BUMN: PT Telekomunikasi Selular

  • Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Komdigi Kebut Pemulihan SKKL di Papua, Rampung Pertengahan September

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) berkoordinasi dengan Telkom Group untuk mempercepatan penangangan layanan telekomunikasi di Papua Selatan. 

    Gangguan tersebut disebabkan oleh rusaknya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menjadi jalur utama konektivitas di wilayah itu. Telkom saat ini menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL hingga ke Papua, di luar SKKL Palapa Ring milik Bakti. 

    Berdasarkan hasil koordinasi, diketahui bahwa kabel rusak terjadi di beberapa segmen SKKL Telkom, yakni ruas Sorong–Fakfak SKKL SMPCS-2 pada 23 Juli 2025 serta ruas Timika–Merauke SKKL SMPCS-2 pada 16 Agustus 2025.

    “Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah,” tulis DJID di akun Instagram resmi, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Komdigi menjelaskan, layanan telekomunikasi di Papua Selatan mengalami penurunan kualitas karena keterbatasan kapasitas cadangan (backup). Akibatnya, diberlakukan mekanisme prioritas layanan. Sementara itu, di Papua Tengah saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas layanan tertentu. 

    Layanan 2G masih berjalan normal tanpa pembatasan, tetapi akses 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.

    Adapun Telkom merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang menggelar SKKL ke Papua. 

    Untuk memitigasi dampak gangguan tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menambah kapasitas backup. 

    Kedua, disiapkan WiFi Corner di enam titik di Merauke agar masyarakat tetap bisa mendapatkan akses internet.  Ketiga, Telkomsel dan IndiHome menyiapkan mekanisme kompensasi khusus bagi pelanggan yang terdampak. 

    “Kemudian pemberitahuan rutin disampaikan kepada pelanggan mengenai perkembangan perbaikan dan dilakukan dialog resmi bersama Diskominfo dengan media untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,” tulis dalam akun DJID.

    Selanjutnya, pemerintah juga berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group. Terakhir, disediakan Posko Merah Putih di Merauke, berlokasi di Kantor Komdigi Kabupaten Merauke, Kantor BPKD (area kantor Gubernur), dan Kantor Polres Merauke. Posko tersebut berfungsi menyediakan akses internet gratis selama masa pemulihan.

    Untuk upaya pemulihan, Telkom menyampaikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari. Sementara itu, kapal perbaikan khusus saat ini berada di perairan Wakatobi dan sedang berlayar menuju titik gangguan sejak dua hari lalu.

    Perbaikan SKKL ruas Timika–Merauke dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus hingga 5 September 2025 atau sekitar 18 hari, sedangkan perbaikan ruas Sorong–Fakfak akan dilaksanakan pada 11–19 September 2025 atau sekitar sembilan hari.

    “Diperkirakan, layanan telekomunikasi di Papua akan kembali normal pada 19 September 2025,” tulis DJID.

    DJID juga menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak sepenuhnya terhenti. Internet dan 4G masih bisa digunakan, meskipun kualitasnya menurun selama masa perbaikan. 

    “Hal ini terjadi akibat adanya pembatasan kapasitas dikarenakan saat ini mitigasi dampak gangguan menggunakan backup satelit dan microwave,” tulis DJID.

  • BTN luncurkan Digital Store di Bursa Efek Indonesia

    BTN luncurkan Digital Store di Bursa Efek Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi membuka BTN Digital Store di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

    Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan mengatakan Digital Store tersebut bukan sekadar pengganti kantor cabang konvensional, melainkan wajah baru transformasi BTN dalam menghadirkan layanan perbankan yang lebih efisien.

    Kehadiran Digital Store merupakan jawaban BTN atas perubahan perilaku nasabah karena nasabah masa kini tidak hanya menginginkan layanan keuangan yang cepat dan praktis, tetapi juga pengalaman digital yang seamless.

