Category: Antaranews.com Nasional

  • Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Selatan (BPBD Jaksel) mencatat ketinggian banjir di Jalan Pondok Karya RT 01 sampai 09/RW 04, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan mencapai 80 sentimeter (cm).

    “Hingga saat ini ketinggian air mencapai 80 cm karena hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang,” kata Kasatgas BPBD Jakarta Selatan Sukendar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sukendar mengatakan di kawasan itu belum ada warga yang terdampak dan dievakuasi.

    Kemudian, wilayah lainnya yakni Jalan NIS RT09/RW 03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu dengan ketinggian mencapai 40 cm.

    Adapun penyebab banjir yakni luapan Kali Krukut dan intensitas hujan lebat di hulu. Sebanyak 99 kepala keluarga (KK) atau 326 jiwa diperkirakan terdampak banjir itu, namun tidak sampai mengungsi.

    Kemudian, di RW yang berbeda yakni Jalan NIS RT. 003/03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu tercatat ketinggian air mencapai 40 cm dengan sebab yang sama yakni luapan Kali Krukut.

    “Terdampak 149 KK atau 476 jiwa, namun tidak sampai mengungsi dan evakuasi,” ucapnya.

    Lalu, Jalan Puri Mutiara V RT 009/RW 011, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak dengan ketinggian air mencapai 30 cm akibat luapan kali itu.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) juga menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui “Gerakan Menabung Air” untuk mencegah potensi banjir di daerah itu.

    Gerakan ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mengurangi risiko banjir dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Per kecamatan ditargetkan membuat 200 sumur resapan sehingga total sumur resapan di 10 kecamatan di Jaksel sebanyak 2.000 sumur resapan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jumlah penumpang LRT Jakarta hingga Oktober capai 1,1 juta orang

    Jumlah penumpang LRT Jakarta hingga Oktober capai 1,1 juta orang

    Jakarta (ANTARA) – Jumlah penumpang Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta pada Januari hingga Oktober tahun ini mencapai 1,1 juta orang atau sekitar di atas 3.500 orang per hari.

    “Berdasarkan angka tersebut, rata-rata penumpang melampaui target harian yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta,” kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Roberto Akyuwen di Jakarta, Selasa

    Ia mengatakan angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap LRT Jakarta sebagai moda transportasi publik yang andal, aman dan nyaman.

    Selain peningkatan jumlah penumpang, tingkat kepuasan pelanggan LRT Jakarta pada tahun ini hingga September juga menunjukkan hasil yang positif dengan nilai rata-rata sebesar 93,85 persen.

    Ia mengatakan dengan rata-rata kedatangan tepat waktu (on time performance/OTP) sebesar 99,88 persen dan capaian standar pelayanan minimum sebesar 98,54 persen per Oktober 2025.

    Menurut dia, capaian ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan dan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi pengguna.

    Ia menambahkan untuk mendukung kenyamanan dan aksesibilitas, LRT Jakarta menghadirkan fasilitas yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, lansia, pesepeda, perempuan, serta ibu dan anak.

    LRT Jakarta dilengkapi dengan ruang tenang, ruang laktasi, Pos SAPA, Pos Kesehatan, toilet disabilitas, loket kehilangan dan penemuan barang (lost and found) dan papan penunjuk arah.

    Di dalam kereta, tersedia kursi prioritas dan area khusus untuk sepeda, menjadikan LRT Jakarta sebagai moda transportasi yang modern, aman dan inklusif.

    Ia mengatakan PT LRT Jakarta melalui berbagai inisiatif bisnis strategis juga senantiasa melakukan upaya meningkatkan pendapatan non-farebox (non tiket) melalui kemitraan retail dengan pelaku usaha.

    “Kemudian penyewaan lahan komersial, serta layanan periklanan dan publikasi yang bertujuan untuk keberlanjutan bisnis perusahaan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rekan Indonesia nilai JKN merupakan hak seluruh warga 

    Rekan Indonesia nilai JKN merupakan hak seluruh warga 

    JKN dirancang untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia menilai prinsip dasar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai hak seluruh warga negara dan tidak memandang status.

    “Konstitusi tidak membedakan rakyat berdasarkan miskin atau mampu. JKN dirancang untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia,” kata Ketua Umum Rekan Indonesia Agung Nugroho di Jakarta, Selasa.

    Hal itu dikatakan Agung menanggapi usulan Menteri Kesehatan yang menyebut agar BPJS Kesehatan fokus mengurus orang miskin saja atau kalangan “bawah” saja.

