Category: Antaranews.com Nasional

  • Polisi selidiki kasus pencurian dua unit sepeda motor di Tomang Jakbar

    Polisi selidiki kasus pencurian dua unit sepeda motor di Tomang Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian dua unit sepeda motor yang terjadi di sebuah indekos di Jalan Tanjung Gedong Raya, RT 04 RW 16, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9).

    “Ya, kita baru dapat juga informasinya dari medsos (media sosial), karena korban juga belum bikin laporan. Jadi kita selidiki dulu,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Alexander saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Dalam rekaman CCTV, kata dia, pelaku beraksi cukup rapi dengan menutup wajahnya menggunakan masker dan topi sehingga kepolisian perlu mencari kamera pengawas (CCTV) lain di lokasi kejadian.

    “Memang dari CCTV itu kan pelaku cukup rapih juga, ya, dia pakai masker, pakai topi. Makanya, kita akan coba cari CCTV lain di lokasi,” ujar Alexander.

    Kendati belum ada laporan polisi serta kontak korban yang dapat dihubungi, pihaknya segera mengirimkan anggota ke lokasi kejadian tersebut

    “Iya, nanti anggota ke TKP. Tapi memang ini alamat yang ada di medsos kan Jalan Tanjung Gedong Raya, RT 04 RW 16, Tomang, Grogol Petamburan. Kita belum tau parkiran itu di mana persisnya. Korban atau kontak yang bisa dihubungi juga belum ada. Tapi anggota bakal ke TKP,” tandas Alexander.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku nampak masuk ke parkiran dan beraksi seorang diri. Ia mengenakan jaket berwarna hitam, serta masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

    Meskipun membutuhkan waktu lama untuk membobol sepeda motor milik target korban, pelaku dapat mengeluarkan satu unit sepeda motor trail dan satu unit sepeda motor Honda Vario.

    Sampai dengan saat ini, belum diketahui keterlibatan pelaku lainnya dalam tindak kriminal itu karena hanya satu orang yang terlihat dalam CCTV di parkiran tersebut.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Walikota Jaksel: Perlindungan anak tanggung jawab bersama

    Walikota Jaksel: Perlindungan anak tanggung jawab bersama

    Jakarta (ANTARA) – Walikota Administrasi Jakarta Selatan M Anwar menegaskan perlindungan anak merupakan tugas bersama, bukan hanya pemerintah ataupun guru, tetapi juga tanggung jawab keluarga dan masyarakat.

    Pernyataan itu dia sampaikan saat membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Tindakan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di lingkungan Satuan Pendidikan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

    “Kasus pengaduan terkait pelecehan anak di sekolah menjadi perhatian serius, terlebih sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memiliki kewajiban memberikan keteladanan bagi para siswa,” kata Anwar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan sejumlah kasus pelecehan akhir-akhir ini justru dilakukan oleh oknum guru yang seharusnya menjadi pendidik dan teladan dalam kehidupan sosial. Kejadian itu pun dinilai bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat.

    “Dampaknya, siswa menjadi trauma, kehilangan semangat belajar, bahkan enggan bersekolah,” ujar Anwar.

    Oleh karena itu, dia berharap berbagai narasumber dalam sosialisasi tersebut dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai ketentuan hukum, sanksi dan langkah pencegahan terkait tindak pelecehan terhadap siswa.

    “Agar para guru dapat menjadi pelindung dan teladan bagi siswanya,” tegas Anwar.

    Sementara itu, Kepala Inspektur Pembantu Wilayah Kota Jakarta Selatan M Nirwan Nawawi menuturkan sosialisasi tersebut diikuti oleh 250 peserta dari Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sekolah jenjang SD, SMP, SMA/K pada Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, dia menambahkan kegiatan serupa juga pernah digelar pada Agustus 2025, yang diikuti oleh 250 peserta dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan.

    “Tujuan acara ini, yaitu memberikan pemahaman yang komprehensif kepada Satuan Pendidikan khususnya Tim TPPK mengenai ketentuan hukum, sanksi dan langkah pencegahan agar para guru dapat menjadi pelindung dan teladan bagi siswanya sehingga tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan ramah anak,” tutur Nirwan.

