Category: Antaranews.com Ekonomi

  • FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

    FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

    memastikan setiap orang memiliki akses rutin terhadap pangan kualitas tinggi yang cukup untuk menjalani hidup aktif dan sehat juga penting

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) menyerukan upaya kolaboratif untuk mewujudkan sistem pangan yang sehat, berkelanjutan dan tangguh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2025.

    Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste Rajendra Aryal sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis, menilai komitmen kuat Indonesia terhadap ketahanan pangan menawarkan momentum yang luar biasa bagi kolaborasi lintas sektor di seluruh sistem agripangan.

    “Selain meningkatkan produksi, memastikan setiap orang Indonesia memiliki akses rutin terhadap pangan berkualitas tinggi yang cukup untuk menjalani hidup aktif dan sehat juga sama pentingnya,” kata Rajendra.

    Dia mendorong penanggulangan ketidakcukupan konsumsi pangan dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas penghasilan masyarakat Indonesia, serta mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

    FAO juga mengapresiasi komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan dan memajukan transformasi sistem pangan menuju pembangunan berkelanjutan, dengan secara aktif berbagi pengalamannya dengan negara-negara lain yang tengah menjalani proses serupa

    Indonesia, melalui kerja sama dengan jutaan petani skala kecilnya, telah mencatat peningkatan produksi bahan pokok, seperti beras, dan penurunan prevalensi kerawanan pangan sedang atau berat, dari 5,12 persen pada tahun 2020 menjadi 4,02 persen pada tahun 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

    Namun, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan masih berfluktuasi, meningkat menjadi 10,21 persen pada tahun 2022 dan menurun menjadi 8,27 persen pada tahun 2024, menurut data BPS.

    Ketidakcukupan konsumsi pangan mengacu pada kurangnya asupan energi. Angka itu masih di atas target 5 persen pada tahun 2024, sebagaimana ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia.

    Salah satu tantangan adalah tingginya biaya pola makan sehat, yang terus meningkat baik secara global maupun di Indonesia.

    Laporan FAO “The State of Food Security and Nutrition in the World 2025” memperkirakan pola makan sehat di Indonesia membutuhkan biaya 4,75 dolar Amerika Serikat per kapita per hari, lebih tinggi daripada rata-rata di negara-negara berpenghasilan tinggi yang hanya sebesar 4,22 dolar AS.

    Hal itu membuat pola makan sehat tidak terjangkau bagi sekitar 43,5 persen atau 123 juta penduduk Indonesia.

    Dikatakan pola makan sehat adalah pola makan yang cukup, beragam, seimbang, dan moderat, yang memastikan setiap orang menerima nutrisi yang dibutuhkan sekaligus menghindari kelebihan yang berbahaya.

    “Transformasi cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi makanan dapat memperluas akses terhadap pola makan tersebut, dan hal ini mustahil dilakukan tanpa meningkatkan investasi dan menjalin kemitraan lintas batas, pemerintahan, generasi, dan komunitas,” terang Rajendra.

    Diperkirakan investasi berkisar antara 320 miliar dolar AS hingga 350 miliar dolar AS per tahun dibutuhkan untuk mentransformasi sistem agripangan global, sementara dalam transformasi sistem pangan Indonesia, dibutuhkan sekitar 60 miliar dolar AS hingga 245 miliar dolar AS hingga tahun 2030.

    Transformasi ini terbukti penting karena sistem agrifood saat ini menimbulkan biaya tersembunyi yang sangat besar terhadap kesehatan, lingkungan, dan masyarakat.

    Sebagian besar biaya tersembunyi tersebut berasal dari pola makan yang tidak sehat dan terkait dengan penyakit tidak menular (PTM) yang mengkhawatirkan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

    “Bersama-sama, FAO dan mitranya berkomitmen untuk mendukung Indonesia mewujudkan empat yang lebih baik; produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan mata pencaharian yang lebih baik bagi semua,” tegasnya.

