Category: Antaranews.com Ekonomi

  • Kemendag siap bantu pelaku usaha lakukan diversifikasi pasar

    Kemendag siap bantu pelaku usaha lakukan diversifikasi pasar

    Kami siap membantu untuk pengusaha ekspor yang akan melakukan diversifikasi pasar. Kita siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap membantu pengusaha ekspor untuk melakukan diversifikasi pasar guna menghadapi dampak dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat dan perang dagang.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan Pemerintah akan mencarikan pasar-pasar baru bagi pelaku usaha yang terdampak langsung dengan tarif resiprokal.

    “Kami siap membantu untuk pengusaha ekspor yang akan melakukan diversifikasi pasar. Kita siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut,” ujar Puntodewi di Jakarta, Kamis.

    Puntodewi mengatakan saat ini Pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan AS untuk mencari solusi dari pengenaan tarif sebesar 32 persen terhadap produk-produk yang akan masuk ke dalam negara tersebut.

    Kemendag juga telah berkoordinasi dengan seluruh asosiasi untuk mengantisipasi diversifikasi pasar, serta mengakomodir pasar apa saja yang dibutuhkan oleh para eksportir.

    Di sisi lain, kata Puntodewi, ini adalah momentum yang tepat untuk melakukan diversifikasi pasar, agar Indonesia tak selalu ketergantungan terhadap AS, meski ada beberapa sektor yang memang tidak bisa dihindari.

    “Ini harus dilakukan meskipun mungkin untuk beberapa sektor agak susah, karena kan untuk beberapa sektor, pasarnya memang di situ. Kemudian, mekanisme-nya sudah di-set, jadi kalau langsung pindah jadi homework sendiri untuk kita mempersiapkan para eksportir untuk bisa memindahkan pasarnya,” kata Puntodewi.

    Lebih lanjut, Puntodewi mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar kedua Indonesia, setelah China. Ekspor ke Amerika diperkirakan akan mengalami penurunan akibat harga barang yang naik pada negara tersebut.

    Menurut Puntodewi, hal ini juga akan terjadi pada 75 negara yang melakukan perdagangan dengan Amerika. Oleh karenanya, Pemerintah melakukan langkah negosiasi untuk mendapatkan relaksasi tarif.

    “Pasar AS cukup besar dan pemerintah juga melakukan pengamanan dengan negosiasi dan lain-lain. Market-nya memang besar, ketergantungan dunia juga besar, lebih dari 75 negara juga melakukan negosiasi supaya bisa direlaksasi lah,” imbuh Puntodewi.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perbankan “prudent” jaga pertumbuhan kredit di tengah tantangan global

    Perbankan “prudent” jaga pertumbuhan kredit di tengah tantangan global

    Khususnya untuk sektor-sektor tertentu yang dinilai akan sangat terdampak dengan adanya kebijakan tarif dari Trump, saya yakin akan lebih dijaga, tidak seagresif waktu-waktu sebelum adanya trade war ini

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum I Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Alexandra Askandar meyakini, bank-bank nasional tetap mengedepankan sikap yang prudent untuk menjaga pertumbuhan kreditnya di tengah tantangan ekonomi global yang berlangsung.

    “Khususnya untuk sektor-sektor tertentu yang dinilai akan sangat terdampak dengan adanya kebijakan tarif dari Trump, saya yakin akan lebih dijaga, tidak seagresif waktu-waktu sebelum adanya trade war ini,” kata Alexandra saat dijumpai usai mengikuti program siniar (podcast) ANTARA TV di Grha BNI, Jakarta, Kamis.

    Dari sisi likuiditas, Alexandra menyebutkan bahwa rata-rata loan to deposit (LDR) industri perbankan saat ini sudah berada di sekitar 90 persen atau lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Likuiditas yang tidak se-ample dibandingkan periode-periode sebelumnya akan menjadi faktor penentu dalam mendorong pertumbuhan kredit. Namun di sisi lain, Alexandra juga mengingatkan bahwa dalam hal asset quality, bank-bank akan lebih berhati-hati menjaga pertumbuhan kreditnya.

