Category: Antaranews.com Ekonomi

  • Dispar respons peringatan Australia pastikan warga aman asal patuh

    Dispar respons peringatan Australia pastikan warga aman asal patuh

    Denpasar (ANTARA) – Dinas Pariwisata (Dispar) Bali merespons peringatan perjalanan dari Pemerintah Australia melalui unggahan portal Smartraveller oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

    “Jika semua wisatawan mematuhi aturan, saya yakin mereka akan aman di Bali,” kata Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya di Denpasar, Senin.

    Diketahui, portal Pemerintah Australia itu meminta warganya hati-hati di Indonesia terutama Bali, sebab ada yang telah tenggelam di daerah pesisir akibat laut yang ganas dan arus deras di pantai-pantai wisata populer di Bali yang tidak dijaga.

    Pemerintah setempat meminta WNA Australia memahami ketentuan visa dan persyaratan masuk dan keluar, sebab Indonesia memiliki standar ketat untuk paspor yang rusak, seperti kerusakan akibat air, sobekan kecil atau sobekan pada halaman dapat dianggap rusak.

    Selain itu WNA Australia diminta membaca do’s and don’ts sebab perilaku menyinggung yang tidak menghormati budaya, agama, tempat ibadah, dan upacara adat setempat dapat mengakibatkan hukuman pidana bahkan deportasi.

    Terakhir, dituliskan bahwa di Indonesia minuman dapat dicampur dengan zat beracun, warga diminta waspada potensi risiko seputar minuman yang dicampur dengan zat beracun dan keracunan metanol melalui minuman beralkohol.

    Australia meminta warganya tidak meninggalkan makanan atau minuman tanpa pengawasan, sebab ada kasus keracunan metanol dalam minuman sebelumnya telah dilaporkan di Indonesia, termasuk di Bali dan Lombok.

    Sementara itu Dispar Bali melihat sebagai destinasi wisata internasional yang dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, Pemprov Bali menyadari pasti akan banyak risiko yang mungkin terjadi pada wisatawan.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bandara Soetta pastikan kesiapan layanan kepulangan Haji 2025

    Bandara Soetta pastikan kesiapan layanan kepulangan Haji 2025

    Tangerang (ANTARA) – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, memastikan kesiapan seluruh layanan dalam menyambut kepulangan jamaah haji Indonesia pada 12 Juni 2025.

    “Kami siap menyambut kepulangan jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta. Seperti pada fase keberangkatan, kami telah melakukan persiapan sejak awal untuk mendukung kelancaran fase kepulangan jemaah, mulai dari penyesuaian alur layanan hingga kesiapan personel dan fasilitas,” kata General Manager AP Indonesia Kantor Cabang Bandara Soetta, Dwi Ananda Wicaksana di Tangerang, Senin.

    Ia mengatakan, untuk kepulangan jemaah haji Indonesia yang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dimulai pada Kamis dini hari (12/6).

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9.332 wisatawan kunjungi Bromo selama libur panjang Idul Adha

    9.332 wisatawan kunjungi Bromo selama libur panjang Idul Adha

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, menyatakan sebanyak 9.332 wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo saat berlangsungnya libur panjang pada momen Hari Raya Idul Adha.

    “Jumlah kunjungan pada 6 Juni 2025 ada 1.347 wisatawan, pada 7 Juni 2025 ada 3.504 wisatawan, pada 8 Juni 2025 ada 2.891 wisatawan, dan pada 9 Juni 2025 ada 1.590 wisatawan. Jumlahnya 9.332 wisatawan,” kata Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

    Balai Besar TNBTS merinci 9.332 wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo selama libur panjang Idul Adha, terdiri dari 8.975 wisatawan nusantara dan 357 wisatawan mancanegara.

    Berdasarkan catatan lembaga tersebut, diketahui jumlah wisatawan nusantara ke Gunung Bromo paling banyak terjadi pada Sabtu (7/6) yang sebanyak 3.421 wisatawan.