    Diketahui Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 16 Oktober dan tahun ini mengusung tema global ‘Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik’.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamendag: Indonesia perlu manfaatkan peluang dari dinamika global

    Wamendag: Indonesia perlu manfaatkan peluang dari dinamika global

    Tangerang (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menekankan kepada pelaku usaha untuk dapat menangkap peluang di tengah ketidakpastian global dengan mengembangkan dan memperluas pasar ekspor.

    Dalam Seminar Outlook Perundingan Perdagangan Internasional di Trade Expo Indonesia (TEI), ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, Roro menyampaikan bahwa dinamika global mempengaruhi kegiatan perdagangan di pasar global. Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk melihat peluang baru dari perdagangan.

    “Itu juga membuat kita untuk berpikir ulang bagaimana kita bisa penetrasi ke market-market di luar dari market yang selama ini sudah menjadi tujuan utama kita sebelumnya,” ujar Roro.

    Roro menyebut, salah satu dampak dari dinamika global adalah bergesernya pusat ekonomi dunia dari barat ke timur. Menurut Roro, saat ini Asia memiliki kontribusi sebesar 40 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) global.

    Lebih lanjut, Indonesia juga memiliki posisi strategis untuk memperkuat integrasi ekonomi regional, serta aktif sebagai penyedia rantai pasok. Ia mengatakan Indonesia telah berhasil bertransformasi untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan fokus pada produk-produk bernilai tambah.

    “Peningkatan ekspor produk berbasis nikel, CPO, olahan, dan juga kimia dasar, mencerminkan keberhasilan kebijakan hilirisasi industri dan daya saing sektor manufaktur nasional kita,” katanya.

    Guna memperluas pasar, kata Roro, pelaku usaha harus memanfaatkan perjanjian dagang yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Saat ini Indonesia telah melakukan 24 perjanjian dagang, yang terdiri dari Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan 30 negara.

    Perjanjian dagang tersebut, memiliki berbagai manfaat seperti bebas tarif atau tanpa hambatan, menjaga daya saing, hingga meningkatkan jumlah ekspor.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Proyek mikrogrid pintar berskala besar diluncurkan di China timur

    Proyek mikrogrid pintar berskala besar diluncurkan di China timur

    Nanjing (ANTARA) – Sebuah proyek mikrogrid pintar masif, yang terbesar dari jenisnya dalam hal pengguna, di Provinsi Jiangsu, China timur, mulai beroperasi pada Rabu (15/10), menandai pencapaian penting dalam transisi daerah tersebut menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih tangguh.

    Terletak di Kota Suqian dan menempati lahan sekitar 3.400 meter persegi, mikrogrid ini mengintegrasikan infrastruktur tenaga angin, tenaga surya, penyimpanan, dan pengisian daya ke dalam sebuah sistem tunggal yang terintegrasi.

    Proyek mikrogrid ini memiliki kapasitas fotovoltaik sebesar 5,15 megawatt, fasilitas penyimpanan energi sebesar 20 megawatt-jam, dan enam turbin angin.

    Proyek ini juga memiliki sebuah pusat pengisian daya yang luas yang dilengkapi dengan empat tiang pengisian daya dua arah “kendaraan ke jaringan” (vehicle to grid), enam fasilitas pengisi daya ultracepat berpendingin cairan berdaya 600 kilowatt, dan 15 fasilitas pengisi daya dua konektor (dual gun) berdaya 500 kilowatt.

    Menurut State Grid Suqian Power Supply Company, fasilitas pengisi daya ultracepat ini dapat menyuplai daya yang cukup untuk berkendara sejauh satu kilometer hanya dalam satu detik, tanpa mengurangi masa pakai baterai, berkat sistem pintar yang secara otomatis menyesuaikan dengan arus optimal setiap kendaraan.

    Mikrogrid merupakan jaringan listrik lokal yang umumnya terdiri dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, serta sistem penyimpanan energi.

    Sistem ini dapat beroperasi secara independen atau sinkron dengan jaringan utama, menyediakan energi yang fleksibel, andal, dan ramah lingkungan.

