BUMN: TransJakarta

  • Pemprov Disarankan Naikkan Tarif Transjakarta Dibanding Hapus Rute Blok M-Kota

    Pemprov Disarankan Naikkan Tarif Transjakarta Dibanding Hapus Rute Blok M-Kota

    Pemprov Disarankan Naikkan Tarif Transjakarta Dibanding Hapus Rute Blok M-Kota
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan Pemprov Jakarta menaikkan tarif Transjakarta dibandingkan menghapus koridor 1 Blok M-Kota.
    “Kalau memang merasa beban, Transjakarta itu tarifnya harus naik,” ujar Djoko Setijowarno saat diwawancarai Kompas.com, Senin (24/12/2024).
    Djoko mengatakan, Transjakarta bisa menaikkan tarif seperti sebelum 2010. Saat itu, rute Transjakarta ada enam koridor.
    Rute ke-6 tersebut merupakan Ragunan-Kuningan. Saat itu, para penumpang diminta membayar tarif di atas Rp 5.000 dan tidak keberatan.
    “Waktu itu kan mereka disuruh bayar di atas Rp 5.000, mau tuh. Karena itu kan premium gitu kan, yang penting buat mereka tepat waktu,” kata Djoko.
    Djoko menilai, banyak masyarakat yang rumahnya di Kuningan tetap mau naik Transjakarta meski tarifnya naik saat itu.
    Namun, khusus untuk kelompok tertentu seperti lansia dan lainnya, Djoko menyarankan agar tarifnya tetap.
    “Jadi, tarifnya sekarang Rp 3.500 dinaikkan Rp 5.000. Tapi, ada yang tetap bertahan di Rp 3.500, khusus kelompok tertentu,” tegas Djoko.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucap dia.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nataru, Terminal Kalideres tambah 10 angkutan malam hari

    Nataru, Terminal Kalideres tambah 10 angkutan malam hari

    sejak 18 Desember 2024 sampai dengan 5 Januari 2024

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Kalideres menambah 10 unit angkutan malam hari (Amari) terdiri dari dua unit bus Transjakarta dan delapan unit mikrotrans Jaklingko selama angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan Transjakarta dan Jaklingko. Untuk bus, kita dapat tambahan dua bus dari sebelumnya empat, jadi enam dan tambahan lagi delapan mikrotrans Jaklingko,” kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Revi menjelaskan bahwa tambahan kendaraan untuk Amari tersebut ditujukan guna mengangkut penumpang dengan jumlah yang melonjak selama masa Nataru.

    Lebih lanjut, Revi mengungkapkan bahwa Amari tambahan tersebut juga akan beroperasi hingga pukul 05.00 WIB.

    “Enam Transjakarta itu beroperasi sampai dengan pukul 05.00 WIB. Kemudian delapan unit mikrotrans Jaklingko akan beroperasi di luar jam reguler, mulai jam 22.00 WIB sampai dengan jam 05.00 WIB,” ungkap Revi.

    Adapun Transjakarta beroperasi dengan jalur Terminal Kalideres – Monas, sementara mikrotrans Jaklingko beroperasi dari Terminal Kalideres – Muara Angke.

    “Sampai sekarang tiket masih tersedia. Jadi, untuk penumpang yang masih mencari tiket, silahkan masih bisa membeli,” kata Revi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengamat: Karakteristik Penumpang Harus Diperhatikan Sebelum Hapus Koridor 1 Transjakarta

    Pengamat: Karakteristik Penumpang Harus Diperhatikan Sebelum Hapus Koridor 1 Transjakarta

    Pengamat: Karakteristik Penumpang Harus Diperhatikan Sebelum Hapus Koridor 1 Transjakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengimbau Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta untuk mempertimbangkan karakteristik penumpang Transjakarta sebelum memutuskan penghapusan
    koridor 1
    Blok M-Kota dan menggantikannya dengan MRT.
    “Artinya, harus lihat karakternya penumpang MRT dengan penumpang Transjakarta,” ujar Djoko saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Senin (24/12/2024).
    Djoko menjelaskan, karakteristik penumpang Transjakarta dan MRT berbeda, terutama dari segi sosial ekonomi. Menurutnya, perbedaan tersebut harus menjadi perhatian mengingat disparitas sosial masyarakat Indonesia yang masih tinggi.
    “Coba Indonesia, direktur ada yang gaji di atas Rp 100 juta kan? Tapi ada orang yang gaji hanya UMR saja, itu beda beberapa kali lipat,” ucap Djoko.
    Ia menambahkan, penumpang Transjakarta tidak bisa dipaksa untuk beralih ke MRT karena perbedaan tarif dan aksesibilitas.
    “Kalau Transjakarta itu kan plus ke bawah rata-rata. MRT beda tarifnya. Kalau office boy ditanya pilih MRT atau Transjakarta, maka mereka lebih milih Transjakarta,” jelasnya.
    Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta mengumumkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT. Salah satunya adalah
    Koridor 1
    Blok M-Kota, yang akan dihapus setelah MRT rute Lebak Bulus-Kota selesai dibangun dan beroperasi penuh.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk
    Koridor 1 Transjakarta
    dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menuturkan, langkah ini diambil untuk menghindari tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” katanya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta Koridor 2 Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT selesai dibangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rencana Penghapusan Koridor 1, Pj Gubermur: Saya Belum Bisa Cermati Lebih Jauh