    Sedangkan, kunjungan wisatawan mancanegara paling banyak terjadi pada hari Senin ini, yakni sebanyak 115 wisatawan.

    Endrip menyatakan bahwa kuota kunjungan wisata pada libur panjang ini tetap sama, yakni dengan total sebesar 4.752 wisatawan.

    “Bromo untuk kuota normal 2.752, lalu saat libur panjang ada penambahan kuota sebesar 2 ribu untuk kuota sunrise,” ujar dia.

    Soal kemacetan di jalur wisata Gunung Bromo yang terjadi, pada Sabtu (7/6), Endrip menyatakan jika hal itu terjadi karena banyaknya pengunjung yang datang menjelang sesi sunrise.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Investasi pembangunan IKN skema KPBU tunjukkan geliat positif

    Investasi pembangunan IKN skema KPBU tunjukkan geliat positif

    Penajam Paser Utara (ANTARA) – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyebut investasi pembangunan IKN, ibu kota negara yang berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) menunjukkan geliat positif.

    “Skema KPBU pembangunan IKN semakin positif,” ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono ketika ditanya menyangkut investasi pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Senin.

    Pemilik modal yang menanamkan modal melalui skema KPBU sektor hunian berasal dari berbagai negara, lanjut dia, seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam.

    “Indikasi nilai investasi dari berbagai negara itu capai sekitar Rp63,3 triliun untuk sektor hunian,” tambahnya.

    KPBU pembangunan IKN sektor jalan dan terowongan multi utilitas (MUT), timpal dia lagi, menggeliat positif atau menunjukkan perkembangan menjanjikan.

    Tercatat ada lima calon investor dari Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia yang saat ini dalam proses penyusunan studi kelayakan (feasibility study) dan evaluasi dokumen.

    “Indikasi total nilai investasi mencapai Rp71,8 triliun, dan Rp55 triliun di antaranya berasal dari luar negeri,” jelasnya.

    Skema KPBU di IKN bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas publik jangka panjang.

    Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bulog Sumut serap 17.800 ton setara beras hingga awal Juni 2025

    Bulog Sumut serap 17.800 ton setara beras hingga awal Juni 2025

    Medan (ANTARA) – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyerap sebanyak 17.800 ton setara beras atau 35.600 gabah kering panen (GKP) dari hasil petani di daerah itu hingga awal Juni 2025.

    “Selisih target untuk Juni ini masih kurang 2.900 ton setara beras atau atau 5.800 GKP,” ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Senin.

    Budi mengatakan pencapaian target tersebut, tak lepas dari di beberapa lokasi wilayah Sumut masih ada panen walaupun sudah mulai berkurang, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Mandiling Natal, dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

    “Untuk bulan ini, jumlah yang kami serap GKP mencapai 35 ton sampai 50 ton per hari, kalau waktu normal 150 ton sampai 200 ton per hari,” ucap Budi.

    Namun, ia mengatakan, awal Juli sudah ada beberapa wilayah yang sudah masuk musim panen walaupun tingkat serapan masih sedikit, seperti di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, dan Kabupaten Langkat.

    “Walaupun mereka panen nanti belum memasuki panen raya. Karena panen raya nanti diperkirakan masuk pada Juni maupun Agustus untuk di Sumatera Utara,” ucapnya.

    Dari penyerapan secara intensif di wilayah Sumut tersebut, Budi mengatakan pihaknya telah memiliki stok beras di gudang sekitar 70.000 ton.

    Dia menambahkan untuk mempercepat penyerapan tersebut, pihaknya masih melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta terkait pengolahan gabah kering petani untuk dijadikan setara beras.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bappenas harap penggunaan teknologi agar tingkatkan “lifting” migas

    Bappenas harap penggunaan teknologi agar tingkatkan “lifting” migas

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengharapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dapat mendorong penggunaan teknologi agar produk dan lifting migas dapat ditingkatkan.

