Category: Antaranews.com Nasional

  • LDII-PCNU Jakarta Utara perkuat sinergi dan kaderisasi generasi muda

    LDII-PCNU Jakarta Utara perkuat sinergi dan kaderisasi generasi muda

    Jakarta (ANTARA) – DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara bersepakat memperkuat sinergi dan kaderisasi generasi muda untuk menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan generasi emas 2045.

    “Kami melihat kegiatan kaderisasi di NU luar biasa. Insya Allah yang hadir di sini mayoritas di bawah usia 50 tahun. Ini menandakan bahwa regenerasi berjalan. Kami pun tidak ingin kehilangan momentum,” kata Ketua DPD LDII Jakarta Utara, Pudya Sanjaya usai mengunjungi Kantor PCNU Jakarta Utara di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan bahwa LDII juga sedang mendorong percepatan regenerasi di organisasinya dan mengapresiasi semangat kaderisasi yang ditunjukkan PCNU Jakarta Utara.

    Pudya juga menyinggung pentingnya kolaborasi antar ormas Islam di Jakarta Utara. Sinergi antara NU dan Muhammadiyah yang telah terbangun selama ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh.

    Bahkan, dirinya mengusulkan adanya kegiatan bersama yang melibatkan semua ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII.

    “Kami pernah gagas LDII–NU–Muhammadiyah Fair dengan kegiatan bazar UMKM. Ke depan, akan lebih menarik jika dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan yang santai, seperti sepeda santai, tarik tambang antar-ketua ormas, hingga perlombaan-perlombaan yang meningkatkan ukhuwah,” katanya.

    Ia menambahkan kegiatan silaturahmi ini juga menjadi titik awal untuk memperluas jaringan sinergi dengan berbagai organisasi Islam lainnya.

    Dirinya berharap ada kunjungan balasan dari PCNU ke LDII Jakarta Utara dan mengusulkan agar silaturahmi ke Muhammadiyah dilakukan bersama-sama.

    “Silaturahmi ini adalah kelanjutan dari inisiatif almarhum Ustadz Irfan yang dulu menggagas hubungan kelembagaan antara LDII, NU, dan Muhammadiyah di bawah payung MUI Jakarta Utara. Sekarang saatnya kita teruskan,” kata dia.

    Dalam waktu dekat, LDII Jakarta Utara akan menghelat LDII Fair di kantor Wali Kota Jakarta Utara yang mengundang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai ormas.

    “Kami berharap semua dapat terlibat dalam kegiatan yang bertujuan membangun ekonomi umat ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Utara KH. Agus Muslim menilai LDII memiliki kesamaan visi dalam hal kemanfaatan dan pelayanan kepada masyarakat.

    “Saya yakin, pemikiran LDII juga sejalan dengan NU dalam hal yang bermanfaat untuk umat. Maka kolaborasi sangat memungkinkan,” kata dia.

    Kiai Agus berharap sinergi antar organisasi Islam di Jakarta Utara dapat terus diperkuat, baik dalam kegiatan sosial, dakwah, maupun pemberdayaan masyarakat.

    Dia pun optimistis terhadap regenerasi kepemimpinan NU yang semakin sehat dan kompetitif menjelang konferensi anak cabang di tingkat kecamatan.

    “Dulu yang penting ada pengurus. Sekarang, banyak yang ingin jadi pengurus. Artinya, regenerasi berjalan dan organisasi bergerak. Ini keberhasilan kita bersama,” katanya.

    Kiai Agus mengaku bangga atas kemajuan organisasi NU, khususnya di wilayah Jakarta Utara yang saat ini terus berkembang pesat baik dalam bidang kaderisasi, kegiatan dakwah, hingga tata kelola administrasi modern.

    “Alhamdulillah, hari ini kita bisa melihat pergerakan NU sangat luar biasa. Kantor sekretariat hidup dengan berbagai kegiatan, mulai dari pengajian rutin hingga pelatihan kader. Dua bulan terakhir, kami mengadakan sekitar 40 kegiatan,” katanya

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertanian terpadu di pekarangan bisa jadi pendapatan tambahan

    Pertanian terpadu di pekarangan bisa jadi pendapatan tambahan

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BBPPMD) Jakarta mengemukakan pertanian terpadu di lahan pekarangan rumah bisa membantu untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga sekaligus sumber pendapatan tambahan.

