BUMN: PT Telekomunikasi Selular

  • Telkomsel Terapkan AI dalam Sistem Anti-Scam, Dukung Kebijakan Komdigi

    Telkomsel Terapkan AI dalam Sistem Anti-Scam, Dukung Kebijakan Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah menerapkan teknologi keamanan berbasis kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) guna menekan aktivitas penipuan digital, termasuk spoofing dan phishing. 

    Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang mendorong operator memperkuat perlindungan pelanggan.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan Komdigi yang mendorong penguatan sistem anti-scam berbasis teknologi, termasuk pemanfaatan AI. 

    “Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Telkomsel untuk meningkatkan perlindungan pelanggan dan menjaga ekosistem digital,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Kamis (20/11/2025). 

    Fahmi mengatakan selama ini Telkomsel telah menerapkan berbagai langkah penguatan keamanan jaringan dan layanan, seperti penggunaan sistem deteksi anomali berbasis AI, pemblokiran trafik yang berindikasi spoofing atau phishing, serta pemantauan pola panggilan dan SMS mencurigakan. 

    Untuk memperkuat aspek responsif, Fahmi bolam, Telkomsel juga menyediakan kanal pelaporan melalui Call Center 188, fitur Bantuan di aplikasi MyTelkomsel, email layanan pelanggan (cs@telkomsel.com), akun media sosial resmi Telkomsel, kanal pelayanan di GraPARI, serta menggunakan nomor SMS pengaduan khusus melalui sms ke 1166 dengan format: penipuan #nomor#isi sms penipuan. 

    “Sehingga pelanggan dapat dengan mudah menyampaikan laporan indikasi penipuan atau aktivitas digital mencurigakan untuk ditindaklanjuti,” katanya. 

    Selain itu, lanjut Fahmi, Telkomsel terus berkolaborasi dengan Komdigi dan pemangku kepentingan lain dalam program pencegahan dan pemblokiran konten ilegal, peningkatan literasi digital, serta pemantauan jaringan untuk mengantisipasi potensi penyalahgunaan perangkat ilegal seperti Base Transceiver Station (BTS) palsu. Termasuk kampanye edukasi publik soal judi online dan kejahatan siber.

    “Telkomsel mengintegrasikan pesan kampanye ini dengan program literasi digital seperti Internet BAIK dan inisiatif Telkomsel Jaga Data, untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap risiko kejahatan siber,” ungkap Fahmi.

    Kendati demikian, Fahmi mengakui bukan tanpa tantangan untuk memperkuat perlindungan pelanggan dari penipuan. Dia mengatakan tantangan utama adalah cepatnya evolusi modus penipuan. 

    Menurutnya pola spoofing, masking, phishing, hingga pemanfaatan perangkat ilegal seperti Fake BTS terus berubah sehingga sistem AI harus dapat diperbarui secara adaptif dan berkelanjutan untuk tetap efektif. Selain itu, penanganan harus lintas ekosistem.

    Pasalnya, aktivitas penipuan digital kini melibatkan banyak platform telekomunikasi, aplikasi pesan, hingga layanan finansial yang membuat integrasi data dan koordinasi lintas sektor menjadi kebutuhan penting agar deteksi dan penanganan bisa dilakukan secara komprehensif.

    Dengan pendekatan kolaboratif, Telkomsel menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah.

    “Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan, Telkomsel siap mendukung implementasi kebijakan anti-scam pemerintah demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan,” ungkapnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Komdigi menegaskan maraknya penipuan digital menuntut penguatan teknologi anti-scam di industri telekomunikasi. Modus pelaku disebut berkembang dari spoofing dan masking hingga manipulasi nomor melalui celah teknis di jaringan.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan penipuan kini tidak hanya terjadi via panggilan, tetapi lintas kanal komunikasi.

    “Saat ini, isu yang paling sering muncul adalah mengenai scam call atau panggilan penipuan. Penipuan ini terjadi melalui telepon, SMS, messenger service, surat elektronik, dan berbagai saluran lain. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat mencegah hal ini?” kata Edwin dalam acara Ngopi Bareng di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

  • Belanja Pulsa Warga Pedesaan dan Perkotaan Menurun dalam 10 Tahun Terakhir

    Belanja Pulsa Warga Pedesaan dan Perkotaan Menurun dalam 10 Tahun Terakhir

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Indonesia untuk pulsa handphone menunjukkan tren menurun selama 10 tahun terakhir. Puncak belanja pulsa terjadi pada 2026.

