BUMN: PT Telekomunikasi Selular

  • Telkomsel Ventures Dukung Startup Inovatif Lewat Demo Day TINC Batch X

    Telkomsel Ventures Dukung Startup Inovatif Lewat Demo Day TINC Batch X

    Bisnis.com, JAKARTA – Telkomsel Ventures, melalui platform akselerator Telkomsel Innovation Center (TINC) yang bekerjasama dengan AppWorks, sukses menggelar TINC Demo Day Batch X di Jakarta (23/10). Acara ini menjadi puncak program akselerasi yang menampilkan kemajuan proof-of-concept (PoC) dari enam startup terpilih yang telah melalui kolaborasi intensif dengan Telkomsel sejak TINC Pitching Day pada Juni 2025.

    Pada tahap ini, startup TINC Batch X mempresentasikan solusi mereka di tahap Demo Day agar dapat diintegrasikan dengan ekosistem Telkomsel untuk selanjutnya mendapatkan dukungan bisnis, teknis, serta memperluas potensi kolaborasi strategis.

    CEO Telkomsel Ventures, Mia Melinda menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan progres yang ditunjukkan oleh startup. Masing-masing telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengembangkan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui TINC, kami membangun ruang kolaborasi di mana korporasi dan startup bisa bekerja sama untuk menghadirkan solusi digital yang relevan bagi Indonesia.”

    Demo Day TINC Batch X dihadiri oleh perwakilan korporasi, investor, pendiri startup, dan profesional industri yang bersama-sama membentuk jejaring kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.

    Enam Startup Inovatif TINC Batch X

    Keenam startup yang tampil di Demo Day merupakan hasil seleksi ketat dari 12 startup yang tampil pada TINC Pitching Day sebelumnya. Mereka menampilkan solusi inovatif dari berbagai sektor:

    Cavos: Voice AI untuk contact centers.
    id: Platform di sektor beasiswa dan pengembangan karier.
    Truely : eSIM pintar yang otomatis menghubungkan traveler secara praktis.
    3T GDS Technology Inc.: Platform B2B untuk e-voucher digital lintas negara.
    ai: Cybersecurity hyperautonomous dengan agentic AI
    SmartRetail: Optimalisasi touchpoint offline lewat pengukuran audiens & reward berbasis AI.

    Pada kesempatan yang sama, AppWorks juga menghadirkan enam startup potensial dari kawasan regional yang siap berkembang di pasar Indonesia, serperti Gapai (Indonesia), Farmio (Singapura): AI Momofin (Indonesia), Trainge (Taiwan), Tokban (Indonesia), dan Alpha Story (Singapura).

    Partner AppWorks, Jamie Lin, menuturkan, “Kemitraan kami dengan TINC berfokus pada percepatan inovasi regional. Batch X membuktikan efek multiplier ketika startup berpotensi tinggi, korporasi, dan telco regional bersatu untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Asia Tenggara.”

    TINC Batch X Demo Day: Berbagai Upaya untuk Wujudkan Kolaborasi Strategis

    Berbagai upaya dilaksakan sebagai bukti nyata kolaborasi antara startup dan korporasi di Demo Day Tinc Batch X, seperti penandatanganan Nota Kesepakatan Layanan Telkomsel Enterprise antara Telkomsel dengan SiCepat Ekspres mengenai Paket Telkomsel Khusus Kurir SiCepat, yang menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam menghadirkan solusi digital yang relevan untuk mendukung aktivitas dan produktivitas kurir.

    Kolaborasi strategis dengan mitra korporasi seperti Astra Digital Internasional (ADI) juga turut dilakukan untuk memperluas jangkauan lintas industri untuk mendukung akselerasi inovasi dan transformasi digital Indonesia secara berkelanjutan.

    Acara puncak TINC Batch X ini dilengkapi dengan adanya Panel Discussion oleh Kepala Divisi Business Planning & Expansion MRT Jakarta, R Samuel Ryan PP; Division Head Academy, Technology, & New Venture Astra, I Wayan Wisnu Anantawijaya; dan Vice President B2B/G2C Business Telkomsel, Jockie Heruseon yang berbagi wawasan mengenai tren dan peluang kolaborasi di ekosistem digital.

    Kedepan, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Telkomsel Ventures bersama AppWorks — akselerator dan firma venture capital regional yang telah mendukung ribuan founder di Asia Tenggara dan Taiwan — akan terus memperdalam kolaborasi untuk memperkuat program TINC berikutnya serta mendorong skala ekosistem inovasi Indonesia.

    Tanya Jawab (FAQ) Telkomsel Innovation Center (TINC)

    T: Apa itu TINC?

    J: TINC merupakan program inkubasi dan akselerasi startup dari Telkomsel Ventures yang berfokus pada pengembangan solusi digital berbasis teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning, teknologi 5G, hingga Fintech. Sejak diluncurkan pada 2018, TINC telah menjadi corporate accelerator program yang mendorong kolaborasi antara Telkomsel dan inovator lokal dalam menciptakan solusi business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C).

    T: Apakah peserta TINC mendapatkan bantuan pendanaan?

    J: Fokus utama TINC adalah kolaborasi strategis dan pengembangan proof-of-concept (PoC). Meskipun tidak memberikan pendanaan secara langsung, startup yang berhasil menunjukkan potensi melalui PoC berpeluang mendapatkan koneksi ke jaringan investor Telkomsel Ventures dan mitra strategis, serta berkesempatan menuju tahap komersialisasi yang dapat mencakup pembiayaan lebih lanjut.

    T: Bagaimana cara bergabung dengan TINC?