    “Melalui BTN Digital Store, nasabah bisa merasakan masa depan perbankan. Kalau kita pernah mendengar Banking 4.0, inilah bentuknya. Digital Store adalah experience center, bukan sekadar kantor cabang. Di sini, layanan perbankan berpadu dengan kebutuhan sehari-hari dalam satu ekosistem,” ujar Rully dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Rully menuturkan BTN Digital Store menghadirkan konsep layanan mandiri (self-service) dan superstaff.

    Nasabah dapat membuka rekening hanya dalam 3-5 menit melalui mesin digital, mengganti kartu debit dalam 2 menit, mengurus transaksi perbankan dengan autentikasi biometrik, hingga mengakses fasilitas KPR dengan sistem paperless.

    Kemudian, kehadiran superstaff memastikan pengalaman digital nasabah tetap nyaman dengan adanya pendampingan bila diperlukan.

    “Superstaff di BTN Digital Store membantu menghadirkan pengalaman yang seamless, lebih efisien dan lebih cepat karena petugas ini sekaligus meng-handle fungsi teller, customer service, dan sales dengan pelayanan yang lebih dipersonalisasikan,” terangnya.

    Berbeda dengan cabang konvensional yang fokus pada transaksi, Digital Store BTN berfungsi sebagai pusat interaksi digital.

    BTN menghadirkan ekosistem gaya hidup dengan menggandeng mitra strategis, seperti MyGrapari Telkomsel menjadi Grapari pertama di luar premises Telkomsel, Rejuve penyedia minuman sehat premium, serta Recharge untuk layanan penyewaan powerbank.

    “Dengan kolaborasi ini, Digital Store bukan hanya tempat bertransaksi, tapi juga ruang engagement BTN dengan komunitas modern,” tambah Rully.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Iding Pardi mengatakan, pihaknya selaku mitra kerja BTN menyambut baik kehadiran BTN Digital Store di Gedung BEI.

    Menurutnya, inovasi digital ini mengutamakan experience dan pelayanan yang baik untuk nasabah agar semakin aware dan familiar dengan layanan digital.

    “Kehadiran BTN Digital Store di BEI yang merupakan jantung finansial Indonesia melengkapi mitra perbankan lainnya yang juga telah membuka kantor di sini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat membawa kemajuan bersama,” ujar Iding dalam sambutannya.

    Dengan menghadirkan experience baru bagi nasabah, BTN berharap Digital Store dapat mendukung penguatan mesin pendanaan, terutama yang berasal dari segmen ritel.

    Hingga semester I 2025, BTN membukukan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp406,38 triliun, bertumbuh 11,2 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp365,38 triliun.

    BTN Digital Store di BEI menyusul dua Digital Store lainnya yang telah muncul lebih awal, yaitu Kantor Cabang Jakarta Kuningan serta Kantor Cabang Pembantu di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).

    Selain itu, BTN juga telah mendirikan sembilan Digital Store non-permanen, di antaranya terletak di Surabaya, Yogyakarta, PIK Jakarta, dan Solo.

    Hingga akhir 2025, BTN menargetkan pembukaan 24 Digital Store di berbagai lokasi strategis, mulai dari pusat bisnis, kampus, hingga kawasan publik yang digital savvy.

    Tujuannya jelas, mempercepat akuisisi nasabah baru, meningkatkan transaksi digital melalui aplikasi Bale by BTN, serta memperkuat citra BTN sebagai bank yang adaptif dan dekat dengan gaya hidup digital.

