BUMN: TransJakarta

  • Pramono Targetkan Pengguna Transportasi Umum Jakarta Naik di Atas 31 Persen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juli 2025

    Pramono Targetkan Pengguna Transportasi Umum Jakarta Naik di Atas 31 Persen Megapolitan 3 Juli 2025

    Pramono Targetkan Pengguna Transportasi Umum Jakarta Naik di Atas 31 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI
    Jakarta

    Pramono Anung
    menargetkan peningkatan jumlah pengguna
    transportasi umum
    di Ibu Kota mencapai lebih dari 31 persen pada akhir 2025.
    Saat ini, tingkat penggunaan transportasi umum di Jakarta baru mencapai sekitar 21 persen.
    “Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya mentargetkan dengan Dirut
    Transjakarta
    , mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen (kenaikan jumlah pengguna),” kata Pramono saat ditemui di Halte Galunggung, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
    Menurut Pramono, jika penggunaan transportasi umum melebihi target, ini bisa menjadi landasan perencanaan Jakarta dalam mengatasi kemacetan secara lebih rinci ke depannya.
    Ia menambahkan, jumlah penumpang Transjakarta menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
    Pada 2022, jumlah penumpang mencapai 191 juta, kemudian naik menjadi 285 juta pada 2023, dan meningkat lagi menjadi 371,4 juta pada 2024.
    “Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun. Sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya,” kata Pramono.
    Meski demikian, Pramono mengakui bahwa konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh.
    Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI adalah dengan memperluas rute Transjabodetabek, termasuk ke wilayah penyangga, salah satunya Bekasi.
    “Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik,” kata Pramono.
    Adapun, sejauh ini, Pemprov Jakarta telah meluncurkan enam rute Transjabodetabek agar masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
    Koridor S61 Blok M–Alam Sutera menjadi rute pertama yang diresmikan Pramono pada 24 April 2025, bersama Gubernur Banten Andra Soni. Rute ini menempuh perjalanan sekitar 95 menit.
    Disusul kemudian rute B41 Vida Bekasi–Cawang, yang diresmikan pada 15 Mei 2025 bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
    Jarak tempuh rute ini mencapai 42 km dengan durasi sekitar 1 jam 30 menit.
    Selanjutnya, koridor T31 PIK 2–Blok M diresmikan pada 22 Mei 2025 dengan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah. Rute ini memiliki durasi perjalanan hingga tiga jam dengan 24 titik pemberhentian.
    Kemudian pada 5 Juni 2025, Pramono bersama Wali Kota Bogor Dedie Rachim meresmikan rute P11 Bogor–Blok Myang memiliki waktu tempuh sekitar 90 menit dengan 22 titik pemberhentian.
    Rute kelima, koridor D41 Sawangan–Lebak Bulus, diluncurkan pada 4 Juni 2025 oleh Wakil Gubernur Rano Karno dan Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah. Waktu tempuhnya sekitar 70 menit dan berhenti di 11 titik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Segini Tarif Transjabodetabek Rute Dukuh Atas-Bekasi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juli 2025

