Category: Antaranews.com Nasional

  • Saksi lihat pelaku tabrakan di Jaksel bersama wanita saat kejadian

    Saksi lihat pelaku tabrakan di Jaksel bersama wanita saat kejadian

    Jakarta (ANTARA) – Saksi sekaligus teman korban kecelakaan, Abdul Hafiz (25) mengaku melihat pelaku tabrakan berinisial APP (35) yang menewaskan satu orang inisial KIB (23) di kawasan Al-Azhar, Jakarta Selatan, bersama wanita saat kejadian.

    “Menurut saksi sekitar ada sempat wanita dengan jaket hoodie berwarna putih menghilangkan diri sampai saat ini,” kata Hafiz saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu.

    Hafiz mengatakan, saat kejadian dirinya fokus menolong korban. Karena itu, dia menerima sejumlah keterangan para saksi di lokasi.

    Dikatakannya, para saksi di lokasi, saat itu pelaku tidak sendirian melainkan sedang berdua di dalam mobil. “Dari dalam mobil, berdua,” katanya.

    Kemudian, dia menyayangkan mendiang korban yang baru saja lulus dari kuliah harus mengalami kejadian naas tersebut. “Yang sedihnya itu korban baru wisuda dari UIN Bandung, tanggal 6 Januari 2025,” katanya.

    Pihak keluarga mengantongi rekaman video amatir terkait korban yang tewas berinisial KIB (23) akibat tabrakan di kawasan Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/7) sekitar pukul 03.00 WIB.

    Pada Jumat (18/7) sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi kecelakaan antara mobil dan motor di lampu merah kawasan Al-Azhar, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

    Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya masih mendalami kecelakaan tersebut dan memastikan akan mendalami adanya indikasi pelaku di bawah pengaruh alkohol maupun narkoba.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waktu tanggap perlu dipercepat dalam penanganan kebakaran di Jakarta

    Waktu tanggap perlu dipercepat dalam penanganan kebakaran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Waktu tanggap (response time) dalam penanganan kebakaran di Jakarta perlu dipercepat agar musibah tersebut bisa segera dikendalikan dan dampaknya diminimalkan.

    “Semakin cepat pemadam kebakaran datang ke lokasi, maka semakin sedikit kerugian yang dialami oleh masyarakat,” kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua ​​​​​​ di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, waktu tanggap ini bisa dicapai oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI jika sarana dan prasarana memadai terutama jarak antarpos pemadam kebakaran dengan lokasi.

    Untuk itu, kata Inggard, pembangunan pos damkar di kawasan yang rawan terjadinya musibah kebakaran merupakan keharusan supaya penanganannya semakin cepat.

    “Memang perlu ada pendekatan pada daerah-daerah rawan kebakaran dan perlu dibangun pos pemadam kebakaran yang lengkap,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa pembangunan pos damkar juga harus tepat dan lokasi rawan menjadi prioritas adanya pos damkar.

    Bukan seluruh daerah tapi daerah rawanlah yang menjadi prioritas. “Sehingga dapat mempercepat ‘response time’ dan kedua, kalau ‘response time’ itu lebih singkat maka kerugiannya berkurang,” kata dia.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara mengatakan, Pemprov DKI menambah lima pos pemadam kebakaran pada 2025 untuk mempercepat penanganan ketika terjadi musibah kebakaran.

    “Tahun ini kita tambah lima pos dan pada 2026 kami rencanakan tambah enam pos,” katanya.

    Menurut dia, penambahan pos pemadam kebakaran (damkar) ini bertujuan agar respon anggota damkar ketika terdapat laporan kebakaran bisa sesegera mungkin sampai ke lokasi.

    Sehingga, kata Bayu, dengan respon yang cepat diharapkan kejadian kebakaran di suatu wilayah bisa dikendalikan semaksimal mungkin dan tidak menjadi musibah besar.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakut salurkan 200 alat bantu dengar

    Jakut salurkan 200 alat bantu dengar

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah menyalurkan 200 alat bantu dengar gratis kepada penyandang disabilitas di wilayah tersebut sejak Januari hingga Juli 2025.

