BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Telkomsel Bersiap Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Telkomsel Bersiap Ikut Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah memastikan anak usahanya yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan berpartisipasi dalam lelang spektrum 1,4 GHz. Adapun, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menggelar seleksi spektrum 1,4 GHz pada kuartal I/2025. 

    Spektrum 1,4 GHz adalah bagian dari spektrum frekuensi radio yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk telekomunikasi dan penyiaran. Frekuensi ini berada dalam rentang Ultra High Frequency (UHF).

    “Tanya ke Telkomsel. Ya, Telkomsel akan ikut (lelang),” kata Ririek di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Diketahui, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi pun menunggu masukan publik guna menyusun regulasi pemanfaatan seleksi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit. Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya. 

    Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto  mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz, kemudian baru pita frekuensi 700 MHz. 

    Wayan tidak menjelaskan alasan seleksi 1,4 GHz lebih diprioritaskan, tetapi diduga berkaitan dengan rencana mendorong hadirnya internet cepat tetap nirkabel (FWA) yang mumpuni. 

    “Rencana kami saat ini, setelah seleksi/evaluasi pita frekuensi 1,4 GHz akan disusul kemudian dengan proses seleksi pita frekuensi 700 MHz dan pita frekuensi seluler lainnya,” kata Wayan. 

    Dalam draf Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz diketahui bahwa hak penggunaan frekuensi diberikan dalam bentuk IPFR kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet Switched dengan wilayah layanan regional. 

    Ada 3 regional dengan jumlah zona layanan yang berbeda-beda. Regional 1 terdiri atas zona 4, zona 5, zona 6, zona 7, zona 9, dan zona 10. 

    Sementara itu regional 2 terdiri dari zona 1, zona 2, zona 3, zona 8, dan zona 15. Terakhir, Regional 3 terdiri dari zona 11, zona 12, zona 13, dan zona 14. 

  • Pemanfaatan AI untuk UMKM Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

    Pemanfaatan AI untuk UMKM Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau  artificial intelligence (AI) dinilai mampu mempercepat perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengungkapkan, AI menawarkan potensi besar bagi berbagai jenis bisnis, baik skala besar maupun kecil, untuk melakukan lompatan dalam inovasi bisnis mereka.

    “Baik perusahaan besar maupun kecil dapat memanfaatkan AI untuk mempercepat pertumbuhan mereka. Misalnya, UMKM yang berada di daerah terpencil tetap dapat menjangkau pasar di Jakarta tanpa perlu merekrut manajer produk, cukup dengan bantuan AI,” ujar Ririek dalam Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2025 seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2025).

    Ririek menambahkan bahwa meskipun AI memiliki potensi besar untuk UMKM, penggunaannya di Indonesia masih belum optimal, sehingga belum mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Tantangannya adalah belum banyak organisasi yang siap mengadopsi AI. Banyak yang masih memerlukan peningkatan keterampilan untuk bisa memanfaatkan AI secara maksimal,” tuturnya.

    Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM), karena kebutuhan tenaga kerja di bidang teknologi masih belum seimbang dengan ketersediaannya. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

    “Salah satu inisiatif yang sedang dikembangkan adalah platform online untuk pembelajaran IT. Misalnya, jika seseorang ingin memahami cara kerja router, mereka bisa berlatih menggunakan simulator, mirip seperti konsep flight simulator,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ririek menyoroti bahwa optimalisasi AI dan pengembangan infrastruktur digital dapat berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya, studi 10 tahun lalu menunjukkan bahwa peningkatan penetrasi broadband sebesar 10% dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 1%. Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa dampak teknologi bisa jauh lebih besar jika dimanfaatkan secara sinergis.

    “Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fixed broadband, mobile broadband, AI, pusat data, dan digitalisasi masing-masing memiliki kontribusi tersendiri terhadap ekonomi,” ungkapnya.

    Apabila semua faktor ini dioptimalkan, khususnya AI untuk UMKM, maka pertumbuhan ekonomi dapat meningkat hingga 2,7% secara kumulatif. “Dengan demikian, apabila ekonomi tumbuh 5,2%, tambahan kontribusi teknologi dapat membawa angka tersebut ke 8%,” ujarnya pungkasnya.

