BUMN: PT Telekomunikasi Selular

  • Singtel Kaji Kemitraan Regional, Sinergi PDN hingga Pemerataan Internet

    Singtel Kaji Kemitraan Regional, Sinergi PDN hingga Pemerataan Internet

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid tengah mengkaji kolaborasi dengan swasta Singapore Telecommunications Limited (Singtel) dalam membangun infrastruktur internet hingga mengelola pusat data nasional (PDN).

    Saat menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025), Meutya mengatakan sejumlah isu dibahas termasuk terkait aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital kawasan Asia Tenggara, khususnya melalui kerjasama di bidang pusat data, kecerdasan artifisial (AI), dan optimalisasi konektivitas digital hingga ke pelosok negeri.

    Meutya menegaskan perubahan paradigma pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). Jika sebelumnya PDN hanya dibangun menggunakan infrastruktur pemerintah, kini pemerintah Indonesia secara terbuka mengundang keterlibatan pihak swasta melalui skema kemitraan publik-swasta (public-private partnership/PPP).

    “Kami mengubah pendekatan, sebelumnya PDN hanya dibangun oleh pemerintah, sekarang kita akan libatkan ekosistem, terbuka peluang PPP untuk digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional,” kata Meutya.

    Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital dasar yang kompetitif, aman, dan dapat diandalkan.

    Lebih lanjut, Meutya juga membahas mengenai urgensi pengembangan AI yang bertanggung jawab. 

    Dia mengakui Singapura sebagai rujukan utama di Asia Tenggara dalam tata kelola dan regulasi AI. Kesamaan visi antara Indonesia dan Singapura, khususnya Singtel, menjadi dasar kuat dalam membangun sinergi strategis di bidang teknologi mutakhir ini.

    “Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal,” kata Meutya.

    Terakhir, Meutya dan Singtel membahas mengenai  cara mengatasi blank spot atau wilayah tanpa akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dia menegaskan pentingnya peran Telkom, Telkomsel, serta Singtel sebagai katalisator dalam mewujudkan misi zero blank spot di Indonesia.

    “Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” kata Meutya.

    Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah menjangkau 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) mendapatkan koneksi dengan internet pita lebar hingga Juli 2025. 

    Angka tersebut mencakup 41,32% dari yang telah ditargetkan yakni mencapai 10.000 desa digital. Dengan capaian tersebut, sudah lebih dari 3,8 juta warga yang dapat mengakses layanan digital untuk pertama kalinya.

    Pembangunan 7.500 menara BTS telah memperluas layanan 4G ke wilayah non-komersial. Sementara itu, jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring kini telah menjangkau seluruh provinsi.

    “Target kami, 90% populasi Indonesia terkoneksi dengan internet pita lebar pada 2030, dan 100 persen pada 2045. Ini bagian dari Visi Indonesia Digital 2045,” kata Meutya.

    Meutya pun menekankan  pembangunan digital harus menjangkau seluruh warga negara tanpa terkecuali. Menurutnya konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir kelompok. 

    “Internet harus hadir di pedesaan, perkotaan, hingga daerah terpencil,” katanya.

  • Seleksi Frekuensi 1,4 GHz Menunggu Kesiapan Infrastruktur

    Seleksi Frekuensi 1,4 GHz Menunggu Kesiapan Infrastruktur

    Bisnis.com, JAKARTA —  Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih menyiapkan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz hingga pertengahan Juli 2025. Salah satu yang menjadi penghambat adalah kesiapan infrastruktur untuk menggelar seleksi secara elektronik. 

    Selain itu, kebijakan yang disusun secara komprehensif berjalan secara lancar, adil, dan transparan juga menjadi perhatian. 

    “Sesuai komitmen di atas, setelah kebijakan seleksi dan infrastruktur seleksi siap, maka Kemkomdigi akan mengumumkan pelaksanaan seleksi sesegera mungkin,” Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto kepada Bisnis, Jumat (18/7/2025). 

