Category: Antaranews.com Nasional

  • Pramono janji Ranperda KTR tak akan beratkan UMKM

    Pramono janji Ranperda KTR tak akan beratkan UMKM

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berjanji Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Ranperda KTR) tak akan memberatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

    “Karena bagaimanapun bagi saya para pelaku UMKM, itulah yang harus mendapatkan perlindungan,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Barat, Senin.

    Pramono pun ingin meskipun peraturan ini disahkan, jangan sampai hanya menguntungkan masyarakat menengah ke atas, namun merugikan masyarakat menengah ke bawah.

    Meski mendapatkan komentar pro dan kontra dari publik, Pramono mengatakan peraturan ini tetap perlu untuk dibuat.

    Sebab menurut Pramono, peraturan tersebut penting untuk mengatur guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mengatur agar para perokok tidak merokok di sembarang tempat.

    “Prinsip yang diatur adalah yang tidak diperbolehkan merokok tempat-tempat yang publik. Misalnya tempat untuk ‘clubbing’, tempat untuk karaoke. Itu memang nggak boleh orang merokok,” kata Pramono.

    Namun Pramono mengatakan, hal ini bukan berarti melarang masyarakat untuk merokok.

    Nantinya, kata Pramono, tempat-tempat tersebut perlu menyediakan ruangan khusus untuk para perokok.

    Sehingga, asap dari rokok tersebut tidak mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat lain.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Larangan merokok di tempat hiburan malam masuk Raperda KTR

    Larangan merokok di tempat hiburan malam masuk Raperda KTR

    Jakarta (ANTARA) – Panitia Khusus (Pansus) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) DPRD Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa larangan merokok di tempat hiburan malam masuk dalam aturan baku pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) KTR.

    “Larangan merokok di tempat hiburan malam itu harus dijelaskan secara spesifik,” kata Anggota Pansus tentang KTR DPRD Provinsi DKI Jakarta Ali Lubis di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, pada pembahasan Raperda KTR ini harus dibahas secara spesifik mengenai aturan baku larangan merokok di tempat hiburan malam dan perlu dimasukkan dalam BAB I tentang Ketentuan Umum.

    Ali mengatakan larangan tempat merokok di tempat hiburan malam harus dituangkan secara detail, misalnya di klub malam, diskotek, bar, karaoke dan arena permainan yang menyediakan hiburan malam bagi umum.

    Hal itu karena, kata Ali, kebiasaan pengunjung membuang puntung rokok yang menjadi salah satu pemicu kebakaran di lokasi tersebut.

    “Jadi, dimasukkan pengertiannya mengenai hiburan malam, baru nanti di pasal berikutnya baru ada penjabarannya,” ujarnya.

    Ali menambahkan, regulasi larangan merokok di tempat hiburan malam sudah mendapat dukungan langsung dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung agar segera ditetapkan karena salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah puntung rokok.

    Sementara itu, Ketua Pansus KTR DPRD DKI Jakarta Farah Savira mengatakan bahwa tempat hiburan malam yang dimaksud seperti tempat karaoke, klub malam, dan sebagainya.

    “Tempat hiburan malam itu konteksnya untuk orang dewasa 17 hingga 21 tahun ke atas. Jadi, harus dipisah supaya jelas karena nanti ada batasan-batasan yang kita berikan bisa terpisah dari isinya,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terdakwa penipuan Rahmat benarkan saldo rekening tak cukup cairkan cek

    Terdakwa penipuan Rahmat benarkan saldo rekening tak cukup cairkan cek

    Jakarta (ANTARA) – Terdakwa kasus penipuan modus konser musik, Youtuber Rahmat Riantho alias Ranggo membenarkan keterangan saksi dari jaksa penuntut umum (JPU), seorang pegawai Bank BCA Frans Napitupulu bahwa saldo tak cukup untuk mencairkan cek.

    “Membenarkan yang mulia,” ujar Ranggo kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui sambungan virtual dari Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Pusat, Salemba, Senin.

    Pembenaran itu terkait saldo dalam rekeningnya tidak cukup untuk mencairkan cek yang ia berikan kepada korban Njoto Soe Eksan, sebagai pemberi pinjaman uang kepada Ranggo.