    Dilansir dari DataIndonesia, Kamis (20/11/2025) rata-rata, pengeluaran pulsa handphone penduduk Indonesia sepanjang periode 2016-2025 tercatat sebesar Rp16.233 per kapita per bulan untuk wilayah perkotaan dan pedesaan.

    Secara rinci, rata-rata pengeluaran pulsa di wilayah perkotaan lebih besar dibandingkan dengan wilayah pedesaan, mencapai Rp19.706 per bulan, sedangkan di wilayah pedesaan sebesar Rp11.915 per bulan. Hal ini menandakan masyarakat di perkotaan lebih gencar dalam berbelanja pulsa.

    Pada 2025, rata-rata pengeluaran pulsa di wilayah perkotaan dan pedesaan tercatat sebesar Rp15.285 per kapita per bulan. Angkanya menurun 2,25% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 2024 yang mencapai Rp15.637.

    Di wilayah perkotaan saja, pengeluaran pulsa tercatat sebesar Rp17.949 per bulan. Angkanya menurun 2,41% dari Rp18.393 pada 2024. Sementara itu, di wilayah pedesaan, pengeluaran untuk pulsa juga menurun sebesar 2,89%, dari Rp11.711 pada 2024 menjadi Rp11.372 pada 2025.

    Jika dibandingkan dengan 2016 atau 10 tahun yang lalu, pengeluaran pulsa penduduk Indonesia di wilayah perkotaan dan pedesaan masih tercatat menurun 31,1%, dari Rp22.182 menjadi Rp15.285 per kapita per bulan.

    Di wilayah perkotaan, pengeluaran untuk pulsa menurun 39,7%, dari Rp29.772 menjadi Rp17.949. Sementara di wilayah pedesaan turun 19,6%, dari Rp14.144 menjadi Rp11.372 per kapita per bulan.

    Selama periode tersebut, pengeluaran pulsa tertinggi di wilayah perkotaan tercatat pada 2016 sebesar Rp29.772, sedangkan terendah pada 2020 sebesar Rp16.372. Di wilayah pedesaan, pengeluaran tertinggi untuk pulsa juga tercatat pada 2016 sebesar Rp14.144, dan terendah juga terjadi pada 2020 sebesar Rp10.976.

    Adapun untuk wilayah perkotaan dan pedesaan, pengeluaran tertinggi terjadi pada 2016 sebesar Rp22.182, sedangkan terendah pada 2020 sebesar Rp13.995.

    Bagaimana ARPU Operator

    Telkom (TLKM), Indosat (ISAT) dan XLSMART (EXCL) kompak mencatatkan pertumbuhan ARPU pada kuartal III/2025. ARPU tertinggi masih dipegang oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Namun, Indosat dan XLSMART terus mendekat.

    Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) ini mempunyai ARPU mobile Rp43.400 khusus pada kuartal III/2025, naik 5,2% dari Rp41.300 pada kuartal sebelumnya. 

    Operator telekomunikasi lainnya, PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) terus menempel Telkomsel pada kinerja ARPU.  

    Indosat mencatatkan perbaikan ARPU menjadi Rp39.000 pada kuartal III/2025, naik dari Rp38.000 pada kuartal III/2024. Khusus pada kuartal III/2025, ARPU Indosat untuk pertama kalinya menyentuh Rp40.000. 

    Infomemo Indosat menyebut ARPU seluler (blended) naik 3,5% QoQ sehingga rata-rata 9 bulan 2025 menjadi Rp39.000, naik 4% dibandingkan periode yang sama 2024. 

    Di sisi lain, EXCL melaporkan ARPU mobile blended sebesar Rp37.800 pada kuartal III/2025, turun secara tahunan dari Rp43.100 tetapi naik secara kuartalan dari Rp34.400. 

    Pascamerger, EXCL melaporkan pelanggan sebanyak 79,6 juta pada kuartal III/2025, naik 36% YoY dari posisi 58,6 juta. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, jumlah pelanggan EXCL itu turun 4% (QoQ).