    “Penggunaan teknologi sangat penting, karena dengan teknologi baru, bahkan sumur tua masih dapat diberdayakan. Karena itu, kita berharap SKK Migas dapat terus mendorong penggunaan teknologi agar produksi dan lifting migas dapat ditingkatkan, mengingat begitu besar harapan masyarakat agar kebutuhan energi bisa terpenuhi secara terjangkau,” ujarnya dalam agenda Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas dan SKK Migas, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Senin.

    Dalam rangka meningkatkan lifting minyak dan gas bumi nasional, pihaknya dengan SKK Migas menjalin kolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Penandatanganan MoU ini menjadi landasan kerja sama untuk mendukung prioritas pembangunan, penguatan ketahanan energi, dan percepatan transformasi nasional.

    Menurut Rachmat, Presiden RI Prabowo Subianto menaruh perhatian yang besar terhadap swasembada air, energi, dan pangan. Untuk itu, lanjutnya, peningkatan lifting migas menjadi hal penting sebagai bagian dari upaya mengembalikan kejayaan Indonesia di sektor hulu migas.

    “(Saya) menyambut baik kerja sama Kementerian PPN/Bappenas dengan SKK Migas untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah di hulu migas khususnya aspek perencanaan strategis, serta menekankan pentingnya penggunaan teknologi baru,” ucap dia.

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyatakan penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi lintas lembaga untuk mendukung target lifting minyak dan gas bumi nasional. Dia menegaskan komitmen untuk mengelola hulu migas secara berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.

    “Kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas dan SKK Migas ini juga mencerminkan upaya bersama dalam menyusun perencanaan pembangunan terpadu, menyelesaikan hambatan proyek strategis, serta menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Djoko.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 199 ribu kendaraan kembali ke Jabotabek pada H+2 Idul Adha

    199 ribu kendaraan kembali ke Jabotabek pada H+2 Idul Adha

    Jakarta (ANTARA) – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 199.628 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada periode H+2 Idul Adha 1446H atau pada Minggu, 8 Juni 2025.

    “Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (dari arah Merak), GT Ciawi (dari arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung). Total volume lalin yang kembali ke wilayah Jabotabek ini naik 34,99 persen jika dibandingkan lalin normal,” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana di Jakarta, Senin.

    Untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 108.222 kendaraan (54,2 persen) dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 48.745 kendaraan (24,4 persen) dari arah Selatan (Puncak) dan 42.661 kendaraan (21,4 persen) dari arah Barat (Merak).

    Lalu lintas kembali ke Jabotabek dari arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah sebanyak 53.409 kendaraan, naik sebesar 77,8 persen dari lalin normal.

    Untuk lalin kembali ke Jabotabek dari arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang adalah sebanyak 54.813 kendaraan, naik sebesar 54,8 persen dari lalin normal. Total lalin kembali ke Jabotabek dari arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut sebanyak 108.222 kendaraan, naik sebesar 65,4 persen dari lalin normal.

    Lalu lintas kembali ke Jabotabek dari arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebanyak 42.661 kendaraan, naik sebesar 5,3 persen dari lalin normal.

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek dari arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 48.745 kendaraan, naik sebesar 16,3 persen dari lalin normal.

    Lisye menginformasikan kepada masyarakat, untuk dapat memanfaatkan diskon tarif tol periode libur Idul Adha 1446H sebesar 20 persen yang akan berakhir pada hari ini, Senin, 9 Juni 2025 pukul 24.00 WIB.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Demokrasi Pancasila sebagai katalis kesejahteraan ekonomi bangsa

    Demokrasi Pancasila sebagai katalis kesejahteraan ekonomi bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Rakyat Indonesia sudah memiliki pengalaman panjang dalam pelaksanaan demokrasi. Bangsa ini memilih demokrasi Pancasila, bukan karena kebetulan, melainkan karena berbasiskan sejarah yang panjang.

