Category: Antaranews.com Ekonomi

  • Kementan-Fateta IPB perkuat sinergi tingkatkan inovasi pertanian

    Kementan-Fateta IPB perkuat sinergi tingkatkan inovasi pertanian

    ANTARA – Kementerian Pertanian mendorong transformasi pertanian modern melalui penguatan kolaborasi dengan Perkumpulan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University, khususnya dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas SDM petani. Kepala Badan PPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti pada Senin (9/6) menegaskan langkah ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
    (Fadzar Ilham Pangestu/Fahrul Marwansyah/I Gusti Agung Ayu N)

  • Dua trip kapal cepat menuju Sabang batal berlayar akibat cuaca buruk

    Dua trip kapal cepat menuju Sabang batal berlayar akibat cuaca buruk

    Banda Aceh (ANTARA) – Sebanyak dua trip kapal cepat dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue menuju Balohan, Sabang, Aceh, batal berangkat akibat cuaca buruk di perairan setempat dengan ketinggian gelombang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter, dan kecepatan angin sampai 25 knot.

    “Hari ini kapal cepat dua trip batal berangkat dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue karena cuaca,” kata Kepala UPTD Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan Wilayah I Aceh Husaini di Banda Aceh, Senin.

    Dirinya menyampaikan, adapun kapal cepat yang batal berlayar hari ini yakni untuk keberangkatan pukul 08.00 WIB dan trip terakhir pukul 16.30 WIB. Artinya, dari tiga trip yang dijadwalkan, hanya satu yang berlayar pada pukul 10.00 WIB.

    “Normalnya kapal berangkat itu kan tiga trip sehari. Untuk hari ini yang jalan kapal cepat pukul 10.00 WIB,” ujarnya.

    Sedangkan, untuk kapal lainnya atau feri, kata Husaini, masih tetap berlayar seperti biasa, hal itu karena konstruksi kapal tersebut lebih kuat, sehingga diyakini tetap aman.

    “Untuk kapal lambat (feri), karena konstruksi kapalnya berbeda, lebih tangguh dan lebih besar, sepertinya aman,” katanya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh menyatakan ketinggian gelombang di wilayah perairan Sabang-Banda Aceh mencapai sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter, dengan kecepatan angin 15 knot, kondisi ini tidak aman bagi pelayaran.

    Dalam kesempatan ini, dirinya juga mengimbau kepada operator kapal dan calon penumpang yaitu kepada PT SIM sebagai operator Express Bahari dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh agar lebih waspada, dan tidak memaksakan diri ketika cuaca memburuk.

    “Kita berharap tidak memaksakan diri, tunggu hingga kondisi kembali membaik serta memperhatikan informasi cuaca dan gelombang dari BMKG,” sebut Husaini.

    Adapun kondisi gelombang yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran diantaranya, bagi perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.

    Kemudian, untuk kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dengan ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter.

    Lalu, kapal feri, jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Dan, kapal besar apabila kecepatan angin mencapai 27 knot dengan tinggi gelombang mencapai empat meter.

    Pewarta: Rahmat Fajri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • 51.314 haji kembali melalui Bandara Soetta selama 12 Juni-10 Juli

    51.314 haji kembali melalui Bandara Soetta selama 12 Juni-10 Juli

    Tangerang (ANTARA) – General Manager PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Dwi Ananda Wicaksana mengungkapkan sebanyak 51.314 haji akan kembali ke tanah air mulai tanggal 12 Juni hingga 10 Juli 2025 melalui Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    “Secara keseluruhan akan tiba sebanyak 51.314 haji dan akan tiba secara bertahap hingga 10 Juli 2025,” ucapnya.

    Ia mengatakan, untuk fase pertama dalam kepulangan jamaah haji ini diawali dengan kedatangan jemaah dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG) dan Jakarta – Bekasi (JKS), Jawa Barat pada Kamis (12/6) dini hari.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

    Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

    Tambang ini menjadi kendala untuk para wisatawan

    Raja Ampat, Papua Barat Daya (ANTARA) – Waktu menunjukkan sekitar pukul 15.00 WIT, tapi Joshias Kapitarau belum beranjak dari warungnya. Padahal, biasanya, para pedagang di dermaga Pulau Piaynemo, Raja Ampat, Papua Barat Daya, sudah mulai bersiap-siap untuk kembali ke kediaman masing-masing, mengikuti kepulangan para wisatawan pada sore hari.