    Setelah beberapa kali mundur, Komdigi menargetkan pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz dapat diumumkan pada Juli atau Agustus 2025. Selain peminat lainnya, Surge (WIFI) dan Sinergi Inti (INET) menjadi dua emiten yang secara gamblang menyatakan tertarik pada lelang frekuensi 1,4 Ghz yang diarahkan untuk internet murah itu. 

    PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge, emiten yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo bahkan optimistis bakal menang lelang frekuensi 1,4 Ghz itu. WIFI mengklaim telah menyiapkan secara komprehensif untuk menggarap segmen baru untuk internet murah berkecepatan 100 Mbps itu. 

    Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong menjelaskan WIFI akan mengikuti lelang spektrum 1,4 GHz. Menurutnya, spektrum 1,4 GHz memang tidak aman dari sisi ekosistem karena belum dikembangkan atau ter-develop. 

    Namun, perseroan sudah mengembangkan dengan berkolaborasi dengan para vendor global baik dari sisi teknologi hingga jaringan. 

    “Jadi secara jaringan dan juga secara device, semuanya kami sudah lengkap, sudah komprehensif,” kata Shannedy dalam Shareholders Insight Forum WIFI, di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

    Menara telekomunikasi pemancar internet

    PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) masih mengkaji lebih lanjut rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan membuka skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru. 

    Group Head Government Relation & Regulatory XLSMART Alvin Aslam mengatakan pihaknya saat ini masih mempelajari kebijakan tersebut dan secara aktif menjalin komunikasi dengan Komdigi. 

    “Saat ini kami masih mempelajari hal tersebut serta tentunya berkomunikasi dengan Komdigi,” kata Alvin saat dihubungi Bisnis pada Selasa (17/6/2025). 

    Alvin mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini adalah menyatukan pemahaman serta menyelaraskan strategi dan kepentingan seluruh pihak dengan semangat untuk mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong kemajuan demi memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Pihaknya berharap agar regulasi yang sedang disusun pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh, sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang lebih sehat.

    “Pada akhirnya memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” imbuhnya. 

    Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) masih mengkaji lebih lanjut rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan membuka skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru. 

    Group Head Government Relation & Regulatory XLSMART Alvin Aslam mengatakan pihaknya saat ini masih mempelajari kebijakan tersebut dan secara aktif menjalin komunikasi dengan Komdigi. 

    “Saat ini kami masih mempelajari hal tersebut serta tentunya berkomunikasi dengan Komdigi,” kata Alvin saat dihubungi Bisnis pada Selasa (17/6/2025). 

    Alvin mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini adalah menyatukan pemahaman serta menyelaraskan strategi dan kepentingan seluruh pihak dengan semangat untuk mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong kemajuan demi memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Pihaknya berharap agar regulasi yang sedang disusun pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh, sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang lebih sehat.

    “Pada akhirnya memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” imbuhnya. 

    Etta Rusdiana Putra, Analis Maybank Sekuritas Indonesia mengatakan kecepatan internet Indonesia tertinggal dari negara lain lantaran penundaan perluasan jaringan 5G dan terbatasnya pengembangan fix broadband (FBB). 

    Dia berharap Telkomsel, Indosat dan XL Axiata berpartisipasi aktif untuk memenangkan persaingan lelang frekuensi 1,4 GHz guna meredam persaingan di masa mendatang. 

    Ilustrasi jaringan 5GPasalnya, pemain di luar ketiga operator juga memiliki hasrat yang tinggi untuk memenangkan spektrum ini guna memanfaatkan infrastruktur fiber yang dimiliki. 

    “Jika pemerintah memberikan kepada non-MNO [Mobile Network Operator], kami memiliki dua kekhawatiran yakni sebesar besar bandwidth-nya dan ke mana perusahaan itu ekspansi,” tulisnya pada riset tertanggal 27 Februari 2025. 

    Menurutnya, jika operator di luar MNO memperoleh lebih dari 40 MHz, persaingan bakal makin ketat dan kemungkinan akan menyasar pasar yang mudah diraih yakni Jawa dan akan menyerang dengan harga yang lebih rendah. 

    “Kami yakin MNO harus memenangkan 1400 MHz, terutama Telkomsel,” imbuhnya. 

