Category: Antaranews.com Nasional

  • Pemerintah didesak prioritaskan penerapan cukai MBDK 

    Pemerintah didesak prioritaskan penerapan cukai MBDK 

    Jakarta (ANTARA) – Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia mendesak agar pemerintah memprioritaskan penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dalam rangka menekan peningkatan penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas, diabetes, dan gagal ginjal.

    “Anak muda dan remaja kini menjadi korban penyakit tidak menular akibat konsumsi gula berlebih, termasuk dari minuman berpemanis,” kata Ketua Fakta Indonesia, Ary Subagio Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Ary menyesalkan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyampaikan bahwa pemerintah belum berencana menerapkan cukai MBDK pada tahun 2026.

    Ia menilai, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah lebih berpihak pada kepentingan industri dibandingkan dengan kesehatan masyarakat.

    “Pernyataan itu sangat disayangkan dan terkesan mementingkan industri serta mengabaikan hak kesehatan masyarakat,” ujarnya.

    Ary mengingatkan, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK), kebijakan tersebut telah resmi menjadi bagian dari program penyusunan Peraturan Pemerintah (PP). Tujuannya adalah untuk mengendalikan konsumsi minuman berpemanis yang akan diberlakukan pada tahun 2026.

    Menurut dia, penundaan penerapan cukai MBDK bertentangan dengan semangat pemerintah dalam menekan peningkatan penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas, diabetes, dan gagal ginjal.

    “Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak mencapai 1.645 jiwa per Januari 2023,” kata dia.

    Fakta Indonesia bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) juga pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal yang disurvei sebanyak 117 responden terdiagnosis akibat Diabetes Melitus Tipe 2, salah satunya dipicu konsumsi tinggi gula dari minuman berpemanis dalam kemasan.

    “Selain itu, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan hampir separuh penduduk berusia tiga tahun ke atas mengonsumsi minuman berpemanis lebih dari satu kali sehari,” ucapnya.

    Ary mengingatkan, dalam audiensi FAKTA dan CISDI dengan Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, pada 2 Oktober 2025. Pada kesempatan itu, Misbakhun menyebut bahwa cukai MBDK harus sudah diterapkan tahun depan.

    “Namun, pernyataan terbaru Menkeu justru menimbulkan kesan ketidakpastian dan bertentangan dengan kesepakatan antara eksekutif dan legislatif. Padahal, dalam Program Legislasi Pemerintah (Progsun) 2025, penerapan cukai MBDK sudah ditetapkan dan bahkan tercantum dalam APBN,” katanya.

    Menurut Ary, jika pemerintah tidak menjalankan amanat Keppres tersebut pada 2026, maka hal itu menunjukkan ketidakhadiran negara dalam melindungi rakyatnya dari ancaman penyakit akibat konsumsi gula berlebih.

    “Penundaan penerapan cukai MBDK sama saja dengan menunggu bom waktu meningkatnya kasus penyakit tidak menular dan membengkaknya biaya kesehatan. Ini jelas bertentangan dengan visi SDM unggul sebagaimana Nawacita Presiden,” kata Ary.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakbar kerahkan Satpol PP cegah tawuran di Rusun Pesakih

    Pemkot Jakbar kerahkan Satpol PP cegah tawuran di Rusun Pesakih

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengerahkan personel Satpol PP di sejumlah titik untuk mencegah aksi tawuran remaja di sekitar Rusun Pesakih, Duri Kosambi, Cengkareng.

    “Kami menempatkan petugas Satpol PP Kecamatan dan Kelurahan, bersama unsur aparat keamanan lainnya di titik-titik rawan tawuran,” kata Camat Cengkareng Ahmad Faqih, Selasa, menanggapi tawuran remaja yang kerap terjadi di Rusun Pesakih, Duri Kosambi, Cengkareng.

    Menurut dia, tawuran remaja merupakan imbas tidak efektifnya sejumlah lembaga yang seharusnya melakukan pembinaan dan pendidikan mental kepada anak-anak.

    “Cara mencegah tawuran, dengan memberikan pendidikan mental, spiritual, kedisiplinan, nasionalisme dan patriotisme melalui lembaga-lembaga kompeten seperti Paskibra, PMR, karang taruna dan Pramuka,” kata Faqih.

