Liputan6.com, Jakarta – Universitas Indonesia (UI) melakukan pendampingan melalui terapi bermain sebagai upaya untuk mengembalikan keceriaan anak-anak di wilayah terdampak bencana. Misi kemanusiaan ini dilaksanakan di Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Selama empat hari, tanggal 25–28 Desember 2025. Tim Pengabidian Masyarakat UI memberikan layanan kesehatan fisik dan pendampingan psikologis yang diprioritaskan untuk anak-anak penyintas bencana, yang menjadi kelompok paling rentan menghadapi tekanan traumatis.
Kegiatan dilaksanakan di tiga desa, yaitu Sorkam Tengah, Sorkam Kiri dan Pasar Sorkam, serta menjangkau hingga Sorkam Kanan. Tim UI menaruh perhatian besar pada anak-anak yang menunjukkan gejala trauma seperti kecemasan, gangguan tidur, menangis mendadak, hingga ketakutan akan hujan dan suara keras.
Pendampingan melalui terapi bermain, diharapkan dapat mengembalikan keceriaan anak-anak di wilayah terdampak bencanaa perubahan rutinitas setelah bencana.
Kegiatan dilaksanakan di tiga desa, yaitu Pasar Sorkam, Sorkam Tengah, dan Sorkam Kiri, serta menjangkau hingga Sorkam Kanan. Tim UI menaruh perhatian besar pada anak-anak yang menunjukkan gejala trauma seperti kecemasan, gangguan tidur, menangis mendadak, hingga ketakutan terhadap hujan dan suara keras.
Sejumlah anak juga menyampaikan pengalaman mereka saat banjir terjadi. “Waktu banjir itu aku takut kali, aku menangis,” ujar seorang anak di Sorkam.
Selain dampak psikologis, kondisi pascabanjir meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada anak, terutama ketika tinggal di lingkungan yang lembab dan tidak higienis.
Oleh karena itu, UI memberikan layanan kesehatan khusus anak yang meliputi pemeriksaan suhu, pernapasan, dan tanda vital, deteksi dini ISPA, diare, penyakit kulit, dan infeksi mata, serta pemberian vitamin dan obat-obatan dasar sesuai kebutuhan.
Pendampingan psikologis menjadi bagian penting dari intervensi UI, mengingat ketegangan emosional pada anak sering muncul bersamaan dengan keluhan fisik dan perubahan rutinitas setelah bencana.
Tim psikososial UI menerapkan terapi bermain untuk membantu anak mengekspresikan emosi, menurunkan kecemasan, dan memulihkan rasa aman. Kegiatan meliputi emotional release games, menggambar dan mewarnai untuk menyalurkan perasaan, sesi membaca buku cerita, serta relaksasi napas sederhana.
Dalam sesi pendampingan, anak-anak terlihat mulai lebih berani berinteraksi dan kembali menikmati aktivitas yang menyenangkan. “Tadi aku main sama kawan-kawan, gambar-gambar, mewarnai, dan dikasihnya mainan. Senang sekali aku,” kata seorang anak lainnya.
“Anak-anak adalah kelompok paling cepat terkena dampak psikologis bencana. Mereka membutuhkan ketenangan, dan kehadiran orang tua yang suportif. Program ini membantu mereka kembali merasa aman,” ujar Ketua program, Prof. Dr. Mustikasari, S.Kp.,MARS dari Research Cluster Disaster and Emergency Nursing dalam keterangannya, Selasa (30/12/2025).
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458646/original/082687300_1767086286-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_12.38.08.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)