    “Sejak Januari hingga Juli telah mendistribusikan alat bantu dengar sebanyak 200 unit secara gratis,” kata Kepala Seksi Perlindungan, Jaminan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Utara, Agus Kurniawan di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, dengan bantuan ini diharapkan mereka dapat lebih mudah berkomunikasi, berinteraksi serta meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

    Pihaknya pada hari ini mendistribusikan alat bantu dengar kepada 17 orang penerima manfaat yang berasal dari Kecamatan Cilincing, Koja, Tanjung Priok dan Penjaringan.

    Menurut dia, jumlah penerima bantuan dari Kecamatan Cilincing sebanyak tujuh orang, Koja lima orang, Tanjung Priok empat orang dan Kecamatan Penjaringan satu orang.

    Selain dibagikan alat bantu dengar, mereka juga diedukasi tentang cara penggunaan dan perawatan serta pentingnya pemeriksaan berkala agar alat berfungsi secara optimal.

    “Bantuan ini salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap penyandang disabilitas, khususnya yang mengalami gangguan pendengaran,” kata dia.

    Salah seorang penerima manfaat asal Kelurahan Kalibaru, Marsinah (65) mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan alat bantu dengar gratis tersebut.

    Ia mengatakan, pendengarannya kurang baik karena faktor usia dan saat kedua telinga diperiksa menggunakan alat, lalu dipasang alat bantu dengar.

    “Alhamdulillah, sekarang sudah bisa mendengar sangat jelas dan dapat berkomunikasi dengan baik lagi,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Enam orang alami luka bakar akibat ledakan tabung gas di Bekasi

    Enam orang alami luka bakar akibat ledakan tabung gas di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak enam orang mengalami luka bakar akibat dampak ledakan sebuah tabung gas pada Selasa (22/7) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di sebuah rumah makan yang terletak di Ruko Magnetica Blok A Nomor 32-33 Lippo Cikarang, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

    “Korban enam orang yang terdiri dari lima orang laki-laki berinisial ML, A, SY, MM dan I. Sedangkan satu orang perempuan berinisial M,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Reonald menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi, peristiwa tersebut berawal saat para saksi dan korban sedang memasak di dapur.

    “Saat sedang memasak ternyata gas habis, kemudian saksi berinisial M hendak mengganti tabung gas 12 kilogram dan terjadi kendala pada tabung gas tersebut,” katanya.

    Kemudian saksi menekan bagian kepala tabung secara berulang sehingga gas keluar dari tabung. Tidak lama berselang terjadi sambaran api yang diduga berasal dari gas dari kompor yang menyala.

    “Hingga mengakibatkan enam orang alami luka bakar,” kata Reonald.

    Atas kejadian tersebut saksi melaporkan ke pihak Kepolisian dan saat ini kasusnya ditangani oleh Polsek Cikarang Selatan.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kronologi pengemudi diduga mabuk yang menabrak orang di Jaksel

    Kronologi pengemudi diduga mabuk yang menabrak orang di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Polisi dan saksi mengungkap kronologi pengemudi diduga mabuk inisial APP (35) yang menewaskan satu orang inisial KIB (23) di kawasan Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/7) sekitar pukul 03.00 WIB.

    “Kejadiannya pagi jam 03.00 WIB masuk hari Jumat. Jadi motor dari utara atau Patung Pemuda itu, patung yang mau memutar balik di Al-Azhar dan mobil dari selatan,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Mujiyanto mengatakan, mobil yang berasal dari selatan melaju kencang dari Halte TransJakarta CSW, kemudian terjadi kecelakaan.

    Saat kejadian itu, saksi bernama Abdul Hafiz (25) bersama korban sedang mendorong sepeda motor (stut motor) karena kehabisan bensin.

    “Saat itu kami berdua, motor saya sedang di-‘stut’ (didorong) oleh almarhum karena kehabisan bensin,” ujar Hafiz saat ditemui wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    Mereka hendak menuju SPBU terdekat di kawasan Senayan dengan cara memutarbalik di lampu merah depan Al-Azhar.

    Namun, ketika melakukan putar balik, sebuah mobil melaju kencang dari arah kiri dan langsung menghantam bagian belakang motor yang dikendarai korban.

