BUMN: TransJakarta

  • Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa moda transportasi umum seperti MRT Jakarta, Transjakarta, dan KRL melakukan rekayasa operasional imbas aksi demonstrasi di Jakarta pada hari ini, Jumat (29/8/2025). Simak perinciannya:

    MRT Jakarta 

    Layanan operasional MRT Istora Mandiri dilakukan penutupan sementara sejalan dengan peningkatan aktivitas demonstran di pintu masuk Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025) sore.

    PT MRT Jakarta (Perseroda) berdasarkan unggahan di X @mrtjakarta, penutupan sementara dilakukan pukul 15.30 WIB. Alhasil, kereta tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri.

    “Sehubungan dengan peningkatan aktivitas demonstran di area stasiun, penutupan sementara seluruh entre Stasiun Istora Mandiri,” tulis MRT.

    Selain Stasiun Istora Mandiri, MRT juga melakukan penutupan sementara untuk pintu masuk A Stasiun Bendungan Hilir.

    Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary Ahmad Pratomo menyampaikan bahwa dilakukan monitoring secara aktif untuk memantau perkembangan situasi di lapangan melibatkan seluruh petugas operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu perjalanan penumpang tetap terjaga.

    “Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling mendukung dalam menjaga ketertiban, keamanan dan fasilitas umum agar dapat menghadirkan kenyamanan bersama,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

    Transjakarta

    Melihat jalur kawasan Polda Metro Jaya atau Jl. Gatot Subroto yang juga menjadi akses transportasi umum lainnya, Transjakarta juga melakukan rekayasa perjalanan dan bahkan menghentikan operasional untuk sementara waktu.

    Misalnya, Transjakarta rute 6V Ragunan—Senayan Bank DKI mengalami perpendekan menjadi Ragunan—Tegal Mampang karena adnaya penutupan jalan di sekitar CSW arah Tendean.

    Rute S61 Alam Sutera—Blok M juga mengalami perpendakan rute dikarenakan adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR, sementara tidak melayani bus stop Blok M jalur 5 sampai dengan halte Petamburan.

    Kemudian rute 1B Tosari—Stasiun Palmerah dan 1F Bundaran Senayan—Stasiun Palmerah sementara tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Kemudian rute 3F Senayan Bank DKI—Kalideres juga tidak beroperasi.

    Rute 8N Kebayoran—Petamburan via Asia Afrika mengalami perpendekan jalur dan arah Petamburan tidak melayani bus stop MPR 1 sampai dengan Hotel Mulia.

    Selain itu, Rute 9D Pasar Minggu—Tanah Abang mengalami pengalihan dikarenakan penutupan jalan di sekitar Polda Metro.

    “Sementara tidak melayani bus stop YTKI sampai dengan Tosari 2. Saat ini melayani Halte Simpang Kuningan, lalu mengikuti rute 6A hingga Halte Bundaran HI Astra menuju Tanah Abang,” tulis @infotije.

    Commuter Line (KRL)

    KAI Commuter melaporkan hingga pukul 09.30 WIB, dari pantauan di stasiun-stasiun Commuter Line, kondisi dan situasi di stasiun-stasiun Commuter Line dilaporkan kondusif dan relatif ramai lancar, didominasi oleh pengguna harian. Pola operasi perjalanan Commuter Line di seluruh lintas juga terpantau normal.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan bahwa operasional layanan perjalanan KRL Commuter Line pada Jumat pagi ini, (29/8/2025), khususnya pada layanan yang tadi malam sempat terkendala imbas aksi penyampaian aspirasi massa, kini sudah berjalan normal kembali.

    “Operasional layanan Commuter Line pagi ini normal, pantauan pengguna juga didominasi oleh pengguna harian yang mulai beraktivitas kembali pagi ini,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025). 

    Layanan Commuter Line Rangkasbitung pagi ini juga beroperasi normal. Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung juga sudah kembali melintas menuju Stasiun Tanah Abang.

