BUMN: TransJakarta

  • Naik Transportasi Umum Setiap Rabu, ASN Jakarta Wajib Lapor Kirim Selfie

    Naik Transportasi Umum Setiap Rabu, ASN Jakarta Wajib Lapor Kirim Selfie

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu. Nantinya ASN wajib untuk berswafoto dan dilaporkan.

    Hal itu tertuang dalam Instruksi Gubernur nomor 6 tahun 2025 soal penggunaan angkutan umum massal bagi pegawai di lingkungan Pemprov Jakarta. Dalam instruksi itu aktivitas ASN di angkutan umum wajib dilaporkan dengan mengirim swafoto atau selfie.

    “Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib melaporkan aktivitas menggunakan angkutan umum massal pada saat berangkat dan pulang dari dan/atau ke tempat kerja dengan cara swafoto,” tulis Ingub tersebut, Senin (28/4/2025).

    Nantinya, seluruh pegawai wajib mengirimkan foto kepada admin bagian kepegawaian di perangkat daerah (PD) atau unit kerja pada perangkat daerah (UKPD) masing-masing, sesuai mekanisme yang ada pada PD atau UKPD masing-masing.

    “Melalui media yang ditentukan, misalnya grup WhatsApp, Google Form, atau sistem pelaporan khusus lainnya yang ditentukan,” ungkapnya.

    Jenis moda transportasi yang dikategorikan sebagai angkutan umum massal meliputi Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, Kereta Bandara, bus/angkot reguler serta kapal dan angkutan antar jemput karyawan/pegawai.

    Namun, ada pengecualian penggunaan angkutan massal setiap hari Rabu. Pegawai dengan kondisi sakit, hamil, disabilitas dan petugas lapangan yang membutuhkan mobilitas tertentu dikecualikan dari instruksi penggunaan transportasi umum.

    (bel/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Toyota Beli Hak Penamaan Halte Transjakarta Pasar Senen untuk 2 Tahun

    Toyota Beli Hak Penamaan Halte Transjakarta Pasar Senen untuk 2 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra Motor membeli hak penamaan (naming rights) Halte Transjakarta Pasar Senen. Kontrak hak penamaan ini akan berlangsung selama 2 tahun. 

    Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, naming rights merupakan bentuk konkret dari strategi Transjakarta dan juga arahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun kemitraan strategis. 

    “Jadi penamaan ini tidak hanya sebagai pendapatan non-farebox dan sebagai transaksi bisnis tapi lebih jauh dari itu adalah ini sebagai wadah yang digunakan oleh Transjakarta untuk bisa mengundang dan juga melibatkan banyak entitas swasta untuk sama-sama membangun kota,” kata Welfizon di Halte Senen Toyota Rangga, Senin (28/4/2025). 

    Lebih Lanjut, Welfizon menjelaskan kontrak hak penamaan dengan PT TAM ini akan berlangsung selama 2 tahun dan dapat diperpanjang kembali. 

    Marketing Director TAM Hiroyuki Oide mengatakan, pemilihan Halte Pasar Senen didasari oleh sejarah di mana kawasan ini merupakan pusat aktivitas ekonomi. 

    “Semangat kewirausahaan dan mobilitas tinggi di kawasan ini sejalan dengan semangat kendaraan niaga terbaru kami Toyota Hilux Rangga yang dirancang sebagai solusi mobilitas fleksibel yang dapat mendukung berbagai kebutuhan usaha,” jelasnya. 

    Untuk Informasi, Halte Senen TOYOTA Rangga melayani layanan BRT Koridor 2 (Pulo Gadung – Monas), rute 2A (Pulo Gadung – Rawa Buaya), rute 7F (Kampung Rambutan – Juanda via Cempaka Putih), Koridor 14 (Jakarta Internasional Stadium – Senen) serta angkutan umum terintegrasi atau Non BRT rute 14B (Tanjung Priok – Senen via JIS). 

