Category: Antaranews.com Nasional

  • Siswa muntah, puskesmas cek sampel menu MBG di SDN 07 Pulogebang

    Siswa muntah, puskesmas cek sampel menu MBG di SDN 07 Pulogebang

    Sementara jawabannya tidak ada keracunan, tapi sampelnya dibawa

    Jakarta (ANTARA) – Puskesmas Pulogebang mengambil sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 07 Pulogebang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden enam siswa muntah usai menyantap makanan MBG, pada Rabu (24/9) siang.

    “Saat ada insiden tersebut, Puskesmas Pulogebang langsung datang untuk memeriksa makanannya. Sementara jawabannya tidak ada keracunan, tapi sampelnya dibawa,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur M. Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada jam makan siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, ada sekitar 150 siswa yang menikmati menu MBG, namun hanya enam anak yang melaporkan gejala muntah.

    “Yang pagi dengan menu yang sama aman semua. Sementara yang siang, dari 150 siswa hanya enam yang muntah. Gejalanya ringan, hanya muntah, dan langsung ditangani puskesmas,” ujar Fahmi.

    Menurut informasi dari Puskesmas Pulogebang, makanan yang dikonsumsi siswa relatif aman. Dugaan sementara, gangguan terjadi karena aroma kol rebus yang sudah disimpan sejak pagi hingga jam makan siang dalam kondisi tertutup.

    “Biasanya makanan dikirim sekitar jam 09.00 WIB atau jam 10.00 pagi, sementara anak sif siang baru makan jam 13.00 WIB. Mungkin kol rebus yang tertutup terlalu lama mengeluarkan bau, sehingga ada anak yang tidak tahan,” jelas Fahmi.

    Petugas puskesmas yang datang ke sekolah langsung memberikan pertolongan pertama. Enam siswa tersebut pulih setelah diberi obat dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

    Meski begitu, untuk memastikan keamanan, puskesmas tetap membawa sampel makanan guna dilakukan uji laboratorium. Hasil resmi pemeriksaan baru bisa diketahui setelah proses analisis selesai.

    Menurut Fahmi, kasus ini tidak bisa langsung disebut sebagai keracunan massal.

    “Belum ada hasil pasti. Kejadian siang kan, mungkin sudah selesai sekarang. Nanti kalau mau memastikan langsung oleh Puskesmas Pulogebang,” katanya.

    Dia menegaskan pihaknya hanya berperan sebagai penerima manfaat program MBG, sehingga tidak bisa merinci kandungan yang ada di setiap menu. Apalagi, kondisi kesehatan setiap siswa berbeda-beda, bisa karena perut dalam kondisi kosong ataupun situasi lainnya.

    “Bisa jadi, mungkin, jangan-jangan anak ini perutnya kosong. Dua, fisiknya berbeda satu dengan lainnya. Tiga, ada yang tahan terhadap bau kol atau tidak. Sementara analisisnya gitu. Itu analisis, bukan analisis kira-kira pengamatan kita, tapi yang pasti dari dokter,” ucap Fahmi.

    Sebelumnya, beredar kabar di media sosial yang menyebut telah terjadi keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu siang.

    Dalam unggahan di forum Facebook “Warga Pulogebang dan Sekitarnya”, terlihat foto sejumlah siswa berseragam putih merah bersama orang tua yang mengerumuni sebuah ambulans berwarna putih.

    “Terjadi lagi SDN 07 Pulogebang keracunan MBG,” tulis keterangan dalam forum Facebook Warga Pulogebang dan Sekitarnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imigrasi Jakut targetkan bentuk empat desa binaan cegah TPPO

    Imigrasi Jakut targetkan bentuk empat desa binaan cegah TPPO

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara menargetkan membentuk desa/kelurahan binaan Imigrasi di empat Kecamatan di Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya aksi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM).

    “Kami baru melakukan sosialisasi di Kecamatan Pademangan. Tiga kecamatan lainnya yakni Kelapa Gading, Cilincing, dan Kecamatan Penjaringan,” kata Kasi Inteldakim Kanim Jakarta Utara Widya Anusa Brata di Jakarta Kamis.

    Melalui program desa/kelurahan binaan, pihaknya ingin menggandeng masyarakat secara luas untuk mengetahui aturan terkait keimigrasian dan upaya pencegahan aksi TPPO dan TPPM.