    Oleh karena itu, dia meminta Majelis Pembina Pramuka Cabang (Mabicab) Jakarta Barat untuk menjadikan wilayah Cengkareng sebagai pilot project kegiatan Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib bagi siswa. Jadi semua siswa dari jenjang SD, SMP, SMA/K wajib mengikuti kegiatan pramuka.

    Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto menerangkan bahwa masalah tawuran remaja itu bukan semata-mata menjadi bagian tugas Satpol PP.

    “Penanganannya pada tingkat pengendali di wilayah. Jadi mereka berkolaborasi dengan semua elemen, mulai dari unsur tiga pilar, dunia pendidikan, pengurus RT dan RW serta lainnya untuk mengatasi permasalah tersebut. Jadi bukan hanya Satpol PP, tapi pembinaan dan pencegahannya menjadi tanggungjawab bersama,” jelasnya.

    Diketahui, viral di media sosial aksi tawuran yang kerap dilakukan sekelompok remaja di sekitar Rumah Susun (Rusun) Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Aksi itu itu membuat warga resah. Kesaksian sejumlah warga, frekuensi terjadinya tawuran di lokasi itu kembali marak beberapa pekan belakangan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi dalami motif pelaku habisi nyawa anak perempuan di Cilincing

    Polisi dalami motif pelaku habisi nyawa anak perempuan di Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian tengah mendalami motif pelaku MR (16) yang tega menghabisi nyawa anak perempuan berinisial VI (11) yang merupakan siswa kelas 6 SD di kamar pelaku di Kampung Sepatan RT 018/RW 005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (13/10).

    “Untuk motif pelaku melakukan aksi pidana ini masih kami dalami ya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan saat ini pelaku MR sudah berada di Mapolres Jakarta Utara dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.

    “Kami juga masih menunggu hasil visum yang dilakukan tim ahli dari RS Polri untuk menjelaskan secara scientific penyebab kematian korban,” kata dia.

    Menurut dia, dari pemeriksaan luar diketahui korban VI ini diduga meninggal kehabisan nafas akibat kekerasan yang dilakukan pelaku.

    “Korban ini dibunuh dan setelah itu pelaku melakukan pelecehan,” kata dia

    Petugas juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang ada di lokasi mulai dari kabel, bantal, serta barang lain yang dibutuhkan sebagai alat pembuktian.

    Aksi pidana ini berawal dari pelaku menjanjikan akan membelikan korban pakaian dan kemudian pelaku berpura-pura akan mengambil uang di dalam kamarnya.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke dalam kamar yang ada di dalam rumah pelaku.

    “Pelaku mengimingi-imingi korban, sehingga korban diajak ke kamar pelaku. Di kamar pelaku itulah korban dilakukan kekerasan sehingga korban meninggal dunia,” kata dia.

    Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 adalah perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena pelaku masih dalam kategori anak berhadapan dengan hukum.

    “Pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksinasi 137 hewan penular rabies (HPR) secara serentak di enam kelurahan di wilayah itu.

    “Total hari ini ada sebanyak 137 HPR divaksinasi, yakni kucing, anjing dan kera. Paling banyak yang divaksinasi tadi kucing sebanyak 130 ekor,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit di Jakarta, Selasa.

    Enam kelurahan itu, yakni Kelurahan Kalianyar (Kecamatan Tambora), Kelurahan Jelambar Baru (Kecamatan Grogol Petamburan), Kelurahan Kelapa Dua (Kecamatan Kebon Jeruk), Kelurahan Kembangan Utara (Kecamatan Kembangan), Kelurahan Rawa Buaya (Kecamatan Cengkareng), dan Kelurahan Pegadungan (Kecamatan Kalideres).

    Kegiatan vaksinasi, kata Novy, akan terus dilaksanakan secara bertahap ke seluruh kelurahan di Jakarta Barat. Sedangkan sejak Januari hingga Oktober ini, telah divaksinasi sebanyak 8.896 ekor HPR.

    “Target tahun ini sebanyak 9.236 HPR divaksinasi dan realisasinya sudah 97 persen. Kita optimistis bisa mencapai target,” ujar dia.