    Dalam kegiatan sosialisasi itu, dia meminta agar tim TPPK ataupun tenaga pendidik dapat berkomitmen mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan mencerdaskan.

    “Sehingga dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga menjadi generasi yang memiliki integritas, kreatif dan inovatif,” pungkas Nirwan.

    Sejumlah narasumber dalam sosialisasi itu, di antaranya perwakilan dari UPT Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pelayanan Terpadu (P2TP2A), Unit VI Reskrimsus Polres Metro Jakarta Selatan, Praktisi SDM Aparatur dan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPRD diingatkan tak tergoda retorika manis dalam transformasi PAM Jaya

    DPRD diingatkan tak tergoda retorika manis dalam transformasi PAM Jaya

    Jakarta (ANTARA) – Aktivis dan pemerhati kebijakan publik Taufik Tope Rendusara mengingatkan DPRD DKI Jakarta agar tidak tergoda pada retorika manis dalam transformasi Perumda PAM Jaya menjadi Perseroan Daerah (Perseroda) yang justru berpotensi menambah beban masyarakat.

    Taufik dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan saat ini DPRD memegang dua dokumen utama, yakni Rev7 PAM Jaya dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang disusun oleh Badan Pembinaan BUMD.

    Rev7 PAM Jaya merujuk pada revisi atau rancangan perubahan ke-7 terkait Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya yang sedang dibahas oleh DPRD.

    “Rev7 isinya manis di telinga tapi miskin solusi. Seolah-olah semua masalah PAM Jaya selesai hanya dengan mengganti status hukum jadi Perseroda. Bagus di slide Power Point, tapi rapuh ketika diuji kenyataan,” ujar Taufik.

    Sementara Raperda tersebut, kata dia, lebih teknokratik dan realistis, tapi tidak kalah bermasalah. Raperda itu memuat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sisa beban kontrak lama dengan operator swasta Palyja dan Aetra, serta skema pembiayaan jumbo Rp23,9 triliun bersama PT Moya yang sarat risiko bunga tinggi.

    “Intinya, Jakarta butuh modal besar, dan investor sudah siap masuk. Masalahnya, siapa yang akan menanggung konsekuensinya? Lagi-lagi masyarakat,” kata Taufik.

    Dia menilai kedua dokumen itu memiliki kelemahan yang mendasar, yakni Rev7 terlalu normatif, sementara Raperda terlalu fokus pada pembiayaan. Keduanya sama-sama tidak menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas.

    “Kalau DPRD hanya mengamini Rev7, itu sama saja ikut promosi investor. Kalau DPRD hanya tunduk pada logika Raperda, tetap saja rakyat yang membayar mahal. Padahal air bukan komoditas, tapi kebutuhan dasar yang wajib dijamin negara,” tutur Taufik.

    Dia juga mengingatkan pengalaman pahit privatisasi air Jakarta pada masa lalu, yaitu kontrak 25 tahun dengan Palyja dan Aetra yang membuat PAM Jaya lumpuh sehingga tarif air di Jakarta menjadi salah satu yang termahal di Indonesia, sementara pelayanan tetap buruk.

    “Jangan sampai DPRD mengulang kesalahan sejarah dengan membuka pintu privatisasi baru. Transformasi PAM Jaya hanya sah jika ada jaminan jelas bahwa tarif, distribusi, dan akses masyarakat miskin tetap dikendalikan pemerintah,” tegas Taufik.

    Dia menambahkan, tidak ada satupun ulasan terkait ancaman privatisasi terselubung, prioritas investasi untuk akses dan NRW, serta tarif khusus yang lebih murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Rakyat Jakarta tidak butuh janji investor atau presentasi PowerPoint yang indah. Rakyat butuh air yang mengalir, terjangkau, dan bebas dari kontrak yang memberatkan. Kalau DPRD gagal, publik akan menilai: dewan ikut melegitimasi penjualan hak dasar warga,” ungkap Taufik

    Seperti diketahui, rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Perumda PAM Jaya menuai pro dan kontra.