    “Dalam tiga tahun ke depan, kita berharap dapat membuka 100 BTN Digital Store, karena ini adalah masa depan layanan BTN. Cabang konvensional tetap ada, tetapi Digital Store hadir untuk menjawab kebutuhan generasi baru nasabah yang ingin semua serba digital, cepat, dan efisien. Ini adalah langkah nyata BTN memperkuat transformasi menuju bank yang lebih modern dan relevan,” tutup dia.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hanya Ada Telkom, Warga Merauke Minta Operator Lain Bangun Jaringan

    Hanya Ada Telkom, Warga Merauke Minta Operator Lain Bangun Jaringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan Papua Tengah mengalami gangguan. Ini terjadi akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

    Dalam laporan BBC, warga Merauke berharap agar pemerintah bisa menyikapi persoalan internet di sana dengan mendorong masuknya provider lain di Kabupaten Merauke. Saat ini, satu-satunya layanan internet yang tersedia di Merauke hanya layanan seluler dan internet kabel milik Telkomsel yang tersambung dengan kabel laut milik Telkom.

    Menanggapi hal itu, Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, menyatakan pihaknya mengapresiasi aspirasi masyarakat.

    Perusahaan akan mempelajari dan melakukan penilaian mengenai hal tersebut menyesuaikan dengan rencana bisnis perusahaan.

    “Yang jelas XLSMART selalu mendukung upaya pemerintah untuk memperluas penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan digital bagi masyarakat,” kata Henry kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/8/2025).

    Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) menegaskan pemerintah bersama Telkom Group terus berupaya memulihkan layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan Papua Tengah.

    Gangguan terjadi akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di ruas Sorong-Fakfak pada 23 Juli 2025 dan ruas Timika-Merauke pada 16 Agustus 2025.

    “Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah,” demikian keterangan Komdigi dalam unggahan Instagram.

    Di Papua Selatan, layanan telekomunikasi mengalami degradasi karena keterbatasan kapasitas backup sehingga dilakukan prioritisasi layanan. Sedangkan di Papua Tengah, saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas khusus. Layanan 2G masih normal, namun 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.

    Telkom memastikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari dan kini berada di perairan Wakatobi untuk menuju titik gangguan.

    Perbaikan ruas Timika-Merauke dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus-5 September 2025, sementara ruas Sorong-Fakfak pada 11-19 September 2025. Dengan demikian, layanan telekomunikasi di Papua ditargetkan kembali normal pada 19 September 2025.

    Sebagai mitigasi sementara, Komdigi dan Telkom Group menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari penambahan kapasitas backup, penyediaan WiFi Corner di enam titik di Merauke, kompensasi khusus untuk pelanggan Telkomsel dan Indihome terdampak, hingga posko internet gratis Merah Putih di kantor Bupati dan Polres Merauke. Dukungan TNI/Polri juga dilibatkan untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group.

    Komdigi menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak mati total, namun masyarakat akan merasakan penurunan kualitas karena mitigasi masih mengandalkan backup satelit dan microwave.

    “Internet dan 4G tetap dapat berfungsi, namun selama proses perbaikan berlangsung masyarakat akan merasakan penurunan kualitas,” jelas Komdigi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ingin meningkatkan kontribusi bisnis data center pada pendapatan menjadi 10 persen. Perubahan kontribusi bisnis lain diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Telkom atas Telkomsel.

    Telkomsel saat ini menyumbangkan sekitar 70 persen dari total pendapatan Telkom Group. Telkom adalah pengendali di Telkomsel dengan Singtel asal Singapura sebagai pemegang saham terbanyak kedua.

    Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir mengatakan pendapatan Telkom dari bisnis data center tumbuh dengan kuat, yaitu mencapai 30 persen per tahun.

    Dia menjelaskan bahwa Telkom mengoperasikan dan memiliki data center di dalam dan luar negeri, mulai dari data center kapasitas raksasa atau hyperscale hingga data center skala lebih kecil di puluhan kota di RI. 

    “Pendapatan dari data center tidak hanya dari penggunaan kapasitas tetapi layanan yang menyertainya, seluruh konektivitas,” kata Honesti di sela Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Dalam data yang dipresentasikan di Batic, Telkom kini memiliki 35 data center di dalam dan di luar negeri.

    Sebelumnya, Dirut Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.

    “Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat,” katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.