    Sementara itu, di Stasiun Karet yang kemarin malam juga sempat ditutup untuk melayani naik dan turun pengguna, pagi hari ini juga sudah normal kembali untuk layanan pengguna.

    Meski demikian, Joni menyampaikan bahwa KAI Commuter tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, mulai dari penambahan petugas pengamanan dan pelayanan pengguna di stasiun-stasiun ramai pengguna, serta pengaturan layanan perjalanan Commuter Line.

    “Operasional Commuter Line pun akan disesuaikan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta dan pengguna,” tambah Joni.

  • Petugas lakukan perbaikan separator busway di sekitar Gedung DPR/MPR

    Petugas lakukan perbaikan separator busway di sekitar Gedung DPR/MPR

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan perbaikan pada separator lajur khusus Bus Transjakarta (busway) di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat

    Berdasarkan pantauan ANTARA pada Jumat, petugas mengerahkan setidaknya enam kendaraan alat berat yang terdiri atas ekskavator kecil dan dua truk pengangkut material.

    Tak hanya itu, sebelumnya petugas juga melakukan aksi bersih corat-coret dengan melakukan pengecatan pada tembok pembatas Jalan Tol S. Parman (Tol Dalam Kota) dan Jalan Gatot Subroto.

    Terpantau pula sejumlah bus Transjakarta sudah bisa melewati lajurnya dengan kecepatan hingga 10-15 kilometer per jam.

    Sebelumnya, ratusan massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) bentrok dengan aparat keamanan.

    Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 15.12 WIB setelah massa aksi berupaya merangsek ke barisan pihak kepolisian di sebelah kiri gerbang dan berusaha menerobos gerbang DPR/ MPR RI.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah memastikan segera memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak akibat aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung DPR.

    “Iya, segera kita perbaiki. Karena itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Jakarta, apapun. walaupun Pemerintah Jakarta tidak ada ketika peristiwa itu terjadi, tetapi itu tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Jakarta untuk segera memperbaiki, membersihkan,” kata Pramono Anung.

    Pewarta: Sean Filo Muhamad
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Enam titik traffic light di Jalan Otista hangus dibakar demonstran

    Enam titik traffic light di Jalan Otista hangus dibakar demonstran

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak enam titik traffic light (lampu lalu lintas) di persimpangan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) – Jalan Otista III, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, hangus dibakar oknum demonstran.

    Seorang saksi yang sedang berjualan di sekitar lokasi, Karnoto, mengatakan lampu lalu lintas itu dibakar oleh demonstran pada Jumat pagi.

    “Ya itu dibakar tadi pagi waktu unjuk rasa,” kata dia saat diwawancarai di sekitar lokasi pembakaran traffic light, Jumat siang.

    Lebih lanjut dia mengatakan, pembakaran fasilitas itu dilakukan oleh sejumlah oknum demonstran dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM), yang disiram ke tiang traffic light.

    Percikan api, tambah dia, dengan cepat menyebar dan membakar semua lampu lalu lintas di persimpangan jalan tersebut.

    Selain enam titik traffic light yang hangus dibakar oknum demonstran, kondisi sebagian badan jalan masih dipenuhi puing-puing kaca yang berserakan.

    Ditambah, udara di sekitar persimpangan itu masih terkontaminasi dengan sisa gas air mata, sehingga membuat mata sedikit perih.

    Meski telah bisa dilalui sejak pukul 09.45 WIB, pengendara diimbau untuk tetap waspada saat melalui jalan tersebut, karena banyaknya sisa puing kaca dan jalanan yang licin akibat kericuhan warga yang melakukan demonstrasi.

    Salah satu titik traffic light di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang dibkara oleh oknum demonstran pada Jumat (29/8/2025). ANTARA/Donny Aditra

    Sebelumnya, kawasan tersebut sempat lumpuh lantaran adanya kericuhan demonstran yang menuntut keadilan kepada pemerintah, meluas hingga ke Jalan Otista.

