BUMN: TransJakarta

  • Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Catat! Ini Rekayasa Lalu Lintas di DPR Jelang Demo Buruh 28 Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan aksi unjuk rasa dari kelompok buruh di DPR/MPR hari ini, Kamis (28/8/2025). 

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional.

    “Jadi sifatnya situasional, sementara belum ada ruas jalan yang kita tutup, nanti kita lihat dinamika di lapangan,” ujar Komarudin di Jakarta, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Dia menekankan bahwa apabila nantinya massa demo terjadi peningkatan maka pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas dengan melakukan pengalihan maupun penutupan jalan di lokasi.

    Dalam catatan Bisnis, setidaknya jalur yang sering mengalami pengalihan yaitu Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi telah ditutup. Dengan begitu, seluruh kendaraan bermotor termasuk bus diarahkan untuk menuju Jalan Jenderal Sudirman.

    “Kalau memang massa nya jumlahnya tidak terlalu besar dan bisa berbagi ruas jalan dengan masyarakat lain, maka tidak kami alihkan,” pungkas Komarudin.

    Di samping itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah mengantisipasi apabila ada massa aksi yang masuk ke ruas Tol Dalam Kota.

    Nantinya, petugas bakal langsung mengalihkan arus kendaraan agar pengguna jalan tidak terjebak di tengah kerumunan.

    “Jika terjadi kepadatan atau gangguan di tol, kami akan mengeluarkan kendaraan di exit tol depan Polda, di exit Tegal Parang, serta dari arah barat di exit Slipi. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengguna jalan,” tutur Ade.

    Potensi Gangguan Transportasi Umum

    Berdasarkan informasi dari media sosial masing-masing transportasi umum (transum), setidaknya demo di DPR hari ini berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas moda transportasi publik di kawasan Senayan di sekitarnya.

    Misalnya, untuk KRL jalur Tanah Abang-Palmerah berpotensi dilakukan penutupan sementara. Kemudian, untuk Transjakarta rute Senayan-Palmerah bakal dialihkan atau dihentikan sementara.

    Selanjutnya, untuk moda transportasi MRT diprediksi bakal terjadi lonjakan penumpang di Stasiun Senayan, Istora, dan Bundaran HI. Dengan demikian, penumpang diimbau agar menghindari jam-jam rawan untuk menggunakan transportasi ini.

  • Antusiasme Warganya Tinggi, Bogor Minta DKI Tambah 3 Rute Transjabodetabek

    Antusiasme Warganya Tinggi, Bogor Minta DKI Tambah 3 Rute Transjabodetabek

    JAKARTA – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Rahmawanto mengaku pihaknya meminta Pemprov DKI Jakarta untuk menambah tiga rute Transjabodetabek menuju Kabupaten Bogor.

    “Kita ingin Transjabodetabek yang sudah dirintis itu bisa lebih menjangkau Kabupaten Bogor dan Kota Bogor,” kata Bayu ditemui di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu, 27 Agustus.

    Saat ini, baru terdapat satu rute Transjabodetabek yang sudah beroperasi, yakni P11 dengan jalur Bogor-Blok M. Menurut Bayu, rute ini belum banyak menjangkau warga Kabupaten Bogor yang ingin menggunakan transportasi umum.

    Sementara, animo masyarakat dalam menggunakan Transjabodetabek cukup tinggi. Bahkan, kerap terjadi antrean warga untuk menaiki bus dari Bogor ke Jakarta tersebut.

    “Dengan fasilitas yang disiapkan oleh Transjakarta di bawah naungan Dishub Provinsi DKI, itu masyarakat tertarik dan animonya sudah bagus. Pada saat uji coba P11 itu, trayek Bogor-Blok M, muatannya penuh,” ujar Bayu.

    “Tapi (rute P11k itu masih di keluar Tol Citereup dan keluar Tol Sentul. Harapannya diminta ya minimal ada ke Cibinong, terus ke Bojonggede, kemudian di sekitaran Gunung Putri,” tambahnya.

    Lagipula, menurut Bayu, perluasan rute Transjabodetabek ke Bogor akan membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta setiap harinya jika fasilitas transportasi umum masyarakat daerah penyangga lebih memadai.