    Sebelum melakukan IPO, Pemprov DKI berkeinginan mengubah status PAM Jaya terlebih dahulu dari Perumda menjadi Perseroda.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan rencana perubahan status Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dari Perumda menjadi Perseroda bertujuan mengembangkan perusahaan tersebut agar lebih baik.

    “Tentunya, Perseroda itu semata-mata untuk membuat PAM Jaya lebih bisa berkembang, termasuk untuk investasi lebih baik. Dan pasti saya dan Pak Wagub (Rano Karno) memikirkan hal ini untuk kebaikan PAM Jaya. Tidak ada keinginan sama sekali membuat Perseroda itu menjadikan PAM Jaya tidak baik,” tutur Pramono pada 9 September 2025.

    Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya meminta agar perubahan status badan hukum PAM Jaya dari Perumda menjadi Perseroda tidak dikaitkan dengan IPO terlebih dahulu.

    “Sekarang, kita fokus saja ke perubahan dari Perumda ke Perseroda,” kata Dimaz pada 11 September 2025.

    Menurut dia, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menuju IPO karena banyak persyaratan yang perlu dilengkapi oleh perusahaan.

    Selain itu, dia menuturkan salah satu kekhawatiran masyarakat terkait perubahan badan hukum PAM Jaya tersebut, yaitu kenaikan tarif.

    “Dengan perubahan ini, sebenarnya tidak juga serta-merta menjadi PAM Jaya bisa diintervensi oleh pihak lain untuk bisa menjadi komersil,” terang Dimaz.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah TPPO, Imigrasi Tanjung Priok bentuk tiga desa binaan

    Cegah TPPO, Imigrasi Tanjung Priok bentuk tiga desa binaan

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok resmi membentuk tiga desa binaan dan menempatkan Petugas Pembina Desa (Pimpasa) di daerah setempat guna mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

    “Sampai saat ini, sudah terbentuk tiga Desa Binaan Imigrasi Tanjung Priok, yaitu di Kelurahan Rawa Badak Utara (Koja), Kelurahan Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu Selatan), dan Kelurahan Kebon Bawang (Tanjung Priok),” kata Kepala kantor Imigrasi kelas I TPI Tanjung Priok Imam Setiawan di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, pembentukan desa binaan itu bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko atau kerawanan keimigrasian, aturan keimigrasian, hak dan kewajiban warga terkait keimigrasian, serta prosedur terkait pelanggaran keimigrasian, penindakan keimigrasian, dan pelayanan keimigrasian, khususnya paspor maupun visa.

    Pihaknya juga mengedukasi masyarakat, terutama calon pekerja migran, tentang bahaya penyelundupan dan kiat menghindari penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab serta penguatan sinergi dengan berbagai instansi.

    “Sementara Pimpasa yang ada di desa binaan tersebut nantinya akan memudahkan masyarakat di sana untuk memperoleh informasi seputar keimigrasian, sehingga akan lebih sadar akan bahaya TPPO,” ujar Imam,

    Dia memaparkan kriteria desa binaan, antara lain wilayah desa dekat dengan perbatasan laut atau darat dengan negara tetangga.

    Selain itu, pendidikan masyarakatnya tergolong rendah, tingkat kemiskinan tinggi, mayoritas penduduknya berusia muda, tingkat pengangguran tinggi, dan sebagian besar warganya menjadi pekerja migran.

    Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan verifikasi lapangan terkait pelaksanaan Desa Binaan Imigrasi dan Petugas Imigrasi Pembina Desa di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Jumat (19/9).

    Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok Imam Setiawan yang didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Imigrasi Daerah Khusus Jakarta Pamuji Raharja menyampaikan pemaparan seputar Desa Binaan Imigrasi.

    Turut hadir pula Direktur Intelijen Keimigrasin Kombes Pol. Agus Waluyo dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP Muhammad Rullyandi.