    Massa menutup jalan sambil melemparkan batu ke aparat keamanan, sehingga mengganggu arus kendaraan dari arah Kampung Melayu menuju Cawang maupun sebaliknya.

    Kericuhan semakin pecah saat polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.

    Terlihat ratusan warga yang didominasi oleh pemuda, juga turut melemparkan batu dan benda lainnya ke arah petugas.

    Aksi tersebut membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi terganggu dan menyebabkan kemacetan panjang.

    Pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas terpaksa memutar balik dan mencari jalur alternatif lain lantaran ruas jalan ditutup. Bahkan, bus Transjakarta tidak dapat melintas di jalan tersebut.

    Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi langsung melakukan pengamanan dan berupaya menenangkan massa agar situasi tidak semakin memanas.

    Polisi juga mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar menghindari kawasan tersebut demi kelancaran lalu lintas dan keamanan bersama.

    Hingga siang pukul 13.00 WIB, arus lalu lintas di Jalan Otista Raya terpantau ramai lancar.

    Pewarta: Donny Aditra
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bukan Trotoar yang Jadi Solusi Atasi Macet Simatupang

    Bukan Trotoar yang Jadi Solusi Atasi Macet Simatupang

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta masih mencari solusi mengatasi macet parah di Jalan TB Simatupang imbas proyek galian. Rencana alih fungsi trotoar batal.

    Rencana alih fungsi trotoar untuk mengatasi macet TB Simatupang sempat disampaikan Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (21/8). Dia menerangkan rencana itu merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Jakarta Pramono Anung.

    Dia menyebutkan Pramono meminta agar arus lalu lintas di kawasan TB Simatupang bisa kembali minimal dua lajur. Hal itu dikarenakan bedeng proyek galian memakan sebagian jalan hingga terjadi penyempitan.

    “Kami dengan Dinas Bina Marga akan mengambil sedikit trotoar, khususnya di TB Simatupang area Cibis Park, sehingga lebar lajur lalu lintas paling tidak bisa kembali dua lajur,” kata Syafrin di Balai Kota, Kamis (21/8/2025).

    Pada saat itu, Syafrin memastikan penyesuaian trotoar tidak akan mengabaikan aspek keselamatan pejalan kaki. Dishub bersama Bina Marga akan menghitung ulang desain safety work agar fungsi trotoar tetap ada meski sebagian lahannya dipakai untuk kendaraan.

    Pramono sendiri sudah menyampaikan minta maaf proyek galian menyebabkan macet. Pramono sudah meminta proyek tersebut dikebut agar selesai November 2025.

    Rencana Alih Fungsi Trotoar 7 Titik

    Mantan Seskab ini sempat menyampaikan pemanfaatan trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan hanya di 7 titik, bukan sepanjang jalan. Menurutnya, kebijakan ini bersifat sementara sebagai rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan imbas proyek.

    “Trotoar yang dimanfaatkan itu bukan sepanjang trotoar, hanya ada 7 titik pendek, dan memang di titik itu sedang ada pembangunan. Kalau tidak dipakai, trotoarnya juga sudah tidak bisa digunakan karena sedang digali,” kata Pramono di Balai Kota, Senin (25/8/2025).

    Pramono juga menambahkan, Pemprov DKI masih mengkaji solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan menambah akses keluar dari jalan tol di kawasan TB Simatupang. Namun ia menegaskan, opsi pembangunan flyover atau underpass belum masuk tahap pembahasan.

    “Rencana jangka panjang pasti ada, tapi yang sekarang kita lakukan hanya rekayasa sementara. Saya termasuk yang pasti tidak mau trotoar digunakan untuk kendaraan kalau tidak terpaksa,” ujarnya.

    Alih Fungsi Trotoar Batal

    Rencana alih fungsi trotar TB Simatupang ini menimbulkan pro kontra sebab dinilai mengorbankan hak pejalan kaki. Akhirnya, rencana memangkas trotoar dibatalkan.