    Dalam mengantisipasi risiko dan dampak rambatan global, Alexandra mengatakan bahwa industri perbankan juga melakukan stress test untuk mengetahui tingkat ketahanan debitur, khususnya debitur yang berada di sektor-sektor terdampak akibat tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    “Jadi saya yakin, ini semua sudah dilakukan dari sisi manajemen risiko dengan baik oleh masing-masing bank,” kata dia.

    Selain itu, perbankan juga tetap mengantisipasi kemungkinan risiko peningkatan kredit macet (non-performing loan/NPL). Dalam hal ini, dibutuhkan pula dukungan regulator kepada industri untuk menghindari risiko tersebut. Menurut Alexandra, komunikasi antara industri dan regulator juga perlu dilakukan secara kontinu.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2025 tercatat sebesar 10,30 persen year on year (yoy) menjadi Rp7.825 triliun. Sementara dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 5,75 persen yoy menjadi Rp8.926 triliun.

    Pertumbuhan DPK ini masih berada di bawah pertumbuhan kredit. Namun menurut OJK, likuiditas industri perbankan pada Februari 2025 tetap memadai.

    Loan to deposit ratio (LDR) perbankan berada pada level 87,67 persen per Februari 2025. Sementara liquidity coverage ratio (LCR) berada pada level 210,14 persen pada periode yang sama.

    Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) juga masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen. AL/NCD dan AL/DPK per Februari 2025 masing-masing tercatat 116,76 persen dan 26,35 persen.

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat minat penyaluran kredit (lending standard) dan kondisi likuiditas masih memadai, meskipun sejumlah bank mulai menghadapi kendala dalam meningkatkan pendanaan baik DPK maupun sumber lainnya untuk penyaluran kredit.

    Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan April 2025, Rabu (23/4).

    BI melaporkan pertumbuhan kredit pada Maret 2025 sebesar 9,16 persen yoy atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 10,30 persen yoy.

    Adapun pada tahun ini, bank sentral Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan akan menuju ke batas bawah kisaran 11-13 persen.

    Ke depan, menurut BI, berbagai risiko ketidakpastian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik perlu menjadi perhatian karena dapat memengaruhi prospek permintaan kredit dan preferensi penempatan aset likuid perbankan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani: Pasar SBN tetap menarik investor di tengah tekanan global

    Sri Mulyani: Pasar SBN tetap menarik investor di tengah tekanan global

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

    Hal itu tercermin dari catatan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark tenor 10 tahun yang cenderung menurun meski mengalami fluktuasi.

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring dan dipantau di Jakarta, Kamis, Sri Mulyani merinci yield obligasi 10 tahun turun 2 basis poin (bps) menjadi 7,00 persen secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) pada kuartal I-2025.

    Mengingat hubungan terbalik antara harga SUN dan yield, maka penurunan yield menunjukkan minat investor yang tetap tinggi terhadap obligasi Pemerintah Indonesia.

    Akan tetapi, setelah libur panjang Idul Fitri 1446 H, tepatnya pada 8 April 2025, yield sempat naik menjadi 7,08 persen atau naik 5,2 bps dari awal tahun. Kenaikan itu menyusul rilis kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

    Namun, per 22 April 2025, yield kembali turun sebesar 4,5 bps ke level 6,98 persen, mengindikasikan bahwa pasar kembali merespons positif setelah volatilitas awal akibat kebijakan tarif AS.

    Dari segi porsi kepemilikan, andil investor asing terhadap SBN naik sebesar Rp15,23 triliun (ytd) atau sekitar 14,30 persen per 27 Maret 2025.

    Hingga 22 April 2025, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp12,78 triliun, meski proporsinya sedikit turun menjadi 14,25 persen.

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) dengan total sebesar Rp80,98 triliun sejak awal tahun 2025 hingga 22 April 2025.

