Category: Antaranews.com Ekonomi

  • Mendag dorong peningkatan ekspor untuk pacu pertumbuhan ekonomi

    Mendag dorong peningkatan ekspor untuk pacu pertumbuhan ekonomi

    Tangerang (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut peningkatan sektor ekspor perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ekspor kita harus bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor kita, terus kita kembangkan,” ujar Budi di Tangerang, Banten, Jumat, menanggapi revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang disebut naik menjadi 4,9 persen untuk 2025 dan 2026.

    Budi menjelaskan kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Pada periode Januari-Agustus 2025, pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 7,7 persen.

    Pertumbuhan ekspor ini sejalan dengan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak 2020.

    “Karena sekarang aja kan pertumbuhannya sudah 7,7 persen ya, Januari-Agustus. Kemudian surplus kita itu dari periode yang sama ya, Januari-Agustus itu naik 53,3 persen, kan dari 19 miliar dolar AS menjadi 29 miliar dolar AS surplusnya,” katanya.

    Diketahui, IMF menaikkan revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen pada 2025 dan 2026.

    Dalam laporan World Economic Outlook October 2025, disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini naik dibandingkan dengan Laporan World Economic Outlook July 2025 yang tercatat sebesar 4,8 persen pada 2025 dan 2026.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

    Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) memperkuat perannya dalam proyek strategis dan percepatan investasi di Jawa Barat dengan memfasilitasi gelaran The 3rd West Java Investment Roadshow 2025.

    Corporate Secretary bank bjb Herfinia mengatakan, partisipasi aktif dalam forum investasi menjadi sarana bagi bank bjb untuk mempertemukan investor dengan proyek-proyek potensial, sehingga mempercepat terwujudnya investasi baru di Jawa Barat.

    “Dengan dukungan semua pihak, bank bjb optimis Jawa Barat tidak hanya menjadi pintu masuk investasi ke Indonesia, tetapi juga motor penggerak dalam pencapaian target pembangunan nasional menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, hijau, dan berkelanjutan,” kata Herfinia dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Forum yang telah diselenggarakan pada 23 September 2025 di T-Tower bank bjb, Jakarta, merupakan bagian dari rangkaian menuju The 7th West Java Investment Summit 2025 pada minggu kedua November mendatang.

    West Java Investment Roadshow 2025 merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat yang bertujuan mendorong percepatan investasi serta mempromosikan proyek-proyek ready to offer kepada investor dalam dan luar negeri.

    Investment Roadshow juga menjadi forum strategis yang mempertemukan perwakilan pemerintah pusat dan daerah, sektor perbankan, lembaga keuangan internasional, perwakilan diplomatik, serta investor nasional dan global, untuk bersama-sama mengeksplorasi berbagai peluang investasi yang ditawarkan Jawa Barat.

    Pada ajang tersebut, dipresentasikan 16 proyek investasi prioritas dengan total nilai mencapai Rp24,6 triliun (sekitar 1,49 miliar dolar AS), mencakup sektor agribisnis, infrastruktur, energi, dan kawasan pengembangan.

    Menurut penyelenggara, antusiasme investor tercermin dari penandatanganan 27 Letter of Intent (LoI). Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menegaskan komitmennya untuk mendukung realisasi investasi tersebut melalui kemudahan perizinan, kepastian regulasi, dan fasilitasi penuh dari pemerintah daerah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN mendukung UMKM naik kelas lewat pameran “Andalan Hati”

    PLN mendukung UMKM naik kelas lewat pameran “Andalan Hati”

    PLN percaya bahwa pemberdayaan masyarakat adalah salah satu kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

    Makassar (ANTARA) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan melibatkan pelaku UMKM naik kelas melalui partisipasi aktif dalam pameran “Andalan Hati: UMKM Sulsel Maju dan Berkarakter”.

    Pameran yang digelar di Monumen Mandala, Makassar, sejak 15-19 Oktober itu diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam memperingati Hari Jadi ke-356 Sulsel, sekaligus menjadi wadah untuk menampilkan kreativitas dan potensi pelaku UMKM lokal.

