BUMN: TransJakarta

  • TransJakarta Luncurkan 200 Armada Bus Listrik

    TransJakarta Luncurkan 200 Armada Bus Listrik

    Jakarta, CNN Indonesia
    TransJakarta resmi meluncurkan 200 unit armada bus listrik baru. Dengan penambahan ini, maka bus listrik yang dioperasikan akan ada 300 unit.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Angkot JakLingko Hangus Terbakar Dekat Stasiun Jayakarta

    Angkot JakLingko Hangus Terbakar Dekat Stasiun Jayakarta

    loading…

    Sebuah angkutan kota (angkot) JakLingko ludes terbakar dekat Stasiun Jayakarta, Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024) malam. FOTO/IST

    JAKARTA – Sebuah angkutan kota (angkot) JakLingko ludes terbakar dekat Stasiun Jayakarta, Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024) malam.

    “Objek angkutan kota JakLingko,” tulis laporan Command Center Disgulkarmat DKI Jakarta.

    Pemadaman telah dinyatakan selesai pukul 20.11 WIB dengan pengerahan dua unit damkar. Sementara dugaan penyebab kebakaran angkot JakLingko masih dalam proses penyelidikan.

    “Status pemadaman selesai. Pengerahan 2 Unit damkar dan 8 personil. Dugaan penyebab masih dalam proses penyelidikan,” ungkapnya.

    Sementara itu, SINDOnews berupaya untuk meminta keterangan insiden kebakaran armada JakLingko ke PT Transjakarta, tapi belum mendapat tanggapan.

    (abd)

  • Zhongtong, Bus TransJakarta yang Tak Belajar dari Kesalahan Masa Lalu

    Zhongtong, Bus TransJakarta yang Tak Belajar dari Kesalahan Masa Lalu

    JAKARTA – Kasus penayangan video vulgar pada papan iklan elektronik bus TransJakarta merek Zhongtong beberapa hari lalu membuktikan bus asal Cina ini masih bermasalah.

    Bus Zhongtong kembali dioperasikan untuk ke sekian kalinya oleh TransJakarta pada Oktober lalu. Saat itu, sempat timbul kekhawatiran atas kualitas Zhongtong yang melaju di Jakarta karena banyak masalah yang terjadi. 

    Awalnya, salah satu penyedia bus TransJakarta, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) melakukan pengadaan 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhong Tong Bus Holding pada 2012.

    Tahun 2015, rekam jejak Zhongtong mulai tercatat sebagai merek bus yang buruk. Zhongtong pernah terbakar saat sedang beroperasi di Jalan Gatot Subroto pada Maret 2015.

    Sebelumnya, bus ini pernah terendam banjir selama lebih dari 30 jam di Sunter, Jakarta Utara sehingga harus dibongkar dan diperbaiki kembali oleh APM Zhong Tong.

    Selama pengoperasian, Zhongtong dikabarkan sering mengalami mogok. Sampai akhirnya, Transjakarta menarik 30 unit Zhongtong untuk dikandangkan. 

    Bus ini juga menuai kontroversi karena sempat menjadi objek korupsi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat itu dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada 2012 dan 2013.

    Banyaknya masalah pada bus asal Cina ini membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibuat naik pitam. Sebanyak 30 bus Zhongtong dihentikan pengoperasionalnya. Ia kapok membeli bus Zhongtong untuk pengadaan di masa mendatang. 

    Tak disangka, bus Zhongtong kembali mengaspal pada Oktober lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bilang pengguna transportasi umum di Jakarta terus melonjak tiap tahunnya. Dengan munculnya TransJakarta Zhongtong membantu mengangkut warga DKI dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

    “Tahun 2017 jumlah penumpang sistem transportasi darat kita itu 300 ribu penumpang per hari, didapat setelah berjalan 13 tahun,” kata Anies, Rabu, 16 Oktober. 

    Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo menjelaskan, alasan dioperasikannya kembali bus ini karena merupakan bentuk pelaksanaan dari perjanjian kontrak tahun 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016.

    Operator dari Bus Zhongtong yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) belum menyelesaikan kontraknya. 

    Terlebih, pada Juli 2018, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan bus Zhong Thong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut. Berdasarkan kontrak yang ada seharusnya bus Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.

    “Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian,” kata Nadia. 

    Baru mengaspal kembali selama satu bulan di tahun ini, Zhongtong kembali menoreh rekam jejak buruknya karena menayangkan video tak senonoh dan akhirnya dikandangkan. 