    Pada dasawarsa 1950-an, Indonesia pernah memakai sistem demokrasi parlementer, yang cenderung liberal, namun sebagaimana diketahui dari catatan sejarah, sistem itu gagal memberikan dampak kesejahteraan bagi warga.

    Salah satu sebabnya adalah karena sistem demokrasi yang dianut saat itu tidak menghasilkan pemerintahan efektif, yang pada gilirannya tidak ada pula kebijakan negara yang efektif.

    Kemudian masuk periode Orde Baru (1966-1998), sebuah rezim yang relatif berusia cukup panjang, karena dianggap bisa memberi peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat. Harus diakui ada perbaikan kesejahteraan. Ada perbaikan indeks pembangunan manusia.

    Namun masyarakat juga ingin keadilan dan kebebasan kebebasan untuk turut serta menentukan nasib bangsa. Munculnya aspirasi akan keadilan dan kebebasan ini tak terpenuhi. Walhasil, Orde Baru pun runtuh karena ada krisis yang memicunya.

    Negara kesejahteraan merupakan cita cita dan komitmen pendiri negara. Cita-cita mulia pada pendiri bangsa, tentu saja memiliki alasan yang kuat, dimana keberadaan negara sangat dibutuhkan untuk membantu rakyat, dari keterpurukan pascaperang melawan berbagai penjajahan di pelosok negeri.

    Sebagai bangsa yang baru merdeka tentu tidaklah serta merta dapat berdiri dan mandiri tanpa kekuatan negara.

    Negara dianggap sebagai solusi untuk menjawab tantangan, pilihan negara kesejahteraan (welfare state) adalah sesuai kebutuhan rakyat.

    Masyarakat sejahtera

    Indonesia sebagai negara kesejahteraan menjadi bagian dari komitmen negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Negara dan peta politik pemerintahan, idealnya memiliki orientasi terhadap kesejahteraan sosial, terlebih di negara yang memiliki ideologi berkarakter keadilan sosial (sila kelima Pancasila) dan memiliki komitmen sebagai negara kesejahteraan (welfare state) yang menitikberatkan pada kepentingan kesejahteraan rakyatnya.

    Penerapan demokrasi Pancasila diharapkan dapat menyentuh kehidupan dan kesejahteraan (sosial) dimaksud, utamanya mampu memperkecil kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin, bukan hanya sebagai kiasan belaka dan menjadi mitos demokrasi.

    Demokrasi dianggap sebagai alat untuk menuju kepada pencapaian pertumbuhan, kemudahan akses pendidikan tinggi, mengentaskan kemiskinan, mengurai konflik sosial, menghilangkan gap antara pemerintah dan yang diperintah dan lain sebagainya.

    Implementasi demokrasi Pancasila merupakan jalan menuju ke arah keadilan dan kesetaraan. Demokrasi justru akan lebih mempermudah arah menuju tujuan, karena banyaknya akses yang akan terbuka untuk menuju pencapaian itu, dan hanya bisa dilalui melalui jalan demokrasi yang baik.

    Jika banyak ketimpangan sosial, keadilan sosial dan kesejahteraan sosial tidak mencapai wujudnya, itu sebagai dampak tindakan politik pemerintahan yang tidak membuka akses terhadap demokrasi.

    Untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan sosial maka jawabannya adalah demokrasi, dan dalam konteks Indonesia adalah demokrasi Pancasila.

    Harus dipastikan pilihan demokrasi Pancasila adalah tepat untuk menuju negara kesejahteraan yang dicita-citakan dan relevan untuk dapat dipadukan melalui ideologi negara dan peta politik pemerintahan menuju cita-cita tersebut.

    Oleh karena itu, ideologi negara dan peta politik pemerintahan idealnya, haruslah memiliki orientasi terhadap kesejahteraan sosial.
    Indonesia sejak mencapai kemerdekaan, sudah menjatuhkan pilihannya pada negara demokrasi, serta mengamanatkan kepada pemerintahannya agar benar-benar negara bekerja untuk kesejahteraan sosial rakyatnya.