    “Lahan pekarangan merupakan potensi yang luar biasa jika dikelola dengan baik. Dari sisi khususnya produksi di tingkat rumah tangga,” kata Kepala BBPPMD Jakarta, Enirawan, dalam seminar bertema “Potensi Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan” di Jakarta, Kamis.

    Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan berbagai jenis usaha tani dalam satu area atau lahan. Jadi, dalam satu lahan terdapat tanaman, ternak, ikan, hingga pengelolaan limbah organik, sehingga kemudian menciptakan siklus yang saling mendukung, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

    “Memanfaatkan lahan pekarangan secara produktif, tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga tetapi juga sebagai sumber pendapatan tambahan yang dapat menopang ekonomi rumah tangga,” ujar Enirawan.

    Dia mengatakan, dengan terciptanya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, maka ini bisa memastikan ketahanan pangan, termasuk swasembada pangan dan kemandirian pangan di tingkat daerah, bahkan nasional.

    Adapun dalam pertahanan terpadu, dibutuhkan teknologi tepat guna baik dalam bentuk alat, sistem, maupun metode. Tetapi tak perlu yang canggih, melainkan teknologi yang tepat dan berguna, sehingga disebut inovasi teknologi tepat guna.

    Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Dicky Yosepial mengatakan model pertanian terpadu tak memerlukan lahan yang luas sehingga cocok untuk daerah perkotaan yang minim lahan.

    “Tidak perlu lahan luas, yang penting adalah perencanaan yang matang dan penggunaan teknologi tepat guna seperti biopori atau vertikultur,” kata dia.

    Pekarangan bisa ditanami sayuran seperti kangkung, bayam, atau cabai, lalu di sisi lain lahan bisa dibangun kandang sederhana untuk ternak ungas atau kelinci, dan kolam ikan.

    “Dengan demikian, satu lahan kecil bisa menghasilkan tiga sumber pangan sekaligus, sayur, daging, dan ikan,” ujarnya.

    Nantinya, air dari kolam ikan lele atau nila dapat digunakan untuk menyiram tanaman sekaligus menyediakan nutrisi alami. Lalu, limbah dari peternakan ayam atau kambing dapat diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan tanaman.

    Sementara sisa hasil panen sayuran bisa menjadi pakan tambahan bagi ternak dan ikan, yang menciptakan simbiosis mutualisme.

    Dicky mengatakan, dengan model pertanian keluarga bisa menghemat pengeluaran harian dengan memanen sendiri kebutuhan dasar mereka, bahkan memiliki kelebihan untuk dijual atau dibagikan ke tetangga.

    Selain itu, model tersebut mendorong pola konsumsi yang lebih sehat karena bebas dari residu kimia.

    Lalu, dalam skala yang lebih besar, apabila banyak rumah tangga menerapkan ini, dampaknya akan signifikan terhadap pengurangan impor pangan dan stabilitas harga di pasar lokal.

    “Kunci keberhasilan pertanian terpadu di pekarangan adalah konsistensi dan kemauan untuk memulai dari hal sederhana,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI utamakan warga Jakarta dalam perekrutan anggota damkar

    Pemprov DKI utamakan warga Jakarta dalam perekrutan anggota damkar

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan akan mengutamakan warga yang memiliki KTP Jakarta dalam perekrutan anggota pemadam kebakaran (damkar).

    “Ya tentunya prioritas utama adalah warga Jakarta. Tetapi Jakarta ini kan kota terbuka. Nggak boleh kemudian membatasi siapapun. Kalau ditanya siapa yang utama? Ya warga Jakarta,” kata Pramono di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

    Sebelumnya, Pramono sempat menyebut lowongan damkar dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) rata-rata diikuti oleh masyarakat luar Jakarta.

    Pramono menilai, hal ini merupakan bukti bahwa Jakarta merupakan kota terbuka yang menyambut baik siapa saja masyarakat yang ingin mengadu nasib di ibu kota.

    Oleh karena itu, meski pelamar lowongan damkar dan PPSU membludak, Pramono berjanji akan tetap melaksanakan perekrutan lowongan tersebut secara transparan.

    Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka lowongan untuk 1000 anggota damkar. Penerimaan anggota damkar baru ini dilakukan karena seperti diketahui, kuotanya sangat kurang di Jakarta.

    Dari total 267 kelurahan di Jakarta, saat ini hanya terdapat 170 pos pemadam kebakaran.

    Sementara untuk personel, saat ini Jakarta memiliki sekitar 4.000 personel, padahal kebutuhan idealnya mencapai 10.000 hingga 11.000 orang.