    “Proyek ini memelopori penggunaan beberapa teknologi mutakhir, termasuk panel pelacak surya, turbin angin mikro, dan panel kaca fotovoltaik,” kata Hou Xiaobing, wakil direktur departemen pemasaran di State Grid Suqian Power Supply Company.

    “Sistem pelacakan surya menggunakan algoritma penentuan posisi dan astronomi untuk memaksimalkan penyerapan sinar matahari, meningkatkan efisiensi pembangkitan listrik hingga 40 persen dibandingkan panel tetap konvensional,” ujar Hou.

    Hou menambahkan mikrogrid ini mencapai operasi mendekati nol karbon melalui penggunaan eksklusif listrik terbarukannya yang dihasilkan dari sumber tenaga surya dan angin.

    Setelah terhubung ke pembangkit listrik virtual regional, mikrogrid ini dapat memanfaatkan mahadata (big data) dan algoritma berbasis kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan penyaluran daya pada tingkat milidetik.

    Menurut State Grid Jiangsu Electric Power Co., Ltd., Jiangsu telah aktif mengembangkan beragam proyek mikrogrid untuk mempercepat pembangunan sistem kelistrikan generasi baru.

    Suqian, khususnya, sedang menjajaki model pembangunan terintegrasi mikrogrid plus pembangkit listrik virtual, yang bertujuan untuk lebih memperkuat reliabilitas pasokan listrik lokal sekaligus memajukan transformasi rendah karbon di daerah tersebut.

    China telah menyalurkan investasi besar ke sektor mikrogrid. Berdasarkan rencana aksi untuk percepatan pembangunan sistem kelistrikan baru, pemerintah daerah didorong untuk membangun proyek mikrogrid pintar yang memenuhi kebutuhan regional.

    Rencana Lima Tahun ke-14 China untuk sistem energi modern juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan mikrogrid.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tren “outdoor wedding”, cara baru merayakan cinta yang lebih bermakna

    Tren “outdoor wedding”, cara baru merayakan cinta yang lebih bermakna

    Jakarta (ANTARA) – Bila dahulu pernikahan identik dengan acara formal di dalam gedung tertutup, kini semakin banyak pasangan yang mencari cara baru untuk merayakan cinta mereka, salah satunya melalui outdoor wedding.

    Ini adalah konsep pernikahan di ruang terbuka yang menghadirkan pengalaman lebih personal, intim, dan penuh makna.

    Tren pernikahan di alam terbuka tidak muncul secara tiba-tiba. Tetapi merupakan hasil dari perubahan nilai-nilai generasi saat ini yang menempatkan makna dan pengalaman di atas kemewahan dan formalitas.

    Terlebih saat ini, ketika banyak pasangan modern tidak lagi sekadar menginginkan pesta megah dengan ribuan tamu, tetapi lebih memilih perayaan yang jujur mencerminkan kepribadian mereka.

    Mereka menginginkan acara yang bukan hanya indah dilihat, tetapi juga menyentuh hati, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang terdekat yang hadir.

    Di tengah perubahan pola pikir inilah outdoor wedding menjadi jawaban, menawarkan pengalaman yang autentik sekaligus berbeda dari tradisi konvensional.

    Pernikahan di alam terbuka menghadirkan dimensi baru dalam cara seseorang merayakan cinta. Di bawah langit luas dan hamparan hijau, suasana sakral tidak lagi diciptakan oleh gemerlap lampu dan dekorasi artifisial, melainkan oleh keindahan alami yang telah tersedia.

    Langit biru, sinar matahari sore yang hangat, aroma tanah setelah hujan, dan semilir angin yang menyentuh kulit, semuanya menjadi elemen yang memperkaya pengalaman emosional dalam momen sakral itu.

    Alam menjadi latar yang hidup, menghadirkan energi yang berbeda dari ruang tertutup mana pun. Bagi banyak pasangan, suasana ini menciptakan simbol, cinta yang tumbuh alami, bebas, dan berakar kuat seperti pohon yang menancap di bumi.

    Selain menawarkan keindahan estetika, outdoor wedding juga membuka ruang kreativitas yang nyaris tak terbatas.