    Pembelian SBN dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp54,98 trilliun serta pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp26,00 triliun.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pembelian SBN itu bertujuan untuk memperkuat operasi moneter yang mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah.

    Ke depan, Perry mengatakan bahwa berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan akan dioptimalkan guna terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tradisi temanten tebu tandai musim giling PG Rendeng Kudus

    Tradisi temanten tebu tandai musim giling PG Rendeng Kudus

    Kudus (ANTARA) – Musim giling Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus, Jawa Tengah, ditandai dengan prosesi “Temanten Tebu” atau “pernikahan” dua batang tebu yang digelar, Kamis.

    Ritual yang sudah berusia puluhan tahun tersebut, digelar di halaman pabrik yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kudus yang diawali dengan arak temanten tebu yang diikuti 26 peserta.

    Ritual tersebut layaknya prosesi pernikahan antara “pengantin laki-laki” bernama Sri Narendra Rosan Prakoso dan “pengantin wanita” bernama Sri Ratu Rosan Ayu Nan Indah.

    Acara tersebut dimeriahkan kesenian barongan sebelum temanten tebu beserta pengiringnya dimasukkan ke mesin penggilingan.

    “Kami apresiasi dan mendukung acara kirab temanten tebu ini sebagai bagian dari kearifan lokal. Semoga target penggilingan tebu dan produksi gula juga tercapai,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat menghadiri acara peresmian proses awal giling tebu di PG Rendeng Kudus, Kamis.

    Apalagi, kata dia, PG Rendeng juga menyerap tenaga kerja cukup banyak, sehingga ketika target terpenuhi tentunya pekerja dan petani juga ikut menikmati.

    Ia berharap proses musim giling tahun ini dapat berjalan lancar dan keselamatan bagi para pekerjanya, peralatannya, dan bahan bakunya juga tercukupi.

    Sementara itu, Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara Haryanto mengungkapkan pada musim giling tahun 2025 memiliki target giling tebu sebanyak 312.000 ton tebu dari lahan yang tersebar di sejumlah kabupaten di Eks Keresidenan Pati.

    Adapun target produksi gulanya pada musim giling tahun ini sebanyak 20.000 ton. Sedangkan target pencapaian rendemen tebu pada periode giling tahun ini sebesar 7,15 persen.

    Dengan adanya ritual temanten tebu, maka musim giling tahun 2025 di PG Rendeng yang direncanakan berlangsung selama 125 hari akan dimulai 4 Mei 2025.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • LG batal investasi, BKPM segera lakukan pertemuan dengan Huayou

    LG batal investasi, BKPM segera lakukan pertemuan dengan Huayou

    Kita juga ini baru mau ketemu insyaAllah kalau tidak di minggu ini, minggu depan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan segera melakukan pertemuan dengan Huayou, perusahaan asal China untuk membahas konsorsium proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang sebelumnya dipimpin oleh LG.

    “Kita juga ini baru mau ketemu insyaAllah kalau tidak di minggu ini, minggu depan, kita akan ketemu dengan pihak Huayou-nya, membahas terkait ini, mematangkan,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Kamis.

    Disampaikan Nurul Ichwan, setelah memastikan bahwa LG keluar dari konsorsium tersebut, pihaknya akan membuat desain baru, serta merencanakan pelibatan pihak lain dalam fasilitas ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

    “Kemudian kita memfasilitasi pembentukan joint venture-nya,” kata dia.

    Sebelumnya dijelaskan dia, proyek baterai EV yang dinamai Indonesia Grand Package tersebut sudah terealisasi sebesar 1,2 miliar dolar AS atau Rp20,2 triliun, dan nantinya Huayou akan mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai 8,6 miliar dolar AS atau Rp145,2 triliun, dengan empat joint venture.

    Joint Venture tersebut merujuk pada investasi di tambang nikel, pembuatan prekursor, katoda, anoda, cell battery, battery pack, dan daur ulang baterai.

