BUMN: PTPN III

  • Stok Bapok Murah di Kantor Pos Sering Habis

    Stok Bapok Murah di Kantor Pos Sering Habis

    Jakarta

    Sebanyak 1.050 Kantor Pos se-Indonesia terlibat dalam operasi pasar pangan murah dengan menjual barang kebutuhan pokok (bapok) di bawah harga eceran tertinggi (HET). Langkah ini merupakan bagian dari penugasan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan stok pangan selama Ramadan.

    Meski begitu, ternyata stok produk pangan murah yang dijual di kantor-kantor Pos tidak selalu tersedia, misalkan seperti yang terjadi di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta Timur.

    Dari 8 komoditas bapok murah yang dijual di kantor-kantor Pos se-Indonesia, di lokasi operasi pasar pangan murah ini hanya tersedia 3 jenis bahan pokok yakni beras, gula, dan minyak. Sedangkan untuk produk seperti daging sapi, kerbau atau ayam tidak tersedia lantaran Kantor Pos ini tidak memiliki lemari pendingin.

    “Kalau di sini kita hanya gula sama beras sama minyak. Sementara beras habis, belum dikirim lagi stoknya,” kata Kepala Kantor Pos Jatinegara, Edi, saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (11/3/2025).

    Ia mengatakan untuk alur distribusi stok bapok murah, Kantor Pos Jatinegara negara menerima pasokan dari Kantor Cabang Utama (KCU) Jakarta Timur yang terletak di Jalan Pemuda, Kecamatan Pulo Gadung.

    Disebutkan KCU Pos di Jalan Pemuda inilah yang secara langsung menerima stok bapok murah dari Bulog dan ID Food serta PT Perkebunan Nusantara III. Kemudian menyalurkan stok pangan ini ke cabang-cabang lainnya.

    Dalam hal ini Edi belum bisa memastikan kapan Kantor Pos Jatinegara memiliki ketersediaan stok beras murah lagi. Sebab pihaknya sudah melakukan permintaan penambahan stok, namun ketersediaan bapok di KCU Pemuda juga sudah tipis.

    “Beras kemarin saya distok 120 kantong sudah habis setelah beberapa hari. Minta lagi ke (KCU) Pemuda tapi di sana juga tinggal tipis, jadi belum dikirim lagi. Sementara beras kosong, adanya gula sama minyak, minyak juga tinggal dikit,” paparnya lagi.

    Sebagai informasi, dalam pemberitaan Antara dijelaskan hingga saat ini setidaknya 1.050 gerai milik PT Pos Indonesia sudah ikut melaksanakan operasi pasar pangan murah untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.

    “Di seluruh Indonesia, Kantor Pos total cabangnya ada 4.800, dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 titik gerai untuk operasi pasar,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok di Kantor Pos Johar, Semarang, Senin (10/2) kemarin seperti dikutip dari Antara.

    Ia mengatakan program ini dimaksudkan untuk mendistorsi pasar supaya harga kebutuhan pokok bisa sesuai dengan HET saat Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Sebab hingga saat ini masih banyak pedagang di sejumlah pasar atau toko yang menjual komoditas beras, gula dan minyak goreng masih melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Maka yang kami lakukan adalah akuisisi atau mendayagunakan 4.800 cabang Kantor Pos di seluruh Indonesia menjadi gerai sembako, dengan harga yang terjangkau dengan harga di bawah HET,” katanya.

    (fdl/fdl)

  • Kantor Pos Kini Jualan Beras Hingga Minyak Murah, Banyak yang Beli?

    Kantor Pos Kini Jualan Beras Hingga Minyak Murah, Banyak yang Beli?

    Jakarta

    Pemerintah menggelar operasi pasar pangan murah di sejumlah Kantor Pos se-Indonesia sebagai langkah stabilisasi harga dan stok pangan selama Ramadan. Lantas bagaimana kondisi operasi pasar murah ini, apakah ramai pembeli?

    Berdasarkan pantauan detikcom, Selasa (11/3/2025), operasi pasar murah ini salah satunya diselenggarakan di Kantor Pos Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Di depan Kantor Pos terpasang spanduk bertuliskan ‘Operasi Pasar Pangan Murah’.

    Namun saat memasuki Kantor Pos, lokasi operasi pasar ini sepi pembeli. Selain itu di lokasi ini juga tidak terlihat ada produk-produk pangan atau barang kebutuhan pokok (bapok) murah yang dipajang.