    Tidak ada tembok yang membatasi imajinasi. Pesta bisa digelar di tengah taman yang rindang, di tepi danau, di bawah rimbun pepohonan, atau bahkan di padang rumput terbuka dengan pemandangan matahari terbenam.

    Tema acara pun bisa disesuaikan dengan karakter pasangan mulai dari suasana bohemian yang santai, nuansa klasik Eropa yang elegan, hingga pesta bergaya piknik yang hangat dan bersahabat.

    Setiap elemen, dari dekorasi hingga tata cahaya, bisa dirancang agar menyatu dengan lanskap alam, menciptakan kesan alami yang tidak bisa ditiru oleh dekorasi buatan di dalam ruangan.

    Keunggulan lain dari outdoor wedding adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang lebih intim dan emosional.

    Alih-alih mengundang ribuan tamu dalam format resepsi besar yang cenderung formal, banyak pasangan kini memilih konsep intimate wedding, pernikahan dengan tamu terbatas namun penuh makna.

    Dalam suasana yang lebih hangat dan santai ini, interaksi menjadi lebih dekat, percakapan lebih bermakna, dan setiap momen terasa lebih personal.

    Bukan hanya pasangan yang merasakan kedalaman momen itu, tetapi juga para tamu yang menjadi bagian dari kisah tersebut.

    Tren ini juga mencerminkan kesadaran ekologis yang semakin kuat di kalangan generasi muda. Merayakan pernikahan di ruang terbuka sering kali berarti memanfaatkan keindahan alam yang sudah ada tanpa perlu menciptakan dekorasi berlebihan.

    Banyak pasangan kini memilih material yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau bahkan menggabungkan konsep pernikahan dengan kegiatan penghijauan atau pelestarian lingkungan.

    Dengan cara ini, pernikahan tidak hanya menjadi perayaan cinta, tetapi juga pernyataan nilai dan komitmen terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan.

    Yang menarik, pergeseran menuju outdoor wedding juga menciptakan dampak ekonomi yang luas. Industri pernikahan kini berkembang melampaui gedung-gedung konvensional.

    Taman kota, kebun raya, lapangan golf, hingga kawasan wisata alam mulai melihat potensi besar sebagai lokasi pernikahan.

    Perubahan ini menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha lokal, mulai dari penyedia dekorasi alam, fotografer yang spesialis menangkap cahaya alami, hingga UMKM kuliner yang menawarkan pengalaman gastronomi khas daerah.

    Dengan kata lain, tren ini bukan hanya tentang gaya hidup, tetapi juga membuka ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif.

    Di Indonesia, konsep pernikahan luar ruang ini semakin mendapat tempat dan menjadi inspirasi bagi banyak calon pengantin.

    Inspirasi konsep

    Salah satu wadah yang turut mempromosikan gagasan outdoor wedding misalnya Jababeka Wedding Expo 2025, yang menghadirkan beragam ide dan inovasi tentang bagaimana sebuah pernikahan dapat dirancang menyatu dengan alam pada pertengahan Oktober 2025.

    Calon pengantin misalnya mendapatkan pilihan untuk menggelar seremoni pernikahannya di Jababeka Golf & Country Club, sebuah kawasan lapangan golf yang hijau dan asri di Cikarang, Jawa Barat.

    Selain juga bisa menggali inspirasi sekaligus menyaksikan pameran vendor pernikahan bagi para calon pengantin yang ingin mewujudkan pernikahan dengan konsep outdoor yang berbeda dari biasanya.

    Sekarang ini memang semakin banyak ajang semacam ini yang bukan sekadar pameran vendor, tetapi juga ruang belajar bagi calon pasangan untuk memahami bahwa pernikahan tidak harus selalu mengikuti pola yang sama.

    Sebab mereka bisa sekaligus merancang karya seni personal yang mencerminkan jati diri dua orang yang saling mencintai.

    Ini kemudian disadari sebagai lebih dari sekadar tren sesaat, karena outdoor wedding sebenarnya mencerminkan perubahan cara seseorang memaknai cinta dan kehidupan.