    Berbeda dengan mama-mama yang asik berbincang dengan satu sama lain, Joshias menatap lesu ke hamparan laut nan bening yang menjadi rumah bagi ikan dengan warna-warni yang khas.

    Gorengan di dalam kotak bening terlihat tak lagi bertekstur renyah, sepertinya telah layu termakan waktu. Sejumlah kopi dalam kemasan saset, berikut dengan gelas-gelas yang siap untuk diisi, juga menganggur di atas meja.

    Ketika dihampiri, Joshias mengeluhkan jumlah wisatawan yang menurun.

    “Biasa satu hari itu 50 sampai lebih speed (boat)-lah, yang masuk (Piaynemo). Tapi karena adanya informasi tambang, hari ini tak sampai 20 (speedboat),” tuturnya sembari bersandar di sudut pagar pembatas.

    Menyebarnya informasi mengenai keberadaan tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya, mengakibatkan beberapa wisatawan membatalkan perjalanannya.

    Joshias Kapitarau, pedagang di Pulau Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

    Joshias tidak bisa mengira-ngirakan jumlah penurunan wisatawan, tetapi ia menyampaikan pada hari-hari biasa, tepatnya sebelum isu tambang nikel di Raja Ampat mencuat, jumlah wisatawan bisa mencapai 500–1.000 orang per hari.

    Ucapan Joshias dibenarkan oleh pedagang-pedagang lainnya yang berjualan minyak pijat dari kelapa, hingga penjual kelapa muda. Mereka menyayangkan aktivitas tambang yang berlokasi di Raja Ampat karena membawa pengaruh negatif terhadap minat wisatawan untuk berkunjung.

    “Tambang ini menjadi kendala untuk para wisatawan,” keluhnya lagi.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kota Bogor (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam menjawab tantangan pembangunan nasional, khususnya swasembada pangan.

    Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Akademik yang digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HAF) IPB University di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan kalangan perguruan tinggi seperti Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB sangat krusial dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    “Arahan Presiden sangat jelas, Indonesia harus berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mewujudkannya, kita perlu mendorong pertanian modern berbasis teknologi dan melakukan reformasi kelembagaan petani,” ujarnya.

    Idha menyebutkan, selama ini Fateta IPB telah menjadi mitra strategis Kementan dalam menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi, termasuk pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah banyak digunakan di lapangan.

    “Fateta telah banyak membantu kami, baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian. Banyak staf kami yang dikirim belajar ke Fateta, dan hasilnya sangat dirasakan di tingkat petani,” katanya.

    Selain mendukung pengembangan SDM, Fateta juga berkontribusi dalam mendampingi Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), lembaga pendidikan tinggi vokasi yang dibentuk Kementan. Sejumlah dosen Fateta bahkan turut mengajar di PEPI, dan mahasiswa PEPI pun banyak yang melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral di IPB University.

    “Fateta kini menjadi kiblat teknologi pertanian dan mekanisasi pertanian di Indonesia. Kami berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan,” imbuh Idha.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonom UI sebut skema co-payment jaga keberlanjutan industri asuransi

    Ekonom UI sebut skema co-payment jaga keberlanjutan industri asuransi

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty menyatakan kewajiban penerapan skema pembagian risiko (co-payment) antara perusahaan asuransi dan nasabah bertujuan untuk menjaga keberlanjutan industri asuransi.

    Kewajiban tersebut tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan (SEOJK 7/2025).

    Telisa, saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin, menuturkan secara teori, industri asuransi memiliki risiko moral (moral hazard).

    Risiko moral tersebut yakni kemungkinan peserta asuransi melakukan tindakan yang merugikan, mengabaikan, maupun ceroboh terhadap objek asuransi karena merasa terlindungi dengan adanya ganti rugi dari perusahaan asuransi.

    Dengan adanya skema co-payment, ia mengatakan akan terdapat pembagian risiko antara penyedia jasa asuransi dengan pemegang polis, sehingga para peserta asuransi dapat lebih bertanggung jawab dan tidak terlalu membebani industri asuransi dengan adanya moral hazard tersebut.

    “Dalam teori industri asuransi ada moral hazard, jadi tujuan co-payment menekan moral hazard tersebut agar industri asuransi dapat lebih dapat sustainable (berkelanjutan),” ujar Telisa.