  • Waspada! Kenali Cara Judi Online Diam-diam Menguras Dompet Penggunanya

    Waspada! Kenali Cara Judi Online Diam-diam Menguras Dompet Penggunanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena judi online menarik perhatian calon targetnya dengan iming-iming untung besar, dan akses yang super mudah melalui smartphone.

    Pemilik platform judi online juga menghadirkan visual yang menarik dan bonus-bonus awal yang bikin penasaran. Namun, anda perlu berhati-hati, di balik semua itu ada sistem yang diam-diam bisa bikin dompetmu terkuras habis!

    Sekjen Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan judi online adalah penipuan digital karena pemain teknologi ini dijamin rugi. Berbeda dengan judi konvensional yang masih terbuka persentase menang, pada judi online kemenangan diatur oleh pemilik platform.

    Sistemnya dirancang sedemikian rupa untuk menguntungkan platform bukan pemain. Banyak platform pakai algoritma random yang sebenarnya udah dimodifikasi sedemikian rupa supaya peluang menang makin kecil.

    Selain sistem yang dirancang curang, mereka juga mainin psikologi pemain dengan teknik-teknik yang sudah banyak diteliti dalam psikologi perilaku.

    Dilansir dari laman Telkomsel, Selasa (18/11/2025), berikut cara kerja Judi Online menguras kantong penggunannya.

    Near Miss: Hampir menang, tapi tidak jadi

    Near miss, atau dikenal sebagai near-miss effect (NME), terjadi ketika hasil permainan sangat dekat dengan kemenangan, tapi tidak sepenuhnya berhasil, sehingga menciptakan ilusi bahwa kemenangan besar hanya “sedikit lagi”.

    Efek ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari algoritma platform judi yang memanfaatkan perilaku manusia untuk memperpanjang waktu bermain.

    Contoh, dalam slot online, gulungan berhenti pada posisi yang hampir membentuk garis kemenangan, mendorong pemain untuk mencoba lagi karena merasa peluang menang meningkat.

    Reward Intermittent: Hadiah tak menentu

    Reward intermittent, atau intermittent reinforcement, merujuk pada pemberian imbalan yang tidak konsisten, di mana pemain tidak tahu kapan akan menang, sehingga otak terus termotivasi untuk mencoba lagi. Teknik ini mirip dengan prinsip operant conditioning dalam psikologi, di mana ketidakpastian justru memperkuat perilaku berjudi.

    Platform judi menggunakan algoritma untuk memberikan kemenangan sporadis, seperti bonus kecil di awal, yang memicu pelepasan dopamin di otak dan membuat pemain merasa “mungkin kali ini menang”.

    Gamifikasi: Seolah-olah ‘naik pangkat’, padahal cuma buang duit

    Gamifikasi secara umum merupakan strategi yang memasukkan unsur-unsur game ke konteks non-game untuk mendorong motivasi, partisipasi, dan perilaku yang diinginkan. Dalam judi online, ini dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman mirip game, di mana pemain merasa sedang mencapai prestasi meski sebenarnya hanya menghabiskan uang.

    Platform judi menggunakan elemen seperti poin reward, papan peringkat, dan level naik untuk membuat pemain merasa “berprestasi”, sehingga mereka terus bermain lebih lama. 

  • Telkomsel Geber Keterampilan Generasi Muda Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Telkomsel Geber Keterampilan Generasi Muda Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Jakarta

    Kebutuhan talenta digital Indonesia masih sangat besar. Pemerintah menargetkan pemenuhan 9 juta talenta digital hingga 2030, sementara perguruan tinggi diperkirakan baru mampu memasok sekitar 6 juta talenta.

    Di sisi lain, laporan World Economic Forum 2025 memprediksi 92 juta pekerjaan berpotensi tergantikan otomatisasi pada 2030, namun juga memunculkan 69 juta pekerjaan baru.

    Kondisi tersebut menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan digital dan kepemimpinan generasi muda di era Artificial Intelligence (AI). Tantangan ini turut mendorong Telkomsel memperkuat perannya melalui dua program unggulan: IndonesiaNEXT dan NextDev.

    Telkomsel menegaskan bahwa IndonesiaNEXT dan NextDev menjadi bagian dari komitmen mereka terhadap prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta keberlanjutan. Kedua program CSR ini dirancang untuk memperluas kemampuan digital sekaligus memperkenalkan pemanfaatan AI secara bertanggung jawab.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan bahwa keberhasilan program tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas output dan dampak nyata bagi masyarakat.