    Pernikahan bukan lagi tentang bagaimana membuat orang lain terkesan, tetapi bagaimana menciptakan momen yang paling bermakna bagi diri sendiri.

    Ini tentang keberanian untuk merancang kisah cinta sesuai nilai yang diyakini, tentang kebebasan untuk merayakannya di ruang yang terasa paling tepat, dan tentang kesadaran bahwa hari itu seharusnya menjadi cerminan dari kehidupan yang akan dijalani bersama.

    Pada akhirnya, merayakan pernikahan di bawah langit terbuka mengajarkan pada satu hal penting, cinta yang sejati selalu menemukan cara untuk tumbuh.

    Seperti tanaman yang menyerap sinar matahari dan hujan untuk tumbuh kuat, hubungan pun butuh ruang terbuka untuk berkembang.

    Dan di tengah hamparan hijau alam semesta, dua insan yang saling mencintai bisa memulai perjalanan hidup mereka bukan hanya dengan janji, tetapi juga dengan kesadaran penuh akan keindahan hidup yang akan mereka bangun bersama.

    Inilah makna terdalam dari outdoor wedding, bukan sekadar perayaan, melainkan karya seni hidup yang akan terus tumbuh, berubah, dan berkembang bersama waktu.

    *) Penulis adalah Event Manager Jababeka Golf.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pefindo catat Rp160,1 triliun surat utang korporasi diterbitkan per Q3

    Pefindo catat Rp160,1 triliun surat utang korporasi diterbitkan per Q3

    Penerbitan yang cukup signifikan terjadi pada obligasi korporasi dan sukuk korporasi

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto menyatakan total penerbitan surat utang korporasi hingga akhir kuartal III 2025 melonjak sebesar 68,65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp160,1 triliun.

    Ia menilai perkembangan pasar surat utang korporasi pada tahun ini menunjukkan pertumbuhan positif.

    “Penerbitan yang cukup signifikan terjadi pada obligasi korporasi dan sukuk korporasi, di mana untuk instrumen jenis ini nilainya mencapai Rp159,1 triliun di kuartal III tahun 2025 ini, naik sekitar 70,37 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai sekitar Rp93,4 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

    Sementara itu, pihaknya mencatat penerbitan Medium Term Note (MTN) atau surat utang jangka menengah justru mengalami penurunan.

    Hingga triwulan III 2024, total MTN yang terbit mencapai sekitar Rp1 triliun, tapi pada tahun ini hanya sekitar Rp800 miliar.

    Suhindarto mengatakan hal yang sama juga terjadi pada penerbitan efek utang lainnya melalui sekuritisasi yang nilainya baru mencapai Rp200 miliar, turun sekitar 70 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp500 miliar.

    “Jadi memang faktor pendorong yang paling besar dari sisi jenis instrumen di tahun ini pada pasar surat utang korporasi, lebih banyak didorong oleh penerbitan obligasi dan sukuk korporasi,” katanya.

    Meskipun terdapat penurunan pada sejumlah instrumen, ia menyatakan bahwa minat perusahaan untuk menerbitkan surat utang masih tinggi, seiring dengan stabilitas ekonomi nasional yang relatif terjaga.

    Hingga akhir kuartal III, Pefindo telah menerima mandat dari 45 perusahaan untuk menerbitkan instrumen mereka.

    “Pipeline yang kami punyai hingga akhir kuartal ketiga kemarin totalnya ada dari 45 perusahaan dengan nilai total kira-kira sekitar Rp59 triliun,” imbuh Suhindarto.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Pemda di Sultra hibah aset ke Bulog untuk infrastruktur pascapanen

    3 Pemda di Sultra hibah aset ke Bulog untuk infrastruktur pascapanen

    ANTARA – Tiga pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni, Kabupaten Kolaka Timur, Muna Barat dan Buton Tengah menyerahkan aset tanah ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog,  Kamis (16/10). Hibah tersebut ditujukan untuk pembangunan infrastruktur pasca-panen padi dan jagung seperti gudang, unit penggilingan padi atau RMU (Rice Mililling Unit), serta sarana pengeringan (Dryer).
    (Saharudin/Sandy Arizona/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah mempercepat swasembada pangan guna sejahterakan petani

    Pemerintah mempercepat swasembada pangan guna sejahterakan petani

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menargetkan percepatan swasembada pangan sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, kebijakan ini mulai menunjukkan hasil signifikan dalam satu tahun terakhir.

