Jakarta, CNN Indonesia —
TransJakarta resmi meluncurkan 200 unit armada bus listrik baru. Dengan penambahan ini, maka bus listrik yang dioperasikan akan ada 300 unit.
Bagikan:
url telah tercopy

Jakarta, CNN Indonesia —
TransJakarta resmi meluncurkan 200 unit armada bus listrik baru. Dengan penambahan ini, maka bus listrik yang dioperasikan akan ada 300 unit.
Bagikan:
url telah tercopy

loading…
Sebuah angkutan kota (angkot) JakLingko ludes terbakar dekat Stasiun Jayakarta, Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024) malam. FOTO/IST
JAKARTA – Sebuah angkutan kota (angkot) JakLingko ludes terbakar dekat Stasiun Jayakarta, Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024) malam.
“Objek angkutan kota JakLingko,” tulis laporan Command Center Disgulkarmat DKI Jakarta.
Pemadaman telah dinyatakan selesai pukul 20.11 WIB dengan pengerahan dua unit damkar. Sementara dugaan penyebab kebakaran angkot JakLingko masih dalam proses penyelidikan.
“Status pemadaman selesai. Pengerahan 2 Unit damkar dan 8 personil. Dugaan penyebab masih dalam proses penyelidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, SINDOnews berupaya untuk meminta keterangan insiden kebakaran armada JakLingko ke PT Transjakarta, tapi belum mendapat tanggapan.
(abd)

JAKARTA – Kasus penayangan video vulgar pada papan iklan elektronik bus TransJakarta merek Zhongtong beberapa hari lalu membuktikan bus asal Cina ini masih bermasalah.
Bus Zhongtong kembali dioperasikan untuk ke sekian kalinya oleh TransJakarta pada Oktober lalu. Saat itu, sempat timbul kekhawatiran atas kualitas Zhongtong yang melaju di Jakarta karena banyak masalah yang terjadi.
Awalnya, salah satu penyedia bus TransJakarta, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) melakukan pengadaan 66 bus yang dibeli dari perusahaan Zhong Tong Bus Holding pada 2012.
Tahun 2015, rekam jejak Zhongtong mulai tercatat sebagai merek bus yang buruk. Zhongtong pernah terbakar saat sedang beroperasi di Jalan Gatot Subroto pada Maret 2015.
Sebelumnya, bus ini pernah terendam banjir selama lebih dari 30 jam di Sunter, Jakarta Utara sehingga harus dibongkar dan diperbaiki kembali oleh APM Zhong Tong.
Selama pengoperasian, Zhongtong dikabarkan sering mengalami mogok. Sampai akhirnya, Transjakarta menarik 30 unit Zhongtong untuk dikandangkan.
Bus ini juga menuai kontroversi karena sempat menjadi objek korupsi. Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat itu dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada 2012 dan 2013.
Banyaknya masalah pada bus asal Cina ini membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibuat naik pitam. Sebanyak 30 bus Zhongtong dihentikan pengoperasionalnya. Ia kapok membeli bus Zhongtong untuk pengadaan di masa mendatang.
Tak disangka, bus Zhongtong kembali mengaspal pada Oktober lalu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bilang pengguna transportasi umum di Jakarta terus melonjak tiap tahunnya. Dengan munculnya TransJakarta Zhongtong membantu mengangkut warga DKI dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Tahun 2017 jumlah penumpang sistem transportasi darat kita itu 300 ribu penumpang per hari, didapat setelah berjalan 13 tahun,” kata Anies, Rabu, 16 Oktober.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo menjelaskan, alasan dioperasikannya kembali bus ini karena merupakan bentuk pelaksanaan dari perjanjian kontrak tahun 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016.
Operator dari Bus Zhongtong yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) belum menyelesaikan kontraknya.
Terlebih, pada Juli 2018, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan bus Zhong Thong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut. Berdasarkan kontrak yang ada seharusnya bus Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.
“Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian,” kata Nadia.
Baru mengaspal kembali selama satu bulan di tahun ini, Zhongtong kembali menoreh rekam jejak buruknya karena menayangkan video tak senonoh dan akhirnya dikandangkan.
“Bus ini sedang kami stop operasinya untuk kita lakukan pengecekan semuanya, kami investigasi kenapa itu bisa terjadi,” kata Dirut PT TransJakarta Agung Wicaksono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November.
Menurut penjelasan Agung, penayangan video vulgar pada bus Zhongtong dikelola oleh PPD sebagai salah satu operator TransJakarta.
Agung bilang, TransJakarta tidak hanya mengoperasikan bus sendiri. Ada bus yang dijalankan operator-operator yang dibayar dan harus memenuhi standar. Kalau tidak memenuhi standar, tentu ada sanksi.
“Satu, kalau memang katanya (video itu) iklan, enggak boleh iklan. Iklan harus satu pintu lewat TJ, di kontrak sudah jelas, tidak ada operator (menayangkan) iklan sendiri. Yang kedua, konten harus diperiksa. Harus disetujui,” jelas Agung.
“Yang ketiga, katanya bukan iklan. Ini video klip yang dipakai untuk mengecek layar monitor itu. Nah, ini juga jelas salah karena prosedurnya enggak boleh (layar monitor) itu dibiarkan dan diputar pengemudi,” tambah dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5044064/original/049884000_1733829441-IMG-20241210-WA0001__1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rinciannya, Perum Damri bakal mengoperasikan 60 unit bus listrik dari Skywell dan 30 unit bus dari Zhongtong. Lalu, PT Bianglala Metropolitan, akan mengoperasikan 90 unit bus SAG (Golden Dragon).
Sedangkan, PT Sinar Jaya, ada total 20 unit bus listrik BYD pertama yang merupakan hasil dari perakitan lokal melalui karoseri Laksana dan karoseri Trisakti. Keseluruhan armada baru ini akan melayani dua koridor, yakni koridor 2 dan 8.
“Peluncuran ini bukan hanya capaian teknis, tetapi juga perubahan besar menuju mobilitas yang lebih hijau. Dengan penggunaan bus listrik, kita dapat menghadirkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya operasional hingga 5 sampai 10 persen,” kata Welfizon.
Jakarta, lanjut Welfizon tengah mengejar komitmen memimpin upaya nasional dalam pengurangan emisi karbon, dengan target net zero emission pada 2050. Jakarta diharapkan mencapai 100 persen elektrifikasi kendaraan umum pada 2030.
“Dengan bus listrik, potensi ini meningkat menjadi 422 ribu ton CO₂e atau setara dengan menanam 1,5 juta bibit pohon atau mendaur ulang 32 ribu ton sampah,” ucap Welfizon.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5043925/original/065309500_1733822724-20241210-Bus_Transjakarta-HER_9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengatakan pihaknya juga akan mendukung target tersebut.
Dia mengatakan, pada 2030 juga ditargetkan 100 persen armada dari Transjakarta akan menggunakan armada listrik.
“Kita lakukan secara bertahap. Jadi setiap ada proses peremajaan, mulai dari tahun sebelumnya, itu sudah diganti dengan bus listrik,” katanya.
Sehingga, kata dia, secara bertahap sampai dengan 2030, optimis bisa mencapai 100 persen armada menggunakan bus listrik.