    General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah, di Makassar, Jumat, menyampaikan bahwa keikutsertaan PLN dalam ajang ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM binaan yang tangguh, inovatif, dan berkarakter.

    “PLN percaya bahwa pemberdayaan masyarakat adalah salah satu kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Melalui Rumah BUMN PLN dan program TJSL, kami ingin memastikan pelaku UMKM memiliki akses terhadap pelatihan, pendampingan, dan pasar yang lebih luas,” ujar Edyansyah.

    Ratusan pelaku usaha dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kriya, hingga produk ramah lingkungan berpartisipasi dalam ajang ini untuk memperkenalkan produk unggulan mereka kepada masyarakat.

    Dalam kesempatan tersebut, PLN Unit UID Sulselrabar turut berpartisipasi dengan menghadirkan berbagai produk unggulan dari Rumah BUMN PLN binaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Produk-produk tersebut mencerminkan semangat kemandirian, inovasi, dan keberlanjutan yang menjadi ciri khas UMKM binaan PLN UID Sulselrabar di wilayah Sulsel.

    Ia menambahkan, keberhasilan UMKM binaan PLN tidak hanya diukur dari sisi ekonomi, tetapi juga dari kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, memanfaatkan teknologi digital, dan mengedepankan keberlanjutan lingkungan dalam proses usahanya.

    “Kami ingin setiap UMKM binaan menjadi contoh nyata bahwa bisnis yang tumbuh bisa tetap menjaga keberlanjutan sosial dan lingkungan. Ini sejalan dengan komitmen PLN mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB 8): Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujarnya pula.

    Melalui kegiatan ini, PLN UID Sulselrabar berharap sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan BUMN dapat terus diperkuat. Tidak hanya untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berdaya tahan, tetapi juga untuk membangun karakter UMKM yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing global.

    Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang hadir meninjau langsung kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya saat berkunjung ke gerai PLN UID Sulselrabar.

    Ia menilai PLN telah berperan aktif dalam mendorong tumbuhnya pelaku usaha kecil dan menengah agar dapat berkembang dan berdaya saing.

    “Kami berterima kasih kepada PLN yang senantiasa hadir mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM. Kami berharap PLN terus menjadi pelopor dalam memajukan UMKM, membantu mereka naik kelas, dan berdaya saing di tingkat nasional bahkan global,” ujar Andi Sudirman Sulaiman.

    Selain menampilkan produk UMKM unggulan, PLN juga memanfaatkan momentum pameran ini untuk melakukan sosialisasi berbagai layanan digital PLN, seperti aplikasi PLN Mobile.

    Pengunjung yang hadir, terutama pelaku UMKM, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap berbagai inovasi dan kemudahan akses layanan PLN secara digital.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat

    BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat, kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat dan berada pada fase ekspansi atau dengan Prompt Manufacturing Index​ (PMI) lebih dari 50 persen.

    “Hal ini tercermin dari PMI-BI sebesar 51,66 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 50,89 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan PMI-BI pada triwulan III 2025 didorong oleh ekspansi pada mayoritas komponen yaitu volume produksi (53,62 persen), volume total pesanan (52,82 persen), dan volume persediaan barang jadi (52,68 persen).

    Berdasarkan sublapangan usaha (Sub-LU), PMI-BI pada sebagian besar Sub-LU meningkat dan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (58,57 persen), diikuti oleh industri pengolahan tembakau (57,79 persen), serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (57,50 persen).

    Perkembangan tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang mengindikasikan kinerja kegiatan LU industri pengolahan meningkat dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,61 persen.

    Pada triwulan IV 2025, kinerja LU industri pengolahan diprakirakan tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi yang tercermin dari PMI-BI sebesar 51,36 persen.

    Berdasarkan komponen pembentuknya, beberapa komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi yakni pada komponen volume produksi (52,89 persen), diikuti volume total pesanan (52,46 persen), dan volume persediaan barang jadi (51,74 persen).

