ANTARA – Sebesar apapun keuntungan yang bisa dihasilkan, pertambangan tidak berkelanjutan. Karena itu, Kalimantan Timur mulai mengubah kebiasaan dan pola pikir dari budaya pertambangan ke budaya pertanian. Sejauh mana potensi ekonominya?
(Suwanti/Gunawan Wibisono, Syahrudin/Arif Prada/Afut Syafril Nursyirwan)
Category: Antaranews.com Ekonomi
-

Kaltim beralih dari tambang ke pertanian (3)
-

Mendes PDT alokasikan 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan
Serang (ANTARA) – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto mengalokasikan 20 persen dari total anggaran dana desa khusus ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Yandri di Serang, Provinsi Banten, Minggu, menjelaskan 20 persen dari total dana desa yang akan digunakan untuk ketahanan pangan diperkirakan mencapai Rp16 triliun.
Agar dana desa tersebut dapat dikelola dengan baik, ia mengaku telah melakukan kerja sama dengan pihak terkait, di antaranya TNI/Polri, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan Kehutanan dan Perikanan untuk kemajuan desa di Indonesia.
“Pokoknya kita kolaborasi karena untuk mewujudkan ini semua tidak bisa sendirian. Dan bagaimana dana-dana yang masuk ke desa itu kita komunikasikan dengan baik, kita kelola dengan baik untuk kemajuan di desa tersebut,” katanya.
Dengan anggaran ini, ia berharap, setiap desa dapat swasembada pangan. Dengan begitu, visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 semakin mudah karena seluruh kebutuhan pangan terpenuhi, yang mana sebagian besar berasal dari desa.
“Uang ketahanan pangan itu tidak sekali pakai dan langsung habis. Jadi bisa untuk diputar kembali, melalui pengembangan potensi yang ada di desa sehingga ekonomi terus tumbuh,” katanya.
Yadri juga berharap pada 2025 sebanyak 75.000 desa di Indonesia dapat lebih fokus kepada produktivitas bukan lagi kepada infrastruktur.
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024 -

Cek fakta, Ahmad Luthfi sebut terdapat 97 juta jiwa penduduk Muslim di Jawa Tengah
Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Gubernur Jawa Tengah dengan nomor urut dua Ahmad Luthfi menyebut terdapat sebanyak 97 juta jiwa penduduk yang menganut agama Islam atau Muslim di Jawa Tengah.
Pernyataan itu disampaikan pada debat ketiga Pilkada Jawa Tengah yang bertemakan “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran” yang diselenggarakan di Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.
Berikut penyataan Ahmad Luthfi tersebut:
“Demikian jumlah penduduk Muslim kita adalah 97 juta”
Namun, benarkah jumlah penduduk Muslim di Jawa Tengah sebanyak 97 Juta jiwa?
Penjelasan:
Menurut penelusuran ANTARA, tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk beragama Islam di Jawa Tengah tahun 2023 berada pada angka 39.061.142 jiwa atau 39.06 juta jiwa. Data tersebut telah diperbarui pada 17 Juli 2024.
Sementara menurut data Kementerian Agama (Kemenag), Jawa Tengah mempunyai penduduk Musllim sebanyak 37.116.014 jiwa atau 37,11 juta jiwa. Jumlah penduduk Jawa Tengah sendiri sebanyak 37.892.283 jiwa.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024 -

PLN ungkap strategi tarik investasi hijau untuk transisi energi
Kami tengah menjalankan beragam langkah strategis guna menarik investasi dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
Jakarta (ANTARA) – Komisaris Utama PT PLN (Persero) Burhanuddin Abdullah mengungkapkan strategi PLN menarik investasi hijau melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), guna mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan di Indonesia.
“Kami tengah menjalankan beragam langkah strategis guna menarik investasi dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan,” kata Burhanuddin dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Burhanuddin menyampaikan hal itu dalam pembukaan talkshow bertajuk “8 persen Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities” pada rangkaian gelaran Electricity Connect 2024 di Jakarta.
Burhanuddin menjelaskan bahwa melalui kehadiran beragam investasi pengembangan EBT di Tanah Air, upaya transisi energi akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Bersama-sama, kita berupaya menjajaki dan mengembangkan solusi pembiayaan proyek EBT yang sejalan dengan komitmen kita untuk transisi energi yang mulus dan berkelanjutan menuju masa depan yang rendah karbon,” jelas Burhanuddin.
Ia menjabarkan bahwa PLN terus berkolaborasi dalam menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung pengembangan EBT sekaligus meningkatkan kapasitas domestik secara signifikan di Indonesia.
“Salah satu langkah penting adalah pembangunan fasilitas manufaktur panel surya bertaraf internasional. Fasilitas ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga memperkuat industri dalam negeri serta menciptakan lapangan kerja hijau,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengedepankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif di tengah ketidakpastian global.
Menurutnya, di tengah ketidakpastian global, pihaknya menyadari adanya tantangan dalam menarik investasi. Transparansi, regulasi dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan keyakinan investor di sektor EBT.
Di dunia yang makin dinamis, Burhanuddin juga mengajak jajarannya agar terus konsisten bertransformasi menjadi lebih adaptif.
Dia mengatakan bahwa pihaknya mendorong para jajaran direksi PLN untuk mengadopsi gaya manajemen yang responsif terhadap perubahan dan inovatif, khususnya pada pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik investasi pada pengembangan EBT.
Agar PLN dapat terus memimpin transisi energi secara efektif, dirinya juga memastikan posisi keuangan perusahaan dapat terus kuat dan didukung oleh fleksibilitas dalam mengelola sumber daya secara mandiri.
Ia menyatakan bahwa selama bertahun-tahun, PLN secara konsisten memecahkan rekor perolehan laba perusahaan. Fondasi finansial ini perlu terus diperkuat sehingga dapat mendorong proyek-proyek EBT, mempercepat peralihan menuju energi ramah lingkungan sekaligus berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan keberlanjutan Indonesia.
Burhanuddin juga mendorong pemanfaatan platform digital yang mampu mengidentifikasi data proyek-proyek EBT secara detil agar makin menarik keyakinan para investor.
“Kami tengah menyiapkan suatu platform digital yang dapat diakses secara realtime dan transparan. Dengan begitu akan menarik minat investor karena dapat menguraikan secara rinci potensi, risiko dan kebutuhan pendanaan tiap proyek pengembangan EBT,” kata Burhanuddin.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024 -