    “Iatilah kata nih, masyarakat Bogor kalau pagi sudah harus bekerja ke DKI. Nah, itu difasilitasi dengan kendaraan umum. Sehingga masyarakat itu tidak memerlukan kendaraan pribadi. Kalau kendaraan pribadi numpuk di DKI, macetnya enggak akan beres-beres,” jelas dia.

    Sebagai informasi, rute Transjabodetabek Bogor-Blok M mulai beroperasi sejak 5 Juni 2025. Rata-rata waktu tempuh normal Transjabodetabek P11 diperkirakan mencapai 90 menit, sedangkan pada kondisi lalu lintas padat bisa mencapai hingga 110 menit. Sebanyak 16 unit bus dikerahkan untuk melayani rute ini, dengan waktu tunggu antarbus (headway) sekitar 15 menit.

    Sehingga, rute P11 Blok M menuju Bogor yang berlaku kini adalah Blok M – Kejaksaan Agung – Pasar Santa – Rawa Barat – Tegal Mampang – Pancoran – Pancoran Tugu – Buperta Cibubur – Pintu Tol Citeureup 2 – Monumen Pancakarsa – Mall Bellanova Sentul – Botani Square.

    Sementara, rute P11 Bogor menuju Blok M yakni Botani Square – Mall Bellanova Sentul – Sentul – Simpang Sentul – Pintu Tol Citeureup 1 – Cibubur Junction – Pancoran Tugu – Pancoran – Tegal Mampang – Rawa Barat – Pasar Santa – Kejaksaan Agung – Blok M.

  • Dari mobilitas seamless hingga galeri sejarah

    Dari mobilitas seamless hingga galeri sejarah

    Sumber: Radio Elshinta/Arie Dwi Prasetyo

    MRT Jakarta Ubah Wajah Kota: Dari mobilitas seamless hingga galeri sejarah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 27 Agustus 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Kepala Divisi Engineer MRT Jakarta, Riska Muslimah, menegaskan bahwa pembangunan jalur MRT bukan semata menghadirkan moda transportasi cepat, tetapi juga menjadi motor transformasi wajah kota. Setiap perencanaan stasiun dan jalur, kata Riska, dirancang agar menghadirkan integrasi, ruang publik yang ramah pejalan kaki, hingga pengalaman baru bagi warga Jakarta.

    Menurutnya, keberadaan jalur North–South yang sudah beroperasi 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI kini tengah diperpanjang ke Kota hingga Ancol Marina. Sementara itu, jalur East–West yang membentang sekitar 84 kilometer juga mulai dikerjakan dalam beberapa tahap. “Bukan hanya membangun rel, kami juga merancang bagaimana kota bergerak. MRT hadir untuk mengubah cara orang berinteraksi dengan ruang publik,” ujar Riska.

    Salah satu contoh nyata ada di kawasan Kota Tua. MRT tidak hanya menghadirkan koneksi langsung ke Stasiun Beos dan halte TransJakarta, tetapi juga menyiapkan galeri bawah tanah yang akan memamerkan artefak hasil penggalian konstruksi. “Jadi, penumpang tidak hanya berpindah tempat, tapi juga bisa menyusuri sejarah Jakarta. Ini bentuk modernisasi yang tetap menghargai warisan kota,” jelasnya.

    Transformasi juga terasa lewat interkoneksi lintas jalur. Di kawasan Thamrin–Kebon Sirih, nantinya penumpang bisa berpindah dari jalur East–West ke North–South tanpa perlu tap out. “Bayangkan, warga Bekasi naik MRT dari Medan Satria, bisa langsung pindah jalur ke arah Blok M hanya dengan sekali perjalanan. Seamless mobility ini yang ingin kami hadirkan,” kata Riska.

    Lebih jauh, MRT Jakarta juga menerapkan standar baru perkotaan melalui regulasi yang mengatur integrasi dengan gedung-gedung sekitar, konektivitas langsung ke halte, hingga penyediaan ruang ramah pejalan kaki. Setiap stasiun akan dilengkapi lay bay, parkir sepeda, hingga signage modern untuk memudahkan penumpang.