    Welfizon mengatakan, halte ini tidak hanya menjadi titik transit yang nyaman dan mudah diakses, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi yang kuat dalam menghadirkan solusi mobilitas yang berkelanjutan dan mendukung kemajuan ekonomi lokal. 

    Kehadiran Halte Senen TOYOTA Rangga diharapkan dapat menemani setiap langkah perjalanan warga Jakarta dengan lebih baik dan berkontribusi pada terciptanya Jakarta yang semakin terhubung dan dinamis.

  • Awal Pekan, Cek Aturan Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Senin 28 April 2025 – Page 3

    Awal Pekan, Cek Aturan Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Senin 28 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Memasuki awal pekan, Senin (28/4/2025), kebijakan ganjil genap di wilayah Jakarta kembali diterapkan seperti biasa.

    Setelah akhir pekan yang bebas dari pembatasan pelat nomor kendaraan, para pengendara roda empat atau lebih harus kembali memperhatikan aturan ini untuk menghindari sanksi tilang dan mendukung kelancaran lalu lintas.

    Pemberlakuan ganjil genap Jakarta mengacu pada sejumlah regulasi utama, seperti Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 tentang perubahan atas Pergub Nomor 155 Tahun 2018.

    Selain itu, penerapan aturan ini juga mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Perhubungan yang menjadi dasar hukum pendukung dalam upaya pengendalian lalu lintas dan penurunan tingkat polusi udara di Jakarta.

    Sebagaimana ketentuan yang berlaku, aturan ganjil genap di Jakarta diterapkan setiap hari kerja, yakni dari Senin hingga Jumat dan tidak berlaku saat akhir pekan Sabtu Minggu serta tanggal merah hari libur nasional.

    Penerapan dilakukan dalam dua periode waktu, yaitu pagi hari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dan sore hingga malam hari pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Di luar jam tersebut, kendaraan dengan pelat nomor ganjil maupun genap dapat melintas tanpa pembatasan.

    Sistem ini mengatur bahwa kendaraan dengan angka terakhir pelat nomor ganjil hanya boleh melintas di tanggal ganjil, sedangkan kendaraan berpelat genap hanya boleh melintas di tanggal genap.

    Untuk hari ini di awal pekan, Senin (28/4/2025) karena tanggalnya adalah angka genap, maka kendaraan dengan pelat nomor genap yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 diperbolehkan melintasi ruas-ruas jalan yang masuk dalam cakupan ganjil genap. Sebaliknya, kendaraan berpelat ganjil yaitu 1, 3 ,5, 7, dan 9 tidak diperbolehkan melintas di ruas tersebut pada jam operasional aturan.

    Saat ini, ada 26 ruas jalan di Jakarta yang diberlakukan sistem ganjil genap. Selain itu, beberapa area persimpangan juga menjadi bagian dari pengawasan agar penerapan aturan semakin optimal.

    Pengawasan dilakukan dengan dua metode, yaitu patroli langsung petugas di lapangan dan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang tersebar di sejumlah titik strategis.

    Bagi pengendara yang melanggar aturan, ancaman sanksi berupa denda tilang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Denda maksimal bagi pelanggar dapat mencapai Rp500.000 atau sanksi pidana kurungan.

    Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta menegaskan bahwa kebijakan ganjil genap merupakan salah satu upaya penting untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan menekan tingkat emisi gas buang kendaraan bermotor.

    Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    Mengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan ini, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan jadwal, ruas jalan yang terdampak, dan karakteristik penerapan aturan sebelum memulai perjalanan.

    Penggunaan aplikasi navigasi digital juga disarankan untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time dan mencari rute alternatif yang tidak terkena pembatasan ganjil genap.

    Dengan kerja sama dari seluruh pengguna jalan, diharapkan mobilitas di Jakarta dapat berlangsung lebih tertib, lancar, dan aman untuk semua pihak.

    Kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta diterapkan mulai Senin (06/06) pagi ini di 25 titik. Jalan Pramuka-Jalan Gunung Sahari jadi salah satu titik ganjil-genap terbaru. Adanya penyesuaian rute dan waktu oleh bus Transjakarta.

  • 6
                    
                        Lalu Lintas Kawasan Matraman Dialihkan Mulai Pekan Ini hingga Akhir Mei 2026, Ini Rutenya
                        Megapolitan

    6 Lalu Lintas Kawasan Matraman Dialihkan Mulai Pekan Ini hingga Akhir Mei 2026, Ini Rutenya Megapolitan

    Lalu Lintas Kawasan Matraman Dialihkan Mulai Pekan Ini hingga Akhir Mei 2026, Ini Rutenya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan
    Matraman
    , Jakarta Timur.
    Kebijakan ini diambil untuk mempercepat proses pembangunan proyek
    LRT Jakarta
    Fase 1B rute Velodrome–Manggarai.
    Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar, menyebutkan bahwa kondisi lalu lintas di kawasan Matraman yang kerap padat, terutama pada pagi dan sore hari, menjadi perhatian serius.
    “Seiring dengan percepatan proyek tersebut, Jakpro bersama Dinas Perhubungan Jakarta memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Matraman, Jakarta Timur,” ujar Ramdani, Jumat (25/4/2025).
    Rekayasa lalu lintas ini akan mulai diterapkan pada 27 April 2025 dan berlangsung hingga 31 Mei 2026.
    Tujuan dari pengalihan arus ini adalah untuk menjaga keselamatan pengendara sekaligus mendukung kelancaran pembangunan konstruksi.
    Saat ini, progres pembangunan LRT Fase 1B tercatat telah mencapai 51,34 persen. Namun, proyek ini tetap menghadapi tantangan teknis, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu.
    Rute Rekayasa Lalu Lintas
    Rekayasa lalu lintas akan dilakukan bertahap mengikuti jadwal pengerjaan konstruksi di sisi selatan Flyover
    Pramuka
    , Matraman, dengan pola contraflow memanfaatkan jalur Transjakarta. Berikut rinciannya:
    1. Simpang Jalan Matraman – Jalan
    Salemba
    – Jalan Pramuka
    2. Simpang Jalan
    Proklamasi
    – Jalan Tambak
    3. Jalan Proklamasi Menuju Barat (Arah Manggarai)
    4. Penutupan Putar Balik di Depan Tugu Proklamasi
    Sementara itu, untuk rincian waktu pengerjaan proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai, yakni:
    Imbauan kepada Pengguna Jalan
    Pengguna jalan diimbau untuk menghindari ruas-ruas yang terdampak rekayasa selama periode pekerjaan berlangsung.
    Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
    “Selalu ikuti petunjuk petugas dan rambu lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan di jalan,” pungkas Ramdani.
    Dengan penerapan rekayasa ini, diharapkan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dapat berjalan lebih lancar, aman, dan tepat waktu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mulai 29 April, Transjakarta Rute 5M Tidak Berhenti di Simpang Matraman

    Mulai 29 April, Transjakarta Rute 5M Tidak Berhenti di Simpang Matraman

    Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan.

    Tayang: Minggu, 27 April 2025 17:41 WIB

    TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra

    PENGALIHAN RUTE TRANSJAKARTA – Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan mulai 29 April 2025. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Transjakarta rute 5M Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini mengalami modifikasi perjalanan.

    Terhitung mulai 29 April 2025, rute ini tidak berhenti di Simpang Matraman.

    Hal ini dikarenakan adanya pembangunan LRT, sehingga layanan di rue 5M tidak melayani bus stop Simpang Matraman. 

    Bagi kamu yang menggunakan layanan Transjakarta rute 5M ini bisa melalui bus stop Matraman 3.