    Dalam cek itu tertulis besaran uang yang hendak dibayarkan oleh Ranggo kepada korban Njoto.

    “Ada tiga lembar cek yang dibawa pihak korban untuk dicairkan. Masing-masing tertanggal 14 Januari 2024, 2 Februari dan 5 Februari 2024,” ucap Frans.

    Namun, kata Frans, pada saat perwakilan korban hendak mencairkan, cek tersebut selalu ditolak karena saldo rekening terdakwa dinyatakan tidak cukup.

    “Cek ini sah dan sudah diverifikasi. Namun dananya tidak mencukupi untuk mencairkan ini,” kata Frans kepada majelis hakim.

    Majelis hakim kemudian menanyakan kepada Frans apakah saldo yang ada di rekening terdakwa berselisih banyak dari yang dijanjikan kepada korban, yakni sebesar Rp3,75 miliar.

    “Untuk tanggal 2 Februari yang mau dicairkan Rp1 miliar. Kemudian di 12 Februari nominalnya di ATM cuma Rp3 juta, yang mau dicairkan di tanggal itu Rp2,75 miliar. Setelah itu memang ada setoran lagi di ATM sebesar Rp250 juta (masuk ke rekening terdakwa),” jawab Frans.

    Seharusnya, sidang Senin ini juga beragendakan pemeriksaan terdakwa. Namun hal itu ditunda karena kuasa hukum terdakwa meminta agar kliennya bisa dihadirkan secara langsung.

    “Kami meminta terdakwa dihadirkan langsung agar lebih komprehensif memberikan keterangannya,” kata kuasa hukum terdakwa, Ahmad Aziz.

    Majelis hakim kemudian menyetujui usulan tersebut dan sidang akan dilanjutkan pada Selasa (1/7) dengan agenda pemeriksaan terdakwa serta ahli dari pihaknya.

    Adapun dalam kasus ini, terdakwa terancam pidana dalam Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

    Tangkapan layar – Youtuber Rahmat Riantho alias Ranggo. ANTARA/Risky Syukur

    Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) menggelar sidang pemeriksaan saksi kasus penggelapan uang milik perorangan sebesar Rp3 miliar, Senin (16/6).

    Sejumlah uang tersebut dipinjam oleh terdakwa bernama Rahmat Rangga dari korban sekaligus saksi bernama Njoto Soe Eksan pada Juli 2023 lalu untuk keperluan pagelaran konser musik bertajuk Sabiphoria.

    “Kalau di surat perjanjian yang kita hadirkan di persidangan, (terdakwa meminjam sebesar) Rp3 miliar, dan dijanjikan keuntungan nanti Rp750 juta, atau dari 25 persen lah dari Rp3 miliar itu setelah konser selesai,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) R. Alif Ardi Darmawan kepada wartawan di lokasi usai sidang berlangsung, Senin (16/6).

    Alif menyebut, korban yang awalnya enggan untuk meminjamkan uang tersebut kemudian setuju dengan meminta jaminan berupa cek yang bisa dicairkan.

    “Korban ini kan enggak mau meminjamkan kalau enggak ada jaminan. Akhirnya dibuatlah jaminan berupa cek,” ujar Alif.

    Namun demikian, kata Alif, sampai dengan tenggat waktu pengembalian, terdakwa tak kunjung membayar uang pinjaman beserta keuntungan yang dijanjikannya.

    Korban awalnya berupaya mencairkan cek itu pada 15 Januari 2024, namun tak bisa lantaran dana tidak cukup. Korban kemudian mencoba lagi pada 18 Januari 2024, lalu pada 2 Februari 2024 dan lagi-lagi tak bisa karena alasan dana tidak cukup.

    “Sampai dengan jatuh tempo cek itu tidak bisa dicairkan,” kata Alif.

