BUMN: PT Telekomunikasi Selular

  • ARPU 5G Telkomsel Tembus Rp120.000, Tiga Kali Lipat ARPU Gabungan (4G)

    ARPU 5G Telkomsel Tembus Rp120.000, Tiga Kali Lipat ARPU Gabungan (4G)

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meraup pendapatan per pelanggan (average revenue per user) dari 5G sebesar Rp120.000 pada kuartal III/2024  atau tiga kali lipat dari ARPU pelanggan 4G yang sekitar Rp44.000 pada periode tersebut.

    Investasi teknologi 5G untuk melayani lebih banyak pelanggan berkualitas tersebut terus dilakukan secara terukur.

    VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel Tuty Rahma Afriza mengatakan penggunaan paket data oleh pelanggan 5G dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pelanggan 4G. Adapun di Jakarta, dari hampir 13 juta perangkat yang terhubung ke 5G, sekitar 52% merupakan pelanggan bernilai tinggi (high value customer). 

    Pelanggan tersebut memiliki konsumsi data yang besar, dan bersedia membayar lebih mahal untuk kualitas jaringan dan layanan yang mumpuni. 

    “Jadi kalau misal kami bisa merangkul seluruh HVC tersebut, dengan kami terus memperluas jaringan 5G ready, itu cukup menjanjikan,” kata Tuty, Jumat (6/12/2024). 

    Sementara itu, SVP Consumer Business Operations Telkomsel Gilang Prasetya mengatakan dalam upaya merangkul lebih banyak pelanggan 5G, Telkomsel mengidentifikasi terlebih dahulu pelanggan-pelanggan potensial yang telah terhubung dengan jaringan 5G. 

    Setelah itu, Telkomsel melakukan aktivitas penawaran menarik sehingga pelanggan memanfaatkan jaringan yang telah dibangun oleh Telkomsel. 

    “Kedua, cakupan secara ekonomi Jabodetabek adalah yang memenuhi syarat (eligible) untuk pengguna 5G, kami bekerja sama dengan penyedia perangkat,” kata Gilang kepada Bisnis. 

    Gilang berharap dengan mendorong kehadiran jaringan 5G yang lebih merata hingga produk yang sesuai kebutuhan pelanggan, 13 juta perangkat 5G di Tanah Air terhubung dengan jaringan hyper 5G Telkomsel. 

    Konektivitas 5G Telkomsel memiliki kecepatan tertinggi (peak) unduh mencapai 515 Mbps atau 4x lipat dari 4G. Sementara itu untuk rata-rata unduh menyentuh 227 Mbps atau 4x lipat dari 4G.

    Untuk kecepatan unggah, secara peak menyentuh 91 Mbps atau 2x kecepatan unduh 4G. Sementara itu secara rerata mencapai 67 Mbps atau 2x dari rerata 4G. 

    Dari sisi latensi, mencapai 10 milidetik dengan rerata yaitu 16 milidetik. 3x lipat lebih rendah dibandingkan dengan 4G. 

    “Kami dorong migrasi jadi pengguna rutin karena paketnya berbeda. Jadi paket reguler 5G kami bedakan, 5G lebih besar kuotanya 2x lipat dari 4G. Jadi ada nilai tambah tersendiri,” kata Gilang. 

    Ilustrasi jaringan 5GPerbesar

    Bagi pelanggan Telkomsel Prabayar, tersedia paket Super Seru 5G dengan Double Kuota 5G, harga mulai dari Rp75.000 termasuk langganan premium video streaming. Selain itu, pelanggan baru dengan Kartu Perdana Telkomsel Lite dapat menikmati Ekstra Kuota 5G hingga 20 GB.

    Pelanggan Telkomsel Halo dapat memanfaatkan Bonus Kuota 5G hingga 20 GB dengan berlangganan melalui GraPARI tertentu, mulai dari Rp100.000 per bulan, serta mendapatkan berbagai layanan digital premium tanpa biaya tambahan melalui Halo+ Lifestyle. 

    Pelanggan aktif juga dapat menambahkan Ekstra Kuota 5G hingga 200 GB dengan harga mulai dari Rp60.000 melalui aplikasi MyTelkomsel.

    Telkomsel juga menyediakan Bundling Smartphone 5G untuk pelanggan Halo+ dengan Bonus Kuota 5G hingga 20 GB atau bagi pelanggan prabayar dengan Double Kuota 5G hingga 240 GB. 

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan perusahaan melakukan investasi terukur dalam pergelaran 5G, sehingga belum dapat diberitahu nilai investasi di 5G yang akan digelontorkan perusahaan pada 2025.