    “Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru,” kata Dian. “Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) masih mempelajari dokumen lelang frekuensi 1,4 GHz. Nilai dasar lelang hingga persyaratan per regional tertulis di dalam dokumen. 

    WIFI melalui anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, mengambil akun e-Auction dan dokumen sebagai salah satu syarat untuk ikut lelang frekuensi.

    Sejumlah persyaratan dan harga dasar lelang spektrum 1,4 GHz tertera pada dokumen tersebut. Setelah mendapat akun dan menggenggam dokumen, peserta dapat memilih untuk terlibat aktif dalam lelang atau mundur.

    Mengenai keikutsertaan  pada lelang 1,4 GHz setelah mengambil e-Auction dan mengetahui nilai dasar lelang yang disyaratkan, Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan masih mendalami dan mempelajari dokumen tersebut. Yune belum memberi kepastian apakah WIFI akan lanjut hingga tahap penawaran. 

    Perusahaan mempelajari ketentuan-ketentuan yang disyaratkan untuk mendapatkan izin penggunaan frekuensi pada masing-masing regional. 

    “Kami masih mengkaji dokumen lelang 1,4 GHz beserta ketentuan di setiap regional,” kata Yune. 

    Mengenai rencana penggelaran layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps, kata Yune, keputusan tersebut diambil sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau bagi warga Indonesia. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune. 

    Sebelumnya Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Terdapat tujuh perusahaan yang mengikuti lelang, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Daftar ini tercantum dalam Pengumuman Pengambilan Akun e-Auction pada Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025 yang dipublikasikan di laman resmi Komdigi pada Kamis (14/8/2025).

    Selain itu para peserta juga telah mengantongi keterangan harga dan persyaratan untuk ikut lelang 1,4 GHz. Informasi yang beredar nilai dasar lelang untuk regional I dibuka dengan harga Rp230 miliar. Wilayah layanan regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. 

  • Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja

    Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com

    Tiba 27 Agustus, kapal perbaikan kabel Telkom Laut Sorong-Merauke langsung bekerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat upaya pemulihan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong–Merauke. 

    Tim teknis telah menyelesaikan proses persiapan peralatan dan perizinan pelayaran dari pihak otoritas pelabuhan di Dobo. Saat ini, kapal telah kembali berlayar menuju lokasi gangguan di ruas Timika – Merauke yang ditargetkan akan tiba pada 27 Agustus 2025 untuk melakukan tahap pemulihan pertama.
     
    EVP Telkom Regional V Amin Soebagyo menyampaikan bahwa TelkomGroup juga terus memastikan dukungan maksimal bagi pelanggan terdampak. TelkomGroup menyiapkan Posko Merah Putih yang menyediakan layanan internet gratis untuk memastikan kebutuhan komunikasi masyarakat tetap terlayani, serta mekanisme kompensasi khusus.
     
    “TelkomGroup menyediakan Posko Merah Putih di Merauke dan Timika untuk memberikan layanan internet gratis, serta memastikan bantuan bagi pelanggan terdampak dapat diakses dengan mudah. Kami terus memantau situasi dan berkomitmen mendukung masyarakat hingga layanan kembali normal, termasuk penambahan kapasitas link backup di Merauke, Timika, dan Kaimana,” ujar Amin, Selasa (26/8/2025).
     
    Saat ini, Posko Merah Putih telah tersedia di beberapa lokasi strategis di wilayah Merauke, meliputi Kominfo Merauke, Kantor BPPKAD Merauke, Polres Merauke, KODAM Merauke, dan KODIM Merauke. Sementara di Timika, posko tersedia di Kantor Koramil Timika dan Polres Mimika, dengan rencana penambahan lokasi posko lainnya.
     
