BUMN: TransJakarta

  • "Tak Semua Orang Bisa Naik Transportasi yang Tarifnya Lebih dari Rp 3.500"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    "Tak Semua Orang Bisa Naik Transportasi yang Tarifnya Lebih dari Rp 3.500" Megapolitan 22 Desember 2024

    “Tak Semua Orang Bisa Naik Transportasi yang Tarifnya Lebih dari Rp 3.500”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta menghapus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monas menuai penolakan para pelanggannya, salah satunya Mery (22), warga Rawamangun, Jakarta Timur.
    Mery tak setuju Transjakarta koridor 2 dihapus dan pelanggannya dialihkan untuk menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT).
    Pasalnya, tarif Transjakarta relatif murah yakni Rp 3.500. Sedangkan tarif MRT bisa mencapai Rp 14.000. 
    “Enggak semua orang bisa naik MRT dan jalan jauh, enggak semua orang bisa naik transportasi umum (dengan tarif) di atas Rp 3.500,” kata Mery di Halte Terminal Pulogadung, Minggu (22/12/2024).
    Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu menilai, karakteristik pengguna Transjakarta dan MRT sangat berbeda. 
    Penumpang Transjakarta mencakup seluruh kalangan karena tarifnya yang relatif murah. Sedangkan pelanggan MRT umumnya dari kalangan menengah ke atas.
    “Sudah punya pasarnya masing-masing. Tanpa harus Transjakarta dihapus, MRT sendiri sudah punya pasarnya sudah punya penggunaan atau pelanggan,” ucap Mery.
    Mery mengatakan, pengguna Transjakarta koridor 2 sangat banyak, terutama saat jam kerja. Jika Transjakarta koridor 2 dihapus dan dialihkan ke MRT, Mery khawatir transportasi tersebut tak mampu menampung seluruh penumpang.
    “Terus belum lagi kita harus menunggu 10 hingga 13 menit untuk kedatangan Transjakarta. Tidak kebayang sih kalau Transjakarta (koridor 2) tidak ada, sebanyak apa orang yang akan naik MRT,” ungkapnya.
    Sementara, mahasiswa asal Pulogadung bernama Bagus (20) kerap menggunakan Transjakarta koridor 2 untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat dan jalan-jalan di sekitar Monas. Oleh karenanya, ia tak setuju dengan rencana penghapusan jalur tersebut.
    “Kalau mau dihapus saya kurang setuju karena yang pertama itu kan jatuhnya udah buat aksesnya masyarakat,” ungkap Bagus.
    Menurut Bagus, Transjakarta koridor 2 memudahkan masyarakat yang ingin menuju Monas dan sekitarnya karena tak perlu transit.
    Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    “Nanti unit busnya akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berhimpitan dengan angkutan rel,” tutur Syafrin.
    Meski begitu, belum diketahui pasti kapan persisnya dua rute Transjakarta tersebut bakal dihapus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta masih mendiskusikan rencana itu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Cara ke Ancol Pakai KRL, MRT, Transjakarta Jelang Libur Nataru

    Ini Cara ke Ancol Pakai KRL, MRT, Transjakarta Jelang Libur Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), destinasi wisata menarik di Jakarta Utara seperti Ancol Taman Impian kembali menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi keluarga. Apalagi lebih mudah menggunakan transportasi umum, KRL, MRT, Transjakarta.

    Sebagai tempat wisata ikonik di Jakarta Utara, tempat ini menawarkan berbagai atraksi menarik, mulai dari Taman Hiburan Dunia Fantasy (Dufan), SeaWorld, Atlantis Ancol, Samudera Ancol, Jakarta Bird Land, Pantai Carnaval, Dermaga Cinta, dan masih banyak lagi.

    Nah, bagi pengunjung bisa menggunakan mobil pribadi untuk menuju Ancol. Namun, bagi yang memilih transportasi umum, terdapat beberapa pilihan rute menggunakan KRL, MRT, atau TransJakarta.

    Rute KRL

    Dari Bogor, Depok, atau Stasiun-stasiun sekitarnya:

    Pengunjung dapat naik KRL jurusan Bogor atau Depok menuju Stasiun GKota. Setelah tiba di Stasiun Kota, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Tanjung Priok dan turun di Stasiun Kampung Bandan.

    Dari Bekasi atau Stasiun Jatinegara:

    Penumpang dapat naik KRL jurusan Bekasi menuju Stasiun Kampung Bandan via Manggarai atau via Senen. 

