Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cara Menghitung Bunga Deposito BCA dan Simulasinya

Cara Menghitung Bunga Deposito BCA dan Simulasinya

PIKIRAN RAKYAT – Menyimpan uang dalam bentuk deposito bisa menjadi salah satu pilihan aman untuk menambah nilai aset kamu secara pasif. Di antara banyaknya pilihan bank, BCA kerap dipilih karena memiliki reputasi yang baik serta layanan yang transparan, termasuk dalam hal perhitungan bunga deposito. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk menempatkan dana, penting untuk memahami bagaimana sistem bunga bekerja agar hasil yang diperoleh sesuai dengan ekspektasi.

Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, “Berapa persen bunga deposito BCA per bulan?” atau “Berapa bunga deposito 1 bulan BCA?” Pertanyaan ini sangat wajar karena setiap tenor dan jumlah simpanan akan memengaruhi besaran bunga yang kamu terima. Selain itu, ada juga potongan pajak atas bunga yang perlu kamu pertimbangkan dalam perhitungannya.

Tak sedikit orang juga penasaran, “Deposito 10 juta di BCA dapat bunga berapa?” atau bahkan “Deposito 50 juta di BCA dapat bunga berapa?” Jawaban dari pertanyaan ini tentu tidak bisa disamaratakan, karena bunga deposito di BCA bersifat fluktuatif dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku saat dana disimpan.

Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung bunga deposito dengan benar bisa memberikan kamu gambaran realistis tentang keuntungan yang akan diperoleh. Untuk melakukannya, kamu bisa mengikuti cara menghitung bunga deposito BCA di bawah ini.

Cara Menghitung Bunga Deposito BCA

Ada 2 cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung bunga deposito BCA, simak selengkapnya.

1. Berdasarkan Total Nilai Investasi Setelah Jatuh Tempo

Salah satu cara menghitung bunga hasil dari deposito adalah dengan memperkirakan jumlah total investasi yang akan diterima setelah jatuh tempo. Perhitungan ini menggunakan rumus dasar:

Total Investasi = Dana Awal + (Bunga Kotor – Pajak atas Bunga)

Untuk menghitung jumlah bunga yang didapatkan selama periode simpanan, kamu bisa memakai rumus berikut:

Bunga Kotor = Dana Awal × Persentase Bunga Tahunan × (Lama Waktu Simpan / Jumlah Hari dalam Setahun)

Selanjutnya, untuk mengetahui berapa pajak yang dikenakan atas bunga tersebut, gunakan rumus:

Pajak atas Bunga = Bunga Kotor × Tarif Pajak

Catatan penting:

Periode simpanan dinyatakan dalam hari Satu tahun dianggap 365 hari (non-kabisat) atau 366 hari (kabisat) Tarif pajak bunga umumnya sebesar 20%

Sebagai contoh, jika kamu menyimpan dana Rp10 juta selama 6 bulan dengan bunga tahunan 6% dan tarif pajak 20%, berikut perhitungannya:

Bunga Kotor = (Rp10.000.000 × 6% × 180) / 365 = Rp295.890

Pajak = Rp295.890 × 20% = Rp59.178

Total Nilai Akhir = Rp10.000.000 + (Rp295.890 – Rp59.178) = Rp10.236.712

Artinya, setelah 6 bulan, dana kamu akan tumbuh menjadi Rp10.236.712.

2. Menghitung Bunga Bersih per Bulan

Pendekatan lain adalah dengan mengetahui keuntungan bersih yang diperoleh setiap bulan setelah dipotong pajak. Rumus sederhananya adalah:

(Persentase Bunga × Dana Pokok × 30 Hari × 80%) / 365 Hari

Angka 80% pada rumus tersebut mencerminkan hasil bersih setelah dikurangi pajak 20%. Jadi, jika kamu ingin mengetahui estimasi bunga yang kamu terima tiap bulan, rumus ini bisa jadi acuan yang cepat dan praktis.

Sebagai ilustrasi, jika kamu mendepositokan dana sebesar Rp10 juta selama 6 bulan, dengan bunga tahunan 6% dan potongan pajak 20%, maka perhitungannya adalah:

(6% × Rp10.000.000 × 30 × 80%) / 365 = Rp39.452

Sehingga estimasi bunga bersih yang akan kamu dapatkan setiap bulan adalah sekitar Rp39.452.

Jadi, sebelum kamu memulai investasi dalam bentuk deposito, ada baiknya kamu membekali diri dengan informasi dasar terkait mekanisme bunga agar keputusan keuangan yang kamu ambil menjadi lebih cerdas dan terukur.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa