BUMN: TransJakarta

  • Bayar Cukup Tempel! BI Luncurkan QRIS TAP

    Bayar Cukup Tempel! BI Luncurkan QRIS TAP

    Jakarta: Di era digital seperti sekarang, pembayaran non-tunai semakin menjadi pilihan utama masyarakat. 
     
    Setelah sukses dengan QRIS standar, kini hadir inovasi terbaru bernama QRIS TAP yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi hanya dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembayaran. 
     
    Tanpa perlu memindai kode QR, transaksi jadi lebih cepat, mudah, dan praktis!
     

    QRIS TAP perluas layanan pembayaran digital
    Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa QRIS TAP merupakan langkah maju dalam sistem pembayaran digital di Indonesia. 

    QRIS TAP berbasis Near Field Communication (NFC) yang akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi nirsentuh bagi masyarakat. 
     
    “Implementasi ini akan memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif, aman, dan murah bagi layanan publik, serta mendukung program Asta Cita Pemerintah,” jelas Perry dikutip dari siaran pers, Jumat, 14 Maret 2025.
     
    Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi yang hadir dalam peluncuran hari ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi QRIS TAP. 
     
    “Implementasi QRIS TAP merupakan kolaborasi pembayaran dan transportasi yang sejalan dengan visi nasional transformasi digital, berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi layanan publik, serta mendorong perluasan ekosistem digital nasional,” ungkap Dudy.
     
    Dudy juga menekankan agar seluruh moda transportasi optimal dalam menggunakan QRIS TAP dengan tetap mendukung keamanan dan kenyamanan.
     
    Implementasi QRIS TAP akan diterapkan secara bertahap hingga akhirnya dapat digunakan secara luas di kanal-kanal moda transportasi, layanan publik, dan merchant lainnya. 
     
    Pada tahap awal, saat ini bisa digunakan di beberapa lokasi layanan transportasi, parkir, rumah sakit, serta ritel dan UMKM, antara lain Stasiun MRT Bundaran HI dan Stasiun MRT Lebak Bulus, Transjakarta (terbatas pada Royaltrans), DAMRI (terbatas pada JR Connexion Jabodetabek), merchant parkir, serta rumah sakit diantaranya RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Jakarta: Bayar pakai QRIS sekarang makin simpel! Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan QRIS TAP, inovasi terbaru yang memungkinkan transaksi cukup dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembayaran. 
     
    Tanpa perlu memindai kode QR, pengguna bisa melakukan pembayaran dengan lebih cepat, praktis, dan aman.
     
    Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan transaksi digital yang lebih efisien, terutama di sektor transportasi dan layanan publik. 

    Dengan teknologi Near Field Communication (NFC), QRIS TAP diharapkan dapat mempercepat ekosistem pembayaran digital di Indonesia dan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
     
    Dalam artikel ini akan membahas lengkap mengenai QRIS TAP seperti dirangkum dari siaran pers, Jumat, 14 Maret 2025.
     

    Apa Itu QRIS TAP?
    QRIS TAP adalah inovasi terbaru dalam sistem pembayaran digital yang memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan (tap) smartphone ke terminal pembayaran. 
     
    Teknologi ini berbasis Near Field Communication (NFC), yang membuat pembayaran lebih cepat dan praktis tanpa perlu memindai kode QR secara manual.
     
    Peluncuran QRIS TAP dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah dan penyelenggara sistem pembayaran. 
     
    Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi, terutama di sektor transportasi dan layanan publik.
    Bagaimana cara kerja QRIS TAP?
    QRIS TAP bekerja menggunakan teknologi NFC yang memungkinkan transaksi hanya dengan mendekatkan perangkat ke mesin pembayaran. Prosesnya sebagai berikut:

    Pastikan perangkat mendukung NFC – Pengguna perlu memiliki smartphone atau kartu yang dilengkapi fitur NFC.
    Aktifkan aplikasi pembayaran – Aplikasi dompet digital atau mobile banking yang mendukung QRIS TAP harus aktif.
    Dekatkan perangkat ke terminal – Cukup tempelkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Transaksi selesai – Pembayaran langsung diproses dalam hitungan detik, tanpa perlu memindai kode QR.