    Rombongan tersebut mengunjungi salah satu Kelurahan Desa Binaan, yaitu Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak kelurahan terkait desa binaan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bangunan Gifted School Cawang akan difungsikan jadi SMP dan SKB

    Bangunan Gifted School Cawang akan difungsikan jadi SMP dan SKB

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengalihfungsikan bangunan Gifted School di Cawang, Jakarta Timur, menjadi dua fasilitas pendidikan baru, yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengaku telah mendapat laporan dari warga yang mengatakan bangunan tersebut tidak lagi terawat.

    “Saya ingin agar semua fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta itu betul-betul bisa termanfaatkan secara baik. Saya mendapatkan laporan dari masyarakat, ini belum termanfaatkan secara baik,” kata Pramono setelah meninjau Gifted School di Cawang, Jakarta Timur, Jumat.

    Setelah berdiskusi dengan warga, lurah, dan jajaran dinas terkait, Pramono memutuskan gedung tersebut difungsikan menjadi SKB untuk anak-anak putus sekolah, serta SMP baru bagi warga sekitar.

    Menurut dia, kapasitas bangunan yang memiliki 15 ruang kelas, asrama, serta fasilitas pendukung lainnya itu cukup memadai untuk dijadikan sebagai SMP dan SKB.

    Dia juga memerintahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar menyiapkan anggaran revitalisasi, termasuk evaluasi keberadaan kolam renang di area sekolah.

    “Saya sudah minta kepada Ibu Kepala Dinas (Pendidikan) untuk menyiapkan anggarannya, supaya ini segera dilakukan renovasi, termasuk kolam renang. Kalau perlu diubah fungsinya, silahkan,” ujar Pramono.

    Gifted School awalnya dirancang untuk menampung siswa-siswa berkemampuan akademik tinggi dari keluarga tidak mampu. Namun, program tersebut tidak berjalan optimal karena kondisi dan lingkungan yang dinilai kurang mendukung.

    Gedung itu juga sempat dipakai sementara oleh SMK, namun saat ini sudah kosong setelah sekolah tersebut pindah.

    Pramono menegaskan pemanfaatan ulang harus segera dilakukan agar aset tersebut tidak mubazir.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daftar KAJJ yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada Jumat dan HUT TNI

    Daftar KAJJ yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada Jumat dan HUT TNI

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta memberlakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di Stasiun Jatinegara saat kegiatan perayaan HUT ke-80 TNI pada Jumat dan Minggu, 5 Oktober 2025.

    “Penyesuaian pola operasi berupa BLB ini ditetapkan untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mengantisipasi potensi kepadatan penumpang dan lalu lintas di sekitar Stasiun Gambir,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat.

    Seperti diketahui, kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Jumat dan Minggu, 5 Oktober 2025.

    Oleh karena itu, sambung dia, dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, maka penumpang memiliki alternatif yang lebih mudah untuk naik dan turun KA.

    KAJJ yang berhenti di Stasiun Jatinegara terdiri dari yang yang berangkat dan datang. Untuk KAJJ yang berangkat pada Jumat, yakni KA Argo Semeru (nomor 6), KA Purwojaya (50F), KA Parahyangan (132), KA Taksaka (46),KA Argo Bromo Anggrek (2), dan KA Argo Dwipangga (16).

    Lalu, KA Gunungjati (118), PLB Batavia (7006), KA Sembrani (40), KA Manahan (62), KA Cakrabuana (122),KA Purwojaya (58F),KA Taksaka (44), KA Brawijaya (38), dan KA Bima (8).

    Sementara KAJJ yang datang pada Jumat, yaitu KA Purwojaya (53F), KA Parahyangan Fakultatif (141F), KA Taksaka (43), KA Argo Lawu (13), dan KA Argo Bromo Anggrek (1).

    Selanjutnya, KAJJ yang berangkat pada 5 Oktober 2025, antara lain KA Argo Semeru (6), KA Purwojaya (50F), KA Purwojaya (58F), KA Purwojaya (54), KA Parahyangan (132), KA Taksaka (46), KA Taksaka (44),KA Taksaka (48) dan KA Argo Bromo Anggrek (2).