    Novy merinci, vaksinasi HPR di wilayah Kelurahan Kalianyar dilaksanakan di RW 03 dan hasilnya sebanyak 29 ekor kucing serta satu ekor anjing divaksinasi.

    “Kemudian di RW 12 Kelurahan Jelambar Baru, sebanyak 12 ekor kucing dan RW 03 Kelurahan Pegadungan sebanyak 18 ekor kucing,” kata dia.

    Lalu, di RW 08 Kelurahan Kelapa Dua sebanyak 24 ekor kucing dan tiga ekor anjing. Sedangkan di RW 02 Kelurahan Kembangan Utara sebanyak 11 ekor kucing 11 divaksinasi.

    “Kalau di RW 04 Kelurahan Rawa Buaya total sebanyak 37 ekor HPR divaksinasi. Terdiri dari 36 kucing dan satu kera,” ucap Novy.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakut ajak warga manfaatkan pemutihan ijazah

    Pemkot Jakut ajak warga manfaatkan pemutihan ijazah

    Jakarta (ANTARA) –

    Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mengajak warganya untuk memanfaatkan program pemutihan ijazah yang menjadi program prioritas Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam memastikan setiap warga memiliki akses yang setara terhadap pendidikan.

    “Program pemutihan ijazah ini adalah bukti nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat,” kata Hendra saat menyerahkan 12 ijazah hasil program pemutihan di halaman Kantor Kelurahan Lagoa, Jakut, Selasa.

    Menurut dia, kegiatan ini untuk membantu warga yang tidak dapat menebus ijazah karena kendala biaya. Dengan ijazah yang sudah ditebus, warga bisa kembali membuka peluang kerja atau melanjutkan pendidikan.

    “Ini langkah kecil yang membawa manfaat besar,” kata dia.

    Dirinya mengapresiasi kepada Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Kelurahan Lagoa dan Baznas (Bazis) DKI Jakarta yang turut berperan dalam membantu proses pengajuan dan pendanaan program ini.

    “Kolaborasi seperti ini penting. Mari terus dukung program-program pemerintah yang berpihak kepada rakyat, agar Jakarta semakin maju dan berkeadilan,” kata dia.

    Program pemutihan ijazah diharapkan terus berlanjut agar semakin banyak warga Jakarta Utara yang terbantu dan dapat menikmati manfaat pendidikan secara merata.

    Hingga tahap IV, sebanyak 3.297 ijazah telah diserahkan sepanjang tahun 2025 dengan nilai mencapai lebih dari Rp12 miliar di seluruh wilayah DKI Jakarta,

    Sementara, Staf Ahli Bidang Komunikasi Publik Pemprov DKI Jakarta, Chiko Hakim mengatakan bahwa upaya ini sejalan dengan visi Jakarta menuju kota global yang berkeadilan sosial.

    Ia menambahkan Jakarta tidak akan menjadi kota global jika masih ada warganya yang tidak memiliki pekerjaan.

    “Program ini menunjukkan bahwa Gubernur Pramono Anung berkomitmen menghadirkan solusi nyata melalui pendidikan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelajar tewas tenggelam, keluarga tepis korban terlibat tawuran

    Pelajar tewas tenggelam, keluarga tepis korban terlibat tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga pelajar berinisial MAM (17) yang tewas tenggelam di Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (10/10), menepis dugaan bahwa korban terlibat tawuran sebelum kabur dengan menceburkan diri ke Kali Green Crout.

    Kakak sulung korban, Candera Aferiadi (35), di Jakarta, Selasa, menegaskan bahwa adiknya bukan tipe anak yang suka tawuran.

    “Adik saya itu orangnya pendiam, tanggung jawab, dan sayang sama ibu. Dia tiap malam kerja jaga parkiran dari jam tujuh malam sampai tengah malam, baru pulang dan langsung tidur,” kata Candera di rumah korban.

    Candera menceritakan awal mula ia mendapatkan kabar duka tersebut. Sekitar pukul 17.00 WIB, seorang hansip datang ke rumahnya dan memberitahu bahwa terdapat seorang pelajar tenggelam di Kali Green Crout.

    “Pas saya lihat foto di grup Damkar, ternyata benar adik saya. Bajunya baju saya, yang sering dia pakai. Saya langsung ke lokasi, sudah ramai polisi dan petugas Damkar,” kata dia.

    Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, korban sempat berada di lokasi bersama teman-temannya sebelum kejadian. Ada kabar bahwa ia berusaha menghindari keributan yang diduga melibatkan pelajar lain, lalu terjatuh ke kali saat berlari.

    “Katanya dia sempat ngumpet, terus ketahuan, mungkin didorong, kepalanya duluan masuk ke kali. Tapi saya juga curiga, kok sampai dikejar sampai ke situ-situ,” kata Candera.

    Dia pun menyoroti kejanggalan di lokasi kejadian. Ia merasa warga yang seharusnya menjadi saksi mata, malah terlihat seperti menutupi sesuatu.

    “Kali itu kecil, enggak dalam. Waktu saya datang, warga bilang enggak tahu, tapi tiap ditanya jawabannya beda-beda. Saya curiga ada yang ditutupi,” katanya.

    Candera juga memastikan, bahwa jasad sang adik dalam kondisi yang utuh tanpa luka sedikit pun. Menurutnya, jika sang adik terlibat dalam tawuran, seharusnya terdapat luka akibat tawuran.

    “Saya sendiri yang mandiin. Enggak ada luka apa-apa, bersih kayak orang tidur, cuma lumpur keluar dari hidung. Kami enggak mau nuduh siapa-siapa, tapi kami ingin kebenaran. Jangan sampai ada lagi anak-anak yang jadi korban kayak gini,” pungkas dia.

    Sebelumnya, Kepolisian mengungkapkan bahwa seorang pelajar tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat (10/10), saat berusaha melarikan dari kejaran warga usai terlibat tawuran, pada Jumat (10/10).

    Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom mengatakan bahwa remaja berinisial MAM (17) itu melarikan diri bersama seorang temannya dengan menceburkan diri ke Kali Green Court.

    “Jadi mereka ini tawuran di sekitar lokasi. Warga yang kesal itu mengejar mereka. Nah, korban sama temannya ini kabur, panik, cebur ke kali,” kata Gultom saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (11/10).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakut fasilitasi ribuan lowongan bagi pencari kerja

    Pemkot Jakut fasilitasi ribuan lowongan bagi pencari kerja

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Jakarta Utara memfasilitasi ribuan lowongan kerja bagi para pencari kerja melalui Job Fest yang digelar di Gedung Serbaguna Gelora Sunter, Kecamatan Tanjung Priok yang digelar pada Selasa dan Rabu (15/10).

    “Total ada 3.971 lowongan pekerjaan (loker) tersedia di Job Fest Jakarta Utara,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat usai membuka Job Fest di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan ada du acara bagi pencari kerja untuk mengakses lowongan kerja yakni secara online dan offline yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Gelora Sunter, Tanjung Priok.

    Job Fest Jakarta Utara secara offline berlangsung selama dua hari mulai Selasa ini hingga Rabu (15/10). Sedangkan Job Fest Jakarta Utara online sudah dapat diakses pencari kerja mulai Senin (13/10) sampai Senin (20/10).

    Hendra pun mengapresiasi dan mendukung atas terlaksananya kembali Job Fest Jakarta Utara yang dapat menyerap pencari kerja.

    “Tentunya ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program pengurangan angka pengangguran yang berdampak pada meningkatnya angka kesejahteraan,” kata dia.

    Dirinya berharap melalui kegiatan tersebut dapat mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan yang diinginkan.

    “Mari kita doakan teman-teman yang sedang mencari pekerjaan ini, agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian mereka,” kata dia.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Dani Sudrajat mengatakan Job Fest Jakarta Utara ini merupakan kegiatan yang ketiga di tahun ini dengan tujuan untuk memfasilitasi para pencari kerja mendapatkan pekerjaan sesuai minat dan kebutuhan perusahaan.

    “Kegiatan hari ini berlangsung selama dua hari, dengan melibatkan 38 perusahaan dari berbagai sektor dan menyediakan 3.971 lowongan pekerjaan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imigrasi perketat pengawasan WNI ke negara rawan perdagangan orang

    Imigrasi perketat pengawasan WNI ke negara rawan perdagangan orang

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum DKI Jakarta memperketat pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang hendak berangkat ke negara-negara rawan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    “Imigrasi berupaya mencegah keberangkatan pekerja Indonesia yang berpotensi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) DKI Jakarta, Pamuji Raharja.

