Category: Antaranews.com Ekonomi

  • Indonesia resmikan KEK terbesar milik negara di Batang

    Indonesia resmikan KEK terbesar milik negara di Batang

    Semarang (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto pada Kamis (20/3) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, yang menandai langkah penting dalam upaya industrialisasi negara.

    Kawasan seluas 4.300 hektare itu, yang juga dikenal sebagai Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), merupakan KEK terbesar milik negara sekaligus komponen utama dalam inisiatif “Dua Negara, Taman Kembar” (Two Countries, Twin Parks) antara Indonesia dan China.

    “Hari ini, Indonesia memiliki suatu kawasan yang kita harapkan bisa menjadi Shenzhen-nya Indonesia,” kata Prabowo dalam pidatonya.

    Dia menyebutkan bahwa KEK selaras dengan visi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga dengan mengembangkan kawasan industri modern yang mampu menarik investasi besar dan menciptakan lapangan kerja.

    “Kita harus berani untuk mengejar apa yang telah dilakukan oleh tetangga-tetangga kita. Kita tidak boleh malu untuk belajar dari contoh yang berhasil, karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

    Foto udara menunjukkan pemandangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 20 Maret 2025. (Xinhua/Xu Qin)

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa dirinya yakin “sinergi antara Indonesia dan China akan semakin memperkuat sektor industri strategis dan menarik investasi yang lebih besar.”

    Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong memuji KITB sebagai tonggak penting dalam inisiatif “Dua Negara, Taman Kembar”, dan menekankan perannya dalam mempererat kerja sama ekonomi bilateral.

    Wang mengungkapkan keyakinannya bahwa KITB, didukung oleh partisipasi kuat dari China, akan menjadi model bagi kerja sama bilateral di masa depan.

    Sumber: Xinhua

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Papua sediakan 400 paket sembako murah di bazar Ramadhan

    Polda Papua sediakan 400 paket sembako murah di bazar Ramadhan

    ANTARA – Kepolisian Daerah (Polda) Papua, mengelar bazar ramadhan murah di lapangan Mapolda Papua, Kota Jayapura, Papua, Jumat  (21/3). Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihaknya menyedihkan total 400 paket sembako yang dijual dengan separuh harga dibandingkan harga normal.(Laksa Mahendra/Soni Namura/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Mengapa sekadar swasembada pangan tak cukup bagi Indonesia?

    Mengapa sekadar swasembada pangan tak cukup bagi Indonesia?

    Jakarta (ANTARA) – Jika untuk sekadar swasembada pangan, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila), Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., pernah menyampaikan bahwa secara keseimbangan antara suplai dan permintaan, sebenarnya Indonesia telah mampu mencapainya.

    Namun, ia menegaskan bahwa swasembada tidak ada artinya jika masyarakat tetap tidak mampu mengakses pangan.

    Sebab swasembada bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah alat untuk mencapai kemandirian, ujar Prof. Bustanul.

    Ia kemudian membandingkan kondisi Indonesia dengan Singapura, yang meskipun tidak swasembada, tapi mampu mencapai kemandirian pangan.

    Singapura mampu mencapai kemandirian melalui strategi diversifikasi sumber pangan dan efisiensi distribusi.

    Indonesia harus belajar dari pendekatan ini. Swasembada pangan tidak hanya berarti produksi yang cukup, tetapi juga memastikan bahwa rakyat bisa mengakses pangan dengan harga terjangkau.

    Jika produksi melimpah tetapi distribusi tidak efisien, maka harga pangan tetap tinggi dan rakyat tetap kesulitan mendapatkan kebutuhan pokoknya.

    Swasembada pangan juga seharusnya tidak dilihat sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai alat untuk mencapai kemandirian.

    Prof. Bustanul juga sempat berpendapat bahwa kondisi sektor pertanian Indonesia saat ini memerlukan perhatian khusus.

    Ia mengungkapkan bahwa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ketika pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7 persen, sektor pertanian tumbuh sebesar 5 persen.

    Namun saat ini, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, pertumbuhan sektor pertanian justru tidak mencapai 1 persen.

    Ini jelas mengindikasikan bahwa sektor ini mengalami stagnasi yang berpotensi menghambat pencapaian kemandirian pangan.

