Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengembangan energi panas bumi didorong untuk mendukung pencapaian kemandirian energi nasional yang dicantumkan dalam visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menyikapi hal itu, PLN Indonesia Power (PLN IP) menggandeng perusahaan panas bumi asal Jepang, INPEX Geothermal untuk kerjasama studi dan pengembangan bersama potensi panas bumi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kerja sama bilateral yang kuat antara Indonesia dan Jepang di sektor energi dan mineral menawarkan jalan menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan tangguh.
“Selain itu, Indonesia juga tengah berupaya untuk mencapai swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah, hal ini kita kolaborasikan dengan keahlian teknologi dari Jepang,” kata Dadan dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).
Menurutnya, di beberapa acara internasional seperti APEC dan KTT G20, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kemandirian energi hijau, dengan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan dan pentingnya kerja sama dalam transisi energi.
Potensi energi hijau yang dimiliki Indonesia pun cukup besar, seperti energi panas bumi dengan potensi sebesar 23 GW, negara ini baru memanfaatkan 11 persen dari kapasitasnya.
“Demikian pula, meskipun potensi energi surya melebihi 3.000 GW, penerapannya masih menjadi tantangan. Kita juga punya potensi tenaga air, terutama di wilayah Indonesia Timur dan potensi bioenergi yang sangat besar,” tambah Dadan.
Direktur Utama PLN Indonesia Power mengatakan, perseroan memiliki peran besar dalam mengembangkan energi hijau untuk mengakselerasi transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
“INPEX Geothermal memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengembangkan energi panas bumi. Dengan adanya kerja sama ini, kami dapat lebih meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan panas bumi,” tutur Edwin.