  • Mitigasi Bencana, BNPB Tekankan Kebutuhan Data Realtime

    Mitigasi Bencana, BNPB Tekankan Kebutuhan Data Realtime

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut data real-time menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan bencana.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan kebutuhan data terbagi saat mitigasi atau prabencana, serta kontingensi yang mencakup periode sesaat sebelum bencana hingga pascabencana.

    “Data ini biasanya berupa pemantauan fenomena alam, seperti perkiraan cuaca dan curah hujan, yang dikelola oleh institusi-institusi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta Badan Riset dan Inovasi Nasional,” kata Abdul, dikutip, Selasa (18/2/2025).

    Kendati demikian, lanjutnya, data tersebut masih bersifat prediktif dan belum sepenuhnya operasional untuk situasi darurat karena hanya mencerminkan fenomena tanpa informasi spesifik mengenai risiko yang ditimbulkan.

    Menurutnya, dibutuhkan data hazard yang lebih terperinci agar dapat diterapkan dalam tindakan konkret saat bencana selain data fenomena.

    Dalam kesempatan yang sama, Senior Academic Telkom University Miftadi Sudjai mengembangkan peringatan dini banjir rob berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama Tide Eye.

    “Tide Eye dikembangkan sebagai solusi teknologi yang mampu memantau kondisi banjir rob secara real-time,” ujar Miftadi.

    Dia menjelaskan sistem Tide Eye bekerja dengan dua fungsi utama. Pertama, memonitor muara sungai untuk mengukur naik turunnya air akibat banjir rob. Kedua, mengawasi banjir akibat hujan dan luapan sungai.

    Data dari kedua sumber ini dikumpulkan tiap 15 menit, kemudian diproses dengan AI dan ditampilkan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami.

    “Tidak hanya memberikan informasi, sistem ini juga dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Satu Data Indonesia Kementerian PPN/Bappenas, Dini Maghfirra telah berkolaborasi dengan BNPB untuk mengembangkan Portal Satu Data Bencana guna menyediakan data yang lebih akurat dan dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam menangani bencana secara efektif.

    “Pemanfaatan data dalam mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materi,” ujarnya.

  • Booming! Student House Sold Out! Siap Financial Freedom di Tahap 2?

    Booming! Student House Sold Out! Siap Financial Freedom di Tahap 2?

    JABAR EKSPRES – Financial freedom atau kebebasan finansial semakin menjadi tujuan utama bagi banyak orang di era modern ini.

    Dengan meningkatnya biaya hidup dan tuntutan masa depan yang semakin kompleks, memiliki sumber pendapatan pasif menjadi kebutuhan yang semakin mendesak.

    Financial freedom memungkinkan seseorang untuk hidup lebih tenang, memiliki lebih banyak pilihan dalam hidup, serta mengurangi ketergantungan pada pekerjaan konvensional.

    Oleh karena itu, semakin banyak individu yang mulai mencari peluang investasi yang stabil dan menjanjikan.

    Salah satu dampak positif dari financial freedom adalah kemampuan untuk menciptakan kehidupan yang lebih seimbang.

    Ketika seseorang tidak lagi terbebani oleh tekanan keuangan, mereka dapat lebih fokus pada pengembangan diri, kesejahteraan keluarga, serta kontribusi sosial yang lebih luas.

    Investasi dalam sektor properti, khususnya kos-kosan di kawasan pendidikan, menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

    Dengan tingginya permintaan dan captive market yang kuat, properti kos-kosan menawarkan sumber penghasilan pasif yang berkelanjutan dan minim risiko.

    Anthony Sudarsono, salah satu investor properti ternama menyampaikan bahwa properti, khususnya rumah kos adalah salah satu peluang investasi yang tepat.

    “Kos-kosan sendiri adalah suatu instrumen yang paling bisa diukur, beda dibandingkan dengan yang lain. Ibaratnya telur, setiap yang saya pegang selalu menetas,” jelasnya.

    Kabar baiknya, produk inovatif rumah kost premium di Podomoro Park Bandung, yakni Student House, mendapat sambutan luar biasa dari para investor.