    Rencana Penghapusan Koridor 1, Pj Gubermur: Saya Belum Bisa Cermati Lebih Jauh

    Rencana Penghapusan Koridor 1, Pj Gubermur: Saya Belum Bisa Cermati Lebih Jauh
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan belum ada keputusan resmi terkait rencana penghapusan rute Transjakarta
    Koridor 1
    rute Blok M-Kota.
    Menurut Teguh, hingga saat ini pihaknya belum menerima naskah akademis yang menjadi dasar pembahasan rencana tersebut.
    “Naskah akademisnya yang masuk ke kami itu belum (ada). Saya belum bisa cermati lebih jauh ya,” ujar Teguh saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024).
    Teguh menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum mengambil keputusan terkait penghapusan Koridor 1.
    “Belum ada keputusan tentang itu, bahkan (surat naskah akademis) belum sampai ke meja saya,” katanya.
    Ia menjelaskan, pembahasan rencana itu saat ini masih berlangsung antara Dinas Perhubungan (Dishub) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
    “Jadi itu kalau enggak salah kan pada waktu sifatnya masih pembahasan itu ya antara DPRD dengan OPD-OPD,” tambah Teguh.
    Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengusulkan penghapusan
    Koridor 1 Transjakarta
    rute Blok M-Kota pada 2029 mendatang.
    Rute tersebut akan dilakukan peralihan (rerouting) setelah Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A, rute Bundaran HI-Kota, selesai dan MRT Lebak Bulus-Kota beroperasi sepenuhnya.
    “Koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan
    rerouting
    , tetapi menunggu selesai pembangunan MRT fase 2A (Bundaran HI-Kota) dan MRT operasional
    full
    (dari Lebak Bulus sampai Kota),” jelas Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan rute Transjakarta Koridor 1 dilakukan untuk mencegah tumpang tindih subsidi transportasi umum.
    “Otomatis ada dua subsidi, contohnya Blok M-Kota itu kemudian pada saat MRT Fase 2A selesai, layanan MRT jadi full Lebak Bulus-Kota,” ujarnya.
    Meski demikian, Syafrin memastikan halte Transjakarta sepanjang rute Blok M-Kota tidak akan dibongkar dan tetap digunakan untuk mendukung sistem transportasi umum di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 17 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun yang Mengesankan

    17 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun yang Mengesankan

    Akhir tahun selalu menjadi momentum yang tepat untuk berlibur setelah bekerja keras selama setahun terakhir.

    Karena umumnya akhir tahun adalah musim liburan, banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga dan pasangan, serta berlibur ke sejumlah destinasi wisata.

    Tidak sulit untuk menemukan destinasi wisata yang indah di Indonesia. Pasalnya, banyak daerah yang memiliki potensinya masing-masing, mulai dari pesona alam, budaya, dan pusat perbelanjaan.

    Bila Anda sedang merencanakan liburan bersama keluarga maupun orang-orang terdekat, simak beberapa Rekomendasi Wisata akhir tahun di sejumlah daerah yang pastinya akan membuat pengalaman Anda lebih berkesan!

    1. Jakarta

    Wahana baling-baling Dufan (Unsplash/@hsbg99)

    Jakarta menjadi kota yang memiliki beragam rekomendasi wisata akhir tahun untuk Anda. Anda bisa mengajak keluarga atau pasangan dengan mengunjungi destinasi, seperti Kota Tua, Monas, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan, Masjid Istiqlal, Taman Impian Jaya Ancol.

    Sementara untuk memuaskan hobi berbelanja, ada Pasar Baru, Pasar Tanah Abang, hingga Plaza Indonesia.

    Selain menikmati destinasi wisata, Jakarta memiliki transportasi umum yang saling terintegrasi, sehingga juga cocok untuk menghabiskan waktu liburan untuk berkeliling kota dengan transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, atau juga Whoosh untuk ke luar kota, seperti Bandung.

    2. Bogor

    Gajah-gajah di Taman Safari Bogor (Unsplash/@apyfz)

    Mendengar nama daerah ini, pasti daerah wisata yang tebersit di benak Anda adalah kawasan Puncak.

    Puncak Bogor memang menjadi destinasi wisata favorit banyak orang untuk menikmati liburan akhir pekan atau bahkan akhir tahun.

    Udara sejuknya menjadi alasan kuat mengapa orang-orang sering berkunjung ke sini.