    Mayoritas Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (57,86 persen); industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (57,50 persen), dan industri furnitur (56,05 persen).

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rosan kaji penyelesaian utang KCIC yang tak timbulkan permasalahan

    Rosan kaji penyelesaian utang KCIC yang tak timbulkan permasalahan

    Jakarta (ANTARA) – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani menyatakan pihaknya tengah melakukan kajian untuk mencari opsi penyelesaian utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang tidak menimbulkan permasalahan ke depannya.

    “Agar penyelesaiannya adalah penyelesaian yang komprehensif. Bukan hanya penyelesaian yang sifatnya bisa potensi problem lagi,” kata dia yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditemui di Jakarta, Jumat.

    Disampaikannya, dalam penyelesaian utang tersebut, pihaknya tak hanya menghitung dari sisi finansial saja, melainkan komunikasi dengan Pemerintah China, dengan pertimbangan yakni, “Karena ini juga buat mereka menjadi hal yang sangat penting. Karena ini adalah program dari Presiden Xi Jinping pada waktu itu. Jadi, tolong bersabar,” ucap Rosan.

    Dia memastikan opsi penyelesaian utang yang diambil pihaknya nanti bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Adapun untuk kajian opsi penyelesaian utang ini, kata Rosan akan selesai sebelum akhir tahun.

    Sebagai informasi, total investasi proyek KCIC mencapai sekitar 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp120,38 triliun.

    Sekitar 75 persen dari nilai proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga 2 persen per tahun.

    Hingga kini, terdapat dua opsi penyelesaian utang yang tengah dikaji, yakni pelimpahan kepada pemerintah atau penyertaan dana tambahan ke PT KAI.

    Namun, opsi tersebut belum final dan tetap mendorong Danantara untuk mengambil peran utama dalam pembayaran.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina NRE siap percepat upaya komersialisasi energi bersih

    Pertamina NRE siap percepat upaya komersialisasi energi bersih

    Energi bersih bukan sekadar pilihan, melainkan keniscayaan masa depan. Pertamina NRE siap menjadi bagian dari solusi global dalam memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) siap untuk mengakselerasi komersialisasi energi bersih melalui sejumlah langkah strategis di tengah berbagai tantangan global transisi energi.

    CEO Pertamina NRE John Anis dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, menekankan pentingnya strategi bisnis yang inovatif dan kebijakan adaptif untuk mempercepat komersialisasi energi bersih, bersama para pemimpin industri energi dari dalam dan luar negeri.

    “Energi bersih bukan sekadar pilihan, melainkan keniscayaan masa depan. Pertamina NRE siap menjadi bagian dari solusi global dalam memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan,” kata John.

    Lebih lanjut, John menilai bahwa transisi energi adalah tantangan global yang memerlukan pendekatan kolaboratif dan keberanian untuk berinovasi.

    Menurutnya, ketidakpastian regulasi, risiko teknologi, dan keterbatasan pembiayaan masih menjadi hambatan utama, sehingga diperlukan sinergi lintas sektor dan lintas negara untuk menciptakan ekosistem energi berkelanjutan yang tangguh.

    Sebagai langkah nyata, ia mengatakan bahwa Pertamina NRE mengembangkan model bisnis baru yang fleksibel dan adaptif guna meningkatkan kepastian investasi di sektor energi bersih.

    Model ini tidak hanya memperkuat daya saing industri energi Indonesia, tetapi juga membuka peluang kemitraan global yang dapat mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan.

    Selain itu, John mengatakan Pertamina NRE juga memperluas kolaborasi internasional melalui transfer teknologi, investasi lintas negara, dan riset bersama untuk mempercepat dekarbonisasi.

    Langkah ini, lanjutnya, juga menegaskan peran Pertamina NRE sebagai mitra strategis dunia dalam mendorong transformasi energi menuju masa depan rendah karbon.