    Telkomsel menggelar 5G di kota baru sesuai dengan kebutuhan di suatu kota/kabupaten. Untuk tahun depan, Telkomsel akan memperluas jaringan 5G dan menjangkau 20 kota/kabupaten baru.

    “Jadi total kami targetkan di atas 20 kota cover pada tahun depan,” kata Indra, Jumat (6/12/2024). 

    Tidak hanya itu, lanjut Indra, Telkomsel juga akan memperbanyak jaringan 5G di kota-kota eksisting seperti di Medan, Surabaya, Bandung dan lain sebagainya. Telkomsel ingin kota-kota tersebut dapat tergelar jaringan 5G tanpa putus seperti di Bali dan Jakarta, untuk sejumlah ruas jalan. 

    “Harapannya dengan tren Jakarta dan Bali, ini akan mendorong ekosistem 5G di tempat lain sehingga kami pun tidak ragu-ragu investasi berikutnya di 5G,” kata Indra. 

  • Telkomsel Kerahkan AI untuk Antisipasi Lonjakan Traffic saat Nataru

    Telkomsel Kerahkan AI untuk Antisipasi Lonjakan Traffic saat Nataru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Telkomsel melakukan sederet persiapan untuk mengantisipasi kenaikan traffic pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), salah satunya mengerahkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “Dari operation, kemudian optimization, kemudian planning, kita sudah menggunakan yang namanya automation atau AI dan kita menggunakan istilah autonomous network. Jadi ketika ada site yang down atau ada site yang tidak berfungsi dengan baik, itu sudah dilakukan secara otomatis diperbaiki,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Telkomsel Siaga Naru dan Perluasasan 5G Jabodetabek, Jakarta, Jumat (6/12).

    “Di beberapa use case, kalau misalnya ada kapasitas yang ibaratnya congest, penuh. Ini khususnya di Natal dan Tahun Baru, kita akan lakukan optimalisasi. Optimalisasi di beberapa case kita lakukan otomatis,” imbuhnya.

    Indra menyebut penggunaan AI untuk optimalisasi jaringan sangat bermanfaat untuk meningkatkan penanganan gangguan dan mengurangi komplain yang akhirnya meningkatkan layanan untuk pelanggan.

    Telkomsel memperkirakan kenaikan payload sebesar 14,85 persen dengan peak payload sebesar 64,55 petabyte. Sementara itu, layanan panggilan suara diperkirakan naik 5,37 persen, sedangkan layanan SMS naik 4,26 persen.

    Layanan digital diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 23,3 persen untuk layanan media sosial, 15,4 persen pada layanan video streaming, 13,7 persen pada layanan online gaming, serta 10,7 persen pada layanan komunikasi.

    Kenaikan tersebut dibandingkan dengan data traffic pada periode normal 11-24 November 2024.

    Proyeksi kenaikan payload sendiri diperkirakan terjadi 16 persen untuk wilayah Sumatera; 8,72 persen di wilayah Jabodetabek dan Jabar; 11,52 persen untuk kawasan Jawa, Bali, Nusa Tenggara; 22,55 persen untuk wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan (Pamasuka).

    Untuk mengantisipasi kenaikan traffic ini, Telkomsel mengawal 409 point of interest (POI) dengan machine learning dan AI untuk optimalisasi jaringan.

    “Kita sudah ada sekitar, yang terindikasi bahwa akan terjadi kenaikan traffic atau kapasitas di sekitar 409 point of interest. Dan tentu kita akan terus melakukan perbaikan-perbaikan itu dan demi kelancaran layanan pelanggan apalagi pada saat Natal dan Tahun Baru,” tutur Indra.

    Dari 409 POI tersebut, 339 POI di antaranya adalah area keramaian seperti mall, alun-alun, dan area keramaian lain. Kemudian, 44 POI adalah area transportasi seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan; 15 POI di rute mudik; 9 POI area residen; serta 2 POI rumah ibadah.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Demi Internet Joss di Natal-Tahun Baru, Telkomsel Perkuat 409 Titik Jaringan

    Demi Internet Joss di Natal-Tahun Baru, Telkomsel Perkuat 409 Titik Jaringan

    Jakarta

    Telkomsel memperkirakan ada lonjakan trafik internet hingga 14,8% dengan total payload mencapai 1.981 PetaByte selama momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Naru). Agar pelanggan tidak merasakan macet saat berselancar di dunia maya, Telkomsel pun mengoptimalkan jaringan miliknya.