    “Kami ingin memastikan generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang inovasi berbasis digital. Melalui IndonesiaNEXT, kami mendorong peningkatan kompetensi digital secara berkelanjutan agar para peserta siap menghadapi tantangan era AI,” ujar Fahmi, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    IndonesiaNEXT: Cetak Talenta Digital Kompeten dan Bersertifikasi Global

    Diluncurkan sejak 2016, IndonesiaNEXT menjadi salah satu program pengembangan kompetensi digital terbesar untuk mahasiswa. Kurikulumnya terus diperbarui sesuai kebutuhan industri, mencakup materi AI fundamentals, data analytics, cloud computing, serta keterampilan non-teknis seperti leadership dan digital branding.

    IndonesiaNEXT juga memberikan sertifikasi internasional dari lembaga global seperti Microsoft, Cisco, dan Google. Hingga penyelenggaraan ke-9, program ini telah menghasilkan lebih dari 8.000 sertifikasi, menjangkau talenta dari 38 provinsi dan lebih dari 96.000 peserta secara kumulatif. Kurikulum terbaru sudah memasukkan modul AI dan generative AI, termasuk sertifikasi AI prompting, UI/UX, dan digital marketing.

    NextDev: Inkubasi Startup Digital Berbasis AI dan Dampak Sosial

    Program kedua, NextDev, merupakan inkubasi startup yang menyasar wirausaha muda pembangun solusi digital untuk tantangan sosial dan lingkungan. Sejak 2015, NextDev telah menjadi salah satu pilar ekosistem startup berdampak sosial di Indonesia.

    “NextDev menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sembari menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan masyarakat Indonesia. Kami percaya, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Fahmi.

    Hingga tahun ke-11, NextDev telah melibatkan lebih dari 6.500 startup. Pada penyelenggaraan terbaru, program ini memperkenalkan AI-Powered Innovation Curriculum sejak tahap seleksi awal, menilai startup berdasarkan kemampuan mereka mengintegrasikan AI dalam solusi sosial dan ekonomi.

    “Kami percaya, masa depan Indonesia bergantung pada kualitas SDM digitalnya. Melalui IndonesiaNEXT dan NextDev, Telkomsel berkomitmen mendukung generasi muda agar mampu berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” tutup Fahmi.

    (asj/asj)

  • NextDev Telkomsel Libatkan 6.500 Startup, Tahun Ini Fokus Pengembangan Solusi AI

    NextDev Telkomsel Libatkan 6.500 Startup, Tahun Ini Fokus Pengembangan Solusi AI

    Bisnis.com, JAKARTA — NextDev, program inkubasi milik PT Telekomunkasi Selular (Telkomsel) telah melibatkan lebih dari 6.500 startup  dalam 11 tahun perjalannnya. Pada tahun ini, NextDev akan fokus pada integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan solusi inovatif. 

    NextDev merupakan program inkubasi startup digital yang berfokus pada pemberdayaan wirausaha muda untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi bagi masalah sosial dan lingkungan. 

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan program yang didirikan pada 2015 menjadi salah satu inisiatif paling berpengaruh dalam ekosistem social impact startup di Indonesia.

    NextDev, lanjutnya, menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sembari menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan masyarakat Indonesia. 

    Fahmi mengatakan hingga tahun ke-11, program ini telah melibatkan lebih dari 6.500 startup, dengan penilaian tambahan pada potensi skalabilitas bisnis dan penerapan nilai-nilai ESG.

    Dalam penyelenggaraan terbaru, NextDev menerapkan AI-Powered Innovation Curriculum sejak tahap seleksi awal, dengan fokus pada startup yang mengintegrasikan AI dalam solusi inovatif mereka untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan.

    “Kami percaya, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Fahmi dikutip Sabtu (15/11/2025). 

    Fahmi menuturkan Indonesia masih membutuhkan talenta digital yang terampil sekitar 9 juta hingga 2030. Sementara dari sisi pendidikan formal seperti perguruan tinggi, hanya mampu memasok 6 juta talenta. 