    Selain itu, Bogor juga memiliki sejumlah wisata yang bisa Anda kunjungi, seperti Kebun Raya Bogor, Jungleland Adventure Park, Taman Safari Bogor, dan masih banyak lagi.

    3. Bandung

    Rusa di Ranca Upas (Unsplash/@zalfaimani)

    Bergeser ke timur, ada Bandung yang tak kalah populer dengan sejumlah destinasi wisatanya, mulai dari Braga yang memiliki suasana perkotaan di Bandung, lalu Kampung Cai Ranca Upas untuk berinteraksi dengan rusa, atau melihat indahnya koleksi anggrek di Orchid Forest Cikole.

    Selain itu, Bandung juga memiliki destinasi wisata seperti Lembang Park & Zoo, hingga Gunung Tangkuban Parahu.

    Jika Anda berdomisili di Jakarta, ini juga menjadi momen yang tepat untuk mencoba moda transportasi Kereta Cepat Whoosh yang hanya membutuhkan waktu 46 menit saja untuk sampai di Bandung.

    4. Wonosobo

    Puncak Gunung Prau (Unsplash/@andrhrw_)

    Rekomendasi wisata akhir tahun berikutnya adalah di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo.

    Di daerah ini, Anda bisa mengunjungi Dieng yang terkenal memiliki destinasi dengan panorama alamnya yang indah.

    Beberapa tempat terkenal di Dieng adalah Bukit Sikunir, Telaga Warna, hingga Dieng Plateau Theater.

    Kawasan Dieng terletak di antara Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau, sehingga keindahan alam dan kesejukan udaranya membuat banyak orang ingin berkunjung ke sana.

    5. Daerah Istimewa Yogyakarta

    Candi Prambanan (Unsplash/@eugeniaclara)

    Yogyakarta menjadi rekomendasi wisata akhir tahun yang juga wajib dikunjungi. 

    Daerah ini menawarkan berbagai tempat wisata populer, mulai dari wisata alam, budaya, kuliner, dan wisata belanja.

    Beberapa destinasi yang bisa Anda datangi pada waktu liburan adalah Museum Ullen Sentalu, Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, Pantai di Gunungkidul, Malioboro, Kaliadem, Hutan Pinus Mangunan, dan sebagainya.

    Jika berkunjung ke sini, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh dan makanan khas, seperti bakpia dan gudeg.

    6. Solo Raya

    Pracima Tuin Mangkunegaran (Google Maps)

    Beralih tidak jauh dari Yogyakarta, ada Solo yang sebenarnya bisa ditempuh dengan KRL dalam waktu kurang lebih satu jam.

    Solo dan Yogyakarta memang tidak berbeda jauh dari segi budaya dan beberapa jenis destinasinya, tetapi Solo dan daerah sekitarnya memiliki banyak destinasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

    Ada Pracima Tuin, Solo Safari Zoo, Kemuning Sky Hills, Candi Ceto, Kebun Teh Kemuning, hingga Air Terjun Jumog.

    Mengunjungi Solo akan terasa kurang lengkap apabila Anda tidak mencoba makanan khasnya, yaitu Serabi Notosuman, Timlo, dan Selat Solo.

    7. Probolinggo

    Kawasan Gunung Bromo (Unsplash/@alessionord)

    Probolinggo adalah sebuah daerah yang terletak di Jawa Timur.

    Tempat wisata yang sangat populer bahkan hingga mancanegara adalah Gunung Bromo.

    Gunung Bromo terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dengan luas wilayahnya mencapai 800 km persegi.

    Keindahan alam di kawasan ini semakin lengkap dengan adanya gurun pasir yang sangat luas. Di sini, Anda bisa berkeliling kawasan naik mobil Jeep, atau dengan kuda.

    Selain Gunung Bromo, di Probolinggo juga terdapat sejumlah destinasi seperti Ranu Agung, Seruni Point, Gili Ketapang, dan Air Terjun Madakaripura.

    8. Bali

    Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul (Unsplash/@mrqs_g)

    Pulau Dewata selalu menjadi pilihan utama bagi orang-orang untuk berlibur.

    Di sini, wisatawan bisa menikmati berbagai potensi yang dimiliki Bali, mulai dari budaya, seni, alam, dan kuliner.

    Sudah bukan rahasia lagi bahwa Bali juga menjadi primadona bagi wisatawan asing.

    Bahkan banyak wisatawan yang menetap di Bali karena keberagamannya ini.

    Untuk menghabiskan waktu liburan di sini, ada banyak tempat-tempat populer yang bisa Anda kunjungi, seperti Pantai Pandawa, Garuda Wisnu Kencana, Nusa Penida, Canggu, Seminyak, dan lainnya.

    Bagaimana, apakah Anda berminat untuk pergi ke Bali?

    9. Lombok

    Keindahan Pantai Senggigi (Unsplash/@tandyarachmat)

    Lombok adalah destinasi wisata yang juga tak kalah favorit dibandingkan yang lainnya, termasuk Bali.