    Dalam waktu yang sangat singkat, seluruh unit di tahap pertama langsung ludes terjual.

    Fenomena ini tak lepas dari berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Student House, menjadikannya pilihan investasi properti yang sangat menjanjikan.

    Kesuksesan Student House didorong oleh tingginya potential captive market.

    Berada di jantung pendidikan Bandung Selatan, kawasan ini berkembang pesat layaknya Kawasan Pendidikan Jatinangor dan Dipatiukur di Bandung, serta Kawasan Pendidikan Grogol (Central Park) di Jakarta.

    Dikelilingi universitas ternama seperti Telkom University, Poltekpar NHI, dan Satu University by Binus, permintaan hunian mahasiswa terus meningkat.

    Ditambah dengan pesatnya pertumbuhan bisnis di sekitar, target pasar karyawan juga menjadi peluang besar.

  • KPK Dalami Peran PT Telkom dalam Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

    KPK Dalami Peran PT Telkom dalam Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

    KPK Dalami Peran PT Telkom dalam Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) mendalami peran
    PT Telkom
    Indonesia (Persero) Tbk terkait dugaan
    korupsi digitalisasi
    Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) tahun 2018–2023.
    Adapun proyek digitalisasi SPBU PT Pertamina digarap oleh PT Telkom Indonesia.
    “Peran PT Telkom, ya ini masih didalami,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
    Tessa belum dapat memberikan informasi terbaru terkait peran PT Telkom dan pihak lainnya dalam proyek tersebut.
    “Jadi, kalau ditanya apa perannya, nanti kita akan tunggu. Apabila nanti ada pihak-pihak siapapun, ya, tidak hanya dari PT Telkom, tetapi dari pihak-pihak yang terkait, kita akan update lagi ke teman-teman,” ujarnya.
    Sebelumnya, KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) tahun 2018–2023.
    Tessa mengatakan, perkara korupsi ini sedang bergulir di tahap penyidikan.
    “Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) bulan September 2024,” kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
    Tessa mengatakan, KPK sudah menetapkan tersangka dalam korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina.
    Namun, ia tidak mengungkapkan identitas tersangka tersebut.
    “Sudah ada tersangkanya,” ujar Tessa.
    Adapun dugaan korupsi digitalisasi PT Pertamina (Persero) tahun 2018–2023 muncul pertama kali dalam jadwal pemeriksaan sejumlah saksi di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).
    Sejumlah saksi yang dipanggil di antaranya adalah Agustinus Yanuar Mahendratama selaku Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas; Aily Sutejda selaku Head of Outbound Purchasing PT SCC; Anton Trienda selaku karyawan BUMN atau VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina (Persero); Antonius Haryo Dewanto selaku mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems; Charles Setiawan selaku Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama; Aribawa selaku VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga; Asrul Sani selaku eks Direktur PT Dabir Delisha Indonesia; Benny Antoro selaku mantan Direktur Sales & Marketing PT PINS Indonesia; dan Bobby Rasyidin selaku Direktur PT LEN Industri.
    Namun, Bobby Rasyidin selaku Direktur PT LEN Industri dan Antonius Haryo Dewanto selaku mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems tidak hadir dalam pemeriksaan tersebut dan meminta penjadwalan ulang.
    “Saksi didalami terkait dengan beberapa pengadaan proyek di PT Telkom untuk digunakan di Pertamina,” kata Tessa dalam keterangannya, Selasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Telkom (TLKM) Ungkap Potensi UMKM Naik Kelas Pakai Teknologi AI

    Bos Telkom (TLKM) Ungkap Potensi UMKM Naik Kelas Pakai Teknologi AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan (AI) dinilai bisa dimanfaatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan leapfrog atau lompatan bisnis hingga bisa naik kelas.

    Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), Ririek Adriansyah mengatakan sebenarnya banyak potensi yang bisa dijangkau pelaku bisnis untuk bisa menggunakan AI. Namun, pemanfaatannya hingga kini masih belum optimal.

    “Ambil contoh, UMKM di pelosok Kalimantan yang jualan untuk pasar Jakarta, tidak perlu meng-hired produk manajer, bisa pakai AI,” kata Ririek dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025, dikutip Selasa (18/2/2025).