    TelkomGroup juga telah menyiapkan kompensasi khusus bagi para pelanggan terdampak. Bagi pelanggan Telkomsel, kompensasi meliputi perpanjangan masa aktif kartu Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak tanpa perlu pengisian pulsa; bantuan komunikasi berupa kuota 1000 SMS dan 60 menit telepon ke seluruh pelanggan Telkomsel Prabayar di wilayah terdampak hanya dengan Rp 1,- (Satu Rupiah) melalui UMB *888*20#; setelah periode gangguan berakhir, Telkomsel akan melakukan penggantian kuota internet bagi pelanggan yang kuotanya hangus karena tidak dapat digunakan selama gangguan; serta potongan tagihan prorata bagi pelanggan Telkomsel HALO sesuai durasi penurunan kualitas layanan dengan syarat dan ketentuan berlaku.
     
    Untuk pelanggan IndiHome, diberikan potongan tagihan prorata sesuai durasi penurunan kualitas layanan dengan syarat dan ketentuan berlaku. Sementara bagi pelanggan segmen B2B, kompensasi diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.
     
    Amin menambahkan bahwa tim teknis telah menyelesaikan pemulihan SKKL ruas Dobo-Tual, selanjutnya akan dilakukan normalisasi layanan secara bertahap untuk area Timika.

    “Kami akan terus melakukan update progress secara berkala terkait upaya percepatan pemulihan SKKL ini,” tutup Amin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (26/8). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 

    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor
     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.

    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi
     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 

    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     
    Berdayakan talenta digital
     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.

    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
     
    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 
     
    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor

     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.
     
    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi

     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 
     
    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     

    Berdayakan talenta digital

     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.
     
    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Internet Murah 100 Mbps Bukan Hal Mustahil, Telkomsel: Selama Didukung Ekosistem

    Internet Murah 100 Mbps Bukan Hal Mustahil, Telkomsel: Selama Didukung Ekosistem

    Bisnis.com, JAKARTA —  PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menilai wacana internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps di pita 1,4 GHz bukanlah hal yang mustahil jika didukung dengan ekosistem yang kuat.

    Perusahaan menjadi salah satu dari tujuh perusahaan telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction), yang merupakan syarat awal untuk ikut serta dalam seleksi pita frekuensi tersebut.

    VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel, Jockie Heruseon, mengatakan Telkomsel terbuka dengan peluang penggelaran internet murah 100 Mbps yang terdapat di pita 1,4 GHz.

    Menurutnya internet cepat 100 Mbps seharga Rp100.000 dapat terjadi selama infrastruktur pendukung dan ekosistem yang ada telah tersedia.

    “Jadi selama ekosistemnya dan infrastrukturnya memang memungkinkan, ya kenapa tidak,” kata Jockie dalam sesi diskusi Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Menurut Jockie, kehadiran layanan dengan kecepatan 100 Mbps sebagai baseline di seluruh Indonesia justru akan menjadi capaian positif bagi industri telekomunikasi nasional. 

    Dia menekankan pentingnya peningkatan kualitas agar Indonesia tidak tertinggal dibandingkan negara lain dalam hal kecepatan internet.

    “Kita [Indonesia] pengen tetap lebih unggul, termasuk masalah beban harga per giganya gitu ya,” katanya.

    Kendati demikian, Jockie menekankan Telkomsel masih melakukan kajian komprehensif terkait peluang internet murah 100 Mbps. Kajian tersebut mencakup aspek infrastruktur, ekosistem, hingga perhitungan bisnis.

    “Jadi buat kami ini masih dalam kajian sebenarnya, selama infrastruktur, ekosistemnya, semuanya mendukung, itung-itungannya mendukung, bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita akan selalu ikut regulasi,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai layanan internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps dimungkinkan. 

    Terlebih, Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, harga maupun kualitas layanan internet sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar.

    Arif menambahkan, APJII maupun Komdigi tidak menetapkan batas atas maupun bawah harga internet. Namun, di tengah wacana internet murah, dia menekankan masih ada pekerjaan rumah penting agar industri tetap berkelanjutan.

    Salah satunya, APJII mendorong adanya moratorium izin bagi penyedia jasa internet (ISP) untuk merapikan tata kelola industri.