    “Lihat titik pemberhentian pada gambar di atas dan jangan lupa unduh aplikasi TJ: Transjakarta untuk memudahkan perjalananmu bersama layanan Transjakarta,” dikutip dari akun X Transjakarta, Minggu (27/4/2025).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70856′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70856′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Jam Operasional dan Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Jam Operasional dan Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar gembira bagi para komuter yang beraktivitas antara Jakarta Selatan dan kawasan Alam Sutera di Tangerang Selatan.

    Per tanggal 24 April 2025, layanan transportasi publik Transjabodetabek secara resmi meluncurkan rute baru yang menghubungkan dua pusat aktivitas penting ini, yaitu Terminal Blok M dan kawasan Alam Sutera (S61).

    Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi mobilitas, mengurangi kemacetan, serta memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.

    Peluncuran rute baru ini merupakan respons terhadap tingginya permintaan akan konektivitas langsung antara Jakarta Selatan, yang merupakan pusat bisnis dan hiburan, dengan Alam Sutera, kawasan residensial dan komersial yang berkembang pesat di Tangerang Selatan.

    Selama ini, perjalanan antara kedua wilayah tersebut seringkali memakan waktu dan memerlukan beberapa kali transit, sehingga kehadiran rute Transjabodetabek ini menjadi angin segar bagi para pengguna transportasi publik.

    Jam Operasional Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Menurut informasi resmi yang dirilis oleh pihak Transjabodetabek, rute Blok M-Alam Sutera (S61) akan beroperasi setiap hari, mulai dari hari Senin hingga Minggu.

    Jam operasional layanan ini juga cukup luas, yaitu mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB. Dengan jam operasional yang panjang ini, diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat pada berbagai waktu, baik untuk keperluan bekerja, belajar, maupun aktivitas lainnya.

    Fleksibilitas jam operasional ini menjadi salah satu keunggulan utama Transjabodetabek, sejalan dengan tren transportasi publik modern yang berupaya untuk melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal.

    Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera

    Rute baru Transjabodetabek ini telah dirancang untuk menjangkau titik-titik penting di kedua kawasan, memastikan kemudahan akses bagi para penumpang. Berikut adalah detail rute perjalanan dari Alam Sutera menuju Blok M (S61):

    Alam Sutera – Blok M:

    Perjalanan dimulai dari kawasan Alam Sutera, kemudian bus akan melintasi Jalan Alam Sutera Boulevard, sebuah arteri utama di kawasan tersebut.

    Selanjutnya, bus akan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Jalur Sutera Boulevard, yang menghubungkan berbagai area residensial dan komersial di Alam Sutera.

    Setelah itu, bus akan memasuki Jalan Tol Jakarta-Merak, memanfaatkan infrastruktur jalan tol untuk mempercepat perjalanan menuju Jakarta.

    Di dalam kota Jakarta, bus akan keluar di Jalan Tol S.Parman, sebuah ruas tol penting yang menghubungkan Jakarta Barat dengan Jakarta Pusat dan Selatan.

    Dinas Perhubungan DKI dan Transjakarta melakukan uji coba rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera, Jakarta, Selasa (15/4/2025). /ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Perjalanan di dalam kota dilanjutkan melalui Jalan Jenderal Sudirman, salah satu jalan protokol utama di Jakarta yang menjadi pusat perkantoran dan bisnis.

    Kemudian, bus akan melintasi Jalan Sisingamangaraja, jalan arteri yang menghubungkan kawasan Sudirman dengan Blok M. Rute dilanjutkan melalui Jalan Panglima Polim, yang dikenal dengan berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner.

    Akhirnya, bus akan tiba di Terminal Blok M, sebuah hub transportasi utama di Jakarta Selatan yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti MRT Jakarta dan bus kota.

    Sebaliknya, rute dari Blok M menuju Alam Sutera adalah sebagai berikut:

    Blok M – Alam Sutera:

    Perjalanan dimulai dari Terminal Blok M, kemudian bus akan melalui Jalan Trunojoyo, jalan arteri yang menghubungkan Blok M dengan kawasan Senayan. Selanjutnya, bus akan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Sisingamangaraja, kembali menuju arah selatan Jakarta.

