Liputan6.com, Bandung – Memasuki libur lebaran, banyak orang mulai mempersiapkan untuk mudik ke kampung halaman. Adapun salah satu jalan yang populer dikunjungi ketika mudik adalah kawasan jalan Nagreg.
Sebagai informasi, Nagreg adalah salah satu jalur utama yang menghubungkan Bandung dengan wilayah timur Jawa Barat seperti Garut dan Tasikmalaya. Jalan ini menjadi rute favorit bagi pemudik yang hendak pulang kampung.
Kemudian juga bisa menjadi jalur ke daerah Priangan Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Lokasinya yang strategis membuat Nagreg menjadi jalur yang sangat penting terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
Adapun tingginya volume kendaraan, kepadatan lalu lintas di Nagreg sering kali tidak terhindarkan Setiap tahun, saat menjelang Idulfitri Nagreg dipadati oleh ribuan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Kemacetan sering terjadi karena adanya pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah terutama dari Bandung dan jalur selatan Jawa. Pemerintah biasanya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kepadatan ini seperti rekayasa lalu lintas.
Selain menjadi jalur utama mudik, Nagreg juga memiliki kontur jalan yang menantang dengan banyak tikungan tajam dan tanjakan yang cukup curam. Oleh karena itu, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas terutama di malam hari atau saat kondisi cuaca buruk.
Banyaknya kendaraan berat seperti truk dan bus yang melewati jalur ini juga menambah potensi kemacetan serta risiko kecelakaan lalu lintas. Para pengendara yang sedang melalui perjalanan selalu diimbau harus dalam kondisi yang prima.
Sementara itu, bagi masyarakat yang hendak mengunjungi kawasan jalan tersebut dan ingin menyantap makanan dapat mendatangi sejumlah tempat makan keluarga yang bisa ditemukan di kawasan jalan Nagreg.