    “Bus ini sedang kami stop operasinya untuk kita lakukan pengecekan semuanya, kami investigasi kenapa itu bisa terjadi,” kata Dirut PT TransJakarta Agung Wicaksono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November. 

    Menurut penjelasan Agung, penayangan video vulgar pada bus Zhongtong dikelola oleh PPD sebagai salah satu operator TransJakarta. 

    Agung bilang, TransJakarta tidak hanya mengoperasikan bus sendiri. Ada bus yang dijalankan operator-operator yang dibayar dan harus memenuhi standar. Kalau tidak memenuhi standar, tentu ada sanksi. 

    “Satu, kalau memang katanya (video itu) iklan, enggak boleh iklan. Iklan harus satu pintu lewat TJ, di kontrak sudah jelas, tidak ada operator (menayangkan) iklan sendiri. Yang kedua, konten harus diperiksa. Harus disetujui,” jelas Agung. 

    “Yang ketiga, katanya bukan iklan. Ini video klip yang dipakai untuk mengecek layar monitor itu. Nah, ini juga jelas salah karena prosedurnya enggak boleh (layar monitor) itu dibiarkan dan diputar pengemudi,” tambah dia. 

  • Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik untuk Capai Target Kurangi Emisi Karbon – Page 3

    Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik untuk Capai Target Kurangi Emisi Karbon – Page 3

    Rinciannya, Perum Damri bakal mengoperasikan 60 unit bus listrik dari Skywell dan 30 unit bus dari Zhongtong. Lalu, PT Bianglala Metropolitan, akan mengoperasikan 90 unit bus SAG (Golden Dragon).

    Sedangkan, PT Sinar Jaya, ada total 20 unit bus listrik BYD pertama yang merupakan hasil dari perakitan lokal melalui karoseri Laksana dan karoseri Trisakti. Keseluruhan armada baru ini akan melayani dua koridor, yakni koridor 2 dan 8.

    “Peluncuran ini bukan hanya capaian teknis, tetapi juga perubahan besar menuju mobilitas yang lebih hijau. Dengan penggunaan bus listrik, kita dapat menghadirkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya operasional hingga 5 sampai 10 persen,” kata Welfizon.

    Jakarta, lanjut Welfizon tengah mengejar komitmen memimpin upaya nasional dalam pengurangan emisi karbon, dengan target net zero emission pada 2050. Jakarta diharapkan mencapai 100 persen elektrifikasi kendaraan umum pada 2030.

    “Dengan bus listrik, potensi ini meningkat menjadi 422 ribu ton CO₂e atau setara dengan menanam 1,5 juta bibit pohon atau mendaur ulang 32 ribu ton sampah,” ucap Welfizon.

  • 2030, Seluruh Armada Transjakarta Berbasis Listrik – Page 3

    2030, Seluruh Armada Transjakarta Berbasis Listrik – Page 3

    Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengatakan pihaknya juga akan mendukung target tersebut.

    Dia mengatakan, pada 2030 juga ditargetkan 100 persen armada dari Transjakarta akan menggunakan armada listrik.

    “Kita lakukan secara bertahap. Jadi setiap ada proses peremajaan, mulai dari tahun sebelumnya, itu sudah diganti dengan bus listrik,” katanya.

    Sehingga, kata dia, secara bertahap sampai dengan 2030, optimis bisa mencapai 100 persen armada menggunakan bus listrik.

  • PPKD Jaktim targetkan jumlah peserta pelatihan capai 2.000 orang

    PPKD Jaktim targetkan jumlah peserta pelatihan capai 2.000 orang

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 bertambah menjadi 2.000 orang.

    “Jumlah peserta pelatihan kerja di PPKD Jaktim pada tahun ini sebanyak 1.200 orang dengan jumlah 843 orang yang telah ditempatkan di perusahaan-perusahaan,” kata Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendrawan.

    Dia usai memberikan penghargaan kepada kolaborator di Kantor PPKD Jakarta Timur (Jaktim), Pondok Kelapa, Selasa, mengatakan bahwa untuk tahun 2025 jumlah peserta pelatihan kerja bertambah menjadi 2.000 orang.

    Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.

    Menurut dia, jumlah peserta pelatihan yang telah diterima di PPKD Jaktim pada 2024 ini sebanyak 1.200 orang dari 17 kejuruan. Angka itu masih terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang ada di Jakarta Timur.