  • Telkomsel Berharap Regulasi Sanksi Satu NIK Tiga Nomor Dirancang Secara Adil

    Telkomsel Berharap Regulasi Sanksi Satu NIK Tiga Nomor Dirancang Secara Adil

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memperkuat regulasi satu NIK untuk maksimal tiga nomor prabayar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No. 5 Tahun 2021.

    Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono berharap agar penyusunan regulasi lanjutan, terutama yang mengatur mekanisme sanksi, dapat dilakukan secara adil dan konsisten bagi seluruh pelaku industri

    “Guna menciptakan industri telekomunikasi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” kata Saki kepada Bisnis pada Kamis (17/7/2025).

    Saki mengatakan pembatasan tersebut pada prinsipnya penting dalam upaya menjaga keamanan data dan tata kelola identitas digital masyarakat. Namun, dia juga menyoroti perlunya ruang fleksibilitas bagi pelanggan yang memiliki kebutuhan riil atas kepemilikan multi-nomor.

    “Misalnya individu yang menggunakan beberapa nomor untuk keperluan pribadi dan bisnis, atau mewakili pihak lain dalam keluarga yang belum memiliki identitas digital mandiri,” tambahnya.

    Untuk itu, Telkomsel mendorong agar pendekatan kebijakan dilakukan secara human-centric dan disertai sosialisasi yang inklusif. 

    Saki mengatakan pihaknya percaya dengan pendekatan yang human-centric serta sosialisasi yang inklusif dari seluruh pemangku kepentingan, kebijakan ini dapat diterapkan secara bertahap tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan. 

    Saki menekankan Telkomsel juga telah melakukan berbagai langkah proaktif untuk memastikan validitas data pelanggan, di antaranya verifikasi identitas melalui akses ke database Dukcapil, penyediaan saluran registrasi dan pemutakhiran data yang mudah melalui aplikasi MyTelkomsel, UMB, dan GraPARI, serta edukasi digital kepada masyarakat. 

    “Telkomsel turut mendukung migrasi bertahap ke teknologi e-SIM untuk keamanan dan efisiensi yang lebih baik,” tandasnya. 

    Sebelumnya,  Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan aturan soal pembatasan registrasi sebenarnya sudah tercantum dalam Permenkominfo No. 5 Tahun 2021. Namun, beleid tersebut belum mengatur mengenai sanksi terhadap operator yang melanggar.

    “Permen itu belum mengatur sanksi ya, ini yang sedang kami exercise. Mungkin kami akan keluarkan Permen baru yang mengatur sanksi bagi operator selular yang tidak mematuhi itu,” kata Meutya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (7/7/2025).

  • Telkomsel Optimalkan Pelanggan Existing di Tengah Saturasi Industri

    Telkomsel Optimalkan Pelanggan Existing di Tengah Saturasi Industri

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memfokuskan strategi bisnisnya pada optimalisasi pelanggan existing ketimbang mengejar akuisisi pelanggan baru di tengah kondisi pasar seluler yang saturasi. 

    Hal ini ditegaskan oleh Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono.

    “Yang jelas kami mencari pelanggan yang lebih healthy lah, jadi healthy business, bagaimana kita bisa memaksimalkan pelanggan existing kita,” kata Saki ditemui usai acara peluncuran SIMPATI TikTok di Jakarta pada Selasa (15/7/2025) 

    Saki mengatakan Telkomsel berupaya memaksimalkan kepuasan pelanggan existing melalui layanan yang lebih baik, pengalaman pelanggan (customer experience) yang optimal, serta perjalanan pelanggan (customer journey) yang menyenangkan. 

    Hal ini, menurutnya, menjadi tulang punggung keberlangsungan pelanggan Telkomsel.

    Namun demikian, lanjut Saki, strategi ini tidak lantas mengabaikan upaya mendapatkan pelanggan baru. Meskipun Telkomsel lebih selektif dan menyesuaikan dengan karakteristik pasar yang masih didominasi oleh pelanggan pemburu promo. 