    Menurut Gubernur BI Perry WarjiyoQRIS TAP akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi, memperluas ekosistem pembayaran digital, dan mendukung inklusi keuangan.

    Bisa digunakan di mana saja?
    Saat ini, QRIS TAP sudah dapat digunakan di beberapa layanan transportasi dan merchant, seperti:

    MRT Jakarta (Stasiun Bundaran HI dan Lebak Bulus)
    TransJakarta (Royaltrans)
    DAMRI (JR Connexion Jabodetabek)
    Rumah Sakit (RSUD Tarakan, RSCM Kencana, RSPAD Gatot Subroto)
    Parkir dan ritel tertentu

    Ke depan, QRIS TAP akan diperluas ke LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, KRL Jogja-Solo, Teman Bus, serta merchant lainnya.
     

    Cara menggunakan QRIS TAP
    Untuk mulai menggunakan QRIS TAP, berikut langkah-langkahnya:

    Pastikan dompet digital atau mobile banking mendukung QRIS TAP
    Beberapa penyedia layanan sudah mulai mengimplementasikannya.
    Aktifkan fitur NFC pada smartphone
    Bisa dilakukan melalui pengaturan perangkat.
    Buka aplikasi pembayaran
    Pilih opsi pembayaran QRIS TAP.
    Tempelkan ke terminal pembayaran
    Cukup dekatkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Konfirmasi transaksi
    Pastikan saldo mencukupi dan transaksi berhasil.

    Dengan teknologi ini, masyarakat bisa menikmati pengalaman pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan efisien. Jadi, siapkah kamu mencoba QRIS TAP? Tinggal tap, bayar, beres!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    Jakarta, Beritasatu.com –  Bank Indonesia yakin dengan penerapan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) transaksi tanpa pindai atau tap akan mengurangi durasi transaksi. Dari hasil uji coba yang dilakukan BI penerapan QRIS Tap hanya memakan waktu 0,3 detik. Berbeda dengan penggunaan uang elektronik berbasis cip yang membutuhkan waktu hingga 5 detik.  

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik, kalau dibandingkan dengan chip based itu 4-5 detik. Kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi  antrean,” ucap Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono dalam Taklima Media di Kantor Pusat BI pada Jumat (14/3/2025).

    QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) yang akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi nirsentuh atau transaksi tanpa pindai bagi masyarakat.

    BI sudah meluncurkan  QRIS Tap pada Jumat (14/3/2025). QRIS Tap turut memberikan alternatif cara pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung layanan publik dan transaksi ritel secara digital.

    Dengan QRIS Tap, transaksi dilakukan cukup dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran. Dengan adanya QRIS Tap diharapkan akan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat

    “Penggunaan digital pada sektor layanan umum ini juga akan mendorong inklusi keuangan,” terang dia.

    Dia mengatakan, saat ini QRIS Tap baru bisa digunakan untuk ponsel jenis Android. Pasalnya, Android lebih banyak menjangkau merk ponsel. Namun, BI juga membuka diri agar QRIS Tap juga bisa digunakan oleh ponsel Apple.

    “Apple bersifat eksklusif, sehingga aksesnya masih perlu dibuka oleh mereka. Ke depannya, tentu kami bersama industri akan mendorong hal ini. Jika pasar Indonesia besar dan Apple berinvestasi di sini, semoga layanan tersebut juga bisa digunakan,” tuturnya.

    Penggunaan  QRIS Tap dilakukan dengan cara  pengguna membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya terlebih dahulu. Lalu  pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.