    “Stasiun MRT ke depan bukan lagi sekadar tempat transit. Ia akan menjadi ruang hidup kota, tempat orang bisa berjalan nyaman, berpindah moda tanpa repot, bahkan menikmati fasilitas publik. Ini adalah wajah baru Jakarta yang sedang kami bangun,” tegas Riska. (Arie Dwi Prasetyo)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Integrasi modern dan pelestarian sejarah

    Integrasi modern dan pelestarian sejarah

    Sumber: Radio Elshinta/Arie Dwi Prasetyo

    MRT jadi motor transformasi Kota Tua: Integrasi modern dan pelestarian sejarah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 27 Agustus 2025 – 11:23 WIB

    Elshinta.com – Pembangunan MRT Jakarta bukan hanya soal menghadirkan moda transportasi massal modern, tetapi juga menjadi motor transformasi wajah kota, khususnya di kawasan heritage Kota Tua. Kepala Divisi Engineer MRT Jakarta, Riska Muslimah, menegaskan bahwa desain stasiun dan kawasan pendukungnya disiapkan untuk menghadirkan konektivitas yang lebih manusiawi, ramah pejalan kaki, sekaligus menjaga nilai sejarah.

    “Di kawasan Kota, konsepnya memang sudah dikembangkan sejak sayembara dulu. Jalan Pintu Besar nantinya akan ditutup untuk kendaraan pribadi, hanya bus dan pejalan kaki yang bisa melintas. Jadi traffic dialihkan, kawasan ini lebih pedestrian-friendly dan lebih hidup sebagai ruang publik,” jelas Riska.

    Koneksi Modern dengan Stasiun Beos

    Salah satu highlight integrasi ada pada hubungan antara Stasiun MRT Kota dengan Stasiun Jakarta Kota (Beos). Jalur penghubungnya berada di bawah tanah dengan desain semi-seamless. “Memang tidak langsung tembus ke gedung, tapi jaraknya sangat dekat dengan pintu masuk stasiun Beos. Jalurnya teduh, bahkan dilengkapi canopy sehingga tetap nyaman meski hujan,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, MRT Jakarta juga menyiapkan galeri bawah tanah yang memamerkan artefak hasil penggalian pembangunan. “Kami ingin menghadirkan pengalaman berbeda. Penumpang bisa melihat pameran kecil tentang sejarah dan artefak Kota Tua sebelum menyeberang ke stasiun berikutnya,” tambahnya.

    Konsep Transit-Oriented dan Terintegrasi

    Riska menjelaskan, setiap stasiun MRT di kawasan ini dibangun dengan konsep perencanaan yang terintegrasi. Ada area platform, concourse, hingga jalur langsung menuju halte TransJakarta. Bahkan, di beberapa titik sudah disiapkan potensi koneksi langsung ke gedung-gedung sekitar.

    “Kami juga menyiapkan fasilitas lay bay di sisi jalan. Di sana akan ada wayfinding, parkir sepeda, dan fasilitas pendukung lainnya agar kawasan lebih ramah publik,” katanya.

    Modernisasi Tanpa Melupakan Sejarah

    Dengan desain ini, MRT Jakarta ingin memastikan pembangunan infrastruktur transportasi tidak sekadar mengejar efisiensi mobilitas, tetapi juga menjembatani modernisasi dengan pelestarian sejarah. Kawasan Kota Tua bukan hanya akan lebih mudah diakses, tetapi juga menjadi ruang kota yang nyaman, berkarakter, dan manusiawi.

    “Visi kami bukan hanya menghadirkan kereta, tapi juga menghadirkan ruang hidup baru bagi masyarakat Jakarta. MRT adalah motor transformasi itu,” pungkas Riska. (Arie Dwi Prasetyo)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jalan Berlubang di Terminal Depok Baru Kerap Makan Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Agustus 2025

    Jalan Berlubang di Terminal Depok Baru Kerap Makan Korban Megapolitan 27 Agustus 2025