    Penyebabnya beragam, mulai dari alih fungsi lahan, kurangnya regenerasi petani, hingga perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

    Di sisi lain, peran penyuluhan pertanian yang semakin berkurang juga berkontribusi terhadap melemahnya sektor ini.

    Faktanya, memang jalan menuju kemandirian pangan tidaklah mudah. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, kebijakan yang berpihak pada petani, serta penerapan teknologi yang lebih masif agar Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga mencapai kemandirian.

    Regenerasi petani

    Ketua Kelompok Substansi Perencanaan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Siti Haryati, SP., M.Sc., mengakui beratnya mewujudkan swasembada pangan, apalagi kemandirian pangan. Namun ia menegaskan pemerintah ingin mencapai kemandirian pangan secepat-cepatnya.

    Upaya tersebut menghadapi berbagai tantangan, terutama regenerasi dan semakin minimnya SDM.

    “Petani banyak yang senior, yang muda-muda susah terjun ke sawah, ditambah dengan masalah sarana dan prasarana yang terbatas, ” kata Siti Haryati.

    Regenerasi petani pada dasarnya memang menjadi salah satu kunci utama dalam upaya mencapai kemandirian pangan.

    Saat ini, mayoritas petani sudah berusia lanjut, sementara generasi muda cenderung enggan untuk terjun ke sektor pertanian.

    Profesi ini masih dianggap kurang menarik karena dianggap tidak menjanjikan secara ekonomi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan pihak terkait harus mampu menciptakan insentif yang menarik bagi generasi muda agar mau berpartisipasi dalam pertanian.

    Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi pertanian modern harus diperbanyak agar sektor ini bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

    Selain regenerasi, inovasi teknologi juga harus diperkuat. Pertanian modern tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara-cara konvensional.

    Teknologi pertanian presisi, penggunaan drone untuk pemetaan lahan, serta otomatisasi dalam irigasi dan pemupukan harus lebih banyak diterapkan.

    Pemerintah perlu memberikan akses lebih luas terhadap teknologi ini, terutama bagi petani kecil yang sering kali kesulitan mengakses alat-alat pertanian canggih.

    Jika inovasi ini diterapkan dengan baik, produktivitas pertanian bisa meningkat secara signifikan, sekaligus menekan biaya produksi.

    Pupuk terjangkau

    Ketersediaan pupuk yang cukup dan terjangkau juga merupakan faktor penting dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan.

    Dirut PT. Pupuk Indonesia Gusrizal memastikan adanya pabrik pupuk di sentra-sentra pangan tanah air. Sehingga tidak ada lagi alasan pupuk sulit didapat dan harganya mahal. “Secara produksi ada 14 juta ton, yang disubsidi 9,5 juta ton,” ungkap Gusrizal.

    Perusahaan pelat merah itu mencatat, produksi pupuk nasional mencapai 14 juta ton, dengan 9,5 juta ton di antaranya disubsidi pemerintah. Dan sebagai BUMN, perusahaan itu berupaya untuk menyediakan pupuk di setiap sentra pertanian untuk memudahkan petani mengaksesnya.

    “Pupuk berkontribusi 62 persen produktivitas tetapi harganya hanya 23 persen, dan jika pupuk subsidi bisa mengurangi biaya produksi sampai 9 persen,” katanya.

    Faktanya memang, distribusi yang merata masih kerap menjadi tantangan. Pemerintah dan perusahaan pupuk juga harus selalu memastikan bahwa petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang sesuai.

    Jika pupuk berkontribusi 62 persen terhadap produktivitas pertanian, maka distribusi yang buruk hanya akan membuat potensi ini tidak maksimal.

    Keterlibatan semua

    Upaya mencapai swasembada pangan juga membutuhkan keterlibatan berbagai pihak di luar sektor pertanian.

    Polri, misalnya, telah menunjukkan inisiatif dengan memanfaatkan lahan kosong milik institusi untuk ditanami tanaman pangan.

    Wakil Satgas Pangan Polri Kombes Moh. Samsul Arifin, S.I.K., MH., mengatakan, Polri telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung program pemerintah swasembada pangan, di antaranya memanfaatkan lahan-lahan kosong milik Polri untuk tanaman pangan, perekrutan tenaga-tenaga pertanian, dan pemanfaatan pekarangan anggota untuk tanaman pangan.