    Pengguna akan  memilih sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran seperti berasal dari simpanan hingga kartu kredit. Lalu pengguna diminta untuk memasukkan PIN mobile banking atau aplikasi pembayaran lain. Terakhir, ponsel dapat langsung didekatkan ke NFC Reader dan transaksi pun selesai.

    Implementasi QRIS Tap akan diterapkan secara bertahap hingga akhirnya dapat digunakan secara luas di kanal-kanal moda transportasi, layanan publik, dan merchant lainnya.

    Pada tahap awal, saat ini bisa digunakan di beberapa lokasi layanan transportasi, parkir, rumah sakit, serta ritel dan UMKM, antara lain Stasiun MRT Bundaran HI dan Stasiun MRT Lebak Bulus, Transjakarta (terbatas pada Royaltrans), DAMRI (terbatas pada JR Connexion Jabodetabek), merchant parkir, serta rumah sakit diantaranya RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

    Pada tahap selanjutnya, implementasi QRIS Tap akan diperluas ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan Jabodebek, perluasan ticketing DAMRI, KRL (rute Jabodetabek dan Jogja-Solo), Teman Bus, dan perluasan secara berkelanjutan pada merchant lainnya.

    Masyarakat dapat memperoleh informasi terkini terkait teknis dan tahapan implementasi QRIS Tap di sektor transportasi dan merchant lainnya pada kanal-kanal informasi milik masing-masing operator dan merchant.

  • Layanan Transjabodetabek sama seperti Transjakarta

    Layanan Transjabodetabek sama seperti Transjakarta

    Ilustrasi – Bus Transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap memperluas layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek untuk mengurangi ketergantungan warga pada kendaraan pribadi. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Layanan Transjabodetabek sama seperti Transjakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 13 Maret 2025 – 13:50 WIB

    Elshinta.com – Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengemukakan bahwa layanan bus Transjabodetabek nantinya sama seperti Transjakarta sehingga masyarakat mendapat layanan sama seperti saat menaiki armada Transjakarta.

    “Busnya dari layanan yang sekarang Transjakarta, dilayani oleh Transjakarta,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Kamis.

    Transjabodetabek merupakan perluasan layanan Transjakarta ke wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

    Harapannya, kata Syafrin, warga Bodetabek yang beraktivitas di Jakarta mendapatkan kualitas layanan seperti menaiki armada Transjakarta.

    “Kemudian ini nantinya menarik mereka untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan menggunakan layanan angkutan umum,” kata dia.

    Pada akhirnya, upaya ini juga diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan yang masuk ke Jakarta dan memperbaiki kualitas udara Jakarta.

    Merujuk data dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2023, penyebab polusi udara di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) antara lain berasal dari asap kendaraan bermotor sebesar 44 persen.

    Syafrin menambahkan Pemprov DKI saat masih mengkoordinasikan layanan Transjabodetabek dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan Jakarta terus-menerus memperbaiki diri menuju kota global pada 2045 dan masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya di sektor transportasi.

    Karena itu, Pemprov DKI terus berupaya mengembangkan sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi.

    Pengembangan kota yang memprioritaskan aksesibilitas transportasi publik, dengan memadukan fungsi hunian, komersial dan ruang publik di sekitar stasiun atau titik transit utama atau “transit oriented development” (TOD) pun dilakukan.

    Hal ini diharapkan akan memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dari manapun ke Jakarta dan kembali ke wilayahnya masing-masing serta mengurangi ketergantungan warga pada kendaraan pribadi.

    Sumber : Antara

  • Pemprov DKI perluas layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek

    Pemprov DKI perluas layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap memperluas layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek untuk mengurangi ketergantungan warga pada kendaraan pribadi.

    “Pemerintah Jakarta sekarang ini betul-betul berkeinginan secara perlahan untuk mengubah orientasi dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan umum,” kata Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan, Jakarta sebagai kota yang terus-menerus memperbaiki diri menuju kota global pada 2045 masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya di sektor transportasi.

    Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov DKI terus berupaya mengembangkan sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi guna mengurangi ketergantungan kepada kendaraan pribadi.

    “Maka, nanti TOD (Transit Oriented Development) yang ada akan kami kembangkan, sehingga akan memberikan banyak kemudahan bagi warga dari manapun,” ujar Pramono.

    Adapun hari ini, Pramono memimpin Apel Operasi Lintas Jaya 2025 di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat. Apel gabungan ini diadakan untuk meningkatkan tertib berlalu lintas di Jakarta.

    Apel tersebut diikuti personel dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Kodam Jaya, dan Polda Metro Jaya.

    Pramono menyatakan Operasi Lintas Jaya 2025 melibatkan 1.470 personel gabungan untuk meningkatkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran transportasi di Jakarta, khususnya selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

    Dia merinci para personel ini berasal dari instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebanyak 1.230 personel, 100 personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta 140 personel dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

    Selain itu, terdapat displai Kendaraan Dinas Operasional (KDO) sebanyak 48 Unit.

    Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Pramono, Operasi Lintas Jaya telah melakukan upaya penindakan. Adapun rinciannya, yaitu 103.966 penindakan pada 2022, kemudian 71.478 penindakan pada 2023, dan 83.403 penindakan pada 2024.

    Dia berharap, Operasi Lintas Jaya 2025 dapat berjalan optimal, memberi dampak nyata pada pengurangan kemacetan serta meningkatkan kedisiplinan dan keselamatan pengguna jalan.

    “Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, serta masyarakat luas harus terus diperkuat agar Jakarta semakin tertib, aman, dan nyaman bagi kita semua,” ujar Pramono.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Transjakarta hardirkan program hiburan untuk temani pelanggan

    Transjakarta hardirkan program hiburan untuk temani pelanggan

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghadirkan program hiburan Transjakarta Symphony sebagai sarana untuk menemani perjalanan pelanggan dan relaksasi sejenak dari hiruk pikuk kepadatan kota itu.

    “Ini merupakan platform hiburan yang menggandeng musisi dan seniman lokal terbaik sebagai pengisi acara,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Ayu menjelaskan pelanggan Transjakarta dapat menikmati performa ini di Halte Transjakarta Cakra Selaras Wahana (CSW) lantai dua setiap hari Sabtu mulai pukul 17.00 – 18.00 WIB.

    “Kami berkomitmen untuk terus melakukan inovasi layanan untuk menciptakan pengalaman perjalanan menyenangkan, salah satunya dengan hiburan itu,” ucapnya.

    Ayu juga menyampaikan harapannya platform ini dapat menghibur seluruh pelanggan, khususnya yang melakukan perjalanan melalui halte CSW.

    “Serta mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat sehingga program ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang membutuhkan ruang untuk tampil dan menghibur,” katanya.

    Sebelumnya, Sabtu (8/3) telah tampil sanggar Merah Putih yang menghibur pelanggan halte CSW.

    Ayu juga menyebutkan nantinya berbagai sanggar dan seniman juga siap menghibur pelanggan salah satu moda transportasi di Jakarta itu.

    Halte Transjakarta CSW terletak di Jalan Trunojoyo Nomor 1, Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, pada 2024, Transjakarta melayani total 371,4 juta pelanggan, dengan rata-rata lebih dari satu juta pelanggan per hari.

    Pada 2025, target jumlah pelanggan harian menjadi empat juta. Hingga 2021, armada terdiri dari bus besar sebanyak 1.853 unit, bus sedang 361 unit dan bus kecil (Mikrotrans) sebanyak 1.865 unit

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menhub Dudy Sebut Ada Skytrain di Sentul dan Serpong untuk Feeder MRT-LRT Jabodebek

    Menhub Dudy Sebut Ada Skytrain di Sentul dan Serpong untuk Feeder MRT-LRT Jabodebek

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan sedang menggodok dua proyek pengadaan skytrain atau kereta gantung untuk angkutan feeder dari Sentul dan Serpong menuju MRT Jakarta dan LRT Jakarta. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku pihaknya sedang mencoba dan mematangkan rencana pengadaan skytrain yaitu skytrain dari Sentul sebagai feeder LRT Jabodebek dan juga skytrain dari Serpong untuk MRT Jakarta. 