    Program Desa/Kelurahan Binaan Imigrasi ini sudah ada sejak 2023, namun saat itu difokuskan pada pencegahan pelanggaran dan pengawasan terhadap orang asing.

    Selain melakukan pencegahan aksi TPPO dan TPPM, desa/kelurahan binaan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang literasi keimigrasian, serta mencegah dampak risiko atau kerawanan keimigrasian melalui edukasi kepada masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan.

    Dalam program ini, di setiap kecamatan dan kelurahan akan ditunjuk petugas imigrasi pembina desa/kelurahan (Pimpasa) yang akan memberikan sosialisasi dan edukasi langsung kepada masyarakat terkait aturan keimigrasian.

    “Kami juga memberikan edukasi terkait orang yang ingin berangkat ke luar negeri untuk bekerja,” kata Widya.

    Widya menjelaskan program desa/kelurahan binaan ini merupakan menindaklanjuti program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan untuk mencegah terjadinya aksi TPPO dan TPPM.

    “Meski Jakarta Utara belum ditemukan aksi tersebut tapi kami tetap bekerja melakukan sosialisasi dan pencegahan. Dengan kehadiran Imigrasi di lingkungan masyarakat dapat membuka wawasan masyarakat terkait aturan keimigrasian dan lainnya,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim pastikan Siswa SDN 07 Pulogebang muntah bukan keracunan

    Pemkot Jaktim pastikan Siswa SDN 07 Pulogebang muntah bukan keracunan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur (Jaktim) memastikan insiden enam siswa SDN 07 Pulogebang, Cakung, yang mengalami muntah usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9) siang, bukan karena keracunan.

    “Kalau keracunan itu biasanya yang terdampak minimal setengah dari jumlah anak yang makan. Ini bukan kasus keracunan seperti yang lagi viral,” kata Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur M. Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Fahmi menyebut, peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB pada saat jam makan siang untuk sif kedua. Saat itu, sekitar 150 siswa makan bersama, namun hanya enam siswa kelas 2 SD yang mengalami muntah.

    Menu MBG yang disajikan sama persis dengan yang diberikan kepada siswa sif pagi. Pada sesi pagi, tidak ada satu pun siswa yang mengalami keluhan.

    Menu MBG di SDN 07 Pulogebang dikirim dalam dua waktu yang berbeda, sesi pagi dikirim pukul 07.30 WIB dan dimakan pukul 09.00 WIB. Sedangkan sesi siang dikirim pukul 12.00 WIB, dan dimakan pukul 13.00 WIB.

    “Padahal mereka makan dengan jenis makanan yang sama, semuanya sama. Jadi, ada lima rombongan belajar, kurang lebih total 150 orang. Yang terdampak enam siswa, gejalanya ringan mual terus muntah,” ujar Fahmi.

    Dugaan sementara, gejala yang muncul dipicu aroma kol rebus yang sudah disimpan beberapa jam sejak makanan datang pagi hari.

    Pihak Puskesmas Pulogebang yang mendapat laporan langsung mendatangi sekolah untuk memberikan pertolongan pertama.

    Setelah mendapat obat dan pemeriksaan awal, seluruh siswa yang muntah segera pulih. Tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit.

    “Mereka cepat pulih setelah diobati. Tidak ada yang dibawa ke puskesmas. Karena dokter sudah datang ke situ. Tidak ada yang fatal. Sehingga tadi saya pastikan untuk pemeriksaan lebih lanjut namun setelah dilakukan penanganan oleh pihak puskesmas sudah bisa kembali pulang,” jelas Fahmi.

    Fahmi menegaskan program MBG sejauh ini berjalan aman di Jakarta Timur, dan kasus semacam ini baru pertama kali terjadi.

    Fahmi berharap, masyarakat tidak langsung menyimpulkan bahwa program tersebut berbahaya.

    “Program ini baik dan bermanfaat. Kalau pun ada kasus seperti ini, sifatnya insidental. Kami tetap mendukung program MBG berjalan,” ucap Fahmi.

    Sebelumnya, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang Ahmad Irfansyah memastikan, sekolah bersama pihak terkait akan terus memantau menu MBG dan memberikan penanganan cepat bila ada siswa yang kurang cocok dengan makanan tertentu.

    “Kalau ada keluhan, langsung kami tindaklanjuti. Kami ingin orang tua tenang karena program MBG ini aman untuk anak-anak,” kata Ahmad saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (24/9).