    Syafrin menerangkan, setelah dilakukan peninjauan lapangan bersama kontraktor, PAL Jaya, dan Dinas Bina Marga, rencana pemangkasan trotoar dinyatakan tak memungkinkan. Hasil evaluasi teknis menunjukkan lebar trotoar yang tersisa kurang dari satu meter. Ditambah lagi, lokasi trotoar dipenuhi jaringan utilitas vital.

    “Tidak dapat dilaksanakan karena kondisi existing trotoar yang ada hanya kurang dari 1 meter. Selain itu terdapat jaringan utilitas kabel bawah tanah, tiang listrik, dan tiang penerangan jalan umum yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan sementara dengan metode konstruksi,” jelasnya.

    Meski pemangkasan trotoar batal dilakukan, pemerintah tetap mengambil langkah mitigasi agar kemacetan di kawasan itu tak semakin parah. Beberapa langkah darurat yang dilakukan antara lain memotong pagar area kerja dari 35 meter menjadi hanya 20 meter, menambah jumlah pekerja serta jam kerja kontraktor agar proyek lebih cepat rampung, hingga menambah jumlah flagman di lapangan.

    “Petugas pengatur lalu lintas dari Dishub maupun kepolisian juga sudah kami tempatkan. Intinya, pemerintah berusaha hadir di lapangan untuk membantu keluhan masyarakat yang mobilitasnya terganggu,” ungkapnya.

    Dia pun mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum selama pekerjaan galian berlangsung. Selain itu, pengendara yang tidak memiliki keperluan di sekitar Jalan TB Simatupang diimbau mencari jalur alternatif.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan umum atau menghindari Jalan TB Simatupang apabila kegiatannya tidak berada di kawasan tersebut,” ucapnya.

    Pramono pun menggelar rapat khusus siang kemarin untuk mencari cara mengurai macet parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dia mengaku ingin mencari solusi yang menyeluruh.

    “Siang ini jam 2 ada rapat khusus yang ketiga tentang TB Simatupang. Saya tidak mau penyelesaiannya parsial, harus menyeluruh,” kata Pramono di Taman Ismail Marzuki.

    Pramono mengatakan dirinya sudah mengecek situasi di jalan TB Simatupang. Dia memutuskan rencana alih fungsi trotoar tak jadi dilakukan.

    “Baik di kiri, di kanan (jalan) setelah dilakukan pengecekan secara detail yang trotoar yang apa, yang ada pembangunannya saja yang bisa dilakukan tetapi akhirnya saya memutuskan trotoar di kanan dan di kiri tidak diganggu,” ujarnya.

    Penambahan Armada TransJakarta

    Pemprov DKI Jakarta juga berupaya mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang dengan cara lain. Salah satunya lewat penambahan armada TransJakarta.

    “Bapak Gubernur Pramono Anung menggelar rapat terbatas guna mendapatkan laporan lapangan yang lengkap, merumuskan solusi, sekaligus memberikan instruksi. Beliau telah mengarahkan beberapa langkah yang akan segera ditindaklanjuti,” jelas Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo.

    Dia mengatakan, setidaknya ada 17 rute yang armadanya ditambah. Adapun rute tersebut yakni D21 (UI-Lebak Bulus), D41 (Lebak Bulus-Sawangan via Tol Desari), 7A (Lebak Bulus-Kampung Rambutan), 7E (Ragunan-Kampung Rambutan), S21 (Ciputat-CSW), S22 (Ciputat-Kampung Rambutan), 6H (Lebak Bulus-Senen), 1E (Pondok Labu-Blok M), Koridor 8 (Lebak Bulus-Pasar Baru), S21 (BSD-Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong-Lebak Bulus), S31 (Bintaro-Fatmawati), JAK102 (Blok M-Lebak Bulus), JAK49 (Lebak Bulus-Cipulir), JAK95 (Lebak Bulus-Pasar Minggu), JAK93 (Jeruk Purut-Kebayoran), JAK31 (Blok M-Andara).