    Operator seluler ini telah melakukan optimalisasi infrastruktur jaringan, baik 4G maupun 5G, secara menyeluruh. Hal itu didukung uji jaringan di berbagai jalur utama dan lokasi strategis yang akan jadi pergeseran pelanggan atau titik keramaian di momen Naru.

    “Kita akan menyediakan layanan kapasitas di seluruh jaringan Telkomsel dan kita sudah ada sekitar yang terindikasi bahwa akan terjadi kenaikan trafik atau kapasitas di sekitar 409 Point of Interest (POI). Tentu kita akan terus melakukan perbaikan-perbaikan itu dan demi kelancaran layanan pelanggan apalagi saat Naru,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Untuk mengidentifikasi titik keramaian di Naru kali ini, Telkomsel memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan juga pembelajaran mesin atau machine learning.

    Secara rinci, POI tersebut tersebar 118 POI di Sumatera, 80 POI di Jabodatebak dan Jabar, 140 POI di Jateng, Jatim, dan Bali Nusa, dan 71 POI ada di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Sementara itu, area penguatan jaringan Telkomsel di momen Naru difokuskan 339 di special area, 44 sektor transportasi, 15 rute mudik, 9 residensial, dan 2 tempat peribadahan.

    Indra menjelaskan dalam optimalisasi jaringannya, Telkomsel menggunakan teknologi AI.

    “Di Telkomsel kita terus mengembangkan automation kemudian AI dalam bentuk nyata. Saat ini masih penggunaannya internal, harapannya di tahun depan lebih juga penggunaannya langsung kepada masyarakat secara luas. Jadi, di Telkomsel, dari operation kemudian optimization, planning, kita sudah menggunakan yang namanya automation atau AI dan kita menggunakan istilah autonomous network,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Anak Buah Presiden Prabowo Kembali Blunder, usai Gus Miftah Kini Jubir Kepresidenan: Rakyat Jelata

    Anak Buah Presiden Prabowo Kembali Blunder, usai Gus Miftah Kini Jubir Kepresidenan: Rakyat Jelata

    TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA – Anak buah Presiden Prabowo kembali menjadi sorotan selain Gus Miftah.

    Kini, jubir kepresidenan Prabowo ikut blunder dalam pernyataannya.

    Ucapan juru bicara kantor komunikasi Kepresidenan Prabowo Subianto, Adita Irawati ikut disorot saat menanggapi ucapan Gus Miftah yang menghina penjual es teh, Sunhaji.

    Pada momen itu, terdapat kata yang membuat warganet tersinggung.

    Dalam wawancara salah satu media yang viral,  Kamis (5/12/2024),  ia menyebut dua kali ‘rakyat jelata’ saat membahas membahas Presiden Prabowo yang berpihak kepada rakyat kecil.

    Dalam video yang beredar Adita mengucapkan : “Kami dari pihak istana tentu menyesalkan kejadian ini, satu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi, apalagi kalau kita lihat pak Prabowo Subianto ini kalau dilihat dari berbagai baik melalui pidato juga kunjungan-kunjungan beliau di lapangan, kunjungan kerja, terlihat sekali pemihakkan beliau kepada rakyat kecil, kepada rakyat jelata,” ujar Adita Irawati dalam video  Youtube yang viral.

    Sekiranya ada dua kali ‘rakyat jelata’ diucap oleh wanita itu.

    “Dari berbagai statement ya, dan juga ketika ada pertemuan-pertemuan dengan masyarakat banyak kelihatan sekali beliau sangat peduli dengan rakyat jelata,” ucapnya lagi.

    Nah, ucapan ‘rakyat jelata’ pun viral dan menuai kontroversi di masyarakat, khususnya pengguna media sosial.

    Diksi rakyat jelata ini dinilai kurang tepat.

    Warganet lantas riuh di media sosial.

    “Jubir gini bgt pengolahan katanya,” ucap emi**

    “SPILL IG NYA DONG MAU SILATURAHMI SAMA YANG MULIA,” ucap gi_***

    “Yg kyk gini2 ini kemarin terpilihnya lwt jalur apa sihh,” kata dew***.

    Langsung Minta Maaf 

    Usai viral, Adita Irawati lantas meminta maaf karena menggunakan diksi “rakyat jelata” saat memberi pernyataan mengenai Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menghina pedagang es teh bernama Sunhaji.

    Adita memahami diksi “rakyat jelata” yang dia gunakan memang kurang tepat.

    Adita dirujak netizen akibat menggunakan kata tersebut.

    “Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan terkait pernyataan saya yang sedang ramai jadi perbincangan publik. Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat,” ujar Adita dalam Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12/2024) seperti dari Kompas.com. 

    Adita mengaku tidak sengaja ketika menyebut “rakyat jelata”.