    Segini Tarif Transjabodetabek Rute Dukuh Atas-Bekasi Megapolitan 3 Juli 2025

    Segini Tarif Transjabodetabek Rute Dukuh Atas-Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung bersama
    Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto Tjahyono resmi meluncurkan layanan
    Transjabodetabek
    rute Galunggung (Dukuh Atas)-Terminal Bekasi pada Kamis, (3/7/2025).
    Adapun tarif yang dikenakan sangat terjangkau. Pada pukul 05.00–07.00 WIB, penumpang dikenakan tarif Rp2.000.
    Sementara pada pukul 07.00–22.00 WIB tarifnya Rp3.500.
    “Dari jam 5 sampai jam 7 itu tarifnya Rp2.000. Jadi sungguh-sungguh sangat murah banget. Lebih murah dari ongkos parkir sepeda motor. Nah nanti setelah jam 7 sampai nanti jam 10 malam itu harganya Rp3.500,” ujar Tri Adhianto di Halte Galunggung, Kamis.
    Menurut Tri, seluruh subsidi operasional ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.
    Sementara Pemkot Bekasi akan fokus pada penyediaan infrastruktur pendukung seperti fasilitas park and ride dan halte di wilayah Bekasi.
    “Kalau subsidi saya kira semua ditanggung oleh Pak Gubernur DKI Jakarta,” kata dia.
    Rute ini membentang sejauh 53 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit di jam sibuk.
    Layanan akan berhenti di 29 titik, terdiri dari 11 halte di Bekasi dan 18 halte di wilayah Jakarta.
    Sebanyak 15 unit bus telah disiapkan untuk melayani rute ini, dengan interval keberangkatan setiap 10 menit di jam padat dan 20 menit di jam sepi.
    Target layanan ini bisa mengangkut hingga 3.000 penumpang per hari.
    Tri menilai Transjabodetabek bisa menjadi solusi bagi warga Bekasi menuju Jakarta.
    Ia membandingkan, jika menggunakan kendaraan pribadi melalui Tol Becakayu, warga harus membayar tarif tol hingga Rp24.000 sekali jalan atau Rp48.000 untuk pulang-pergi menuju Jakarta.
    “Kalau kendaraan pribadi lewat tol itu kalau nggak salah Rp24.000 sekali jalan. Pulang-pergi sudah Rp48.000. Dengan Transjakarta ini jauh lebih murah,” ujar Tri.
    Pemerintah Kota Bekasi pun berharap kehadiran rute baru Transjabodetabek ini dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
    “Jadi saya kira itu akan menjadi salah satu tempat sehingga memudahkan warga yang kemudian nanti beralih yang hari ini memang menggunakan kendaraan pribadi,” ungkap Tri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Bekasi bersyukur karena Transjabodetabek bisa bantu warga

    Wali Kota Bekasi bersyukur karena Transjabodetabek bisa bantu warga

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono bersyukur dengan hadirnya Transjabodetabek ke arah Bekasi karena bisa membantu warganya dalam meringankan ongkos transportasi, khususnya bagi mereka yang sehari-hari bekerja ke Jakarta.

    “Jadi, dengan adanya Transjakarta dari Terminal Bekasi sampai Dukuh Atas, saya kira menjadi salah satu solusi dalam rangka untuk membantu warga masyarakat kota Bekasi yang hari ini memang menggunakan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu),” kata Tri saat dijumpai di Halte Transjakarta Galunggung, Kamis.

    Sebelumnya, selain rute baru Terminal Bekasi – Galunggung (Dukuh Atas), telah tersedia rute VIDA Bekasi – Cawang.

    Menurut Tri, warga yang sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja dari Bekasi menuju Jakarta harus mengeluarkan dana yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum.

    Ia menjelaskan, jika menggunakan mobil, masyarakat perlu membayar tol seharga Rp24.000 dan apabila dikalikan dua saat pulang menjadi Rp48.000 dalam sehari.

    Oleh karenanya, dengan Transjabodetabek, Tri berharap masyarakat bisa beralih ke transportasi umum yang lebih hemat.

    Tarif Transjabodetabek dari pukul 05.00 sampai 07.00 WIB sebesar Rp2.000. Kemudian di atas pukul 07.00 hingga 22.00 WIB dikenakan Rp3.500.

    “Hanya saja, sampai hari ini, kita masih menghadapi proyek strategis nasional sehingga memang yang akan dikejar adalah waktu. Ya ‘time trip’ (durasi perjalanan)-nya memang akan bertambah sekitar 20 menit,” kata Tri.

    Namun dia meyakini, nantinya ketika proyek-proyek tersebut telah selesai, waktu perjalanan transportasi umum khususnya Transjabodetabek bisa menurun dan menjadi lebih efisien.

    Tri juga mengatakan, hadirnya Transjabodetabek ini mengurangi beban Pemerintah Kota Bekasi.

    “Ini menjadi salah satu solusi terkait dengan pola perjalanan yang memang sudah baku menggunakan KRL. Ada stasiun Jatinegara, ada stasiun Manggarai dan terakhir adalah stasiun Dukuh Atas. Sehingga pola mobilisasi akan semakin mudah, semakin ringan,“ kata Tri.

    Saat ditanyai terkait subsidi, Tri mengatakan hal ini merupakan tanggungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Sementara, tugas Pemerintah Kota Bekasi sendiri adalah menyiapkan lahan parkir untuk bus dan halte-halte yang nyaman.