    J: Startup dapat mendaftar melalui website resmi TINC atau kanal media sosial Instagram @tinc.id saat periode pendaftaran dibuka. Proses seleksi mencakup evaluasi ide bisnis, potensi teknologi, dan kesesuaian dengan kebutuhan ekosistem digital Telkomsel.

  • Bangun Solusi Kreatif, Telkomsel Ventures Gelar Demo Day TINC Batch X

    Bangun Solusi Kreatif, Telkomsel Ventures Gelar Demo Day TINC Batch X

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel Ventures, melalui platform akselerator Telkomsel Innovation Center (TINC) yang bekerjasama dengan AppWorks, sukses menggelar TINC Demo Day Batch X di Jakarta (23/10). Acara ini menjadi puncak program akselerasi yang menampilkan kemajuan proof-of-concept (PoC) dari enam startup terpilih yang telah melalui kolaborasi intensif dengan Telkomsel sejak TINC Pitching Day pada Juni 2025.

    Pada tahap ini, startup TINC Batch X mempresentasikan solusi mereka di tahap Demo Day agar dapat diintegrasikan dengan ekosistem Telkomsel untuk selanjutnya mendapatkan dukungan bisnis, teknis, serta memperluas potensi kolaborasi strategis.

    CEO Telkomsel Ventures, Mia Melinda menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan progres yang ditunjukkan oleh startup. Menurutnya setiap startup telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengembangkan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga relevan dengan kebutuhan pasar.

    “Melalui TINC, kami membangun ruang kolaborasi di mana korporasi dan startup bisa bekerja sama untuk menghadirkan solusi digital yang relevan bagi Indonesia,” kata Mia, Sabtu (25/10/2025).

    Demo Day TINC Batch X dihadiri oleh perwakilan korporasi, investor, pendiri startup, dan profesional industri yang bersama-sama membentuk jejaring kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.

    Enam Startup Inovatif TINC Batch X

    Keenam startup yang tampil di Demo Day merupakan hasil seleksi ketat dari 12 startup yang tampil pada TINC Pitching Day sebelumnya. Mereka menampilkan solusi inovatif dari berbagai sektor:

    Cavos: Voice AI untuk contact centers.

    LuarKampus.id: Platform di sektor beasiswa dan pengembangan karier.

    Truely : eSIM pintar yang otomatis menghubungkan traveler secara praktis.

    3T GDS Technology Inc.: Platform B2B untuk e-voucher digital lintas negara.

    Peris.ai: Cybersecurity hyperautonomous dengan agentic AI

    SmartRetail: Optimalisasi touchpoint offline lewat pengukuran audiens & reward berbasis AI.

    Pada kesempatan yang sama, AppWorks juga menghadirkan enam startup potensial dari kawasan regional yang siap berkembang di pasar Indonesia, serperti Gapai (Indonesia), Farmio (Singapura): AI Momofin (Indonesia), Trainge (Taiwan), Tokban (Indonesia), dan Alpha Story (Singapura).

    Partner AppWorks, Jamie Lin, menuturkan, “Kemitraan kami dengan TINC berfokus pada percepatan inovasi regional. Batch X membuktikan efek multiplier ketika startup berpotensi tinggi, korporasi, dan telco regional bersatu untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Asia Tenggara.”

    TINC Batch X Demo Day: Berbagai Upaya untuk Wujudkan Kolaborasi Strategis

    Berbagai upaya dilaksakan sebagai bukti nyata kolaborasi antara startup dan korporasi di Demo Day Tinc Batch X, seperti penandatanganan Nota Kesepakatan Layanan Telkomsel Enterprise antara Telkomsel dengan SiCepat Ekspres mengenai Paket Telkomsel Khusus Kurir SiCepat, yang menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam menghadirkan solusi digital yang relevan untuk mendukung aktivitas dan produktivitas kurir.

    Kolaborasi strategis dengan mitra korporasi seperti Astra Digital Internasional (ADI) juga turut dilakukan untuk memperluas jangkauan lintas industri untuk mendukung akselerasi inovasi dan transformasi digital Indonesia secara berkelanjutan.

    Acara puncak TINC Batch X ini dilengkapi dengan adanya Panel Discussion oleh Kepala Divisi Business Planning & Expansion MRT Jakarta, R Samuel Ryan PP; Division Head Academy, Technology, & New Venture Astra, I Wayan Wisnu Anantawijaya; dan Vice President B2B/G2C Business Telkomsel, Jockie Heruseon yang berbagi wawasan mengenai tren dan peluang kolaborasi di ekosistem digital.

    Mia menegaskan ke depan, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Telkomsel Ventures bersama AppWorks – akselerator dan firma venture capital regional yang telah mendukung ribuan founder di Asia Tenggara dan Taiwan akan terus memperdalam kolaborasi untuk memperkuat program TINC berikutnya serta mendorong skala ekosistem inovasi Indonesia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • SIMPATI x Othman Hadirkan Jaket Limited Edition ‘Phoenix Crest Jacket’

    SIMPATI x Othman Hadirkan Jaket Limited Edition ‘Phoenix Crest Jacket’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel melalui brand kartu prabayar SIMPATI berkolaborasi dengan brand fashion lokal Othman menghadirkan produk eksklusif edisi terbatas, “Phoenix Crest Jacket”. Dikemas bersama kuota internet 75 GB (masa aktif 1 bulan), penawaran ini tersedia eksklusif di MyTelkomsel, mulai 25 Oktober 2025 dengan harga spesial Rp799.000 (harga normal Rp1.499.000).

    Dirancang untuk generasi aktif dan dinamis, Phoenix Crest Jacket memadukan fashion premium dengan konektivitas terdepan. Keunggulannya meliputi, Material Premium dengan Kain jacquard bermotif artistik dengan finishing rapi.