    Reformasi menjadi awal kebangkitan kembali untuk memperjuangkan demokrasi Pancasila.
    Demokrasi adalah sebuah langkah perjuangan, dengan berbagai strategi yang harus dibuat, duduk bersama-sama memadukan visi membangun komitmen, agar demokrasi mendapatkan formula yang benar, agar bangsa yang besar ini tak salah langkah.

    Demokrasi bukanlah perjalan pintas atau instan, akan tetapi perjalanan yang panjang yang harus dilalui dengan berbagai dinamika, kesabaran dan saling sinergi. Untuk itu dibutuhkan komitmen kuat dan serius oleh semua pihak.

    Pemikiran Bung Hatta

    Paham kerakyatan yang dulu diperjuangkan oleh Pahlawan Proklamator Bung Hatta dapat dimengerti sebagai sebuah filosofi yang menempatkan rakyat sebagai subjek utama dalam proses pembangunan ekonomi dan politik.

    Bagi Bung Hatta, demokrasi bukan hanya soal kebebasan politik, tetapi juga melibatkan keadilan sosial dan ekonomi. Paham kerakyatan menekankan pada tiga prinsip utama mencakup kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan demokrasi ekonomi.

    Salah satu inti dari paham kerakyatan Bung Hatta adalah kemandirian ekonomi. Ia percaya bahwa negara yang merdeka harus memiliki ekonomi yang mandiri, tidak tergantung pada kekuatan asing.

    Kemandirian ini diwujudkan melalui pengelolaan sumber daya alam oleh negara untuk kepentingan rakyat banyak. Dalam berbagai kesempatan, Bung Hatta menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen untuk mencapai kemandirian ekonomi.

    Koperasi, menurut Bung Hatta, adalah bentuk ekonomi yang sesuai dengan budaya gotong royong Indonesia, di mana kesejahteraan bersama menjadi tujuan utama, bukan keuntungan pribadi.

    Prinsip keadilan sosial dalam paham kerakyatan Bung Hatta mengacu pada distribusi sumber daya dan kekayaan yang adil di antara seluruh rakyat.

    Bung Hatta menolak sistem ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu, sementara sebagian besar rakyat tetap miskin.

    Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi harus diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, terutama yang miskin dan tertindas.

    Oleh karena itu, Bung Hatta sangat mendukung reformasi agraria dan redistribusi tanah sebagai langkah untuk mencapai keadilan sosial.

    Demokrasi ekonomi adalah konsep dimana rakyat memiliki kontrol atas sumber daya ekonomi dan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan ekonomi mereka.

    Dalam pandangan Bung Hatta, demokrasi politik tidak akan berarti tanpa demokrasi ekonomi. Ini berarti rakyat tidak hanya memiliki hak untuk memilih pemimpin, tetapi juga memiliki hak untuk menentukan arah pembangunan ekonomi, termasuk pengelolaan sumber daya alam dan distribusi kekayaan. Koperasi, lagi-lagi, menjadi sarana untuk mewujudkan demokrasi ekonomi ini.

    Berdasarkan refleksi atas gagasan Bung Hatta dan praktik demokrasi Pancasila selama ini, setidaknya ada tiga sebab menurunnya kualitas demokrasi yang harus dihindari sekuat tenaga.

    Pertama adalah korupsi dalam arti luas, bukan sekadar mengambil uang. Ini adalah penyalahgunaan kewenangan publik untuk tujuan privat. Jika pemegang kepentingan publik mempunyai kepentingan privat, pribadi dan kelompoknya yang saling berkelindan. Kalau ini terjadi, kita akan mengarah pada penurunan kualitas demokrasi.

    Sebab kedua yang tak kalah berbahaya adalah politik uang (money politics). Praktik buruk ini menggerogoti proses demokrasi langsung pada akarnya.