    “Saya lihat langsung mobil itu dari sisi kiri melaju sangat cepat, lalu menabrak almarhum dari sebelah kanan saya. Korban langsung terpental sejauh lima sampai enam meter ke arah beton pembatas jalan,” ujarnya.

    Menurut dia, kecepatan mobil saat itu diperkirakan lebih dari 100 kilometer (km) per jam.

    Identitas kendaraan pelaku diketahui mobil dengan nomor polisi F 1056 FAB. Saat kejadian, pengemudi disebut dalam kondisi lemas dan menunjukkan ciri-ciri seperti orang sedang mabuk.

    “Si pelaku ini keadaannya lemes banget, kelihatan kayak mabuk,” katanya.

    Hingga kini, kasus tersebut masih ditangani oleh pihak Kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pura-pura pincang, seorang lansia curi HP di Jaktim

    Pura-pura pincang, seorang lansia curi HP di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria lanjut usia (lansia) yang berpura-pura pincang nekat mencuri telepon seluler (HP) milik warga RT 07/06, Ciracas, Jakarta Timur.

    “Saya lagi tidur karena masih lemas habis disengat lebah. HP saya taruh di samping badan,” kata warga yang bernama Kadim di Jakarta Timur, Rabu.

    Pelaku yang mengenakan kaos dan topi itu sempat mondar-mandir di sekitar lokasi dan berusaha membuka pintu kontrakan di seberang rumah korban yang terkunci.

    Gagal membuka kontrakan, lansia tersebut kemudian menyasar rumah milik Kadim yang kebetulan tidak dikunci.

    Pelaku masuk ke dalam rumah dan mengambil telepon seluler (ponsel) yang berada di samping tubuh Kadim. Pelaku sempat menyentuh perut korban saat melancarkan aksi tersebut.

    Saat pelaku sudah keluar rumahnya, Kadim pun langsung mengejar untuk menangkap lansia itu.

    Saat diperiksa, ponsel milik Kadim ditemukan di dalam tas pelaku. Kadim mengaku sempat menampar pelaku karena kesal.

    Namun, pelaku berdalih hanya ingin meminjam ponsel untuk menelepon saudaranya yang sakit di Karawang, Jawa Barat.

    “Dia bilang katanya mau pinjam HP saya buat telepon saudaranya di Karawang yang sakit keras,” ujar Kadim.

    Kadim awalnya berniat melaporkan kejadian ini ke polisi. Namun, Kadim mengurungkan niatnya karena merasa iba dengan lansia tersebut.

    Pelaku juga tidak membawa identitas dan bukan merupakan warga sekitar.

    “Awalnya saya marah, tapi ya sudah, sekarang saya sudah ‘legowo’. Saya cuma imbau ke warga, siang hari sebaiknya rumah dikunci saja, biar tidak kecolongan,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI tambah lima pos damkar untuk percepat penanganan kebakaran

    DKI tambah lima pos damkar untuk percepat penanganan kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menambah lima pos pemadam kebakaran pada 2025 untuk mempercepat penanganan ketika terjadi musibah kebakaran.

    “Tahun ini kita tambah lima pos dan pada 2026 kami rencanakan tambah enam pos,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, penambahan pos pemadam kebakaran (damkar) ini bertujuan agar respon anggota damkar ketika terdapat laporan kebakaran bisa sesegera mungkin sampai ke lokasi.

    Sehingga, kata Bayu, dengan respon yang cepat diharapkan kejadian kebakaran di suatu wilayah bisa dikendalikan semaksimal mungkin dan tidak menjadi musibah besar.

    Pihaknya sedang berupaya menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendirikan pos damkar karena masalah lahan juga menjadi salah satu kendalanya.

    “Kami berupaya untuk peningkatan pos damkar dan sektor damkar, bagaimana responnya itu bisa dipercepat dan lebih dekat kepada masyarakat,” ujarnya.

    Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta William Aditya Sarana menilai Pemprov DKI harus segera merealisasikan pembangunan pos damkar di setiap kelurahan agar seluruh wilayah berada dalam payung pengamanan sistem anti api ini.

    “Jakarta masih kekurangan pos damkar karena dari 267 kelurahan di Jakarta, baru 170 titik yang beroperasi menjaga wilayahnya dari kebakaran,” kata William.