    SEOJK 7/2025 mengatur bahwa co-payment adalah porsi pembiayaan kesehatan yang menjadi tanggung jawab pemegang polis, tertanggung, atau peserta, paling sedikit sebesar 10 persen dari total pengajuan klaim rawat jalan atau rawat inap di fasilitas kesehatan.

    OJK menetapkan batas maksimum porsi pembiayaan yang menjadi tanggung jawab pemegang polis, tertanggung, atau peserta sebesar Rp300 ribu per pengajuan klaim rawat jalan serta Rp3 juta per pengajuan klaim rawat inap.

    Telisa menyampaikan kebijakan tersebut dalam jangka pendek memang berpotensi untuk mengurangi minat masyarakat berasuransi.

    Ia pun mendorong pemerintah, pelaku jasa asuransi, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat penerapan co-payment serta bagaimana skema tersebut diimplementasikan, terutama terkait batas maksimum porsi pembiayaan yang harus dibayarkan nasabah.

    “Dengan sosialisasi kepada masyarakat dalam jangka panjang, seharusnya masyarakat lebih menyadari pentingnya sustainability dari program (co-payment) ini,” ucapnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perajin asal Serang olah limbah kayu jadi kerajinan miniatur

    Perajin asal Serang olah limbah kayu jadi kerajinan miniatur

    Serang (ANTARA) – Perajin asal Desa Kadikaran, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, memanfaatkan limbah kayu untuk diolah menjadi kerajinan miniatur yang memiliki nilai ekonomis.

    “Inspirasi pembuatan kerajinan ini dari apa yang saya lihat di lingkungan sekitar. Awalnya saya buat produk furnitur tapi ternyata peluangnya tidak begitu besar dan akhirnya saya coba membuat kerajinan tangan dari limbah kayu ini,” ujarnya Suherman (40), di Serang, Senin.

    Ia mengatakan, industri kreatif dengan memanfaatkan limbah kayu ini telah ditekuninya sejak tahun 2016, dengan mengubahnya menjadi kerajinan miniatur seperti Masjid Taj Mahal India, Menara Pagoda China sampai Leuit khas masyarakat adat Badui.

    Kemudian, kayu jati Belanda dari sisa olahan pabrik di sekitar Kragilan sampai Cikande ini juga dibuat menjadi menara Masjid Agung Banten, Perahu Pinisi sampai ikon Titik Nol Banten. Semuanya benar-benar dikerjakan secara cermat, detail dan teliti.

    Menurut dia, dari sejumlah miniatur kayu yang diproduksi di rumah Cipta Handycraft Innovation Product (CHIP) tersebut pembelinya saat ini sudah sampai negara India hingga Arab Saudi.

    “Kita dapat pesanan dari beberapa negara, seperti India, Arab Saudi, kita dapat pembeli itu kemudian barangnya dipasarkan di sana. Dan saat ini kita juga masih proses pembuatan Masjid Nabawi Madinah,” ucapnya.

    Herman pun mengerahkan sebanyak 15 karyawan yang merupakan warga sekitar untuk membantu mengerjakan sejumlah pesanan miniatur. Satu miniatur dihargai mulai dari Rp200 ribu hingga Rp2 juta disesuaikan dengan tingkat kerumitannya.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengamat ekonomi: Kunjungan Menkeu upaya percepatan pembangunan Nduga

    Pengamat ekonomi: Kunjungan Menkeu upaya percepatan pembangunan Nduga

    Jayapura (ANTARA) – Pengamat Ekonomi dari Universitas Yapis Papua berpendapat kunjungan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan di wilayah tersebut.

    Pengamat Ekonomi Universitas Yapis Entis Sutisna kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan kunjungan Menkeu ke Kabupaten Nduga merupakan hal yang sangat positif, apalagi seperti diketahui bahwa daerah tersebut merupakan daerah rawan.

    “Kami melihat bahwa kunjungan tersebut menunjukkan adanya komitmen daripada pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah konflik di mana ini menunjukkan bahwa aspek keamanan pun dis ana dapat terjamin,” katanya.

    Menurut Entris, kehadiran tersebut bisa sebagai bentuk dukungan percepatan pembangunan.

    “Apalagi kehadiran dua menteri sekaligus seperti membawa pesan kuat di mana ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk memahami kebutuhan riil medan konflik tersebut,” ujarnya.