    Banyak orang yang menjadikan Lombok salah satu impian kala berlibur. Apakah Anda salah satunya?

    Jika demikian, maka ada berbagai rekomendasi wisata akhir tahun yang sayang untuk Anda lewatkan, mulai dari Pantai Senggigi, Bukit Merese, Batu Payung, Pantai Kuta Mandalika, sampai Gili Trawangan.

    10. Raja Ampat

    Gugusan pulau di Pianemo (Unsplash/@sutirtab)

    Rekomendasi wisata akhir tahun yang terakhir adalah Raja Ampat, Papua.

    Raja Ampat adalah salah satu cerminan keindahan alam Indonesia yang sangat mengagumkan.

    Daerah yang berada di ujung timur Indonesia ini sangat memiliki berbagai kekayaan alam, flora, dan fauna.

    Beberapa objek wisata di Raja Ampat yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga maupun orang-orang tersayang adalah Kepulauan Pianemo, Cape Kri, Pulau Wayag, Waigeo, dan masih banyak lagi.

    11. Semarang

    ilustrasi kota lama semarang (unsplash/indra projects)

    Tidak kalah dengan destinasi wisata Jawa Tengah lainnya, Semarang juga dapat dijadikan pilihan wisata akhir tahun yang menarik dikunjungi. 

    Ada banyak pilihan destinasi wisata yang ditawarkan Kota Semarang, mulai dari wisata sejarah, alam, hingga hiburan. Salah satunya adalah Dusun Semilir.

    Tujuan wisata tersebut terkenal dengan bangunan utamanya yang banyak dijadikan spot foto favorit. Bahkan, terdapat wahana bermain ramah anak. Dusun Semilir cocok dijadikan sebagai tujuan wisata keluarga.

    Beberapa tempat terkenal terkenal di Semarang lainnya, yaitu Lawang Sewu, Kota Lama, Saloka Theme Park, hingga Brown Canyon.

    12. Sumatra Utara

    ilustrasi danau toba (unsplash/intan syah)

    Rekomendasi wisata akhir tahun lainnya datang dari Sumatra. Tepatnya di Sumatra Utara, ada banyak tujuan wisata terkenal yang dapat dikunjungi untuk menutup tahun lebih berkesan.

    Danau Toba menjadi destinasi terkenal yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke sana. Panorama alamnya sangat memukau dan ada banyak aktivitas wisata menarik yang ditawarkan.

    Selain itu, ada tujuan wisata Air terjun Sipiso Piso, Pulau Samosir, dan Gedung London Sumatera. Tertarik untuk mengunjunginya?

    13. Lampung

    ilustrasi pulau pahawang (unsplash/fidelia zheng)

    Masih di Sumatra, Anda juga bisa menjadikan Lampung ke dalam itinerary liburan akhir tahun. Berada di ujung pulau Sumatra, Lampung terkenal dengan pesona pantai dan wisata airnya yang menakjubkan.

    Bagi yang ingin menikmati momen akhir tahun ditemani panorama pantai dan laut, Anda bisa mengunjungi Pulau Pahawang yang terkenal dengan laut biru dan pasir putihnya.

    Teluk Kiluan, Pantai Batu Lapis, Pantai Pesawaran, hingga Air Terjun Batu Putuk juga bisa dimasukan ke dalam daftar itinerary.

    14. Makassar

    ilustrasi benteng rotterdam (unsplash/andi hasbi jaya)

    Bergeser ke pulau Sulawesi, Makassar jadi rekomendasi wisata akhir tahun yang menarik untuk didatangi. Kota ini menawarkan beragam tempat wisata populer, mulai dari wisata kuliner, budaya, hingga hiburan.

    Beberapa destinasi yang dapat didatangi pada waktu liburan, yaitu Desa Wisata Ara, Pantai Losari, Benteng Rotterdam, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Pulau Samalona, Bugis Waterpark Adventure, dan lain-lain.

    15. Malang

    ilustrasi gunung bromo (unsplash/azhar galih)

    Malang juga memiliki berbagai destinasi ternama yang cocok dijadikan sebagai tempat liburan akhir tahun. Terlebih bagi Anda yang sedang mencari tempat wisata keluarga.

    Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi, seperti Florawisata Santerra, Batu Love Garden, Jatim Park, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, Museum Ganesya, dan lain sebagainya.

    Bagi penyuka aktivitas alam, Anda bisa mendatangi Gunung Bromo. Ada banyak wisatawan yang mendaki dan menikmati momen akhir tahun di sana.

    Jika berkunjung, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh dan makanan khasnya, seperti Malang Strudel dan olahan apel Malang.

    16. Banda Neira

    ilustrasi banda neira (unsplash/sanjia (jay))

    Ingin mencoba menikmati momen akhir tahun lebih berkesan? Banda Neira jadi rekomendasi wisata akhir tahun yang menyajikan pemandangan alam berpadu dengan nilai sejarah dan budaya.