    Hal itu disampaikan Pamuji dalam diskusi terkait peran Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) di Jakarta, Selasa.

    Langkah ini dilakukan menyusul maraknya kasus eksploitasi tenaga kerja ilegal di kawasan Asia Tenggara. Kasus TPPO paling banyak melibatkan negara seperti Kamboja, Myanmar, Filipina dan Vietnam.

    Negara-negara tersebut menjadi lokasi rawan eksploitasi tenaga kerja ilegal Indonesia, terutama di pusat perjudian daring (online scam center) dan industri gelap.

    Namun, kata Pamuji, pengawasan terhadap keberangkatan calon pekerja ke negara-negara tersebut tidak mudah dilakukan karena kebijakan bebas visa bagi warga negara Indonesia (WNI).

    “Kalau ke Kamboja, Myanmar, Filipina dan Vietnam itu bebas visa. Jadi kita tidak tahu pasti tujuan keberangkatan mereka. Kadang mereka ke Malaysia dulu atau ke Singapura, baru lanjut ke negara tujuan sebenarnya,” kata dia.

    Selain itu, kondisi ini membuat pihak Imigrasi harus melakukan pengawasan berlapis, mulai dari tahap pengajuan paspor, penyuluhan masyarakat hingga pemeriksaan di bandara bagi calon penumpang yang hendak ke luar negeri.

    “Di bandara, kami juga melakukan sosialisasi kepada calon penumpang, tapi tetap menghormati privasi mereka,” ujar Pamuji.

    Selain memperketat pengawasan di bandara, petugas dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum DKI Jakarta juga telah melakukan pemetaan wilayah rawan yang berpotensi menjadi titik keberangkatan calon korban TPPO.

    Salah satunya di Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, yang baru-baru ini ditemukan dua korban perdagangan orang.

    Kasus di Cengkareng Timur terjadi sebelum program Desa Binaan dijalankan. “Karena itu, daerah-daerah seperti itu sekarang menjadi prioritas dalam sosialisasi dan pembinaan,” katanya.

    Pemetaan wilayah rawan ini dilakukan bersama Tim Pora dan pemerintah daerah setempat. “Jadi tidak hanya untuk warga lokal, tapi juga menyentuh pengawasan terhadap orang asing yang mungkin menyalahgunakan izin tinggal atau bekerja tanpa izin,” kata Pamuji.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Timur, Earias Wirawan menyebutkan, sebanyak 15 Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di wilayah Jakarta Timur dideportasi karena melakukan pelanggaran selama periode Januari-Mei 2025.

    Kasus pelanggaran tindakan administrasi keimigrasian (TAK) ditemukan 18 WNA, namun yang dideportasi ada 15 WNA. Sedangkan kasus pelanggaran WNA pada 2024 sebanyak 52 kasus.

    Tim Pora terdiri atas Kantor Keimigrasian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Dinas atau Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Jakpus tangkap pelaku penipuan modus bantu korban jadi polisi

    Polres Jakpus tangkap pelaku penipuan modus bantu korban jadi polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap seorang pria berinisial AR (31) yang diduga melakukan penipuan dengan modus janji palsu bisa memasukkan korban dan keluarganya menjadi anggota Polri.

    “Modus seperti ini mencoreng nama baik institusi. Ini bentuk kejahatan yang sangat merugikan masyarakat dan harus diberantas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, kejadian bermula pada periode Februari hingga Mei 2025 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Korban berinisial A (30), warga Tangerang, mengenal tersangka AR (31) yang mengaku sebagai staf anggota Komisi III DPR RI.

    Kemudian korban dimintai uang sebesar Rp750 juta oleh tersangka agar bisa menjadi anggota Polri.

    Korban mentransfer uang sebesar Rp750 juta ke rekening tersangka. Namun hingga proses seleksi selesai, tak satu pun dari yang dijanjikan lolos menjadi anggota Polri.

    Korban yang merasa tertipu melapor ke Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) pada 12 Oktober 2025.