    Kendati demikian di sisi lain, Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengutamakan warga Jakarta pada rekrutmen petugas damkar karena masih banyak warga yang menganggur.

    “Kami mengusulkan untuk rekrutmen diprioritaskan warga DKI,” kata Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono.

    Menurut dia, masih banyak warga Jakarta yang belum mendapatkan pekerjaan sehingga adanya rekrutmen petugas damkar bisa menjadi solusi lapangan pekerjaan.

    Ia meminta, agar Gubernur DKI Jakarta bersama timnya dapat memberikan peluang lebih banyak kepada warga DKI, dengan persentase 10 persen dari luar dan 90 persen dari Jakarta.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pram jelaskan alasan pilih nama Taman Bendera Pusaka

    Pram jelaskan alasan pilih nama Taman Bendera Pusaka

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan alasan penggunaan nama Taman Bendera Pusaka yang menggabungkan tiga taman di Jakarta Selatan yakni Taman Leuser, Taman Ayodya dan Taman Langsat.

    “Tamannya kita namakan Bendera Pusaka. Kenapa nama itu? Ya ini untuk memberi ruang kepada publik bahwa negara ini dibangun bukan dalam waktu sekejap. Ada proses sejarah panjang supaya generasi yang lebih muda itu bisa mengetahui,” kata Pramono di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

    Sebelumnya, taman tersebut direncanakan akan diberi nama Taman ASEAN. Nama itu dipilih karena letaknya yang tak jauh dari Kantor ASEAN.

    Namun, nama itu batal digunakan karena perlunya waktu dan birokrasi yang panjang dengan antarnegara untuk bisa menggunakan nama tersebut. Sedangkan, taman tersebut dijadwalkan rampung pada Desember 2025.

    Meski batal menggunakan nama tersebut, Pramono menjelaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap akan menyiapkan kantor pusat ASEAN.

    “Sekaligus nanti kami akan persiapkan juga gerai atau headquarter ASEAN. Dan itu sedang kami persiapkan. Mudah-mudahan saya bersama Kementerian Luar Negeri segera bisa memfinalkan apa yang menjadi keinginan bersama,” kata Pramono.

    Lebih lanjut, dia juga mengatakan, peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Taman Bendera Pusaka akan dilakukan besok.

    Nantinya, taman tersebut akan menyediakan fasilitas olahraga seperti jogging track hingga tempat untuk bermain tenis, padel dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan secara gratis.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiga calon ABK asal Majalengka mengaku disekap di Penjaringan

    Tiga calon ABK asal Majalengka mengaku disekap di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Tiga pria asal Majalengka, Jawa Barat mengaku disekap di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara usai melamar menjadi calon anak buah kapal (ABK) melalui calo atau agency yang menawarkan informasi lowongan kerja di media sosial.

    Korban berinisial RA (20) di Jakarta, Kamis mengatakan peristiwa penyekapan itu berawal saat dirinya dan dua rekannya yang lain AS (18) dan RH (20) tergiur dengan lowongan sebagai ABK di media sosial Facebook.

    “Awalnya, dari Facebook diajak sama teman, diajak katanya mau ikut enggak kerja di Jakarta jadi ABK di Muara Baru, kontrak empat bulan,” kata dia.

    Dalam lowongan kerja (loker) yang diiklankan di Facebook itu disebutkan gaji ABK yang akan didapatkan sekitar Rp6 juta.

    Ia mengaku sudah lelah menjadi pengamen di Majalengka dan ingin mengubah nasib, sehingga memberanikan diri bersama kedua rekannya berangkat ke Jakarta untuk mendaftar sebagai anak buah kapal.

    Sesampai di kawasan Penjaringan, Jakarta, mereka ditempatkan di sebuah mess berukuran tiga meter yang diisi oleh belasan calon ABK lainnya.

    “Waktu pertama datang itu sih 15 orang di kamar,” kata dia.

    Namun setelah tinggal di mess, pergerakan mereka dibatasi dan selalu diawasi. Bahkan ketika ingin ke warung, para calon ABK diikuti oleh penjaga mess tersebut.

    “Disekapnya di mes, enggak boleh keluar, ke warung aja diikutin. Kurang lebih empat hari disekap,” kata RA.

    Ia mengatakan ada sekitar empat orang yang selalu siaga menjaga mess tersebut dan para penjaga itu pun selalu memegang celurit untuk berjaga-jaga.