Wali Kota Medan luncurkan 60 unit bus listrik proyek Mastran BRT
Sejak tahun lalu kita nantikan transportasi massal di Kota Medan, khususnya bus menggunakan 100 persen armada bus listrik. Hari ini baru dapat kita wujudkan berkat komunikasi yang baik dengan pihak investor
Medan (ANTARA) – Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution meluncurkan penggunaan sebanyak 60 unit bus listrik baru proyek Mass Transit (Mastran) Bus Rapid Transit (BRT) Kementerian Perhubungan.
“Dengan peluncuran ini, transportasi massal di Kota Medan, khususnya bus, seluruhnya memakai armada bus listrik,” ucap Bobby dalam peluncuran 60 unit bus listrik baru, di Medan, Ahad.
Kehadiran bus listrik bari ini, lanjut dia, sebagai akomodasi transportasi massal di wilayah Kota Medan yang sudah dilakukan sejak satu tahun terakhir.
Hal ini menjadi komitmen Pemkot Medan dalam meningkatkan pelayanan, khususnya di bidang transportasi massal yang modern dan ramah lingkungan.
“Sejak tahun lalu kita nantikan transportasi massal di Kota Medan, khususnya bus menggunakan 100 persen armada bus listrik. Hari ini baru dapat kita wujudkan berkat komunikasi yang baik dengan pihak investor,” jelas Bobby.
Wali Kota menjelaskan, bahwa awal mulanya pihak investor Big Bird masuk ke Kota Medan dengan melayani transportasi massal bus listrik, yakni koridor J City-Plaza Medan Fair.
Setelah dinilai koridor tersebut layak atas antusias penumpang yang tinggi, maka pihak Big Bird memberanikan diri berinvestasi di Kota Medan dengan menghadirkan 60 unit bus listrik baru.
Peluncuran 60 unit bus listrik baru ini ditandai pelepasan enam koridor oleh Wali Kota Medan didampingi Pj Sekda Topan Obaja Putra Ginting, Ketua DPRD Kota Medan Wong Chun Sen, dirut PT Bluebird (Big Bird), dan dirut PT Kalista.
Adapun enam koridor bus listrik ini, yaitu Amplas-Lapangan Merdeka-Pinang Baris, J-City-Plaza Medan Fair, Belawan-Lapangan Merdeka, Tembung-Lapangan Merdeka, Tuntungan-Lapangan Merdeka, dan RSUD Adam Malik-Lapangan Merdeka.
“Kami berterima kasih kepada pihak investor yang mendukung Pemkot Medan, sehingga Kota Medan saat ini memiliki transportasi massal berteknologi zero emissions,” papar Bobby.
Menurutnya, suatu kota metropolitan maju terpenuhi syarat dan karakternya tidak hanya pembangunan, tetapi juga harus dapat menjaga lingkungan, khususnya di bidang transportasi.
“Kota Medan saat ini masuk satu tahap sebagai kota metropolitan yang maju dengan mengajak warganya beralih dari kendaraan pribadi menggunakan kendaraan umum,” bebernya.
Wali kota berharap seluruh warga Kota Medan dapat menggunakan transportasi umum, karena Pemkot Medan terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas.
Di antaranya mulai dari armada transportasi, trayek atau koridornya bahkan untuk halte, seperti halte yang sedang dibangun salah satunya di Jalan Balai Kota Medan.
“Dibangun halte di tengah jalan merupakan upaya Pemkot Medan dalam membiasakan warga ramah terhadap halte, dan halte juga ramah kepada warga. Artinya, kita ingin warga terbiasa gunakan kendaraan umum,” ucap Bobby.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024 -