    Peristiwa ini beredar di media sosial yang menyebut telah terjadi keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu siang.

    Dalam unggahan di forum Facebook “Warga Pulogebang dan Sekitarnya”, terlihat foto sejumlah siswa berseragam putih merah bersama orang tua yang mengerumuni sebuah ambulans berwarna putih.

    “Terjadi lagi SDN 07 Pulogebang keracunan MBG,” tulis keterangan dalam forum Facebook Warga Pulogebang dan sekitarnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pepabri sebut kegiatan memancing ajang jaga persatuan dan kesatuan

    Pepabri sebut kegiatan memancing ajang jaga persatuan dan kesatuan

    Jakarta (ANTARA) – Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri) mengajak purnawirawan dan masyarakat untuk lebih menggemari kegiatan memancing sebagai kegiatan relaksasi dan menjaga kebugaran sekaligus sebagai ajang menjaga persatuan dan kesatuan.

    Ketum DPP Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengatakan, khusus bagi purnawirawan, kesehatan merupakan hal yang penting sehingga perlu dijaga, salah satunya lewat kegiatan memancing.

    “Untuk tetap sehat setelah pensiun, satu tips dapat membantu yakni tetap aktif dengan melakukan kegiatan fisik yang disukai. Meski sudah selesai dalam tugas kedinasan, para purnawirawan belum selesai dalam tugas pengabdian pada bangsa dan negara, sebagaimana Sapta Marga dan Tribrata,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Agum menyebut mancing adalah rekreasi karena tidak sekadar menangkap ikan, tapi juga tentang menikmati alam, mengurangi stres, dan memiliki waktu santai.

    Di sisi lain, memancing juga dapat menjadi kegiatan yang santai dan menyenangkan, baik sendirian maupun dengan teman-teman sehingga bermanfaat baik untuk kesehatan mental maupun fisik.

    Selain itu, memancing bermanfaat untuk persatuan bangsa lantaran memancing dapat menjadi kegiatan yang mempromosikan persatuan bangsa dengan cara membangun komunitas yang solid dan memperkuat hubungan antaranggota, serta mengembangkan rasa kebersamaan.

    Kegiatan mancing dapat mengembangkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara peserta, mengurangi perbedaan yang tidak perlu dan dapat menjadi kegiatan yang menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.

    “Menyikapi kondisi bangsa saat ini saya meminta agar tetap dijaga persatuan dan kesatuan bangsa, jangan mudah diadu domba, terpecah belah dan selalu waspada terhadap ujaran kebencian yang sengaja dilontarkan oleh kelompok yang menginginkan Indonesia pecah terutama di era media sosial yang sarat kebebasan tanpa batas,” kata Agum Gumelar.

    Pepabri melalui Yayasan Dharma Wirawan Yamawan, meresmikan tempat pemancingan dan mengadakan acara lomba mancing di lingkungan para purnawirawan yang tergabung di PP AD, PP AL, PP AU, PP Polri dan LVRI serta masyarakat di Kampung Tapos, Desa Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (24/9).

    Ajang tersebut digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-66 Pepabri yang telah digelar secara nasional di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 September lalu.

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan pada Kamis siang

    BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan pada Kamis siang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Jakarta hujan ringan pada Kamis siang.

    Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta diprakirakan berawan.

    Berlanjut siangnya, sejumlah wilayah diprakirakan masih berawan. Hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang berpotensi hujan ringan.

    Sore harinya, BMKG menyebutkan beberapa wilayah hujan ringan. Hanya Kepulauan Seribu yang berawan tebal.

    Kemudian pada malam hari semua wilayah diprakirakan berawan tebal. Hanya Jakarta Utara dan Jakarta Timur berpotensi hujan ringan.

    Pada dini hari semua wilayah Jakarta diprakirakan berawan tebal.

    Suhu di DKI Jakarta diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius.

    BMKG juga menyatakan bahwa kecepatan angin berkisar 2-13 kilometer (km) per jam.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, demonstrasi petani hingga rencana uji coba RDF Rorotan

    DKI kemarin, demonstrasi petani hingga rencana uji coba RDF Rorotan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9) kemarin, mulai dari demonstrasi petani hingga uji coba RDF Rorotan.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Uji coba RDF Rorotan ditargetkan digelar pekan depan

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan uji coba Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, ditargetkan dilakukan pada pekan depan jika sudah tak ada kendala.