    Atas kejadian itu, korban yang merasa tertipu dan dirugikan oleh terdakwa pun melapor ke Polsek Kembangan, Jakarta Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Hingga kini, terdakwa masih ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembangunan jaringan utilitas Jakarta harus cerminkan budaya lokal

    Pembangunan jaringan utilitas Jakarta harus cerminkan budaya lokal

    Jakarta (ANTARA) – Panitia Khusus (Pansus) Jaringan Utilitas DPRD DKI Jakarta mengusulkan untuk pembangunan jaringan utilitas harus mencerminkan nilai-nilai kebudayaan lokal dan ini digunakan dalam rangka mengedukasi.

    “Jakarta ini kota budaya, boleh tidak dimasukkan unsur kebetawian di dalam aturan utilitas, terutama dalam membuat sarana dan prasarananya,” kata Anggota Pansus Jaringan Utilitas Neneng Hasanah di Jakarta, Senin.

    Ia memberikan usulan agar jaringan utilitas di Jakarta ke depan tidak hanya memenuhi aspek teknis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan lokal.

    Neneng menambahkan, meskipun Jakarta tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara, transformasi menjadi kota global dan berbudaya harus tercermin dalam produk hukum yang disusun.

    “Jaringan utilitas yang akan kita buat ini harus ada efek edukasi dan kebudayaannya, supaya bisa jadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Jaringan Utilitas DPRD DKI Jakarta Husen menyoroti sejumlah perubahan dalam draf terbaru yang dibahas bersama jajaran eksekutif dan konsultan teknis.

    Ia menjelaskan, pansus sebelumnya telah menyelesaikan pembahasan awal terhadap draf lama. Namun saat rapat dilanjutkan, ditemukan sejumlah perubahan yang belum pernah disepakati bersama.

    “Seharusnya dalam penyusunan peraturan perundang-undangan itu tidak boleh ada pergeseran sepihak tanpa persetujuan,” ujarnya.

    Karena itu, Husen meminta agar naskah awal yang telah dibahas digunakan kembali dalam rapat selanjutnya.

    Ia menilai, banyak redaksi dalam draf baru yang tidak tepat dan berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian substansi.

    “Setelah kita baca lagi, ternyata sudah ada perubahan sepihak oleh pihak eksekutif dan kita langsung dikasih draf yang baru, seolah sudah matang,” katanya.

    Ia menegaskan, para anggota Pansus Jaringan Utilitas tidak sedang berupaya menghambat pembahasan. Justru sebaliknya, Pansus ingin menjaga agar seluruh proses legislasi berjalan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.

    Husen pun memastikan akan kembali menggunakan naskah lama yang dinilai sudah lebih lengkap dan memiliki penjelasan yang jelas.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua saksi diperiksa polisi untuk dalami kasus tawuran Jatinegara

    Dua saksi diperiksa polisi untuk dalami kasus tawuran Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi memeriksa dua saksi untuk mendalami kasus tawuran remaja bersenjata tajam di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (22/6) dini hari.

    “Sementara kami sudah ada dua orang yang kami periksa sebagai saksi untuk mendalami kasus itu,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Samsono menyebut, dua saksi tersebut merupakan orang yang membawa korban meninggal dunia ke RS Premier Jatinegara.

    “Kami langsung menangkap orang yang mengantar ke Polsek Jatinegara. Ada dua orang yang menolong,” ujar Samsono.

    Menurut Samsono, penyelidikan masih terus berlangsung sehingga saksi yang diperiksa akan terus bertambah.

    Sementara itu, barang bukti dan pelaku belum ada yang ditangkap saat jajaran Polsek Jatinegara mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

    “Masih kami selidiki, karena kita datang tawuran sudah bubar. Belum ada yang ditangkap,” ucap Samsono.

    Korban meninggal berinisial A (18) ini diketahui usai polisi menerima laporan tawuran di pintu Tol Kebon Nanas DI Panjaitan pada Minggu (22/6) sekitar pukul 02.30 WIB.

    Lalu, petugas langsung menuju TKP tawuran, namun peristiwanya sudah selesai.

    “Petugas langsung mengecek TKP tawuran, namun kejadian tawuran sudah berakhir. Kemudian dilakukan penyisiran di sekitar TKP, sehingga ditemukan bercak darah di jalan dekat pintu masuk Tol Kebon Nanas,” ujar Samsono.