    “Memang tipe pelanggan ini kan ada juga tipe pelanggan yang kita sebutnya itu mereka promo seeker, itu nggak bisa kita hindari. Masih banyak pelanggan yang sering membeli nomor dari operator ke operator lainnya dan mereka mencari promo,” katanya.

    Berdasarkan data kinerja Telkomsel, total pelanggan perseroan per kuartal I/2025 tercatat sebanyak 158,81 juta, sedikit melambat dibandingkan posisi akhir 2024 yang mencapai 159,38 juta pelanggan. 

    Manajemen menjelaskan penurunan tersebut merupakan bagian dari upaya mempertahankan basis pelanggan seluler yang lebih berkualitas.

    Perseroan juga mengakui strategi mempertahankan pelanggan bernilai tinggi berdampak pada penurunan pendapatan rata-rata per pelanggan atau average revenue per user (ARPU).

    Pada kuartal I/2025, ARPU Telkomsel tercatat sebesar Rp42.400. Angka ini menurun dibandingkan dengan akhir 2024 yang berada di level Rp44.000, serta kuartal I/2024 yang mencapai Rp45.300. 

    Penurunan ini disebut sejalan dengan pendekatan penetapan harga yang lebih disiplin dan fokus pada pengoptimalan serta menjaga momentum pengguna.

    “Telkomsel terus mengoptimalkan kapasitas jaringan untuk mengelola pertumbuhan lalu lintas secara efisien, memastikan keunggulan penyampaian layanan sambil mempertahankan margin,” tulis manajemen dalam Info Memo.

  • Telkomsel Rilis Paket Simpati TikTok, Kartu Perdana Rp 55 Ribuan  – Page 3

    Telkomsel Rilis Paket Simpati TikTok, Kartu Perdana Rp 55 Ribuan  – Page 3

    Sementara itu, Direktor Global Business Development TikTok Asia Pasifik Vanessa Brown mengungkapkan, lewat kolaborasi ini TikTok mau memperkuat ekonomi livestream di Indonesia.  

    Hal ini akan mempermudah kreator dan UMKM untuk mengakses perangkat yang mendukung pertumbuhan mereka, melalui konektivitas stabil, fitur live-commerce, hingga insentif digital. 

    “Kami berharap bisa membantu lebih banyak kreator dan penjual untuk membangun kehadiran, melibatkan komunitas, dan mengembangkan bisnis mereka di dalam platform dengan cara lebih mudah diakses,” kata Brown. 

    Kolaborasi ini pun menjalankan kerangka kerja 4E: yakni enable untuk menyediakan konektivitas, equip yang berarti memberikan akses jaringan, fitur live-commerce, dan insentif bagi pengguna. 

    Lalu ada pula empower yakni memberdayakan melalui berbagai pelatihan literasi digital. Terakhir adalah endorse yang artinya mengintegrasikan berbagai solusi lintas ekosistem untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan. 

  • Telkomsel Buka Suara soal Polemik Kuota Hangus Rugikan Negara Rp63 Triliun

    Telkomsel Buka Suara soal Polemik Kuota Hangus Rugikan Negara Rp63 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menanggapi polemik dugaan kerugian negara senilai Rp63 triliun akibat praktik kuota internet hangus yang diangkat Indonesian Audit Watch (IAW). 

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, mengatakan penawaran produk Telkomsel, termasuk kuota internet, telah merujuk pada ketentuan hukum seperti Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 5 Tahun 2021 serta Undang-Undang Perlindungan Konsumen Tahun 1999.

    “Saya luruskan, masalah kuota hangus ini. Kan satu, semua ini kami sudah sesuai dengan, produk yang kami keluarkan itu sudah sesuai dengan Permennya ya, Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2021 dan yang kedua undang-undang konsumen tahun 1999,” kata Saki ditemui usai acara peluncuran SIMPATI TikTok di Jakarta pada Selasa (15/7/2025) 

    Menurut Saki, sistem kuota yang diterapkan pada saat ini jauh lebih menguntungkan bagi pelanggan dibandingkan model lama “pay as you use” (PAYU) yang dikenakan per kilobyte. Dia menambahkan model bisnis tersebut juga berlaku secara global dan memberi lebih banyak pilihan kepada pelanggan, termasuk paket harian, mingguan, hingga kuota khusus seperti untuk akses TikTok.