    Belum lagi data menurut World Economic Forum 2025 yang mencatat sebanyak 92 juta pekerjaan di dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada 2030. Kabar baiknya, 69 juta peran baru akan muncul pada waktu yang sama. 

    Dia mengatakan kondisi tersebut  menandakan perlunya peningkatan keterampilan dan kepemimpinan yang siap menghadapi era AI. Tantangan ini yang kemudian menjadikan semua pihak harus bergerak, termasuk Telkomsel. 

    Telkomsel melalui dua program unggulannya, IndonesiaNEXT dan NextDev, berkomitmen membangun generasi muda Indonesia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, khususnya di bidang Artificial Intelligence (AI), startup digital, dan inovasi berbasis solusi sosial.

    Hingga penyelenggaraan IndonesiaNEXT ke-9, program ini telah menghasilkan lebih dari 8.000 sertifikasi digital bagi talenta muda dari 38 provinsi, dengan total jangkauan lebih dari 96.000 peserta secara kumulatif. 

    “Kurikulum terbaru bahkan telah mengusung AI dan generative AI, serta sertifikasi internasional yang mencakup AI prompting, UI/UX, dan digital marketing,” kata Fahmi. 

  • Telkomsel dan WeTV Apresiasi Pelanggan dengan Undian “Bagi-Bagi Mobil”

    Telkomsel dan WeTV Apresiasi Pelanggan dengan Undian “Bagi-Bagi Mobil”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk pengalaman digital yang semakin menyenangkan dan berkesan, Telkomsel dan WeTV memberikan kejutan spesial bagi pelanggan setia melalui program undian “WeTV Bagi-Bagi Mobil”. Program berlangsung mulai dari 7 November hingga 31 Desember 2025, dengan kesempatan bagi pelanggan untuk membawa pulang dua unit Honda Brio Satya 1.2 E CVT dan satu unit Honda WR-V E CVT.

    Untuk berpartisipasi, pelanggan Telkomsel, baik pengguna SIMPATI, Halo, IndiHome, maupun by.U, cukup mengaktifkan paket apapun dengan akses WeTV VIP 30 hari atau lebih, lalu login ke aplikasi WeTV menggunakan nomor yang sama. Tanpa biaya tambahan, pelanggan otomatis terdaftar dalam undian.

    Cara Ikut Program “WeTV Bagi-Bagi Mobil”

    Beli paket Telkomsel apapun dengan WeTV VIP 30 hari atau lebih (via MyTelkomsel/GraPARI/outlet)

    Login ke WeTV menggunakan nomor Telkomsel yang sama untuk pembelian paket

    Pastikan ikuti akun Instagram resmi @telkomsel dan @wetvindonesia

    Pemenang undian akan diumumkan melalui situs resmi www.telkomsel.com, aplikasi WeTV, dan akun media sosial kedua perusahaan – paling lambat satu bulan setelah program berakhir. Seluruh pajak dan biaya pengiriman hadiah ditanggung oleh WeTV.

    “Kami ingin memberikan apresiasi kepada pelanggan yang telah memilih Telkomsel dan WeTV sebagai bagian dari digital lifestyle sehari-hari mereka. Dengan peluang menang mobil impian dari WeTV, kami berharap mereka bisa merasakan pengalaman yang semakin menyenangkan dalam menikmati ragam konten digital berkualitas bersama Telkomsel,” kata VP Digital Lifestyle Telkomsel Lesley Simpson, Sabtu (15/11/2025).

    Sementara itu, Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, menambahkan program ini adalah bentuk terima kasih kami kepada pelanggan Telkomsel dan komunitas penggemar yang terus mendukung dan menjadikan WeTV sebagai pilihan utama untuk hiburan digital.

    “Semoga program ‘WeTV Bagi-Bagi Mobil’ bersama Telkomsel bisa membuat momen menonton cerita-cerita lintas budaya dan generasi di WeTV jadi semakin berkesan,” ujarnya.

    Disclaimer: Telkomsel mengimbau pelanggan untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel maupun program undiannya. Telkomsel tidak pernah meminta data pribadi seperti kode OTP atau PIN. Pastikan informasi yang diterima berasal dari saluran resmi Telkomsel.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkomsel & WeTV Gelar Undian Berhadiah Honda Brio & WR-V, Cek Caranya!