    Kemudian, KA Argo Bromo Anggrek (4), KA Argo Dwipangga (16), KA Gunungjati (118), KA Gunungjati (120), PLB Batavia (7006),KA Sembrani (40),KA Sembrani (42),KA Manahan (62), KA Manahan (64), KA Cakrabuana (122), KA Cakrabuana (124),KA Brawijaya (38), KA Bima (8), KA Gajayana (36), KA Pandalungan (32), KA Argo Lawu (14) dan KA Argo Anjasmoro (30F).

    Berikutnya, KAJJ yang datang pada 5 Oktober 2025, yaitu KA Purwojaya (53F),KA Parahyangan Fakultatif (141F), KA Taksaka (43), KA Argo Lawu (13), KA Argo Bromo Anggrek (1), KA Cakrabuana (123), dan KA Taksaka (47)

    KAI Daop 1 Jakarta mengimbau seluruh calon penumpang agar memperhatikan kembali jadwal keberangkatan KA serta menyesuaikan titik naik atau turun penumpang dengan adanya pemberlakuan BLB di Stasiun Jatinegara.

    “Kami harapkan pengguna jasa kereta api dapat memanfaatkan pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara agar perjalanan menuju atau dari Jakarta menjadi lebih lancar, khususnya di tengah adanya kegiatan besar perayaan HUT TNI ke-80,” imbau Ixfan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan pengusaha UMKM ikut sosialisasi kredit program perumahan

    Ratusan pengusaha UMKM ikut sosialisasi kredit program perumahan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 500 pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari 10 kecamatan di wilayah Jakarta Selatan dan pengusaha material serta penyedia jasa konstruksi mengikuti Sosialiasasi Kredit Program Perumahan.

    “Sosialisasi ini adalah untuk para pelaku usaha atau UMKM agar bisa mengajukan kredit perumahan dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Selatan Tomy Fudihartono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan kegiatan yang mengangkat tema “Membangun Hunian, Menggerakkan Usaha, Memajukan Indonesia” tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

    “Selama ini, KUR itu hanya digunakan untuk permodalan, tetapi sekarang bisa menjadi sarana dan prasarana permodalan, seperti meningkatkan tempat usahanya dan lain-lain,” ujar Tomy.

    Menurut dia, terdapat empat bank pendukung dalam program kredit tersebut, yaitu Bank Mandiri, BTN, BNI dan BSI. Keempat bank itu mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat sekitar 1-5 persen terhadap kebijakan peningkatan KUR atau Kredit Program Perumahan (KPP) itu sendiri.

    Dia pun berharap program tersebut dapat membantu pelaku usaha di Jakarta Selatan untuk meningkatkan sarana dan prasarana mereka sehingga hasil usahanya lebih baik lagi.

    “Contohnya, yang tadinya tempat masaknya terbatas, dengan adanya atau mengikuti KUR ini otomatis bisa lebih meningkat lagi,” tutur Tomy.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Sri Haryati mengungkapkan program KUR khusus sektor perumahan itu baru pertama kali diadakan.

    Dalam sosialisasi program tersebut, dia menuturkan jika ada peserta yang tertarik, maka akan dilakukan pendataan sehingga dapat mengambil kredit tersebut.

    “Jadi, bila bapak ibu para pelaku UMKM mau merenovasi rumah atau tempat usahanya, mau beli rumah lagi, itu bisa dengan kredit program perumahan ini dengan bunga 6 persen saja,” ungkap Sri.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI gelar pemutihan ijazah tahap 4 untuk 1.238 peserta didik

    Pemprov DKI gelar pemutihan ijazah tahap 4 untuk 1.238 peserta didik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar program pemutihan ijazah tahap ke-4 gelombang ke-2 kepada 1.238 peserta didik dari seluruh wilayah Jakarta dengan nilai total bantuan sebesar Rp4.130.546.250.