    Dari Tangerang atau Serpong:

    Pengunjung dapat naik KRL jurusan Tangerang atau Serpong menuju Stasiun Tanah Abang. Di Tanah Abang, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Kampung Bandan dan turun di Stasiun Kampung Bandan.

    Rute MRT

    Dari Lebak Bulus atau Stasiun-stasiun terdekat:

    Pengunjung dapat naik MRT jurusan Lebak Bulus dan turun di Stasiun Blok M. Kemudian, mereka harus mengganti jalur ke MRT jurusan Kota dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Dari Stasiun Dukuh Atas, perjalanan dapat dilanjutkan dengan KRL jurusan Kota hingga Stasiun Ancol.

    Dari Bundaran HI atau Stasiun-stasiun terdekat:

    Penumpang dapat naik MRT jurusan Bundaran HI dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Di Stasiun Dukuh Atas, mereka harus berpindah ke KRL jurusan Kota dan turun di Stasiun Ancol.

    Rute TransJakarta

    Pengguna TransJakarta dari berbagai arah di Jakarta dapat memilih rute yang melewati Halte Ancol, seperti Koridor 1 atau 12. Setelah itu, mereka harus turun di Halte Ancol dan melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk Ancol.

    Untuk navigasi di dalam kompleks Ancol Taman Impian, pengunjung dapat mengambil peta di pintu masuk atau menuju pusat informasi yang tersedia.

  • Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas Megapolitan 22 Desember 2024

    Warga Tak Setuju Transjakarta Koridor 2 Dihapus, Persulit Pekerja dan Wisatawan ke Kawasan Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta menghapus Transjakarta koridor 2 rute Pulogadung-Monas ditentang oleh masyarakat.
    Paulus (39), warga Pulogadung Jakarta Timur yang bekerja di Senen, Jakarta Pusat menilai, Transjakarta koridor 2 merupakan rute yang menghubungkan titik-titik penting. Banyak pekerja yang pulang dan pergi naik rute tersebut. 
    “Kalau dihapus sih bukan solusi yang baik. Sebenarnya ini satu-satunya jalur ke Monas, orang-orang biasanya rata-rata yang menaiki koridor itu untuk kerja atau lainnya,” kata Paulus saat ditemui di Terminal Pulogadung, Kamis (22/12/2024).
    Paulus menyebut, Transjakarta koridor 2 sangat memudahkan perjalanannya menuju kantor. Sebab, dari Terminal Pulogadung, ia tak perlu lagi transit atau menyambung perjalanan pakai transportasi lain untuk sampai ke kantor.
    Bukan hanya pekerja kantoran, Transjakarta koridor 2 juga banyak digunakan oleh warga yang hendak berlibur ke Monas dan sekitarnya.
    “Kalau di sini kan kebanyakan orang menggunakan transportasi untuk kerja tiap hari dan untuk wisata ke Monas,” ucap Paulus.
    Hal senada disampaikan oleh Mery (22), mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mery selalu menggunakan Transjakarta koridor 2 menuju kampus karena tarifnya terjangkau. 
    “Saya enggak setuju ya dengan rencana penghapusan Transjakarta koridor 2 karena sejalur sama MRT. Enggak semua orang bisa naik MRT dan jalan jauh, tidak semua orang bisa naik transportasi umum di atas Rp 3.500,” kata Mery.
    Mery mengatakan, pengguna Transjakarta koridor 2 sangat banyak, terutama saat jam kerja. Jika Transjakarta koridor 2 dihapus dan dialihkan ke MRT, Mery khawatir transportasi tersebut tak mampu menampung seluruh penumpang.
    “Terus belum lagi kita harus menunggu 10 hingga 13 menit untuk kedatangan Transjakarta. Tidak kebayang sih kalau Transjakarta (koridor 2) tidak ada, sebanyak apa orang yang akan naik MRT,” ucapnya.
    Sementara, mahasiswa asal Pulogadung bernama Bagus (20) kerap menggunakan Transjakarta koridor 2 untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta Pusat dan jalan-jalan di sekitar Monas. Oleh karenanya, ia tak setuju dengan rencana penghapusan jalur tersebut. 
    “Kalau mau dihapus saya kurang setuju karena yang pertama itu kan jatuhnya udah buat aksesnya masyarakat,” ungkap Bagus.
    Menurut Bagus, Transjakarta koridor 2 memudahkan masyarakat yang ingin menuju Monas dan sekitarnya karena tak perlu transit.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    di terminal Pulogadung, Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 11.00 WIB, Transjakarta koridor 2 ramai oleh rombongan keluarga yang hendak berwisata ke Monas dan sekitarnya.
    Selain itu, ada pula beberapa pekerja yang menaiki moda transportasi tersebut untuk menuju kantornya. 
    Koridor 02 sendiri melayani rute Pulogadung-Monas dengan pemberhentian 23 halte, yakni:
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi Megapolitan 22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta (TJ) karena bersinggungan dengan jalur MRT dikhawatirkan mengalihkan pelanggan transportasi umum ke kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Hal itu dinilai berpotensi menambah kemacetan Jakarta yang setiap hari sudah padat.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dan 2 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor, dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” kata pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Darma menilai, MRT tak bisa menggantikan Transjakarta. Pasalnya, karakteristik pelanggan dan tarif kedua moda transportasi tersebut berbeda.
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pelanggan MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Selain itu, menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun menilai, rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan.
    “Jadi semestinya cara berfikir insan Dinas Perhubungan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu bukan menghapus layanan TJ Koridor 1 dan 2, tapi bagaimana memindahkan pengguna mobil pribadi ke angkutan umum, khususnya MRT,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda Megapolitan 22 Desember 2024

    MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai, Moda Raya Terpadu (MRT) tak bisa gantikan Transjakarta.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan kedua moda transportasi tersebut berbeda. Tarif MRT pun tak sama dengan Transjakarta.
    “Karakter pelanggan Transjakarta (TJ) itu berbeda dengan karakter pelanggan MRT, baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pengguna MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta
    flat 
    hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun mengaku terkejut dengan rencana penghapusan koridor 1 Transjakarta (Blok M-Kota) dan koridor 2 Transjakarta (Pulogadung-Monas) karena bakal bersinggungan dengan jalur MRT.
    Menurutnya, rencana ini membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan, termasuk pelanggan MRT dan Transjakarta.
    Dia khawatir, dengan dihapusnya koridor 1 Transjakarta, masyarakat yang semula menggunakan transportasi umum justru beralih pakai sepeda motor. Sehingga, hal ini berpotensi meningkatkan angka kemacetan.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor. Dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” tutur dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT Dinilai Tak Bisa Gantikan Transjakarta, Karakteristik Pelanggan dan Tarif Berbeda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota, Kadishub Dianggap Tak Pahami Penumpang Megapolitan 22 Desember 2024

    Ingin Hapus Rute Transjakarta Blok M-Kota, Kadishub Dianggap Tak Pahami Penumpang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi sekaligus Ketua Instran (Inisiatif Strategis untuk Transportasi) Darmaningtyas menolak keras rencana penghapusan rute Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota.
    Ia pun mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar rencana itu.
    “Saya kaget membaca pernyataan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Lupito melalui akun Insgagramnya yang menjelaskan bahwa kelak ketika MRT tahap II sudah selesai (diperkirakan tahun 2027), maka layanan Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota) akan ditiadakan,” kata  melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (22/12/2024).
    Penghapusan Transjakarta koridor 1, menurut Darmaningtyas, bukan langkah yang tepat.
    “Ini jelas langkah yang tidak tepat, untuk tidak menyebut konyol. Kadishub dipastikan tidak tahu kondisi lapangan, termasuk kondisi pelanggan MRT dan Transjakarta (TJ),” tambah Darmaningtyas.
    Darmaningtyas mengungkapkan, jika Kadishub Jakarta memahami karakteristik penumpang MRT dan Transjakarta, tentu tidak akan mengeluarkan rencana penghapusan koridor 1.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan Transjakarta berbeda dengan MRT.
    Perbedaan pertama, bisa dilihat dari aspek sosial ekonominya. Pelanggan MRT dinilai memiliki kelas sosial yang lebih tinggi.
    “Terlihat dari penampilan fisiknya yang lebih glowing, jenis pakaiannya yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, maupun tentengan tasnya,” ungkap Darmaningtyas.
    Bahkan, pelanggan MRT sangat jarang terlihat menenteng tas plastik atau kresek.
    Sedangkan para pelanggan Transjakarta masih banyak yang membawa tentengan kresek atau kardus.
    “Jadi, dari aspek social ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ucap Darmaningtyas.
    Jika koridor 1 tetap dihapuskan maka para pelanggan Transjakarta bukan pindah ke MRT tapi berpotensi memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Kedua, dari segi tarif, di mana MRT jelas jauh lebih mahal karena berdasarkan jarak tempuh.
    “Saat ini saja, jarak Lebak Bulus – Bunderan HI tarifnya mencapai Rp. 14.000, Naik Transjakarta hanya Rp. 3.500,” tutur Darmaningtyas.
    Seandainya, kata Darmaningtyas, di tahun 2027 tarif Transjakarta naik menjadi Rp 5000 tetap jauh lebih murah dibandingkan MRT.
    Jadi, keberadaan MRT jurusan Lebak Bulus-Kota dinilai tidak dapat menggantikan Transjakarta koridor 1.
    “Tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” tegas Darmaningtyas.
    Sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo beralasan, salah satu penyebab penghapusan rute Blok M-Kota karena bersinggungan dengan MRT jurusan Lebak Bulus-Kota.
    Nantinya, Transjakarta yang tadinya beroperasi di rute Blok M-Kota akan dirubah rutenya agar tidak bersinggungan langsung dengan jalur MRT.
    Penyebab lain munculnya rencana penghapusan Transjakarta rute Blok M-Kota karena adanya efisiensi pengelolaan dana Public Service Obligation (PSO).
    Jika tidak dihapus, Syafrin menilai, subsidi untuk angkutan umum jurusan Blok M-Kota menjadi double karena ada Transjakarta dan juga MRT.
    “Otomatis ada dua subsidi, contohnya Blok M-Kota itu kemudian pada saat MRT Fase 2A selesai, layanan MRT jadi full Lebak Bulus-Kota,” ungkap Syafrin. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Nasib Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Ini Penjelasan Dishub