Jakarta (ANTARA) – Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 bertambah menjadi 2.000 orang.
“Jumlah peserta pelatihan kerja di PPKD Jaktim pada tahun ini sebanyak 1.200 orang dengan jumlah 843 orang yang telah ditempatkan di perusahaan-perusahaan,” kata Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendrawan.
Dia usai memberikan penghargaan kepada kolaborator di Kantor PPKD Jakarta Timur (Jaktim), Pondok Kelapa, Selasa, mengatakan bahwa untuk tahun 2025 jumlah peserta pelatihan kerja bertambah menjadi 2.000 orang.
Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.
Menurut dia, jumlah peserta pelatihan yang telah diterima di PPKD Jaktim pada 2024 ini sebanyak 1.200 orang dari 17 kejuruan. Angka itu masih terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang ada di Jakarta Timur.
“Kalau kita bicara angka penduduk di Jakarta Timur, taruh lah 4,5 juta orang. Satu persen dari 4,5 juta adalah sekitar 45 ribu orang. Kalau ditargetkan 1.200 orang, masih terlalu jauh,” katanya.
Karena itu, tahun depan disetujui 2.000 peserta pelatihan. “Ada kenaikan sekitar 60 persen dibandingkan tahun ini,” katanya.
Dengan sarana dan prasarana yang ada di PPKD Jaktim, Teguh mengaku mampu menerima jumlah peserta pelatihan 4.000-5.000 per tahun.
“Saya yakin mampu karena sekarang ini animo masyarakat yang ingin pelatihan sangat luar biasa. Saya baru buka pendaftaran pertama untuk angkatan tahun 2025 sudah sekitar 1.195 orang yang mendaftar,” ujarnya.
Teguh memberikan penghargaan kepada 26 perusahaan yang telah berkolaborasi dengan PPKD Jaktim.
“Saat ibu ada 26 perusahaan yang telah berkolaborasi secara eksis dengan kami. Mereka siap menampung para alumni pelatihan kerja untuk bekerja di perusahaannya,” katanya.
Selain perusahaan swasta, kata dia, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga bersedia bekerjasama dengan PPKD Jaktim melalui Pemprov DKI Jakarta.
“Beberapa BUMD yang bersedia berkolaborasi antara lain PT Transjakarta, Jakarta Tourisindo dan PT Sarana Jaya,” kata Teguh.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan seluruh armada bus Transjakarta akan terelektrifikasi pada tahun 2030 untuk mendukung pencapaian emisi nol (Net Zero Emission) di tahun 2050.
“Kami juga akan terus berupaya untuk memastikan keberlanjutan operasional bus listrik dengan memperluas fasilitas pengisian daya yang modern dan efisien di berbagai lokasi yang strategis,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani juga menyampaikan dukungannya terhadap target Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Dia pun berharap seluruh pihak termasuk masyarakat dapat bekerjasama untuk mewujudkan udara Jakarta yang lebih bersih dan sehat.
“Kita punya semangat bersama, mudah-mudahan harapan warga Jakarta akan udara Jakarta yang lebih sehat, didambakan bertahap mungkin bisa terwujud suatu hari, tadi targetnya 2030 ya,” kata Rany.
Sehingga, kata dia, secara bertahap sampai dengan 2030, optimis bisa mencapai 100 persen armada menggunakan bus listrik.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024