    Seharusnya, penyampaian aspirasi rakyat berupa proses penjaringan agar suara rakyat itu tercermin dalam kebijakan publik. Jika ada politik uang, unsur kesejatian suara rakyat akan hilang.

    Sedangkan persoalan ketiga yang harus kita waspadai adalah, politisasi birokrasi. Pusat proses kebijakan negara dan pelaksanaannya adalah birokrasi. Jika birokrat turut bermain politik, seluruh bangsa akan berada dalam kesulitan.

    Jika ada tarik menarik antara kepentingan politik dan birokrasi, kita akan sangat repot. Ini sebabnya reformasi birokrasi adalah pekerjaan besar yang sangat penting dan harus berhasil.

    Dalam pasang surut implementasi demokrasi Pancasila, kiranya paham kerakyatan Bung Hatta tetap relevan dalam konteks Indonesia modern, terutama dalam menghadapi isu ketimpangan sosial dan ekonomi.

    Ketimpangan ini masih menjadi masalah serius yang menghambat upaya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Paham kerakyatan Bung Hatta, dengan penekanannya pada keadilan sosial dan demokrasi ekonomi, dapat menjadi inspirasi dalam mencari solusi terhadap masalah ini.

    Nilai-nilai yang terkandung dalam paham kerakyatan Bung Hatta tetap relevan hingga saat ini. Kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan demokrasi ekonomi adalah prinsip-prinsip yang harus terus diperjuangkan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan ketimpangan sosial yang semakin kompleks.

    Dalam era modern ini, di tengah arus globalisasi dan kapitalisme yang sering kali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, paham kerakyatan Bung Hatta adalah pengingat bahwa pembangunan ekonomi sejati adalah pembangunan yang berpihak kepada rakyat dan kesejahteraan bersama.

    *) Penulis adalah Dosen UCIC, Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kementrans targetkan bagi 2.895 SHM transmigrasi pada Juli

    Kementrans targetkan bagi 2.895 SHM transmigrasi pada Juli

    Sisanya akan dikerjakan serta dibagikan secara bertahap per bulan sampai dengan bulan Desember 2025

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menargetkan pembagian sertifikat hak milik (SHM) transmigrasi bagi 2.895 bidang tanah pada Juli 2025 dari 13.751 yang menjadi target penerbitan sertifikat tahun ini.

    Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan bahwa sebenarnya pihaknya mengusulkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menerbitkan SHM transmigrasi bagi total 33.340 bidang lahan pada 2025.

    “Berdasarkan hasil monev (monitoring dan evaluasi), dari 33.340 bidang tersebut, terdapat sebanyak 13.751 (bidang lahan) yang menjadi target penerbitan SHM tahun 2025,” ujarnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Iftitah menyampaikan sebanyak 19.589 bidang lahan belum dapat diterbitkan sertifikatnya karena masih menghadapi sejumlah permasalahan, seperti tumpang tindih maupun sengketa lahan kepemilikan.

    Ia juga menuturkan terdapat tanah transmigran yang diklaim sebagai wilayah hutan, sengketa dengan tanah adat atau klaim masyarakat lokal, maupun diserobot pelaku usaha dengan menyertakan lahan tersebut dalam wilayah hak guna usaha (HGU) mereka.

    Ada pula lahan yang ditelantarkan oleh para transmigran sehingga dimanfaatkan oleh pihak lain dan kemudian ingin dimiliki kembali oleh warga transmigran penerima bantuan lahan tersebut.

    Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut, Iftitah mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN, Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam mencari solusi terbaik.

    Ia pun menyatakan permasalahan lahan transmigrasi sangat bervariatif, sehingga penyelesaiannya perlu dilakukan secara bertahap.

    “Dari target penerbitan 13.751 bidang sebanyak 2.895 bidang sudah terbit dan akan dibagikan secara simbolis pada bulan Juli 2025 dan sisanya akan dikerjakan serta dibagikan secara bertahap per bulan sampai dengan bulan Desember 2025,” katanya.