    Lalu, personel Polsek Jatinegara melakukan pengecekan ke rumah sakit terdekat dari TKP tawuran. Sekitar pukul 03.30 WIB, personel kembali mengecek RS Premier Jatinegara dan ditemukan adanya orang meninggal dunia akibat tawuran tersebut.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo, dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut.

    Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di Jakarta Timur.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono syukuri angka kepuasan publik terharap kinerjanya tinggi

    Pramono syukuri angka kepuasan publik terharap kinerjanya tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mensyukuri angka kepuasan publik terhadap kinerjanya cukup tinggi sehingga hal itu akan dijadikan sebagai referensi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) berikutnya.

    “Saya bersyukur. Saya adalah orang yang menjadikan survei sebagai referensi (untuk meningkatkan diri). Tapi di survei itu dikatakan citranya tinggi banget. Ini bagi saya sudah bagus banget,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Barat, Senin.

    Sebelumnya, salah satu hasil survei Litbang Kompas mengenai kinerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Wagub Rano Karno selama empat bulan pertama menjabat, berdasarkan polling pada 10–14 Juni 2025 terhadap 400 responden di Jakarta menyebutkan, 64,5 persen responden puas terhadap kinerja Pramono.

    Rinciannya, sangat puas 7,5 persen, puas 57 persen, tidak puas/sangat tidak puas, total sebanyak 30,1 persen dan tidak tahu/tidak jawab sekitar 5,4-5,5 persen.

    Angka total kepuasan (puas + sangat puas untuk keduanya) mencapai 71,3 persen.

    Survei tersebut juga menunjukkan ada 27,8 persen responden yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Pramono, sebanyak 2,3 persen menyatakan sangat tidak puas dan 5,4 persen responden tidak tahu/tidak jawab.

    Pramono mengatakan, angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja dirinya sebenarnya bisa lebih tinggi lagi. Asalkan dirinya rutin membuat konten tentang kesehariannya di media sosial.

    Kendati demikian, Pramono enggan melakukan hal itu karena lebih senang kerja secara nyata tanpa terus menerus disorot kamera.

    “Saya bukan orang yang (senang) terlalu banyak tampil di media sosial. Saya lebih senang kerja nyata,” kata Pramono.

    Tak hanya itu, dalam survei tersebut sebanyak 12,2 persen responden menilai Pramono kurang turun ke masyarakat.

    Lalu 7,1 responden menilai Pramono belum kelihatan kinerjanya. Ada 5,1 persen yang menilai Pramono kurang cepat tanggap.

    Kemudian 4,7 persen responden menilai Pramono belum bisa mengatasi persoalan macet dan banjir.

    Sebanyak 3,9 persen responden menilai banyak program belum terlaksana dan 14 persen responden menjawab lainnya. Ada juga 45,6 persen responden menjawab tidak tahu.

    Menanggapi hal itu Pramono mengaku tak masalah karena menurutnya tak semua masyarakat selalu menyaksikan langsung dirinya yang sehari-hari melakukan peninjauan langsung ke lapangan.

    “Ya nggak apa-apa, karena masyarakat tidak semuanya bisa lihat, seperti hari ini. Hari ini saja turun tiga tempat. RSUD Kalideres, GOR Cenderawasih, nanti ke Serengseng, bahkan juga pasti ada yang kegiatan tertutup yang saya lakukan,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan pasien jalani operasi bibir sumbing gratis di RSUD Kalideres

    Puluhan pasien jalani operasi bibir sumbing gratis di RSUD Kalideres

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 55 pasien dari berbagai daerah menjalani operasi bibir sumbing gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalideres, Jakarta Barat, Senin.

    “Hari ini di Rumah Sakit Kalideres ada operasi bibir sumbing jumlahnya 55 pasien. Jadi, ada 65 yang mendaftar, tetapi yang memenuhi syarat untuk dioperasi 55 pasien,” jelas Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat dijumpai di RSUD Kalideres, Jakarta Barat, Senin.

    Dijelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Dinas Kesehatan.

    Pada program ini, Pemprov Jakarta bekerja sama dengan Smile Train Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Indonesia.