    “Seperti misalnya untuk penyelenggaraan angkutan umum yang menggunakan sky train. Kita ada dua yang sedang kita mau coba dan ini sedang dimatangkan oleh Dirjen Kereta Api,” kata Menhub Dudy, dikutip Minggu (9/3/2025). 

    Lebih lanjut, Dudy mengatakan jika proyek ini nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta agar tidak membebani anggaran negara (APBN). Menhub juga terbuka untuk siapa saja menjadi investor skytrain ini. 

    “Saya menekankan kepada Dirjen Kereta Api bahwa tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Jadi kita terbuka, siapa saja yang masuk dan kita sudah punya gambar-gambarnya dan mereka kemungkinan akan menyampaikan kepada kita proposalnya dan saya buka kepada siapa saja,” lanjutnya. 

    Adapun sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan utama. Lintas Cibubur melayani rute Harjamukti hingga Dukuh Atas dengan stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. Lintas Bekasi melayani rute Jati Mulya hingga Dukuh Atas dengan stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Sementara itu, Lintas Cawang menghubungkan Cawang dengan Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas menjadi hub utama yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain seperti KRL, MRT, dan TransJakarta.

    Kemudian untuk MRT Jakarta sendiri memiliki satu jalur yang beroperasi, yaitu Lintas Lebak Bulus – Bundaran HI. Jalur ini terdiri dari 13 stasiun, yang terbagi menjadi stasiun layang dan bawah tanah.  

    Stasiun layang meliputi Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M BCA. Sementara itu, stasiun bawah tanah mencakup Sisingamangaraja, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.  

    Selain itu, MRT Jakarta sedang dalam tahap pembangunan untuk fase berikutnya yang akan memperpanjang jalur hingga Kota, serta rencana pengembangan jalur timur-barat. Pengembangan jalur Timur-Barat ini juga masuk dalam PSN yang ditugaskan Presiden Prabowo kepada Kemenhub. 

    Sebelumnya, Menteri Dudy juga menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya kembali dibahas namun tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    Dudy mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi investasi swasta dengan skema pendanaan kreatif agar proyek dapat berjalan tanpa mengganggu keuangan negara.  

    “Kami membuka peluang kepada pihak swasta, tapi dengan catatan tidak membebani APBN. Creative financing sangat terbuka dalam bentuk apa pun, asal tidak membebani anggaran negara,” ujar Dudy, dikutip Kamis (6/3/2025). 

  • Bang Jago Bertato Pemalak Viral di Stasiun Tanah Abang Tak Berkutik saat Ditangkap Polisi – Halaman all

    Bang Jago Bertato Pemalak Viral di Stasiun Tanah Abang Tak Berkutik saat Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi pemalakan oleh seorang pria bertato dan membawa senjata tajam di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang viral di media sosial akhirnya berujung pada penangkapan. 

    Pelaku yang dikenal sebagai “Bang Jago” ini, yang sebelumnya terekam memalak korban dengan kekerasan, diamankan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, mengonfirmasi bahwa satu pelaku berinisial AI telah ditangkap.

    “Satu pelaku sudah kami tangkap, sementara satu orang lagi masih kami kejar,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).

    Pelaku ditangkap pada Jumat (7/3/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB di Jalan Jati Baru, Pasar Tanah Abang, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Aksi pemerasan yang melibatkan senjata tajam itu terekam oleh kamera pengawas pada Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Dalam video yang viral, seorang pria berbaju hitam dikeroyok dan dipukul oleh dua orang pelaku, salah satunya melukai korban menggunakan senjata tajam hingga korban terjatuh.