    “Pasti ini Huayou tidak akan sendirian, pasti akan bekerja sama nanti dengan partner-partner lainnya yang akan kita coba approach juga,” katanya.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan LG Energy Solution tidak mengundurkan diri dari sebagian investasinya di proyek ekosistem baterai, tetapi Pemerintah Indonesia yang meminta LG mundur karena negosiasinya berjalan terlalu lama.

    Rosan mengatakan negosiasi dengan LG telah berjalan selama lima tahun sejak 2020.

    “Tadi dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya lebih tepatnya dari kami yang memutus. Itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Kenapa dikeluarkan surat itu? Karena, memang negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kami ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat karena negosiasinya sudah berlangsung lima tahun,” kata Rosan saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/4) malam.

    Rosan melanjutkan surat itu kemudian diterbitkan untuk LG, karena investor China Huayou telah menyatakan keinginannya berinvestasi pada sektor ekosistem baterai. Keinginan Huayou untuk masuk dalam konsorsium proyek baterai di Indonesia itu diungkap sejak tahun 2024.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemendag: Kebijakan baru soal ekspor kelapa masih dibahas

    Kemendag: Kebijakan baru soal ekspor kelapa masih dibahas

    Intinya itu, kita kan pertama pengamanan pasar dalam negeri, kemudian mendorong ekspor

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan kebijakan terkait ekspor kelapa bulat masih dalam tahap pembahasan.

    “Sedang dibahas, sedang digodok lebih lanjut,” ujar Puntodewi di Jakarta, Kamis.

    Puntodewi menyampaikan pembahasan mengenai kebijakan ekspor kelapa harus memperhatikan kepentingan hulu dan hilir. Oleh karena itu, menurutnya pembahasan untuk kebijakan ini akan terus bergulir.

    Ia memastikan bahwa nantinya kebijakan baru ini akan memihak kepada perlindungan pasar dalam negeri, sekaligus tetap mendorong peningkatan ekspor.

    “Intinya itu, kita kan pertama pengamanan pasar dalam negeri, kemudian mendorong ekspor. Jadi nanti kebijakan itu pastinya arah ke situ,” kata Puntodewi.

    Terkait usulan Kementerian Perindustrian untuk penerapan moratorium ekspor kelapa bulat guna menstabilkan harga kelapa dalam negeri, Puntodewi menyebut masih menunggu hasil diskusi antara pemangku kepentingan.

    “Nanti dilihat saja hasilnya, karena kan kita tuh harus memperhatikan hulu hilirnya, semua harus diperhatikan. Jadi, nanti kebijakannya itu pasti yang paling sesuai lah,” ucap Puntodewi.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan pengusaha lebih tertarik melakukan ekspor kelapa bulat karena harganya lebih tinggi yang menyebabkan stok kelapa di dalam negeri berkurang.

    Budi menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah melakukan pertemuan dengan pelaku industri kelapa dan para eksportir untuk membahas harga kelapa yang mahal.

    Berdasarkan pertemuan tersebut, didapatkan bahwa harga kelapa yang diekspor lebih mahal, sehingga lebih banyak pengusaha yang mengalihkan stoknya untuk dijual keluar negeri.

    “Kan ini mahal, karena di ekspor ya. Harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri,” kata Budi di Jakarta, Kamis (17/4).

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenkop gandeng notaris kejar target pembentukan Kopdes Merah Putih

    Kemenkop gandeng notaris kejar target pembentukan Kopdes Merah Putih

    kami berharap dukungan dari teman-teman notaris karena keberadaan bapak dan ibu semua sangatlah penting

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi mempercepat pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan menggandeng para notaris di seluruh Indonesia untuk mewujudkan target tersebut pada 12 Juli 2025.

    Dukungan notaris dinilai krusial dalam proses legalitas pendirian koperasi di tingkat desa/kelurahan, kata Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam diskusi yang digelar secara daring oleh kelompok notaris pendengar dan pemikir (Kelompencapir) di Jakarta pada Kamis.