    Dengan demikian, kata Agung, itu merupakan pernyataan yang keliru, diskriminatif dan bertentangan.

    Agung mengatakan, sistem JKN yang dibangun melalui konstitusi, UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Perpres 82/2018 jelas menegaskan bahwa jaminan kesehatan bersifat universal, tanpa pembatasan kelas sosial.

    “JKN hanya untuk orang miskin itu tidak tepat dan menyesatkan arah kebijakan publik,” ujarnya.

    Rekan Indonesia, lanjut Agung mengingatkan bahwa penyakit katastropik, seperti stroke, jantung, gagal ginjal dan kanker, mampu membuat siapa pun jatuh miskin dalam waktu singkat. Bahkan dalam beberapa kasus, pejabat dan orang mampu pun akhirnya bergantung pada JKN.

    Jika pemerintah memang ingin memperkuat perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan, maka pihaknya meminta pemerintah menjalankan amanat Pasal 5 Ayat (3) UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yaitu memberikan perlakuan lebih bagi kelompok rentan, mulai dari lansia, penyandang disabilitas, pasien miskin, hingga bayi baru lahir.

    Agung menilai, kewajiban afirmatif tersebut belum dijalankan dalam sistem JKN, misalnya layanan ambulans jemput-antar dari rumah, perawatan di rumah (home care) bagi lansia dan disabilitas, pengantaran obat ke rumah, serta pendampingan layanan kesehatan bagi masyarakat dengan keterbatasan mobilitas.

    Alih-alih mempersempit JKN hanya untuk rakyat miskin, pemerintah seharusnya menjalankan mandat HAM yang jelas sudah ada.

    Ia menambahkan, mengarahkan JKN untuk hanya melayani kelompok miskin adalah langkah mundur. JKN adalah sistem asuransi sosial berbasis gotong royong, bukan program bantuan sosial.

    Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia adalah organisasi relawan independen yang bergerak di isu layanan kesehatan, advokasi kebijakan kesehatan dan pendampingan akses kesehatan bagi masyarakat, terutama yang rentan atau kurang terlayani.

    Mereka mendeklarasikan diri pada 10 Desember 2011 sebagai wadah untuk mengkonsolidasikan relawan kesehatan di Indonesia. Organisasi ini bersifat kemasyarakatan, bukan instansi pemerintah.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan agar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan sebaiknya difokuskan untuk melayani masyarakat menengah ke bawah, sementara kalangan mampu dapat memanfaatkan layanan asuransi kesehatan swasta.

    “BPJS nggak usah ‘cover’ yang kaya-kaya deh, kenapa? Karena yang kaya, yang kelas satu itu, biarkan diambil swasta,” kata Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (31/11).

    Budi mengatakan langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) sistem pembiayaan BPJS Kesehatan agar tetap kuat dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menagih kebijakan Pramono Anung untuk kelas menengah Jakarta (1)

    Menagih kebijakan Pramono Anung untuk kelas menengah Jakarta (1)

    ANTARA – Sejak menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada Februari lalu, Pramono Anung memfokuskan kebijakan pada masyarakat kelas bawah. Misalnya ketika APBD Jakarta terpotong, Pram menyebut dana untuk Kartu Jakarta Pintar tidak boleh terkena dampak. Pertanyaannya kini, bagaimana perhatian Pram bagi kelas menengah Jakarta? (Suwanti/Aloysius Puspandono/Erlangga Bregas Prakoso, Syahrudin/Dudy Yanuwardhana/Suwanti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Curhat Gubernur Jakarta soal “gendong” transum Jabodetabek (2)

    Curhat Gubernur Jakarta soal “gendong” transum Jabodetabek (2)

    ANTARA – Warganet berkomentar bahwa Jakarta “menggendong” transportasi umum kota-kota satelitnya dengan menyediakan rute Transjakarta ke Jabodetabek. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut kebijakan itu berat, apalagi di tengah subsidi ongkos yang tak murah. Bagaimana strategi yang ia jalankan? (Suwanti/Aloysius Puspandono/Erlangga Bregas Prakoso, Syahrudin/Dudy Yanuwardhana/Suwanti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perkantoran dan sekolah harus punya Jumantik mandiri untuk cegah DBD

    Perkantoran dan sekolah harus punya Jumantik mandiri untuk cegah DBD

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mengimbau perkantoran dan sekolah di wilayah tersebut untuk membentuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri guna mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).