    Kapolres Metro Jakpus menyatakan bahwa pelaku memanfaatkan nama besar institusi dan anggota dewan untuk menjalankan aksinya.

    “Kami tidak akan menolerir siapapun yang mencoba memanfaatkan posisi atau pengaruh untuk keuntungan pribadi dalam proses seleksi anggota Polri,” ujarnya.

    Ia menegaskan, pihak Kepolisian akan terus membongkar jaringan-jaringan dengan modus serupa.

    “Kami pastikan, siapapun yang bermain dalam praktik ilegal ini akan kami kejar dan tindak tegas,” katanya.

    Polri bukan lembaga yang bisa dimasuki dengan imbalan finansial. “Kami tegaskan lagi, seleksi Polri itu murni, gratis dan transparan,” kata dia.

    Sementara itu, Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Haris Akhmad Basuki menjelaskan, timnya bergerak cepat dan menangkap tersangka di wilayah Jakarta Pusat.

    “Tersangka kami amankan bersama barang bukti berupa dokumen mutasi rekening, percakapan WhatsApp dan satu buah ‘flashdisk’,” katanya.

    Saat ini tersangka telah ditahan di Polsek Metro Tanah Abang untuk proses penyidikan lebih lanjut.

    Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ragunan andalkan tim medis agar satwa tak stres pada jam malam hari

    Ragunan andalkan tim medis agar satwa tak stres pada jam malam hari

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan mengandalkan tim medis untuk memastikan satwa agar tak stres pada jam buka malam hari atau “Night at Ragunan Zoo”.

    “Pengecekan kesehatan satwa dilakukan setiap hari oleh tim medis Taman Margasatwa Ragunan,” kata Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UPTMR) Endah Rumiyati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sebagai pengelola, pihaknya memastikan satwa dalam kondisi sehat melalui pemeriksaan rutin oleh tim medis. Salah satunya, satwa diberikan multivitamin agar satwa tidak stres dan tak ada penurunan nafsu makan.

    “Iya tidak ada yang stres dan mengalami penurunan nafsu makan karena telah dilakukan habituasi terhadap satwa dan lingkungannya,” katanya.

    Kemudian, dikatakan pencahayaan di kandang hewan-hewan sudah disesuaikan dengan kenyamanan satwa.

    Sebanyak 3.713 orang mengunjungi uji coba hari pertama Ragunan buka jam malam hari (Night at Ragunan Zoo) pada Sabtu (11/10). Jumlah kendaraan yang datang, yakni 318 unit mobil, 651 unit motor dan 39 unit sepeda.

    Program itu dilaksanakan setiap Sabtu atau malam Minggu dengan jam operasional pukul 18.00-22.00 WIB.

    Dalam uji coba ini, hanya seperempat area Taman Margasatwa Ragunan yang diaktivasi meliputi area jalan kaki (jogging) 1,8 km, area kuliner UMKM di sekitar bundaran hingga empat titik lokasi satwa yang aktif di malam hari.

    Adapun empat titik satwa tersebut antara lain namalia kecil (binturong, landak, musang), reptil (ular, kura-kura) serta harimau dan kuda nil.

    Untuk menikmati kegiatan ini, pengunjung diwajibkan menggunakan mobil kereta berkapasitas lima orang dalam satu kali perjalanan dengan tarif yang telah ditentukan.

    Di lokasi tersebut, akan ada atraksi pemberian makan satwa dan edukasi oleh para penjaga kebun binatang (zookeeper) dengan jadwal yang sudah ditentukan.

    Bagi pengunjung yang ingin berkeliling melihat satwa “nocturnal” (aktif di malam hari) tersedia layanan “e-car” yang disewakan seharga Rp250.000 per jam dengan kapasitas lima orang.

    Kemudian, ada kegiatan berolahraga yakni “Night Workout at Ragunan Zoo” yang menawarkan pengalaman olahraga unik di tengah suasana malam kebun binatang yang dikelilingi oleh alam, udara segar dan suara satwa malam.

    Kegiatan ini cocok untuk individu maupun komunitas yang ingin mencoba cara baru menikmati malam Jakarta.

    Pengunjung diajak untuk aktif bergerak melalui berbagai aktivitas olahraga dengan jarak tempuh yang sudah ditentukan, yakni 1,8 km.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.