    Dia menjelaskan banyak organisasi atau perusahaan yang belum siap menggunakan teknologi AI. Banyak yang masih membutuhkan bantuan kompetensi untuk bisa mengoptimalkan AI.

    Menurutnya, masalah SDM di Indonesia adalah kebutuhan dan ketersediaannya masih belum seimbang. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang bersifat universal dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

    Ririek menuturkan salah satu inovasi yang sedang digarap adalah penggunaan platform online untuk mempelajari seputar teknologi dan informasi.

    Dia menambahkan optimalisasi AI bersama dengan pengembangan infrastruktur bidang teknologi informasi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan sebesar 8% oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya, pada 10 tahun yang lalu terdapat studi yang mengatakan bahwa setiap 10% pertambahan broadband bisa memicu pertumbuhan ekonomi sebesar 1%. Namun, studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa peran teknologi bisa lebih besar apabila dioptimalkan bersama-sama.

    “Studi baru-baru ini fixed broadband, mobile broadband, AI, data center, digitalisasi itu masing-masing akan memberikan kontribusi tertentu. Kalau itu dilakukan dengan maksimal, maka kumulatif incremental pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan bisa tumbuh 2,7%. Jadi kalau misal pertumbuhan 5,2% maka kalau ditambah 2,7% bisa mencapai 8%,” katanya.

    Telkom, lanjutnya, telah menjalankan strategi Five Bold Moves. Perusahaan fokus mengeksekusi lima strategi utama perusahaan dengan tetap berlandaskan tiga domain bisnis Telkom yakni, digital connectivity, digital platform, dan digital services.

    Pada pilar digital connectivity, Telkom mencanangkan inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), dan InfraCo. Kemudian, pada pilar bisnis digital platform terdapat inisiatif Data Center Co dan B2B Digital IT Service Co. Adapun, pilar bisnis digital services ada inisiatif DigiCo.

  • Daftar 7 BUMN yang Masuk Danantara: Ada BRI, Mandiri hingga Pertamina 

    Daftar 7 BUMN yang Masuk Danantara: Ada BRI, Mandiri hingga Pertamina 

    Daftar 7 BUMN yang Masuk Danantara, Ada BRI, Mandiri hingga Pertamina 

    TRIBUNJATENG.COM- Pemerintah telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara), yang digadang-gadang jadi cikal-bakal superholding BUMN. 

    Mulai tahun 2025, tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dialihkan ke dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Ketujuh BUMN tersebut adalah:

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

    PT PLN (Persero)

    PT Pertamina (Persero)

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

    PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

    Grafis Danantara Prabowo (Tribun Jateng / Bram Kusuma)

        .

    Grafis Danantara Prabowo (Tribun Jateng / Bram Kusuma)

    Pengalihan ini bertujuan untuk mengonsolidasikan aset negara guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi. 

    Selain itu, BP Danantara juga akan membawahi Indonesia Investment Authority (INA), sehingga total dana kelolaan atau aset yang dikelola mencapai sekitar USD 982 miliar atau setara Rp 15.584 triliun.

     

    Dengan membawahi 7 BUMN besar dan INA, aset kelolaan Danantara pun ditaksir mencapai Rp 600 miliar dollar AS atau sekitar Rp 9.480 triliun (asumsi kurs Rp 15.800 per dollar AS). 

    Hal ini sekaligus menjadikan Danantara sebagai SWF ke-4 terbesar di dunia. Saat ini Danantara dikepalai oleh Muliaman Darmansyah Hadad. 

    Rencananya pembentukan Danantara akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto usai melakukan kunjungan kerja selama 16 hari ke China, Peru, Amerika Serikat, Brasil, dan Inggris. 

    Muliaman mengatakan, Danantara akan mengelola berbagai aset pemerintah yang tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga untuk kemudian dikonsolidasikan dan dioptimalkan secara strategis. 

     “Sesuai namanya, badan pengelola investasi ini bertujuan untuk mengelola aset di luar APBN secara bertahap,” ujar Muliaman, pada Selasa (23/10/2024). 