    “Membangun masa depan energi hijau membutuhkan aksi bersama pemerintah, pelaku industri, investor, dan masyarakat. Dengan kolaborasi, inovasi, dan kebijakan yang progresif, kita dapat menciptakan kemajuan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia,” ujar John.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prudential Syariah-DAI perkuat literasi asuransi bagi UMKM

    Prudential Syariah-DAI perkuat literasi asuransi bagi UMKM

    Kami secara konsisten mendukung berbagai inisiatif literasi dan inklusi keuangan yang menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perlindungan berbasis prinsip syariah.

    Jakarta (ANTARA) – Prudential Syariah bersama Dewan Asuransi Indonesia (DAI) berkomitmen terus memperkuat literasi asuransi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) .

    Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menyatakan hal itu sebagai bagian dari upaya perusahaan asuransi untuk memperkuat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia.

    “Kami secara konsisten mendukung berbagai inisiatif literasi dan inklusi keuangan yang menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perlindungan berbasis prinsip syariah,” ujar dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Terkait hal itu, Prudential Syariah berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi asuransi bagi pelaku UMKM yang diselenggarakan DAI di Surabaya.

    Selain untuk memperluas akses terhadap asuransi syariah, kegiatan tersebut sekaligus memperkuat kontribusi UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional.

    Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM (2025), dia menyebutkan UMKM menyumbang lebih dari 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja nasional.

    Namun, katanya lagi, sebagian besar pelaku UMKM belum memiliki perlindungan keuangan yang memadai terhadap risiko bisnis, kesehatan, maupun kondisi tak terduga lainnya.

    Hal itu memperkuat urgensi kegiatan literasi Prudential Syariah, agar pelaku UMKM lebih siap dan terlindungi dalam menghadapi tantangan ekonomi.

    Melalui kegiatan edukasi tersebut, menurut Vivin, pihaknya ingin membantu masyarakat terutama pelaku UMKM memahami pentingnya perlindungan keuangan agar mereka dapat berusaha dengan lebih tenang, berkelanjutan, dan sesuai prinsip syariah.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI: Kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwulan III 2025

    BI: Kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwulan III 2025

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) melalui hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat bahwa kinerja kegiatan dunia usaha terindikasi tetap terjaga pada triwulan III 2025, sebagaimana tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 11,55 persen.

    “Hal ini tecermin dari kinerja seluruh lapangan usaha (LU) yang tercatat positif dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,55 persen, tidak jauh berbeda dengan SBT pada triwulan sebelumnya sebesar 11,70 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Kinerja sejumlah LU tercatat meningkat, antara lain LU konstruksi (SBT 1,12 persen), LU pertambangan dan penggalian (SBT 0,64 persen), LU industri pengolahan (SBT 1,61 persen), LU jasa keuangan (SBT 2,20 persen), serta LU administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (SBT 0,79 persen).

    “Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas usaha, pembangunan sejumlah proyek, dan realisasi anggaran Pemerintah sesuai pola kuartalan,” kata Ramdan.

    Selanjutnya, kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 73,84 persen, meningkat dibandingkan dengan triwulan II 2025 yang sebesar 73,58 persen.

    Peningkatan tersebut ditopang oleh mayoritas LU, terutama LU pertambangan dan penggalian (70,81 persen) serta LU industri pengolahan (70,47 persen).

    Sementara itu, keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik pada aspek likuiditas maupun rentabilitas, dengan akses kredit yang lebih mudah.

    Dalam survei yang sama, responden memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan IV 2025 tetap tumbuh positif dengan SBT sebesar 10,53 persen.

    Kegiatan usaha pada mayoritas LU diprakirakan tetap tumbuh, terutama pada LU perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor (SBT 1,14 persen), LU transportasi dan pergudangan (SBT 1,06 persen), LU penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 0,83 persen), serta LU informasi dan komunikasi sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tim peneliti usul pembentukan lembaga pengawas tata kelola kelistrikan

    Tim peneliti usul pembentukan lembaga pengawas tata kelola kelistrikan

    Mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membentuk lembaga independen yang mengawasi tata kelola kelistrikan nasional sesuai dengan standar OECD.

