Category: Antaranews.com Nasional

  • Polda Metro Jaya bakal paparkan hasil penyelidikan kematian Arya Daru

    Polda Metro Jaya bakal paparkan hasil penyelidikan kematian Arya Daru

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya bakal memaparkan semua hasil penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP).

    Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan pemaparan tersebut akan direncanakan pada Kamis (16/10).

    “Untuk memaparkan segala suatu hasil, mulai dari olah TKP sampai dengan penyelidikan hingga hari ini,” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya juga akan memaparkan bagaimana metode mencari, serta cara untuk menemukan barang bukti handphone korban yang masih ada.

    Sementara itu, kuasa hukum pihak keluarga ADP yang diwakili oleh Dwi Librianto menjelaskan pihaknya akan meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mengecek dari mulai tempat kos.

    “Untuk melihat urutannya bagaimana, sehingga pada saat kita memaparkan, kami sudah dapat gambaran,” katanya.

    Kuasa hukum ADP lainnya, Mira Widyawati mengatakan Polda Metro Jaya juga memperbolehkan dan mengizinkan untuk membawa ahli dari pihak keluarga, seperti ahli forensik, CCTV, IT, dan psikolog.

    “Artinya kita akan ada, ahli pembanding, pada saat nanti diskusi dengan pihak penyelidik,” katanya.

    Sebelumnya, pihak keluarga almarhum Arya Daru menyambangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan dan memberikan sejumlah data terbaru terkait kematian diplomat muda tersebut.

    “Kedatangan kami ke sini, pertama, adalah menyampaikan surat. Ada beberapa hal yang kita mintakan, misalnya mengenai data-data, dan kami disambut baik oleh tim Resmob dan dari humas juga dengan baik,” kata Dwi Librianto, Senin (6/10).

    Dwi menjelaskan pihaknya telah berdiskusi dengan Polda Metro Jaya untuk bersama-sama membahas langkah selanjutnya terkait kasus tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono sebut RDF Rorotan mulai diuji coba dalam skala kecil

    Pramono sebut RDF Rorotan mulai diuji coba dalam skala kecil

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan sudah mulai melakukan komisioning dalam skala kecil.

    “Kita sekarang ini sebenarnya sudah mulai melakukan komisioning. Tetapi memang skalanya itu belum skala yang besar. Skalanya antara 100 sampai dengan 200 ton,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.

    Hingga saat ini komisioning di RDF Rorotan berjalan dengan baik. Proses komisioning itu juga telah mengundang masyarakat setempat untuk melihat langsung.

    Kendati demikian, Pramono ingin proses pengolahan sampah di RDF Rorotan bisa lebih dari 1.000 hingga 1.500 ton.

    “Kalau itu bisa dilakukan dan kemudian tidak menimbulkan efek bau dan sebagainya, saya yakin pasti bahwa apa yang sudah kita lakukan perbaikan di Rorotan dengan memasang deodorizer (pembersih aktif) bisa mengurangi persoalan yang dikeluhkan masyarakat,” paparnya.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan uji coba RDF Rorotan dijadwalkan minggu depan jika sudah tak ada kendala.

    “Di minggu depan (uji coba dimulai) kalau memang kita benar-benar preparenya sudah bagus. Kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar. Kita undang masyarakat, supaya tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9).

    Asep sempat menargetkan RDF Rorotan resmi beroperasi pada 24 September. Namun, pengoperasian RDF Rorotan masih mendapat penolakan dari warga sekitar. Untuk meredam suasana, DLH DKI Jakarta pun akhirnya membatalkan peresmian RDF Rorotan.

    Jika situasi sudah mereda, lanjut Asep, pihaknya akan mengupayakan untuk melakukan uji komisional yang lebih masif.

    “Kalau memang kita benar-benar prepare-nya sudah bagus, kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar, kita undang masyarakat, supaya tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satu ODGJ tewas dalam kebakaran rumah di Tambora Jakbar

    Satu ODGJ tewas dalam kebakaran rumah di Tambora Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat.

    “Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di lokasi, Jumat.

    Syarif menuturkan, ada lima unit rumah yang ludes terbakar dalam insiden itu.