    Adapun nantinya Danantara bakal berkantor di Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang berlokasi di Jalan Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat. 

     

    (*)

  • Daftar 7 BUMN yang Masuk Danantara: Ada BRI, Mandiri hingga Pertamina 

    INFOGRAFIS Apa Itu Danantara? Badan Pengelola Investasi Era Prabowo

    TRIBUNJATENG.COM – Infografis Apa Itu Danantara? Badan Pengelola Investasi Era Prabowo.

    lihat foto
    Grafis Danantara Prabowo

    lihat foto
    Grafis Danantara Prabowo

    Mengenal apa itu Daya Anagata Nusantara (Danantara), badan pengelola investasi Indonesia era Presiden RI Prabowo Subianto.

    Rencananya, Danantara diluncurkan secara resmi, pada Senin (24/2/2025) mendatang.

    Terkait hal tersebut, Prabowo mengusulkan agar seluruh mantan presiden Indonesia menjadi pengawas bagi pelaksanaan Danantara.

    “Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini,” kata Prabowo saat puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

    Prabowo juga ingin melibatkan para organisasi keagamaan untuk mengawal Danantara. Mulai dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, bahkan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

    “Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagainya yang lain ikut juga membantu mengawasi.”

    “Supaya ini adalah uang rakyat ini adalah uang anak-anak dan cucu cucu kita dan nilainya adalah hampir 980 miliar dolar AS aset under management,” ucap Prabowo.

    Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut diresmikannya Danantara guna melakukan konsolidasi pengelolaan BUMN.

    Selain itu, untuk mengoptimalisasikan pengelolaan dividen dan investasi.

    Adanya Danantara, kata Erick Thohir, juga menjadi penegasan terhadap pengelolaan BUMN sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

    Hal tersebut, disampaikan Erick dalam rapat paripurna saat pengesahan UU Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN bersama DPR pada Selasa (4/2/2025).

    “Transformasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045 melalui sinergi pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan,” terangnya.

    Di sisi lain, menurut Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) Nomor 40 RUU, Danantara memiliki peran sentral dalam pengelolaan BUMN.

    Pada Pasal 3E DIM 114-122, tugas utama Danantara adalah pengelolaan BUMN.

    Tentang Danantara

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan badan yang didedikasikan untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.

    Dikutip dari Indonesia.go.id, BPI Danantara dibentuk sebagai langkah nyata untuk merealisasikan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

    Nama Daya Anagata Nusantara memiliki arti kekuatan masa depan Nusantara sebagai simbol semangat baru Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

    Kemudian, menciptakan peluang baru dan memajukan pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

    Rencananya, Danantara akan mengelola 7 BUMN besar.

    Di antaranya Bank Mandiri, BRI dan BNI (perbankan), Pertamina dan PLN (Energi), Telkom (telekomunikasi), Mind ID (pertambangan).

    Adapun total aset yang dikelola BUMN itu, sekitar Rp9.600 triliun.

    Secara kelembagaan, sebenarnya Indonesia sudah memiliki Indonesia Investment Authority (INA) yang memiliki fungsi untuk mengelola dan mengembangkan aset negara.

    INA didirikan melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan mendapat dukungan regulasi yang memungkinkan otonomi manajemen dan lain sebagainya.

    Berbeda dengan Danantara yang masih menunggu payung hukum dan regulasi yang mengaturnya. Sebab, lembaga ini baru dibentuk atas ide besar presiden Prabowo. 

    Nantinya, Danantara akan bertanggung jawab dan berada langsung di bawah Presiden, sedangkan INA bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. 

    Terkait tugas badan pengelola investasi Indonesia, Danantara, telah disampaikan Presiden Prabowo saat berpidato secara daring dalam forum internasional World Government Summit yang digelar di Dubai pada Kamis (13/2/2025).

    “Danantara, yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kita ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor.”

    “Seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan dan lain-lain,” jelas Prabowo.

    Diharapkan Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi

    Dalam kesempatan berbeda, Presiden Prabowo menyebut, Danantara bakal menjadi badan yang mengelola proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi.

    Kehadiran Danantara ini, diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.