    Jalan Berlubang di Terminal Depok Baru Kerap Makan Korban
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Jalan rusak di Terminal Depok Baru, Kota Depok, disebut kerap menyebabkan pengguna jalan menjadi korban.
    Hal itu diceritakan oleh seorang sopir angkot bernama Bobi (42) yang beberapa kali melihat pemotor terjatuh akibat jalanan berlubang.
    “Sebenarnya meresahkan banget buat saya, apalagi saya sering liat pas lagi ngetem gini eh motor jatuh,” ungkap Bobi saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (27/8/2025).
    Menurut Bobi, saat jalan di terminal pertama kali rusak, kondisi lubangnya jauh lebih parah dibandingkan sekarang.
    Selama tujuh bulan terakhir, ia juga beberapa kali melihat ban mobil pribadi tersangkut di jalan berlubang tersebut.
    “Kebanyakan mobil pribadi yang mau anter orang ke stasiun tapi jadi kesangkut di situ (titik berlubang), nanti jadi kita sopir atau orang terminal bantu angkat,” ungkap Bobi.
    Bobi menambahkan, pengguna aktif terminal sempat melaporkan kerusakan jalan itu. Namun, perbaikan hanya dilakukan dengan cara menimbun lubang menggunakan pasir.
    “Namanya mobil gede tiap hari lalu lalang ke terminal, aktivitas di sini sepadat itu ya perbaikan kayak (lubang ditimbun pasir) gitu enggak cukup,” terang Bobi.
    Keluhan serupa disampaikan oleh Irna (34), pengguna KRL Commuter Line. Ia merasa tidak nyaman setiap kali berjalan menuju Stasiun Depok Baru.
    Irna menjelaskan, pejalan kaki tidak mempunyai akses khusus sehingga setiap hujan turun, dirinya khawatir terperosok ke jalanan berlubang.
    “Kita jalan kaki sudah jauh kan, itu kalau gerimis dikit juga harus pinter menghindar dari kubangan karena rusaknya memang separah itu,” terang Irna.
    “Kalau pas hujan dan jalan meleng dikit, pasti masuk kubangan,” lanjut dia.
    Sampai saat ini, jalanan berlubang itu masih dibiarkan dan hanya diatasi dengan meletakkan
    water

    barrier
    agar pengendara bisa menghindar.
    Sebelumnya diberitakan, jalanan berlubang terlihat di area Terminal Depok Baru, Kota Depok.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (27/8/2025), titik jalan berlubang paling banyak berada di depan pintu masuk Stasiun Depok Baru.
     
    Lubang-lubang dengan kedalaman sekitar 1-5 sentimeter itu dipenuhi batu kerikil. Lebar setiap lubang bervariasi, ada yang mencapai 150 sentimeter.
    Selain itu, kondisi aspal di beberapa titik jalan tampak sudah rusak sehingga membuat laju kendaraan yang melintas tidak mulus.
    Kerusakan jalan pada akhirnya membuat kenyamanan penumpang di mobil angkutan kota (angkot), bus Transjakarta, hingga Biskita Trans Depok jadi terganggu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Jakarta hadirkan inovasi box jacking di Medan Merdeka Barat, lalu lintas tetap lancar

    MRT Jakarta hadirkan inovasi box jacking di Medan Merdeka Barat, lalu lintas tetap lancar

    Sumber: Radio Elshinta/Arie Dwi Prasetyo

    MRT Jakarta hadirkan inovasi box jacking di Medan Merdeka Barat, lalu lintas tetap lancar
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 27 Agustus 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A tidak hanya menghadirkan teknologi transportasi modern, tetapi juga inovasi konstruksi yang memungkinkan pekerjaan besar dilakukan tanpa mengganggu aktivitas warga. Salah satunya lewat penerapan metode box jacking di kawasan Medan Merdeka Barat.

    Kepala Divisi Project Management for Construction 2 PT MRT Jakarta, Indra Gunawan, menjelaskan bahwa pekerjaan akses menuju Stasiun Monas dikerjakan menggunakan metode tersebut agar lalu lintas tetap normal.

    “Kalau orang melintas di Medan Merdeka Barat, mungkin terlihat seolah tidak ada pekerjaan. Padahal di bawah tanah, sambungan antara Jalan Museum hingga Stasiun Monas sudah terhubung berkat box jacking,” ujar Indra saat ditemui di Kantor MRT Jakarta Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025) 

    Metode box jacking memungkinkan konstruksi bawah tanah dilakukan tanpa menggali permukaan jalan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan gangguan signifikan terhadap lalu lintas.

    Selain inovasi teknik, Indra menegaskan bahwa keberhasilan menjaga kelancaran arus lalu lintas juga berkat koordinasi erat dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, TransJakarta, hingga pemerintah daerah. Setiap rencana rekayasa lalu lintas dibahas bersama dan harus melalui persetujuan berbagai pihak sebelum diterapkan.

