Category: Antaranews.com Nasional

  • Polisi temukan Alvaro dalam kondisi meninggal dunia

    Polisi temukan Alvaro dalam kondisi meninggal dunia

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan anak laki-laki yang hilang sejak Maret 2025, Alvaro Kiano Nugroho (6), di Pesanggrahan, Jakarta Selatan dalam kondisi meninggal dunia.

    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Seala mengatakan tersangka dalam kasus hilangnya Alvaro juga sudah ditangkap untuk dimintai keterangan.

    Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan terkait penyebab meninggalnya korban lantaran masih mendalami kasus tersebut.

    “Sementara itu dulu, saya belum bisa banyak pernyataan,” ucapnya.

    Ia menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk mencari anak itu.

    Kepolisian menyebutkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar rumah korban yang terhapus setiap hari dan tak tersimpang, menjadi salah satu kendala untuk pencarian anak itu.

    Selain itu, keluarga saat melaporkan hilangnya Alvaro tidak tepat pada hari kejadian.

    Oleh karena itu, lanjutnya, petugas mencari informasi yang masuk dari keterangan saksi, sekolah, keluarga dan melalui pesan langsung (direct message /DM) di Instagram, serta saluran aduan Kapolsek.

    Ia menyebut, anak itu terhitung hilang selama delapan bulan karena tak terdeteksi sejak Kamis, 6 Maret 2025.

    Sementara itu, kakek korban Tugimin (71) menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Ciri-ciri terakhir Alvaro saat itu yakni memakai kaos hitam, celana panjang hitam dan sandal hitam. Ciri-ciri fisiknya, yaitu bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak dan terdapat lesung pipi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hari Angklung Sedunia, Kampung Dolanan tawarkan egrang di Kota Tua

    Hari Angklung Sedunia, Kampung Dolanan tawarkan egrang di Kota Tua

    Jakarta (ANTARA) – Kampung Dolanan Khatulistiwa menawarkan permainan tradisional egrang untuk dicoba pengunjung pada puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day) di Kota Tua Jakarta.

    “Naik egrang bisa menjadi cara untuk melatih keseimbangan tubuh,” kata salah seorang fasilitator Kampung Dolanan Khatulistiwa, Serpong, Tangerang Selatan, Dias di Kota Tua, Jakarta, Minggu.

    Dijelaskan, keseimbangan tubuh diperlukan karena untuk berjalan dengan dengan dua batang tongkat bambu, harus bertumpu pada pijakan setinggi sekitar 0,5 meter dari permukaan tanah.

    Dikatakan, seseorang dengan keseimbangan yang baik bisa mahir menaiki egrang kurang dari dua jam.

    “Sejam dua jam saja langsung bisa. Itu ada anak yang baru beberapa menit langsung bisa. Yang penting, keseimbangan dan kemauan untuk belajar,” katanya.

    Bagi individu yang baru pertama kali menaiki egrang, Dias berpesan agar segera melangkah ketika tubuh akan jatuh.

    “Harus bisa jaga keseimbangan dan kalau (sudah terasa) mau jatuh kita harus cepat-cepat melangkah, biar seimbang,” katanya.

    Selain egrang, pengunjung juga bisa mencoba memainkan hulahop.

    Dias dan rekan-rekannya pada kesempatan kali ini membawa sekitar 16 egrang dan 10 buah hulahop yang keduanya sama-sama terbuat dari bambu.

    Semuanya bisa dimainkan pengunjung Kota Tua secara gratis tanpa batas waktu.

    “Kami fokus permainan, memperkenalkan pada anak-anak tentang pentingnya permainan budaya. Selain egrang dan hulahop, ada juga congklak. Semuanya berbahan bambu,” katanya.

    Sementara itu, perayaan puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day) kawasan Kota Tua Jakarta direncanakan akan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary.

    Mengusung tema “Symphony of Jakarta Heritage”, festival ini diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni, “workshop” dan kolaborasi budaya.