    Bus kemudian akan melintasi Jalan Jenderal Sudirman, kembali melewati jantung bisnis Jakarta. Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Gatot Subroto, jalan arteri penting yang menghubungkan Jakarta Selatan dengan Jakarta Timur dan Barat.

    Setelah itu, bus akan memasuki Jalan Tol S.Parman, kembali memanfaatkan jalan tol untuk perjalanan yang lebih efisien menuju Tangerang. Di luar kota Jakarta, bus akan keluar di Jalan Tol Jakarta-Merak, melanjutkan perjalanan ke arah barat.

    Kemudian, bus akan keluar di Jalan Muaran Mede, sebuah akses jalan menuju kawasan Alam Sutera. Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Jalur Sutera Boulevard dan Jalan Alam Sutera Boulevard, hingga akhirnya tiba kembali di kawasan Alam Sutera.

    Detail rute ini menunjukkan bahwa Transjabodetabek berupaya untuk menjangkau titik-titik strategis di kedua kawasan, memfasilitasi mobilitas para komuter secara langsung dan efisien.

    Peluncuran rute baru Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera (S61) diharapkan dapat memberikan sejumlah dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

    Salah satu dampak utama yang diantisipasi adalah pengurangan kemacetan di ruas-ruas jalan utama yang selama ini menjadi jalur utama para komuter antara kedua wilayah tersebut, terutama di Jalan Tol Jakarta-Merak dan jalan-jalan arteri di Jakarta Selatan.

    Dengan adanya alternatif transportasi publik yang nyaman dan terjangkau, diharapkan sebagian masyarakat akan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi.

    Selain itu, rute baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat yang tinggal di Alam Sutera dan bekerja atau memiliki kepentingan di Jakarta Selatan, maupun sebaliknya.

    Dengan layanan transportasi langsung, waktu tempuh perjalanan diharapkan dapat berkurang secara signifikan, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan produktivitas.

    Peningkatan aksesibilitas ini juga dapat berdampak positif pada sektor ekonomi dan sosial di kedua wilayah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ngeri Kondisi JPO di Cakung Ibarat Hendak Uji Nyali

    Ngeri Kondisi JPO di Cakung Ibarat Hendak Uji Nyali

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang rusak dan membahayakan pengguna kembali menjadi sorotan. Salah satunya seperti JPO Tipar Cakung yang sudah lama rusak dan tak terurus itu.

    JPO terletak di Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Kondisi JPO tanpa pagar membahayakan pengguna jalan yang melintas di sana hingga viral di media sosial.

    “JPO dan halte rusak tidak diurus. Sudah lama begini, padahal ini dibutuhin warga karena nyebrang pun lewat sangat bahaya dengan lalu lintas seperti ini,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.

    Bahkan, JPO yang terlihat rusak parah ini membuat warga khawatir saat hendak menyeberang, apalagi saat malam hari, karena kondisinya yang gelap.

    “Selain rusak bertahun-tahun, terbengkalai. Malah jadi bahaya juga pas malam hari, gelap ga ada lampu,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.

    Seorang pedagang di pinggir JPO Tipar Cakung, Adi (48) mengaku JPO sudah lama rusak. Dia menyebut tak ada perbaikan apapun selama dia berdagang di dekat JPO.

    “Iya ini udah lama banget setahu saya, soalnya saya dagang tiga bulan di sini sudah rusak begini JPO, nggak ada perbaikan apa-apa,” kata Adi, dilansir Antara, Jumat (25/4).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, pagar pengaman di tangga naik JPO tersebut sudah banyak yang copot. Beberapa bagian atap juga sudah lepas.

    JPO itu tampak berkarat dan kotor. Terlihat, beberapa bagian JPO itu sudah keropos sehingga rawan lepas.