    Kepala Kantor Pos Jatinegara, Edi, mengatakan di lokasi ini memang tidak ada rak-rak khusus tempat memajang produk-produk pangan murah. Sebab di lokasi ini hanya tersedia bahan pokok berupa beras, gula, dan minyak. Sedangkan produk daging tidak tersedia lantaran Kantor Pos ini tidak memiliki lemari pendingin.

    “Yang lebih lengkap ada di KCU Pemuda. Berbeda kalau di sini karena tidak ada penyimpanan dagingnya, jadi tidak bisa dikirim dagingnya. Kalau disini kita hanya gula sama beras sama minyak,” kata Edi saat ditemui detikcom di lokasi.

    Meski begitu ia mengatakan program operasi pasar di Kantor Pos Jatinegara ini sangat diminati masyarakat setempat. Bahkan sejumlah stok pangan seperti beras 5 kg sudah habis terjual dalam waktu beberapa hari saja.

    “Alhamdulillah ada setiap hari transaksi, kan sampai Lebaran, sampai tanggal 29 Maret. Ada sih transaksi tiap hari. Kalau lengkap sih banyak yang cari,” terangnya.

    Bergeser menuju Kantor Pos Jalan Pemuda, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur, detikcom juga menemui titik lokasi operasi pasar pangan murah. Ini merupakan titik lokasi operasi pasar Kantor Pos pusat di Jakarta Timur.

    Disebutkan Kantor Pos inilah yang secara langsung menerima stok pangan dari Bulog dan ID Food serta penyalur lainnya. Lalu dari lokasi ini jugalah seluruh stok pangan kantor-kantor Pos se-Jakarta Timur dikirimkan.

    Saat tiba dilokasi sekitar pukul 11.07 WIB, terlihat di kawasan ini terdapat cukup banyak masyarakat yang sedang mengantre untuk membeli produk pangan murah yang tersedia di lokasi. Berbeda dengan Kantor Pos sebelumnya, di lokasi ini terdapat konter khusus tempat masyarakat membeli pangan murah. Serta di konter ini jugalah terlihat ada sejumlah produk pangan seperti minyak, gula, dan beras terpajang.

    Untuk diketahui, dalam catatan detikcom operasi pasar ini digelar sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025 mendatang. Dalam hal ini PT Pos Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan dari pemerintah sebagai penyedia tempat, serta ID Food, Perum Bulog, dan PT Perkebunan Nusantara III sebagai pemasok bahan pangan.

    Dalam operasi pasar di Kantor Pos tersebut, setidaknya ada 8 komoditas yang dijual dengan harga di bawah HET. Misalnya, beras premium Rp 72.000/5kilogram (kg), lebih murah dari harga HET Rp 79.000/5kg. Kemudian beras SPHP Rp 60.000/5kg, lebih murah dari harga HET Rp 62.200/5kg.

    Ada juga Gula Pasir yang dijual seharga Rp 15.000 per kg (HET Rp 17.500/kg), MinyaKita Rp 14.700/liter (HET Rp 15.700/liter), Daging Kerbau Rp 75.000/kg (HET Rp 80.000/kg), Daging Ayam Rp 34.000/kg (Harga Acuan Penjualan/HAP Rp 40.000/kg), Telur Ayam Rp 27.000/kg, dan bawang Bawang Putih Rp 32.000/kg (HAP Rp 38.000/kg).

    Lihat juga video: Aura Baru Kantor Pos Pasar Baru

    (fdl/fdl)

  • ID FOOD pastikan impor gula untuk cadangan pemerintah

    ID FOOD pastikan impor gula untuk cadangan pemerintah

    Pemerintah tetap harus memiliki cadangan gula untuk mengantisipasi hal-hal di luar prediksi

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD Sis Apik Wijayanto memastikan keputusan pemerintah untuk tetap melakukan impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar adalah untuk cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Importasi ini adalah untuk cadangan pangan pemerintah, bukan untuk kebutuhan sekarang,” ujar Sis Apik dalam jumpa pers Kesiapan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

    Sis Apik menyampaikan pada Mei dan Juni 2025 sudah memasuki masa giling, sehingga kebutuhan gula konsumsi dalam negeri dipastikan sangat tercukupi.