    “Di minggu depan (uji coba dimulai) kalau memang kita benar-benar persiapannya sudah bagus. Kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar. Kita undang masyarakat agar tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Seribuan petani unjuk rasa di kawasan Patung Kuda

    Seribuan petani dari dua aliansi, yakni Perkumpulan Petani UBI Kayu Indonesia (PPUKI) dan Serikat Petani Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Kencana, Jakarta Pusat, Rabu.

    Kedua aliansi tersebut menyuarakan kegundahannya terkait kondisi petani, seperti harga singkong yang murah, ketidakkeberpihakan pemerintah kepada petani dan lain sebagainya. Masing-masing aliansi tampak menyuarakan suaranya, mereka menggunakan dua mobil komando yang saling bersahutan.

    Selengkapnya di sini

    3. Polda Metro Jaya minta maaf atas kemacetan imbas demo tani di Jakarta

    Polda Metro Jaya meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta imbas demonstrasi tani pada Rabu.

    “Kami juga mengaturkan permohonan maaf kepada masyarakat yang dalam aktivitas hari ini mungkin mengalami gangguan dalam hal ketidaknyamanan dalam melintas karena ada kepadatan massa nanti di beberapa titik,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Lalu lintas Semanggi-Slipi macet parah, ini penjelasan Polda Metro

    Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. SPPG bantah ada siswa SDN 07 Pulogebang keracunan menu MBG

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang membantah isu ada siswa SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, yang keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).

    Kepala SPPG Pulogebang Ahmad Irfansyah menjelaskan menu MBG yang disajikan hari ini terdiri dari soto dengan tambahan kol dan pisang.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9) kemarin, mulai dari jasad perempuan di Penjaringan hingga Zaskia Adya Mecca.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. RS Polri dalami tanda kekerasan pada jasad perempuan di Penjaringan

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendalami adanya tanda kekerasan pada jasad seorang anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/9).

    “Kami melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan sebab kematian. Jadi masih proses. Ada dugaan akibat kekerasan tumpul,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca

    Kepolisian mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Kita mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    3. Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Polisi tangkap pencuri ijazah yang minta uang tebusan kepada korban

    Polsek Sunda Kelapa Jakarta Utara menangkap pria berinisal TM (25) yang mencuri delapan lembar ijazah korban berinisial HV (25) serta meminta uang tebusan kepada korban jika ingin mendapatkan dokumen itu kembali.

    “Pria ini berinisial TM (25), seorang pria tunakarya yang nekat mencuri delapan lembar dokumen asli ijazah sekolah,” kata Kapolsek Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. Pansus DPRD temukan parkir liar di lahan Pemprov DKI Jakarta

    Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI menemukan parkir liar di lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengakibatkan kerugian pemerintah mencapai Rp37,8 miliar selama lebih dua dekade.

    Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengungkapkan lahan milik Pemprov DKI seluas 4.300 meter persegi (m2) telah dikuasai pihak tidak bertanggung jawab dan dijadikan kantong parkir selama lebih dari dua dekade tanpa menyetor pajak.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siswa muntah, puskesmas cek sampel menu MBG di SDN 07 Pulogebang

    SPPG bantah ada siswa SDN 07 Pulogebang keracunan menu MBG

    Ada sekitar tujuh orang yang mual, mungkin karena baunya mereka kurang suka, terus kol juga kan ada gasnya

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang membantah isu ada siswa SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, yang keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).

    Kepala SPPG Pulogebang Ahmad Irfansyah menjelaskan menu MBG yang disajikan hari ini terdiri dari soto dengan tambahan kol dan pisang.

    “Ada sekitar tujuh orang yang mual, mungkin karena baunya mereka kurang suka, terus kol juga kan ada gasnya,” kata Ahmad saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Menurut Ahmad, bau kol yang menyengat bisa menjadi pemicu tujuh siswa tersebut mual.

    Kondisi para siswa cepat berangsur pulih setelah diberi teh oleh guru. Tak lama berselang, mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

    “Terus dikasih teh sama gurunya, sudah mereka aktivitas seperti biasa. Cuma tadi memang ada informasi yang salah, karena kecamatan kita itu ada keracunan, ada datang mobil ambulans juga,” ujar Ahmad.

