Bunuh Pemilik Toko di Jaktim lalu Dicor, Pelaku Disebut Tak Sengaja Megapolitan 27 Februari 2025

Bunuh Pemilik Toko di Jaktim lalu Dicor, Pelaku Disebut Tak Sengaja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Februari 2025

Bunuh Pemilik Toko di Jaktim lalu Dicor, Pelaku Disebut Tak Sengaja
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– ZA (35), pekerja toko yang membunuh pemiliknya di Jakarta Timur, JS (65), disebut masih polos dan tidak sengaja menghabisi nyawa korban.
“Pelakunya masih polos, tidak sengaja bunuh orang. Kalau memang benar pembunuh, dia sudah hilang,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Rabu (27/2/2025).
Polres Metro Jakarta Timur menangkap ZA pada Rabu (26/2/2025) sore, setelah dilakukan pelacakan.
Penangkapan ini berawal dari laporan istri korban yang melaporkan suaminya hilang pada 24 Februari 2025.
“Di situlah baru penyelidik Polres Metro Jakarta Timur berupaya mengungkap kasus tersebut, dan kebetulan memang sebagian harta korban, berupa uang, sudah diambil oleh terduga pelaku dan ditransfer ke rekeningnya,” kata Nicolas.
Saat ditangkap, ZA masih membawa ponsel milik korban. Polisi menemukan adanya jejak transaksi keuangan yang mencurigakan.
“Jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM, dan juga ada transferan uang ke rekening terduga pelaku,” jelasnya.
ZA akhirnya diringkus di Cipete, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah korban.
Polisi menjebak pelaku agar mendatangi rumah korban sebelum menangkapnya.
Nicolas menyebutkan, ZA mengambil uang tunai sebesar Rp 10 juta dan mentransfer Rp 40 juta menggunakan rekening korban.
Hal ini dimungkinkan karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.
Sebelumnya, jenazah JS ditemukan dalam kondisi dicor di saluran air belakang tokonya di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Nicolas mengatakan, korban diduga sudah tewas selama dua hari sebelum pelaku menuangkan semen ke tubuhnya.
“Selanjutnya, dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan ditutup dengan semen dan batu bata,” ujar Nicolas.
Proses evakuasi jenazah korban dilakukan dengan bantuan tim pemadam kebakaran, mengingat kondisi semen yang sudah mengeras.
“Kami bersama-sama dengan Damkar akan membongkar semen itu untuk dilakukan otopsi mayat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan,” tutup Nicolas.
(Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.