    Namun demikian, pemerintah tetap harus memiliki cadangan gula untuk mengantisipasi hal-hal di luar prediksi.

    Lebih lanjut, Sis Apik mengatakan, saat ini pemerintah masih melakukan negosiasi dengan beberapa negara produsen gula.

    “Sebetulnya sudah cukup, tapi kan menjaga timing, jaga-jaga lah gitu,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan stok gula konsumsi pemerintah bisa untuk 3-4 bulan ke depan.

    Menurut Ghani, pemerintah tetap perlu menyediakan pencadangan. Namun demikian, Ia memastikan bahwa importasi gula tersebut tidak akan didistribusikan ke pasar.

    “Jadi gula yang diimpor oleh teman-teman dari RNI itu nanti tidak didistribusikan ke pasar, tapi didistribusikan untuk cadangan pangan pemerintah, untuk jaga-jaga,” ujar Ghani.

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan Indonesia tetap mengimpor gula sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menteri yang akrab disapa Zulhas itu menyatakan Indonesia sudah memutuskan untuk melarang impor sejumlah komoditas, seperti beras, jagung dan garam.

    Gula sebelumnya turut menjadi komoditas yang dilarang untuk impor, namun, menurut Zulhas, ada perubahan kebijakan.

    “Gula sudah boleh (impor). Perintah Presiden, jadi saya tidak berani,” katanya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Puasa dan Lebaran 2025, SGN Gelar Pasar Murah Jual 43 Ribu Ton Gula di Bawah HET – Halaman all

    Jelang Puasa dan Lebaran 2025, SGN Gelar Pasar Murah Jual 43 Ribu Ton Gula di Bawah HET – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaan yang bergerak di komoditas gula mendukung program pemerintah menjaga keterjangkauan harga pangan menjelang hari besar dan keagamaan dengan menggelar pasar murah produk perkebunan.

    “PTPN melalui SGN mendukung pemerintah menjaga harga pangan dengan menggelar pasar murah gula dan minyak goreng dibawah harga HET, sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat,” ungkap Direktur Utama SGN, Mahmudi, seusai meninjau pasar murah SGN di jalan jembatan merah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/2/2025).

    Pihaknya menyediakan lebih dari 43 ribu ton gula konsumsi untuk kegiatan operasi pasar yang digelar di 4.500 gerai PT POS Indonesia.

    Selain itu juga dilakukan pasar murah di beberapa wilayah pabrik gula yang dikelola SGN.

    Gula dijual dengan harga Rp15ribu per kilogram dan minyak goreng dengan harga Rp14.700 per liternya.

    “PTPN berpartisipasi dalam Operasi Pasar di gerai PT Pos Indonesia, Selain itu ada pasar murah yang digelar di beberapa wilayah Pabrik Gula SGN. Total lebih dari 43 ribu ton gula telah kami siapkan dan distribusikan ke beberapa titik yang telah ditentukan,” lanjutnya.

    Sebelumnya peluncuran program operasi pasar pangan murah dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Kepala Badan Pengan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan sejumlah pejabat lainnya Senin (25/02) kemarin di Kantor Pos Flora Jakarta.

    Dalam kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman mengingatkan kepada para pengusaha di seluruh Indonesia, agar tidak menjual komoditas pangan di atas harga eceran tertinggi (HET).

    Apabila hal itu ditemukan, maka segera ditindak Satuan Tugas (Satgas) Pangan berupa sanksi administrasi hingga penyegelan usaha.

    “Ini atas perintah Bapak Presiden. Saudaraku, sahabatku, ini pesan penting,” lanjut Amran menegaskan.

  • Indonesia Masih jadi Raja CPO Dunia – Page 3

    Indonesia Masih jadi Raja CPO Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, serta ekspor ke pasar global.

    Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) bulan Oktober 2024 mencapai 4.843 ribu ton, lebih tinggi 9,69% dibandingkan produksi bulan September sebesar 4.415 ribu ton.

    Secara YoY sampai dengan bulan Oktober, produksi CPO dan PKO tahun 2024 adalah 43.780 ribu ton atau 4,56% lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar 45.776 ribu ton. Total konsumsi dalam negeri naik menjadi 2.083 ribu ton dari 1.989 ribu ton pada bulan September 2024.