    Selain itu Ahmad menyebut menu yang dibagikan tidak dalam kondisi basi atau rusak, hanya sedikit bau karena faktor panas.

    “Tidak basi. Cuma ya memang kol itu kan apalagi tadi situasi sejam itu kan panasnya makanan panas banget. Terus itu selama di perjalanan, mungkin karena panas banget terus di dalam menguap, jadi bau kolnya terlalu terasa,” jelas Ahmad.

    Apalagi menu itu terdiri dari pisang yang jika terkena panas tercium bau yang berbeda.

    “Terus bau pisangnya, juga kan pisang kalau kena panas itu baunya juga terasa. Jadi hanya dari segi bau saja,” ucap Ahmad.

    Ahmad memastikan sekolah bersama pihak pemangku kepentingan terkait akan terus memantau menu MBG, sekaligus memberikan penanganan cepat bila ada siswa yang kurang cocok dengan makanan tertentu.

    “Kalau ada keluhan, langsung kami tindaklanjuti. Kami ingin orang tua tenang karena Program MBG ini aman untuk anak-anak,” kata Ahmad.

    Sebelumnya, beredar kabar di media sosial yang menyebut telah terjadi keracunan Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu siang.

    Dalam unggahan di forum Facebook “Warga Pulogebang dan Sekitarnya” terlihat foto sejumlah siswa berseragam putih merah bersama orang tua yang mengerumuni sebuah ambulans berwarna putih.

    “Terjadi lagi SDN 07 Pulogebang keracunan MBG,” tulis keterangan dalam forum Facebook Warga Pulogebang dan Sekitarnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara, puluhan motor ojol diservis gratis

    HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara, puluhan motor ojol diservis gratis

    ANTARA – Sebanyak 95 sepeda motor milik pengendara ojek online (ojol) mendapat layanan servis gratis di halaman Mapolresta Solo, Rabu (24/9). Program ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara sekaligus bentuk kepedulian kepolisian terhadap keselamatan pengendara di jalan raya. (Denik Apriyani/Sandy Arizona/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Palmerah, Jakarta Barat, menjadi “rest area darurat” imbas kemacetan yang terjadi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.

    Sejumlah pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua pun memilih beristirahat di SPBU yang buka hingga 24 jam itu.

    Arif (39), seorang sopir agen perjalanan (travel) yang mengemudikan kendaraan baru saja selesai mengantar penumpang dari Tangerang, Banten, menuju Palmerah, Jakarta Barat.

    “Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup kalau harus melewati macet. Mending saya tunggu tengah malam aja, enggak dikejar apa-apa juga,” ucap Arif di lokasi kemacetan tersebut.

    Arif memilih tidur sejenak di SPBU itu usai berjam-jam berkendara mengantar penumpang.

    “Saya kan tadi dari sini (Palmerah), di belakang nge-‘drop’-nya. Itu aja udah terjebak macet, 5 jam perjalanan saya. Enggak kuat, mending tidur dulu,” kata dia.

    Aak dan istri Arif masih menunggunya pulang di rumah. Namun karena kelelahan, Arif khawatir akan kecelakaan apabila memaksa berkendara.

    “Saya ngeri kenapa-kenapa di jalan. Malah enggak bisa pulang. Apalagi macetnya kalau naik mobil kayaknya bisa 2 jam 3 jam sendiri kali saya ke sana, kan,” katanya.

    Senada, Egi (29) pengemudi ojek online asal Kemanggisan, Jakarta Barat, terlihat tengah terduduk di atas motornya.

    “Abis mengisi bensin, sekalian beli minum dan duduk sebentar. Saya dari sore bolak-balik nenerobos macet. Kasihan motor saya,” kata Egi.

    Dia pun mengaku sudah beberapa kali terpaksa menolak pesanan untuk mengantar penumpang ke kawasan Semanggi hingga Sudirman.

    Alasannya, dia khawatir motornya yang sudah tua akan mogok apabila dipaksa menerobos kemacetan.

    “Tadi dapat ke Sudirman, Rasuna Said, sempat dua kali saya tolak orderan. Soalnya saya pulang tinggal ke arah sini dekat. Mending lanjut besok aja. Saya istirahat, motor juga istirahat,” katanya.

    Adapun hingga pukul 20.30 WIB, kemacetan parah masih belum terurai total, terutama di Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Semanggi.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.

    “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.

    Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.