Category: Antaranews.com Nasional

  • Kesadaran masyarakat Jaktim untuk gunakan APAR semakin tinggi

    Kesadaran masyarakat Jaktim untuk gunakan APAR semakin tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menyebutkan tingkat kesadaran masyarakat di wilayahnya, khususnya di Kecamatan Pulogadung semakin tinggi untuk menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) saat kebakaran terjadi.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mencatat adanya peningkatan jumlah kasus kebakaran yang berhasil dipadamkan dengan menggunakan APAR milik warga di Kecamatan Pulogadung.

    “Jadi ada peningkatan kasus yang berhasil diatasi kebakarannya dengan APAR milik warga di Pulogadung dari 2024 sampai saat ini,” kata Munjirin usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Munjirin berharap tren positif ini dapat terus berlanjut sehingga risiko kebakaran besar dapat diminimalisir.

    “Mudah-mudahan ini menjadi tanda bahwa tingkat kesadaran warga makin baik. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya memiliki APAR di rumah maupun tempat usaha,” ujar Munjirin.

    Dalam kesempatan yang sama, Camat Pulogadung Syafrudin Chandra memaparkan, berdasarkan data Gulkarmat Sektor Pulogadung, selama 2023 sebanyak empat dari 51 kasus kebakaran berhasil diatasi dengan APAR milik warga.

    Lalu, pada 2024 meningkat menjadi enam kasus yang diatasi oleh warga dari 53 kasus kebakaran.

    “Di tahun 2025 ini turun jumlah kasus kebakarannya dibandingkan dua tahun sebelumnya, menjadi 34 kasus. Yang berhasil ditangani warga sebanyak 10 kasus, sisanya 24 kasus oleh petugas,” jelas Chandra.

    Menurut dia, kebakaran umumnya berawal dari hal kecil. Oleh karena itu, kehadiran APAR di rumah maupun lingkungan warga sangat penting untuk penanganan cepat.

    “Harapannya masyarakat sadar bahwa musibah kebakaran itu biasanya dari yang kecil. Kalau masyarakat sudah terbiasa mempergunakan dan memiliki APAR, itu langsung ditembak selesai,” katanya.

    Dia mencontohkan pada kejadian kebakaran di RW 10 Pulogadung yang belum lama terjadi. Warga berhasil memadamkan api dengan 126 tabung APAR sebelum petugas Gulkarmat membantu.

    “Sehingga kebakaran yang sempat terjadi bisa selesai di tempat. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti di wilayah lain, seperti di Kemayoran beberapa waktu lalu,” ujar Chandra.

    Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal Januari 2025 hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, mencapai 260 kasus. Lalu disusul oleh Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.

    Objek terbakar dengan intensitas paling tinggi yakni bangunan perumahan 345 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 197 kejadian, dan kendaraan 42 kejadian.

    Sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat Jakpus

    Kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan telah terjadi kebakaran di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat pada Senin siang sekitar pukul 11.20 WIB dan kini sedang dalam penanganan petugas.

    “Sedang ditangani oleh 17 unit pemadam dan petugas P2B BPBD,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Yohan mengatakan bahwa obyek yang terbakar yaitu rumah tinggal berada di Jalan Moh Soleh I RT 12 RW 08 Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen.

    Saat ini, kata Yohan, petugas masih berupaya memadamkan api yang membakar rumah di lokasi tersebut.

    Sementara itu, dari video yang beredar terlihat asap hitam mengepul tinggi karena adanya rumah warga yang terbakar.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua petugas damkar terluka saat padamkan kebakaran di Senen

    Dua petugas damkar terluka saat padamkan kebakaran di Senen

    Jakarta (ANTARA) – Dua orang petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat terluka saat memadamkan api yang membakar 34 unit rumah di Kelurahan Senen, pada Senin dini hari.

    “Dua orang petugas terluka akibat kebakaran,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi di Jalan Pasar Senen Dalam, Kelurahan/Kecamatan Senen, Jakarta Pusat mengakibatkan sebanyak 34 rumah warga hangus terbakar.

    Ia menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran sendiri terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, namun petugas berhasil melakukan pendinginan pada pukul 04.00 WIB.

    “Kebakaran dipastikan selesai pada pukul 09.26 WIB,” ujarnya.

    Untuk dua orang petugas yang mengalami luka saat memadamkan api, kata Asril, saat ini satu masih dilakukan perawatan karena tangan kanan retak sementara satu lainnya yang mengalami luka memar sehingga hanya rawat jalan.

    Gulkarmat Jakpus mengerahkan 20 unit mobil pemadam kebakaran dengan 100 personel untuk memadamkan api yang membakar puluhan rumah tersebut.

    Akibat peristiwa itu sebanyak 214 jiwa dari 70 kartu keluarga (KK) terpaksa kehilangan tempat tinggalnya.

