahan pada Agustus 2025.

    Adapun layanan kesehatan yang diberikan yakni skrining kesehatan, pemantauan kesehatan, perawatan diri atau membantu mobilitas, mendampingi atau dukungan emosional, edukasi kesehatan, dan pemberdayaan keluarga.

    Tim ini akan secara aktif mendatangi warga, terutama lansia dan penderita penyakit kronis seperti stroke dan diabetes, untuk memberikan edukasi dan pendampingan kesehatan secara langsung.

    Syarat warga yang bisa mendapatkan layanan ini antara lain memiliki KTP DKI Jakarta dan berdomisili di DKI Jakarta.

    Layanan kesehatan ini menyasar warga yang memiliki persoalan kesehatan dengan tingkat ketergantungan berat atau tidak bisa menjalani aktivitas dasar secara mandiri.

    Karena itu, kriteria lain bisa ikut program ini yakni memiliki anggota keluarga atau pendamping tetap yang membantu di rumah. Ini mengingat ada kriteria ketiga, yaitu ketergantungan berat atau total.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP Jaksel tindak toko obat tanpa izin usaha di Mampang Prapatan

    Satpol PP Jaksel tindak toko obat tanpa izin usaha di Mampang Prapatan

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Administrasi Jakarta Selatan menindak toko obat tanpa izin usaha di kawasan Mampang Prapatan dengan memberikan surat peringatan.

    “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, dalam rangka pengawasan terhadap peredaran Obat-obatan Tertentu (OOT) yang berpotensi disalahgunakan,” kata Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Selatan, Ali Haryanto di Jakarta, Senin.

    Ali mengatakan pengawasan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan difokuskan pada Kelurahan Bangka, Tegal Parang, dan Kelurahan Pela Mampang.

    “Kami menyisir sejumlah toko obat dan dari hasil pengawasan, ada empat lokasi yang kami periksa,” ujarnya.

    Selain memberikan peringatan, Satpol PP Jaksel juga mengimbau kepada para pemilik usaha untuk segera mengurus perizinan resmi yang telah dipermudah oleh Pemprov DKI Jakarta.

    Diharapkan para pemilik usaha segera memenuhi izin usahanya, jika tidak nantinya Satpol PP akan lakukan penertiban bersama instansi terkait.

    “Kami juga akan terus melakukan edukasi mengenai obat-obatan yang masuk dalam kategori yang dapat membahayakan masyarakat jika disalahgunakan, khususnya di kalangan remaja yang marak saat ini, seperti tawuran,” ujarnya.

    Dalam kegiatan tersebut turut melibatkan berbagai instansi terkait lainnya, seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, dan Polri.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025