    Kolaborasi Ikonik, Logo Othman dan elemen visual SIMPATI/Telkomsel bernuansa merah, merepresentasikan semangat konektivitas dan energi positif. Jaket dengan detail berkualitas: YKK zipper yang kuat dan halus, potongan boxy modern dengan relaxed fit.

    Kolaborasi ini juga memiliki gaya serbaguna yang mudah dipadukan dengan denim, chinos, atau tailored pants untuk tampilan urban berkarakter, serta konektivitas unggul dengan kuota internet 75 GB, di jaringan terdepan dan terluas Telkomsel.

    Cara mendapatkan penawaran:

    Buka aplikasi MyTelkomsel.
    Klik banner “SIMPATI x Othman” di Promo Corner.
    Pilih ukuran jaket (S, M, L, XL) dan lanjutkan ke checkout.
    Selesaikan pembayaran. Kuota aktif otomatis, jaket dikirim setelah pengisian alamat.

    Limited Edition “Phoenix Crest Jacket” Othman x SIMPATI tersedia dalam stok terbatas melalui aplikasi MyTelkomsel hingga 30 November 2025. VP SIMPATI Product Marketing Telkomsel, Adhi Putranto, mengatakan kolaborasi SIMPATI dan Othman menjadi langkah inovasi sekaligus dukungan Telkomsel terhadap industri kreatif lokal. Lebih dari sekadar konektivitas,

    “Kami ingin menghadirkan nilai tambah melalui produk yang relevan dengan tren dan aspirasi generasi muda. Melalui kolaborasi kreatif yang kami kurasi khusus, semoga pengalaman digital lifestyle terbaru ini bisa semakin mendukung ekspresi diri para pelanggan SIMPATI,” kata Adhi.

    Founder Othman, Dimas M. Rusydi (Dimboy), menambahkan, interpretasi fashion kreatif hasil sinergi dengan penyedia layanan telekomunikasi digital terbaik Indonesia ini diwujudkan dengan paduan tekstil premium, DNA desain Othman, dan identitas visual SIMPATI.

    “Stylish dan fungsional, Phoenix Crest Jacket edisi terbatas ini kami harapkan bisa semakin mendekatkan brand Telkomsel dengan para pelanggannya dan generasi digital secara keseluruhan,” ungkapnya.

    Sebagai bagian dari upaya mengangkat potensi brand lokal, Othman bersama SIMPATI turut tampil di ajang Choose Jakarta, Paris (8-12 Oktober 2025) yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

    Bersama lebih dari 20 pelaku usaha kreatif yang menampilkan identitas Jakarta di panggung internasional, Phoenix Crest Jacket menjadi highlight di runway showcase dan brand experience booth Othman.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI

    Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI

    Bisnis.com, JAKARTA – kumparan AI for Indonesia kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, pada Kamis, 23 Oktober 2025, dengan tema “Accelerating Impact with Applied AI”. Forum ini menyoroti bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk mendorong inovasi dan produktivitas, serta memperkuat pengambilan keputusan berbasis data yang berdampak nyata bagi masyarakat, bisnis, dan kebijakan publik.

    Tahun ini, kumparan merilis Indonesia AI Report 2025, sebuah riset kolaboratif bersama Populix yang menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia memandang, memanfaatkan, dan beradaptasi dengan kecerdasan buatan. Riset ini melibatkan 1.000 responden dari berbagai kota besar di Indonesia dengan latar usia dan profesi yang beragam. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat kini melihat AI sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru, meski sebagian besar masih memahami manfaatnya tanpa benar-benar mengerti cara kerjanya. Indonesia AI Report 2025 dapat diunduh secara lengkap melalui platform kumparan dengan mengunjungi tautan kum.pr/aireport2025.

    Chief of AI & Corporate Strategy kumparan Andrias Ekoyuono menjelaskan bahwa perubahan akibat AI kini terlihat nyata di ruang ekonomi, sosial, dan budaya. “Sebanyak 95 persen responden percaya AI akan mengubah cara mereka bekerja dalam lima tahun ke depan, meski 68 persen juga khawatir pekerjaannya bisa tergantikan,” ujar Andrias.

    The PLAIGROUND, Indonesia AI Report 2025: How We Live, Work, and Think with AI.

    Foto: kumparan

    Andrias juga menambahkan bahwa implementasi AI di kumparan kini mendapat pengakuan global. Berdasarkan laporan terbaru Ahrefs tentang Global Top 50 Most Cited Brands in AI Assistants, kumparan tercatat sebagai salah satu brand asal Indonesia yang menjadi rujukan utama bagi ChatGPT, Perplexity, dan Google AI Overviews. “Kami ingin mendorong bagaimana AI dapat diimplementasikan secara konkret, bukan hanya membahas konsep tetapi menampilkan hasil nyata dan kolaborasi yang mempercepat dampak positif bagi masyarakat,” tambah Andrias.

    Dalam keynote speech, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menyampaikan bahwa kecerdasan buatan bukan ancaman, melainkan peluang besar bagi bangsa jika dikembangkan dengan nilai dan etika yang benar. Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa kemajuan teknologi harus berpihak pada manusia dan membawa manfaat bagi semua. “AI bukan sekadar algoritma, tapi cermin dari nilai yang kita tanamkan. Karena itu, setiap langkah inovasi harus bersifat inklusif agar tidak meninggalkan siapa pun,” pesan Meutya.