    Pertunjukannya antara lain konser angklung, penampilan dari orkestra angklung dalam dan luar negeri, serta perpaduan angklung dengan kesenian Betawi seperti gambang kromong, tari topeng dan ondel-ondel.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga pertanyakan rencana penertiban rumah di lahan TPU Kebon Nanas

    Warga pertanyakan rencana penertiban rumah di lahan TPU Kebon Nanas

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, mempertanyakan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan rumah warga di lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas.

    “Mempertanyakan langkah tersebut karena sejumlah warga mengaku memiliki legalitas atas tanah digunakan untuk mendirikan rumah,” kata Sekretaris RW 05 Cipinang Besar Selatan, Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.

    Hal ini menyusul rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menertibkan permukiman warga TPU Kebon Nanas serta Kober Rawa Bunga dan mengembalikannya sesuai fungsi menjadi lahan makam.

    Menurut Yusuf, meski berada di lahan TPU Kebon Nanas atau Cipinang Besar Selatan, beberapa warga telah membeli bidang tanah tersebut dari yayasan yang dahulunya menjadi pengelola TPU.

    “Di warga kami ada beberapa yang sudah terjadi transaksi jual-beli yang sah, atas nama yayasan dan tanda tangan dari ahli waris (makam),” ujar Yusuf.

    Gubuk liar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Bahkan, beberapa bidang tanah warga yang berada di lahan TPU Kebon Nanas sejak 2018 lalu sudah didaftarkan ke program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)

    Dalam proses pengajuan PTSL, pejabat Kelurahan Cipinang Besar Selatan saat itu menandatangani bahwa bidang tanah yang diajukan warga bukan lahan Pemprov DKI Jakarta.

    Terdapat pula bidang tanah warga yang berada di area TPU Kebon Nanas dan sudah memiliki sertifikat dan Akta Jual Beli (AJB) atas bidang tanah mereka untuk mendirikan rumah.

    “Karena kita sudah terdaftar di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pengurusan PTSL teregister 2018, Kasi Pemerintah (Kelurahan) saat itu pun mengiyakan kalau itu bukan lahan pemda,” katanya.

    Sebelum rencana penertiban rumah warga TPU Kebon Nanas, Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan sempat menyatakan bahwa TPU Kebon Nanas bukan merupakan aset Pemprov DKI.

    Namun, saat proses sosialisasi pengembalian lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga di kantor Kecamatan Jatinegara pada Kamis (20/11) lalu, pernyataan Eka berubah.

    Kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Saat ditanya warga terkait kepemilikan aset TPU Kebon Nanas, Eka menyebutkan bahwa TPU Kebon Nanas merupakan aset Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) DKI Jakarta.

    “Jadi sampai sekarang tidak ada berkaitan dengan yayasan untuk kepemilikan. Karena yang membangun pagar di wilayah itu ada pemerintah DKI,” ujar Eka saat sosialisasi pada Kamis (20/11).

    Eka menyebutkan setiap pelayanan pemakaman warga di TPU Kebon Nanas sejak dahulu selalu ditangani Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, bukan yayasan atau pihak lain

    Sehingga, kata dia, TPU Kebon Nanas yang kini sebagian beralih fungsi menjadi permukiman warga merupakan aset Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

    “Kalau orang meninggal untuk menempati makam itu izinnya ke siapa? Ke yayasan atau pemda yang mengurusi. Kami dari pemda kalau memang itu aset pemda kami juga pertahankan,” ujar Eka.

    Eka menyebutkan Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) akan menelusuri kebenaran terkait adanya transaksi jual beli yang sah dan bidang tanah warga sudah diajukan lewat Program PTSL.

    Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) melakukan sosialisasi kepada warga Kelurahan Cipinang Besar Selatan yang tinggal di lahan TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Kamis (20/11/2025). (ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.)

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim juga menyatakan akan berkoordinasi dengan BPN untuk memastikan legalitas bidang tanah warga pada lahan TPU Kebon Nanas yang hendak ditertibkan.