    Ferry menekankan pentingnya peran notaris dalam proses legalitas pendirian koperasi dengan menerbitkan akta pendirian koperasi yang sah, berdasarkan berita acara musyawarah desa khusus atau musdesus di tingkat desa/kelurahan.

    Akta notaris ini menjadi syarat utama sebelum pengesahan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM.

    “Untuk itu kami berharap dukungan dari teman-teman notaris karena keberadaan bapak dan ibu semua sangatlah penting. Saat ini sudah mulai banyak desa-desa yang menyelenggarakan musyawarah desa khusus untuk pembentukan koperasi desa,” ujar Ferry dalam keterangan persnya di Jakarta.

    Ferry menjelaskan bahwa Kemenkop atau dinas koperasi setempat turut aktif mendampingi pelaksanaan musdesus di setiap desa. Langkah ini bertujuan untuk memastikan proses musyawarah berjalan sesuai ketentuan dan mencegah potensi permasalahan.

    “Dalam proses musyawarah desa khusus itu, kami sudah membuat petunjuk pelaksanaan bahwa inisiatif dari pembentukan musyawarah desa kelurahan itu dilaksanakan oleh pemerintah desa,” jelasnya.

    Kemenkop telah menetapkan tiga strategi dalam pembentukan Kopdes Merah Putih, yaitu pembentukan koperasi baru di desa yang belum memiliki koperasi, pengembangan kapasitas usaha koperasi yang sudah aktif dan berkinerja baik, serta revitalisasi koperasi yang tidak aktif atau lemah.

    Lebih lanjut, Ferry mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mempercepat proses pengesahan badan hukum Kopdes Merah Putih.

    Sebagai bentuk komitmen, Kementerian Hukum dan HAM bahkan disebutnya akan membuat laman khusus pada Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) untuk menangani pendirian koperasi di tingkat desa/kelurahan ini.

    Diharapkan, dengan sinergi ini, proses pendirian legalitas koperasi dapat berjalan lebih cepat setelah akta notaris disahkan.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bitcoin sentuh Rp1,56 miliar, Indodax: Kepercayaan publik makin besar

    Bitcoin sentuh Rp1,56 miliar, Indodax: Kepercayaan publik makin besar

    Jakarta (ANTARA) – Harga Bitcoin kembali menguat dengan menembus angka 93.000 dolar AS atau sekitar Rp1,56 miliar pada pekan ini di tengah ketidakpastian makroekonomi global.

    CEO Indodax Oscar Darmawan, menilai lonjakan harga Bitcoin bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan buah dari adopsi jangka panjang dan kepercayaan publik terhadap aset digital yang semakin besar.

    “Bitcoin sedang mengalami validasi ulang sebagai aset safe haven. Ketika dunia dihantui inflasi, gejolak geopolitik, dan ketidakpastian suku bunga, justru BTC memperlihatkan ketahanannya. Ini bukan hanya tren, ini pergeseran paradigma,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, lonjakan harga Bitcoin kali ini tidak didominasi oleh spekulasi ritel semata, namun investor besar dan institusi menjadi pendorong utama kenaikan harga, yang berarti adopsi Bitcoin sudah memasuki fase kedewasaan baru.

    Selain itu, tambahnya, pergerakan Altcoin juga memperlihatkan tren positif meski tidak setinggi Bitcoin. Ethereum naik 13 persen dalam sepekan terakhir menjadi sekitar 1.790 dolar AS, Solana melonjak 4,2 persen di angka sekitar 151 dolar AS, dan Polygon bahkan naik hingga 10 persen di angka sekitar 4,08 dolar AS.

    Namun demikian, Oscar menyarankan agar lonjakan harga ini menjadi sinyal kuat bagi investor ritel di Indonesia untuk tidak tergesa-gesa mengambil keuntungan jangka pendek.

    Ia mengimbau agar masyarakat mulai membangun strategi investasi jangka panjang yang berlandaskan kesabaran dan kepercayaan terhadap fundamental Bitcoin.

    “Jangan tergoda untuk panic selling saat harga naik. Justru sekarang adalah saat untuk mempertahankan aset,” katanya.