    Adi mengatakan setiap hari selalu ada pekerja kantor dan warga yang melewati JPO yang terlihat sudah tak layak digunakan itu. Kondisi JPO yang membahayakan itu membuat warga waswas.

    “Iya biasanya pagi terus sore itu ramai pekerja sekitar sini lewat JPO, ada juga warga beberapa lewat sini. Setahu saya nggak ada yang jatuh, cuma kan ngeri aja gitu,” ujar Adi.

    Warga Cakung, Randy (43), mengatakan kondisi JPO seperti ini dapat membahayakan warga sekitar. Dia menilai kondisi JPO Tipar Cakung sudah tak layak.

    “Iya ini bisa bahaya, ngeri kan seperti sudah tak layak ini. Soalnya sudah tak berpagar pengaman, bawaannya jadi agak pusing kalau lewat situ terus liat ke bawah,” ujar Randy.

    JPO Ditutup

    Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh

    Setelah viral di media sosial, JPO itu kemudian ditutup. Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (15/4), terlihat garis pembatas pada jembatan. Garis pembatas itu melintang pada area masuk pejalan kaki JPO dan sisi kanan serta kiri JPO.

    Garis pembatas berwarna kuning-hitam itu dipasang oleh petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur. Garis pembatas menjadi penanda bahwa JPO tidak lagi bisa dilalui pejalan kaki.

    Beberapa besi penyangga atau besi penyekat pada kanan dan kiri JPO juga terlihat sudah rusak. Atap JPO juga terlihat tidak ada.

    JPO tersebut memang sudah tidak lagi bisa digunakan untuk melintas. Pada samping JPO terdapat bekas Halte TransJakarta Tipar Cakung yang sudah tidak lagi beroperasi.

    Namun beberapa warga diketahui kerap masih melintas. Salah satu warga Sri (45), yang sehari-hari berjualan di samping JPO, mengatakan masih sering melintas.

    Ia mengatakan takut melewati JPO yang tidak layak itu. Namun hal itu tetap ia lakukan karena khawatir dengan laju kendaraan yang cepat jika harus menyeberangi jalan di bawah JPO.

    “Ya takut, cuma habis gimana kalau nyeberang sini kan takut motor kan. Kalau pagi-pagi itu kan kenceng-kenceng,” tutur Sri saat ditemui di lokasi.

    Sementara JPO ditutup, pejalan kaki yang hendak melintas terpaksa menyeberangi jalan melalui bagian bawah JPO. Warga pun harus menunggu lama hingga kendaraan sepi baru berani menyeberang.

    Kondisi badan jalan yang lebar dan kendaraan yang melaju dengan cepat membuat warga yang hendak menyeberang kesulitan. Ketika melintas, warga juga harus mengangkat tangannya sebagai penanda agar kendaraan memperlambat laju kendaraannya.

    Salah satu warga, Sri (54), mengatakan terpaksa lewat bawah JPO untuk nyeberang. Biasanya ia melewati JPO meski rusak karena khawatir kendaraan kencang jika lewat bawah.

    “Ya sudah nyeberang lewat bawah, takut cuma habis gimana kalau nyeberang sini kan takut motor kan. Kalau pagi-pagi itu kan kenceng-kenceng,” tutur Sri.

    Hal yang sama dikatakan Bara (23). Ia terpaksa menyeberangi jalan lewat bawah JPO. Bagi Bara baik menyeberangi jalan lewat JPO rusak, atau lewat bawah JPO sama-sama menyeramkan baginya.

    “Sama sajalah dua duanya (atas JPO atau bawah JPO) serem. Ya takut cuma kan kadang kalo pas lagi jalanan lancar kan motor mobil kenceng banget,” kata Bara.

    “Kalau nyeberang lewat bawah lama banget nunggu sepinya, kalo pun sepi kan takut motor kenceng kenceng kan gak tau dari jauh,” pungkas dia.

    Halaman 2 dari 2

    (dek/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Berfungsi dan Rusak, Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung Ditutup

    Tak Berfungsi dan Rusak, Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung Ditutup

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ditutup.