    “Akan kita kaji, kita runtut kronologinya. Kita tidak mengabaikan kepemilikan yang sah. Artinya dari proses administrasi alurnya apa lurah tanda tangan! Makanya nanti kita akan teliti,” katanya.

    Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyatakan akan mengembalikan fungsi lahan di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga yang sudah puluhan tahun digunakan untuk permukiman warga.

    Nantinya lahan yang digunakan warga untuk permukiman akan dialihkan untuk membuka petak makam baru sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah krisis lahan makam di Jakarta.

    Penertiban permukiman warga ini dilakukan karena 69 TPU aset Dinas Tamhut DKI Jakarta sudah penuh atau hanya melayani pemakaman secara tumpang.

    Berdasarkan data awal tercatat 280 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 517 jiwa yang mendirikan bangunan pada lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir rob landa Kepulauan Seribu

    Banjir rob landa Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Lima wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, terendam banjir rob hingga Ahad siang.

    “Lima RT tersebut ada di dua kecamatan yang ada di daerah setempat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta.

    Ia mengatakan,satu RT terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter di Kelurahan Pulau Harapan dan saat ini masih dalam status penanganan petugas.

    Kemudian tiga RT di Kelurahan Pulau Pari dan satu RT di Kelurahan Pulau Tidung yang terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

    “Adapun ketinggian air mencapai 10 sentimeter dan saat ini masih dalam penanganan petugas,” kata dia.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    Pihaknya juga telah mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi baik.

    Koordinasi penanganan juga dilakukan bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.

    Sebelumnya, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah menyampaikan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada 18 November hingga 26 November 2025.

    Kondisi ini terjadi karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    “Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 1 pada Hari Minggu (23/11) pukul 10.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menilik peranan “kereta lambat” di era kereta cepat

    Menilik peranan “kereta lambat” di era kereta cepat

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah gencarnya pembangunan jaringan kereta cepat di China, yang dikenal sebagai salah satu yang paling maju di dunia, masih ada kereta-kereta berkecepatan rendah yang setia melintas di jalur pedesaan.

    Kereta ini, yang akrab disebut sebagai kereta lambat (slow train), tetap dipertahankan oleh pemerintah sebagai sarana penting bagi masyarakat di daerah terpencil.

    Kereta lambat berbeda dengan kereta cepat yang mengutamakan efisiensi dan modernitas.

    Fungsinya lebih dekat dengan kebutuhan rakyat kecil, yakni menyediakan akses transportasi murah dan stabil bagi petani, pelajar, serta pedagang desa.

    Bagi masyarakat pedesaan, kereta lambat bukan hanya sarana bepergian, melainkan juga “jalur distribusi hasil alam.”

    Petani memanfaatkan gerbong kereta untuk membawa sayuran segar, buah-buahan, hasil hutan, maupun ternak kecil menuju pasar kota.

    Dengan tarif tiket yang sangat terjangkau, bahkan hanya beberapa yuan atau sekitar Rp20.000 saja, kereta lambat menjadi solusi transportasi yang tidak membebani perekonomian warga.

    Di berbagai wilayah pegunungan dan perbatasan di China, seperti Guizhou, Sichuan, Yunnan, hingga Xinjiang, kereta lambat menjadi jalur vital yang menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat kota. ANTARA/Xinhua

    “Kami tiba di sini dengan kereta, kereta lambat. Kami menikmati kebijakan yang menguntungkan karena kami dapat menjual produk kami di sini tanpa biaya tambahan. Dan produk-produk kami terjual cepat dengan harga yang lebih baik,” kata Zhao Shuying, seorang petani asal Provinsi Yunnan, kepada Xinhua beberapa waktu lalu.

    Di Indonesia, yang juga memiliki tantangan geografis luas dan populasi besar di wilayah pedesaan, sejumlah layanan juga diterapkan pemerintah guna memfasilitasi perjalanan dan penghidupan warga di wilayah pedesaan.