    Dia mengklaim kejadian serupa bisa saja terulang karena sudah terjadi pergeseran makna dalam diksi “rakyat jelata”.

    Menurutnya, rakyat jelata sama artinya seperti rakyat biasa, jika mengacu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

    “Kejadian ini sama sekali tidak disengaja dan sangat mungkin terjadi karena adanya pergeseran makna pada diksi yang saya gunakan di era saat ini,” tuturnya.

    “Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah rakyat biasa. Yaitu kita semuanya rakyat Indonesia,” sambung Adita.

    Maka dari itu, Adita mengatakan, dirinya tidak bermaksud merendahkan siapa pun.

    Dia berjanji akan berintrospeksi diri dan lebih hati-hati dalam memilih kata ketika sedang bertugas.

    “Sekali lagi saya mohon maaf,” imbuh Adita.

    Punya Karir Cermelang 

    Dari instagram pribadinya, Adita Irawati merupakan ibu dua anak dan suaminya bernama Agung Wiharto.

    Ia menjabarkan jika dirinya merupakan traveller hingga spesialis public relation.

    Dilansir dari TribunSeumsel.com, ia menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional dari 1989-1994. 

    Karirnya pun dimulai sebagai Trainee Manager di McDonald’s Indonesia Yogyakarta pada 1994 hingga 1995.

    Selanjutnya Adita Irawati meneruskan karirnya di bidang komunikasi sebagai Public Relations Assistant di Surya Citra Televisi (SCTV) Surabaya pada 1995–1996, 

    Di tahun 1996-1997, Adita Irawati bekerja sebagai Management Trainee di PT Indosat dan melanjutkan perannya di perusahaan tersebut sebagai Investor Relations Analyst di Divisi Hubungan Investor pada 1997–2001.

    Karir di sektor komunikasinya dimulai dengan menjadi Manager Public Relations Department di PT Satelindo pada tahun 2002–2003. 

    Ia berhail berada di posisi Regional Office Manager untuk Jabotabek dan Banten dalam program pemasaran seluler PT Indosat pada 2003–2005, dan menjadi Public Relations Division Manager, External Publications, dan CSR di perusahaan yang sama pada tahun 2005.

    Adita kemudian diangkat sebagai Head of Public Relations Division PT Indosat pada 2005-2009, dan melanjutkan kariernya sebagai Corporate Communications Group Head di PT Indosat pada 2009–2010. 

    Pada 2010, ia menjadi pendiri, pemilik, dan Managing Director Rana Communications (PT Rana Kreasi Indonesia) hingga 2011.

    Lalu ia menjajaki duni BUMN Adita menjadi Senior Vice President Corporate Secretary di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) pada 2011–2013, 

    Namun sebelum itu, Adita Irawati menjadi Vice President Corporate Communications di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada 2013. 

    Karirnya melejit saat diangkat sebagai Staf Khusus Presiden pada tahun 2018.

    Ibu dua anak kelahiran Yogyakarta, 15 Februari 1971 ini juga pernah menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Perhubungan sejak Februari 2020 hingga Oktober 2024. 

    Selama periode tersebut, Adita juga dipercaya sebagai komisaris PT Citilink Indonesia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

  • Telkomsel Perluas 5G di Jabodetabek

    Telkomsel Perluas 5G di Jabodetabek

    Jakarta, CNN Indonesia

    Telkomsel melakukan perluasan besar-besaran jaringan 5G di wilayah Jabodetabek. Perluasan ini membuat jaringan 5G tak hanya bisa dinikmati di area tertentu, tetapi ketika melakukan mobilitas.

    Sebelumnya, jaringan 5G Telkomsel hanya tersedia di area tertentu, sehingga sinyal 5G akan berubah kembali menjadi 4G ketika pengguna meninggalkan area tersebut. Kini, perluasan jaringan membuat pengguna bisa menikmati jaringan 5G bahkan saat berada di jalan.

    “Kita akan mengimplementasikan jaringan 5G yang secara masif. Kita bilang kalau di network itu continuous, jadi continue. Kalau dulu jaringan 5G kita hanya di beberapa titik area,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna dalam acara Telkomsel Siaga Naru dan Perluasan 5G Jabodetabek, di Jakarta, Jumat (6/12).

    Cakupan jaringan 5G Telkomsel yang mereka sebut Hyper 5G kini mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya, mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Halim Perdanakusuma, kawasan terencana Pantai Indah Kapuk 1 dan 2, hingga wilayah bisnis dan pusat pemerintahan dari Pondok Indah hingga Monumen Nasional.