    Soal Nasib Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Ini Penjelasan Dishub

    loading…

    Halte Karet, salah satu halte yang dilalui Bus Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota. Foto/Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo menegaskan tidak ada penghapusan layanan Transjakarta setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai. Menurutnya, yang akan ada adalah penyesuaian rute.

    Menurut Syafrin, setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai, yakni sekitar tahun 2029, akan ada penyesuaian rute atau re-routing untuk memastikan efisiensi dan integrasi layanan transportasi publik.

    “Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang mengedepankan efisiensi pengelolaan subsidi, termasuk Dana Public Service Obligation (PSO). Oleh karena itu, ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute,” jelas Syafrin dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/12/2024).

    Dengan demikian, menurutnya, tidak ada penghentian layanan di koridor tersebut. “Ini tidak berarti layanan dihentikan, tetapi diarahkan ulang agar lebih optimal,” ujarnya.

    Syafrin juga menekankan, layanan Transjakarta akan tetap berperan sebagai penghubung atau feeder untuk angkutan rel, termasuk MRT dan LRT. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.

    “Prinsipnya, Transjakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel, bukan digantikan. Sebagai contoh, layanan di Bundaran HI tidak akan dihilangkan. Rute Transjakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebun Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” jelasnya.

    Syafrin mengatakan mengenai tarif MRT yang dianggap mahal oleh sebagian masyarakat, bakal ada evaluasi tarif yang dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keterjangkauan tanpa mengorbankan kualitas layanan. “Kita akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” ucapnya.

    Menurutnya, penyesuaian ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang efisien, terintegrasi, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. “Kami pastikan tidak ada fasilitas yang menjadi mubazir. Semua rute dan halte akan tetap dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung mobilitas warga Jakarta,” pungkasnya.

    (zik)

  • Transjakarta tunda perpanjang waktu operasional di empat terminalIlustrasi

    Transjakarta tunda perpanjang waktu operasional di empat terminalIlustrasi

    Ilustrasi – Bus Transjakarta melayani Koridor 9 dengan jurusan Pinang Ranti-Pluit. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Transjakarta tunda perpanjang waktu operasional di empat terminalIlustrasi – Bus Transjakarta melaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 21 Desember 2024 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menunda perpanjangan waktu operasional layanan non-bus raya terpadu (BRT) dan Mikrotrans yang melayani empat terminal, yakni Terminal Tanjung Priok, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang dan Terminal Kampung Rambutan​​​​​​.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Ayu Wardhani mengatakan, pihaknya berencana memberlakukan perpanjangan waktu layanan mulai hari ini dari semula hingga pukul 22.00 WIB menjadi 23.00 WIB guna memudahkan mobilisasi warga saat periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Namun, dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menundanya.