    “Kalau subsidi, saya kira semua ditanggung oleh Gubernur DKI Jakarta. Tugas kita (Pemkot Bekasi) adalah menyiapkan ‘park and ride’ (fasilitas parkir) kemudian juga halte-halte yang kemudian berada di Kota Bekasi,” kata Tri.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah meluncurkan lima rute Transjabodetabek yakni rute Alam Sutera–Blok M, Vida Bekasi–Cawang, PIK 2 – Blok M, Sawangan – Lebak Bulus, Bogor – Blok M.

    Pada Kamis ini, Jakarta kembali menambah rute menuju Bekasi yakni Terminal Bekasi-Galunggung karena wilayah tersebut dinilai memberikan kontribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pram targetkan jumlah pengguna transportasi umum di DKI naik

    Pram targetkan jumlah pengguna transportasi umum di DKI naik

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31 persen dari kondisi saat ini sebesar 21 persen.

    “Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya menargetkan dengan Dirut Transjakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen (kenaikan jumlah pengguna),” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Kamis.

    Pramono mengatakan, apabila nantinya target itu bisa tercapai, maka perencanaan Jakarta ke depan untuk mengatasi kemacetan akan dilakukan lebih detail lagi.

    Lebih lanjut, Pramono menjelaskan, jumlah penumpang Transjakarta dari waktu ke waktu pun mengalami peningkatan.

    Jumlah penumpang Transjakarta pada 2024 yakni 371,4 juta meningkat pesat dibandingkan 2023 sebesar 285 juta dan 2022 sebanyak 191 juta.

    Artinya, kata Pramono, peminat transportasi umum, khususnya Transjakarta sudah sangat baik sebab fasilitas Transjakarta kini, juga tersedia Transjabodetabek sudah cukup bersih dan nyaman.

    “Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya,” kata Pramono.

    Hanya saja persoalannya, lanjut Pramono, konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh sehingga, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan menambah rute-rute termasuk ke daerah penyangga.

    Misalnya adalah rute Transjabodetabek ke arah Bekasi yang dikatakan Pramomo, termasuk wilayah yang memberikan kontribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

    “Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini, termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transjabodetabek rute Terminal Bekasi-Galunggung resmi diluncurkan

    Transjabodetabek rute Terminal Bekasi-Galunggung resmi diluncurkan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) resmi meluncurkan rute baru Transjabodetabek Terminal Bekasi – Galunggung (Dukuh Atas).

    “Durasi perjalanannya satu jam. Satu jam sepuluh menit pada saat jam sibuk. Jadi, mudah-mudahan di luar itu bisa kita turunkan waktunya,” kata Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono saat dijumpai di Halte Transjakarta Galunggung, Jakarta Pusat, Kamis.

    Lebih lanjut, Tri menjelaskan panjang rute mulai dari Terminal Bekasi sampai Halte Transjakarta Galunggung sekitar 53 kilometer dengan 29 titik pemberhentian.

    Sementara, rute tersebut akan dilayani total 12 bus dengan jarak waktu kedatangan bus diprakirakan sekitar 10 menit di jam sibuk dan 20 menit di jam landai.

    “Alhamdulillah juga, nanti akan dioperasikan bus gandeng, jadi jumlahnya semakin besar. Kalau yang kecil itu kapasitasnya hanya 28 plus 32. Tapi bisa maksimal sampai 100. Kalau yang gandeng itu bisa mungkin secara kapasitasnya dua kali lebih besar dari itu,” kata Tri.

    Sebab, kata Tri, rute Terminal Bekasi-Galunggung diprediksi akan ramai peminat sebab rute itu dinilai cukup lengkap dan terkoneksi dengan baik.

    Salah satunya, pengguna bisa turun di Halte Pasar Rumput dan transit melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah Jakarta lainnya.

    “Apalagi kalau kemudian sudah sampai di Galunggung ini. Pilihannya akan menjadi lebih baik lagi. Apakah meneruskan dengan MRT-nya, kemudian ke wilayah-wilayah perkotaan,” kata Tri.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap agar dengan adanya Transjabodetabek, masyarakat daerah penyangga bisa lebih aman dan nyaman menggunakan transportasi publik.

    “Sehingga dengan demikian konektivitas ini harapannya bisa membantu masyarakat dari mana pun ke Jakarta, mereka bisa menggunakan transportasi publik. Dan mudah-mudahan nanti KRL yang ke Tanah Abang sebentar lagi juga akan diresmikan,” kata Pramono.