    Total ekspor juga naik kembali dari 2.260 ribu ton pada September menjadi 2.888 ribu ton pada bulan Oktober 2024 atau naik sebesar 27,79%. Kenaikan yang besar terjadi pada produk olahan CPO dari 1.573 ribu ton pada bulan September menjadi 2.071 ribu ton pada bulan Oktober (+31,66%), diikuti CPO yang naik dari 128 ribu ton pada September 345 ribu ton pada bulan Oktober (+169,53%), sedangkan ekspor oleokimia turun dari 408 ribu ton pada bulan September menjadi 354 ribu ton pada bulan Oktober (-13,23%).

    Menurut negara tujuannya, kenaikan ekspor di bulan Oktober terjadi untuk tujuan India, EU, Afrika, Pakistan, Timur Tengah, Bangladesh dan Malaysia, sedangkan untuk tujuan China dan USA turun.

    Ekspor untuk tujuan India naik dari 242 ribu ton di September menjadi 719 ribu ton di bulan Oktober, sedangkan untuk tujuan EU naik dari 230 ribu ton menjadi 294 ribu ton, Pakistan dari 174 ribu ton menjadi 237 ribu ton, Timur Tengah dari 112 ribu ton menjadi 171 ribu ton, Bangladesh dari 35 ribu ton menjadi 111 ribu ton dan Malaysia dari 73 ribu ton menjadi 91 ribu ton.

    Dalam upaya memperkuat sektor ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), dan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menyelenggarakan Seminar Nasional “Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045” di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta.

    Seminar ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan industri kelapa sawit, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, serta lembaga riset. Salah satu yang dibahas dalam agenda ini adalah strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan industri ini dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    Perwakilan Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Puspita Suryaningtyas, menginformasikan bahwa pada akhir 2024, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 sebagai dasar kebijakan menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Sejalan dengan itu, hilirisasi menjadi salah satu program yang terus didorong. Sebagai komoditas strategis dalam RPJPN, industri sawit akan didorong hilirisasinya melalui empat aspek utama, yakni penguatan ekosistem industrialisasi, peningkatan kapasitas produksi untuk kebutuhan dalam negeri, penguatan daya saing industri menuju ekspansi global, serta pencapaian target ekspor.

    “Hilirisasi sawit diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, mengingat posisi Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit mentah (CPO),” lanjut Perwakilan Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Puspita Suryaningtyas dikutip Selasa (25/2/20205).

     

  • Kelola Limbah Sawit Jadi Biogas dan Bioetanol Berbasis Tebu, Bos BUMN Diganjar Best CEO 2024 – Halaman all

    Kelola Limbah Sawit Jadi Biogas dan Bioetanol Berbasis Tebu, Bos BUMN Diganjar Best CEO 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, meraih penghargaan Indonesia Best CEO Awards 2024 di ajang Indonesia Best CEO & Best CFO 2024 yang berlangsung di Jakarta, baru-baru ini.

    Dia dinilai berhasil menerapkan strategi dan eksekusi bisnis yang efektif dalam menghadapi tantangan industri di tengah disrupsi teknologi.

    Mohammad Abdul Ghani mengatakan, keberlanjutan di PTPN III bukan hanya wacana. “Tetapi sudah menjadi bagian dari model bisnis perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan,” ujarnya dikutip Selasa, 25 Februari 2025.

    Abdul Ghani dinilai berhasil menjalankan strategi transformasi bisnis untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun tata kelola perusahaan.

    Sejumlah upaya strategis yang telah dijalankan perusahaan untuk mendukung prinsip keberlanjutan diantaranya dalam pengelolaan limbah sawit dan optimalisasi energi terbarukan di lingkungan perkebunan yang dikelola.

    Perusahaan memanfaatkan biogas dari limbah pabrik kelapa sawit (PKS) sebagai sumber energi alternatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

    Perusahaan juga aktif dalam program reforestasi dan agroforestry untuk mengembalikan fungsi ekologi di lahan yang tidak produktif. 

    Dari sisi efisiensi dan inovasi, PTPN Group mengadopsi teknologi digital dan Internet of Things (IoT) dalam sistem manajemen perkebunan. 

    Implementasi sistem smart plantation yang telah diterapkan mampu meningkatkan produktivitas sawit dan tebu.

    Mendukung strategi dekarbonisasi, perusahaan juga mengembangkan bioetanol berbasis tebu sebagai sumber energi baru terbarukan.