    Pasien yang mengikuti program operasi bibir sumbing gratis ini juga tidak hanya berasal dari wilayah DKI Jakarta, melainkan juga dari sejumlah provinsi lain seperti Papua, Riau, Jawa Barat, hingga Banten.

    “Saya menyaksikan sendiri tadi, yang sudah selesai operasi rata-rata mendapatkan hasil yang bagus dan saya baru tahu ternyata operasi bibir sumbing ini biasanya ada dua, yang pertama di langit-langit, yang kedua di bibirnya sendiri,” kata Pramono.

    Selain operasi bibir sumbing, dalam rangkaian peringatan HUT Jakarta tahun ini juga digelar layanan kesehatan gratis lainnya, seperti operasi katarak untuk 303 pasien, khitanan massal bagi 585 anak, serta skrining kanker serviks.

    Kendati demikian, Pramono belum menjelaskan secara rinci persyaratan apa saja yang diperlukan untuk bisa mengikuti program tersebut.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketimpangan di tengah pertumbuhan Jakarta

    Ketimpangan di tengah pertumbuhan Jakarta

    Pertanyaannya bukan seberapa cepat Jakarta bersaing dengan Singapura atau Kuala Lumpur, tetapi seberapa serius Jakarta melindungi warganya sendiri.

    Jakarta (ANTARA) – Jakarta semakin tua. Usianya kini 498 tahun.

    Meski status Jakarta bukan lagi ibu kota negara secara administratif, dalam praktik sehari-hari kota ini masih memegang kendali ekonomi nasional. Aktivitas bisnis dan finansial tetap terpusat di Jakarta, menjadikannya magnet urbanisasi yang sulit ditandingi.

    Di balik ramainya ekonomi kota, tersimpan tantangan besar: pertumbuhan yang gemilang atas nama kota, mestinya juga menjangkau seluruh warganya.

    Menurut data BPS, per September 2024, tingkat kemiskinan DKI Jakarta memang turun ke angka 4,14 persen, terendah sejak Maret 2020. Namun, di saat bersamaan, ketimpangan justru melebar.

    Gini Ratio meningkat dari 0,423 pada Maret 2024, menjadi 0,431 pada September 2024. Ketimpangan pengeluaran tetap tinggi, dengan kelompok 20 persen teratas menguasai 51,14 persen total pengeluaran penduduk, sementara 40 persen terbawah hanya memperoleh 16,15 persen. Ini bukan sekadar ketimpangan angka, tetapi juga ketimpangan peluang dan akses.

    Dari sisi pekerjaan, tekanan tak kalah besar. Data Sakernas Februari 2025 menunjukkan bahwa dari 5,14 juta penduduk bekerja, sebanyak 37,95 persen di antaranya berada di sektor informal. Itu berarti sekitar 1,95 juta pekerja Jakarta bekerja tanpa kontrak tetap, tanpa perlindungan sosial, dan tanpa kepastian penghasilan. Bahkan, proporsi ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

    Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga naik 0,15 persen poin dari Februari 2024, menjadi 6,18 persen.

    Pekerja informal bukan sekadar kategori statistik. Mereka adalah pedagang kaki lima, pengemudi ojek daring, pekerja rumah tangga, kurir, tukang parkir, buruh lepas proyek yang menjadi wajah keseharian Jakarta. Mereka menghidupi kota, tetapi tidak dihidupi kota.

    Banyak dari mereka tinggal di hunian tidak layak, mengandalkan pendapatan harian yang tidak pasti, dan mengurus anak-anak yang kesulitan mengakses sekolah bermutu.

    Dalam data ketenagakerjaan terbaru, terlihat bahwa mayoritas pekerja Jakarta berpendidikan menengah ke bawah. Hanya 16,87 persen penduduk bekerja yang lulus perguruan tinggi (Diploma IV, S1, S2, S3).

    Sementara itu, lulusan SMK justru mencatat tingkat pengangguran tertinggi: 9,07 persen. Ini mencerminkan dislokasi antara sistem pendidikan vokasi dan kebutuhan riil pasar kerja.