    Langkah ini perlu diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk perusahaan swasta dan masyarakat luas.

    Konsep urban farming, pemanfaatan lahan pekarangan, serta sistem pertanian hidroponik dan aquaponik di perkotaan juga bisa menjadi solusi tambahan dalam meningkatkan produksi pangan domestik.

    Selain meningkatkan produksi, distribusi dan tata niaga pangan juga perlu mendapat perhatian serius.

    Sistem rantai pasok yang panjang sering kali menyebabkan harga pangan melonjak tajam di tingkat konsumen, meskipun di tingkat petani harga justru rendah.

    Reformasi sistem distribusi yang lebih efisien harus menjadi prioritas agar keuntungan bisa dirasakan baik oleh petani maupun konsumen.

    Pemerintah perlu memastikan bahwa rantai distribusi pangan tidak dikuasai oleh segelintir pihak yang mencari keuntungan besar dengan mengorbankan petani dan masyarakat luas.

    Dalam jangka panjang, pemerintah juga harus mengadopsi strategi ketahanan pangan yang lebih adaptif terhadap perubahan global.

    Perubahan iklim yang semakin ekstrem menuntut kebijakan yang lebih fleksibel dalam menghadapi ancaman gagal panen dan kelangkaan sumber daya.

    Diversifikasi pangan lokal, seperti pengembangan sorgum, sagu, dan umbi-umbian sebagai alternatif beras, harus lebih serius didorong agar ketergantungan terhadap satu komoditas tidak menjadi titik lemah dalam sistem pangan nasional.

    Upaya mewujudkan swasembada pangan bukanlah tugas satu pihak saja. Semua elemen, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat luas, harus berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan.

    Kebijakan yang berpihak pada petani, inovasi teknologi yang lebih masif, serta sistem distribusi yang lebih efisien akan menjadi kunci utama dalam mencapai ketahanan pangan yang sesungguhnya.

    Dengan langkah-langkah konkret ini, Indonesia tidak hanya bisa mencapai swasembada pangan, tetapi juga kemandirian yang lebih kokoh di masa depan.

    Copyright © ANTARA 2025

  • 750 agenda MICE di Bali terdampak efisiensi dalam triwulan I-2025

    750 agenda MICE di Bali terdampak efisiensi dalam triwulan I-2025

    sekitar 2.500 pekerja tetap dan tidak tetap berisiko kehilangan pekerjaan atau penghasilannya menurun

    Denpasar (ANTARA) –

    Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) Bali mengungkapkan sebanyak 750 agenda konferensi, perjalanan, konvensi dan pameran (MICE) di Pulau Dewata diperkirakan terdampak efisiensi anggaran hanya dalam triwulan I-2025.

    “Jika tren ini berlanjut sepanjang tahun, industri event di Bali diperkirakan mengalami potensi kerugian hingga Rp3,15 triliun,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) IVENDO Bali Grace Jeanie di Denpasar, Bali, Jumat.

    Ia menjelaskan potensi kerugian itu mencakup hilangnya potensi pendapatan bagi perusahaan pelaksana kegiatan (EO), vendor produksi, tenaga kerja lepas, serta sektor pendukung seperti perhotelan, transportasi, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

    Pihaknya melakukan survei kepada 44 pelaku industri tersebut di Pulau Dewata dan hasilnya lebih dari 85 persen pelaku industri tersebut mengalami penurunan pendapatan akibat pemangkasan anggaran untuk perjalanan dinas, rapat dan seminar pemerintah.

    Selain kerugian finansial, ia menyebutkan sekitar 2.500 pekerja tetap dan tidak tetap berisiko kehilangan pekerjaan atau penghasilannya menurun.

    Dampak lain yang ditimbulkan, lanjut dia, yakni penurunan jumlah kunjungan wisatawan bisnis yang pada akhirnya berdampak pada tingkat okupansi hotel, penggunaan layanan transportasi, hingga konsumsi di restoran dan destinasi wisata.

    Di sisi lain, ia menambahkan berdasarkan studi Oxford Economics pada 2018, industri event global menyumbang 2,5 triliun dolar AS kepada perekonomian dunia dan menciptakan 26 juta lapangan kerja.