    Selaras dengan hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyoroti peran penting AI sebagai pendorong efisiensi dan inovasi industri nasional. “AI telah menjadi fondasi yang penting bagi daya saing industri masa depan dan ini bukan lagi sekedar tren teknologi. Saat ini, 66% Chief Information Officer di berbagai perusahaan juga menyatakan kekhawatiran akan tertinggal dari kompetitor apabila mereka tidak segera mengimplementasikan AI dalam perusahaan masing-masing. Kondisi ini tentu menggambarkan urgency yang tinggi untuk bergerak cepat dan melakukan langkah strategis yang terukur yang bisa dibantu melalui AI,” ungkap Agus.

    Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, menekankan peran pendidikan, riset, inovasi, serta kolaborasi lintas lembaga pendidikan dan industri untuk memastikan Indonesia memiliki talenta yang adaptif terhadap kemajuan teknologi AI. “AI bisa menggantikan pekerjaan tapi juga bisa menciptakan pekerjaan. AI bisa menurunkan keamanan, tetapi juga bisa mendeteksi ancaman lebih akurat. Kita bisa menggunakan AI untuk memeriksa reliabilitas informasi. Di Indonesia, kita bisa menggunakan AI sama seperti negara maju, karena AI adalah penyeimbang,” tutur Stella.

    Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, memberikan pandangan mengenai bagaimana pemanfaatan AI berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, mulai dari deteksi dini penyakit, efisiensi operasional rumah sakit, hingga percepatan riset medis yang berbasis data. “AI itu ‘kan butuh belajar, butuh data. Ternyata yang kita lakukan tentang digitalisasi, konektivitas, robotik, bioteknologi, nanti akan berdampak sangat besar terhadap perkembangan AI di kesehatan, yang nanti akan berdampak sangat besar terhadap layanan kesehatan di Indonesia,” jelas Budi.

    Acara kumparan AI for Indonesia 2025 menghadirkan berbagai diskusi panel lintas sektor yang membahas kolaborasi industri, etika penggunaan AI, hingga implementasinya dalam layanan publik dan ekonomi digital. Dari sektor pemerintahan hadir Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Otoritas Jasa Keuangan. Dari sektor swasta hadir Founder & Group CEO VIDA Niki Luhur, CTO GDP Venture & CEO GDP Labs On Lee, Chief Data & AI Officer Indosat Ooredoo Hutchison Chirag Sukhadia, VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel Ronald Limoa, VP IT Automation & Security NeutraDC MD Septianto (Adhie), Data Science Assistant Vice President Blibli Welly Dwi Putra, Deputy EGM Digital Product Telkom Indonesia Fauzan Feisal, Group Head Enterprise Data Management & Analytics BRI Ajutorius Pinem, dan Wakil Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Yayasan Mitra Netra Budi Darmulyana.

  • Sinyal 2 GHz Starlink-SkyFive Berisiko Ganggu Frekuensi 4G dan 5G

    Sinyal 2 GHz Starlink-SkyFive Berisiko Ganggu Frekuensi 4G dan 5G

    Bisnis.com, JAKARTA — Sinyal 2 GHz yang digunakan oleh Starlink dan SkyFive dikhawatirkan dapat menanggu layanan internet 4G dan 5G Indonesia yang bergerak di pita 2,1 GHz.

    Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji untuk membuka pita 2 GHz untuk teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) dan Air-to-Ground (A2G). Kedua pita tersebut saat ini digunakan oleh Starlink dan SkiFive.

    Kepala Bidang Media Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (Assi) Firdaus Adinugroho mengatakan kehadiran teknologi NTN-D2D dan A2G di Indonesia merupakan keniscayaan. Menurutnya, sebagai negara kepulauan terbesar, inovasi ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan dan pemerataan konektivitas digital Tanah Air.

    Namun, Firdaus mengingatkan tantangan utama terletak pada keterbatasan spektrum frekuensi, termasuk potensi terjadinya interferensi sinyal antara layanan satelit baru dan layanan existing. Menurutnya pita tersebut berdekatan dengan teknologi 4G dan 5G yang digunakan di Indonesia.

    “Tantangan terbesarnya adalah keterbatasan spektrum frekuensi,” kata lelaki yang akrab disapa Daus kepada Bisnis, Kamis (23/10/2025).

    Sekadar informasi, Telkomsel dan Indosat saat ini menggunakan beberapa pita frekuensi utama untuk menggelar layanan 4G dan 5G di Indonesia. Pada jaringan 4G, keduanya memakai pita 900 MHz (Band 8), 1800 MHz (Band 3), dan 2100 MHz (Band 1), dengan Telkomsel juga memanfaatkan pita 2300 MHz (Band 40). Indosat menggunakan pita 1,8 GHz dan 2,1 GHz, pun dengan XLSMART juga memiliki layanan di 2,1 GHz.

    Untuk layanan 5G, Telkomsel menggelar di pita 1800 MHz, 2100 MHz, dan terutama 2300 MHz, sementara Indosat memulai 5G di pita 1800 MHz.  Pita 2 GHz atau 2000 MHz berada di antara pita 4G dan 5G, yang jika diaktifkan ada sedikit kekhawatiran gangguan atau interferensi.

    Adapun saat ini spektrum 2 GHz Starlink dan SkyFive untuk memberi layanan langsung ke darat. Perangkat-perangkat yang ada di bumi dapat mengakses sinyal tersebut.

    Daus menambahkan untuk mengimplementasikan pita tersebut, pemerintah harus memprioritaskan kebijakan pada tiga hal utama yaitu efisiensi serta optimalisasi penggunaan spektrum frekuensi terbatas untuk kepentingan nasional yang seluas-luasnya.

    Kedua, Koeksistensi harmonis antar layanan satelit baru dan existing, guna mencegah interferensi dan menjaga kualitas serta stabilitas jaringan.