    Telkomsel & WeTV Gelar Undian Berhadiah Honda Brio & WR-V, Cek Caranya!

    Jakarta

    Telkomsel dan WeTV menggelar program undian ‘WeTV Bagi-Bagi Mobil’ mulai 7 November hingga 31 Desember 2025. Melalui program ini, pelanggan berkesempatan meraih hadiah dua unit Honda Brio Satya 1.2 E CVT dan satu unit Honda WR-V E CVT.

    “Kami ingin memberikan apresiasi kepada pelanggan yang telah memilih Telkomsel dan WeTV sebagai bagian dari digital lifestyle sehari-hari mereka. Dengan peluang menang mobil impian dari WeTV, kami berharap mereka bisa merasakan pengalaman yang semakin menyenangkan dalam menikmati ragam konten digital berkualitas bersama Telkomsel,” ujar VP Digital Lifestyle Telkomsel, Lesley Simpson dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

    Untuk berpartisipasi, pelanggan Telkomsel – baik pengguna SIMPATI, Halo, IndiHome, maupun by.U – cukup mengaktifkan paket apapun dengan akses WeTV VIP 30 hari atau lebih. Berikut langkah-langkahnya:

    Cara Ikut Program WeTV Bagi-Bagi Mobil

    Beli paket Telkomsel apapun dengan WeTV VIP 30 hari atau lebih (via MyTelkomsel/GraPARI/outlet)

    Login ke WeTV menggunakan nomor Telkomsel yang sama untuk pembelian paket

    Pastikan ikuti akun Instagram resmi @telkomsel dan @wetvindonesia

    Pemenang undian akan diumumkan melalui situs resmi www.telkomsel.com, aplikasi WeTV, dan akun media sosial kedua perusahaan – paling lambat satu bulan setelah program berakhir. Seluruh pajak dan biaya pengiriman hadiah ditanggung oleh WeTV.

    “Program ini adalah bentuk terima kasih kami kepada pelanggan Telkomsel dan komunitas penggemar yang terus mendukung dan menjadikan WeTV sebagai pilihan utama untuk hiburan digital mereka. Semoga program ‘WeTV Bagi-Bagi Mobil’ bersama Telkomsel bisa membuat momen menonton cerita-cerita lintas budaya dan generasi di WeTV jadi semakin berkesan,” pungkas Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea.,

    Informasi lengkap mengenai program “WeTV Bagi-Bagi Mobil” dan daftar paket Telkomsel yang berlaku untuk undian, kunjungi tsel.id/WeTVBBM.

    Disclaimer: Telkomsel mengimbau pelanggan untuk selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel maupun program undiannya. Telkomsel tidak pernah meminta data pribadi seperti kode OTP atau PIN. Pastikan informasi yang diterima berasal dari saluran resmi Telkomsel.

    (anl/ega)

  • Telkomsel Dorong Generasi Muda Hadapi Era AI Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Telkomsel Dorong Generasi Muda Hadapi Era AI Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia diproyeksikan membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital terampil hingga tahun 2030. Namun, berdasarkan data terkini, lembaga pendidikan formal seperti perguruan tinggi hanya mampu memasok sekitar 6 juta talenta, menyisakan defisit signifikan yang harus diatasi. 

    Tantangan ini kian mendesak dengan hadirnya era otomatisasi dan Kecerdasan Buatan (AI). World Economic Forum 2025 mencatat, sebanyak 92 juta pekerjaan di seluruh dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada 2030, meskipun kabar baiknya, 69 juta peran baru juga diprediksi akan muncul.

    Kondisi itu menuntut peningkatan keterampilan masif dan kepemimpinan yang siap menghadapi disrupsi teknologi.

    Menyikapi urgensi ini, Telkomsel menegaskan komitmennya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) digital unggul melalui dua program: IndonesiaNEXT dan NextDev.

    Kedua inisiatif ini dirancang untuk memberdayakan generasi muda Indonesia agar adaptif terhadap perkembangan teknologi, khususnya di bidang AI, pengembangan startup digital, dan inovasi berbasis solusi sosial.

    IndonesiaNEXT dan NextDev difokuskan untuk meningkatkan kapabilitas digital masyarakat, termasuk pemanfaatan teknologi AI yang bertanggung jawab.