    Dia mengingatkan bahwa hal penting penganggaran dari sisi pertahanan dan juga kemungkinan-kemungkinan operasional negara yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung pembangunan di wilayah konflik khususnya Kabupaten Nduga.

    “Untuk itu kunjungan dua menteri bukan hanya bersifat seremonial belakang, tetapi ini merupakan sebuah komitmen dari pada pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kompleks melalui pendekatan yang holistik,” katanya lagi.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Krakatau Steel siapkan lahan 500 hektare untuk investor strategis

    Krakatau Steel siapkan lahan 500 hektare untuk investor strategis

    Jakarta (ANTARA) – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Grup Krakatau Steel menyiapkan lahan lebih dari 500 hektare di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten guna mendukung investasi strategis di sektor industri baja.

    Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan mengatakan penyediaan lahan ini ditujukan untuk memfasilitasi rencana investasi besar dari Delong Steel Group, produsen baja peringkat ke-11 dunia dan ke-7 di China, bersama anak usahanya PT Dexin Steel Indonesia.

    “Kami tidak hanya membangun pabrik, tetapi kami bertujuan membangun ekosistem industri baja nasional yang lebih kuat dan berdaya saing global, sehingga ke depan industri baja di Indonesia mampu menyokong pemenuhan kebutuhan Proyek Strategis Nasional,” ujar Akbar dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

    Penyediaan lahan oleh Krakatau Steel Group untuk Delong Steel ini, menandai langkah monumental dalam upaya pengembangan industri baja generasi baru di Indonesia.

    Langkah proaktif tersebut diawali pada Mei 2025 saat tim perwakilan Krakatau Steel melakukan kunjungan ke Delong Steel Group di China dan melaksanakan penandatanganan kerja sama (MoU) pengadaan bahan baku, serta potensi kerja sama lainnya.

    Penandatanganan MoU pengadaan bahan baku antara kedua perusahaan juga disaksikan oleh Mr. Ding Liguo selaku chairman of Shanghai Delong Steel Group.

    Kemudian, lanjut Akbar Djohan, pada 3 Juni 2025 Delong Steel Group bersama PT Dexin Steel Indonesia melakukan kunjungan balasan ke Krakatau Steel dalam rangka peninjauan langsung ke lokasi rencana pabrik barunya di Kawasan Industri Cilegon milik Krakatau Steel.

    Fokus utama penjajakan kerja sama ini adalah pembangunan Pabrik Baja Terpadu dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta ton per tahun.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dispar respons peringatan Australia pastikan warga aman asal patuh

    Dispar respons peringatan Australia pastikan warga aman asal patuh

    Denpasar (ANTARA) – Dinas Pariwisata (Dispar) Bali merespons peringatan perjalanan dari Pemerintah Australia melalui unggahan portal Smartraveller oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

    “Jika semua wisatawan mematuhi aturan, saya yakin mereka akan aman di Bali,” kata Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya di Denpasar, Senin.

    Diketahui, portal Pemerintah Australia itu meminta warganya hati-hati di Indonesia terutama Bali, sebab ada yang telah tenggelam di daerah pesisir akibat laut yang ganas dan arus deras di pantai-pantai wisata populer di Bali yang tidak dijaga.

    Pemerintah setempat meminta WNA Australia memahami ketentuan visa dan persyaratan masuk dan keluar, sebab Indonesia memiliki standar ketat untuk paspor yang rusak, seperti kerusakan akibat air, sobekan kecil atau sobekan pada halaman dapat dianggap rusak.

    Selain itu WNA Australia diminta membaca do’s and don’ts sebab perilaku menyinggung yang tidak menghormati budaya, agama, tempat ibadah, dan upacara adat setempat dapat mengakibatkan hukuman pidana bahkan deportasi.

    Terakhir, dituliskan bahwa di Indonesia minuman dapat dicampur dengan zat beracun, warga diminta waspada potensi risiko seputar minuman yang dicampur dengan zat beracun dan keracunan metanol melalui minuman beralkohol.

    Australia meminta warganya tidak meninggalkan makanan atau minuman tanpa pengawasan, sebab ada kasus keracunan metanol dalam minuman sebelumnya telah dilaporkan di Indonesia, termasuk di Bali dan Lombok.

    Sementara itu Dispar Bali melihat sebagai destinasi wisata internasional yang dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, Pemprov Bali menyadari pasti akan banyak risiko yang mungkin terjadi pada wisatawan.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025