    “Ketiga, penerapan prinsip level playing field agar seluruh pemain—baik perusahaan asing maupun operator lokal—bisa berinvestasi serta berinovasi secara sehat dan berkeadilan,” kata Daus.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji regulasi dan kebijakan terkait potensi implementasi  di pita frekuensi 2 GHz. Komdigi membuka ruang masukan publik mengenai regulasi ini hingga 9 November 2025, termasuk dari pelaku industri, operator telekomunikasi, asosiasi dan masyarakat luas.

    Teknologi NTN-D2D memungkinkan perangkat seluler seperti ponsel dan laptop terhubung langsung ke satelit tanpa menara BTS, sementara A2G memfasilitasi komunikasi antara pesawat dengan jaringan darat.

    Solusi ini digadang sebagai langkah strategis pemerataan konektivitas nasional, terutama di wilayah terpencil, perairan, dan jalur udara Indonesia yang selama ini sulit dijangkau jaringan konvensional.

  • Satu Tahun Prabowo-Gibran: 5G Berjalan Lambat, Lelang 700 MHz Tak Kunjung Tiba

    Satu Tahun Prabowo-Gibran: 5G Berjalan Lambat, Lelang 700 MHz Tak Kunjung Tiba

    Bisnis.com, JAKARTA – Setahun sudah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjalan, namun pengembangan teknologi 5G di Indonesia dinilai masih tertatih-tatih.

    Diketahui, hingga Juli 2025 Telkomsel memiliki lebih dari 3.000 BTS 5G yang telah beroperasi di 56 kota/kabupaten di Indonesia. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan target perusahaan untuk terus memperluas jangkauan jaringan 5G mereka. Sementara itu BTS 5G Indosat masih 107 unit pada kuartal I/2025. XLSMART tidak pernah menyebutkan jaringan 5G mereka. 

    Dibandingkan dengan BTS 4G pada masing-masing operator yang telah mencapai lebih dari 200.000 unit, jumlah BTS 5G masih sangat sedikit.

    Adapun salah satu penyebab 5G berjalan lambat karena pita frekuensi 700 MHz, yang sering disebut sebagai “spektrum emas” karena potensinya yang luas, hingga kini belum dilelang oleh pemerintah.

    Komdigi masih berfokus pada pita 1,4 GHz untuk layanan broadband wireless access (BWA) atau jaringan akses internet cepat nirkabel.

    Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menilai perkembangan 5G belum menunjukkan kemajuan signifikan dalam satu tahu pemerintahan Prabowo. Teknologi 5G yang dahulu digadang-gadang sebagai game changer, kekurangan frekuensi.  

    Pemerintah hakikatnya telah berencana untuk melelang pita 700 MHz untuk kebutuhan 5G. Bekas frekuensi penyiaran ini memiliki lebar hingga 112 MHz dan secara ekosistem telah banyak digunakan untuk 5G.

    “Ya kan lelang ditunda sejak 2023 sampai sekarang. Kemudian, operator juga masih coba manfaatkan frekuensi yang ada saja untuk memberikan layanan karena khawatir lelang mahal,” kata Heru kepada Bisnis, Rabu (22/10/2025). 

    Heru mengatakan operator telah mencoba bernegosiasi agar lelang 700 MHz digelar dengan harga murah. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan operator untuk menggunakan pita frekuensi saat ini telah mencapai 12,2% dari total pendapatan mereka. Di tengah pendapatan yang melandai, kenaikan biaya frekuensi pada lelang 700 MHz akan membebankan mereka. 

    Heru mengatakan tantangan utama mendorong 5G adalah keterbatasan spektrum frekuensi yang tersedia. Lelang di 700 MHz dan 2,6 GHz diharapkan dapat digelar pemerintah pada awal 2026. Namun, operator masih menanti penurunan regulatory cost yang dinilai terlalu tinggi. 

    “Perhitungan ulang regulatory cost diperlukan agar lebih ramah bagi operator, sehingga pada akhirnya konsumen bisa menikmati layanan 5G yang terjangkau,” kata Heru. 

    Sementara itu, pandangan berbeda datang dari Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward. Dia menilai perkembangan 5G sebenarnya sudah cukup baik di beberapa daerah seperti di Pulau Jawa dan Bali. 

    “Untuk ketiga operator utama, layar ponsel di wilayah tertentu sudah menampilkan ikon 5G, bukan lagi 4G+,” katanya. 

    Dari sisi tantangan, kata Ian, sebagian besar gadget masyarakat masih mentok di teknologi 4G, dan kawasan jangkauan 5G masih jarang serta sering berbagi dengan 4G. Tidak banyak wilayah di Indonesia yang 5G berdiri secara mandiri. 

    Ian menekankan perlunya use case nyata yang benar-benar memerlukan kecepatan dan latensi rendah dari 5G. Peluang makin terbuka jika 5G bisa beroperasi secara stand alone, yang akan membuat biaya operasional lebih murah dan meningkatkan kualitas layanan (QoS/QoE). Dia optimistis 5G akan melesat dengan adanya persaingan sehat, terutama melalui Bandwidth Wireless Access (BWA) di 1,4 GHz. 

    “Dengan banyak pilihan dan kompetisi, operator akan menawarkan QoS/QoE yang kompetitif, sehingga 5G bisa berkembang pesat,” pungkasnya.

  • ​700 Peserta dari 20 Negara Meriahkan Forum Diplomasi Internasional AWMUN XII

    ​700 Peserta dari 20 Negara Meriahkan Forum Diplomasi Internasional AWMUN XII

    Bali: Asia World Model United Nations XII (AWMUN XII) resmi digelar di Bali, Indonesia, pada 17-20 Oktober 2025. Ajang prestisius ini membuka ruang bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia diplomasi internasional. 