    Hal ini terkait rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan membuka penerimaan untuk 1.000 petugas damkar.

    Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) dalam rangka menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di wilayah padat penduduk.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banyak badan publik di DKI belum memadai terkait keterbukaan informasi

    Banyak badan publik di DKI belum memadai terkait keterbukaan informasi

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta mengimbau badan publik dari sektor lembaga penegak hukum, yaitu Kepolisian Resor, Kejaksaan Negeri dan Pengadilan untuk lebih aktif mengikuti tahapan Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (E-Monev) Tahun 2025.

    Ketua Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi KI DKI Jakarta, Agus Wijayanto Nugroho menjelaskan bahwa keterbukaan informasi publik merupakan kewajiban seluruh badan publik, termasuk lembaga penegak hukum.

    “Prinsip keterbukaan informasi tidak hanya berlaku bagi instansi pemerintahan administratif, tetapi juga wajib diterapkan oleh lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Agus menyebutkan, hal tersebut penting untuk membangun transparansi, akuntabilitas serta kepercayaan masyarakat terhadap proses hukum.

    “Berdasarkan data E-Monev 2024, tercatat sebanyak 7 badan publik dari jajaran Polres, 5 badan publik dari Kejaksaan Negeri dan 17 badan publik dari Pengadilan di wilayah DKI Jakarta,” kata Agus.

    Arsip foto – Sosialisasi bertema “Menuju Kota Global di Era Keterbukaan Informasi Publik” yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di Auditorium Lantai 2, Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025). (ANTARA/HO-Komisi Informasi DKI Jakarta)

    Dia menyayangkan dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang berpartisipasi aktif dalam pengisian “Self Assessment Questionnaire” (SAQ), yakni hanya 1 Polres, 1 Kejaksaan Negeri dan 10 Pengadilan.

    “Masih terdapat pekerjaan besar bagi Komisi Informasi untuk mendorong badan publik di sektor penegakan hukum agar lebih aktif mengikuti E-Monev,” katanya.

    Secara keseluruhan, dari total 519 badan publik yang menjadi sasaran E-Monev 2024, tercatat hanya 488 badan publik yang mengisi SAQ. Dari jumlah tersebut, sebanyak 257 badan publik masuk dalam kategori tidak informatif.

    Artinya, hampir separuh dari badan publik di Jakarta belum menunjukkan kinerja yang memadai dalam hal keterbukaan informasi. “Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, termasuk bagi sektor penegakan hukum yang hingga saat ini belum optimal,” katanya.

    Ketua Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi KI DKI Jakarta, Agus Wijayanto Nugroho. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

    Agus menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan E-Monev, KI DKI Jakarta menggunakan enam indikator penilaian utama, yaitu kualitas informasi, jenis informasi, sarana dan prasarana, komitmen organisasi, pelayanan informasi dan digitalisasi.

    Enam indikator ini menjadi cerminan sejauh mana badan publik menjalankan prinsip transparansi secara sistematis. “E-Monev bukan hanya soal peringkat, tetapi tentang tanggung jawab terhadap hak publik atas informasi,” katanya.

    Sebagai langkah awal pelaksanaan E-Monev tahun 2025, KI DKI Jakarta akan menggelar “Kick-Off E-Monev 2025” pada 12 Agustus 2025. Agenda ini menjadi titik tolak pelaksanaan evaluasi keterbukaan informasi publik di wilayah DKI Jakarta.

    “Melalui ‘kick-off’ ini, kami mendorong seluruh badan publik, termasuk lembaga penegak hukum, untuk berkomitmen lebih baik. KI DKI siap melakukan pendampingan teknis, sosialisasi regulasi, hingga asistensi dalam pengisian SAQ,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kenaikan dana operasional RT-RW harus merata ke perangkat wilayah

    Kenaikan dana operasional RT-RW harus merata ke perangkat wilayah

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Riano P. Ahmad mengemukakan, kebijakan menaikan dana operasional untuk Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) harus diberlakukan secara menyeluruh, tidak parsial tetapi harus ke semua perangkat kewilayahan lainnya.