    “Kami juga akan menambah Transjakarta yang melewati TB Simatupang,” kata Pramono di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/8/2025).

    “Harapannya apa? Orang menggunakan transportasi publik yang melewati TB Simatupang akan bertambah,” lanjutnya.

  • Imbas Demo, Ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan dan Setop Sementara – Page 3

    Imbas Demo, Ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan dan Setop Sementara – Page 3

    Kemudian untuk angkutan umum integrasi, rute 6H Senen-Lebak Bulus dialihkan via Jalan Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.

    Selanjutnya, rute 1R Terminal Blok M-Tanah Abang dialihkan via Jalan Budi Utomo, rute 2P (Senen-Transhub Dukuh Atas) dialihkan via Jalan Budi Utomo.

    Rute 5N Kampung Melayu-Ragunan mengalami perpendekan rute menjadi Ragunan-kolong Flyover Kampung Melayu-Ragunan.

    Sementara Rute 5B Bidara Cina-Stasiun Tebet berhenti beroperasi sementara.

    Lalu, Rute 2H Rusun Jatirawasari-Senen mengalami perpendekan rute menjadi hanya sampai BS Honda Letjen Suprapto.

    Terakhir, layanan mikrotrans, yakni JAK02 Duren Sawit-Kp Melayu berhenti beroperasi, JAK10B Stasiun Gondangdia-Cikini via Kramat dialihkan jalurnya di Jalan Prajurit KKO Kwitang arah Senen, dan JAK17 Pulogadung-Terminal Senen dialihkan di Jalan Kramat Raya.

    “Kami mengimbau pelanggan untuk menyesuaikan perjalanan, dan selalu memperbarui informasi layanan Transjakarta di aplikasi TJ: Transjakarta atau sosial media Transjakarta,” kata Ayu.

  • Bentrokan Pecah di Otista Jakarta Timur, Polisi Sempat Disandera Warga

    Bentrokan Pecah di Otista Jakarta Timur, Polisi Sempat Disandera Warga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kericuhan imbas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan setelah dilindas mobil rantis Brimob merembet ke Jalan Otista, Jakarta Timur pada Jumat (29/8/2025) pagi hari. 

    Berdasarkan pantauan Antara, ratusan warga di Otista, Jakarta Timur, terlibat bentrok dengan petugas kepolisian. Kericuhan semakin pecah saat polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.

    Terlihat ratusan warga yang didominasi oleh pemuda itu turut melemparkan batu dan benda lainnya ke arah petugas.

    Aksi tersebut membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi terganggu dan menyebabkan kemacetan panjang. Pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas terpaksa memutar balik dan mencari jalur alternatif karena ruas jalan ditutup. Bahkan, bus Transjakarta tidak dapat melintas di jalan tersebut.

    Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi langsung melakukan pengamanan dan berupaya menenangkan massa agar situasi tidak semakin memanas. Hingga berita ini diturunkan, aparat masih bersiaga di sekitar Jalan Otista untuk mengantisipasi potensi bentrokan susulan.

    Polisi juga mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar menghindari kawasan tersebut demi kelancaran lalu lintas dan keamanan bersama.

    Kapolres Jaktim Kombes Alfian Nurrizal mengatakan terjadi bentrok antara warga dan polisi di jalan Otista sejak dini hari hingga pagi tadi. 

    “Iya [ada ricuh] tapi sudah bisa kita kendalikan, untuk saat ini hanya masyarakat nanti. Sudah kita nego dan akan membubarkan diri,” ujar Alfian kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).

    Meski demikian, dia memastikan tidak ada korban dalam peristiwa bentrokan. Namun, anggota kepolisian sempat menjadi sandera dan telah berhasil diamankan oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    “Yang jelas mereka bakar ban, mereka menculik salah satu anggota lalin. Kami sudah bisa mengamankan anggota kami,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, pengemudi ojek online Affan Kurniawan meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di wilayah Bendungan Hillir, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.