    “Khusus Jabodabek, saat ini jaringan 5G bisa dinikmati dari kedatangan di airport Bandara Soekarno-Hatta, sampai terus ke kota di tol juga. Kemudian di Halim juga dapat dinikmati, Halim Perdanakusuma Airport, kemudian di SCBD, kemudian di Monas, kemudian beberapa residen,” tutur Indra.

    Perluasan jaringan 5G di Jakarta dan sekitarnya sendiri dilakukan karena wilayah ini merupakan jantung aktivitas ekonomi, pemerintahan, dan barometer kemajuan nasional. Wilayah ini juga memiliki tingkat penetrasi smartphone 5G yang signifikan, jumlah roamers mancanegara yang tinggi, pengguna 4G/LTE yang terus berkembang, serta kebutuhan akan kecepatan data yang tinggi.

    Saat ini Telkomsel memiliki total 1.400 BTS 5G di seluruh Indonesia yang tersebar di 56 kota, di antaranya di Jakarta, Batam, IKN, Bali dan kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

    Di Jakarta sendiri terdapat total 715 BTS dengan tambahan 355 BTS baru.

    Lebih lanjut, Indra mengatakan pihaknya akan memperluas jaringan 5G di Jakarta dan sekitarnya, termasuk kota satelit seperti Bogor dan Bekasi.

    Dalam waktu dekat, Telkomsel juga akan terus memperluas jaringan 5G secara bertahap, terukur, dan terarah ke berbagai lokasi utama lainnya di Indonesia.

    Teknologi 5G Telkomsel menghadirkan internet dengan kecepatan hingga 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 4G. Selain itu, jaringan ini lebih andal, mampu menghubungkan lebih banyak perangkat, dan mendukung teknologi serta inovasi baru dengan latensi rendah.

    Jaringan 5G Telkomsel pertama kali diluncurkan secara komersial pada 2021. Hyper 5G Telkomsel kini menjadi jaringan 5G terluas di Tanah Air yang diharapkan dapat mendorong kemajuan serta mendukung transformasi digital nasional.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • HP 5G Sudah Banyak yang Punya, Jumlahnya Tembus Segini

    HP 5G Sudah Banyak yang Punya, Jumlahnya Tembus Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sudah sejak tiga tahun, Indonesia memiliki akses 5G. Seiring berjalannya waktu, Tercatat setidaknya sudah ada 25 juta handset dengan jaringan tersebut.

    “Di Indonesia sendiri ada 25 juta handset, artinya Telkomsel ada 50%,” kata VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel, Tuty Rahma Afriza, dalam konferensi pers, Jumat (6/12/2024).

    Khusus di Telkomsel, sudah ada 12,8 juta unit handset 5G yang terdeteksi jaringan. Sementara itu terdapat hampir 5 jutaan pelanggan.

    Dalam kesempatan itu Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengungkapkan harapan penambahan pelanggan sama dengan jumlah handset yang terdeteksi Telkomsel. Termasuk bisa mengambil potensi tambahan handset 5G Indonesia di masa depan.

    “Target tahun depan harapannya 12 juta semuanya dan mungkin tambah kita grab kita maksimalkan. Sehingga bisa menikmati layanan 5G. Ada potensi tambahan handset 5G,” ungkap dia.

    Telkomsel sudah memiliki 1.400 BTS. Cakupan mencapai 56 kota, salah satunya mengcover seluruh Jakarta.

    Di Jakarta, Telkomsel berencana menambah 355 BTS 5G yang menjadikan total keseluruhannya menjadi 715 BTS.

    “Dan secara kota kita cover 56 kota, walaupun ada beberapa kota yang hanya beberapa titik. Karena memang sesuai tadi dengan 5G penetration handsetnya,” ucap Indra.

    Perkembangan 5G Telkomsel diharapkan bisa memberikan kecepatan, latensi dan kapasitas terbaik kepada pelanggan. Selain juga bisa mendorong ekonomi digital di indonesia secara luas.

    “Contohnya, dulu mungkin agak sulit ya, waktu jaman 2G atau 3G ketika e-commerce ataupun Go-Jek, ataupun yang lain-lainnya. Karena reliability-nya kurang, teknologi tersebut. Kemudian dengan adanya 4G, ini menumbuhkan inovasi-inovasi baru. Dan interaksi baru. Dan ekonomi baru,” kata Indra.

    “Dan harapannya ke depan 5G juga akan seterusnya begitu. Jadi 5G akan mendorong teknologi turunannya, ekosistemnya, untuk menjadi solusi kepada kehidupan masyarakat. Dan kita berharap itu semua,” ucapnya menambahkan.