    Terkait dengan literasi digital, Saki menyebut Telkomsel dan seluruh operator telah berupaya menyampaikan informasi produk secara transparan.

    “Saya rasa pelanggan, saya rasa dari dulu sampai sekarang semua operator di Indonesia, dan juga seluruh dunia, tidak ada isunya terkait ini ya. Jadi sebenarnya pelanggan sudah teredukasi dengan baik,” katanya.

    Saki juga menekankan praktik rollover kuota tersedia melalui paket tertentu, tergantung pada pilihan pelanggan.

    “Jadi saya rasa pelanggan sudah pintar memilih dengan paket-paket data tersebut, dan ini malah menguntungkan buat pelanggan lah saya rasa, sangat menguntungkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Indonesian Audit Watch (IAW) mendesak pemerintah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap dugaan kerugian negara dari praktik kuota internet hangus serta indikasi korupsi di anak usaha PT Telkom Indonesia. 

    Dalam surat terbuka bertanggal 29 Mei 2025, IAW mengajukan empat tuntutan, termasuk permintaan agar Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan audit model bisnis tersebut serta mendorong regulasi khusus mengenai pertanggungjawaban operator.

    Merespons hal ini, Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyatakan seluruh anggotanya, termasuk Telkomsel, berkomitmen pada tata kelola yang baik dan patuh terhadap regulasi.

    Direktur Eksekutif ATSI, Marwan O. Baasir, menjelaskan bahwa penetapan harga, kuota, dan masa aktif sudah sesuai dengan Pasal 74 Ayat 2 Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa deposit prabayar memiliki batas waktu penggunaan.

    “Ini juga sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, yang menegaskan bahwa pulsa bukan merupakan alat pembayaran sah maupun uang elektronik, sehingga juga sudah dikenakan PPN sebagaimana barang konsumsi lainnya,” kata Marwan.

    Dia menambahkan pemberlakuan masa aktif merupakan praktik wajar di industri telekomunikasi global dan tidak bisa disamakan dengan layanan utilitas seperti listrik atau kartu tol.

    “Kuota internet bergantung pada lisensi spektrum yang diberikan pemerintah dalam jangka waktu tertentu, bukan volume pemakaian,” imbuhnya.

    Operator seperti Kogan Mobile (Australia) dan CelcomDigi (Malaysia) pun menerapkan kebijakan serupa, yakni kuota hangus jika tak digunakan dalam masa aktif. Marwan memastikan bahwa semua informasi mengenai kuota, harga, dan masa berlaku selalu disampaikan secara terbuka, dan pelanggan diberikan keleluasaan memilih paket sesuai kebutuhan.

    “Kami percaya, kebijakan yang adil bagi pelanggan dan mendukung keberlanjutan industri harus berbasis pada pemahaman menyeluruh atas model bisnis telekomunikasi,” pungkasnya.

  • Telkomsel Respon Wacana Sanksi Pelanggaran 1 NIK Maksimal 3 Nomor HP

    Telkomsel Respon Wacana Sanksi Pelanggaran 1 NIK Maksimal 3 Nomor HP

    Jakarta – Telkomsel merespon terkait rencana pemberlakuan sanksi terhadap operator seluler yang mengabaikan pengawasan data satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk tiga nomor HP.

    Niatan tersebut diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat rapat kerja dengan Komisi I DPR beberapa waktu lalu. Menurut Meutya, langkah tersebut untuk mengatasi penipuan online yang menggunakan jaringan selular.

    “Kami menunggu nanti juklak (petunjuk pelaksanaan-red), juklak turunannya, teknisnya speerti apa. Dan yang pasti Telkomsel, kami sangat mendukung peraturan yang baru terkait pembatasan NIK dan NoKK apabila nanti ada sanksi dan lain-lain karena Telkomsel selalu comply terhadap aturan NIK dan NoKK dan semua ini memang untuk bagaimana kita bisa memberikan layanan dan juga kepada pelanggan,” ujar VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

    Sebelumnya, Telkomsel telah mengikuti aturan yang berlaku terkait penggunaan data satu NIK untuk dipakai di tiga nomor telepon. Operator seluler ini juga rutin mengimbau kepada distributor terkait kebijakan pemerintah tersebut.