    Setelah dilindas, Affan dinyatakan meninggal dunia. Dalam hal ini, pengemudi ojol sempat menggeruduk markas Brimob Polda Metro Jaya pada malam hingga dini hari.

    7 Anggota Polisi Diamankan

    Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Abdul Karim mengatakan tujuh pelaku di dalam mobil Brimob yang melindas pengemudi ojol di kawasan Pejompongan, Kamis (28/8/2025) sudah diamankan.

    Abdul mengatakan penanganan ini akan dilakukan langsung di bawah kendali Divisi Propam Mabes Polri, bekerjasama dengan Korps Brimob.

    ”Sementara (pelaku) dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh gabungan antara Bid Propam Mabes Polri dengan Propam Korbrimob karena pelaku merupakan satu asal dari Brimob,” lanjutnya.

    Abdul melanjutkan, ketujuh pelaku yang diamankan sedang diperiksa di Mako Brimob Kwitang. Adapun inisial tujuh pelaku tersebut antara lain Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka G.

    Adapun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah meminta maaf atas kejadian ini.

  • Penumpang LRT Jabodebek Naik Imbas Demo dan KRL Lumpuh

    Penumpang LRT Jabodebek Naik Imbas Demo dan KRL Lumpuh

    Bisnis.com, JAKARTA — Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengungkapkan adanya peningkatan jumlah penumpang LRT saat terjadi penyampaian aksi di kawasan DPR/MPR, Senin (25/8/2025) lalu. 

    Di mana masyarakat beralih ke moda transportasi LRT sebagai imbas dari demo yang terjadi dan lumpuhnya sementara waktu KRL rute Rangkasbitung Line dan sebagian transportasi lainnya. 

    Mahendro menyampaikan pada dasarnya pihaknya tidak berharap ada demo atau gangguan lainnya. Namun, pihaknya berusaha menciptakan ekosistem transportasi yang saling support dan bantu. 

    “Jadi memang ketika ada kendala atau gangguan pada transportasi lain, kami selalu siap untuk menjadi solusi transportasi lain,” ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (28/8/2025). 

    Dirinya membenarkan adanya kenaikan jumlah penumpang LRT ke angka sekitar 107.000 pengguna pada hari Senin lalu tersebut. 

    Membandingkan dengan rata-rata harian pengguna di hari kerja pada tahun kedua operasional LRT yang sebanyak 90.931 pengguna, artinya terjadi kenaikan sekitar 16.069 pengguna. 

    Pasalnya pada aksi penyampaian pendapat di kawasan DPR/MPR pada Senin lalu, KRL Rangkasbitung Line terpaksa berhenti operasi sejak sore hari sampai sekitar pukul 22.00 WIB. 

    Sementara penumpukan penumpang juga terjadi di sejumlah moda transportasi lain, seperti Transjakarta dan MRT. 

    Untuk diketahui, dalam kurun waktu dua tahun beroperasi, LRT Jabodebek telah melayani 43.696.661 pengguna. Angka ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan cerita tentang jutaan perjalanan masyarakat yang memilih LRT Jabodebek untuk bekerja, bersekolah, berbelanja, hingga bertemu keluarga dan sahabat.

    Pertumbuhan pengguna menunjukkan kepercayaan yang semakin besar. Pada tahun pertama operasional, jumlah pengguna mencapai 16.999.647 orang, lalu meningkat menjadi 26.697.014 orang pada tahun kedua, atau naik 57%.

    Peningkatan juga terlihat dari rata-rata harian, baik hari kerja maupun akhir pekan. Rata-rata harian di hari kerja naik dari 54.640 pengguna di tahun pertama menjadi 90.931 pengguna di tahun kedua, meningkat 66,4%. Sedangkan rata-rata harian akhir pekan naik dari 30.842 menjadi 40.599 pengguna, meningkat 31,6%.