    (dem/dem)

  • Spektrum Terbatas, Kok Telkomsel Bisa Agresif Gelar Jaringan 5G?

    Spektrum Terbatas, Kok Telkomsel Bisa Agresif Gelar Jaringan 5G?

    Jakarta

    Dibandingkan Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, dan XL Axiata, Telkomsel menjadi operator seluler dalam negeri yang paling aktif memperluas jaringan 5G. Sementara di sisi lain, keterbatasan spektrum frekuensi menjadi kendala. Apa yang membuat Telkomsel masif gelar jaringan 5G?

    Sebagai informasi, seluruh operator seluler eksisting saat ini telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengomersilkan layanan 5G ke pelanggannya. Kendati begitu, tak semuanya gencar mengadopsinya karena masih keterbatasan alokasi spektrum.

    Adapun Telkomsel memiliki lebar pita 15 MHz di pita frekuensi 900 MHz, kemudian 22,5 MHz di pita frekuensi 1.800 MHz, 20 MHz di pita frekuensi 2.100 MHz, dan 50 MHz di pita frekuensi 2.300 MHz. Untuk menghasilkan kecepatan internet 5G yang sesungguhnya, maka dibutuhkan minimal penggunaan lebar pita 100 MHz.

    “Itu yang mungkin membedakan dengan operator lain. Dengan resource yang ada, kita terus maksimalkan,” ujar Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Indra tak menampik bahwa Telkomsel masih membagi spektrum yang ada saat ini untuk penggunaan layanan 4G dan 5G. Akan tetapi, Telkomsel ada pengalokasian khusus layanan 5G.

    “Jadi, saat ini yang kita bagi ada 5G dedicated 30 MHz tapi ini bisa kita gabungkan dengan 4G. Ada teknologinya dan yang kita pakai non-standalone, kita bilangnya gitu ya. Jadi, 5G dan 4G saling berdampingan sehingga bisa saling menggunakan. Nah, ini yang kita pakai saat ini,” kata Indra.

    Hal itu yang membuat Telkomsel yakin menghadirkan sinyal 5G lebih luas lagi daripada sebelumnya.

    “Apakah ideal? Belum. Tapi, apakah ini maksimal tiap dengan kondisi yang saat ini? Ini sudah maksimal. Kenapa? 5G ini secara efisiensi, spektrumnya itu kalau misalnya spektrum 5G 10 MHz, spektrum 4G 10 MHz, kalau dipakai kecepatannya itu lebih tinggi 5G dengan spektrum yang sama, empat kali lipat gitu,” jelasnya.

    Telkomsel saat ini mengumumkan memperluas cakupan 5G di wilayah Jabodetabek seiring dengan pertumbuhan handset 5G dan kebutuhan akan internet cepat di wilayah tersebut.

    Anak perusahaan Telkom ini pun menargetkan dapat menggaet total 12 juta pelanggan 5G di tahun 2025. Indra menyebutkan sekarang ada 13 juta handset 5G yang menggunakan jaringan Telkomsel dan berpotensi ke depannya akan terus meningkat. Sementara itu, jumlah pengguna 5G Telkomsel mencapai lima juta pelanggan

    “Target tahun depan 12 juta semuanya dan mungkin tambah itu, kita grab, kita maksimalkan, sehingga bisa menikmati layanan 5G. Harapannya, kita gantungkan 100% tahun ini, juga ada potensi akan penambahan handset 5G dan juga pertumbuhannya di Jabodetabek ini 77%,” pungkas Indra.

    (agt/fay)

  • Hyper 5G Telkomsel Sasar Pabrik Mobil, Pelabuhan hingga Pertambangan pada 2025

    Hyper 5G Telkomsel Sasar Pabrik Mobil, Pelabuhan hingga Pertambangan pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melirik potensi implementasi 5G di sektor manufaktur kendaraan roda empat, pelabuhan, hingga pertambangan pada 2025. Kasus pemanfaatan baru terus dikembangkan di sektor tersebut.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna sejumlah pabrik kendaraan membutuhkan otomasi mobil yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan dukungan konektivitas 5G. Perseroan membidik sektor tersebut pada tahun depan. 

    “Jadi ada kebutuhan di pabrik mobil, banyak dari pabrik yang butuh otomasi tinggi. Kedua, pelabuhan, terutama di pengaturan peti kemas di sana kombinasi antara 5G dan kecerdasan buatan, terutama AI vision untuk mendeteksi jumlah kontainer,” kata Indra, Jumat (6/12/2024). 