    “Tempat kerja dan sekolah merupakan tempat kita menghabiskan sebagian besar waktu, juga perlu menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan penyakit DBD,” kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Sekretariat Kota Jakarta Pusat, Reza Pahlevi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, DBD masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Karena itu semua berkepentingan mencegah penyakit tersebut.

    Ia mengatakan, data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Pusat menunjukkan adanya kasus DBD tidak hanya terjadi di lingkungan perumahan, tetapi juga berpotensi muncul di area perkantoran dan sekolah.

    Reza menambahkan, kunci utama pencegahan DBD adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang dan Mencegah gigitan nyamuk dengan cara lain).

    Pelaksanaan PSN sampai saat ini masih berfokus di tatanan pemukiman saja. “Saya sangat berharap bahwa pelaksanaan PSN 3M Plus dapat dilaksanakan di 7 tatanan dalam penanggulangan DBD,” ujarnya.

    Tujuh tatanan yang dimaksud, yaitu tatanan pemukiman, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, tempat pengelolaan makanan, sarana olahraga dan sarana kesehatan.

    Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, data terbaru kasus DBD pada tahun 2025 menunjukkan penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kasus DBD pada 2024 sebanyak 1.222 orang, meninggal enam orang dengan angka insiden rate 110,1 per 1.000 penduduk. “Sedangkan pada 2025 total kasus 924, yang meninggal dua orang,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Cakung Barat desak percepatan pembangunan embung

    Warga Cakung Barat desak percepatan pembangunan embung

    Jakarta (ANTARA) – Warga Cakung Barat, Jakarta Timur, mendesak adanya percepatan pembangunan embung atau waduk kecil sebagai langkah antisipasi dan mitigasi banjir di lokasi tersebut.

    Jajaran Kecamatan Cakung memberikan tanggapan positif terkait desakan tersebut dan segera ditindaklanjuti.

    “Saya baru satu minggu dilantik. Keluhan warga akan kami pelajari dan kami koordinasikan dengan unit teknis terkait desakan pembangunan embung,” kata Camat Cakung, Rohmad di Jakarta, Senin.

    Namun dia belum tahu apakah sudah ada rencana tersebut atau belum. Tapi dia menegaskan siap mempelajari aspirasi warga dan berkoordinasi dengan dinas teknis terkait.

    “Apakah memang sudah ada perencanaan embung atau belum, saya belum tahu. Tapi kalau memang dibutuhkan warga, saya setuju karena ini untuk kemaslahatan bersama,” ujar Rohmad.

    Desakan pembangunan embung dari warga Cakung Barat semakin menguat. Seorang warga bernama Ali Naib yang telah 30 tahun tinggal di wilayah tersebut meminta agar pembangunan embung segera direalisasikan.

    Lokasinya sudah diprogramkan. “Pemerintah harus segera membangun agar banjir besar seperti tahun 2020 tidak terulang,” katanya.

    Siti Rahayu (45), warga RT 02/RW 07 juga mendukung pembangunan embung karena sudah memasuki musim hujan dan rawan banjir.

    “Saya setuju pemerintah bangun embung. Musim hujan sudah dekat, jangan sampai rakyat kecil kebanjiran lagi,” tegas Siti.

    Seorang warga yang menempati lahan lokasi rencana pembangunan, Karo-Karo juga menyatakan kesiapannya mendukung percepatan pembangunan demi kepentingan bersama.

    Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menegaskan persetujuannya atas aspirasi warga untuk mencegah banjir.

    Dia setuju dengan rencana pembangunan embung itu. “Demi kepentingan warga agar tidak terdampak banjir. Nanti akan saya dorong ke Dinas SDA agar bisa direalisasikan,” kata Munjirin di Jakarta, Jumat (14/11).

    Pada kesempatan terpisah, Lurah Cakung Barat, Yasir Habib mengatakan, pihak kelurahan tetap mendukung penuh langkah yang sedang diproses di tingkat kecamatan dan dinas teknis.

    “Pengendalian banjir sangat penting. Kami mendukung dan siap membantu dari sisi wilayah,” kata Yasir.

    Ketua RT 02/RW 07 Ahmad Nur (Enung) berharap pemerintah dapat bergerak lebih cepat. “Saya sangat setuju embung dibangun segera,” katanya.

    Musim hujan sudah dekat. “Warga kami juga siap dilibatkan dalam proses pembangunan agar berjalan lancar,” katanya.