    Selain fungsi ekonominya, kereta lambat juga memiliki makna sosial.

    Di dalam gerbong, warga desa dapat berinteraksi, saling bertukar cerita, hingga menjual hasil panen secara langsung.

    Banyak yang menyebutnya sebagai “kereta harapan” karena membantu membuka jalan keluar dari kemiskinan melalui akses yang lebih mudah ke pasar dan peluang kerja di kota.

    “Banyak penumpang menggunakan kereta ini, dan sebagian besar adalah pelajar yang menikmati diskon pelajar. Dan para petani dari berbagai desa dan kota di sepanjang rute kereta juga menaiki kereta ini menuju kota-kota tetangga untuk menjual hasil pertanian mereka yang segar guna menambah pendapatan. Setelah bekerja di rute ini selama lebih dari 10 tahun, saya merasa kereta ini membawa aspirasi masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik,” tutur Yuan Qizhen, kondektur Kereta No. 5652, salah satu kereta lambat yang beroperasi dari Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya, menuju Liupanshui di Provinsi Guizhou.

    Di berbagai wilayah pegunungan dan perbatasan di China, seperti Guizhou, Sichuan, Yunnan, hingga Xinjiang, kereta lambat menjadi jalur vital yang menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat kota. ANTARA/Xinhua

    Di Indonesia, yang juga memiliki tantangan geografis luas dan populasi besar di wilayah perdesaan, sejumlah layanan juga diterapkan pemerintah guna memfasilitasi perjalanan dan penghidupan warga di wilayah perdesaan.

    Ada beberapa perbedaan mencolok tentang kereta lambat atau dengan tiket lebih murah di China dan Indonesia, salah satu alasan muncul dari arah pembangunan infrastruktur.

    China telah memiliki jaringan kereta cepat terbesar di dunia. Di tengah modernisasi tersebut, pemerintah tetap mempertahankan kereta lambat sebagai strategi keberlanjutan sosial agar tidak ada wilayah yang tertinggal.

    Kereta lambat di China juga menjadi sarana penting dalam pariwisata pedesaan, di mana wisatawan yang sudah kelelahan dengan pola “hidup tergesa-gesa” dapat menikmati waktu luang secara perlahan dengan kereta lambat, yang juga mengingatkan pada memori masa lalu mereka.

    Sementara itu, Indonesia masih berada di fase memperluas jaringan rel nasional. KA Perintis dan kereta khusus petani-pedagang berfungsi sebagai alat pembuka wilayah baru, bukan pelengkap layanan modern.

    Salah satu contohnya adalah kereta api (KA) Perintis yang tarifnya terjangkau berkat subsidi dari pemerintah.

    KA Perintis mendukung akses transportasi di wilayah-wilayah yang belum terlayani optimal. Layanan ini telah beroperasi di lima wilayah di Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi.

    Terdapat juga layanan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang yang rencananya diluncurkan pada November ini.

    ANTARA/Xinhua

    Namun, baik China maupun Indonesia memiliki titik kesamaan penting, yakni kereta lambat atau kereta khusus merupakan bagian dari upaya negara untuk memastikan bahwa akses transportasi tidak hanya tersedia bagi masyarakat kota, tetapi juga bagi warga yang tinggal di daerah terpencil.

    Ke depannya, pendekatan China dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia, terutama dalam mengoptimalkan kereta sebagai sarana pendukung distribusi hasil pertanian dan penguatan ekonomi desa.

    Dengan meningkatnya fokus pada pemerataan pembangunan dan transformasi logistik nasional, kemungkinan peran kereta lambat sebagai penghubung pasar dan bukan sekadar kendaraan bisa semakin relevan.

    Di tengah perubahan zaman, kereta lambat di China menunjukkan bahwa kemajuan tidak selalu berarti meninggalkan yang lama.

    Sebaliknya, inovasi dapat berjalan berdampingan dengan pelayanan publik yang menjaga akses dan kesejahteraan masyarakat paling jauh dari pusat kota.