    “Penundaan sementara ini dilakukan sementara waktu, untuk penyesuaian kebutuhan dan layanan kepada pelanggan,” kata Ayu.

    Kendati begitu, masyarakat yang ingin berkegiatan menuju dan dari keempat terminal tersebut tetap dapat memanfaatkan layanan Transjakarta, melalui 14 koridor utama yang telah beroperasi selama 24 jam. Sebelumnya, Transjakarta menyebutkan sejumlah rute BRT, non-BRT dan Mikrotrans di Terminal Tanjung Priok, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang dan Terminal Kampung Rambutan, diperpanjang jam layanannya.

    Bila semula jam layanan rute-rute melayani keempat terminal tersebut pukul 05.00-22.00 WIB menjadi hingga pukul 23.00 WIB. Rute- rute ini antara lain yang melayani Terminal Tanjung Priok di Koridor 10 (Tanjung Priok-PGC), Rute 10A (Rusun Marunda-Tanjung Priok), Rute 10D (Kampung Rambutan-Tanjung Priok), Rute 10H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan).

    Lalu, Koridor 12 (Tanjung Priok-Pluit), Rute 14B (Tanjung Priok-Senen via JIS), JAK.115 (Terminal Tanjung Priok-Pegangsaan II IGI), JAK.117 (Tanjung Priok-Tanah Merdeka), JAK.15 (Terminal Tanjung Priok-Rusun Marunda).

    Selanjutnya, yang melayani Terminal Kalideres yaitu Koridor 3 (Kalideres-Monas via Veteran), Rute 3A (Rusun Pesakih-Kalideres), Rute 3F (Kalideres-Senayan Bank DKI), JAK.50 (Kalideres-Puri Kembangan), JAK.52 (Kalideres-Muara Angke) dan SH21 (Kalideres-Perkantoran Soekarno-Hatta.

    Sumber : Antara

  • Dishub Sebut Rute TransJ Koridor 1 Akan Diubah untuk Efisiensi Subsidi

    Dishub Sebut Rute TransJ Koridor 1 Akan Diubah untuk Efisiensi Subsidi

    Jakarta

    Kadishub Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang bersinggungan dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota akan dihapus pada 2029. Penghapusan rute tersebut dilakukan untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.

    Syafrin menjelaskan dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi ganda karena ada rute TransJakarta koridor Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota.

    “Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation),” kata Syafrin kepada wartawan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).

    “Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berhimpitan 100% dengan layanan MRT yaitu Blok M-Kota,”sambungnya.

    Oleh karenanya, keputusan rerouting atau mengubah rute jadi pilihan agar Transjakarta dan MRT tidak saling bersinggungan. Proyek MRT Fase 2 A masih dalam tahap pengerjaan.

    “Koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota,” ungkapnya.

    (bel/rfs)

  • Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Desember 2024

    Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi Megapolitan 21 Desember 2024

    Rute Transjakarta Koridor Blok M-Kota Dihapus untuk Efisiensi Subsidi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah berencana menghapus rute ransjakarta koridor Blok M-Kota karena alasan efisiensi pengelolaan dana
    Public Service Obligation
     (PSO).
    Sebab, rute Transjakarta koridor Blok M-Kota bersinggungan dengan moda transportasi MRT Lebak Bulus-Kota.
    “Otomatis ada dua subsidi, contohnya Blok M-Kota itu kemudian pada saat MRT Fase 2A selesai, layanan MRT jadi
    full
    Lebak Bulus-Kota,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Syafrin, saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
    Dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi
    double
    karena ada rute Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota.
    “Sehingga akan ada layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT yaitu Blok M-Kota,” ujar Syafrin.
    Untuk itu, Koridor 1 Blok M-Kota akan dihapus agar rute Transjakarta dan MRT tidak saling bersinggungan dan menyebabkan pemborosan subsidi.
    Saat ini proyek MRT Fase 2A masih dalam tahap pengerjaan. Rute MRT yang telah beroperasi saat ini baru dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
    “Nah karena itu Koridor 1 Blok M-Kota akan dilakukan rerouting, menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A,” ucapnya.
    Rute Transjakarta koridor Blok M-Kota akan dihapus pada tahun 2029 setelah MRT Lebak Bulus-Kota beroperasi.
    Meski tak ada lagi rute Blok M-Kota, Syafrin memastikan, halte yang dilewati rute tersebut tidak akan dibongkar dan tetap terpakai karena saling terintegrasi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.