    Berlokasi di Maluku, perjalanan menuju lokasinya terbayarkan dengan pesona tempatnya yang memukau. Kegiatan snorkeling dan atraksi lumba-lumba jadi daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

    Beberapa peninggalan sejarah juga wajib dikunjungi, mulai dari benteng Belgica , Istana Mini Belanda, dan Benteng Nassau.

    17. Surabaya

    ilustrasi kota surabaya di malam hari (unsplash/oktavianus mulyadi)

    Kota Surabaya juga termasuk tujuan wisata populer yang banyak dikunjungi di akhir tahun. Bahkan, beberapa tujuan wisata menawarkan harga yang terjangkau.

    Meskipun ramah di kantung, beberapa tempat wisata menyajikan pesona dan aktivitas wisata yang menarik. Mulai dari Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Kota lama Surabaya, Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya North Quay, dan lain-lainnya.

    Saat berlibur ke sana, jangan lupa untuk menikmati beberapa kuliner khas yang menarik untuk dicoba. Mulai dari rujak cingur, rawon, dan lontong balap.

    Itulah tadi beberapa ulasan mengenai sejumlah daerah yang memiliki rekomendasi wisata akhir tahun yang mengesankan.

    Sudahkah Anda merencanakan destinasi untuk liburan akhir tahun?

  • Hal-hal yang Bikin Pengguna TransJ Tolak Rute Blok M-Kota Dihapus

    Hal-hal yang Bikin Pengguna TransJ Tolak Rute Blok M-Kota Dihapus

    Jakarta

    Pemerintah Jakarta melontarkan wacana penghapusan TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota. Rencana itu langsung ditolak oleh warga.

    Wacana penghapusan koridor 1 mencuat seiring berjalannya proyek MRT Lebak Bulus hingga Kota. Pemprov Jakarta menganggap penghapusan koridor dilakukan untuk efisiensi subsidi.

    Selain itu, Pemprov juga menyatakan ingin menyatakan tarif MRT akan disesuaikan jika koridor 1 TransJakarta benar-benar dihapus. MRT Lebak Bulus-Kota sendiri ditargetkan selesai 2029.

    Sementara, warga menganggap rencana itu mempersulit hidup. Ada beragam alasan yang disampaikan warga saat menyuarakan penolakan terhadap wacana penghapusan koridor 1 TransJakarta.

    Ada warga yang menolak karena merasa tarif MRT lebih mahal dibanding TransJakarta. Ada pula yang merasa Koridor 1, sebagai rute pertama TransJakarta, punya banyak kenangan.

    Menolak karena Tarif MRT Lebih Mahal

    Foto: MRT Jakarta (Rumondang/detikcom)

    Salah satu yang menolak adalah Fahri (32). Pekerja yang sering menggunakan TransJakarta itu merasa penghapusan koridor 1 TransJakarta memberatkan masyarakat menengah ke bawah.

    “Saya selaku pengguna setianya TransJakarta sangat menentang hal tersebut. Karena koridor 1 ini kan koridor yang paling tua ya, dari 2004 kalau nggak salah. Usianya sudah 20-an tahun. Terus yang pakai juga banyak banget,” kata Fahri saat ditemui di Halte Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

    “Jadi kalau misalnya itu dihilangkan, terus diganti menjadi MRT yang tarifnya pasti lebih mahal, saya rasa itu sangat tidak berpihak pada masyarakat menengah ke bawah,” lanjutnya.

    Fahri juga menyayangkan jika halte TransJakarta dinonaktifkan akibat tak beroperasinya lagi koridor 1. Dia mengatakan halte-halte di Koridor 1 sudah direnovasi dan kondisinya sangat baik.

    “Rasanya modal yang sudah dikeluarkan jadinya terbuang percuma kalau itu semua ditiadakan,” ujarnya.

    Sebagai informasi, TransJakarta memberlakukan tarif flat alias tetap Rp 3.500 per penumpang. Penumpang yang berpindah bus dan rute di dalam halte yang terintegrasi tidak akan dikenai biaya tambahan.

    Sementara, tarif MRT berbeda setiap stasiun. Contohnya, jika seorang penumpang naik dari Stasiun Lebak Bulus dan turun di Blok M maka dikenai tarif Rp 8.000. Sementara jika naik dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, tarifnya Rp 14 ribu.

    Penolakan juga disampaikan pengguna TransJakarta lainnya, Awan (32). Dia khawatir pengeluarannya bertambah jika bus TransJakarta rute Blok M-Kota dihapus. Dia meminta pemerintah memikirkan nasib rakyat.

    “Iya, takutnya ada perubahan harga ya. Mungkin bisa dipikirkan lagi nanti kalau misalkan harus naik MRT jadinya. Sehari-hari biasanya udah ditentukan segini, kalau ada perubahan harga kan mikir juga. Kalau lebih murah si oke lah ya,” katanya di Blok M, Minggu (22/12/2024).