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menjelaskan bahwa tolak ukur keberhasilan program bukan hanya pada jumlah kepesertaan, melainkan pada kualitas output dan dampak nyata yang dihasilkan.

    “Kami ingin memastikan generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang inovasi berbasis digital,” ujarnya, dikutip Sabtu (15/11/2025).

    Melalui IndonesiaNEXT, Fahmi menjelaskan bahwa perusahaan ingin mendorong peningkatan kompetensi digital secara berkelanjutan agar para peserta siap menghadapi tantangan era AI.

     

  • Telkomsel Cs Punya Waktu 1 Tahun, Terapkan Registrasi Kartu dengan Face Recognation

    Telkomsel Cs Punya Waktu 1 Tahun, Terapkan Registrasi Kartu dengan Face Recognation

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memberlakukan kebijakan registrasi kartu SIM menggunakan teknologi face recognition secara bertahap dengan masa transisi selama satu tahun.

    Telkomsel, Indosat, dan XLSMART perlu bersiap mengimplementasikan kebijakan baru tersebut.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi Edwin Hidayat Abdullah mengatakan saat ini implementasi regulasi tersebut masih dilakukan secara sukarela. Pemerintah memberi waktu 1 tahun bagi pelanggan dan operator seluler untuk menjalankan kebijakan ini secara serius. 

    “Ada masa transisi nanti satu tahun kurang lebih untuk semuanya mulai (registrasi kartu SIM pakai face recognition),” kata Edwin dilansir dari Antara, Sabtu (15/11/2025).

    Pendaftaran kartu SIM lewat face recognition adalah proses verifikasi identitas pengguna baru dengan teknologi pengenalan wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan nasional, bertujuan memperkuat keamanan dan mencegah penyalahgunaan nomor seluler di Indonesia.

    Kebijakan ini dikeluarkan oleh Komdigi untuk mengurangi praktik titip identitas atau penggunaan data palsu saat registrasi.

    Untuk menjalankan kebijakan ini, operator seluler harus mengeluarkan investasi tambahan pada sistem biometrik face recognition, termasuk pengadaan software dan perangkat keras seperti kamera, server, serta modul face recognition di aplikasi dan sistem backend operator.

    Operator juga akan dikenakan biaya akses ke database Dukcapil sebesar Rp3.000 untuk setiap sekali verifikasi face recognition per pelanggan baru (“per hit”). Artinya, jika ada 1 juta pelanggan baru yang mendaftar, maka biaya yang harus dikeluarkan operator untuk memvalidasi pelanggan tersebut adalah Rp3 miliar.

    Edwin menjelaskan aturan ini disiapkan untuk memperkuat proses verifikasi identitas pengguna kartu SIM sekaligus menekan penyalahgunaan nomor seluler untuk praktik penipuan daring. Adapun saat ini kebijakan tersebut masih dalam tahap konsultasi publik.

    Dia menegaskan bahwa penggunaan face recognition tidak akan mempersulit masyarakat membeli kartu SIM.

    “Jadi tidak ada yang namanya dipersulit. Cuma ada beberapa untuk KYC (Know Your Costumer atau proses verifikasi identitas) untuk aktivasi. Aktivasi yang selama ini cuma pakai KK (Kartu Keluarga), kita minta sekarang KK sama face recognition,” ujar Edwin.

    Komdigi mencatat jumlah aktivasi nomor baru di Indonesia mencapai 500.000 hingga 1 juta per hari, atau 15–20 juta nomor per bulan. Dengan tren tersebut, potensi pergantian nomor dalam setahun bisa mencapai 180 juta hingga 240 juta nomor.

    “Dampak kerugian dari nomor-nomor yang tidak jelas itu jauh lebih besar daripada manfaatnya,” ujar Edwin.

    Dia juga meminta operator seluler berperan aktif melindungi konsumennya dari penipuan daring, termasuk dengan mengembangkan sistem anti-scam.

    “Harus ada yang namanya tanggung jawab bisnis daripada operator. Operator itu harus melindungi pelanggannya. Sama halnya juga dengan pemerintah melindungi masyarakat Indonesia dengan membuat kebijakan,” kata Edwin.