    Di Indonesia, imbuh dia, sektor itu berkontribusi sekitar Rp120 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menopang ekonomi kepada sekitar 278.000 pekerja, menjadikannya tulang punggung ekonomi kreatif dan pariwisata nasional.

    Mencermati dampak dan peluang ekonomi itu, pihaknya mengharapkan agar kebijakan efisiensi anggaran itu ditinjau kembali.

    Kemudian adanya insentif industri event berupa keringanan pajak dan biaya perizinan terutama yang melibatkan UMKM dan tenaga kerja lokal.

    Selain itu, penguatan digitalisasi dan agenda secara hibrida dengan mengadopsi teknologi digital tanpa harus membatalkan agenda MICE, kolaborasi swasta dan pemerintah (KPBU) dan diversifikasi pariwisata salah satunya pengembangan pariwisata terkait kebugaran atau wellness yang berpeluang menyokong ekonomi di Bali.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bandara Ngurah Rai buka Posko Lebaran yang tetap beroperasi saat Nyepi

    Bandara Ngurah Rai buka Posko Lebaran yang tetap beroperasi saat Nyepi

    Posko tetap beroperasi tetap buka (saat Nyepi) sesuai teknis standar operasional dari surat edaran gubernur

    Badung (ANTARA) – Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, membuka Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025 yang tetap beroperasi saat Hari Suci Nyepi pada 29 Maret.

    General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab di Badung, Bali, Jumat, mengatakan posko angkutan ini berlangsung selama 22 hari terhitung 21 Maret-11 April 2025.

    Pada saat Hari Suci Nyepi 29 Maret nanti penerbangan ditutup, namun posko angkutan akan tetap beroperasi sesuai aturan.

    “Posko tetap beroperasi tetap buka (saat Nyepi) sesuai teknis standar operasional dari surat edaran gubernur, tetapi kami tetap kerja sama dengan pecalang, petugas di kantor dalam di AOCC (pusat kendali bandara) atau di titik terminal tetap ada,” kata Ahmad Syaugi.

    Personel posko angkutan lebaran khusus pada Hari Suci Nyepi jumlahnya akan berkurang karena tidak ada aktivitas penumpang dan penerbangan, serta petugas akan lebih banyak melakukan pemantauan melalui kamera CCTV.

    Posko angkutan di Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri akan difungsikan untuk memberi informasi kepada calon penumpang yang diprediksi jumlahnya akan melonjak karena momentum arus mudik.

    “Antisipasi kemacetan lalu lintas juga sudah ada beberapa rencana seperti kami buka posko ini, posko terpadu dari kepolisian, TNI, BMKG, dan unsur lainnya, kalau kami perkirakan penumpang tinggi itu di tanggal 27-28 Maret,” ujar Ahmad Syaugi.

    Selama periode arus mudik, mereka memperkirakan sebanyak 81 ribu penumpang akan dilayani, begitu pula nantinya saat arus balik dengan puncaknya pada 6-7 April 2025.

    Lebaran 2025 ini diprediksi posko angkutan lebih sibuk dari tahun sebelumnya, atau naik 4,5 persen, terlihat dari mulai masuknya pengajuan penerbangan tambahan.

    “Libur lebaran tahun ini penerbangan tambahan ada 401 pengajuan dari tujuh maskapai di sembilan destinasi, rute terbanyak di Surabaya, Jakarta, lalu Yogyakarta,” ucap Ahmad Syaugi.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi XI DPR fokus bahas dua perubahan dalam revisi UU P2SK

    Komisi XI DPR fokus bahas dua perubahan dalam revisi UU P2SK

    Tapi semua masih membutuhkan pembahasan politik yang lebih mendalam

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyampaikan bahwa pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) saat ini berfokus pada dua perubahan utama.

    Kedua pembahasan itu adalah penghapusan frasa “penyidik tunggal” dalam ketentuan penyidikan di sektor keuangan serta perubahan mekanisme penganggaran bagi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    “Tapi semua masih membutuhkan pembahasan politik yang lebih mendalam. Memang kita sedang melakukan proses itu (formulasi), tetapi item yang dua itu, yaitu item mengenai penyidik di sektor keuangan dan kemudian mekanisme anggaran LPS,” kata Misbakhun dalam acara Capital Market Forum 2025 di Jakarta, Jumat.

    Revisi tersebut merupakan tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengoreksi dua aspek dalam beleid tersebut.