    Korban lainnya, berinisial RH (20) mengatakan mereka sudah mulai disuruh bekerja untuk menyiapkan perbekalan kapal yang akan berangkat.

    Namun, sebelum berangkat ke kapal, RA, AS, dan RH, diwanti-wanti oleh calo yang membawanya ke Jakarta agar tidak bertanya apapun kepada para pekerja yang ada di sana.

    Namun, karena penasaran dengan kejelasan kontrak kerja mereka, RH akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu ABK.

    “Pas di kapal, saya tanya ‘Bang ini kontrak yang berapa bulan?’ Ternyata dia bilang ini kontrak yang satu tahun,” kata dia.

    RH pun kaget, sebab ia dan dua temannya meminta agar diberikan kontrak kerja yang hanya empat bulan oleh calo.

    Selain itu, nantinya dari gaji Rp6 juta yang didapatkan apabila jadi melaut akan dipotong Rp3 juta untuk jasa calo dan sisanya digunakan untuk membeli alat pancing sendiri.

    Ia mengatakan ketika melaut para ABK harus modal alat pancing seharga Rp6 juta terlebih dahulu.

    “Jadi, dia (ABK) di atas kapal itu bilang, enggak tahu kalian pulang bisa bawa duit atau enggak karena kan buat beli alat pancing aja masih kurang Rp3 juta,” kata RH.

    RH pun berusaha untuk memperjelas kembali kontrak kerjanya ke calo tersebut. Namun, si calo meminta korban untuk ikuti saja kegiatan yang ada di kapal sebagai pengalaman.

    “Si calo juga meminta agar para calon ABK membayar denda sebesar Rp 2 juta apabila tidak jadi melaut,” kata dia.

    Setelah itu dirinya bersama dua rekan memutuskan untuk kabur dari mess tempat tinggal mereka di kawasan Waduk Pluit.

    Menurut RH, ada pengawasan di bagian depan sehingga tidak memungkinkan lewat jalan tersebut. Akhirnya, mereka memutuskan kabur lewat kali.

    Setelah berenang cukup lama dan melihat ada bangunan, akhirnya salah satu korban berusaha naik ke atas daratan dan meminta bantuan.

    Kebetulan di atas bangunan tersebut Wakil RT 19, RW 17, Muara Baru, Hindun yang sedang duduk dan kaget karena tiba-tiba dari bawah Waduk Pluit ada orang yang meminta tolong.

    “Wakil Ketua RT memanggil pemuda setempat untuk membantu kami naik ke daratan,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang tolak direlokasi, Pram tegaskan Taman Bendera tetap dibangun

    Pedagang tolak direlokasi, Pram tegaskan Taman Bendera tetap dibangun

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pembangunan Taman Bendera Pusaka harus tetap berjalan, meski pedagang Pasar Hewan Barito enggan direlokasi.

    Taman Bendera Pusaka merupakan penggabungan dari tiga taman di Jakarta Selatan yakni Taman Ayodya, Taman Leuser dan Taman Langsat.

    “Jadi kan Taman Langsat ini rencana sudah lama sekali. Walaupun kemudian masih ada pedagang yang belum ingin pindah, tentunya tidak boleh menghambat rencana pembangunan yang ada. Dan saya konsekuen untuk itu,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.

    Pramono menyebut, pembangunan taman tersebut bukanlah untuk kepentingan pribadi. Taman tersebut dibuat guna menambah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.

    Bahkan, nantinya taman tersebut akan menyediakan berbagai fasilitas olahraga misalnya seperti jogging track hingga tempat untuk bermain tenis, padel, dan lain sebagainya. Fasilitas olahraga itu dapat dimanfaatkan oleh publik secara gratis.

    Sebelumnya, pada Rabu (6/8), Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, mengatakan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Taman Bendera Pusaka akan tetap dilakukan meski pedagang Pasar Hewan Barito belum pindah seluruhnya.

    “Kalau pedagang tetap ada, Jum’at tetap ada (ground breaking). Kan kita ground breaking enggak mengganggu lingkungannya. Ground breaking sebelah mana, pedagang sebelah mana, nggak masalah,” kata Anwar.

    Penggabungan tiga taman tersebut ditargetkan dapat selesai dan diresmikan pada Desember 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembangunan Taman Bendera Pusaka tetap akan dilakukan

    Pembangunan Taman Bendera Pusaka tetap akan dilakukan

    Jakarta (ANTARA) – Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Taman Bendera Pusaka tetap akan dilakukan meski masih ada pedagang Pasar Hewan Barito yang bertahan dan belum seluruhnya pindah ke lokasi baru.