    Dengan dorongan kuat dari warga serta langkah awal dari Camat Cakung yang siap mempelajari dan mengoordinasikan aspirasi tersebut, Ahmad berharap pembangunan embung di Cakung Barat segera direalisasikan sebagai solusi permanen pengendalian banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aktivitas Pasar Pramuka normal lagi usai intimidasi dan sengketa kios

    Aktivitas Pasar Pramuka normal lagi usai intimidasi dan sengketa kios

    Jakarta (ANTARA) – Aktivitas pedagang obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, kembali normal seperti biasanya setelah sebelumnya tutup karena diduga ada intimidasi dari oknum mafia kios hingga adanya penutupan kios.

    “Proses jual-beli di pasar obat terbesar di Indonesia ini kembali normal dan tak ada lagi aksi tutup toko akibat intimidasi dari salah satu kelompok,” kata salah satu pedagang di Pasar Pramuka berinisial LT (37) di Jakarta Timur, Senin.

    Dua pedagang yang tokonya sempat disegel, kata LT, telah bersedia memenuhi kewajibannya dengan membayar tunggakan.

    LT juga mendukung upaya revitalisasi dan ia berjualan di pasar tersebut selama lima tahun terakhir. Namun, ketika diminta tutup pada Kamis (13/11) dan Jumat (14/11), menurut LT malah membuatnya rugi.

    “Yang pasti kawan-kawan yang ada di pasar sudah mengeluh, karena baru tutup dua hari dan mengalami kerugian,” ujar LT.

    Menurut LT, aksi solidaritas penutupan kios yang sempat dilakukan para pedagang untuk menolak harga sewa kios tak bisa berlangsung lama. Hal ini karena para pedagang harus tetap berjualan demi mencari makan.

    “Jangan ngotot cuma di harga doang. Tapi saat ini yang terjadi, pengurus malah mengusahakan harga biar turun dan yang menjadi pertanyaan saya, itu buat siapa?. Buat yang punya kios banyak atau buat ke semuanya?,” katanya.

    “Kalau buat ke semuanya kenapa pengurus tak memikirkan orang yang sudah bayar, buka dan segala macam,” kata dia.

    Menurut LT, permasalahan yang terjadi sudah berlangsung berlarut-larut dan tak terselesaikan dengan baik sehingga merugikan pedagang.

    “Ini harus segera diselesaikan sehingga pengurus yang menamakan tim 15 harus juga punya tenggang rasa. Tapi kalau sudah begini ya bagaimana respon pengurus sampai akhirnya jadi banyak pemikiran lain dari pedagang,” katanya.

    Selain itu, LT mengungkapkan, saat ini ada juga pedagang yang menyebutkan tim 15 kerap meminta turun harga sewa kios ke Perumda Pasar Jaya.

    “Dan yang jadi pertanyaan itu simpel sebenarnya, apakah ketika turun, harga kontrak toko akan diturunkan? Itu yang menjadi pertanyaan,” katanya.

    Selama ini kontrak toko yang ada terus naik seperti di lantai satu Rp50-60 juta per bulannya. “Kalau di lantai dasar saya kurang paham,” katanya.

    Sementara itu, pedagang lainnya berinisial E (35) berharap semua masalah yang terjadi dapat segera terselesaikan.

    Kalau memang harus dirampungkan dengan saling adu data, kata E, harus dibuat komitmen ketika siapa yang kalah dan harus ikut ketentuan.

    “Sekarang itu harus ada data, antara tim 15 dengan Perumda, tapi harus buat komitmen ketika siapa yang kalah harus ikut. Kan kita tidak bisa menilai kemahalan,” kata E.

    Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menegaskan, seluruh kios di Pasar Pramuka, Jakarta Timur (Jaktim) tidak boleh disewakan kembali kepada pihak lain sebagaimana aturan yang berlaku.

    Sesuai aturan dan secara ketentuan menyewakan kios ke pihak lain tidak boleh karena itu melanggar.

    “Tapi faktanya berbeda dengan yang terjadi di lapangan,” kata Kepala Divisi Operasional Pasar Wilayah II Perumda Pasar Jaya, Yohanes Daramonsidi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (13/11).

    Terhadap pelanggaran tersebut, Perumda Pasar Jaya melakukan penyegelan di sejumlah kios yang tidak membayar sewa dan mengontrakan kepada pedagang obat di sana.

    Upaya ini, kata Yohanes, sebagai bentuk komitmen Perumda Pasar Jaya dalam melakukan pembenahan aturan.

    “Jadi revitalisasi ini secara peraturan daerah (perda) itu harus kita lakukan. Kemudian atas kepemilikan itu, pertama bahwa mereka ini tidak boleh memiliki lebih dari tiga kios,” katanya.