    Untuk Indonesia, cerita ini membuka ruang refleksi, yakni bahwa transportasi bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang akses, keberlanjutan sosial, dan siapa yang benar-benar mendapatkan manfaat dari kemajuan tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Polisi pertemukan dua anak yang tersesat dengan orang tuanya

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, mempertemukan dua anak kecil yang tersesat sejak Sabtu (22/11) sore dengan orang tuanya pada Minggu pagi.

    Keduanya ditemukan di depan Tempat Penitipan Sementara (TPS) yang ada di samping kantor Polsek Metro Penjaringan.

    “Peristiwa bermula sekitar pukul 08.00 WIB, ketika seorang ibu pemulung melihat dua anak kecil yang hendak menyeberang jalan tanpa pendamping di depan TPS sebelah Polsek Metro Penjaringan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya.

    Dia mengatakan, saksi melihat kondisi kedua anak hilang tersebut dan menanyakan identitas serta tujuan mereka.

    Karena keduanya tidak mampu menjelaskan dengan jelas, saksi memutuskan membawa mereka ke SPKT Polsek Metro Penjaringan.

    Setibanya di Polsek, personel piket yang dipimpin AKP Rubby (KSPKT C), Ipda Shele Danang Wijaya (Pawas) dan Brigadir Ardia segera memberikan pendampingan kepada kedua anak tersebut.

    Petugas terlebih dahulu menenangkan dan menghibur mereka, memberikan makanan dan minuman, sebelum akhirnya anak-anak itu mengingat nama mereka.

    “Seorang anak bernama Hanafi, anak Udin dan satu lagi Ramadhan, anak dari Ita,” kata dia.

    Berdasarkan identitas awal tersebut, Kapolsek Metro Penjaringan langsung memerintahkan anggotanya untuk menyebarkan informasi dan foto kedua anak ke grup Bhabinkamtibmas, RW/RT, Pokdarkamtibmas serta seluruh jaringan komunikasi yang dimiliki personel Polsek.

    Upaya cepat tersebut membuahkan hasil. Sekitar pukul 10.00 WIB, kedua orang tua anak datang ke Polsek Metro Penjaringan setelah menerima informasi terkait keberadaan putra mereka.

    Mereka mengakui bahwa anak-anak yang masih berusia sekitar tiga tahun itu telah dicari sejak sore hari sebelumnya dan tidak ditemukan di sekitar rumah atau lokasi bermain biasa mereka dekat Pasar Cipluk, Penjaringan.

    Orang tua langsung mengenali anak masing-masing dan kedua anak pun menunjukkan reaksi serupa.

    Proses serah terima anak kepada orang tua kemudian dilakukan oleh petugas. Keluarga pun dapat kembali ke rumah dengan aman.

    “Kami apresiasi masyarakat yang peduli serta seluruh personel yang bergerak cepat sehingga kedua anak dapat segera dipertemukan dengan keluarga mereka.,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gudang kardus di Ciracas Jaktim terbakar

    Gudang kardus di Ciracas Jaktim terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran melanda sebuah gudang kardus di Jalan H Marjuki RT 05/RW 01, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Ahad siang.

    “Objek yang terbakar gudang kardus di Jalan H Marjuki RT 05/RW 01, Kelurahan Ciracas, siang,” kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Peristiwa tersebut dilaporkan pertama kali oleh warga sekitar yang datang langsung ke kantor Gulkarmat Sektor Ciracas pukul 12.25 WIB.

    Petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    Total sebanyak delapan unit pemadam kebakaran dengan 40 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dikerahkan untuk memadamkan api.

    “Kami terima kabar pukul 12.25 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Awal pemadaman kami lakukan pukul 12.32 WIB,” ujar Abdul.

    Abdul menyebutkan, upaya pemadaman difokuskan agar api tak semakin merambat ke bangunan lainnya, sekaligus meminimalkan kerugian.

    Berdasarkan laporan sementara, status kebakaran berada pada kategori merah atau masih dalam proses pemadaman intensif. “Situasi atau status kebakaran saat ini proses pemadaman atau masih merah,” katanya.