    Banyak Kenangan

    Suasana Halte Harmoni pada tahun 2013 (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

    Warga lain, Adam (51), turut khawatir pengeluarannya untuk ongkos bertambah jika harus naik MRT. Dia mengatakan mencari uang saat ini semakin sulit.

    “Iya pastilah (takut biaya naik). Iya harusnya dipikirin terkait biaya. Kecuali kan kalau misalnya kita orang ada, ya kan. Ini aja buat nyari ininya, duitnya susah buat sekarang ini,” kata Adam di Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2024).

    Adam mengaku hampir setiap hari menaiki bus TransJakarta koridor 1. Adam merasa banyak orang yang akan kesulitan jika rute Blok M-Kota dihapus.

    “Ya berarti menyusahkan rakyat juga ya, itu kan murah. Kalau MRT kan mahal per stasiun,” ucapnya.

    Adam mengatakan ada banyak kenangan di Koridor 1. Koridor ini sudah beroperasi sejak tahun 2004.

    “Iya banyak juga (kenangannya). Udah lama soalnya. Dulu kan Bianglala. Terus sampai naik TransJakarta ini. Sudah lama pokoknya,” ujarnya.

    Koridor 1 TransJakarta merupakan rute pertama yang diresmikan pada 15 Januari 2004 oleh Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso. Kini, Jakarta telah memiliki 14 koridor dan menjadi transportasi publik andalan warga Jakarta.

    Alasan Dishub Jakarta Mau Hapus Koridor 1

    Foto: Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo (kedua dari kanan)-(Taufiq Syarifudin-detikcom)

    Kadishub Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota bersinggungan sepenuhnya dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota jika sudah beroperasi 2029. Penghapusan rute tersebut dilakukan untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.

    “Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation),” kata Syafrin kepada wartawan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).

    “Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota,” sambungnya.

    Dia mengatakan keputusan rerouting atau mengubah rute jadi pilihan agar TransJakarta dan MRT tidak bersinggungan 100 persn. Proyek MRT Fase 2 A masih dalam tahap pengerjaan.

    “Karena prinsip layanan TransJakarta itu nantinya menjadi feeder dari angkutan rel. Sebagaimana diketahui bahwa kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap pengembangan angkutan umum massal itu menjadikan angkutan rel sebagai tulang punggung, sebagai backbone, jadi nanti layanannya itu akan polanya adalah sifatnya kissing (bersinggungan),” ujarnya.

    Dia pun berjanji ada penyesuaian tarif MRT. Namun, dia belum menyebut berapa besarannya.

    “Kalau (tarif) itu nanti, itu kan nanti di-adjust (menyesuaikan) secara keseluruhan,” ujarnya.

    Dia juga menjamin halte-halte bus TransJakarta Koridor 1 sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin tak akan mubazir. Dia menyebut halte-halte itu tetap digunakan untuk integrasi.

    “Jadi hal Transjakarta Bundaran HI misalnya itu akan datang dari Semanggi masuk ke, kalau dari timur dia akan belok kanan ke Jalan Sudirman, Sudirman kemudian dia akan keluar di Kebon Sirih, keluar ke Tanah Abang, dia kissing di sepanjang itu,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/haf)

  • Pengamat: Karakteristik Penumpang Harus Diperhatikan Sebelum Hapus Koridor 1 Transjakarta

    Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Pelajar: Tarifnya Sangat Terjangkau Megapolitan 22 Desember 2024

    Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Pelajar: Tarifnya Sangat Terjangkau
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana penghapusan Transjakarta koridor 1 rute Blok M-Kota menuai penolakan sejumlah warga, salah satunya pelajar bernama Pija (18).
    Pija langganan naik Transjakarta rute Blok M-Kota karena tarifnya terjangkau, hanya Rp 3.500 sekali perjalanan. 
    “Terjangkau banget tarifnya karena yang lainnya seperti ojek
    online 
    lebih mahal. Jadi, cukup membantu buat saya yang masih sekolah atau pelajar,” ujar Pija saat diwawancarai di Transjakarta Blok M-Kota, Minggu (22/12/2024).
    Oleh karena tarif yang relatif murah, Pija merasa sangat terbantu dengan Transjakarta. Warga Petukangan, Jakarta Selatan itu selalu menggunakan Transjakarta, khususnya rute Blok M-Kota, untuk sekolah atau sekadar jalan-jalan.
    Selain murah dan menghubungkan titik-titik krusial, menurut Pija, pelayanan Transjakarta sudah cukup baik sejauh ini.
    “Enggak (setuju Transjakarta koridor 1 dihapus), karena kalau dari pribadi mungkin Blok M ke Kota tuh cukup strategis karena gampang, enggak transit, satu jalan,” ujar dia.
    Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengguna Transjakarta lain bernama Stefani (27). Warga Kebayoran, Jakarta Selatan itu khawatir penghapusan Transjakarta koridor 1 mempersulit dia dalam bermobilitas.
    “Waduh, jangan (dihapus) dong, nanti malah makin bingung rutenya lebih rumit,” ujar Stefani saat diwawancarai Kompas.com di Transjakarta jurusan Blok M-Kota, Minggu (22/12/2024).
    Stefani yang bekerja di kawasan di Juanda, Jakarta Pusat tersebut sehari-harinya naik Transjakarta koridor 1 untuk sampai ke kantor.
    Menurut dia, Transjakarta koridor 1 memudahkan dia dalam bermobilitas, lantaran menghubungkan titik-titik penting di Jakarta.
    “Keberatan (jika rute Blok M-Kota dihapus), karena (tarifnya) cukup murah dan terjangkau,” ucap dia.
    Sementara, pelanggan Transjakarta lain bernama Asmi (30) mengaku memilih Transjakarta karena fasilitasnya dinilai nyaman.
    “Memang murah, kemudian dibanding angkot memang enak Transjakarta karena fasilitas aman dan nyaman,” ucap Asmi.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucap dia.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Koridor 1 Transjakarta Mau Dihapus, Setuju? – Page 3