    “Kalau kita bicara angka penduduk di Jakarta Timur, taruh lah 4,5 juta orang. Satu persen dari 4,5 juta adalah sekitar 45 ribu orang. Kalau ditargetkan 1.200 orang, masih terlalu jauh,” katanya.

    Karena itu, tahun depan disetujui 2.000 peserta pelatihan. “Ada kenaikan sekitar 60 persen dibandingkan tahun ini,” katanya.

    Dengan sarana dan prasarana yang ada di PPKD Jaktim, Teguh mengaku mampu menerima jumlah peserta pelatihan 4.000-5.000 per tahun.

    “Saya yakin mampu karena sekarang ini animo masyarakat yang ingin pelatihan sangat luar biasa. Saya baru buka pendaftaran pertama untuk angkatan tahun 2025 sudah sekitar 1.195 orang yang mendaftar,” ujarnya.

    Teguh memberikan penghargaan kepada 26 perusahaan yang telah berkolaborasi dengan PPKD Jaktim.

    “Saat ibu ada 26 perusahaan yang telah berkolaborasi secara eksis dengan kami. Mereka siap menampung para alumni pelatihan kerja untuk bekerja di perusahaannya,” katanya.

    Selain perusahaan swasta, kata dia, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga bersedia bekerjasama dengan PPKD Jaktim melalui Pemprov DKI Jakarta.

    “Beberapa BUMD yang bersedia berkolaborasi antara lain PT Transjakarta, Jakarta Tourisindo dan PT Sarana Jaya,” kata Teguh.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI targetkan seluruh armada Transjakarta berbasis listrik di 2030

    DKI targetkan seluruh armada Transjakarta berbasis listrik di 2030

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh armada bus Transjakarta akan terelektrifikasi pada tahun 2030 untuk mendukung pencapaian emisi nol (Net Zero Emission) di tahun 2050.

    “Kami juga akan terus berupaya untuk memastikan keberlanjutan operasional bus listrik dengan memperluas fasilitas pengisian daya yang modern dan efisien di berbagai lokasi yang strategis,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani juga menyampaikan dukungannya terhadap target Pemprov DKI Jakarta tersebut.

    Dia pun berharap seluruh pihak termasuk masyarakat dapat bekerjasama untuk mewujudkan udara Jakarta yang lebih bersih dan sehat.

    “Kita punya semangat bersama, mudah-mudahan harapan warga Jakarta akan udara Jakarta yang lebih sehat, didambakan bertahap mungkin bisa terwujud suatu hari, tadi targetnya 2030 ya,” kata Rany.

    Sehingga, kata dia, secara bertahap sampai dengan 2030, optimis bisa mencapai 100 persen armada menggunakan bus listrik.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bantuan KJP Plus Tahap 4 Sudah Cair! Cek Penerima Bantuan dan Besaran Dana untuk Anak Sekolah

    Bantuan KJP Plus Tahap 4 Sudah Cair! Cek Penerima Bantuan dan Besaran Dana untuk Anak Sekolah

    JABAR EKSPRES – Bantuan KJP Plus tahap 4 sudah cair sejak tanggal 6 Desember 2024, cek penerima bantuan dan besaran dana untuk anak sekolah.

    Kabar baik bagi para pelajar di DKI Jakarta! Bantuan KJP Plus Tahap 4 kini telah mulai cair pada bulan Desember 2024.

    Program bantuan pendidikan ini dirancang untuk mendukung kebutuhan pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dalam tahap ini, dana bantuan akan langsung disalurkan kepada penerima yang terdaftar.

    Simak informasi lengkap tentang cara cek penerima KJP Plus dan rincian besaran dana bantuan untuk anak sekolah berikut ini.

    Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus adalah program bantuan pendidikan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meringankan beban keluarga kurang mampu.

    Dana bantuan ini dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pendidikan, seperti seragam, buku, alat tulis, hingga uang saku.

    BACA JUGA: Info Bantuan KJP Plus Tahap 4 Mulai Cair ke Peserta Didik di DKI Jakarta

    Selain itu, penerima KJP Plus juga mendapatkan manfaat tambahan seperti gratis transportasi TransJakarta dan potongan harga untuk kebutuhan pendidikan lainnya.

    Jadwal Pencairan KJP Plus Tahap 4 Desember 2024

    Berdasarkan informasi resmi, pencairan dana KJP Plus Tahap 4 telah dimulai sejak 6 Desember 2024.

    Pencairan ini mencakup dana bantuan untuk bulan November dan Desember sekaligus, sehingga menjadi kesempatan penting bagi penerima untuk memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal.