    Terkait tarif, rute ini sama seperti dengan rute Transjabodetabek lainnya yakni dari pukul 05.00 sampai 07.00 WIB dikenakan tarif Rp2.000. Kemudian di atas pukul 07.00 hingga 22.00 WIB dikenakan Rp3.500.

    Adapun titik pemberhentian rute Terminal Bekasi-Galunggung sebagai berikut:

    Terminal Bekasi-Galunggung

    Terminal Bekasi

    GOR Betos Cut Mutia

    Rawa Baru Cut Mutia

    Unisma

    Sbr. Unisma

    Chairil Anwar 1

    Sbr. Jln. MM Hasibuan Bekasi

    Pedati Prumpung

    Stasiun Jatinegara

    Jatinegara

    Kampung Melayu

    Matraman Baru

    Plaza St. Manggarai

    Manggarai

    Pasar Rumput

    Halimun

    Galunggung

    Galunggung-Terminal Bekasi

    Galunggung

    Halimun

    Pasar Rumpt

    Manggarai

    Timur Stasiun Manggarai

    Matraman Baru

    Stasiun Jatinegara

    Flyover Jatinegara

    Jalan MM Hasibuan Bekasi

    Melati Cut Mutia

    Sbr. GOR Betos Cut Mutia

    Terminal Bekasi

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kamis 3 Juli 2025, Cek Pelat Nomor dan Ruas Jalannya – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kamis 3 Juli 2025, Cek Pelat Nomor dan Ruas Jalannya – Page 3

    Memasuki hari Kamis (3/7/2025) di minggu pertama bulan Juli, kebijakan ganjil genap di Jakarta kembali diberlakukan sesuai jadwal. Karena tanggal menunjukkan angka ganjil, hanya kendaraan roda empat dengan pelat nomor akhir ganjil yang diizinkan melintas di ruas-ruas jalan tertentu selama jam pemberlakuan.

    Untuk warga yang beraktivitas di ibu kota, penting memahami cara menyiasati aturan ini agar perjalanan tetap efisien, aman, dan bebas dari sanksi. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan hari ini:

    1. Pastikan pelat nomor kendaraan Anda berakhiran angka ganjil

    Periksa pelat kendaraan Anda. Jika angka terakhirnya adalah 1, 3, 5, 7, atau 9, maka Anda boleh melintasi jalur ganjil genap pada Kamis ini. Jika genap, sebaiknya hindari rute yang terkena pembatasan.

    2. Kenali jadwal jam ganjil genap

    Aturan ini berlaku dua sesi: pagi pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan sore mulai 16.00 hingga 21.00 WIB. Rencanakan perjalanan di luar jam tersebut jika kendaraan Anda tidak sesuai dengan tanggal.

    3. Hindari 26 ruas jalan yang diawasi

    Beberapa ruas seperti Jalan Sudirman, Thamrin, Rasuna Said, dan Gatot Subroto termasuk dalam zona ganjil genap. Gunakan aplikasi peta digital untuk mencari rute alternatif yang lebih aman dan legal.

    4. Gunakan transportasi umum jika pelat tidak sesuai

    TransJakarta, MRT, KRL, dan LRT dapat menjadi pilihan untuk menghindari pelanggaran aturan. Moda ini juga sering kali lebih cepat di tengah kemacetan kota.

    5. Manfaatkan kendaraan daring berpelat ganjil

    Untuk kebutuhan mendesak, Anda bisa memesan layanan transportasi online yang menyediakan kendaraan dengan pelat ganjil.

    6. Hindari melanggar, karena ada tilang elektronikElectronic Traffic Law Enforcement (ETLE) akan otomatis merekam pelanggaran dan mengirimkan surat tilang. Jadi, lebih baik taati aturan daripada harus membayar denda.

    7. Ikuti informasi terbaru dari Dishub dan Pemprov DKI

    Kebijakan bisa berubah karena kondisi lalu lintas atau kebijakan nasional. Pastikan Anda update lewat media sosial resmi atau situs web pemerintah.

    8. Persiapkan rencana perjalanan sejak malam sebelumnya

    Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa menghindari keterlambatan dan menekan risiko terkena sanksi.