    “Kalau pedagang tetap ada, Jumat tetap ada (ground breaking). Kan kita ‘ground breaking’ enggak mengganggu lingkungannya,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sudah meminta kepada Anwar bahwa “ground breaking” harus dilakukan pada 8 Agustus mendatang. ‘Ground breaking’ sebelah mana, pedagang sebelah mana, nggak masalah,” katanya.

    Anwar menjelaskan, dari 118 pedagang Pasar Hewan Barito, baru 29 kios yang sudah kosong dan sekitar 50 pedagang yang sudah meninggalkan pasar tersebut.

    Meski belum seluruhnya pedagang meninggalkan pasar tersebut, pihaknya tidak akan melakukan kekerasan untuk merelokasi para pedagang itu.

    “Nggak (dengan cara kekerasan). Nggaklah, kita kan persuasif. Pak Gubernur mau pendekatannya baik-baik,” kata Anwar.

    Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, M. Fajar Sauri mengatakan, peletakan batu pertama penggabungan Taman Leuser, Taman Langsat dan Taman Ayodya akan dilakukan pada 8 Agustus mendatang.

    Nantinya setelah digabungkan, taman tersebut akan diberi nama Taman Bendera Pusaka.

    Fajar menjelaskan, dalam penggabungan ketiga taman tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun terowongan bawah tanah untuk menggabungkan taman tersebut ke Taman Leuser.

    “Nanti kita gabungkan dengan jembatan di atas antara Ayodya dan Langsat namanya ‘link bridge’. Turun di Langsat bisa ‘jogging track’,” katanya.

    Untuk menggabungkan Langsat dan Leuser di bawah melalui jembatan yang telah ada (eksisting). “Turun ke bawah kolong jembatan jalannya tembus,” kata Fajar.

    Penggabungan tiga tersebut ditargetkan dapat selesai dan diresmikan pada Desember 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 8 sekolah jadi sasaran penerima manfaat SPPG baru di Palmerah

    8 sekolah jadi sasaran penerima manfaat SPPG baru di Palmerah

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak delapan sekolah menjadi sasaran penerima manfaat Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mulai dibangun di lapangan Polsek Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu.

    “Kami sudah mendata, diprakirakan sekitar 4.200 penerima manfaat dari berbagai sekolah di sekitar SPPG ini,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi usai peletakan batu pertama SPPG Lapangan Polsek Palmerah.

    Pihaknya akan mengutamakan sekolah yang ada di sekitar titik SPPG ini dahulu. “Ada delapan sekolah,” katanya.

    Sekolah-sekolah tersebut adalah SMAN 78 dengan 1.179 penerima, SMPN 111 dengan 934 penerima, SD Palmerah 21 dan 22 Pagi dengan 352 penerima, SD Palmerah 09 Pagi dengan 311 penerima,

    Selain itu SMAN 88 dengan 855 penerima, SDN Kemanggisan 13 pagi dengan 335 siswa, TK Tunas Muda 1 IKKT dengan 116 siswa dan TK Kemala dengan 104 penerima.

    Lapangan Polsek Palmerah dipilih, kata Twedi, karena sekolah-sekolah di sekitarnya yang belum menjadi penerima manfaat. “Lokasi ini banyak sekolah yang memang belum menjadi penerima manfaat,” katanya.

    Karena itu, pihaknya memilih titik ini dan disambut baik oleh kepala sekolah yang ada di sekitar sini. “Kami akan menggunakan sekitar 700 meter persegi,” tutur Twedi.

    Terkait petugas SPPG yang bakal diserap, Twedi menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terlebih dahulu.

    “Kami bicarakan lebih lanjut kepada yang bertanggung jawab untuk mengoperasionalkan SPPG ini,” katanya.

    Nanti akan diverifikasi oleh BGN. “Siapa saja yang nanti masuk kualifikasi untuk menjadi petugas operasional di SPPG ini,” katanya.

    Twedi menambahkan, pembangunan SPPG itu ditargetkan rampung dalam tiga bulan mendatang. “Kami upayakan bisa tepat waktu, bisa cepat beroperasi,” ujar Twedi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI eksplorasi tren pendanaan hibah untuk biayai proyek pembangunan

    DKI eksplorasi tren pendanaan hibah untuk biayai proyek pembangunan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeksplorasi tren pendanaan hibah di negara-negara maju sebagai salah satu strategi alternatif untuk membiayai proyek pembangunan tanpa membebani anggaran pemerintah.