    “Usulan kenaikan operasional RT dan RW kami sambut baik. Tapi harus ada keadilan dan pemerataan,” kata Riano di Jakarta, Rabu.

    Pihaknya menyambut baik kebijakan kenaikan dana operasional untuk ketua RT dan RW se-Jakarta.

    Riano juga mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan RT/RW di Ibu Kota.

    Namun, Riano berharap kebijakan ini juga perlu dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh parsial.

    Riano menekankan, selain RT/RW dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), masih banyak perangkat kewilayahan lainnya yang memiliki peran penting dalam pelayanan publik. Khususnya, di tingkat kelurahan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat.

    Seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Dasawisma dan Posyandu. Kemudian, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) hingga Pos Binaan Terpadu (Posbindu).

    “Semua elemen ini berperan penting dalam pelayanan di wilayah, jadi tidak boleh hanya satu sisi saja yang dinaikkan operasionalnya. Saya kira, perangkat-perangkat lain juga harus disesuaikan agar ada rasa keadilan,” katanya.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan mengumumkan kenaikan dana operasional bagi RT/RW di Jakarta dalam waktu dekat.

    Kenaikan dana operasional RT/RW ini merupakan salah satu janji kampanye Pramono-Rano saat maju di Pilkada Jakarta 2024.

    “Jadi dana operasional untuk RT/RW saya sudah tanda tangani. Nanti saya umumkan pada saat berlakunya, mudah-mudahan bulan Oktober,” kata Pramono di Jakarta Selatan, Selasa (22/7).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Jakarta gandeng APKLI Perjuangan untuk dukung UMKM dan PKL

    Bank Jakarta gandeng APKLI Perjuangan untuk dukung UMKM dan PKL

    Jakarta (ANTARA) – Bank Jakarta menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan untuk memperluas akses layanan keuangan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya PKL yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di Jakarta.

    “Kami menyambut baik kerja sama dengan APKLI Perjuangan,” kata Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo di Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan, kolaborasi ini sejalan dengan visi Bank Jakarta sebagai lembaga keuangan yang inklusif dan proaktif dalam mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat.

    Ini adalah bagian dari komitmen Bank Jakarta untuk menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, relevan dan memberdayakan, khususnya bagi para pelaku usaha sektor informal.

    Adapun ruang lingkup kerja sama yang akan dijalankan mencakup pemanfaatan layanan “Cash Management System”, termasuk pengelolaan keuangan dan transaksi pembayaran, pembukaan produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

    Penyediaan fasilitas pembiayaan mikro, kecil, dan menengah serta akses terhadap produk perbankan lainnya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

    Selain itu, kerja sama juga mencakup program promosi kelembagaan melalui berbagai media, kegiatan pameran, sosialisasi produk, kolaborasi informasi serta pengembangan bentuk kerja sama lainnya yang akan disepakati sesuai kebutuhan kedua pihak.

    Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Renaldi menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat peran Bank Jakarta sebagai mitra strategis UMKM Jakarta, sekaligus memperluas literasi keuangan bagi masyarakat pelaku usaha kecil.

    “Kami percaya bahwa keberhasilan ekonomi Jakarta dimulai dari pemberdayaan para pelaku usaha kecil,” katanya.

    Melalui sinergi dengan APKLI Perjuangan, Bank Jakarta ingin hadir lebih dekat dengan kebutuhan riil di lapangan dan menjadi bagian dari solusi yang berdampak langsung.

    Melalui kolaborasi ini, Bank Jakarta dan APKLI Perjuangan bersepakat untuk membangun sistem pendukung yang saling menguntungkan, mendorong kemandirian finansial anggota dan mempercepat transformasi digital dalam aktivitas usaha para pedagang kaki lima di Jakarta.

    Ketua Umum APKLI Perjuangan, dr Ali Mahsun M Biomed menyampaikan apresiasinya atas langkah progresif Bank Jakarta dalam merangkul komunitas pelaku usaha kecil.

    Dia mengatakan bahwa pasar rakyat itu adalah sebuah sistem ekonomi yang tumbuh mandiri dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat.

    “Ini adalah warisan budaya dan kekuatan ekonomi yang melibatkan tidak kurang dari 17 juta pelaku ekonomi rakyat di negeri ini,” kata Ali.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.