    Camat Cakung, Fajar Eko Satrio mengatakan akses JPO dan halte tersebut ditutup lantaran memang sejak lama sudah tidak lagi difungsikan dan kini kondisinya yang sudah rusak.

    Sejumlah bagian besi pagar pengaman pada JPO tersebut sudah hilang diduga akibat dicuri, pun dengan kondisi halte Transjakarta yang bagian pelatnya sudah raib sejak lama.

    “Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan akses pada JPO yang sudah tidak layak untuk difungsikan,” kata Fajar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025).

    Berdasar catatan Kecamatan Cakung, akses JPO di Jalan Raya Bekasi sudah tidak difungsikan sejak pembangunan jalan tol dalam kota yang dilakukan beberapa tahun silam.

    Kondisinya seiring waktu pun terus memburuk, namun karena tidak dipasangi garis pengaman maka sejumlah warga tetap menggunakannya untuk akses mobilitas.

    “Sudah tidak difungsikan saat pembangunan tol, bersamaan dengan sudah tidak difungsikannya lagi halte Transjakarta yang berada di lokasi,” ujarnya.

    JPO di Jalan Raya Bekasi, Kelurahan Cakung Barat yang ditutup karena sudah tidak difungsikan dan kondisinya rusak, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025) (Istimewa)

    Sejumlah halte Transjakarta di wilayah Kecamatan Cakung yang terdampak pembangunan jalan tol yakni Halte Tipar Cakung, Halte  United Tractor, Halte Pasar Cakung dan Halte Cakung Cilincing.

    Fajar menuturkan Dinas Bina Marga akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk membahas keberadaan aset JPO dan halte Transjakarta pada Senin (28/4/2025).

    “Dinas Bina Marga akan melakukan rapat dengan Instansi terkait dan pemilik aset, PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transjakarta, BPAD, dan Dinas Perhubungan,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

  • Pramono Perintahkan ASN Naik Angkutan Umum Tiap Rabu, DPRD Dorong Pemberian Sanksi Bagi Pelanggar

    Pramono Perintahkan ASN Naik Angkutan Umum Tiap Rabu, DPRD Dorong Pemberian Sanksi Bagi Pelanggar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta adanya pengawasan ketat terkait kebijakan Gubernur Pramono Anung yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) naik angkutan umum setiap Rabu.

    Ia pun mengusulkan adanya sistem lapor kepatuhan untuk memastikan setiap ASN Jakarta mematuhi aturan baru yang dibuat Gubernur Pramono.

    “Perlu ada sistem pelaporan yang jelas dan mudah diakses. ASN dapat melaporkan kepatuhan mereka. Misalnya melalui aplikasi atau formulir tertentu,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

    Politikus senior Partai Demokrat ini juga meminta setiap instansi Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan setiap ASN menggunakan transportasi publik setiap Rabu.

    “Instansi dapat bekerja sama dengan penyedia transportasi umum untuk memverifikasi penggunaan layanan oleh ASN,” ujarnya.

    “Misalnya memberikan tanda bukti bahwa ASN tersebut telah menggunakan transportasi publik,” sambungnya.

    Tak hanya itu, masyarakat disebut Mujiyono juga dapat dilibatkan dalam pengawasan melalui mekanisme pelaporan.

    Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini pun meminta adanya penerapan sanksi bagi ASN yang tak mematuhi aturan tersebut.

    “Ini sumbang saran saya terkait pengenaan sanksi bagi ASN yang tidak mematuhi kebijakan tersebut,” kata dia.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk naik angkutan umum setiap hari Rabu.

    Peraturan gubernur (pergub) yang mengatur soal hal ini pun sudah diteken Gubernur Pramono belum lama ini.

    “Kami sudah menandatangani pergub bahwa setiap Rabu kami akan setengah memaksa semua ASN di Jakarta, mereka harus naik angkutan umum,” ucapnya di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2025).