    “Jadi ada lima rumah, terus penghuninya ada 11 orang. Satu orang tewas dan ada beberapa luka lecet sedikit,” kata Syarif.

    Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.

    Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.

    “Info awal kebakaran tadi pukul 09.30 WIB dan sekarang sudah selesai proses pemadaman,” ujarnya.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 15.00 WIB, empat dari lima unit rumah yang terbakar rata dengan tanah, sementara satu rumah lainnya terkena dampak yang cukup parah.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Atasi banjir, Pemkot Surabaya bangun  bozem pengendali banjir

    Atasi banjir, Pemkot Surabaya bangun bozem pengendali banjir

    Kamis, 9 Oktober 2025 13:58 WIB

    Foto udara alat berat mengeruk tanah untuk menyelesaikan pembangunan bozem di kawasan Ketintang Permai, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025). Pemkot Surabaya membangun empat bozem baru di empat lokasi berbeda, yakni di Taman Kendangsari, Kebonsari Baru Selatan, Ketintang Permai dan Tengger Kandangan sebagai upaya untuk mengendalikan atau meminimalisir banjir di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU

    Foto udara alat berat mengeruk tanah untuk menyelesaikan pembangunan bozem di kawasan Ketintang Permai, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025). Pemkot Surabaya membangun empat bozem baru di empat lokasi berbeda, yakni di Taman Kendangsari, Kebonsari Baru Selatan, Ketintang Permai dan Tengger Kandangan sebagai upaya untuk mengendalikan atau meminimalisir banjir di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi sebut jasad tanpa identitas merupakan korban kapal tenggelam

    Polisi sebut jasad tanpa identitas merupakan korban kapal tenggelam

    Jakarta (ANTARA) – Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Arga Dija Putra menyatakan jasad yang ditemukan nelayan tanpa identitas merupakan korban terakhir yang hilang pada peristiwa tenggelamnya KM Usaha Baru di Pulau Bokor pada Selasa (7/10).

    “Jasad tersebut diduga Korban KM Usaha Baru, atas nama Jaenudin MZ (Udin) yang hilang pada hari Selasa (7/10) dikarenakan kapal tenggelam,” kata Arga di Jakarta, Jumat

    Menurut dia, saat ini jasad tersebut sudah dibawa oleh pihak keluarga.

    Dia mengatakan jasad pria berusia 35 tahun itu ditemukan mengenakan sweater dan celana pendek hitam.

    Nelayan yang menemukan jasad tersebut kemudian melapor ke Polsek Kepulauan Seribu Selatan, dan langsung dievakuasi bersama dengan pihak damkar.

    Sebelumnya, nelayan yang sedang melaut menemukan sesosok jasad pria mengambang di perairan Pulau Pari, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Kamis (9/10) pagi.

    “Jasad tersebut mengambang dan dilaporkan ke pos polisi terdekat, lalu dilakukan evakuasi,” ujar Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu AKP Santri Dirga Setadatri di Jakarta, Kamis.

    Dia menyampaikan jasad itu ditemukan oleh nelayan pada pukul 09.00 WIB dengan kondisi sudah membengkak dan hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

    “Dari bentukan fisik, jasad ini sudah meninggal dunia lebih dari satu hari,” ucap Dirga.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    “Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Pompa mobile tersebut digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak dapat dicapai dengan pompa stasioner.

    Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan sejumlah rumah pompa beserta pintu air, antara lain Pintu Air Marina, Pompa/Polder Kali Asin, Pompa Ancol, Pompa Junction PIK, Pompa Muara Angke, Pompa Pasar Ikan, dan Pompa Tanjungan.

    “Dinas SDA juga menyiagakan satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali,” kata Yursid.

    Berdasarkan hasil pemodelan kondisi penurunan tanah, sambung dia, kenaikan air muka laut (sea level rise), elevasi pesisir, dan pasang surut Teluk Jakarta, wilayah utara Jakarta teridentifikasi aman dari potensi banjir rob pada Oktober 2025.

    Dinas SDA DKI menyatakan potensi banjir rob pada Oktober tahun ini bergantung pada laju penurunan permukaan tanah serta upaya penanggulangan yang dilakukan.

    Potensi banjir pesisir atau rob justru berasal fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan purnama (perigee). Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob pada 8-15 Oktober 2025.