    Wilayah yang menjadi fokus penyerahan SHM pada tahun ini antara lain di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, mengingat daerah-daerah tersebut memiliki beban penerbitan sertipikat yang masih banyak.

    “Fokus penyerahan SHM juga berdasarkan kelengkapan berkas usulan penerbitannya dan (status) lahan sudah clean and clear,” imbuh Iftitah.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPP Hipmi serukan sikap bijak hadapi polemik tambang

    BPP Hipmi serukan sikap bijak hadapi polemik tambang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menyerukan sikap bijak dalam menyikapi polemik tambang agar tidak terpengaruh framing asing yang merugikan kepentingan nasional.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP Hipmi Anggawira memperingatkan isu lingkungan dalam pertambangan terkadang dijadikan sebagai alat tekanan oleh aktor asing.

    “Framing negatif terhadap tambang nasional bisa menggerus citra investasi, daya saing, dan stabilitas kebijakan hilirisasi. Kita tidak boleh membiarkan narasi eksternal menggiring opini publik secara tidak berimbang,” kata Anggawira sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

    Oleh karena itu, Anggawira yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara (Aspebindo) ini menegaskan Indonesia harus berdaulat atas narasi pengelolaan sumber daya alamnya.

    “Jangan sampai kita dikendalikan opini luar, sementara mereka di negaranya sendiri menjalankan praktik tambang yang jauh dari prinsip keberlanjutan,” ujar Anggawira.

    Diketahui, polemik tambang di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya kembali menjadi sorotan publik, memunculkan kekhawatiran soal dampak lingkungan. Namun, di balik gejolak ini, sejumlah tokoh industri menegaskan sektor tambang tetap menjadi salah satu fondasi penting perekonomian nasional dan transisi energi.

    Menurutnya, industri tambang tak bisa lagi dilihat sebagai aktivitas ekonomi konvensional. Namun, berperan strategis dalam rantai pasok global untuk teknologi masa depan.

    “Kita tidak sedang membicarakan tambang dalam konteks lama. Ini tentang nikel dan tembaga sebagai kunci baterai, kendaraan listrik, energi bersih, dan digitalisasi global. Tanpa kontribusi Indonesia, dunia akan kesulitan,” ucap Anggawira

    Industri tambang, lanjut Anggawira disebut menyumbang 6–7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja, dan menyumbang PNBP serta royalti yang terus naik.

    Sejak disahkannya UU Minerba Nomor 3 Tahun 2020, serta diterbitkannya PP Nomor 96 Tahun 2021, pemerintah berupaya memperkuat tata kelola, hilirisasi, dan pengawasan lingkungan.

    Namun menurutnya, tantangan utama bukan pada regulasi, melainkan pada penegakan hukum, konsistensi, dan transparansi.

    “Kita butuh tambang yang legal, berkelanjutan, dan modern. Pemerintah harus tegas menindak pelanggaran, tapi juga melindungi dan memberi insentif bagi perusahaan patuh hukum,” tegasnya.

    Anggawira juga menyoroti sejumlah perusahaan tambang nasional yang dinilai berhasil menjalankan operasi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di antaranya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui Kaltim Prima Coal dan Arutmin aktif reklamasi dan konservasi biodiversity, meraih PROPER Hijau.

    Lalu, PT Merdeka Copper Gold Tbk kelola tambang emas dan tembaga berbasis pemberdayaan masyarakat dan transparansi; PT Vale Indonesia sukses revegetasi lahan pascatambang dan bangun smelter nikel.

    PT Freeport Indonesia pionir tambang bawah tanah dan smelter Gresik; PT Bukit Asam (PTBA) ubah bekas tambang jadi kawasan ekowisata dan pertanian produktif.

    “Tahun 2023, lebih dari 30 perusahaan tambang mendapat penghargaan PROPER Hijau dan Emas dari Kementerian LHK,” kata Anggawira.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.