    AWMUN XII dihadiri sekitar 700 peserta dari 20 negara hadir, menjadikannya salah satu simulasi Model United Nations (MUN) terbesar di kawasan Asia Pasifik.

    Konferensi ini dirancang sebagai wadah pembelajaran yang aman, terstruktur, dan inklusif, terutama bagi pemula. Tercatat, sekitar 90 persen peserta AWMUN XII merupakan pelajar dan mahasiswa yang baru pertama kali terjun ke simulasi diplomasi tingkat internasional.

    Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pendampingan dari para ketua dewan (chairs) yang memimpin jalannya sidang di masing-masing council. Pendekatan ini bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang suportif tanpa tekanan, serta membangun kepercayaan diri peserta dalam menghadapi forum global.

    Mengusung tema “Encouraging Regional Growth, Promoting Global Stability,” AWMUN XII menghadirkan lima dewan simulasi, yaitu: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), World Health Organization (WHO), dan Economic and Social Council (ECOSOC). 

    Penyelenggaraan AWMUN XII berada di bawah naungan International Global Network (IGN), organisasi yang berdiri sejak 2016 dan konsisten memfasilitasi partisipasi pemuda dalam forum-forum internasional. IGN juga dikenal sebagai penyelenggara Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) dan seri AWMUN sebelumnya.
     

    Presiden International Global Network, Muhammad Fahrizal, menegaskan pentingnya AWMUN sebagai ruang pembelajaran dan pembentukan pola pikir global bagi generasi muda.

    “Asia World Model United Nations bukan hanya sebuah simulasi, tetapi landasan peluncuran. Sebuah tempat dimana kalian akan berdiskusi dengan berani, bernegosiasi tanpa rasa takut, mendengarkan dengan dalam, dan berkolaborasi tanpa henti,” ujar Fahrizal dalam sambutannya.

    Pernyataan tersebut merefleksikan semangat AWMUN XII yang menekankan pentingnya keberanian untuk memulai, serta keberanian untuk tumbuh dari proses belajar, termasuk dari kegagalan.

    Tak hanya itu, AWMUN XII juga mendapat dukungan dari sejumlah institusi, termasuk dari sektor swasta. Telkomsel menjadi salah satu mitra yang berperan dalam mendukung partisipasi pemuda, dengan mensponsori 20 anak muda Indonesia untuk mengikuti konferensi ini. 

    Dalam pembukaan konferensi, hadir pula I Gde Yasa Manuadi selaku Penjabat General Manager Region Network Operations and Productivity Bali Nusra Telkomsel, yang memberikan sambutan di hadapan lebih dari 800 peserta.

    Partisipasi dalam AWMUN XII turut diakui oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang melihat ajang ini sebagai sarana pengembangan potensi pemuda dalam kancah internasional.

    Melanjutkan komitmennya, IGN telah menyiapkan gelaran selanjutnya yaitu Asia Youth International Model United Nations ke-19 (AYIMUN 19th) yang akan berlangsung pada 21–24 November 2025 di Bangkok, Thailand.

    Bali: Asia World Model United Nations XII (AWMUN XII) resmi digelar di Bali, Indonesia, pada 17-20 Oktober 2025. Ajang prestisius ini membuka ruang bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia diplomasi internasional. 
     
    AWMUN XII dihadiri sekitar 700 peserta dari 20 negara hadir, menjadikannya salah satu simulasi Model United Nations (MUN) terbesar di kawasan Asia Pasifik.
     
    Konferensi ini dirancang sebagai wadah pembelajaran yang aman, terstruktur, dan inklusif, terutama bagi pemula. Tercatat, sekitar 90 persen peserta AWMUN XII merupakan pelajar dan mahasiswa yang baru pertama kali terjun ke simulasi diplomasi tingkat internasional.

    Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan pendampingan dari para ketua dewan (chairs) yang memimpin jalannya sidang di masing-masing council. Pendekatan ini bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang suportif tanpa tekanan, serta membangun kepercayaan diri peserta dalam menghadapi forum global.
     
    Mengusung tema “Encouraging Regional Growth, Promoting Global Stability,” AWMUN XII menghadirkan lima dewan simulasi, yaitu: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), World Health Organization (WHO), dan Economic and Social Council (ECOSOC). 
     

     
    Penyelenggaraan AWMUN XII berada di bawah naungan International Global Network (IGN), organisasi yang berdiri sejak 2016 dan konsisten memfasilitasi partisipasi pemuda dalam forum-forum internasional. IGN juga dikenal sebagai penyelenggara Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) dan seri AWMUN sebelumnya.
     

     
    Presiden International Global Network, Muhammad Fahrizal, menegaskan pentingnya AWMUN sebagai ruang pembelajaran dan pembentukan pola pikir global bagi generasi muda.
     
    “Asia World Model United Nations bukan hanya sebuah simulasi, tetapi landasan peluncuran. Sebuah tempat dimana kalian akan berdiskusi dengan berani, bernegosiasi tanpa rasa takut, mendengarkan dengan dalam, dan berkolaborasi tanpa henti,” ujar Fahrizal dalam sambutannya.
     
    Pernyataan tersebut merefleksikan semangat AWMUN XII yang menekankan pentingnya keberanian untuk memulai, serta keberanian untuk tumbuh dari proses belajar, termasuk dari kegagalan.
     
    Tak hanya itu, AWMUN XII juga mendapat dukungan dari sejumlah institusi, termasuk dari sektor swasta. Telkomsel menjadi salah satu mitra yang berperan dalam mendukung partisipasi pemuda, dengan mensponsori 20 anak muda Indonesia untuk mengikuti konferensi ini. 
     