    “Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mengalami kondisi darurat,” tutur Yursid.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DLH DKI sediakan layanan pengangkutan sampah “bulky waste” berukuran besar

    DLH DKI sediakan layanan pengangkutan sampah “bulky waste” berukuran besar

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyediakan layanan bagi warga Jakarta yang membutuhkan bantuan pengangkutan sampah berukuran besar (bulky waste) melalui laman resmi DLH DKI, yakni lingkunganhidup.jakarta.go.id.

    “Layanan ini hadir untuk mencegah pembuangan sembarangan bulky waste yang berpotensi mencemari lingkungan, menyumbat saluran air, dan menumpuk di sungai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswato dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Warga nantinya dapat memilih menu “Layanan” dan klik sub-menu “Bulky Waste”. Setelah itu, warga diminta mengisi data diri dan formulir permohonan pengangkutan.

    Permohonan yang masuk akan diverifikasi oleh tim DLH. Jika disetujui, maka petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota/Kabupaten Administrasi atau Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan terkait akan menjemput sampah langsung ke lokasi pemohon.

    Alternatif lainnya, warga juga dapat mengantarkan sendiri sampah besar itu ke titik pengumpulan yang telah ditentukan.

    Menurut Asep, layanan itu bertujuan membantu warga Jakarta membuang barang-barang besar yang sudah tidak terpakai secara tepat dan bertanggung jawab, seperti kasur, sofa, meja, lemari, dan peralatan rumah tangga lainnya.

    Melalui platform digital di laman resmi DLH itu, warga dapat mengajukan permohonan penjemputan sekaligus melacak status pengangkutan layaknya layanan pengiriman di lokapsar (marketplace).

    Sementara itu, untuk memastikan transparansi, warga dapat memantau seluruh prosesnya melalui fitur “Lacak” pada tautan lingkunganhidup.jakarta.go.id/bulky/lacak. Fitur ini memungkinkan pemohon melihat status penjemputan secara nyata (real time), mulai dari proses validasi hingga penyelesaian pengangkutan.

    Asep mengatakan sistem tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan sampah.

    Dengan begitu, dia pun berharap masyarakat tidak lagi membuang barang-barang besar secara sembarangan.

    “Kami ingin memastikan sampah berukuran besar bisa ditangani secara cepat, transparan, dan ramah lingkungan. Dengan platform ini, warga didorong untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah demi terwujudnya Jakarta yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Asep.

    Dia menambahkan, selain layanan Pengangkutan Sampah Bulky Waste, DLH DKI juga menyediakan layanan Penjemputan Sampah Elektronik yang semuanya bebas biaya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Terdapat beberapa komponen pertanyaan yang menjadi fokus skrining, yakni pemeriksaan penurunan kognitif, pemeriksaan terkait keterbatasan mobilitas, pemeriksaan risiko malnutrisi, pemeriksaan gangguan penglihatan, pemeriksaan gangguan pendengaran, dan pemeriksaan gejala depresi.

    Dia menyampaikan layanan kesehatan jiwa di posyandu lansia berfokus pada deteksi dini, edukasi, dan promosi kesehatan jiwa mereka.

    “Posyandu tidak melakukan terapi atau pengobatan langsung. Lansia yang teridentifikasi memiliki gejala gangguan jiwa dirujuk ke puskesmas untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan,” ujar Puji.

    Sejak 2024, Pemprov DKI menghadirkan layanan kesehatan jiwa di posyandu berbagai kelompok usia, mulai dari anak hingga lansia, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan jiwa bagi warga Jakarta.

    Kader di posyandu pun tidak hanya melayani terkait gizi dan imunisasi, tetapi juga memberikan edukasi serta dukungan awal bagi warga yang membutuhkan bantuan psikologis.

    “Kapasitas atau kompetensi kader harus naik. Upaya kami juga peningkatan kompetensi (kader posyandu),” tutur Puji.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dinkes DKI ingatkan lansia rentan kena depresi

    Dinkes DKI ingatkan lansia rentan kena depresi

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan lansia merupakan kelompok usia yang rentan terkena depresi, salah satunya karena keterbatasan fisik mereka.