    Kebijakan ganjil genap Jakarta bukan sekadar pembatasan lalu lintas, melainkan juga bentuk edukasi bagi warga Jakarta untuk lebih bijak dalam berkendara.

    Dengan mematuhi aturan dan meresponsnya secara cerdas, setiap pengguna jalan turut berkontribusi terhadap kelancaran mobilitas di ibu kota. Semoga perjalanan Anda hari ini tetap nyaman, aman, dan tepat waktu.

  • Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang Megapolitan 2 Juli 2025

    Tarif Ojol Naik, Transportasi Umum Diminta Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana pemerintah menaikkan tarif ojek
    online
    (
    ojol
    ) diprediksi mendorong masyarakat Jabodetabek beralih ke moda transportasi umum seperti Transjakarta, KRL, MRT, dan LRT.
    Pasalnya, ketimbang ojol, transportasi umum dinilai lebih terjangkau. 
    “Kalau
    tarif ojol naik
    , sebagian penumpang pasti akan mencari alternatif yang lebih murah. Dan transportasi umum di Jakarta sudah cukup baik sekarang,” ujar pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada
    Kompas.com,
    Rabu (2/7/2025).
    Menurut Djoko, situasi ini bisa menjadi peluang bagi pengelola transportasi publik, namun sekaligus tantangan. Moda transportasi massal disebut harus bersiap menghadapi potensi lonjakan penumpang yang signifikan.
    Djoko menyebut, potensi kenaikan jumlah penumpang harus diimbangi dengan peningkatan layanan.
    “Peningkatan kapasitas, frekuensi, dan kenyamanan layanan menjadi hal yang mutlak dibutuhkan,” ujarnya.
    Jika tidak dilakukan penyesuaian, lonjakan penumpang justru bisa menyebabkan penumpukan, antrean panjang, hingga menurunnya kualitas layanan. Akibatnya, kepercayaan publik terhadap transportasi umum bakal turun. 
    Meskipun peralihan dari ojol ke transportasi umum bisa mengurangi beban ongkos masyarakat, Djoko mengingatkan, persoalan utama sistem transportasi di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan tarif semata.
    “Masalahnya bukan sekadar tarif, tapi bagaimana kita membangun ekosistem transportasi yang adil, terintegrasi, dan berpihak pada pengemudi dan masyarakat,” tegas Djoko.
    Menurutnya, dibutuhkan penataan ulang secara menyeluruh terhadap sistem transportasi nasional agar kebijakan apa pun yang diterapkan tidak menimbulkan ketimpangan baru antarmoda dan antarkelompok pengguna.
    Djoko juga mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus terhadap kebijakan sektoral, tetapi juga melihat dampak sistemik dari perubahan tarif terhadap pola mobilitas masyarakat.
    Ia menyarankan agar Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, serta operator transportasi publik mulai memetakan potensi lonjakan penumpang dan menyiapkan strategi pengelolaan secara komprehensif.
    “Jika tidak diantisipasi sejak awal, dampaknya bisa terasa dalam bentuk kemacetan di stasiun, penurunan kenyamanan, hingga penurunan jumlah pengguna karena tidak puas,” pungkas Djoko.
    Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah memfinalisasi rencana kenaikan
    tarif ojol
    sebesar 8 hingga 15 persen, tergantung pada zona operasional.
    Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan kelayakan usaha pengemudi dan keseimbangan antara kepentingan konsumen serta aplikator.
    Pemerintah menetapkan tiga zona, dengan besaran tarif yang disesuaikan berdasarkan karakteristik wilayah dan beban operasional masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Transjakarta hingga MRT Siap-siap Kebanjiran Penumpang
                        Megapolitan