    Sejarah menunjukkan, lanjutnya, mereka yang “diamond hand”, yang sabar dan tidak mudah tergoda, adalah yang meraih keuntungan terbesar.

    Ia juga mengingatkan bahwa proyeksi jangka panjang Bitcoin sangat menjanjikan. Standard Chartered masih mempertahankan prediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai 200.000 dolar AS (sekitar Rp3,37 miliar) pada akhir 2025.

    Bahkan, tokoh finansial global Robert Kiyosaki memprediksi BTC bisa melampaui 350.000 dolar AS (Rp5,9 miliar) pada tahun yang sama.

    Kondisi tersebut, menurut Oscar menunjukkan masa depan aset kripto di Indonesia optimistis , seperti terlihat volume transaksi di Indodax naik 1,5 persen senilai Rp9,8 triliun dari awal bulan April yang menandakan bahwa minat masyarakat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya terus tumbuh.

    “Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin memahami pentingnya aset digital dalam portofolio investasi mereka. Adopsi bukan hanya tren luar negeri, tapi juga berkembang sangat cepat di dalam negeri,” jelasnya.

    Oscar juga menegaskan bahwa investor pemula tidak perlu menunggu “harga koreksi” untuk mulai masuk pasar. Strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) dapat digunakan untuk mulai berinvestasi secara konsisten tanpa harus menebak puncak atau dasar harga.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pupuk Indonesia gelar “tebus bersama” pupuk subsidi di Bukittinggi

    Pupuk Indonesia gelar “tebus bersama” pupuk subsidi di Bukittinggi

    Bukittinggi (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar kegiatan “tebus bersama” pupuk subsidi untuk petani di Bukittinggi Sumatera Barat yang diharapkan mendukung misi Asta Cita khususnya ketahanan pangan nasional.

    “Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo dalam ketahanan pangan nasional, pupuk menjadi faktor penting bagi pertanian tradisional tentunya yang memberi dampak kesejahteraan ekonomi,” kata Senior Manager Regional 1A Pupuk Indonesia Benny Farlo di Bukittinggi, Kamis.

    “Tebus Bersama” adalah program pemerintah dan PT Pupuk Indonesia untuk meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani.

    Program itu bertujuan antara lain,
    meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi, memudahkan penebusan serta agar harga pupuk yang diperoleh petani sesuai harga eceran tertinggi (HET).

    Pupuk Indonesia (PI) bersama pemerintah berkomitmen memberikan akses yang lebih mudah dan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi yang lebih sederhana bagi petani.

    “Ini menjadi bentuk dukungan serta perhatian PI baik kepada para petani, pedagang pupuk dan pemerintah daerah setempat sebagai upaya ketahanan pangan nasional,” kata Benny.

    PI didampingi Pemkot Bukittinggi diwakili Kepala Dinas Pertanian mempraktekkan teknis pengambilan pupuk bersubsidi yang dipusatkan di Kios Pupuk Subsidi Nikifora di Sanjai, Bukittinggi.

    Ia menjelaskan bahwa petani yang terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) cukup membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan uang tunai untuk menebus pupuk bersubsidi menggunakan aplikasi yang telah diunduh pemilik kios atau pengecer.

    “Untuk kendala di lapangan PI akan membuka diri dan direspon cepat baik terkait HET, kelangkaan dan sebagainya,” kata Benny.

    Manager Penjualan Wilayah Sumatera Barat Riau dan Kepulauan Riau Fajar Ahmad mengatakan tujuan swasembada pangan bisa tercapai perlu kerja sama seluruh elemen baik dari tingkat pengecer dan distributor.

    “Saat semua bisa bekerja sama untuk bisa memastikan ketersediaan pupuk tentu swasembada pangan bisa tercapai. Tebus pupuk subsidi bertujuan agar petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga terjangkau serta kepastian ketersediaannya,” katanya.