    “Kami saat ini mencoba mengeksplorasi kesempatan-kesempatan yang tentunya harus kami pelajari, kira-kira arah tren pendanaan hibah itu pada sektor tematik apa yang sedang banyak di seluruh dunia,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Jakarta, Rabu.

    Dia dalam “Podcast Rabu Belajar” bertema “Creative Financing untuk Investasi Pembangunan Perkotaan” mengatakan, melimpahnya likuiditas pada negara-negara maju sering memberikan bukan hanya pinjaman, namun juga hibah yang terfokus. Misalnya, sektor-sektor tertentu.

    Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengeksplorasi tren hibah saat ini.

    “Jakarta mendapatkan apa, kemudian hibah yang memberikan negara-negara itu mendapatkan apa. Itu yang saat sekarang ini tentu kita bersama-sama menjadi perhatian atau atensi kami,” ujar Suharini.

    Hibah merupakan bagian dari strategi pembiayaan atau pendanaan alternatif (creative financing) dalam penyelenggaraan pembangunan tanpa membebani anggaran pemerintah yang saat ini punya beberapa keterbatasan.

    Gagasan pendanaan ini bermula dari kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks terutama di daerah-daerah, yakni untuk mencari alternatif pendanaan yang baru, lebih fleksibel, inovatif dan berkelanjutan.

    Tujuannya, pembiayaan alternatif ini meningkatkan kemandirian fiskal dari Pemprov DKI, mengakselarasi pembangunan perkotaan dan mendukung visi Jakarta menjadi kota global yang berdaya saing dan berbudaya.

    Berdasarkan dokumen perencanaan jangka panjang DKI Jakarta tahun 2025-2045, total nilai investasi yang diperlukan untuk mendukung Jakarta menjadi kota global yang berdaya saing dan berbudaya yakni sebesar Rp657 triliun.

    Jumlah ini bila dibandingkan dengan APBD DKI Jakarta tahun 2025, khususnya belanja modal yang sebesar Rp14,35 triliun, menunjukkan perbedaan nilai yang sangat signifikan.

    “Bagi kami, ‘creative financing’ merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan tanpa semata mengandalkan dana APBD atau dari pemerintah pusat,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPBD Kepulauan Seribu tingkatkan kesiapsiagaan warga hadapi tsunami

    BPBD Kepulauan Seribu tingkatkan kesiapsiagaan warga hadapi tsunami

    Jakarta (ANTARA) –

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, meningkatkan kesiapsiagaan warga pesisir terutama yang bermukim di Kelurahan Pulau Untung Jawa dalam menghadapi tsunami.

    “Kami lakukan sosialisasi dan pendampingan yang dilaksanakan di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, agar masyarakat memiliki pengetahuan akan potensi bencana tersebut,” kata Kepala Satgas BPBD Kepulauan Seribu, Mansyah di Jakarta, Rabu,

    Ia mengatakan bahwa peran aktif masyarakat lokal, dalam membentuk sistem tanggap darurat yang efektif di tingkat komunitas sangat penting dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.

    Dia berharap masyarakat semakin sadar risiko dan siap menghadapi keadaan darurat ke depan. “Kami akan terus memperluas cakupan edukasi kebencanaan di wilayah Kepulauan Seribu,” katanya.

    Pihaknya menghadirkan Danru P2B BPBD Kepulauan Seribu, Iwan bersama Muhammad Teguh Aji Saputra dan narasumber lainnya untuk memberikan materi pemahaman dasar mengenai potensi ancaman tsunami serta teknik evakuasi mandiri.

    Selain itu pentingnya membangun koordinasi lintas elemen dalam penanggulangan bencana.

    Menurut dia, kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara BPBD, mahasiswa dan masyarakat dalam membangun budaya siaga bencana, khususnya di wilayah pesisir seperti Pulau Untung Jawa.

    Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari pendampingan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIE Dharma Bumiputera dan didukung BPBD Kepulauan Seribu.

    Total ada 25 peserta dari berbagai unsur masyarakat, seperti Karang Taruna, RT/RW, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), relawan lokal, unsur Kelurahan Pulau Untung Jawa, Bhabinkamtibmas, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) serta para Ketua RT dan RW setempat.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.