    Koridor 1 Transjakarta Mau Dihapus, Setuju? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta berencana menghapus koridor Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

    Terkait hal ini, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas mengungkapkan dirinya kaget membaca pernyataan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta (Daerah Khusus Jakarta) Syafrin Lupito melalui akun IG-nya yang menjelaskan bahwa kelak ketika MRT tahap II sudah selesai (diperkirakan tahun 2027), maka layanan Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota) akan ditiadakan. 

    “Ini jelas langkah yang tidak tepat, untuk tidak menyebut konyol. Kadishub dipastikan tidak tahu kondisi lapangan, termasuk kondisi pelanggan MRT dan Transjakarta (TJ). Kalau memahami kondisi atau karakter pelanggan MRT dan TJ tentu tidak akan mengeluarkan pernyataan tersebut,” kata Darmaningtyas dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (22/12/2024).

    Perbedaan Karakter Pelanggan

    Darmaningtyas menyoroti karakter pelanggan Transjakarta itu berbeda dengan karakter pelanggan MRT, baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute.

    Pertama, dari aspek sosial ekonomi, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi, terlihat dari penampilan fisiknya yang lebih glowing, jenis pakaiannya yang rata-rata bermerk, parfum yang digunakan, maupun tentengan tasnya. 

    Sangat jarang (boleh dikatakan tidak pernah terlihat sama sekali) pelanggan MRT menenteng tas plastik (tas kresek) atau kardus. Tapi terlalu mudah menemukan pelanggan TJ membawa tentengan tas kresek atau kardus. Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT. 

    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor, dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” jelasnya. 

     

  • Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Warga: Padahal Praktis, Dekat ke Mana-mana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Warga: Padahal Praktis, Dekat ke Mana-mana Megapolitan 22 Desember 2024

    Tak Setuju Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, Warga: Padahal Praktis, Dekat ke Mana-mana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.co
    m – Sejumlah pelanggan Transjakarta tak setuju jika Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M-Kota dihapus akibat bersinggungan dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT).
    Stefani (27) misalnya, khawatir penghapusan Transjakarta koridor 1 mempersulit dia dalam bermobilitas.
    “Waduh, jangan (dihapus) dong, nanti malah makin bingung rutenya lebih rumit,” ujar Stefani saat diwawancarai
    Kompas.com
    di Transjakarta jurusan Blok M-Kota, Minggu (22/12/2024).
    Warga Kebayoran, Jakarta Selatan, yang bekerja di Juanda, Jakarta Pusat itu sehari-harinya naik Transjakarta koridor 1.
    Menurut dia, Transjakarta koridor 1 memudahkan dia bermobilitas, lantaran menghubungkan titik-titik penting di Jakarta.
    Seandainya rute tersebut dihapus dan pelanggan Transjakarta koridor 1 dialihkan ke MRT, menurut Stefani, hal itu juga tidak tepat. Sebab, stasiun keberangkatan dan pemberhentian MRT masih terbatas. 
    “Kalau Transjakarta terintegrasi ke mana-mana, ke mal dekat, stasiun bisa,” tambah Stefani.
    Hal senada juga disampaikan oleh pelajar bernama Pija (18). Warga Petukangan, Jakarta Selatan itu menilai, Transjakarta koridor 1 sangat praktis.
    “Enggak (setuju) sih, karena kalau dari pribadi mungkin Blok M ke Kota tuh cukup strategis karena gampang, enggak transit, satu jalan,” ujar Pija. 
    Pija menambahkan, Transjakarta ramah di kantong pelajar karena tarifnya terjangkau.
    “Terjangkau banget, karena yang lainnya seperti ojek
    online 
    lebih mahal. Jadi, cukup membantu buat saya yang masih sekolah atau pelajar,” tambah dia.
    Penumpang lain yang langganan naik Transjakarta jurusan Blok M-Kota bernama Asmi (30) mengungkapkan, pada hari kerja, rute ini sangat ramai penumpang.
    “Penuh banget, ya, terutama sore jam 3 ke atas,” ujar Asmi.
    Asmi bilang, saat berangkat menuju kantornya, ia tak pernah dapat tempat duduk karena penuhnya penumpang Transjakarta.
    Biasanya, Asmi baru dapat tempat duduk ketika bus tiba di Halte Monas. Sebab, pada hari kerja, banyak penumpang yang turun di halte ini.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucap dia.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Disarankan Naikkan Tarif Transjakarta Dibanding Hapus Rute Blok M-Kota