    Saki juga menegaskan pihaknya tidak meminta kepada siapa pun untuk mengaktifkan nomor telepon terlebih dahulu sebelum diperjualkan ke masyarakat. Bahkan, jika ada mitra yang terbukti bersalah, Telkomsel tak segan-segan memberikan sanksi tegas.

    “Kita pasti kan selalu memberikan edaran ya. Jadi, kita selalu memberikan guidance terhadap semua stakeholder kita, termasuk distributor, reseller, bagaimana mereka harus mengikuti semua aturan yang ada yang dibuat oleh pemerintah. Bahwa Telkomsel tidak pernah meminta siapa pun, di mana pun, untuk mengaktifkan nomor di luar ketentuan,” jelasnya.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Telekomunikasi disebutkan bahwa data satu NIK yang divalidasi nomor Kartu Keluarga (noKK) hanya boleh dipakai maksimal tiga nomor telepon per operator selulernya. Jika saat ini operator seluler tinggal menyisakan tiga, maka masyarakat boleh total punya sembilan nomor telepon.

    Namun dalam aturan itu, Menkomdigi Meutya Hafid melihat belum ada sanksi jika operator seluler mengabaikan permen tersebut. Hal ini yang disinyalir membuat masih banyaknya penipuan online memanfaatkan layanan seluler.

    “Ini yang kita sedang exercise, mungkin kami akan keluarkan permen baru yang mengatur sanksi bagi operator seluler yang tidak mematuhi itu,” kata Meutya, Senin (7/7/2025).

    Menkomdigi beserta jajarannya telah melakukan pertemuan dengan operator seluler. Pada kesempatan itu, pemerintah meminta operator seluler melakukan pemutakhiran data untuk memastikan data pelanggan seluler sesuai dengan NIK. Hal ini juga mengatasi permasalahan penipuan menggunakan layanan seluler.

    “Pada prinsipnya, kami menyampaikan kepada operator seluler untuk melakukan pemutakhiran data, ini sudah kami sampaikan juga secara publik. Ini sangat rumit karena 360 nomor, jadi monggo kalau DPR mau melakukan pengawasan khusus terhadap bagaimana operator seluler melakukan pemutakhiran data sesuai instruksi Kementerian Komdigi,” tuturnya.

    (agt/agt)

  • Komdigi Minta Bangun BTS di Ujung RI, Telkomsel Ungkap Fakta Sekarang

    Komdigi Minta Bangun BTS di Ujung RI, Telkomsel Ungkap Fakta Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, beberapa waktu yang lalu menyatakan keinginan untuk melibatkan sektor swasta dalam percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    Menanggapi hal ini, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, mengatakan bahwa Telkomsel sudah melayani sebanyak 97% wilayah di RI. Cakupan layanan itu dinilai sudah mencakup hampir 100% populasi yang ada di Indonesia.

    Untuk membangun jaringan seperti yang disebut oleh Menkomdigi, Telkomsel harus banyak bicara dengan semua stakeholder, termasuk pemerintah.

    “Pada saat kita harus ada membangun jaringan. Yang di luar itu, misalnya di daerah 3T, ini kan kita harus banyak ngobrol dengan semua stakeholders, termasuk pemerintah,” ujar Saki di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

    Kewajiban pembangunan infrastruktur tersebut kabarnya akan dikaitkan dengan hak penggunaan frekuensi radio yang akan dilelang dalam waktu dekat. Selain itu, ada wacana distribusi frekuensi tanpa lewat proses lelang karena jumlah operator seluler kini hanya tiga perusahaan.

    Saki menyatakan Telkomsel selalu siap untuk ikut serta dalam proses lelang frekuensi baru dan menyerahkan aturannya ke pemerintah.