    “Saya juga diberi Keppres (Keputusan Presiden) mengenai percepatan swasembada pangan. Saya ambil contoh, baru satu tahun ya nilai tukar petani dari 101-106, sekarang 124 setahun,” ujar Zulhas dalam acara ESG Now Awards 2025 di Jakarta, Kamis.

    Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.

    Tim Koordinasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tim Koordinasi memiliki tugas melakukan sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan percepatan pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.

    Selain itu, Zulhas juga mengatakan saat ini produksi beras nasional sudah mengalami surplus hingga 4 juta ton.

    “Tahun lalu kita impor beras berapa itu? 4,5 juta ton. Hari ini, di gudang Bulog kita sudah surplus 4 juta ton,” kata dia.

    Menurutnya, peningkatan produktivitas pertanian berbanding lurus dengan kesejahteraan petani. Salah satu indikatornya adalah kenaikan harga gabah dari Rp5.000 menjadi Rp6.500 per kilogram dalam satu tahun terakhir.

    Dirinya juga mengklaim pemerintah sudah mulai menghapus dominasi tengkulak melalui penguatan kelembagaan desa.

    “Tengkulak-tengkulak di daerah kita sapu. Kenapa? Karena kita punya KopDes (Koperasi Desa Merah Putih). Ini terkait Koperasi Desa Merah Putih, karena satu hektare lahan kosong itu, kalau sudah tanam jagung, tanam padi, tanam singkong sekarang, tanam tebu, itu bisa menghasilkan Rp80 juta,” jelasnya.

    Lebih lanjut, kebijakan swasembada pangan menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional berbasis ekonomi Pancasila, yang mana sumber daya pangan diharapkan dikuasai rakyat, bukan hanya pelaku besar.

    Zulhas memandang kebijakan ini juga akan terhubung dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82,9 juta penerima.

    “Bayangkan, kalau 82 juta penerima manfaat, satu hari telur satu, kita butuh 82 juta telur satu hari. Perlu buah-buahan, perlu sayur, perlu ikan, perlu beras. Nanti tanam apa saja di desa-desa laku. Ibu-ibu bisa memelihara ayam petelur, bisa bikin tambak untuk ikan, bisa tanam sayur, bisa tanam buah, laku. Masyarakat kita gizinya akan naik,” tambahnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

    Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan kunjungan ke fasilitas manufaktur farmasi di Indonesia, dan mendorong kolaborasi antara industri, pemerintah dan lembaga internasional dalam pengembangan obat berbahan herbal (fitofarmaka) di Tanah Air.

    Kunjungan Delegasi WHO itu dilakukan ke fasilitas Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Bekasi, Jawa Barat, Kamis, dengan tujuan untuk meninjau langsung penerapan riset farmasi berbasis biodiversitas Indonesia untuk pengembangan Obat Modern Alami Integratif (OMAI).

    “Ini adalah sebuah inisiatif di mana regulator dan pelaku industri berkolaborasi. Kami berharap kolaborasi lintas sektor antara berbagai bidang dan pemerintah di negara-negara anggota dapat semakin ditingkatkan,” kata WHO-IRCH Secretariat Pradeep Dua.

    Disampaikan dia, selama kunjungan, para delegasi meninjau fasilitas laboratorium bioteknologi, pusat ekstraksi bahan alam, serta area pengembangan OMAI. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mendorong Indonesia menjadi pusat riset biodiversitas farmasi tropis yang diakui dunia.

    Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Pradeep Dua menekankan pentingnya pengembangan fitofarmaka yang memenuhi standar global. WHO menilai pengembangan obat berbasis biodiversitas yang dilakukan industri farmasi Indonesia sejalan dengan strategi WHO dalam pengembangan obat bahan alam yang komplementer dan integratif.