    Total yang terdaftar di Pasar Pramuka saat ini sebanyak 401 pedagang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 102 pedagang telah melakukan pembayaran kepemilikan kios selama 20 tahun ke depan.

    Selain itu, dari 401 pedagang, sebanyak 204 kios diketahui dikontrakkan kepada pihak lain oleh pemegang izin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepulauan Seribu latih warga lakukan diversifikasi olahan pangan

    Kepulauan Seribu latih warga lakukan diversifikasi olahan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu melatih warga setempat melakukan diversifikasi olahan pangan dari ternak yang ada di wilayah tersebut.

    “Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan dalam upaya meningkatkan kapasitas pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam mengembangkan alternatif olahan pangan berbasis sumber daya lokal,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) KPKP Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Senin.

    Pelatihan digelar tiga hari secara bergilir di enam pulau, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan.

    Dia berharap para peserta mendapatkan pemahaman mengenai pemilihan bahan baku dan teknik pengolahan bahan pangan lokal yang tersedia. “Secara prinsip efisiensi dan keberlanjutan dalam penyediaan olahan pangan,” kata dia.

    Ia juga berharap masyarakat di wilayah Kepulauan Seribu semakin mampu memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan.

    “Ini sekaligus memperkuat sektor peternakan secara berkelanjutan di lingkungan Kepulauan Seribu,” kata dia.

    Pada kegiatan ini, para peserta juga mendapatkan materi pelatihan dari instruktur profesional dengan menu yang diberikan. Yaitu Ayam Pandan Khas Thailand dan Ayam Gulung Rumput Laut dengan Sauce.

    Seorang peserta pelatihan asal warga Pulau Untung Jawa, Siti Hasanah (54) mengaku banyak ilmu baru yang didapatkan, terutama soal teknik memasak dan pemanfaatan bahan lokal.

    Menurut dia, selama pelatihan suasananya seru dan menyenangkan. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan agar kami semakin bertambah wawasan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator tinjau lokasi kebakaran di Palmerah

    Legislator tinjau lokasi kebakaran di Palmerah

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi AbDPRD DKI Jakarta, Kevin Wu meninjau lokasi kebakaran yang akibat putusnya kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Jalan Tomang Banjir Kanal, Gang Pelita 08, RT 08/RW 04 Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat.

    “Yang kita juga mau dengar adalah bagaimana untuk kondisi warga yang terdampak khususnya rumahnya yang terbakar ini,” kata Kevin saat meninjau lokasi kebakaran tersebut pada Senin.

    Berdasarkan peninjauannya, sudah ada komunikasi antara pengurus RT/RW setempat dengan pihak terkait kerusakan yang mengakibatkan kebakaran tersebut.

    “Saya tadi dengar bahwa saat ini sudah ada dialog. Sudah akan ada pembicaraan antara warga nanti diwakili oleh RT/RW dan juga pihak Kelurahan (Jatipulo) untuk berdialog dengan pihak PLN. Itu yang kita nantikan,” tutur Kevin.

    Menurut dia, kondisi SUTT di area tersebut mesti ditinjau ulang untuk mengantisipasi kejadian serupa. Hal itu juga menyusul putusnya kabel SUTT juga pernah terjadi pada 2015, masih di wilayah tersebut.

    “Harus meninjau ulang sebenarnya kondisi-kondisi SUTT yang memang adanya di permukiman. Ini kita harus minta mereka mesti ada SOP bagaimana perawatannya,” katanya.

    Kevin mengungkapkan, pihak PLN mengaku ada perawatan rutin terhadap jaringan listrik di wilayah tersebut sekali dalam enam bulan.

    “Bahwa kita harus audit itu, apakah benar mereka melakukan itu. Dan harus kita minta laporannya sebagai DPRD Provinsi DKI Jakarta. Kita mesti tahu juga jangan sampai nanti warga lagi yang dikorbankan,” ujar Kevin.

    Sebelumnya, warga mendengar dentuman besar sebelum kebakaran melanda permukiman di Jalan Tomang Banjir Kanal, Gang Pelita 08, Kelurahan Jatipulo RW 04, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu (16/11) sore.

    “Seketika itu kebakaran terjadi di sejumlah titik di lingkungan RW 04. Dari kabel, percikan apinya bikin kebakaran langsung di banyak titik,” kata Ketua RW 04 Kelurahan Jatipulo, Maulana Sani kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Terdapat 60 rumah warga yang hangus terbakar. Akibatnya, 125 kepala keluarga dengan 350 jiwa harus mengungsi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.