    Kejadian tersebut terjadi di tengah keramaian, dengan banyak penumpang yang sedang menuju stasiun atau naik Bus Transjakarta di Halte Jaklingko.

    Pihak berwajib kini sedang memburu satu pelaku lainnya yang masih melarikan diri.

  • Dorong Pendapatan Nontiket Transportasi Publik di Surabaya, Eri Irawan: Halte Harus Dimonetisasi

    Dorong Pendapatan Nontiket Transportasi Publik di Surabaya, Eri Irawan: Halte Harus Dimonetisasi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan mendorong pendapatan transportasi publik yang dikelola Pemkot Surabaya tak hanya mengandalkan tiket.

    Dia meminta pendapatan nontiket harus dioptimalkan.

    Eri mencermati optimalisasi pendapatan nontiket (non-fare box) ini harus dilakukan.

    “Daerah lain bisa. Surabaya jauh lebih mampu. Halte dan seluruh sarana transportasi publik harus dijual untuk hak penamaan dan branding pihak ketiga,” desak Eri, Selasa (4/3/2025).

    Politisi muda PDIP ini mencontohkan di Jakarta, band terkenal D’Masiv telah “membeli” halte Trans Jakarta di daerah Petukangan.

    Band ini mendapat hak penamaan (naming rights) menjadi halte ”Petukangan D’Masiv”.

    Penamaan halte inipun menarik perhatian publik.

    Halte lain di Jakarta yang juga ‘dijual’ adalah Halte Bundaran HI Astra, Halte Senayan Bank DKI, Halte Widya Chandra Telkomsel, Halte Cawang Sentral 1 Polypaint, dan Halte Swadarma Paragon.

    Demikian pula Stasiun MRT, seperti Stasiun Cipete Raya Kopi Tuku, Stasiun Fatmawati Indomaret, Blok M BCA, dan sebagainya.

    “Pendapatan dari naming rights itu mencapai ratusan miliar rupiah. Di luar negeri, berbagai halte hingga stasiun telah dibeli hak penamaannya oleh merek-merek dunia,” kata Eri.

    Dalam konteks Surabaya memang tidak bisa sebesar Jakarta.

    Tapi “menjual halte” adalah ikhtiar awal untuk memulai langkah penataan transportasi publik yang semakin baik.

    Salah satu syaratnya adalah alur birokrasinya harus dibuat simpel agar dunia usaha tertarik.

    “Saya mendorong dilakukan inovasi dalam pengembangan transportasi publik. Langkah memacu pendapatan nontiket ini penting sebagai penunjang operasional, mengurangi ketergantungan dukungan APBD,” tandas Eri.

    Langkah ini sebagai upaya menjaga keberlanjutan pengembangan transportasi publik di tengah tantangan fiskal yang dihadapi semua daerah di Indonesia, termasuk Surabaya.

    Skema pendapatan nontiket bisa juga penamaan terminal yang dikelola Pemkot Surabaya.

    Bahkan bisa juga hak penamaan pada jembatan penyeberangan orang (JPO).

    Skema lain adalah iklan di armada transportasi yang bisa menempel dalam bentuk konvensional maupun digital di armada Suroboyo Bus maupun Wira-Wiri.

    Kemudian skema merchant partnership melalui kolaborasi dengan dunia usaha.

    Bentuknya macam-macam, bisa pemberian diskon produk dunia usaha untuk pengguna transportasi publik, atau pemasaran bersama antara transportasi publik dan dunia usaha.

    Dengan jumlah pergerakan penumpang Suroboyo Bus yang mencapai 2 juta per tahun dan Wira-Wiri 1,42 juta per tahun, lanjut Eri, semestinya bisa menjadi ”modal” menarik minat dunia usaha untuk bekerja sama.

    Jumlah armada yang mencapai 70 unit, serta feeder 102 unit, juga bisa dimonetisasi untuk mendapatkan pendapatan nontiket.