  • Marak Penipuan Digital, Mastel Usul Rombak Sistem Identifikasi Seluler

    Marak Penipuan Digital, Mastel Usul Rombak Sistem Identifikasi Seluler

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai penguatan pengawasan penjualan kartu SIM harus dibarengi dengan evaluasi total terhadap sistem identifikasi perangkat dan pelanggan seluler di Indonesia. 

    Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno, menekankan perlunya seluruh pemangku kepentingan duduk bersama untuk membenahi sistem yang ada yang dinilai banyak kelemahan. Pemangku kepentingan tersebut meliputi operator seluler, Komdigi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

    “Semua kepentingan harus diakomodasi termasuk kepentingan konsumen dan industri perangkat. Sistem yang ada dikenal sebagai CEIR [Central Equipment Identity Register],” kata Sarwoto, Jumat (14/11/2025).

    Menurut Sarwoto, sistem CEIR saat ini dinilai sudah tidak memenuhi kebutuhan yang semakin berkembang, khususnya terkait keamanan pelanggan. Karena itu, dia menilai berbagai regulasi perlu ditinjau kembali.

    Termasuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengendalian Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang Tersambung ke Jaringan Bergerak Seluler Melalui Identifikasi International Mobile Equipment Identity, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2019 adalah tentang Sistem Basis Data Identitas Perangkat Telekomunikasi Bergerak, serta Perdagangan Nomor 38 Tahun 2019 tentang Ketentuan Petunjuk Penggunaan dan Jaminan Layanan Purna Jual Bagi Produk Elektronika dan Produk Telematika.

    Sarwoto mengatakan berbagai peraturan tersebut harus disesuaikan untuk diterapkan dalam sistem CEIR baru di antaranya pemanfaatan MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Service Digital Number) yang bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan tersebut termasuk penegak hukum.

    “Opsel [operator seluler] akan menyesuaikan berdasarkan kebutuhan mutakhir,” katanya. 

    Sementara itu, Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai masyarakat perlu dilindungi dari penyalahgunaan data yang digunakan untuk mendaftarkan SIM card. Dia menilai banyak data pelanggan tidak valid karena adanya kartu SIM yang dijual dalam kondisi sudah aktif atau akibat kebocoran data, sehingga nomor NIK dan KK milik orang lain kerap dipakai.

    “Harus ada mekanisme pendaftaran ulang data di SIM card,” kata Heru saat dihubungi, Jumat (14/11/2025). 

    Selain itu, Heru menyebut penggunaan verifikasi biometrik sebagai kebutuhan masa depan, meskipun perlu penerapan bertahap. Menurutnya, biometrik akan menutup celah penyalahgunaan identitas. 

    “Sebab dengan biometrik data kita tidak bisa dipakai orang lain karena verifikasi ke Dukcapil menyesuaikan database biometrik kita,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan sedang memperkuat pengawasan penjualan kartu SIM menyusul meningkatnya panggilan dan pesan penipuan digital. 

    Mengutip akun Instagram resmi Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada Jumat (14/11/2025), pemerintah disebut telah memulai konsultasi publik untuk menyiapkan regulasi baru terkait distribusi SIM card.

    “Selama ini sebagian besar sim card dijual terlalu bebas,” kata Meutya dalam unggahan tersebut.

    Dia juga mengungkapkan telah memanggil Telkomsel, Indosat, dan XLSMART untuk membahas persoalan tersebut. 

    “Mereka [operator seluler] yang berkewajiban mengatasi ini,” kata Meutya.

    Setelah seluruh tahapan siap, pemerintah akan menerbitkan peraturan menteri (Permen) yang mewajibkan setiap pembelian SIM card sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

    Isu ini mencuat setelah sebuah akun Instagram mengeluhkan banjir panggilan spam dan penipuan hingga 15 kali dalam sehari yang hanya terjadi pada satu operator seluler.

    “Nomor lain yang saya gunakan tidak mendapat telepon spam. Saya pengguna setia, selama satu dekade ini, loh,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang turut disertakan Meutya.

    Penipuan digital diketahui semakin marak. Komdigi mencatat sekitar 1,2 juta laporan masuk hingga pertengahan 2025. Indonesia Anti-Scam Center (IASC) juga melaporkan 299.237 aduan pada Oktober 2025 dengan kerugian lebih dari Rp7 triliun. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Pasti menerima lebih dari 297.000 laporan korban penipuan online sepanjang 2025.