    “Kami ikut pemerintah saja lah.Harus didiskusikan kan, harus win-win kan. Intinya kan harus win-win. Enggak boleh win-lose. Antara industri dengan peraturan kita harus win-win. Semangatnya itu,” katanya.

    Menkomdigi Meutya sebelumnya menyebut pemerintah tengah mencari skema baru agar proyek konektivitas tidak terus membebani anggaran negara, sekaligus tetap memenuhi target “zero blank spot”.

    “Kalau bisa betul-betul tidak ada lagi yang tidak ada sinyal atau kita sebut sebagai zero blank spot. Untuk itu tentu perlu kerjasama pemerintah dengan swasta,” ujar Meutya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.

    Meutya mengungkapkan bahwa salah satu opsi insentif yang tengah dipertimbangkan untuk menarik minat swasta adalah penurunan biaya frekuensi. Insentif ini telah diterapkan di sejumlah negara dan terbukti efektif mendorong operator untuk masuk ke daerah-daerah non-komersial.

    “Contoh di beberapa negara lain kalau memang kita ingin mendorong swasta yang masuk maka perlu ada insentif yang diberikan kepada swasta termasuk kemungkinan penurunan biaya frekuensi,” ujar Meutya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wargi Bandung! Sinyal 5G Telkomsel Tanpa Putus Tersedia Pekan Depan

    Wargi Bandung! Sinyal 5G Telkomsel Tanpa Putus Tersedia Pekan Depan

    Jakarta – Operator seluler Telkomsel kembali memperluas jangkauan tanpa putus sinyal 5G di Indonesia. Terbaru, Bandung menjadi daftar terbaru yang akan mendapat perluasan jaringan 5G Telkomsel.

    Peresmian perluasan jaringan 5G Telkomsel di Bandung direncanakan akan dilakukan pada Senin (21/7/2025). Hal itu diungkapkan langsung oleh VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono.

    “Nah, ini nanti hari Senin kita akan launching 5G. Sorry, perluasan 5G expansion di Bandung, Senin besok, ini sekarang mau meeting,” ujar Saki di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

    Saki menyebutkan pemilihan Bandung sebagai kota besar Indonesia yang diperluas jangkauan jaringan generasi kelima seluler itu karena penetrasi pengguna smartphone yang mendukung sinyal 5G di sana sudah memasuki kriteria. Hal itu yang menjadikan landasan Telkomsel untuk memperbanyak titik-titik yang ada jaringan 5G di Ibu Kota Jawa Barat tersebut.

    “Kota Bandung karena kan kita pada saat ini mau expand jaringan 5G kan harus dilihat dari sisi perangkatnya. Yang kita lihat apakah mereka sudah banyak perangkat yang mendukung 5G, sudah banyak apa belum,” ungkap Saki.

    “Sekarang (5G Telkomsel) sudah ada, tapi kita tambahkan lagi, kita perluas. Itu cakupannya Kota Bandung, tapi nanti pasti nambah (titik sinyal 5G Telkomsel),” sambungnya.

    Pada tahu 2025 ini, Telkomsel termasuk operator seluler yang paling ngebut soal jaringan 5G di kota-kota besar Indonesia. Tidak hanya di sebagian titik saja, melainkan perluasan yang di mana masyarakat di lokasi tersebut akan menikmati internet ngebut itu tanpa putus alias masih di area yang ada sinyal 5G.

    Telkomsel kini mengoperasikan secara keseluruhan hingga lebih dari 3.000 BTS 5G di 56 kota/kabupaten se-Indonesia. Melanjutkan ekspansi masif di Denpasar-Badung, Jabodetabek, Surabaya, Makassar, dan Batam. Hyper 5G Telkomsel akan hadir dan terus diperluas secara bertahap dan terukur, sejalan dengan kesiapan ekosistem 5G di sejumlah lokasi utama.

    “Kemarin kan sudah tuh di Batam. Sebelumnya lagi di Makassar, terus nanti Bandung. Nah, kita akan terus ekspansi terkait 5G. (Targetnya) sampai akhir tahun nambah terus,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • Telkomsel Bidik 17 Juta Konten Kreator dan UMKM Lewat Simpati TikTok

    Telkomsel Bidik 17 Juta Konten Kreator dan UMKM Lewat Simpati TikTok

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bersama dengan TikTok dan GoPay meluncurkan kartu perdana khusus bertajuk SIMPATI TikTok, yang menyasar konten kreator.