    Cara Cek Penerima KJP Plus Tahap 4

    Untuk memastikan apakah Anda atau anak Anda terdaftar sebagai penerima bantuan KJP Plus Tahap 4, ikuti langkah-langkah berikut:

    1. Buka situs web resmi kjp.jakarta.go.id.

    2. Klik menu Daftar Penerima KJP pada halaman utama.

    3. Masukkan data diri seperti nomor NIK siswa dan data pendukung lainnya.

    4. Jika terdaftar, Anda akan melihat informasi detail mengenai status penerimaan dan besaran dana yang diterima.

    BACA JUGA: Cek Info Pencairan Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 4, Mulai Disalurkan ke Penerima

    Besaran Dana KJP Plus Tahap 4 Desember 2024

    Berikut adalah rincian besaran dana bantuan KJP Plus berdasarkan jenjang pendidikan:

    Besaran dana KJP Plus jenjang SD/MI

  • Transportasi Umum dan Konservasi Energi, Mengelola Kawasan Perkotaan Jabodetabek

    Transportasi Umum dan Konservasi Energi, Mengelola Kawasan Perkotaan Jabodetabek

    loading…

    Sampe L. Purba. Foto/Istimewa

    Sampe L. Purba
    Pengguna Transportasi Umum dan Pengamat Energi

    JARINGAN transportasi umum di Jabodetabek terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Kini, interkoneksi antara moda transportasi mulai terwujud di beberapa ruas jalan utama. Kereta LRT, MRT, KRL, TransJakarta , dan Jaklingko hadir sebagai bagian dari upaya integrasi moda transportasi. Di titik-titik tertentu, moda ini bahkan terhubung dengan Kereta Cepat Woosh Halim–Bandung yang baru saja diresmikan. Namun, tantangan besar masih tersisa: bagaimana memaksimalkan sistem ini untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi?

    Kemajuan Transportasi Umum Jabodetabek

    Sistem interkoneksi transportasi di Jabodetabek telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebagai contoh, kereta LRT dengan tarif mulai dari Rp5.000 untuk 1 kilometer pertama hingga maksimal Rp20.000 pada jam sibuk menawarkan kenyamanan yang lebih terjangkau dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Demikian pula, TransJakarta dengan tarif jauh-dekat Rp3.500 dan layanan Jaklingko yang gratis untuk warga Jakarta menyediakan opsi yang ekonomis.

    Di sisi lain, fasilitas pada moda transportasi umum ini juga telah meningkat. Kereta LRT dan bus TransJakarta dilengkapi pendingin udara, CCTV untuk keamanan, serta fasilitas bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Di stasiun dan halte, tersedia lift, eskalator, toilet, dan bahkan tempat untuk membeli makanan ringan. Sistem tiket terpadu memungkinkan pengguna melakukan pembayaran untuk berbagai moda transportasi hingga parkir, sebuah kemajuan besar dibandingkan 40 tahun lalu (saat pertama kali penulis masuk Ibu kota) ketika transportasi umum Jakarta penuh dengan ketidaknyamanan.

    Yang menarik, sistem transportasi publik di Jakarta pada dasarnya tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya di dunia, seperti Tokyo, Singapura, atau Hong Kong, yang menjadi pilihan utama bagi para pekerja kantoran. Sistem tiket terpadu yang telah diterapkan, misalnya, menyerupai mekanisme pembayaran di Singapura. Dengan tiket ini, pengguna tidak hanya dapat naik MRT atau bus tetapi juga membayar tol hingga parkir. Selain itu, fasilitas seperti kebersihan dan keamanan di stasiun telah mendekati standar global.

    Namun, mengapa transportasi umum ini belum sepenuhnya menjadi pilihan utama masyarakat Jabodetabek, terutama bagi pekerja kantoran?

    Tantangan Sistem Transportasi Umum

    Ada beberapa kendala utama yang membuat kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama. Pertama, meskipun interkoneksi moda transportasi sudah mulai terintegrasi, cakupannya belum merata. Sebagai contoh, jalur MRT Jakarta yang saat ini baru mencakup rute Blok M–Bundaran HI masih dalam tahap pembangunan untuk mencapai jalur timur-barat.

  • Janji Pramono Anung-Rano Karno Atasi Kemacetan Jakarta

    Janji Pramono Anung-Rano Karno Atasi Kemacetan Jakarta

    Jakarta

    Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) meraih suara terbanyak dalam kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta. Pasangan Pramono-Rano meraih 50,07% suara.