    “Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik. Kami juga terhambat dengan akses jalan sempit,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hasil seleksi awal rekrutmen Damkar DKI akan diumumkan pada Rabu

    Hasil seleksi awal rekrutmen Damkar DKI akan diumumkan pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengumumkan hasil seleksi awal lowongan anggota Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) pada Rabu (17/9).

    “Seleksi awal akan diumumkan penetapan nama-nama seribu orang dalam rekrutmen petugas damkar pada hari Rabu. Nanti akan dilaporkan oleh Pak Kepala Dinas dan kemudian saya setujui,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin.

    Sebelumnya, Pramono sempat mengumumkan sebanyak 17 persen pelamar rekrutmen anggota Damkar memenuhi persyaratan administrasi.

    Pada perekrutan yang digelar 12 hingga 14 Agustus lalu, total masyarakat yang mendaftar sebanyak 24.405 orang.

    Adapun total jumlah kuota anggota Damkar yang dibuka Pemprov DKI Jakarta sebanyak 1000 orang yang akan ditempatkan di seluruh wilayah Jakarta.

    Berikut tahapan jadwal rekrutmen anggota Damkar Jakarta 2025:

    1. 11 Agustus 2025 Pengumuman penerimaan seleksi PJLP petugas pemadam Jakarta melalui portal Pemprov DKI Jakarta.

    2. 12 – 14 Agustus 2025 Pendaftaran dan penginputan/unggah dokumen administrasi (online).

    3. 15 Agustus 2025 Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan jadwal pembuktian dokumen administrasi dan kualifikasi, pengukuran tinggi badan, tato dan tindik.

    4. 19–22 Agustus 2025 Pembuktian dokumen administrasi dan kualifikasi, pengukuran tinggi badan, tato, dan tindik.

    5. 25 Agustus 2025 Pengumuman pembuktian dokumen administrasi dan kualifikasi, pengukuran tinggi badan, tato, dan tindik.

    6. 25 Agustus 2025 Jadwal pelaksanaan tes fisik (kesegaran jasmani).

    7. 26 Agustus – 12 September 2025 tes fisik (kesegaran jasmani) di Brigif 1/Jaya Sakti, Kalisari, Jakarta Timur.

    8. 16 September 2025 Pengumuman hasil tes fisik.

    9. 18 September 2025 Penetapan hasil seleksi PJLP Damkar (online).

    10. 25–26 September 2025 Pembukaan dan penginputan dokumen penawaran.

    11. 19–30 September 2025 Proses pengadaan langsung calon PJLP.

    12. 1 Oktober 2025 Penandatanganan kontrak kerja.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono apresiasi citra Damkar Jakarta yang kian positif

    Pramono apresiasi citra Damkar Jakarta yang kian positif

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung apresiasi citra pemadam kebakaran (Damkar) yang semakin mendapat penilaian baik di tengah masyarakat.

    “Bahkan di setiap acara ketika melibatkan anak-anak kecil, apakah itu taman kanak-kanak atau SD, ketika mereka ditanya kebanyakan apa cita-cita mereka, rata-rata jawabannya ingin jadi petugas damkar,” kata Pramono saat dijumpai di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin.

    Pramono menyebut hal ini sebagai bukti nyata bahwa kinerja Damkar Jakarta telah mendapat apresiasi luar biasa dari publik.

    Ia menilai profesi pemadam kebakaran dipandang mulia karena selalu hadir membantu masyarakat dalam berbagai situasi darurat.

    “Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pemadam kebakaran Jakarta, Damkar Jakarta, yang telah memperoleh apresiasi publik yang luar biasa,” kata Pramono.

    Ia berpesan agar jajaran Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI menjaga kepercayaan tersebut dengan terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan.

    Ia juga berterima kasih kepada seluruh relawan Damkar yang sudah berpartisipasi dalam menjaga Jakarta.

    “Terima kasih kepada relawan pemadam kebakaran, anggota tim tanggap darurat gedung, serta elemen masyarakat lainnya yang telah berkontribusi mengatasi kejadian kebakaran di Jakarta. Jaga terus semangat gotong royong untuk menjadikan kota ini tangguh terhadap bahaya kebakaran,” ujar Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim dorong warga pemilik APAR jadi duta sosialisasi di wilayahnya

    Jaktim dorong warga pemilik APAR jadi duta sosialisasi di wilayahnya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mendorong warga yang telah memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk berperan aktif menjadi duta sosialisasi di wilayahnya masing-masing.

    “Warga yang sudah punya APAR kita minta untuk bisa menjadi duta sosialisasi bagi tetangga di sekitarnya,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Peran masyarakat dalam memberikan sosialisasi penggunaan APAR dapat menjadi upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pencegahan kebakaran lebih luas.

    Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan upaya Pemkot Jaktim dalam menekan tingginya angka kebakaran sekaligus tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar).

    “Kita harus sosialisasi masif, undang masyarakat yang melibatkan seluruh wilayah, contohnya Kecamatan Pulogadung yang mempunyai APAR jadi duta sosialisasi pada kanan-kiri tetangganya, semuanya, jadi nanti gerakannya semakin baik lagi,” jelas Munjirin.

    Apalagi, berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) sejak awal tahun hingga Juli 2025, Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah kedua terbanyak mengalami kebakaran di DKI Jakarta.

    Keterlibatan langsung masyarakat menjadi kunci penting dalam menekan risiko kebakaran.

    Selain memiliki APAR, warga juga diimbau untuk memahami cara penggunaannya serta melakukan perawatan rutin agar berfungsi optimal saat dibutuhkan.

    “Gerakan bersama ini akan membuat pencegahan kebakaran di Jakarta Timur berjalan lebih efektif,” ucap Munjirin.

    Munjirin berharap, tingkat kesadaran masyarakat di Jakarta Timur semakin tinggi tentang kegunaan dan sosialisasi APAR di wilayah setempat.

    Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal Januari 2025 hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, mencapai 260 kasus. Lalu disusul oleh Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.

    Objek terbakar dengan intensitas paling tinggi yakni bangunan perumahan 345 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 197 kejadian, dan kendaraan 42 kejadian.

    Sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI ajak masyarakat ciptakan masjid sebagai rumah aman bagi anak

    DKI ajak masyarakat ciptakan masjid sebagai rumah aman bagi anak

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta mengajak masyarakat menciptakan masjid sebagai rumah aman dan nyaman yang kedua bagi anak, setelah rumah tempat tinggal mereka.

    “Mari bersinergi untuk menjadikan masjid sebagai rumah keduanya bagi anak-anak, tempat mereka merasa aman, diterima dan mendapatkan keteladanan yang baik,” kata Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah dalam kegiatan “Sosialisasi Masjid Ramah Anak tingkat Provinsi DKI Jakarta” di Jakarta, Senin.

    Iin menyampaikan, masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial umat Islam memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak.

    Masjid, sambung dia, bukan hanya tempat ibadah tetapi juga pusat pembinaan akhlak, pusat pendidikan moral dan penguatan nilai-nilai secara universal.

    Untuk itu sudah sepatutnya masjid menjadi ruang yang ramah bagi anak-anak, ruang yang menyambut mereka dengan kasih sayang, mendidik mereka dengan keteladanan dan melibatkan mereka dalam aktivitas positif.

    Iin mengingatkan anak harus merasa aman dan nyaman di manapun berada, pertama saat berada di dalam rumahnya sendiri, kemudian berada di lingkungan di luar rumah.

    Masjid dan mushala yang ada di lingkungan diharapkan bisa menjadi contoh baik dari sebuah ruang selain untuk ibadah, juga ruang yang aman dan nyaman untuk anak-anak khususnya anak-anak dari keluarga Muslim.

    “Kami ingin konsep masjid ramah anak bisa betul-betul diimplementasikan oleh semua masjid dan mushala se-DKI Jakarta,” katanya.

    Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat saat ini sudah terdapat 49 masjid ramah anak se-Jakarta dan jumlah ini akan terus ditingkatkan ke depannya sebagai upaya membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

    “Kalau dari target yang diharapkan jumlah masjid dan mushala di DKI Jakarta ini data dari BPS DKI Jakarta tahun 2024 terdapat di 3.920 masjid. Kemudian untuk masjid ramah anak belum banyak, kalau tidak salah kemarin ada 49 masjid se-DKI Jakarta,” kata Iin.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta sudah miliki 49 masjid ramah anak

    Jakarta sudah miliki 49 masjid ramah anak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat saat ini terdapat 49 masjid ramah anak se-DKI Jakarta dan jumlahnya akan terus ditingkatkan sebagai upaya membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

    “Kalau dari target yang diharapkan jumlah masjid dan mushala di DKI Jakarta, data dari BPS DKI Jakarta tahun 2024 terdapat di 3.920 masjid. Kemudian untuk masjid ramah anak belum banyak, ada 49 masjid se-DKI Jakarta,” kata Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Iin Mutmainnah di Jakarta, Senin.

    Iin dalam kegiatan “Sosialisasi Masjid Ramah Anak tingkat Provinsi DKI Jakarta” mengaku optimistis bisa mewujudkan masjid-masjid se-Jakarta ramah anak secara bertahap, salah satunya karena didukung Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran di tingkat kota dan kabupaten.

    Tak hanya itu, masjid diharapkan dapat menjadi tempat yang membantu menghindarkan anak-anak dari pengalaman negatif seperti kekerasan verbal atau fisik yang dapat meninggalkan trauma.