    Dalam pembahasannya, Pemerintah berencana untuk menyesuaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyidik tunggal di sektor keuangan dengan yang ada di Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

    Sementara soal mekanisme penganggaran LPS, Misbakhun menjelaskan bahwa yang sebelumnya ditetapkan oleh Menteri Keuangan kini akan ditetapkan oleh DPR.

    “LPS yang tadinya anggarannya itu melalui mekanisme penetapan di Kementerian Keuangan oleh menteri keuangan, kemudian diminta dibahas sebagai lembaga yang dimaknai bahwa LPS adalah lembaga independen, maka anggarannya harus ditetapkan seperti BI, OJK. Maka LPS penetapan anggarannya ada di DPR,” ujarnya.

    Menurutnya, revisi ini diperlukan untuk memastikan kesesuaian UU P2SK dengan putusan MK yang dikeluarkan pada 3 Januari 2025.
    Dalam putusan tersebut, MK menyatakan bahwa menteri keuangan tidak dapat mengintervensi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) LPS.

    Meskipun revisi ini pada dasarnya hanya menindaklanjuti putusan MK, Misbakhun mengakui adanya diskusi yang berkembang terkait kemungkinan penguatan peran Bank Indonesia (BI) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Dirinya pun menekankan bahwa Komisi XI ingin memastikan pembahasan revisi UU P2SK tidak menjadi bahan spekulasi yang tidak berdasar.

    “Makanya kita tidak mau itu dijadikan spekulasi. (Pemerintah) sedang membicarakan, tapi belum memutuskan. Karena kita tadi seperti yang saya sampaikan kita ingin memperkuat peran Bank Indonesia itu lebih bold, lebih kuat lagi,” ucap Misbakhun.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    Beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah harganya Rp85.250 per kilogram (kg) dan bawang merah harganya Rp42.050 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Jumat pukul 11.00 WIB, selain cabai rawit dan bawang merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih harganya Rp45.250 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.950 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.700 per kg; beras kualitas medium I Rp14.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.800 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp48.000 per kg; cabai merah keriting Rp49.950 per kg; dan cabai rawit hijau Rp70.550 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp138.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp131.100 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.750 per kg; gula pasir lokal Rp18.700 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.200 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.150 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonom: Rupiah menguat dipengaruhi sentimen “risk-on” di pasar global

    Ekonom: Rupiah menguat dipengaruhi sentimen “risk-on” di pasar global

    Hari ini, rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.450–Rp16.575 per dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat sentimen risk-on menguat di pasar keuangan global.

    “Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS akibat menguatnya sentimen risk-on di pasar keuangan global seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Peningkatan ekspektasi tersebut disebabkan pertemuan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Maret 2025 yang memproyeksikan perlambatan ekonomi AS ke depan.

    Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai sifat inflasi tarif yang cenderung sementara juga turut mendorong sentimen risk-on lebih lanjut.

    “Hari ini, rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.450–Rp16.575 per dolar AS,” ungkap Josua.

    Kendati nilai tukar rupiah menguat sepanjang perdagangan, obligasi mata uang ini diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Kamis (20/3).

    Imbal hasil seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing tercatat 6,80 persen, 7,11 persen, 7,11 persen, dan 7,12 persen.

    Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp22,36 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan volume perdagangan Rabu (19/3) yang sebesar Rp26,3 triliun.

    Pada Rabu (19/3), kepemilikan asing pada obligasi rupiah menurun sebesar Rp250 miliar menjadi Rp893 triliun atau 14,39 persen dari total outstanding.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi di Jakarta menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.481 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.485 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenperin-KP2MI buka kesempatan mahasiswa vokasi kerja di luar negeri

    Kemenperin-KP2MI buka kesempatan mahasiswa vokasi kerja di luar negeri

    Hal yang paling penting dalam bekerja di luar negeri adalah kesiapan pekerja migran itu sendiri.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membuka kesempatan untuk mahasiswa vokasi binaan Kemenperin, agar dapat mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat, menyatakan kesempatan tersebut sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan siap kerja, seperti halnya dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelasan yang cukup tinggi di Jepang.

    “Sebagai salah satu negara yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung industrialisasi di Indonesia, Jepang kini memiliki kebutuhan tenaga kerja di bidang pengelasan yang sangat tinggi. Tentunya ini memerlukan SDM yang kompeten dan bisa berdaya saing global,” kata dia.