    Hingga kini proses lokalisasi dan pendinginan masih berlangsung. Belum ada informasi mengenai penyebab kebakaran maupun adanya korban dalam peristiwa tersebut.

    “Dugaan penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Tidak ada laporan korban sampai saat ini,” katanya

    Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera menghubungi layanan darurat apabila menemukan tanda-tanda kebakaran melalui nomor 112 atau layanan pesan WhatsApp (WA) di 08990997113.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi kejar jambret yang seret korbannya di Penjaringan

    Polisi kejar jambret yang seret korbannya di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengejar jambret yang menyeret korbannya seorang wanita sepanjang 50 meter di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (20/11).

    Saat itu korban yang bernama Sahara mempertahankan kalung miliknya yang ingin dirampas oleh pelaku kejahatan tersebut.

    “Aksi ini terjadi pada Kamis (20/11) sekitar pukul 14.00 WIB usai korban ini pulang berbelanja di dekat rumahnya di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (21/11). “Kami juga telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” kata dia.

    Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pelaku diduga berjumlah dua orang dengan ciri-ciri yang terekam kamera pengawas (CCTV).

    Kedua pelaku menggunakan pakaian gelap serta topi dan masker. Namun nomor polisi kendaraan pelaku tidak terbaca jelas.

    Petugas juga telah meminta korban membuat laporan resmi untuk memperkuat proses penyelidikan.

    “Kasus ini masih kami dalami. Rekaman CCTV dan keterangan saksi menjadi bahan awal untuk mengidentifikasi pelaku,” ujarnya.

    Seorang perempuan bernama Sahara menjadi korban penjambretan dan terseret di jalan sepanjang 50 meter karena mempertahankan kalung miliknya yang akan dijambret pelaku di Kapuk Muara, Penjaringan.

    Saat itu, korban sedang berjalan pulang setelah berbelanja di warung dekat rumahnya. Di tengah perjalanan, dua orang yang berboncengan sepeda motor warna putih mendekati korban dan menarik kalung miliknya.

    Korban berusaha mempertahankan perhiasan miliknya tersebut hingga terseret ke puluhan meter di jalanan.

    Korban berteriak meminta pertolongan dan kedua pelaku langsung melarikan diri. Upaya penjambretan itu tidak berhasil karena kalung tetap berada di tangan korban.

    “Warga sekitar kemudian menolong korban yang mengalami luka akibat terseret,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendikdasmen ajak Muhammadiyah tingkatkan kontribusi untuk bangsa

    Mendikdasmen ajak Muhammadiyah tingkatkan kontribusi untuk bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Abdul Mu’ti mengajak Muhammadiyah yang tahun ini merayakan Milad ke-113 untuk meningkatkan kontribusi bagi Bangsa Indonesia.

    “Dengan semangat Milad, kita terus berkhidmat bersama pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” katanya saat menjadi pembicara pada Milad ke-113 Muhammadiyah di Jakarta, Ahad.

    Mu’ti mengatakan, usia 113 tahun bukan hanya momentum perayaan, tetapi pengingat tentang kerja nyata persyarikatan.

    Dia mencontohkan aspek pertumbuhan organisasi, termasuk 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. Adapun PCIM termuda berada di Timor Leste.

    Di Australia, Sekolah Muhammadiyah di Melbourne terus berkembang dan kini tengah dirintis Australia College di New South Wales.

    Sedangkan di dalam negeri, program perbaikan sekolah dan perluasan bantuan pendidikan pemerintah juga dirasakan lembaga pendidikan Muhammadiyah.

    Tahun ini, tercatat sebanyak 16.140 sekolah diperbaiki, termasuk 16 persen sekolah swasta yang sebagian merupakan sekolah Muhammadiyah. “Muhammadiyah tidak boleh berhenti berinovasi dan tidak boleh terjebak nostalgia,” ujar Mu’ti.