    Dalam pembukaan konferensi, hadir pula I Gde Yasa Manuadi selaku Penjabat General Manager Region Network Operations and Productivity Bali Nusra Telkomsel, yang memberikan sambutan di hadapan lebih dari 800 peserta.
     
    Partisipasi dalam AWMUN XII turut diakui oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang melihat ajang ini sebagai sarana pengembangan potensi pemuda dalam kancah internasional.
     
    Melanjutkan komitmennya, IGN telah menyiapkan gelaran selanjutnya yaitu Asia Youth International Model United Nations ke-19 (AYIMUN 19th) yang akan berlangsung pada 21–24 November 2025 di Bangkok, Thailand.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Nomor Telkomsel Hangus Bisa Aktif Lagi, Ini Caranya

    Nomor Telkomsel Hangus Bisa Aktif Lagi, Ini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nomor telepon yang hangus bisa terjadi saat kita sudah lama tak menggunakannya. Ini membuat nomor tidak bisa beraktivitas seperti biasa saja, seperti menerima panggilan, SMS, hingga berselancar internet.

    Nomor hingga dinyatakan hangus biasanya melewati sejumlah proses. Salah satunya masuk masa tenggang setelah masa aktif habis.

    Masa tenggang ini berlangsung 30 hari. Selama satu bulan tidak ada aktivitas membeli pulsa atau paket data, maka nomor akan hangus.

    Sebagai catatan, ada waktu 175 hari antara akhir masa tenggang hingga hangus berakhir. Jika ini sudah lewat maka nomor akan masuk masa daur ulang. Nomor dalam status ini juga masih bisa diaktifkan kembali.

    Jika Anda pengguna Telkomsel dan masih ingin menggunakan nomor ponsel itu, ada beberapa caranya. Pastikan telah menyiapkan dokumen penduduk seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) yang didaftarkan saat aktivasi kartu dan SIM Card yang hangus.

    Simak caranya untuk mengembalikan nomor Telkomsel yang hangus berikut ini:

    Kode USSD

    1. Ketik *888*89# dari nomor Telkomsel yang sudah hangus
    2. Pilih menu Reaktivasi Kartu
    3. Klik Setuju
    4. Masukkan data nomor KTP dan KK
    5. Anda akan mendapatkan pesan SMS jika nomor yang hangus bisa kembali aktif atau tidak

    Media Sosial Telkomsel

    1. Cari akun customer service Telkomsel di Twitter atau Instagram
    2. Buka fitur Direct Message
    3. Ketik ‘Reaktivasi prepaid’ pada kolom DM
    4. Akan ada link untuk mengunggah sejumlah data, yakni foto KTP, nomor KK, dan foto SIM card fisik yang akan diaktifkan kembali
    5. Anda akan melakukan validasi data dengan melakukan video call

    Grapari

    1. Cari Grapari terdekat dari tempat Anda
    2. Silahkan menuju Grapari untuk mengaktifkan kartu yang hangus
    3. Mengaktifkan kembali kartu yang hangus harus dilakukan sendiri tanpa diwakilkan

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gen Z Ubah Cara Pakai Layanan Seluler

    Gen Z Ubah Cara Pakai Layanan Seluler

    Jakarta

    Generasi muda Indonesia kini mengubah cara orang berlangganan layanan seluler. Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, jumlah pengguna internet nasional pada 2025 mencapai 229 juta jiwa, dan mayoritasnya berasal dari kalangan Gen Z dan Milenial. Bagi dua generasi ini, internet bukan lagi fasilitas tambahan, tapi kebutuhan utama seperti listrik atau air.

    Perubahan perilaku ini berpengaruh langsung pada cara mereka memilih layanan seluler. Gen Z yang terbiasa hidup serba digital mulai meninggalkan model konvensional yang mengharuskan datang ke gerai fisik. Mereka lebih nyaman dengan layanan prabayar digital yang bisa diatur mandiri dari smartphone, mulai dari pembelian SIM card hingga pembayaran paket data.

    Tren inilah yang dimanfaatkan Telkomsel lewat by.U, operator digital pertama di Indonesia yang sejak awal dirancang “by youth, for youth”. Diluncurkan pada Oktober 2019, by.U tumbuh pesat dan kini telah mengantongi lebih dari 10 juta pengguna aktif hingga kuartal ketiga 2025. Capaian ini mengukuhkan posisi by.U sebagai pemimpin di kategori seluler digital.

    Berbeda dengan operator konvensional, seluruh pengalaman berlangganan by.U dikemas serba digital. Pengguna bisa memilih nomor, membeli kartu SIM, mengatur paket internet hingga membayar semuanya lewat aplikasi. SIM card dikirim langsung ke rumah, tanpa perlu antre atau isi formulir. Skemanya mirip layanan streaming: fleksibel, personal dan bisa disesuaikan kebutuhan tanpa ribet.

    VP Brand & Marketing Communications Telkomsel, Emir G. Surya dalam keterangan yang diterima detikINET, menyebut keunggulan by.U lahir dari empat pilar utama yang dirancang sesuai karakter Gen Z: fleksibilitas, harga terjangkau, layanan yang simpel dan transparan, hiburan digital, serta jaringan Telkomsel yang luas. Paket internet bisa diatur sesuka hati–termasuk masa aktif di bawah 14 hari yang ramah kantong pelajar–tanpa syarat tersembunyi. Kuota berlaku 24 jam dan SIM card tetap aktif selama terkoneksi jaringan Telkomsel.

    “Dan pilar keempat adalah jaringan nomor 1 Telkomsel, dimana by.U mengandalkan jaringan terluas dan terdepan untuk memastikan Gen Z selalu terkoneksi kapan saja, di mana saja,” terang Emir.