    Sehingga, kata Prabowo, Danantara bakal mengelola dana lebih dari 900 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14 ribu triliun.

    Prabowo menjelaskan, untuk pendanaan awal, Danantara bakal menampung sekitar 20 miliar dolar AS.

    “Saya rasa ini akan menjadi langkah transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, dan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” ucapnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/2/2025).

    “Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh,” imbuhnya. 

  • Ada 15 Mega Proyek di 2025

    Ada 15 Mega Proyek di 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menegaskan bahwa efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tidak dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Wakil Kepala BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang, menyebut bahwa alih-alih untuk MBG, efisiensi itu dilakukan untuk investasi melalui Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Lanjutnya, ada kesalahpahaman di masyarakat terkait efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo.

    “Banyak yang salah persepsi dengan efisiensi yang dilakukan oleh Pak Prabowo, seolah-olah Rp300 triliun sekian untuk Makan Bergizi Gratis. Salah, MBG sudah ada dananya. MBG sudah ada alokasi dananya tersendiri,” katanya.

    Mega Proyek Danantara

    Ia menjelaskan bahwa dari hasil efisiensi anggaran kementerian dan lembaga, hanya Rp24 triliun yang dialokasikan untuk MBG. Selebihnya, dana tersebut akan diinvestasikan melalui Danantara.

    Selain itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Danantara akan menjalankan 15 proyek besar.

    “Dimana untuk tahun 2025 saja akan dibangun 15 mega proyek, jadi untuk investasi, bukan untuk Makan Bergizi Gratis,” ia menambahkan.

    Seperti Apa Investasi Danantara?

    Danantara, diperkirakan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS. Proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS. Ada 7 BUMN yang dikelola Danantara termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID.

    Dana yang dikelola oleh Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

    Prabowo juga mengharapkan agar pengelolaan dana di Danantara diawasi oleh banyak pihak, termasuk para mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan.

    “Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lindungi Masa Depan Perempuan: AdMedika Gelar Seminar Eliminasi Kanker Serviks – Halaman all

    Lindungi Masa Depan Perempuan: AdMedika Gelar Seminar Eliminasi Kanker Serviks – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lewat Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim sekaligus memperingati Hari Kanker Nasional di bulan Februari, AdMedika, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung program pemerintah. 

    AdMedika yang bergerak di bidang Digital Health Third Party Administrator (TPA) dan B2B Digital Health menggelar seminar Kesehatan Kanker Serviks dengan tema “Cervical Health Matters: Prevent, Protect, Thrive”. 

    Acara ini diselenggarakan secara hybrid di ACE Room AdMedika, Telkom STO Gambir, Jakarta, dan diikuti oleh karyawan perempuan AdMedika, pada Kamis (13/2). 

    Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) mengenai bahaya Kanker Serviks, pentingnya screening test, serta upaya pencegahan melalui vaksinasi HPV.

    Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen AdMedika dalam mendukung misi ke-4 Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya di bidang kesehatan dan penguatan perempuan.

    Sebagai bentuk kolaborasi antara AdMedika Group dan Brawijaya Hospital Saharjo yang merupakan provider rekanan AdMedika, seminar ini menghadirkan dr. Alesia Novita, Sp.OG, seorang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Brawijaya Hospital Saharjo.

    Dalam pemaparannya, dr. Alesia menjelaskan bahaya Human Papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama Kanker Serviks serta pentingnya vaksinasi HPV dan deteksi dini sebagai langkah pencegahan.

    “Membangun kesadaran terhadap Kanker Serviks serta melakukan vaksinasi adalah langkah yang sangat penting karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujar dr. Alesia.

    Senada dengan hal tersebut, CEO AdMedika Dian Prambini dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan wujud kepedulian AdMedika terhadap kesehatan karyawan perempuan.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita semua tentang Kanker Serviks serta berkontribusi dalam mendukung program eliminasi kanker leher rahim yang telah dicanangkan oleh Pemerintah,” ungkap Dian.

    Melalui seminar ini, AdMedika berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih sehat, sehingga mampu terus memberikan pelayanan terbaik dan sepenuh hati demi kepuasan pelanggan.

    #ElevatingYourFuture