    Perayaan Milad Muhammadiyah tahun ini berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat Raya, Jakarta Pusat, yang dipadati peserta yang bahkan hingga menempati area trotoar.

    Karena itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta mempertimbangkan untuk mengadakan Milad Muhammadiyah pada tahun depan di Gelora Bung Karno (GBK).

    “Jam 6 pagi sudah banyak yang datang. Kursi yang disiapkan dua ribu tidak mencukupi. Melihat jumlah yang hadir, GBK bisa menjadi pilihan untuk milad berikutnya,” kata Ketua Panitia Milad PWM DKI Jakarta, Prof Bunyamin.

    Ketua PWM DKI Jakarta, Akhmad Abubakar membuka kemungkinan kolaborasi dengan PWM wilayah sekitar agar pelaksanaan di GBK dapat terwujud.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI bakal adakan lagi tantangan turunkan ukuran baju tahun depan

    DKI bakal adakan lagi tantangan turunkan ukuran baju tahun depan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengadakan kembali kegiatan “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” pada tahun depan.

    Kegiatan merupakan bagian dari kampanye mengajak masyarakat menjalani pola hidup sehat melalui langkah sederhana, yakni menurunkan ukuran baju.

    “InsyaAllah kami akan adakan lagi. Tapi jangan gara-gara ‘challenge’ ini turun nanti setelah ‘challenge’ ini selesai naik (ukuran baju karena naik berat badan), karena yang seperti ini tidak baik buat kesehatan,” kata Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Setda Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim di Jakarta, Minggu.

    Ali mengatakan kegiatan yang sudah diadakan tiga kali sejak tahun 2023 ini menjadi upaya kreatif dan jawaban inspiratif dari Dinas Kesehatan DKI untuk mengajak masyarakat, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mahasiswa untuk hidup sehat dengan cara menyenangkan dan terukur.

    Hal ini lantaran pola hidup sehat menjadi ciri orang-orang modern yang diharapkan juga diterapkan warga Jakarta seiring DKI Jakarta menjadi kota global.

    Orang-orang yang modern mengerti tentang kesehatan. “Jangan sampai minim aktivitas fisik. Hidup yang modern bukan hidup yang malas,” kata Ali.

    “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” menjadi ajang kompetisi dengan diri sendiri untuk mengalahkan kebiasaan buruk lalu mengatur dan meningkatkan motivasi untuk menjadi menjalankan pola hidup sehat.

    Ali berpendapat, dalam menjalankan pola hidup yang sehat, konsistensi yang menjadi kunci. Dia berharap warga Jakarta mau menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian mereka.

    “Silahkan manfaatkan dalam rangka pola hidup sehat ini sarana dan prasarana yang sudah disiapkan oleh pemerintah, berupa taman-taman. Taman-taman kita sudah mulai kita ‘upgrade’ semua supaya bagus,” kata Ali.

    Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyampaikan konsistensi dan semangat untuk hidup sehat tampak dimiliki dari sebagian warga Jakarta.

    Hal uni ditunjukkan setidaknya oleh 1.241 orang yang menuntaskan tantangan dalam kegiatan “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” dalam enam pekan.

    Adapun total peserta yang mendaftar “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0” mencapai 4.340 orang . Lalu, dari jumlah tersebut sebanyak 2.761 orang di antaranya mengikuti tantangan yang diberikan dan 1.241 orang berhasil menuntaskan seluruh rangkaian tantangan.

    Tantangan yang diberikan, yakni melakukan jalan kaki minimal 7.500 langkah per hari, menggunakan aplikasi penghitung langkah di ponsel.

    Kemudian, menerapkan pola makan sehat dengan konsep “Isi Piringku” setiap hari, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu dan melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan setiap satu minggu sekali selama tantangan berlangsung.

    “Harapan kami, kebiasaan baik yang terbentuk selama mengikuti tantangan ini dapat terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat Jakarta semakin sehat, produktif dan siap menyongsong Jakarta sebagai Kota Global,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.