    Menperin menyatakan, Indonesia dan Jepang aktif menjalin kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya pengembangan SDM. Sedangkan untuk kerja sama di sektor industri, kedua pihak juga telah lama menjalin kolaborasi secara intens.

    Sebagai informasi, Jepang sedang mengalami peningkatan kebutuhan tenaga kerja bidang pengelasan untuk mendukung aktivitas di sektor industri otomotif dan perkapalan.

    Namun, perusahaan yang bergerak di bidang tersebut membutuhkan welder atau pengelas yang memiliki keterampilan dan sertifikasi sesuai.

    Kebutuhan yang tinggi atas keterampilan dalam bidang pengelasan juga disampaikan oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dalam kunjungan kerja dan penyampaian Kuliah Umum di Politeknik ATI Makassar binaan Kemenperin pada 19 Maret.

    Dirinya mengajak mahasiswa Politeknik ATI Makassar untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan profesional di luar negeri, serta dirinya juga mengapresiasi serapan alumni Politeknik ATI Makassar yang sudah bekerja 100 persen.

    “Hal yang paling penting dalam bekerja di luar negeri adalah kesiapan pekerja migran itu sendiri. Pekerja migran harus punya kompetensi, penguasaan bahasa asing, dan memahami kontrak kerja dengan baik,” ujar Christina.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyatakan, pihaknya sedang merintis untuk memasok tenaga kerja internasional melalui sekolah dan kampus vokasi industri di bawah naungan Kemenperin.

    Salah satu kelas industri internasional yang dibentuk adalah kelas industri Morimitsu Jepang yang fokus pada pembentukan tenaga pengelasan tingkat mahir di Politeknik ATI Makassar sebagai kampus vokasi Kemenperin yang memiliki spesialisasi bidang teknologi industri dan manufaktur.

    Pada pelaksanaannya, Kemenperin juga didukung oleh KP2MI yang memiliki tugas memberikan pelindungan bagi pekerja-pekerja migran Indonesia di luar negeri.

    “Program kelas industri ini merupakan program awal pendidikan kelas internasional yang mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, dalam hal ini ke Jepang, yang diawali dengan pelaksanaan short-term internship bagi mahasiswa,” kata Masrokhan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank Jago cetak laba Rp129 miliar selama 2024, tumbuh 78 persen

    Bank Jago cetak laba Rp129 miliar selama 2024, tumbuh 78 persen

    Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) selama tahun 2024 sebesar Rp129 miliar atau tumbuh 78 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba 2023 yang sebesar Rp72 miliar.

    “Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago tercatat mencapai Rp18,8 triliun pada 2024 atau tumbuh 56 persen yoy dibandingkan dengan perolehan pada 2023 sebesar Rp12,1 triliun.

    Penyumbang terbesar DPK berasal dari giro dan tabungan (current account and savings account/CASA) sebesar Rp10 triliun atau 53 persen dari total DPK. Sedangkan sisanya, 47 persen dari total DPK merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito atau sebesar Rp8,8 triliun.

    Kinerja positif pada penghimpunan DPK ini turut ditopang dari peningkatan pengguna aplikasi Jago di mana jumlah nasabah Bank Jago pada akhir 2024 mencapai 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago.

    Jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah atau tumbuh hampir 50 persen yoy jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah.

    Bank Jago terus menjalankan strategi melalui peningkatan kerja sama dengan mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksa dana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan aplikasi Jago, untuk melakukan akuisisi nasabah baru.

    Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada akhir 2024 dengan jumlah kredit mencapai Rp17,7 triliun atau meningkat 36 persen yoy dibandingkan dengan 2023 yang membukukan nilai Rp13 triliun.

    Melalui kolaborasi dengan mitra (partner) seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya, Bank Jago menyampaikan bahwa penyaluran kredit tetap berkualitas yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 0,2 persen.

    Pertumbuhan kredit yang berkualitas telah menumbuhkan aset Bank Jago menjadi Rp28,5 triliun, meningkat 34 persen yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp21,3 triliun.

    Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat mencapai 44,4 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

    Arief mengatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik.

    “Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya,” tutup Arief.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025