    8 Transjakarta hingga MRT Siap-siap Kebanjiran Penumpang Megapolitan

    Transjakarta hingga MRT Siap-siap Kebanjiran Penumpang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
     – Rencana pemerintah menaikkan tarif ojek online (
    ojol
    ) sebesar 8 hingga 15 persen berpotensi mendorong pergeseran besar-besaran pola mobilitas warga, khususnya di ibu kota.
    Warga mulai melirik moda
    transportasi umum
    seperti
    Transjakarta
    dan MRT sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
    Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pengkajian soal kenaikan tarif ojol telah selesai dilakukan dan kini memasuki tahap diskusi dengan para aplikator.
    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyampaikan bahwa besaran tarif nantinya akan disesuaikan dengan tiga zona yang telah ditentukan.
    “Kami sudah melakukan pengkajian, sudah final untuk perubahan tarif. Terutama roda dua, itu ada beberapa kenaikan,” ujar Aan dalam rapat bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/6/2025).
    “Bervariasi kenaikan tersebut, ada 15 persen, ada 8 persen, tergantung dari zona yang kita tentukan. Ada tiga zona, zona I, zona II, dan zona III,” sambungnya.
    Meskipun belum diberlakukan secara resmi, kabar kenaikan tarif ini langsung mengundang respons dari masyarakat pengguna ojol harian.
    Banyak dari mereka yang mulai mempertimbangkan untuk beralih ke transportasi umum demi menekan pengeluaran.
    Fani (25), karyawan swasta asal Jakarta Utara, termasuk salah satunya.
    “Saya beralih ke alternatif lain pasti, seperti MRT dan juga Transjakarta,” katanya saat ditemui
    Kompas.com
    , Selasa (1/7/2025).
    Fani mengaku, dengan tarif ojol saat ini saja ia sudah menghabiskan sekitar Rp 40.000 per hari untuk pergi dan pulang kerja.
    Jika tarif naik, pengeluarannya bisa membengkak hingga Rp 50.000 per hari.
    “Kenaikan tersebut mempengaruhi pengeluaran sehari-hari untuk moda transportasi bekerja,” ungkapnya.
    Fani juga membandingkan ongkos ojol dengan tarif Transjakarta.
    Dari tempat tinggalnya di kawasan Karet, Benhil menuju Sudirman, ia biasa membayar Rp 20.000 dengan ojol. Namun jika menggunakan Transjakarta, ia hanya dikenai Rp 3.500.
    Kalaupun harus menambah perjalanan dengan ojol ke halte atau ke rumah, totalnya tetap lebih hemat.
    “Saya kalau naik TJ hanya Rp 3.500, ditambah naik ojol sampai rumah Rp 7.000,” ujarnya.
    Kendati demikian, Fani mengaku selama ini tetap mengandalkan ojol karena halte Transjakarta jauh dari rumah dan tempat kerjanya.
    “Soalnya haltenya jauh, tidak terjangkau kalau jalan kaki. Tetapi kalau naik ojol kan sampai depan rumah,” imbuhnya.
    Sikap serupa diungkapkan oleh Hukmana (30), warga lainnya yang juga mempertimbangkan untuk meninggalkan ojol demi Transjakarta atau MRT.
    “Sudah bagus naik Transjakarta dan MRT murah. Ini malah ojol naik 15 persen. Jadi sama saja bohong,” keluhnya.
    Menurut perhitungan Hukmana, dengan kombinasi Transjakarta dan MRT, ia hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 25.000 per hari untuk perjalanan pulang-pergi ke kantornya.
    “Kalau naik Busway sekalian MRT, sehari Rp 25.000, itu sudah pulang pergi,” ujarnya.
    Bila rencana ini benar-benar diterapkan, bukan tidak mungkin operator transportasi umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang dalam waktu dekat.
    Sebaliknya, para pengemudi ojol mungkin akan menghadapi penurunan permintaan, kecuali jika aplikator dan pemerintah mampu menjelaskan urgensi kebijakan ini secara komprehensif kepada publik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspadai Aturan Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 2 Juli 2025, Simak Selengkapnya! – Page 3

    Waspadai Aturan Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 2 Juli 2025, Simak Selengkapnya! – Page 3

    Memasuki pertengahan pekan di bulan Juli, tepatnya pada Rabu (2/7/2025) kebijakan ganjil genap tetap diberlakukan di Jakarta. Karena tanggal menunjukkan angka genap, maka hanya kendaraan dengan pelat nomor akhir genap yang diizinkan melintas di jalur-jalur tertentu.

    Untuk Anda yang harus beraktivitas menggunakan kendaraan roda empat, memahami dan menyesuaikan diri dengan aturan ini sangat penting agar perjalanan tetap lancar dan tidak terkena sanksi. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapi kebijakan ganjil genap Jakarta:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Pastikan angka terakhir pada pelat nomor kendaraan Anda genap, seperti 0, 2, 4, 6, atau 8. Jika pelat Anda berakhiran ganjil, sebaiknya tidak melintas di jalur ganjil genap selama jam pemberlakuan.