    Lebih lanjut, Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Dian Putri Anggraweni menyampaikan bahwa inovasi yang dilakukan perusahaan menjadi contoh pengembangan obat bahan alam Indonesia menjadi produk berkelas global.

    Hal ini yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekosistem riset obat bahan alam dan fitofarmaka nasional.

    Director of Business Development and Scientific Affairs PT Dexa Medica Raymond Tjandrawinata menyatakan pihaknya mengintegrasikan teknologi 4.0 dalam setiap tahapan riset dan pengembangan produk, mulai dari penemuan bahan aktif berbasis Tandem Chemistry Bioassay System (T-CEBS) hingga pemantauan kualitas dari produk setelah diproduksi.

    Adapun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan penggunaan fitofarmaka berpotensi membuat layanan kesehatan di Tanah Air menjadi lebih terjangkau sekaligus aman.

    “Penggunaan fitofarmaka membuka peluang bagi layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan aman, sekaligus mendukung industri herbal dalam negeri yang berkelanjutan,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Jumat (4/10).

    Dirinya mengatakan guna mewujudkan hal tersebut, pihaknya mendorong pemanfaatan obat berbahan alam yang telah teruji secara klinis di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di seluruh Indonesia, serta menargetkan peningkatan penggunaan fitofarmaka dalam layanan kesehatan nasional.

    Kemenperin mencatat, saat ini terdapat beberapa komponen perusahaan industri obat bahan alam di Indonesia, seperti Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    Jakarta (ANTARA) – Satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) meraup transaksi puluhan miliar rupiah pada hari pertama ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyatakan melalui pameran ini, pihaknya menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan pelaku UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar global.

    “Pada hari pertama penyelenggaraan, salah satu UMKM binaan Pertamina, PT Java Criollo Cokelat Indonesia mencatatkan transaksi ekspor senilai 5,2 juta dolar AS atau setara Rp87 miliar, yang menandai langkah awal yang menggembirakan dalam pameran dagang terbesar di Indonesia ini,” ujarnya.

    Transaksi tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Java Criollo Cokelat Indonesia, yang diwakili Founder Inge Oktavia Arina, dan Being Co Ltd Jepang, yang diwakili Sakae Noda.

    Penandatanganan turut disaksikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

    Fadjar menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata bagaimana UMKM binaan Pertamina mampu bersaing di pasar internasional.

    “Kami berharap 44 UMKM binaan Pertamina lainnya yang ikut di TEI 2025 juga dapat menjajaki kerja sama serupa dengan para buyer internasional,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sakae Noda menyampaikan kekagumannya terhadap kualitas cokelat Indonesia.

    Ia menilai produk yang dihasilkan oleh Java Criollo memiliki keunggulan alami dan harga yang kompetitif.

    “Saya tertarik karena produk ini alami, tanpa pupuk kimia, dan memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga terjangkau. Saya berharap masyarakat Jepang bisa menikmati produk cokelat Indonesia ini karena kualitasnya luar biasa,” ungkap Noda.

    Sementara itu, Inge Oktavia Arina mengungkapkan kebanggaannya dapat membawa produk lokal ke pasar global.

    “Awalnya buyer mencari cokelat asal Indonesia dan menemukan nama kami. Setelah melihat kualitas produk, kami dipercaya untuk bekerja sama. Kami senang karena nilai dan cita rasa yang kami bawa dapat diterima di pasar internasional. Ini adalah langkah penting bagi kami dan bagi UMKM Indonesia,” ujarnya.

    Fadjar menambahkan melalui program pembinaan UMKM, Pertamina terus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing.

    “Pertamina juga berharap capaian positif ini menjadi inspirasi bagi seluruh UMKM binaannya untuk terus berinovasi, berdaya saing, dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional,” sebutnya.