    PTPN Group juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui skema kemitraan yang lebih adil dan berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat ekosistem industri perkebunan nasional agar lebih berdaya saing. 

    Dia menegaskan, di tengah tantangan industri yang semakin kompleks, PTPN Group akan terus menjalankan visi transformasi berbasis keberlanjutan. 

    Dia tyakin, keberlanjutan adalah kunci untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan. 

    “Kami berkomitmen melakukan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong PTPN sebagai perusahaan perkebunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Laporan Reporter: Sri Sayekti | Sumber: 

  • PTPN-China Bangun Industri Sarung Tangan dan Peralatan Medis Rp 5 Triliun di KEK Sei Mangkei – Page 3

    PTPN-China Bangun Industri Sarung Tangan dan Peralatan Medis Rp 5 Triliun di KEK Sei Mangkei – Page 3

    Sebelumnya, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, melakukan kunjungan kerja ke China untuk membahas potensi kerja sama strategis dengan Basic International Investment Pte Ltd. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 9 Januari 2025 tersebut fokus pada rencana investasi bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.

    Dalam kunjungan itu, Abdul Ghani disambut hangat oleh CEO sekaligus pemilik Basic International Investment Pte Ltd., Mr. Liu. Diskusi berlangsung dalam suasana cair dan produktif, mengingat kedua pihak memiliki kesamaan visi mengenai bisnis yang tidak hanya mengedepankan keuntungan, tetapi juga manfaat sosial yang luas.

    Mr. Liu menyampaikan apresiasinya kepada PTPN atas dukungan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan administrasi bisnis Basic International Investment Pte Ltd. di Indonesia. Ia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi melalui investasi signifikan yang diproyeksikan mampu menyerap hingga 7.000 tenaga kerja lokal.

    Menurut Mr. Liu, Indonesia, khususnya KEK Sei Mangkei, merupakan lokasi strategis untuk investasi di tengah ketidakpastian politik global.

    Pihaknya berencana menambah satu pabrik sarung tangan berbahan dasar karet alami serta mendirikan lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) karet bekerja sama dengan lembaga penelitian dalam negeri seperti Riset Perkebunan Nusantara (RPN). “Tujuannya adalah meningkatkan kualitas, efisiensi, dan inovasi produk berbasis karet,” ujar Mr. Liu.

    Abdul Ghani menyambut positif rencana Basic International Investment Pte Ltd. yang akan menambah investasinya di Indonesia. Menurutnya, inisiatif ini memberikan potensi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas karet yang sebelumnya mengalami tekanan harga.

    “Rencana konversi lahan karet menjadi sawit atau tebu akan dikaji kembali sesuai kebutuhan bahan baku karet alami Basic International Investment Pte Ltd.,” jelasnya.

     

  • Gandeng Investor China, PTPN III Kembangkan Industri Sarung Tangan dan Peralatan Medis – Halaman all

    Gandeng Investor China, PTPN III Kembangkan Industri Sarung Tangan dan Peralatan Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Kawasan Industri Nusantara (PT KINRA), menandatangani perjanjian investasi Industri Sarung Tangan dan Peralatan Medis Asal China di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. 

    Investasi senilai 297 juta dolar AS atau setara Rp 4 triliun-Rp 5 triliun itu akan difokuskan pada pengembangan industri peralatan medis dan produksi sarung tangan. 

    Penandatanganan perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Direktur Utama PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, ke China pada Januari 2025. 

    Kerja sama ini bertujuan mempercepat pengembangan industri kesehatan di Indonesia, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri di sektor peralatan medis dan perlengkapan kesehatan. 

    “Investasi ini merupakan langkah strategis PTPN Group dalam mendukung kebijakan pemerintah memperkuat sektor industri domestik, terutama di bidang kesehatan yang memiliki prospek jangka panjang. Dengan adanya fasilitas di KEK Sei Mangkei, kami optimis dapat menghadirkan produk-produk medis berkualitas tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar global,” ujarnya. 

    Ia menambahkan, KEK Sei Mangkei memiliki potensi besar sebagai pusat industri dengan fasilitas yang mendukung kegiatan manufaktur berskala besar.

     “Kami yakin kerja sama ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global dan mempercepat pertumbuhan industri kesehatan nasional,” ujar Ghani. 

    KEK Sei Mangkei merupakan salah satu kawasan industri strategis yang menawarkan berbagai insentif dan fasilitas guna mendukung investasi. Pengembangan industri peralatan medis dan sarung tangan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di kawasan tersebut serta memperkuat ekosistem industri kesehatan di Indonesia. 

    Direktur PT Kawasan Industri Nusantara (PT KINRA), V.T. Moses Situmorang, menyambut baik investasi ini. Menurutnya, kerja sama tersebut tidak hanya akan meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan sektor kesehatan. “Dengan adanya investasi ini, kami berharap lebih banyak lapangan pekerjaan tercipta dan pengembangan teknologi medis yang sangat dibutuhkan dunia semakin pesat,” katanya. 

    PTPN III (Persero) berkomitmen untuk terus peningkatan daya saing Indonesia di pasar internasional melalui investasi ini. Langkah tersebut sejalan dengan visi pemerintah menjadikan KEK Sei Mangkei sebagai pusat pertumbuhan industri berorientasi ekspor dan berbasis teknologi tinggi. 

  • Swasembada Gula Konsumsi, PTPN Group Akan Aktifkan Kembali Pabrik Gula yang Lama Tak Beroperasi – Halaman all

    Swasembada Gula Konsumsi, PTPN Group Akan Aktifkan Kembali Pabrik Gula yang Lama Tak Beroperasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusatara (SGN), akan mengaktifkan kembali sejumlah pabrik gula (PG) yang telah lama tidak beroperasi (dorman).

    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi gula nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi.

    Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa pada musim giling tahun 2025, pabrik gula pertama yang akan diaktifkan kembali adalah PG Bone di Sulawesi.

    Saat ini, berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan sumber daya manusia sesuai kebutuhan operasional, kesiapan fasilitas pabrik (off farm), hingga koordinasi dengan PG Camming terkait distribusi bahan baku tebu yang akan digiling di PG Bone. 

    “Untuk tahun 2026 direncanakan PG lainnya akan diaktifkan kembali, yaitu PG Sei Semayang. Pelaksanaannya akan terus dimonitor dan dievaluasi,” ujar Ghani di Jakarta, Senin (17/2/2025). 

    PT SGN sebagai entitas khusus yang dibentuk PTPN untuk mengelola industri gula di Indonesia, akan menangani proses reaktivasi pabrik, daftar pabrik gula yang akan di-reaktivasi, hingga kapasitas olah tebu.

    Ghani menambahkan bahwa reaktivasi pabrik gula ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas, seperti menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta mendukung perkembangan sektor agribisnis lokal.

    “Pabrik gula yang diaktifkan kembali akan dilengkapi dengan modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif. Kami juga akan mengoptimalkan rantai pasok dari hulu ke hilir guna meningkatkan daya saing industri gula nasional,” jelasnya.

    PTPN Group berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan produksi gula dengan manajemen yang lebih profesional serta meningkatkan efisiensi operasional guna mendukung stabilitas harga gula di pasar domestik.

    “Kami dan PT SGN telah menyusun roadmap reaktivasi pabrik gula secara bertahap, yang akan melibatkan investasi serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini,” tutup Ghani.

    Sementara itu Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara menambahkan upaya pihaknya mewujudkan nawacita pemerintahan melalui swasembada gula nasional dengan mengaktifkan kembali beberapa pabrik gula yang dalam status standby untuk mengejar target produksi sesuai roadmap.

    ”Selain PG Bone dan PG Sei Semayang, selanjutnya kami rencanakan PG Tasikmadu di tahun 2027 serta PG Pangka pada tahun 2028 nanti”, ungkap Mahmudi.

    Mahmudi menambahkan selain membuka kembali PG yang dormain, program intensifikasi dan perluasan lahan tebu juga akan menjadi fokus SGN.

    Diantaranya melalui program penguatan tebu rakyat, pihaknya telah menyiapkan 2.150 satgas pendamping penguatan tebu rakyat, program perbaikan ratoon tebu rakyat dengan tujuan peningkatan produktivitas tanaman tebu petani serta penyediaan benih unggul untuk mendukung program program ratoon, penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi, akses pendanaan dan penguatan kemitraan dengan pabrik gula, peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir proporsional masingmasing sebesar 30 persen: 40%: 30% serta digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat dengan meluncurkan aplikasi ETERA berbasis android sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi bagi para stakeholder dalam proses operasional.