    “Banyak hal lansia itu bisa kenapa depresi. Dari penyakit fisiknya bisa menyebabkan depresi juga, keterbatasan fisik, dia di rumah, ditinggal itu juga bisa depresi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Merujuk data Posyandu Lansia di daerah Pancoran, Jakarta Selatan, dari 83.832 lansia yang telah diperiksa, ditemukan 1.184 lansia (1,4 persen) dengan indikasi depresi berdasarkan hasil Skrining Kognitif dan Depresi Lansia (SKILAS).

    Menurut dia, selain karena penyakit fisik, penyebab lainnya, yaitu sebagian dari mereka mulai mengalami demensia (penurunan fungsi kognitif), kemudian bertengkar dengan keluarga dan berujung menyebabkan mereka depresi.

    “Lalu, karena tidak ada teman, biasanya mereka butuh dukungan peer (teman sebaya),” ujar Puji.

    Depresi, sambung dia, dapat ditandai dengan kesedihan berkepanjangan, kehilangan minat serta gejala fisik, seperti gangguan tidur dan nafsu makan.

    Agar tak mengalami depresi, Puji menyarankan agar mengunjungi posyandu lansia. Di sana, lansia bisa mendapatkan informasi pola makan sehat, aktivitas fisik, kiat menjaga kesehatan serta mencegah penyakit sesuai kondisi dan kebutuhan.

    Selain itu, mereka juga dapat mengetahui risiko masalah kesehatan, seperti hipertensi, diabetes, tuberkulosis (TB), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan skrining risiko ketidakmampuan menjalankan aktivitas.

    Di posyandu lansia, mereka juga sekaligus mendapatkan tempat bersosialiasi sehingga mengurangi rasa kesepian sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

    “Ikut posyandu lansia, supaya mereka punya teman,” ucap Puji.

    Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI, jumlah lansia pada semester I-2025 mencapai 1,1 juta orang, atau sekitar 10,6 persen dari total penduduk di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi lakukan olah TKP terkait kasus penjambretan pewarta ANTARA

    Polisi lakukan olah TKP terkait kasus penjambretan pewarta ANTARA

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait kasus penjambretan yang dialami pewarta ANTARA.

    “Kami sudah menindaklanjuti informasi adanya kejadian penjambretan Jl. Bungur 17 Kemayoran,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan saksi mata mengaku mendengar teriakan dari korban dan langsung mengejar pelaku penjambretan itu, namun tidak terkejar.

    Menurut dia, saksi tidak bisa mengejar pelaku tersebut karena kabur menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi, mengarah ke Jalan Bungur dan arah Senen, Jakarta Pusat.

    “Saksi mendengar teriakan maling, maling, sekitar jam 19.00 WIB. Selanjutnya, saksi langsung mengejar pelaku, tetapi tidak terkejar,” ujar Ruslan.

    Petugas pun meminta agar korban segera melaporkan kasus tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti lebih jauh.

    Sementara itu, korban bernama Agatha Olivia Victoria yang merupakan pewarta Kantor Berita ANTARA itu mengatakan ia langsung menuju ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk membuat laporan penjambretan.

    “Saya lagi mau ke Polres,” kata Agatha saat dikonfirmasi.

    Sebelumnya, Agatha menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, setelah ia meliput di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jalan Bungur, Jakarta Pusat.

    Berdasarkan pengakuannya, saat itu dia pulang dengan berjalan kaki dari pengadilan ke Stasiun Kereta Kemayoran.

    Dia lalu memutuskan untuk berjalan melewati Jalan Bungur Besar 17 yang berseberangan dengan gedung pengadilan.

    Jalan yang berada di dekat Pasar Kombongan itu dia pilih karena memiliki akses tembus ke arah Stasiun Kemayoran.

    Dia mengatakan jalan tersebut sebenarnya buntu untuk dilalui kendaraan, namun di ujung jalan masih bisa dilewati pejalan kaki.

    Saat masuk ke Jalan Bungur Besar 17, dia melihat sesosok pria berperawakan sedikit berisi, menggunakan kaus gelap dan celana pendek melaju dengan sepeda motor jenis kopling dari dalam gang ke arah jalan raya.

    Dia menghampiri Agatha yang saat itu sedang memegang telepon seluler sambil berjalan masuk ke dalam Jalan Bungur Besar 17.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.