    Di sisi hiburan, by.U menghadirkan fitur U-Tainment yang menyatukan musik, video, games, komik, komunitas, serta bonus kuota loyalitas dan merchandise lewat U-Store. Semua dirancang agar pengguna tetap terhubung dengan ekosistem digital favorit mereka.

    Pendekatan komunikasinya pun berbeda. Alih-alih iklan formal, by.U membangun kedekatan lewat bahasa ringan, meme culture, dan kolaborasi dengan komunitas lokal, kreator digital hingga tim e-sports. Kampanye seperti “Aneh Tapi Nyata” menampilkan fenomena khas dunia online yang relate dengan keseharian Gen Z, mulai dari livestream rebahan 24 jam hingga gendong teman di game online dengan sinyal kencang.

    Emir menjelaskan, strategi itu mencerminkan karakter Gen Z yang cenderung random tapi progresif. Mereka ingin kebebasan mengatur kuota, tapi juga butuh jaringan yang stabil dan mudah diakses kapan saja. Paket seperti “Super Kaget” 7 GB seharga Rp15 ribu untuk 14 hari jadi contoh bagaimana fleksibilitas dan keterjangkauan disatukan tanpa mengorbankan kualitas jaringan.

    Seiring bertambahnya pengguna, by.U kini bukan sekadar penyedia paket data. Layanan ini berkembang menjadi bagian dari gaya hidup digital anak muda. Integrasi dengan platform hiburan, e-wallet, program loyalitas pelajar, hingga fitur komunitas jadi strategi lanjutan untuk memperkuat posisi di pasar.

    Sebagai bagian dari Telkomsel, by.U disebut tengah bergerak menuju ekosistem “beyond connectivity”. Fokusnya bukan hanya internet cepat, tapi pengalaman digital yang lengkap: mulai dari musik, gaming, komunitas, hingga benefit eksklusif yang relevan dengan budaya digital muda Indonesia.

    Dengan jumlah pengguna Gen Z yang terus mendominasi lanskap digital nasional, operator digital seperti by.U diproyeksi akan memainkan peran besar dalam fase berikutnya transformasi seluler di Indonesia.

    (asj/asj)

  • by.U Layani 10 Juta Pelanggan, Telkomsel hingga Tri Berebut Pasar Gen Z

    by.U Layani 10 Juta Pelanggan, Telkomsel hingga Tri Berebut Pasar Gen Z

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan operator seluler dalam memperebutkan pasar generasi muda atau Gen Z makin panas. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melalui by.U, bertarung dengan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. dengan brand Axis dan PT Indosat Tbk. dengan brand Tri memperebutkan pasar anak muda. 

    Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2025 mencapai 229 juta jiwa.

    Dari jumlah itu, mayoritas pengguna berasal dari kalangan Generasi Z (13–28 tahun) dan Milenial (29–44 tahun) yang dikenal sebagai generasi digital-native. Bagi mereka, internet bukan lagi fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan utama dalam aktivitas sehari-hari.

    VP Brand & Marketing Communications Telkomsel, Emir G. Surya mengatakan perusahaan berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan Gen Z.

    Perusahaan berfokus pada 4  pilar yang terdiri dari fleksibilitas penuh dan harga yang terjangkau, simple dan transparan, hiburan tanpa batas, hingga jaringan luas.

    “Jaringan nomor 1 Telkomsel, dimana by.U mengandalkan jaringan terluas dan terdepan untuk memastikan Gen Z selalu terkoneksi kapan saja, di mana saja,” kata Emir G. Surya, dikutip Minggu (19/10/2025). 

    Emir mengatakan sejak diluncurkan pada Oktober 2019, by.U tumbuh pesat sebagai pilihan utama pengguna muda Indonesia. Hingga kuartal ketiga 2025, jumlah pelanggan by.U telah melampaui 10 juta pengguna aktif. Adapun secara keseluruhan pada semester I/2025 total pelanggan Telkomsel mencapai 158,8 juta pelanggan.

    Selain pada sisi teknis, kata Emir, by.U juga menonjol dalam hal komunikasi brand. Mengusung gaya bahasa yang santai, jenaka, dan relevan dengan kultur digital muda, by.U konsisten menghadirkan komunikasi yang terasa personal dan otentik.

    Alih-alih menggandeng duta merek konvensional, by.U justru aktif berkolaborasi dengan komunitas lokal, kreator digital, hingga tim e-sports.

    “by.U memahami karakter Gen Z yang suka hal-hal unik, fun, dan penuh kejutan,” kata Emir. 

    Telkomsel bukanlah satu-satunya operator yang menyasar Gen Z. XLSMART dan Indosat juga melakukan hal yang sama. 

    XLSMART melalui brand Axis juga melakukan berbagai program dan kampanye untuk memperluas pasar mereka di Gen Z. Axis menggelar acara olah raga kompetisi Futsal antar pelajar untuk mendekatkan merk Axis kepada pelajar SMAN.

    Adapun Axis turut berkontribusi terhadap total pelanggan XLSmart yang menyentuh 82,6 juta pelanggan pada semester I/2025. 

    Sementara itu Indosat mengandalkan brand Tri untuk menjangkau anak muda. Tri belum lama menggelar program loyalitas agar pelanggan Gen Z tetap setia dan tidak berpindah ke operator lain. 

    Tri menggelar program Bombas Tri 2025 dengan hadiah utama yaitu mobil listrik BYD Atto 1 Dynamic. Total pelanggan Indosat pada semester I/2025 mencapai 95,4 juta pelanggan, sebagiannya merupakan pelanggan Gen Z pengguna Tri.