    Kemiskinan dan pekerjaan informal saling terkait. Dengan garis kemiskinan September 2024 di Jakarta sebesar Rp846.085 per kapita per bulan, banyak warga yang mungkin tidak tergolong miskin secara statistik, tetapi tetap hidup dalam kerentanan tinggi.

    Penghasilan mereka hanya sedikit di atas garis itu, tapi setiap bulan harus memilih antara membayar sewa, membeli makanan, atau membayar sekolah anak. Mereka hidup dalam ketidakpastian, di antara statistik yang tidak mencatat kegelisahan mereka.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Stadion Olahraga Cendrawasih Jakbar segera direvitalisasi

    Stadion Olahraga Cendrawasih Jakbar segera direvitalisasi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera merevitalisasi di Stadion Olahraga Cendrawasih, Jakarta Barat karena sudah lama fasilitas itu tak terawat.

    “Targetnya 2026 direvitalisasi,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta Barat, Senin.

    Ia mengaku, dirinya meninjau langsung tempat itu berdasarkan permintaan masyarakat yang melaporkan bahwa stadion olahraga tersebut sudah lama tak terawat.

    “Ketika saya melihat sendiri, fasilitas di sini ada tujuh hektare dan memang tempatnya itu menurut saya, bagus sekali,” kata Pramono.

    Untuk itu, Pramono mengatakan dirinya sudah berdiskusi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Andri Yansyah untuk segera menyelesaikan perencanaan revitalisasi lokasi tersebut.

    Bahkan, Pramono sempat mengusulkan agar Stadion Cendrawasih nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat latihan sehari-hari Persija Jakarta.

    Sebab, kata Pramono, hingga kini Persija Jakarta belum memiliki tempat latihan rutin.

    Tak hanya diperuntukkan untuk olahraga sepak bola, Pramono menjelaskan nantinya Stadion Cendrawasih juga bisa dimanfaatkan untuk olahraga lain seperti basket hingga padel (olahraga raket yang menggabungkan elemen dari tenis dan squash).

    “Kalau dilihat fasilitasnya cukup bagus, maka selain lapangan sepak bolanya, ada lapangan basket, nantinya ada bulu tangkis, dibangun juga padel dan sebagainya,” kata Pramono.

    Saat ditanyai perihal anggaran, Pramono mengaku belum menentukan apakah revitalisasi Stadion Cendrawasih akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau tidak.

    Oleh sebab itu Pramono ingin perencanaan desain Stadion Cendrawasih dapat segera diselesaikan sehingga revitalisasinya dapat segera dilakukan.

    “Kalau cuma rencana saja itu, hebatnya orang kita. Yang paling penting tahun depan harus sudah dibangun ya,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua warga jadi korban kebakaran rumah di Koja

    Dua warga jadi korban kebakaran rumah di Koja

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak dua warga menjadi korban kebakaran di Jalan Perjuangan Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin siang.

    “Dua korban ini sudah dibawa ke RS Pelabuhan untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan pemilik rumah berinisial W (46) mengalami luka bakar ringan sekitar 20 persen di tubuhnya.

    Sementara anak berinisial S (12) mengalami luka akibat melompat dari kanopi lantai dua.

    Ia mengatakan petugas mendapatkan informasi kebakaran sekitar pukul 13.33 WIB dan langsung mengirimkan personel melakukan pemadaman.

    “Total ada 11 unit mobil pemadam dengan 55 personel damkar yang diturunkan. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.26 WIB,” kata dia.

    Menurut dia, objek yang terbakar adalah rumah dua lantai dengan luas lantai dasar 18 meter persegi dan lantai atas 36 meter persegi

    “Jiwa yang terselamatkan sebanyak satu kepala keluarga dengan empat jiwa,” kata dia.

    Ia mengatakan kebakaran ini berawal dari alat pengering mesin cuci yang terbakar dan pemilik berusaha memadamkan api menggunakan kain basah.

    “Api makin membesar dan menjalar ke seluruh ruangan dan menyebabkan kebakaran yang tidak dapat dikendalikan. Warga langsung melapor ke petugas kebakaran,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.