    “Misalnya di Jalan Thamrin, kalau memang harus ada pengurangan lajur, itu hanya boleh dilakukan malam hari dengan izin Dishub dan Polda Metro Jaya. Sebelum perubahan trafik dilakukan, kami juga melakukan sosialisasi ke pemilik gedung dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

    Koordinasi serupa juga diterapkan di kawasan Glodok. Setelah peringatan 17 Agustus, arus lalu lintas di sekitar lokasi proyek digeser ke sisi barat untuk memberi ruang pembangunan entrance stasiun di sisi timur. Prosesnya pun melewati sidang NRL (Normalisasi Rekayasa Lalu Lintas) bersama Dishub, Polda, TransJakarta, hingga pemerintah kota setempat.

    Indra menekankan bahwa prinsip pembangunan MRT Jakarta adalah membawa manfaat. “Kami ingin memastikan pekerjaan besar seperti MRT bisa berjalan dengan tetap menjaga kenyamanan warga. Pembangunan ini untuk Jakarta, jadi prosesnya pun harus memikirkan Jakarta,” tuturnya.

    MRT Jakarta Fase 2A akan menghubungkan Bundaran HI hingga Kota Tua, menghadirkan transportasi massal modern sekaligus mempercantik wajah pusat kota tanpa mengorbankan kelancaran mobilitas harian masyarakat. (Arie Dwi Prasetyo)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Strategi MRT Jakarta minimalisir macet selama pembangunan Fase 2A

    Strategi MRT Jakarta minimalisir macet selama pembangunan Fase 2A

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan telah menyiapkan strategi matang untuk meminimalisir dampak kemacetan selama pembangunan MRT Fase 2A, yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota.

    Kepala Divisi Project Management for Construction 2 PT MRT Jakarta, Indra Gunawan mengatakan bahwa strategi ini didasarkan pada dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang telah disetujui oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya.

    Dalam MRTJ Fellowship Program 2025 di Jakarta, Selasa, Indra mengatakan dokumen Andalalin menjadi panduan utama yang mengatur skema lalu lintas dari tahap perencanaan, konstruksi, hingga operasional.

    “Setiap tahapan konstruksi memerlukan manajemen rekayasa lalu lintas yang harus disetujui oleh instansi terkait,” ujar Indra.

    Ia menilai sejauh ini strategi yang diterapkan cukup efektif dalam menjaga kelancaran lalu lintas di area proyek.

    Lebih lanjut, Indra menjelaskan untuk meminimalisir gangguan, kontraktor diwajibkan menggunakan metode khusus, terutama di area sensitif seperti Jalan Medan Merdeka Barat, yang sangat dekat dengan pusat pemerintahan dan Istana Negara.

    Salah satu metode yang diterapkan adalah box jacking, seperti yang dilakukan di Stasiun Monas. Metode ini memungkinkan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan di bawah jalan, tanpa perlu menggali langsung di jalur utama, sehingga arus lalu lintas tidak terganggu.

    “Meskipun dari permukaan jalan terlihat sepi dari aktivitas konstruksi, sebenarnya koneksi antara Jalan Museum dan Stasiun Monas sudah tersambung,” kata Indra.

    Selain itu, kata dia, selama masa konstruksi, kontraktor diwajibkan untuk mempertahankan jumlah lajur jalan yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.

    Ia menyebut untuk area Thamrin dan Medan Merdeka Barat, jumlah lajur harus tetap dipertahankan, yakni tiga lajur untuk kendaraan pribadi ditambah satu lajur khusus TransJakarta.

    Sebagai bagian dari strategi mitigasi, Indra mengatakan MRT Jakarta juga rutin melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan provinsi, pemilik gedung, dan warga yang terdampak di sepanjang jalur pembangunan.

    Jalur MRT Jakarta Fase 2A akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer. Fase ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

    Hingga 25 Juli 2025, progres pembangunan Fase 2A telah mencapai 51,31 persen, sedikit lebih cepat dari target rencana 50,23 persen.

    Progres tersebut meliputi segmen 1 rute Bundaran HI-Harmoni sebesar 74,3 persen dan segmen 2 rute Harmoni-Kota dengan realisasi progres 41,6 persen.

    PT MRT Jakarta menargetkan Fase 2A segmen 1 selesai pada 2027, dan segmen 2 ditargetkan selesai pada 2029.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengendara motor tewas terlindas bus Transjakarta di Jaktim

    Pengendara motor tewas terlindas bus Transjakarta di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terlindas bus Transjakarta di Jalan Raya Bogor arah Utara, tepatnya di seberang Astra 2000, Jakarta Timur, Selasa siang.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani di Jakarta, Selasa, mengatakan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB itu melibatkan bus Transjakarta dengan nomor polisi B 7870 TGC yang dikemudikan Prisandi Adi Prima (30), dan sepeda motor Suzuki Skywave B 6481 PQF yang dikendarai Suryani (40).