    Berdasarkan data Market Insight 2024, jumlah konten kreator TikTok menyentuh angka 17 juta pada 2024. Adapun total pengguna TikTok mencapai 150 juta di Indonesia.

    Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng mengatakan kerja sama tersebut merupakan wujud sinergi tiga ekosistem digital terbesar yang menyasar kreator konten, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat luas yang aktif dalam dunia live commerce.

    “Inisiatif ini bukan hanya tentang produk, melainkan tentang memperluas peluang dalam ekonomi kreatif digital melalui kekuatan konektivitas dan kolaborasi,” kata Derrick dalam acara peluncuran di Jakarta pada Selasa (15/7/2025). 

    Derrick melanjutkan konektivitas saja tidak cukup di era saat ini. Kreativitas kini menjadi faktor utama dalam mendorong ekonomi digital, di mana live commerce menjadi panggung baru bagi para pelaku usaha dan konten kreator.

    Dia menjelaskan inisiatif ini didukung oleh empat kerangka kerja utama yang menjadi fondasi kolaborasi Telkomsel, TikTok, dan GoPay.

    Pertama enable, menyediakan konektivitas dan pengalaman digital optimal. Kedua, equip yakni memberikan akses ke jaringan, fitur live commerce, dan insentif. 

    Ketiga, empower di mana Telkomsel menghadirkan program pelatihan dan pendampingan untuk kreator. Terakhir, endorse, mendukung dengan promosi lintas platform dan ekosistem digita. 

    Di sisi lain,  Direktur Global Business Development TikTok Asia Pasifik, Vanessa Brown, menambahkan melalui kolaborasi ini, TikTok ingin semakin memperkuat ekonomi livestream di Indonesia dengan mempermudah kreator dan UMKM mengakses perangkat yang mendukung pertumbuhan mereka, baik melalui konektivitas yang stabil, fitur live-commerce, maupun insentif digital. 

    “Dengan SIMPATI TikTok, kami berharap dapat membantu lebih banyak kreator dan penjual untuk membangun kehadiran, melibatkan komunitas, dan mengembangkan bisnis mereka di dalam platform dengan cara yang lebih mudah dan mudah diakses,” katanya. 

    Sementara itu, Presiden Direktur GoTo Financial, Sudhanshu Raheja mengatakan kolaborasi ini sejalan dengan misi GoPay dalam mendorong inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. 

    SIMPATI TikTok menghadirkan akses koneksi yang unggul di seluruh wilayah Indonesia, khususnya bagi para kreator dan pelaku UMKM, sekaligus  mempermudah akses layanan keuangan digital di aplikasi GoPay bagi masyarakat luas. 

    Sebagai langkah awal, SIMPATI TikTok hadir dalam bentuk kartu perdana edisi khusus seharga Rp55.000 dengan kuota internet 5GB, dilengkapi jaringan yang unggul saat mengakses aplikasi TikTok. 

    Pelanggan juga mendapatkan voucher TikTok Shop by Tokopedia dan GoPay. Produk ini dihadirkan untuk memudahkan masyarakat luas, khususnya para kreator dan UMKM, dalam mengakses TikTok dan layanan digital lainnya secara lancar di mana pun dan kapan pun.

    Seluruh paket dirancang dengan kuota besar, harga terjangkau, dan dilengkapi voucher GoPay, TikTok Shop by Tokopedia serta MyAds, tersedia bagi seluruh pelanggan SIMPATI melalui aplikasi MyTelkomsel, UMB *363#, dan mitra ritel resmi Telkomsel di seluruh Indonesia. 

    Pelanggan dapat memilih berbagai varian, mulai dari harga Rp5.000 untuk kuota khusus TikTok 5GB, hingga Rp100.000 untuk 60GB kuota TikTok dan internet, serta akses jaringan yang unggul, sesuai dengan kebutuhan aktivitas digital mereka.