PIKIRAN RAKYAT – Dalam dunia usaha, memahami kondisi keuangan merupakan salah satu kunci utama untuk mengambil keputusan yang tepat. Salah satu indikator terpenting dari kesehatan finansial sebuah bisnis adalah laba bersih. Ketika kamu mampu mengetahui seberapa besar keuntungan bersih yang diperoleh setelah semua beban ditanggung, kamu bisa lebih percaya diri dalam merencanakan langkah bisnis berikutnya.
Bagi kamu yang sedang menjalankan usaha, baik skala kecil maupun besar, mengetahui laba bersih tidak hanya berguna untuk kepentingan internal. Angka ini juga sering menjadi perhatian utama bagi investor, mitra bisnis, atau lembaga keuangan yang mungkin kamu ajak bekerja sama. Kejelasan dalam laporan laba bersih bisa meningkatkan kredibilitas usahamu dan memberikan gambaran yang jujur mengenai potensi perkembangan di masa depan.
Memahami cara menghitung laba bersih akan memberimu pandangan yang lebih jelas tentang performa bisnismu secara menyeluruh. Ini bukan sekadar tugas administratif, melainkan bagian penting dari strategi pengelolaan usaha yang sehat.
Di bawah ini, Pikiran-Rakyat.com akan menjelaskan cara menghitung laba bersih yang disertai dengan penjelasan mengenai laba bersih. Simak selengkapnya.
Laba Bersih Adalah? Ini Pengertiannya
Laba bersih merupakan jumlah pendapatan yang tersisa setelah kamu mengurangkan seluruh biaya pokok penjualan dari total pendapatan usaha. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi besarnya laba bersih, seperti beban operasional, pajak penghasilan, bunga pinjaman, serta biaya pokok dari barang atau jasa yang kamu jual.
Keberadaan laba bersih tidak hanya penting bagi bisnis yang kamu kelola sebagai bagian dari laporan keuangan, tetapi juga berperan besar bagi para investor. Lewat angka ini, mereka bisa menilai seberapa besar keuntungan yang benar-benar kamu hasilkan setelah semua pengeluaran bisnis dihitung.
Beberapa ahli memiliki pandangannya masing-masing mengenai laba bersih. Misalnya, menurut Kasmir, laba bersih adalah pendapatan yang sudah dikurangi seluruh beban dan pajak dalam periode tertentu. Sementara itu, Hansen menyebut bahwa laba bersih merupakan selisih positif antara laba operasional dan beban di luar operasional, sehingga mencerminkan kelebihan pendapatan setelah dipotong seluruh beban dan pajak dalam satu periode.
Ketika kamu menghitung laba bersih, kamu sebenarnya sedang melihat sisa dari seluruh pendapatan dikurangi semua biaya dan kerugian selama periode berjalan. Selain sebagai indikator performa keuangan, laba bersih juga bisa kamu manfaatkan sebagai dana cadangan untuk pengembangan usaha, membayar utang, atau memenuhi kebutuhan operasional dan pembelian bahan baku. Jadi, memahami konsep ini akan sangat berguna untuk menjaga kestabilan keuangan bisnismu.
Cara Menghitung Laba Bersih
Berikut ini adalah rumus sederhana untuk menghitung laba bersih:
Laba bersih = laba kotor – biaya operasional
Agar kamu lebih mudah memahaminya, mari kita lihat contoh kasus perhitungan laba bersih berikut:
Misalnya kamu menjalankan bisnis percetakan undangan pernikahan. Untuk satu set undangan (isi 100 lembar), biaya produksinya mencapai Rp56.000. Dalam sebulan, kamu mampu mencetak dan menjual 1.000 set undangan.
Kamu menjual setiap set undangan dengan harga Rp65.000. Nah, kira-kira berapa besar laba bersih yang kamu peroleh dari usaha ini?
Jawaban:
Laba bersih = laba kotor – biaya operasional
= (1000 x Rp65.000) – (1000 x Rp56.000)
= Rp65.000.000 – Rp56.000.000
= Rp9.000.000
Jadi, dari bisnis undangan pernikahan tersebut, kamu mendapatkan laba bersih sebesar Rp9.000.000 dalam sebulan.
Dengan mengetahui berapa sebenarnya keuntungan yang kamu peroleh setelah semua biaya dikurangi, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak apakah untuk ekspansi, efisiensi, atau evaluasi. Laba bersih bisa menjadi cermin yang menunjukkan seberapa jauh usahamu telah berjalan sesuai harapan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News