    Perjalanan yang dilayani juga semakin banyak. Dari yang semula hanya 158 perjalanan per hari, kini bertambah menjadi 396 perjalanan di hari kerja dan 270 perjalanan di akhir pekan, agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan waktu bepergian dengan tetap mengutamakan ketepatan waktu.

  • Alasan Pemprov DKI batal pangkas trotoar di TB Simatupang

    Alasan Pemprov DKI batal pangkas trotoar di TB Simatupang

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan rencana pemangkasan trotoar di Jalan TB Simatupang guna mengatasi kemacetan di wilayah tersebut batal dilakukan karena sejumlah alasan.

    “Baik di kiri, di kanan, setelah dilakukan pengecekan secara detail, trotoar yang ada pembangunannya saja yang bisa dilakukan. Tetapi akhirnya saya memutuskan trotoar di kanan dan di kiri tidak diganggu karena memang yang akan kita lakukan adalah menambah armada Transjakarta 14 unit,” kata Pramono di kawasan Jakarta Pusat, Kamis.

    Selain menambah armada Transjakarta, dia juga mengimbau agar masyarakat tidak banyak melewati Jalan TB Simatupang untuk sementara waktu hingga November mendatang.

    “Kami sedang memikirkan, hari ini kebetulan nanti jam 2, rapat khusus yang ketiga tentang TB Simatupang,” ujar Pramono.

    Menurut dia, masalah kemacetan di TB Simatupang tidak dapat diselesaikan secara parsial saja atau tidak lengkap.

    Dia mengaku sudah sempat merasakan padatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut saat mencoba melewati TB Simatupang bersama supirnya tanpa dikawal.

    “Sehingga saya tahu banget persoalan yang ada, termasuk titik-titik kemacetan yang parah. Tetapi saya sudah menginstruksikan kepada PAM JAYA, PAL JAYA, Dinas Sumber Daya Air untuk segera menyelesaikan pekerjaan, dan bedengnya nggak boleh lagi yang terlalu luas,” tutur Pramono.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengumumkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta batal memangkas trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

    Rencana pemanfaatan trotoar itu sempat menjadi opsi untuk mengurangi kemacetan imbas proyek galian yang sedang berlangsung.

    Menurut dia, rencana pemangkasan trotoar itu merupakan salah satu alternatif solusi terkait rekayasa lalu lintas di jalan tersebut. Trotoar yang dimaksud itu pun berada di area galian PAL Jaya Manhole section 4, tepatnya di Jalan TB Simatupang sisi selatan, seberang pintu keluar Gedung Cibis Park hingga simpang tiga Jalan Keramat.

    Selain pemangkasan trotoar, Dishub juga mengusulkan sejumlah opsi lainnya, antara lain pengalihan akses keluar Tol Cipete-Pondok Labu ke exit Tol Lebak Bulus atau Pondok Indah serta pembuatan laybay dan pulau lalu lintas di Jalan RS Fatmawati-TB Simatupang.

    Namun setelah dilakukan peninjauan lapangan bersama kontraktor, PAL Jaya, dan Dinas Bina Marga, rencana pemangkasan trotoar itu dinyatakan tidak memungkinkan.

    Berdasarkan hasil evaluasi teknis, lebar trotoar yang tersisa kurang dari satu meter. Ditambah lagi, lokasi trotoar yang dipenuhi dengan jaringan utilitas vital.

    “Tidak dapat dilaksanakan karena kondisi eksisting trotoar yang ada hanya kurang dari 1 meter. Selain itu, terdapat jaringan utilitas kabel bawah tanah, tiang listrik, dan tiang penerangan jalan umum yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan sementara dengan metode konstruksi,” jelas Syafrin.

    Namun meskipun rencana pemangkasan trotoar itu batal dilakukan, Pemprov DKI tetap mengambil langkah mitigasi agar kemacetan di kawasan tersebut tidak semakin parah.