    “Harapan saya secara pribadi sebagai Gubernur Jakarta, mudah-mudahan bantuan pemutihan ijazah ini akan bermanfaat bagi saudara dan keluarga di masa depan, bukan hanya di hari ini, tetapi di masa depan,” kata Pramono saat membuka acara Penyerahan Bantuan Pemutihan Ijazah Tahap IV di SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius, Jakarta Utara, Jumat.

    Meski mengaku sedang dalam kondisi kurang sehat, Pramono sengaja meluangkan waktunya untuk tetap menghadiri acara tersebut.

    Bagi dia, acara penyerahan bantuan pemutihan ijazah itu adalah momen yang sudah ditunggu-tunggu. Ia pun mengaku senang bertemu dengan para peserta didik dan mendengarkan cerita mereka.

    “Program ini adalah program yang memang benar-benar saya secara langsung memperhatikan. Walau hari ini saya terus terang demam, tetapi saya bela-belain untuk datang karena memang ini adalah program yang membuat saya menjadi lebih semangat,” ujar Pramono.

    Pada kesempatan yang sama, Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan bantuan pemutihan ijazah pada hari ini disalurkan kepada 1.238 peserta didik dengan nilai bantuan mencapai Rp4.130.546.250.

    Dia merinci penerima bantuan itu terdiri dari 45 siswa SD, 266 siswa SMP, 147 siswa SMA, 759 siswa SMK, dan 21 siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

    Dengan demikian, sambung dia, program pemutihan ijazah telah terealisasi dari tahap satu hingga empat dengan total keseluruhan penerima 3.297 peserta didik dan jumlah bantuan sebesar Rp12.088.614.021.

    “Program ini terselenggara melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Baznas Bazis DKI Jakarta,” terang Nahdiana.

    Seperti diketahui, Pemprov DKI menargetkan sebanyak 6.654 ijazah diputihkan melalui program pemutihan ijazah pada 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Progres MRT Fase 2A lampui setengah jalan

    Progres MRT Fase 2A lampui setengah jalan

    Pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A jalur utara-selatan mencapai lebih dari 50 persen di tiap paket pengerjaan. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2029.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI tampung aspirasi pedagang soal Raperda KTR

    Pemprov DKI tampung aspirasi pedagang soal Raperda KTR

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Sub Kelompok Peraturan Perundang-undangan Bidang Kesehatan Rakyat Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta Afifi mengatakan pihaknya masih terus menampung aspirasi pedagang kecil hingga pelaku UMKM terkait Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Raperda KTR).

    Menurut dia, sebelum disahkan dalam Rapat Paripurna, pihaknya masih bersikap dinamis terkait Raperda KTR agar tidak merugikan pedagang, sesuai dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    “Setelah selesai pembahasan di Pansus (Panitia Khusus), akan kami sampaikan ke Pak Gubernur, dan kalau memungkinkan akan dirapimkan agar masukan semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait itu bisa kita serap,” ujar Afifi di Jakarta, Jumat.

    Pada prinsipnya, lanjut dia, draft raperda tersebut masih terbuka sehingga masih dapat menampung segala masukan dari masyarakat.

    Setelah itu, eksekutif kemudian memetakan seluruh masukan tersebut dan dirapatkan bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Pendapatan Daerah, dan pihak-pihak terkait lainnya.

    Sebelumnya, terlihat sejumlah pedagang membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap finalisasi Raperda KTR di depan kantor DPRD DKI Jakarta .

    Spanduk itu di antaranya bertuliskan “DPRD DKI Jakarta Anak Tirikan Pedagang Kecil Ibu Kota, Perda KTR Nihil Keadilan, Suara Pedagang Diabaikan” dan “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Turut Berdukacita atas Matinya Hati Nurani dan Kepedulin DPRD DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan kepada Nasib Pedagang Kecil”.

    Aspirasi itu disampaikan oleh pedagang terkait hasil finalisasi Panitia Khusus Raperda KTR yang tetap meloloskan pasal-pasal larangan penjualan yang dinilai memberatkan mereka.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.