    Demikian pula potensi hak penamaan halte, JPO, atau terminal yang dikelola Pemkot Surabaya, perlu dibuatkan kajian pola pergerakan orangnya untuk menarik minat sponsor.

    Total ada 73 halte dan 838 bus stop di Kota Pahlawan.

    ”Misalnya, halte ini melayani puluhan ribu pengguna per tahun. JPO berapa orang, terminal berapa orang, Suroboyo Bus rute tertentu sekian orang, dan seterusnya. Bisa dimonetisasi untuk pendapatan nontiket. Salah satu penggunaannya nanti bisa untuk pemeliharaan armada,” jelas mantan pengurus HIPMI Jatim tersebut.

    Kalau Jakarta ada D’Masiv, Surabaya bisa menjajaki kerja sama dengan Bernadya, penyanyi muda dan penulis lagu asal Surabaya.

    Skemanya, Bernadya bisa menjadi duta transportasi publik Surabaya.

    Menurut Eri, pendapatan nontiket tidak semata-mata soal uang atau monetisasi saja.

    Tapi upaya menyempurnakan ekosistem transportasi publik.

    Utamanya mengkolaborasikan semua stakeholder untuk membangun dan mengampanyekan transportasi publik di Surabaya.

  • Jelang Akhir Pekan Jumat 7 Maret 2025, Simak 26 Titik Ganjil Genap Jakarta – Page 3

    Jelang Akhir Pekan Jumat 7 Maret 2025, Simak 26 Titik Ganjil Genap Jakarta – Page 3

    Bagi pengguna kendaraan roda empat atau lebih di Jakarta yang harus menyesuaikan perjalanan dengan aturan ganjil genap, berikut beberapa tips agar tetap nyaman dan efisien di jalan:

    1. Cek Nomor Pelat Kendaraan Sebelum Berangkat:

    – Pastikan kendaraan Anda boleh melintas sesuai tanggal yang berlaku. Kendaraan dengan angka terakhir pelat ganjil hanya boleh beroperasi di tanggal ganjil, sementara yang berakhiran genap berlaku di tanggal genap.

    2. Gunakan Jalan Alternatif:

    – Jika perlu menggunakan kendaraan pribadi, rencanakan rute yang menghindari kawasan ganjil genap. Aplikasi navigasi dapat membantu menemukan jalan yang tidak terkena aturan tersebut.

    3. Manfaatkan Transportasi Publik:

    – Jika rute perjalanan Anda memungkinkan, beralihlah ke moda transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau KRL yang bisa menjadi pilihan lebih efisien dan ekonomis.

    4. Sesuaikan Waktu Keberangkatan:

    – Usahakan bepergian di luar jam penerapan ganjil genap, yaitu sebelum pukul 06.00 WIB atau setelah pukul 21.00 WIB, agar terhindar dari pembatasan.

    5. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima:

    – Lakukan pengecekan rutin terhadap mesin, rem, ban, dan bahan bakar sebelum perjalanan agar perjalanan tetap aman dan lancar.

    6. Patuhi Rambu dan Aturan Lalu Lintas:

    – Selain aturan ganjil genap, pastikan Anda mengikuti peraturan lain seperti batas kecepatan, penggunaan lampu sein, dan marka jalan untuk keselamatan bersama.

    7. Siapkan Dokumen Kendaraan yang Lengkap:

    – Selalu bawa dokumen penting seperti SIM dan STNK untuk menghindari kendala saat ada pemeriksaan lalu lintas.

    8. Gunakan Teknologi untuk Memantau Situasi Jalan:

    – Aplikasi navigasi dan informasi lalu lintas real-time dapat membantu Anda mengetahui kondisi jalan dan menyesuaikan perjalanan agar lebih efektif.

    Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa tetap berkendara dengan nyaman meskipun aturan ganjil genap berlaku. Tetap patuhi regulasi dan prioritaskan keselamatan dalam setiap perjalanan!