    Diketahui, jairngan 5G Telkomsel saat ini telah tersedia pertambangan. Konektivitas 5G digunakan untuk menggerakan kendaraan dari jarak jauh, sehingga menekan angka kecelakaan di pertambangan. Jaringan 5G dihadirkan secara private, sehingga lebih stabil dan andal. 

    Hyper 5G Telkomsel juga digunakan untuk smart manufacturing guna meningkatkan produktivitas. Jaringan 5G yang tangguh menggerakan alat-alat manufaktur hingga sensor internet of things IoT). 

    “Kami juga terus mengembangkan kasus pemanfaatan, salah satunya adalah menggerakan ekskavator dengan 5G dari jarak jauh,” kata Indra. 

    Adapun Hyper 5G Telkomsel memiliki kecepatan tertinggi (peak) unduh mencapai 515 Mbps atau 4x lipat dari 4G. Sementara itu untuk rata-rata unduh menyentuh 227 Mbps atau 4x lipat dari 4G. 

    Untuk kecepatan unggah, secara peak menyentuh 91 Mbps atau 2x kecepatan unduh 4G. Sementara itu secara rerata mencapai 67 Mbps atau 2x dari rerata 4G. 

    Dari sisi latensi, mencapai 10 milidetik dengan rerata yaitu 16 milidetik. 3x lipat lebih rendah dibandingkan dengan 4G. 

    Sementara itu, dalam kesempatan berbeda Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil mengatakan 5G dapat membantu industri untuk menurunkan angka kecelakaan manufaktur dalam negeri yang terbilang tinggi. 

    Merujuk pada data Kementerian Ketenagakerjaan, pada periode Januari – Agustus 2024, Indonesia mencatat 278.564 kasus kecelakaan kerja, dengan mayoritas melibatkan peserta penerima upah. 

    Untuk mengatasi hal ini, ujar Krishna, teknologi smart manufacturing yang didukung oleh 5G dapat menjadi solusi utama dalam meningkatkan keselamatan kerja.

    Dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah, teknologi 5G memungkinkan data dari sensor dan perangkat di lapangan dikirim dan diproses secara instan, memberikan kemampuan pengawasan secara real-time. 

    “Selain itu, integrasi teknologi ini dapat mendeteksi bahaya lebih dini dan mengelola aktivitas operasional secara lebih aman, sehingga mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja. Hasilnya, keselamatan pekerja dapat lebih terjamin, dan lingkungan kerja yang aman serta efisien pun berhasil diciptakan,” kata Krishna.

    Dalam proses produksi, lanjutnya, kesalahan manual yang dilakukan oleh operator, terutama dalam perhitungan produksi, dapat mengurangi efisiensi operasional secara signifikan. 

    Kesulitan dalam kolaborasi jarak jauh untuk menyelesaikan masalah teknis, ditambah dengan data yang tidak akurat, sering kali memperlambat pengambilan keputusan dan memperburuk kondisi mesin.

    “Tantangan tersebut dapat dijawab oleh teknologi 5G dan AI. Dengan kemampuan memberikan peringatan dini sebelum mesin mengalami kerusakan, sehingga memperpanjang masa pakai mesin dan menjaga kelancaran operasional,” tutur Krishna. 

  • Telkomsel Gaspol! Targetkan 12 Juta Pelanggan 5G di 2025

    Telkomsel Gaspol! Targetkan 12 Juta Pelanggan 5G di 2025

    Jakarta

    Telkomsel akan semakin agresif menumbuhkembangkan sinyal 5G di 2025. Pada tahun depan tersebut, operator seluler ini menargetkan ada 12 juta pelanggan yang menikmati jaringan generasi kelima tersebut.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna memaparkan bahwa untuk saat ini jumlah handset 5G yang ada di jaringan Telkomsel berjumlah 13 juta perangkat. Sedangkan, yang mengaktifkan paket internet 5G masih di angka lima juta pelanggan.

    “Target tahun depan 12 juta semuanya dan mungkin tambah itu, kita raih, kita maksimalkan, sehingga bisa menikmati layanan 5G. Harapannya, kita gantungkan 100% tahun ini, juga ada potensi akan penambahan handset 5G dan juga pertumbuhannya di Jabodetabek ini 77%,” ujar Indra di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Adapun saat ini, Telkomsel telah melakukan perluasan cakupan jaringan 5G di wilayah Jabodetabek. Untuk mendukung pengalaman digital internet cepat itu, anak perusahaan Telkom ini menambah 355 BTS 4G. Sedangkan secara nasional, sinyal 5G Telkomsel sudah hadir di 56 kota/kabupaten dengan dukungan lebih dari 1.400 BTS 5G.