    Kepala Dinas Pertanian Bukittinggi Hendry menyambut baik kegiatan tebus pupuk bersubsidi dan meminta komitmen bersama petani agar memanfaatkan dengan baik.

    “Sesuai permintaan dari pihak petani stok pupuk bersubsidi aman di Bukittinggi. Kami berterima kasih ke Pupuk Indonesia yang memfasilitasi,” katanya.

    Ia berharap agar kelompok tani tidak mengalami kelangkaan pupuk agar setelah panen bisa menanam kembali.

    “Untuk 2025 ditargetkan penerima pupuk subsidi tercapai 100 persen. Saat ini terealisasi 15,9 persen untuk pupuk urea dan 23,5 persen untuk jenis pupuk npk,” imbuh dia.

    Pewarta: Altas Maulana
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani sebut Coretax dukung perbaikan penerimaan pajak

    Sri Mulyani sebut Coretax dukung perbaikan penerimaan pajak

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan sistem Coretax DJP menjadi salah satu faktor pendorong perbaikan kinerja penerimaan pajak.

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang digelar secara daring di Jakarta, Kamis, Sri Mulyani menjelaskan penerimaan perpajakan mencapai Rp400,1 triliun pada triwulan I 2025, setara 16,1 persen dari target APBN.

    Terjadi pembalikan tren menjadi positif khususnya penerimaan pajak yang meningkat signifikan di Maret 2025 sebesar Rp134,8 triliun, rebound dibandingkan bulan Februari 2025 sebesar Rp98,9 triliun.

    Penerimaan bulan Maret 2025 tersebut mencapai 41,8 persen dari total realisasi akumulasi penerimaan pajak pada triwulan I 2025 sebesar Rp322,6 triliun.

    “Peningkatan penerimaan pajak ini ditopang oleh berbagai program reformasi perpajakan untuk perbaikan administrasi perpajakan dan implementasi Coretax,” kata Sri Mulyani.

    Lebih lanjut, Menkeu mengatakan kenaikan tersebut menunjukkan program-program perbaikan penerimaan perpajakan berjalan on track, sehingga ke depan diharapkan pelaksanaan penarikan pajak akan lebih efisien dan penerimaan pajak diprakirakan akan tumbuh secara lebih optimal.

    “Kenaikan penerimaan pajak menurut jenis pajak, rumah tangga dan sektor ekonomi menunjukkan bahwa perekonomian dan daya beli konsumen secara umum masih tetap kuat,” ujarnya.

    Sebelumnya, DJP menyatakan kinerja sistem aplikasi Coretax telah menunjukkan performa yang stabil.

    Namun, DJP mencatat masih terjadi fluktuasi waktu tunggu (latensi), terutama saat volume transaksi mengalami peningkatan secara signifikan pada fungsi-fungsi tertentu.

    Dalam proses login, misalnya, latensi rata-rata berada di bawah 0,1 detik (kurang dari 100 milidetik), dengan performa terbaik tercatat sebesar 0,084 detik (8,4 milidetik) pada 18 April 2025.

    Sementara proses pendaftaran wajib pajak menunjukkan peningkatan latensi pada 25 Maret 2025 yang mencapai 1,13 detik (1.130 milidetik) dan turun kembali menjadi 0,446 detik (446 milidetik) pada 26 Maret 2025.

    Sebagai catatan, per 20 April 2025 pukul 00.00 WIB, Coretax DJP telah mengadministrasikan faktur pajak sejumlah 198.859.058 untuk masa pajak Januari, Februari, Maret, dan April 2025.

    Batas waktu pembuatan faktur pajak masa April masih dapat dilakukan sampai dengan pertengahan Mei 2025.

    Sementara bukti potong telah diadministrasikan sebanyak 70.693.689 untuk masa pajak Januari, Februari, Maret, dan April 2025.

    Kemudian, SPT telah diadministrasikan sebanyak 933.484 SPT masa PPN dan PPnBM serta 997.705 SPT masa PPh Pasal 21/26 dan 149.589 SPT masa PPh unifikasi.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025