    Ajang pameran internasional TEI 2025 digelar di Tangerang, Banten, pada 15-19 Oktober 2025.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Guru Besar: Inovasi hijau sawit harus tumbuh dari pimpinan perusahaan

    Guru Besar: Inovasi hijau sawit harus tumbuh dari pimpinan perusahaan

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Kebijakan Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi menegaskan keberhasilan inovasi hijau dalam industri sawit harus tumbuh dari kesadaran pimpinan perusahaan yang menjadikannya budaya korporasi, bukan sekadar slogan atau pencitraan lingkungan semata.

    “Terutama datang dari leadership. Menjadi hijau, menjadi lebih hijau, datang dari leadership, itu jauh lebih kuat dibandingkan yang datang dari eksternal,” katanya dalam diskusi bertajuk “Inovasi Hijau dari Indonesia untuk Dunia”, di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, konsep hijau tidak bisa dimaknai secara sederhana sebagai warna dedaunan, melainkan mencerminkan keberlanjutan yang memperbaiki daya dukung alam dan meningkatkan kapasitas lingkungan secara bertahap dan berkelanjutan.

    Ia menyebut hijau merupakan konsep relatif, bukan absolut, sebab tidak ada perusahaan yang langsung sempurna, melainkan terus bergerak menuju kondisi lebih baik melalui proses inovasi berkelanjutan.

    Inovasi hijau, katanya, adalah perjalanan panjang yang menuntut konsistensi dan komitmen perusahaan agar semangat keberlanjutan menjadi bagian dari kultur kerja, bukan sekadar proyek sementara.

    Budaya perusahaan yang inovatif dan berorientasi hijau dianggap lebih bernilai dibanding produk spektakuler, sebab produk bisa usang, sementara nilai keberlanjutan akan terus hidup dalam sistem perusahaan.

    “Produk bisa sekarang bagus, besok abselet bisa terjadi. Sekarang bagus, besok jadi kuno, biasa. Tapi kalau perusahaan memiliki kultur yang inovatif, terus memikirkan bagaimana menjadi lebih baik, hijau, itu menurut saya akan memiliki kekuatan yang besar,” jelasnya.

    Ia menilai banyak perusahaan awalnya terdorong menerapkan prinsip hijau karena regulasi pemerintah seperti laporan keberlanjutan, tetapi kepemimpinan yang berkesadaran akan mengubahnya menjadi semangat intrinsik perusahaan.

    Bayu menegaskan kepemimpinan berperan penting dalam menumbuhkan semangat hijau, sebab motivasi dari dalam perusahaan akan lebih kuat dan tahan lama dibanding tekanan eksternal seperti regulasi dan pasar.

    Ia juga menilai industri sawit sebenarnya memiliki potensi lebih hijau dibanding sektor lain karena berhubungan langsung dengan alam, meski tetap harus terus berinovasi memperkuat tanggung jawab sosial dan lingkungan.

    Bayu mengingatkan pentingnya sikap proporsional dalam menilai kemajuan, sebab kemajuan kecil dengan hasil nyata lebih berharga dibanding klaim besar tanpa bukti konkret yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.

    Menurutnya, perusahaan harus lebih fokus pada aksi nyata seperti penghijauan dan pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik dibanding sekadar melakukan kampanye besar yang tidak memberi dampak langsung.

    Ia menegaskan bahwa inovasi hijau tidak bisa berjalan sendiri, karena hijau sejatinya adalah ekosistem kehidupan yang saling terhubung dan hanya bisa tumbuh melalui kerja sama lintas sektor dan disiplin.

    Kolaborasi antara industri, akademisi, peneliti, dan media dinilai menjadi kunci membangun ekosistem inovasi yang berdaya guna, sebab tidak ada satu pihak pun yang mampu menciptakan perubahan sendirian.

    Baginya, keberhasilan inovasi hijau tidak diukur dari skala proyek, tetapi dari sejauh mana manfaatnya dirasakan oleh manusia, lingkungan, dan komunitas lokal yang menjadi bagian dari rantai nilai perusahaan.

    “Saya bilang gini, mana lebih baik? Lima kali seminar tentang penghijauan atau nanam pohon lima batang? Nanam kan? Walaupun cuma lima batang. Menurut saya semangat itu juga bisa dibawakan pada perusahaan,” kata Bayu.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.