    Selain membangun infrastruktur, untuk menggaet pelanggan 5G terbaru ini, Telkomsel menawarkan kuota data yang lebih besar lagi dengan 100 GB harga Rp 100 ribu untuk pelanggan prabayar.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Sementara, pelanggan pascabayar, Telkomsel Halo, tersedia kuota 150 GB harga Rp 250 ribu. Bagi pengguna baru akan mendapatkan tambahan kuota 5G sebesar 20 GB.

    Indra mengatakan tak sedikit masyarakat yang belum mengetahui kalau HP yang digunakan itu sudah bisa terkoneksi dengan jaringan 5G tapi memilih menggunakan jaringan 5G. Telkomsel pun akan menyosialisasikan terkait hal tersebut.

    Sementara itu, pelanggan 4G Telkomsel yang ingin upgrade ke 5G, maka pengguna tidak perlu melakukan registrasi ulang maupun datang ke GraPARI. Indra menyebutkan peralihan jaringan 4G ke 5G pelanggan akan dilakukan otomatis.

    “Kalau dulu ada beberapa case untuk mengaktifkan 5G, itu nggak perlu lagi. Jadi, semua sudah aktif, tinggal handsetnya saja di-upgrade atau diganti,” pungkasnya.

    Secara keseluruhan, Telkomsel memiliki 158,4 juta pelanggan mobile dan 9,4 juta pelanggan fixed broadband dengan dukungan lebih dari 269 ribu BTS yang tersebar di seluruh Indonesia.

    (agt/fay)

  • Telkomsel Targetkan 76 Kota/Kabupaten Terlayani 5G pada 2025, Nambah 20

    Telkomsel Targetkan 76 Kota/Kabupaten Terlayani 5G pada 2025, Nambah 20

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bakal mengebut penggelaran Hyper 5G pada tahun depan dengan menjangkau 20 kota/kabupaten baru. Saat ini Telkomsel telah mengoperasikan 1.400 base transceiver station (BTS) Hyper 5G dan menjangkau 

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan perusahaan melakukan investasi terukur dalam pergelaran 5G, sehingga belum dapat diberitahu nilai investasi di 5G yang akan digelontorkan perusahaan pada 2025. Telkomsel menggelar 5G di kota baru sesuai dengan kebutuhan di suatu kota/kabupaten. 

    Adapun untuk tahun depan, Telkomsel akan memperluas jaringan 5G dan menjangkau 20 kota/kabupaten baru.

    “Jadi total kami targetkan di atas 20 kota cover pada tahun depan,” kata Indra, Jumat (6/12/2024). 

    Tidak hanya itu, lanjut Indra, Telkomsel juga akan memperbanyak jaringan 5G di kota-kota eksisting seperti di Medan, Surabaya, Bandung dan lain sebagainya. Telkomsel ingin kota-kota tersebut dapat tergelar jaringan 5G tanpa putus seperti di Bali dan Jakarta, untuk sejumlah ruas jalan. 

    “Harapannya dengan tren Jakarta dan Bali, ini akan mendorong ekosistem 5G di tempat lain sehingga kami pun tidak ragu-ragu investasi berikutnya di 5G,” kata Indra. 

    Sekadar informasi, saat ini peak download jaringan 5G Telkomsel mencapai 515 Mbps atau 4x lipat dari 4G. Sementara itu untuk rata-rata unduh menyentuh 227 Mbps atau 4x lipat dari 4G. 

    Untuk kecepatan unggah, secara peak menyentuh 91 Mbps atau 2x kecepatan unduh 4G. Sementara itu secara rerata mencapai 67 Mbps atau 2x dari rerata 4G. 

    Dari sisi latensi, mencapai 10 milidetik dengan rerata yaitu 16 milidetik. 3x lipat lebih rendah dibandingkan dengan 4G. 

    Indra juga mengatakan cakupan Hyper 5G Telkomsel saat ini telah mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya, mulai dari bandara Soekarno-Hatta sampai Halim Perdanakusuma, kawasan terencana Pantai Indah Kapuk 1 dan 2, hingga wilayah bisnis dan pusat pemerintahan dari Pondok Indah sampai Monumen Nasional. Dalam waktu dekat, Telkomsel akan memperluas kembali jaringan 5G secara bertahap, terukur, dan terarah ke berbagai lokasi utama lainnya di Indonesia. 

    Teknologi 5G Telkomsel menyediakan internet dengan kecepatan hingga 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 4G, lebih dapat diandalkan, bisa menghubungkan lebih banyak perangkat, dan mendukung kehadiran teknologi dan inovasi baru dengan latensi yang rendah.