Kajian Fodor’s Travel tak pengaruhi kunjungan wisatawan ke Jatiluwih
Kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih tidak ada pengaruh sama sekali. Hal ini dilihat dari data kunjungan Sabtu 23 November kemarin, dalam satu hari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 409 orang dan wisatawan domestik (wisdom) 502
Tabanan, Bali (ANTARA) – Kajian Fodor’s Travel yang menempatkan Pulau Bali masuk daftar tempat tujuan atau destinasi wisata yang tak layak dikunjungi pada tahun 2025 diyakini tidak mempengaruhi kunjungan pariwisata ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih Tabanan, Bali.
“Kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih tidak ada pengaruh sama sekali. Hal ini dilihat dari data kunjungan Sabtu 23 November kemarin, dalam satu hari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 409 orang dan wisatawan domestik (wisdom) 502 orang,” kata Manajer Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih I Ketut Purna di Kabupaten Tabanan, Minggu.
Meskipun ada pemberitaan dari Fodor’s tersebut, Ketut Purna meyakini hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berlibur ke DTW Jatiluwih, Tabanan, Bali.
Ketut Purna mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali di tahun 2023 yang menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada tahun 2023 mencapai 5.273.258 orang. Angka ini naik 144,61 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya 2.155.747 kunjungan.
Secara kumulatif, jumlah turis asing yang berkunjung ke Bali pada Januari-Agustus 2024 sudah mencapai 4.155.540 orang. Angka tersebut naik 21,55 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang berada di angka 3.418.667 orang.
Lebih lanjut Ketut Purna mengatakan untuk menghindari adanya penumpukan wisatawan di wilayah Bali bagian selatan, maka diperlukan upaya dari berbagai pihak dan para pemangku kepentingan untuk mengenalkan wisatawan dengan daerah Bali utara, timur, dan barat, agar tidak menumpuk di selatan.
“Termasuk Ketika Fodor memasukkan Bali dalam daftar permasalahan overtourism, hal tersebut bisa teratasi dengan memaksimalkan lagi upaya mempromosikan potensi pariwisata di Bali,” katanya.
Ketut Purna menambahkan, agar Pulau Bali tetap memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegara, ia mengajak seluruh elemen menjaga budaya Bali agar tidak hilang ditelan zaman.
“Memang Pulau Bali jika dibandingkan negara lain, keindahan alam tidak ada yang menandingi. Ayo kita bekerja sama siapapun itu untuk menjaga budaya Bali agar tetap lestari,” katanya.
Dia meyakini wisatawan mancanegara datang ke Bali bukan sekedar melihat alam, tetapi yang utama adalah kebudayaan Bali.
Dengan menjaga budaya Bali, Ketut Purna yakin dalam kondisi apapun pariwisata di daerah ini tetap akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Sebelumnya, UNWTO atau UN Tourism mengumumkan 55 desa wisata dengan predikat baik atau Best Tourism Villages yang diterima langsung oleh I Ketut Purna di Kolombia pada Jumat (15/11).
Desa Jatiluwih terpilih dari total 260 desa wisata lain yang berasal dari 60 negara anggota UN Tourism.
UN Tourism menyebutkan 55 desa wisata dengan predikat baik itu dinilai berdasarkan sembilan indikator yakni sumber daya alam dan budaya, promosi dan konservasi budaya, keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan, integrasi rantai nilai dan pembangunan pariwisata, tata kelola dan prioritas pariwisata, konektivitas dan infrastruktur serta keselamatan, keamanan dan kesehatan.
Selain Desa Jatiluwih, Desa Wukirsari Kapanewon Imogiri di Bantul, DI Yogyakarta juga meraih penghargaan serupa.
Dan setelah mendapat predikat Desa Wisata Terbaik dari PBB, DTW Jatiluwih juga berhasil menerima Sertidewi (Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Sertifikat ini diserahkan pada Forum Kolaborasi Mitra Strategi ADWI 2024.
Ketut Purna menjelaskan penghargaan itu merupakan pengakuan atas dedikasi Desa Jatiluwih dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai upaya desa dalam menjaga kelestarian alam, melestarikan nilai-nilai budaya lokal, serta memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.
Jatiluwih, dengan filosofi Tri Hita Karana yang menekankan keharmonisan antara manusia, alam, dan spiritualitas, telah menjadi contoh nyata desa wisata yang mampu mengintegrasikan keberlanjutan dengan daya tarik pariwisata.
“Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari dedikasi masyarakat Jatiluwih dalam menjaga harmoni budaya, lingkungan, dan kesejahteraan bersama. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman wisata yang autentik dan berkelanjutan, sekaligus mempertahankan nilai-nilai tradisional yang menjadi kekuatan desa ini,” kata Ketut Purna.
Pewarta: Pande Yudha/Rolandus Nampu
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024