    Beberapa langkah darurat yang dilakukan, antara lain memotong pagar area kerja dari 35 meter menjadi 20 meter, menambah jumlah pekerja serta jam kerja kontraktor agar proyek lebih cepat rampung, serta menambah jumlah flagman di lapangan.

    “Petugas pengatur lalu lintas dari Dishub maupun kepolisian juga sudah kami tempatkan. Intinya, pemerintah berusaha hadir di lapangan untuk membantu keluhan masyarakat yang mobilitasnya terganggu,” tegas Syafrin.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang Barito dipastikan tempati Pasar Lenteng Agung pada September

    Pedagang Barito dipastikan tempati Pasar Lenteng Agung pada September

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) memastikan pedagang Barito dapat menempati Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, pada akhir September 2025.

    “Untuk pedagang Barito, bila berjalan sesuai rencana, mereka bisa mulai pindah di bulan September sekitar minggu ketiga atau keempat,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jaksel Parulian Tampubolon saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan pembangunan kios-kios di Pasar Lenteng Agung dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

    Pemprov DKI pun telah menyiapkan beberapa konsep untuk pembangunan Pasar Lenteng Agung yang nantinya juga dilengkapi sejumlah fasilitas.

    “Beberapa konsep itu semua bagus, namun semua ditetapkan berdasarkan pembiayaan yang tersedia atau dilaksanakan secara bertahap,” ujar Parulian.

    Jika pembangunan kios di Lenteng Agung sudah selesai, maka Sudin PPKUKM Jaksel akan dilibatkan dalam proses pemindahan pedagang Barito.

    Hingga kini, Pasar Lenteng Agung masih dalam proses pemasangan bahan atau material awal.

    “Hasil pemantauan kami, di sana (Pasar Lenteng Agung) masih penyediaan sarana jalan untuk mempermudah arus kendaraan pengangkutan bahan atau material masuk lokasi,” ucap Parulian.

    Meski demikian, Pemkot Jaksel menjamin Sentra Fauna Lenteng Agung lebih bagus dari Lokasi Sementara Barito sehingga para pedagang akan merasa lebih nyaman dalam menjalankan usaha mereka.

    Seperti diketahui, Pasar Lenteng Agung dipilih sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Hewan Barito, Jakarta Selatan, karena dinilai memiliki sarana dan prasarana yang memadai, termasuk akses yang mudah bagi pembeli lantaran dekat dengan Stasiun Lenteng Agung dan Halte Transjakarta non BRT rute D21.

    Sementara itu, relokasi pedagang di Pasar Barito dilakukan berkaitan dengan rencana Pemprov DKI untuk menggabungkan tiga taman di Jakarta Selatan, yakni Taman Leuser, Taman Ayodya dan Taman Langsat menjadi Taman Bendera Pusaka yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catat Rute Transjakarta yang Dialihkan Imbas Demo Depan Gedung DPR dan Patung Kuda – Page 3

    Catat Rute Transjakarta yang Dialihkan Imbas Demo Depan Gedung DPR dan Patung Kuda – Page 3

    Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal menyebutkan sebanyak 5.000 buruh di Jabodetabek dan Karawang mengikuti aksi unjuk rasa hari ini yang berlangsung di depan gerbang utama gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

    Polda Metro Jaya menyiagakan 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa tersebut.

    Ribuan personel itu terdiri dari 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

    Adapun sejumlah tuntutan utama yang akan disuarakan dalam demo buruh DPR, yaitu:

    Hapus Outsourching dan Tolak Upah Murah (HOSTUM).

    Naikkan Upah Minimum Tahun 2026 sebesar 8,5 sampai 10,5 persen.

    Stop PHK: Bentuk Satgas PHK

    Reformasi Pajak Perburuhan: Naikan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) Rp. 7.500.000 per bulan, hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, hapus diskriminasi pajak perempuan menikah.

    Sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibuslaw.

    Sahkan RUU Perampasan Aset: Berantas Korupsi.

    Revisi RUU Pemilu: Redesign Sistem Pemilu 2029.