    Pramono menambahkan, seluruh ASN itu nantinya bakal digratiskan untuk naik seluruh moda transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

    “Fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah Jakarta tidak kami siapkan untuk Hari Rabu supaya ASN di Jakarta ini akan naik transportasi ymyn dan mereka akan kami gratiskan,” ujarnya.

    Sebagai informasi tambahan, Pemprov DKI Jakarta hari ini menerapkan tarif khusus Rp1 terhadap sejumlah moda transportasi, seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

    Penerapan tarif khusus ini dalam rangka peringatan Hari Angkutan Nasional 2025 yang jatuh pada 24 April ini.

    “Hari ini, baik perempuan, laki-laki, atau apapun mereka naik transportasi umum gratis, kecuali taksi. Jadi, mau LRT Jakarta, MRT Jakarta, Transjakarta gratis,” kata Pramono.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemprov Banten dan Jakarta Resmikan Operasional TransJakarta S-61 Blok M – Alam Sutera – Halaman all

    Pemprov Banten dan Jakarta Resmikan Operasional TransJakarta S-61 Blok M – Alam Sutera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Memperingati Hari Angkutan Nasional 2025, Gubernur Banten Andra Soni bersama Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung, serta Wakil Gubernur DK Jakarta, Rano Karno, secara resmi meluncurkan layanan TransJakarta rute S-61 yang menghubungkan Blok M dan Alam Sutera. Peresmian ini berlangsung di Terminal Blok M, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (24/4/2025).

    Peresmian dilakukan secara simbolis dengan melakukan uji coba layanan menggunakan Bus TransJakarta dari Alam Sutera ke Blok M. Gubernur Banten Andra Soni ikut serta dalam perjalanan itu dengan bus bernomor polisi B 7426 TGC. Ia berangkat dari Halte Flavor Bliss Alam Sutera pada pukul 06.40 WIB dan tiba di Terminal Blok M setelah menempuh perjalanan selama 95 menit.

    “Bus TransJakarta ini sangat nyaman. Hari ini, kami merealisasikan hasil diskusi sebelumnya antara Pemprov Banten dan DK Jakarta mengenai kerjasama antar wilayah, salah satunya melalui penambahan rute TransJakarta. Kami berharap layanan ini dapat membantu mengurangi kemacetan serta meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat,” ujar Andra Soni.

    Rute S-61 memiliki panjang lintasan 59,7 kilometer dan melintasi 26 halte, dengan titik awal di Halte Flavor Bliss Alam Sutera dan titik akhir di Terminal Blok M, Jakarta Selatan.

    Andra Soni juga menyampaikan bahwa Pemprov Banten diberi kesempatan oleh Gubernur DK Jakarta untuk mengusulkan rute-rute tambahan yang dinilai potensial untuk mendukung konektivitas regional di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

    Gubernur DK Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa peluncuran trayek S-61 merupakan bagian dari strategi besar perluasan layanan TransJakarta.

    “Rute ini kami uji langsung pada jam padat pagi hari, dan waktu tempuh 95 menit menunjukkan bahwa trayek ini akan sangat diminati. Dalam operasionalnya, tersedia 24 unit bus yang akan melayani penumpang dengan frekuensi hingga 60 perjalanan per hari dan interval setiap 20 menit,” ujarnya.

    Gubernur Pram menambahkan, Rute Blok M – Alam Sutera merupakan yang pertama dari enam rute baru TransJakarta yang direncanakan untuk wilayah Jabodetabek. Pemerintah DK Jakarta menargetkan pembukaan rute lainnya seperti Bekasi, Depok, Bogor, Sawangan, dan Pantai Indah Kapuk ke Blok M dalam kerangka pengembangan sistem transportasi terintegrasi “Trans Jabodetabek.”

    “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat sinergi antarwilayah, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen kami dalam menyediakan layanan angkutan umum yang andal, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat metropolitan,” tambahnya.