    Andai Transjakarta Koridor I Blok M-Kota Jadi Dihapus… Megapolitan 22 Desember 2024

    Andai Transjakarta Koridor I Blok M-Kota Jadi Dihapus…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Muncul rencana penghapusan Transjakarta koridor satu rute Blok M-Kota imbas pembangunan jalur Moda Raya Terpadu (MRT).
    Transjakarta koridor satu telah beroperasi selama 20 tahun sejak diresmikan pada 15 Januari 2004. Rute ini melewati Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, jalan utama pusat perekonomian dan pemerintahan alias segitiga emas Jakarta.
    Selain itu, rute ini juga melewati Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Medan Merdeka Barat Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Kali Besar Timur.
    Ada lebih dari 20 halte yang dilalui Transjakarta koridor satu, meliputi sejumlah titik di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Barat. Perinciannya sebagai berikut:
    Di setiap halte, Transjakarta koridor 1 hanya berhenti sekitar dua menit untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.
    Sehingga, waktu perjalanan dari halte awal hingga pemberhentian akhir tidak sampai satu jam, hanya sekitar 50 menit saja.
    Sementara, dari sekitar 20 halte pemberhentian Transjakarta koridor 1, penumpang paling banyak naik dari Halte Senayan Bank DKI dan Tosari.
    Halte Tosari sendiri dekat dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, Bundaran HI, dan stasiun MRT. Pada hari kerja, kawasan tersebut diramaikan oleh para pekerja kantoran.
    Sementara, pada akhir pekan, wilayah ini jadi sasaran warga untuk belanja atau berfoto ria.
    Sementara, halte yang paling banyak penumpang turun adalah Monas dan Kali Besar.
    Rencana penghapusan Transjakarta koridor 1 ini menuai penolakan dari para pelanggan Transjakarta. Stefani (27) misalnya, khawatir penghapusan Transjakarta koridor 1 mempersulit dia dalam bermobilitas. 
    Warga Kebayoran, Jakarta Selatan, yang bekerja di Juanda, Jakarta Pusat itu sehari-harinya naik Transjakarta koridor 1.
    Penolakan juga datang dari warga Petukangan, Jakarta Selatan bernama Pija (18). Pija menilai, Transjakarta koridor 1 sangat praktis.
    Sebab, untuk mencapai Kota, pelanggan dari Blok M tak perlu transit atau berpindah. 
    “Enggak (setuju) sih, karena kalau dari pribadi mungkin Blok M ke Kota tuh cukup strategis karena gampang, enggak transit, satu jalan,” kata Pija.
    Penumpang lain yang langganan naik Transjakarta jurusan Blok M-Kota bernama Asmi (30) mengungkapkan, pada hari kerja, rute ini sangat ramai penumpang.
    “Penuh banget, ya, terutama sore jam 3 ke atas,” ujar Asmi.
    Asmi bilang, saat berangkat menuju kantornya, ia tak pernah dapat tempat duduk karena penuhnya penumpang Transjakarta.
    Biasanya, Asmi baru dapat tempat duduk ketika bus tiba di Halte Monas. Sebab, pada hari kerja, banyak penumpang yang turun di halte ini.
    Wacana penghapusan Transjakarta rute Blok M-Kota akibat bersinggungan dengan jalur Transjakarta ini pun menuai kritik.
    Pengamat transportasi sekaligus Ketua Instran (Inisiatif Strategis untuk Transportasi) Darmaningtyas menilai, Transjakarta tidak bisa digantikan dengan MRT.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan kedua moda transportasi tersebut berbeda. Tarif MRT juga tak sama dengan Transjakarta.
    “Karakter pelanggan Transjakarta (TJ) itu berbeda dengan karakter pelanggan MRT, baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pengguna MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta TJ hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Menurut Darma, rencana penghapusan Transjakarta koridor satu membuktikan bahwa Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan, termasuk pelanggan MRT dan Transjakarta.
    Dia khawatir, dengan dihapusnya koridor 1 Transjakarta, masyarakat yang semula menggunakan transportasi umum justru beralih pakai sepeda motor. Sehingga, hal ini berpotensi meningkatkan angka kemacetan.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor. Dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” tutur dia.
    Polemik ini bermula dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta yang mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT

    rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucap dia.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Menurut Syafrin, rencana itu akan direalisasikan pada tahun 2029.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.