loading…
Sampe L. Purba. Foto/Istimewa
Sampe L. Purba
Pengguna Transportasi Umum dan Pengamat Energi
JARINGAN transportasi umum di Jabodetabek terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Kini, interkoneksi antara moda transportasi mulai terwujud di beberapa ruas jalan utama. Kereta LRT, MRT, KRL, TransJakarta , dan Jaklingko hadir sebagai bagian dari upaya integrasi moda transportasi. Di titik-titik tertentu, moda ini bahkan terhubung dengan Kereta Cepat Woosh Halim–Bandung yang baru saja diresmikan. Namun, tantangan besar masih tersisa: bagaimana memaksimalkan sistem ini untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi?
Kemajuan Transportasi Umum Jabodetabek
Sistem interkoneksi transportasi di Jabodetabek telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebagai contoh, kereta LRT dengan tarif mulai dari Rp5.000 untuk 1 kilometer pertama hingga maksimal Rp20.000 pada jam sibuk menawarkan kenyamanan yang lebih terjangkau dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Demikian pula, TransJakarta dengan tarif jauh-dekat Rp3.500 dan layanan Jaklingko yang gratis untuk warga Jakarta menyediakan opsi yang ekonomis.
Di sisi lain, fasilitas pada moda transportasi umum ini juga telah meningkat. Kereta LRT dan bus TransJakarta dilengkapi pendingin udara, CCTV untuk keamanan, serta fasilitas bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Di stasiun dan halte, tersedia lift, eskalator, toilet, dan bahkan tempat untuk membeli makanan ringan. Sistem tiket terpadu memungkinkan pengguna melakukan pembayaran untuk berbagai moda transportasi hingga parkir, sebuah kemajuan besar dibandingkan 40 tahun lalu (saat pertama kali penulis masuk Ibu kota) ketika transportasi umum Jakarta penuh dengan ketidaknyamanan.
Yang menarik, sistem transportasi publik di Jakarta pada dasarnya tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya di dunia, seperti Tokyo, Singapura, atau Hong Kong, yang menjadi pilihan utama bagi para pekerja kantoran. Sistem tiket terpadu yang telah diterapkan, misalnya, menyerupai mekanisme pembayaran di Singapura. Dengan tiket ini, pengguna tidak hanya dapat naik MRT atau bus tetapi juga membayar tol hingga parkir. Selain itu, fasilitas seperti kebersihan dan keamanan di stasiun telah mendekati standar global.
Namun, mengapa transportasi umum ini belum sepenuhnya menjadi pilihan utama masyarakat Jabodetabek, terutama bagi pekerja kantoran?
Tantangan Sistem Transportasi Umum
Ada beberapa kendala utama yang membuat kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama. Pertama, meskipun interkoneksi moda transportasi sudah mulai terintegrasi, cakupannya belum merata. Sebagai contoh, jalur MRT Jakarta yang saat ini baru mencakup rute Blok M–Bundaran HI masih dalam tahap pembangunan untuk mencapai jalur timur-barat.