    Penetapan hasil Pilgub Jakarta dilakukan setelah KPU di enam kota dan kabupaten di Jakarta yaitu Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu menyelesaikan rekapitulasi lebih dulu.

    Total pemilih yang menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta berjumlah 4.724.393 orang. Dari jumlah itu, surat suara sah sebanyak 4.360.629 dan surat suara tidak sah sebanyak 363.764.

    Berikut hasil rekapitulasi suara masing-masing paslon yang disusun sesuai nomor urut:

    1. Ridwan Kamil-Suswono: 1.718.160 suara (39,40%)
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 459.230 suara (10,53%)
    3. Pramono Anung-Rano Karno: 2.183.239 suara (50,07%).

    Dari hasil rekapitulasi itu, Pramono-Rano Karno menang dalam Pilgub Jakarta itu. Raihan suara lebih dari 50% tersebut sudah memenuhi syarat memenangkan Pilkada Jakarta satu putaran.

    Jika nantinya sah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, pasangan Pramono-Rano punya janji dalam membereskan kemacetan di Jakarta. Hal itu beberapa kali dibahas, terutama saat debat Pilkada Jakarta.

    Dalam debat tersebut, Pramono Anung mengungkapkan, strateginya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan melibatkan aglomerasi. Menurutnya, TransJakarta saja belum cukup untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan macet di Jakarta.

    “Aglomerasi telah ada, maka yang harus dilakukan adalah Transjabodetabek. Untuk itu maka harus diatur dari ujungnya. Saya termasuk yang akan membebaskan 15 golongan yang sekarang sudah naik busway gratis, maka mereka naik MRT dan LRT juga gratis baik itu dari Bekasi, dari Tangerang Selatan, dari Bogor dan dari mana pun apabila fasilitas itu ada,” kata Pramono dalam Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024 lalu.

    Saat ini, memang ada 15 golongan yang digratiskan naik Transjakarta. Ke-15 golongan itu antara lain:

    Pegawai Negeri Sipil Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya;Tenaga Kontrak yang bekerja di Pemprov DKI;Pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP);Karyawan Swasta tertentu/Pekerja (Gaji sesuai UMP melalui Bank DKI);Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa;Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.Lanjut usia 60 tahun ke atas (lansia);Penyandang disabilitas;Anggota Veteran Republik Indonesia;Penerima Raskin (pemilik Kartu Keluarga Sejahtera);Penduduk pemilik KTP Kepulauan Seribu;Pengurus masjid (marbot);Pendidik dan tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);Larva monitor;Anggota TNI/Polri.

    Kata Pramono, dalam programnya mengatasi kemacetan, 15 golongan itu tidak hanya digratiskan naik Transjakarta. Golongan tersebut juga akan gratis naik MRT dan LRT, bahkan dari wilayah aglomerasi.

    “Kenapa itu dilakukan, supaya orang berkurang banyak masuk ke Jakarta bawa kendaraan pribadi. Maka dengan demikian yang paling penting untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah Transjabodetabek, bahkan kalau perlu sampai dengan Puncak dan Cianjur. Kenapa itu harus dilakukan, sekali lagi untuk mengatasi supaya tidak banyak mobil atau kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta,” ucapnya.

    Pramono mengungkapkan akan menambah armada dan transportasi Jabodetabek berbasis listrik untuk menangani polusi udara. Pramono ingin menggeser gaya hidup masyarakat Jakarta yang tadinya selalu menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum.

    “Yang paling utama bagi saya adalah mengubah gaya hidup, cara hidup, shifting lifestyle masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ini menjadi hal yang sangat penting sekali. Untuk itu, kami akan membebaskan 15 golongan yang selama ini mendapat kebebasan naik bus, maka kami akan membuat Transjabodetabek, mereka naik MRT gratis, LRT gratis. Dengan demikian mereka akan mengubah pola hidup dari mengendarai kendaraan pribadi menjadi mengendarai transportasi umum,” ujar Pramono.

    “Untuk 500 meter dari rumah masing-masing yang tinggal di wilayah Jabodetabek, Bekasi dan semuanya kami akan buatkan yang namanya ride and park. Sehingga orang ada kepastian. JakLingko kita perluas, sehingga orang dari mana pun akan sangat gampang terkoneksi dengan kendaraan umum yang sudah tersedia, saya yakin itu akan mengurangi emisi,” pungkasnya.

    (rgr/din)