    Petugas memperbaiki alat pemancar internet

    Dari sisi penyedia infrastruktur, Principal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia, Iman Hirawadi, menyoroti aspek teknis rencana lelang pita frekuensi 1,4 GHz. Dia menjelaskan Indonesia akan mengimplementasikan Time Division Duplex (TDD) pada pita tersebut, meskipun ekosistem teknologinya masih dalam tahap awal.

    “Nah jadi yang akan dilelang itu modelnya TDD, intinya ekosistemnya baru akan dibangun di Indonesia. Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan,” kata Iman.

    Menurutnya, secara teknologi tidak ada kendala berarti dalam penerapan frekuensi tersebut. “Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” katanya. 

    Sebelumnya, Komdigi resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025.

    Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Adapun pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Komdigi menegaskan seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

    Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Keberhasilan Internet 100 Mbps seharga Rp100.000 Tergantung Kesiapan Pasar

    Keberhasilan Internet 100 Mbps seharga Rp100.000 Tergantung Kesiapan Pasar

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai layanan internet murah seharga Rp100.000 dengan kecepatan 100 Mbps dimungkinkan. Keberhasilan dari program tersebut akan ditentukan oleh pasar. 

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif menegaskan, harga maupun kualitas layanan internet sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar.

    Wacana internet cepat 100 Mbps seharga Rp100.000 muncul seiring dengan hadirnya pita frekuensi 1,4 GHz yang saat ini memasukan tahap lelang. 

    Rencananya, salah satu tujuan digelar lelang tersebut adalah menghadirkan layanan internet tetap nirkabel dengan harapan dapat menyentuh kecepatan 100 mbps dengan harga Rp100.000.

    “Di industri kita ini kan kita dapat menetapkan batas harga atas, bawah, maupun juga menetapkan speed juga dari kecepatannya. Jadi kalau itu back to market juga,” kata Arif dalam sesi diskusi Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Arif menambahkan, APJII maupun Komdigi tidak menetapkan batas atas maupun bawah harga internet. Namun, di tengah wacana internet murah, dia menekankan masih ada pekerjaan rumah penting agar industri tetap berkelanjutan.

    Salah satunya, APJII mendorong adanya moratorium izin bagi penyedia jasa internet (ISP) untuk merapikan tata kelola industri.

    “Karena bagaimanapun juga kalau izin ini terus dibuka, sedangkan lain sisi kita harus memperbaiki tata kelola industri, ini agak sulit ya,” kata Arif. 

    Lelang 1,4 GHz

    Dari sisi penyedia infrastruktur, Principal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia, Iman Hirawadi, menyoroti aspek teknis rencana lelang pita frekuensi 1,4 GHz.

    Dia menjelaskan Indonesia akan mengimplementasikan Time Division Duplex (TDD) pada pita tersebut, meskipun ekosistem teknologinya masih dalam tahap awal.

    “Nah jadi yang akan dilelang itu modelnya TDD, intinya ekosistemnya baru akan dibangun di Indonesia. Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan,” kata Iman.

    Menurutnya, secara teknologi tidak ada kendala berarti dalam penerapan frekuensi tersebut. “Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” katanya. 

    Sebelumnya, Komdigi resmi membuka lelang frekuensi 1,4 GHz melalui pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan BWA Tahun 2025 pada 28 Juli 2025.

    Ilustrasi konektivitas internet

    Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menetapkan akan melelang pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pada 14 Agustus 2025, Komdigi melalui Tim Seleksi mengumumkan tujuh perusahaan yang telah mengambil akun e-auction sebagai syarat kepesertaan seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk., PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Pengambilan akun e-auction dilakukan pada 11–13 Agustus 2025 di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Adapun pengambilan dokumen seleksi dilakukan secara daring mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.

    Komdigi menegaskan seleksi ini bertujuan menentukan pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz di seluruh regional sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Selain itu, seleksi ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi bagi layanan akses nirkabel pitalebar.

    Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses internet berbasis jaringan pitalebar tetap (fixed broadband), menyediakan layanan dengan harga terjangkau sesuai rata-rata konsumsi rumah tangga telekomunikasi di wilayah perdesaan, meningkatkan kecepatan unduh, serta memperluas penggelaran jaringan fiber optik.

  • Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Sudah Dibuka, Segini Harganya

    Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Sudah Dibuka, Segini Harganya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga dasar lelang 1,4 Ghz belum diumumkan ke publik. Sebagai informasi, frekuensi 1,4 Ghz digadang-gadang untuk menyelenggarakan internet berkecepatan tinggi hingga 100Mbps dengan harga terjangkau.

    Berdasarkan kabar yang beredar, harga total untuk lelang frekuensi tersebut Rp 400 miliar dengan Rp 230 miliar per regional khusus pulau Jawa.

    Ketua Umum Asoasiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menilai biaya frekuensi yang tinggi akan sulit menghadirkan internet dengan harga murah, seperti tujuan lelang frekuensi tersebut.

    “Misi utama dari 1.4 Ghz ini kan awalnya ingin menyediakan penetrasi yang lebih cepat dan internet yang lebih affordable buat masyarakat. Tapi kalau dengan biaya frekuensi yang setinggi itu, saya juga kurang yakin ya apakah memang nanti ujungnya akan si provider yang akan menangkan lelang ini akan dapat membelikan harga yang affordable buat masyarakat,” kata Arif ditemui usai acara Digital Transformasi Summit 2025, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, ekosistem 1,4 Ghz masih baru. Jadi pemenang lelang harus menyediakan infrastruktur baru juga untuk menunjang frekuensi.

    Arif berpikir dengan dua alasan itu apakah bisa memberikan harga terjangkau sesuai dengan misi awal membuka layanan.

    Di sisi lain para provider juga tengah mengajukan permintaan pengurangan biaya BHP frekuensi. Tarif yang dikeluarkan dinilai masih sangat tinggi dibanding negara lain.

    “Nah ini ya juga, kalau tinggi gini gimana kita bisa nekan harga jual ke masyarakat di situ,” tutur Arif.

    Arif tak berkomentar soal mekanisme pendapatan. Dia hanya mengatakan sebaiknya memberikan relaksasi jika tujuannya ingin menyediakan internet dengan harga terjangkau.

    “Kalau memang cuman dibebankan satu komponen buaya regulasi yang tinggi, ini efeknya juga enggak akan bisa. Kita selama ini berdiskusi bagaimana menekan regulatory cost yang ada di Indonesia. Sebenarnya kalau memang maunya affordable harusnya regulatory cost ini dapat disesuaikan. agar ujung layanannya ke masyarakat bisa lebih affordable dan berkualitas,” jelas Arif.

    Bisakah Indonesia Punya Internet 100 Mbps?

    Lelang frekuensi 1,4 Ghz juga bertujuan memiliki layanan internet cepat hingga 100 Mbps. Arif mengatakan kecepatan internet itu memungkinkan dihadirkan karena tidak ada aturan pembatasan kecepatan itu di Indonesia.

    “Di industri kita ini kan kita enggak menetapkan batas harga atas dan bawah, maupun juga enggak menetapkan speed juga dari kecepatan. Jadi kalau itu back to market sih, jadi ya itu masing-masing operator aja,” kata Arif.

    Iman Hirawadi, Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia menjelaskan secara teknologi tidak ada masalah. Sebagai vendor, pihaknya siap mendukung untuk pemenuhan frekuensi tersebut.

    “Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan. Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” jelas Iman.

    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel juga mengatakan selama ekosistem dan infrastruktur mendukung bisa dilakukan.

    “Jadi buat kami ini masih dalam kajian sebenarnya. Selama infrastruktur, ekosistemnya, semuanya mendukung, itu bukan sesuatu yang tidak mungkin, kita akan selalu ikut regulasi lah, jelas Jockie.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]