    ”Kami juga menggandeng kementerian terkait untuk membuka akses pendanaan bagi petani tebu yang sebelumnya terkendala plafon, kini dapat mengakses KUR Khusus kluster petani tebu yang tidak lagi dibatasi plafon, dan hal ini sangat membantu sekali bagi pemenuhan kebutuhan modal kerja petani tebu”, jelas Mahmudi.

  • Pertamina NRE Dorong Kolaborasi Strategis Wujudkan Transisi Energi dalam Bali Ocean Days 2025

    Pertamina NRE Dorong Kolaborasi Strategis Wujudkan Transisi Energi dalam Bali Ocean Days 2025

    Jakarta: Dengan kondisi alam serta geografisnya, Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi Bali adalah pengelolaan sampah. 
     
    Potensi ini dilirik oleh Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) yang aktif mencari peluang untuk pengembangan energi terbarukan, sebagaimana disampaikan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, dalam acara Bali Ocean Day pada Jumat (7/2).
     
    Bali Ocean Days 2025 yang digelar di Intercontinental Bali menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan untuk membahas upaya pelestarian lingkungan laut dan transisi energi hijau. Acara ini menghadirkan pakar, praktisi, serta pemimpin industri yang berbagi gagasan dan pengalaman dalam mencari solusi inovatif guna menjaga ekosistem laut serta mempercepat penggunaan energi berkelanjutan.

    John menyampaikan bahwa keterlibatan Pertamina dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif global terhadap transisi energi dan pelestarian lingkungan.
     
    “Kami melihat Bali memiliki Energi Baru Terbarukan potensi energi hijau yang besar, seperti tenaga surya dan energi dari limbah. Melalui sinergi dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, kami percaya bahwa potensi ini apabila dikembangkan dan dikelola dengan baik akan mendukung transisi energi sekaligus inisiatif Bali untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan,” ujarnya.
     
    Bali merupakan destinasi wisata internasional. Keberlanjutan lingkungan, khususnya kebersihan pantai dan ekosistem laut, menjadi faktor krusial dalam menjaga daya tarik dan keseimbangan alam Bali. 
     

    (Bali Ocean Days 2025 yang digelar di Intercontinental Bali menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan untuk membahas upaya pelestarian lingkungan laut dan transisi energi hijau. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Di sisi lain ramainya wisatawan yang berkunjung berpotensi memunculkan permasalahan sampah. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang baik menjadi kebutuhan mendesak, terlebih Bali memiliki visi untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Pendekatan pengembangan energi berbasis limbah (waste to energy) merupakan salah satu solusi potensial untuk mengatasi permasalahan tersebut.
     
    Solusi energi berbasis limbah menjadi salah satu opsi yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan sekaligus menghasilkan energi yang bermanfaat. Pertamina NRE sudah dan akan terus berkomitmen untuk melakukan kajian-kajian strategis mengenai potensi pengembangan teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan secara optimal di wilayah Bali dan lokasi pariwisata lainnya.
     
    Baca juga: Bangun Pabrik Bioetanol Jadi Langkah Penting PNRE
     
    Dalam pengembangan energi berbasis limbah, Pertamina NRE berpengalaman mengembangkan proyek pembangkit tistrik tenaga biogas (PLTBg) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berkolaborasi bersama PTPN III. PLTBg Sei Mangkei memiliki kapasitas 2,4 MW dan mampu menghasilkan listrik sekitar 13,2 GWh per tahun. 
     
    Selain itu, PLTBg ini mampu mengolah sekitar 240 ribu m³ limbah cair kelapa sawit per tahun, yang berkontribusi terhadap penurunan emisi sebesar 76.207 ton CO2eq per tahun.
     
    Proyek ini telah membuktikan bahwa limbah dapat diolah menjadi energi yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat sekitar. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi pengembangan proyek serupa di Bali, sejalan dengan upaya menciptakan solusi energi yang berkelanjutan.
     
    Selaras dengan Asta Cita pemerintah, melalui strategi pertumbuhan ganda yang dicanangkannya, Pertamina mendukung swasembada energi sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060. 
     
    Portofolio bisnis rendah karbon yang dimiliki maupun yang tengah dikembangkan antara lain pembangkit listrik energi terbarukan, hidrogen rendah karbon, bisnis karbon, solusi berbasis alam, serta bioetanol untuk bahan bakar nabati.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)