    2. Pahami jam operasional ganjil genap

    Aturan ini berlaku pada dua sesi, yaitu pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Usahakan melakukan perjalanan di luar jam tersebut jika kendaraan Anda tidak sesuai.

    3. Hindari 26 ruas jalan yang masuk zona ganjil genap

    Ruas jalan seperti Jalan Sudirman, MH Thamrin, Rasuna Said, Gatot Subroto, dan MT Haryono merupakan beberapa contoh jalur utama yang diawasi ketat. Gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute alternatif.

    4. Manfaatkan moda transportasi umum

    Jika pelat kendaraan tidak sesuai, pertimbangkan naik MRT, TransJakarta, LRT, atau KRL. Selain menghindari pelanggaran, moda ini juga bisa menghemat waktu dan mengurangi stres akibat kemacetan.

    5. Gunakan kendaraan daring atau rental berpelat genap

    Untuk keperluan mendesak, Anda bisa menyewa kendaraan dengan pelat yang sesuai atau menggunakan layanan transportasi daring yang menyediakan opsi tersebut.

    6. Waspadai pemantauan melalui ETLE

    Kamera ETLE terpasang di berbagai titik dan akan mencatat pelanggaran secara otomatis. Hindari denda elektronik dengan tidak melanggar aturan di zona terpantau.

    7. Siapkan waktu tempuh lebih awal

    Jika harus menyesuaikan rute atau berganti moda transportasi, pastikan berangkat lebih awal untuk menghindari keterlambatan.

    8. Ikuti informasi resmi dari Dinas Perhubungan

    Kebijakan bisa berubah sewaktu-waktu. Periksa media sosial atau situs resmi Pemprov DKI Jakarta dan Dishub untuk pembaruan informasi harian.

    Dengan menerapkan delapan tips di atas, Anda bisa menghindari risiko pelanggaran dan tetap mendukung kelancaran lalu lintas ibu kota. Ganjil genap bukan hanya kebijakan pembatasan, tetapi juga ajakan untuk lebih bijak dalam bermobilitas dan turut menjaga lingkungan Jakarta.

  • DKI kemarin, perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus

    DKI kemarin, perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Selasa (1/7) kemarin, mulai dari perayaan HUT Bhayangkara hingga bocah jatuh dari bus.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. HUT Bhayangkara, naik Transjakarta, MRT, LRT Jakarta tarifnya cuma Rp1

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan tarif Rp1 untuk tiga moda transportasi yaitu Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta pada peringatan HUT ke-79 Bhayangkara, 1 Juli 2025, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pemberlakuan tarif Rp1 ini selain sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, juga mendukung kelancaran mobilitas warga pada momen penting nasional.

    Selengkapnya di sini

    2. Kronologi jatuhnya bocah dari bus di Tol Jakarta Barat

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologi seorang bocah yang terjatuh dari bus di Jalan Tol Joglo, Jakarta Barat.

    Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Senin (30/6) di Jalan Tol JORR KM 12 (A) lajur 3 sekitaran Joglo, Jakarta Barat.

    Selengkapnya di sini

    3. Polisi bersihkan sampah usai HUT Bhayangkara di Monas

    Sejumlah anggota Polri bergerak cepat untuk membersihkan sampah di area sekitar pelataran Monas setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara usai digelar.

    “Hari ini anggota kami bersama-sama membersihkan sampah di Monas usai pelaksanaan upacara HUT ke-79 Bhayangkara. Ini adalah bentuk kepedulian Polri untuk menjaga kebersihan lingkungan masyarakat,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    4. DKI kaji usulan buka taman 24 jam di tiap wilayah Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji usulan terkait membuka taman selama 24 jam di setiap wilayah Jakarta.

    “Memang ada usulan untuk masing-masing kotanya ada taman yang beroperasi selama 24 jam. Kami sedang mengkaji,“ kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta Pusat, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    5. Gulkarmat kerahkan 60 personel padamkan kios terbakar di Tanjung Priok

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 60 personel untuk memadamkan kios yang terbakar di Jalan Agung Utara, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, pada Selasa sore.

    “Kami mendapatkan informasi kebakaran sekitar pukul 17.39 WIB dan langsung mengerahkan personel membantu warga memadamkan api,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.