    Bus Transjakarta itu melaju dari arah Ciracas menuju Kramat Jati, namun sesampainya di lokasi kejadian, bus tersebut berserempetan dengan sepeda motor yang dikendarai korban Suryani.

    “Saat melintas di lokasi, bus Transjakarta berserempetan dengan sepeda motor. Motor oleng ke kanan, sedangkan pengendaranya terjatuh ke kiri. Kepala korban terlindas roda belakang kanan bus,” kata Ruslani.

    Akibat insiden tersebut, Suryani yang merupakan warga Ciracas, Jakarta Timur, meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara TK I Pusdokkes Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sekaligus menjalani penanganan medis dan visum et repertum.

    Sementara itu, bus Transjakarta mengalami kerusakan pada bodi kanan depan, dan sepeda motor lecet bagian stang kiri dan bodi kanan.

    Polisi telah meminta keterangan saksi bernama Purwadi warga Jatinegara Kaum dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan.

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan, masih dalam proses penyelidikan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya,” ucap Ruslani.

    Peristiwa kecelakaan di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur sempat viral di media sosial. Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pengendara motor perempuan.

    Unggahan akun Instagram @infocibubur menyebutkan, kecelakaan terjadi di tengah ruas Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati.

    Dalam video yang beredar, korban tampak terjatuh dan kemudian tubuhnya terlindas bus yang berada di belakangnya.

    “Korban seorang pemotor wanita dari arah Cijantung mau menyalip tanpa melihat spion. Dari tengah langsung masuk kiri ingin ke Pasar Induk dan tertabrak bus hingga terlindas,” tulis keterangan dalam unggahan @infocibubur._

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemotor Tewas Usai Terlindas Bus TransJakarta di Jalan Raya Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Agustus 2025

    Pemotor Tewas Usai Terlindas Bus TransJakarta di Jalan Raya Bogor Megapolitan 26 Agustus 2025

    Pemotor Tewas Usai Terlindas Bus TransJakarta di Jalan Raya Bogor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pengendara motor berinisial S tewas usai terlindas bus Transjakarta di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
    “Pengemudi kendaraan sepeda motor Suzuki Skywave berinisial S mengalami pecah kepala,” ungkap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani dalam keterangannya, Selasa.
    Ojo menjelaskan, peristiwa bermula Ketika bus Transjakarta yang dikemudikan oleh PAP melaju di Jalan Raya Bogor dari arah selatan ke utara.
    Setibanya di depan dealer Astra 2000, bus tersebut berserempetan dengan motor korban.
    “Lalu kendaraan sepeda motor Suzuki Skywave oleng ke kanan, sedangkan pengemudinya (S) terjatuh ke kiri dan kepalanya terlindas roda belakang kanan kendaraan bus Transjakarta,” jelas Ojo.
    Akibat kecelakaan tersebut, S mengalami luka pecah di kepala dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
    Selanjutnya, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk proses identifikasi lebih lanjut.
    “Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” kata Ojo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo DPR Ricuh, Cak Imin: Pelajaran untuk Anggota Dewan – Page 3

    Demo DPR Ricuh, Cak Imin: Pelajaran untuk Anggota Dewan – Page 3

    Sebelumnya, demonstrasi menolak tingginya tunjangan anggota DPR RI di depan Gedung DPR/MPR pada Senin 25 Agustus 2025 berujung ricuh.

    Aksi yang awalnya berlangsung damai sejak pagi hari itu berubah tegang saat massa mencoba merobohkan pagar pengaman dan melempari aparat dengan batu serta botol. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon untuk membubarkan massa.

    Kericuhan meluas ke sejumlah titik, termasuk Jalan Gatot Subroto, tol dalam kota, rel KRL, hingga kawasan Slipi. Sejumlah fasilitas umum rusak, pos polisi dibakar, dan jalur transportasi lumpuh.

    Selain itu, operasional KRL Tanah Abang hingga Palmerah serta layanan TransJakarta pun turut terganggu, hingga menyebabkan ribuan penumpang tertahan berjam-jam di stasiun.