    “Ini harus kerja sama oleh semua pihak, baik pengurus masjid, anggota masjid maupun jamaah masjid,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim imbau warga rutin rawat APAR agar tetap berfungsi

    Pemkot Jaktim imbau warga rutin rawat APAR agar tetap berfungsi

    Ketika ada bahaya kebakaran atau percikan api, pastikan APAR masih berfungsi dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengimbau kepada warga agar rutin merawat Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di lingkungannya agar tetap berfungsi baik dalam keadaan darurat.

    “Ketika ada bahaya kebakaran atau percikan api, pastikan APAR masih berfungsi dengan baik. Karena itu, perawatan harus rutin dilakukan,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Imbauan ini juga menjadi bagian tindak lanjut Instruksi Gubernur Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar).

    Menurut Munjirin, perawatan APAR tidak bisa dianggap sepele. Mulai dari pengecekan kondisi tabung, masa kadaluwarsa, hingga cara penggunaannya perlu dipastikan secara berkala.

    “Semuanya harus dicek, mulai dari cara penggunaannya, kemudian kedaluwarsa sampai waktunya kapan. Ini selalu harus dicek kondisi APAR,” ujarnya.

    Teknis pemeliharaan APAR, kata dia, juga menjadi bagian dari tugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

    Namun, Munjirin meminta camat, lurah, hingga warga ikut peduli dan memastikan APAR di lingkungannya terawat.

    “Teknis pemeliharaan APAR ini secara tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) yang mengetahui adalah Sudin Gulkarmat. Kita sudah meminta dan menekankan kepada Sudin Gulkarmat serta camat, lurah untuk selalu memelihara APAR,” ucapnya.

    Dia berharap ketersediaan dan kondisi APAR yang prima menjadi salah satu langkah penting dalam meminimalisir risiko kebakaran di permukiman maupun fasilitas umum.

    Adapun pemeriksaan APAR bulanan meliputi fisik tabung seperti memeriksa adanya cacat, karat, retakan, atau kerusakan lain pada tabung. Lalu, pemeriksaan tekanan untuk memastikan jarum berada di dalam zona hijau (normal) yang berarti siap digunakan.

    Kemudian memastikan segel pengaman masih terpasang utuh dan label pengisian atau informasi kadaluwarsa masih jelas, dan membersihkan permukaan tabung APAR untuk menjaga kebersihan dan mencegah korosi.

    Pemkot Jaktim pun berkomitmen rutin memantau kepemilikan APAR di setiap wilayah sebagai langkah pencegahan risiko kebakaran.

    Selain itu, Munjirin juga meminta camat dan lurah se-Jakarta Timur untuk terus memantau perkembangan gerakan masyarakat punya APAR di lingkungannya masing-masing.

    Pemantauan dilakukan secara rutin agar memastikan setiap rumah tangga, perkantoran, hingga fasilitas umum memiliki APAR.

    Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal Januari 2025 hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, mencapai 260 kasus. Lalu disusul oleh Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.

    Objek terbakar dengan intensitas paling tinggi yakni bangunan perumahan 345 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 197 kejadian, dan kendaraan 42 kejadian.

    Sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Metro Jakpus tangkap pengedar ganja seberat 53 kilogram

    Polres Metro Jakpus tangkap pengedar ganja seberat 53 kilogram

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap dua orang pengedar narkotika jenis ganja dengan barang bukti seberat 53,75 kilogram.

    “Penangkapan dilakukan pada Rabu (10/9) sekitar pukul 16.45 WIB,” kata Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu S. Kuncoro di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kedua tersangka berinisial AWS dan IR di tangkap di Jalan Akses Rusun, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

    Ia menjelaskan bahwa pada saat di tangkap keduanya membawa barang bukti berupa 1 kilogram ganja kering yang siap diedarkan.

    Kemudian, pihaknya menginterogasi kedua pelaku dan mereka mengakui bahwa terdapat ganja kering lainnya yang disimpan di rumah kontrakan.

    “Pada saat kami geledah rumah kontrakan di sana kita menyita kurang lebih 53,75 kilogram ganja,” ujarnya.

    Kedua pelaku, kata Wisnu, mengaku mendapatkan ganja kering dari seseorang yang berinisial SY dan saat ini masih dalam pencarian orang (DPO).

    Kedua tersangka mendapatkan ganja kering pada tanggal 28 Agustus sebanyak 40 kilogram dan sehari kemudian pada 29 Agustus kembali menerima 23 kilogram.

    “Keduanya sudah mengedarkan ganja 12 kilogram, selama Agustus hingga 10 September,” kata dia.

    Akibat perbuatannya, kedua tersangka diancam Pasal 114 ayat 2, Pasal 111, Pasal 132 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman kurungan penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda maksimal Rp10 miliar.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.