    Jakarta (ANTARA) – Tim peneliti kajian aksesi Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membentuk lembaga independen yang mengawasi tata kelola kelistrikan nasional sesuai dengan standar OECD.

    Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sarjiya menjelaskan, lembaga independen tersebut akan berfungsi sebagai pengawas dan penghubung antarkementerian/lembaga (K/L) dalam proses penyesuaian standar kelistrikan OECD.

    Usulan itu disampaikan dalam media briefing di Jakarta, Jumat, sebagai bagian dari strategi percepatan proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.

    “Lembaga ini nanti di bawah siapa pun ya, ini kan mesti harus bertanggung jawab kepada Presiden dan kemudian memiliki independensi yang kemudian bisa menyampaikan isu-isu permasalahan. Dan dari sisi teknis, ekonomi, kemudian juga legal yang kemudian bisa harapannya menjadi media untuk menjawab poin-poin nanti di dalam penguatan (sektor kelistrikan),” ujarnya.

    Melalui hasil studi ‘Penguatan Tata Kelola Sektor Ketenagalistrikan’ itu, Sarjiya memaparkan bahwa lembaga independen tidak akan menggantikan peran K/L atau PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), melainkan melengkapi fungsi pemerintah dan operator. Struktur keanggotaannya dirancang berbasis meritokrasi dengan melibatkan akademisi, pelaku usaha di bidang kelistrikan, hingga perwakilan pemerintah.

    Sebagai perbandingan, model serupa telah diterapkan di negara anggota OECD, seperti Spanyol dan Korea Selatan, serta di Thailand yang juga sedang dalam proses aksesi.

    “Misalnya di Thailand, mereka anggotanya tadi ada akademisi, ada perwakilan bisnis, ada dari pemerintah, dan kemudian memang itu diarahkan bisa menunjukkan independensinya,” ujarnya pula.

    Senada, Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center Filda C Yusgiantoro mengatakan, pembentukan lembaga itu menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola kelistrikan dalam proses aksesi OECD.

    “Di Asia Tenggara itu belum ada negara-negara yang masuk OECD, jadi ini salah satu daya saing Indonesia untuk masuk OECD dalam hal untuk menguatkan kembali tata kelola ketenagalistrikan,” katanya lagi.

    Adapun Indonesia resmi menjadi kandidat aksesi OECD, setelah menerima peta jalan aksesi pada 2 Mei 2024 di Paris. Proses aksesi ditargetkan rampung dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

    OECD sebagai organisasi yang beranggotakan negara-negara maju menekankan pentingnya tata kelola publik yang transparan, kompetitif, dan berbasis aturan. Sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong target transisi energi dan pembangunan ekonomi hijau Indonesia.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri UMKM tekankan kreativitas produk siasati barang impor

    Menteri UMKM tekankan kreativitas produk siasati barang impor

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan kreativitas dalam menciptakan produk tandingan guna menyiasati barang impor di pasaran.

    “Kami melihat dari sisi kreativitas, ada gimmick yang bisa dijadikan alat pemasaran,” kata Menteri UMKM RI di sela menghadiri Konferensi Internasional terkait pariwisata, gastronomi, dan tujuan wisata (TGDIC) 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

    Menurut dia, secara etika dan aturan pemerintah Indonesia menjaga keaslian suatu produk yang mereknya sudah dikenal luas secara global.

    Namun, lanjut dia, kenyataan di pasaran ada beberapa pelaku usaha dari negara tertentu membuat produk serupa tanpa label merek asli.

    Sehingga, lanjut dia, penegakan hukum perlu ditingkatkan agar barang kualitas kelas dua tersebut tidak masuk secara ilegal di pasaran Indonesia yang justru bersaing dengan produk UMKM dalam negeri.

    Maman menambahkan yang terpenting adalah penguatan kepada pelaku UMKM dalam negeri dan mendorong kreativitas mereka dalam menciptakan produk.

    Dari sisi permodalan, Kementerian UMKM mencatat pada 2025, pemerintah telah mengalokasikan plafon kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.