BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Lewat IndigoHub dan IndigoSpace, Begini Cara Telkom Perkuat Ekosistem AI! – Page 3

    Lewat IndigoHub dan IndigoSpace, Begini Cara Telkom Perkuat Ekosistem AI! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Inisiatif baru untuk mengembangkan ekosistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dibuat oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) di berbagai kota di Indonesia melalui IndigoHub dan IndigoSpace. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan masyarakat mengenai AI serta mengakselerasi implementasi penggunaan AI dalam industri domestik.

    Sebagai bagian dari upaya ini, Telkom berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, pihak swasta, dan komunitas lokal. Kolaborasi ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari seminar dan forum diskusi hingga program-program seperti “AI Goes to School”.

    IndigoHub dan IndigoSpace yang tersebar di sembilan kota di Indonesia akan dijadikan sebagai AI Hub Center untuk mendukung inisiatif Telkom dalam meningkatkan literasi dan adopsi teknologi kecerdasan buatan di Indonesia melalui serangkaian kegiatan seminar, workshop, dan pelatihan yang menyasar para talenta lokal.

    “Program Indigo merupakan langkah strategis Telkom untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin transformasi digital dengan menggandeng berbagai stakeholder, termasuk lembaga pendidikan dan pemerintah daerah. Inisiatif ini membangun ekosistem AI yang inovatif untuk mendorong pertumbuhan industri, memberdayakan masyarakat, dan menyiapkan talenta masa depan agar siap bersaing di era AI,” kata EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa.

     

    Telkom melalui IndigoHub dan IndigoSpace terus mendorong perkembangan ekosistem digital di Indonesia dengan berbagai inisiatif, antara lain kolaborasi antara Telkom, yang diwakili oleh Indigo, dengan BIM University di Denpasar pada 11 Februari 2025. Kolaborasi ini berfokus pada perencanaan program “AI Goes to School” yang akan dimulai pada 1 Maret 2025.

    Selain itu, pada 13 Februari 2025, Telkom melalui Indigo juga mengadakan Tech Talk di IndigoHub Jogja bekerja sama dengan Qiscus. Acara ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan pelaku usaha digital yang mendapatkan wawasan mengenai teknologi AI bernama Agentic RAG, yang mampu membaca banyak buku dan menjawab pertanyaan secara cerdas layaknya seorang detektif, sehingga dapat memilih jawaban terbaik dari berbagai sumber informasi.

    Tidak hanya itu, Telkom juga menghadirkan Malang AI Connect yang berlangsung pada 14 Februari 2025 di IndigoSpace Malang. Acara ini berhasil mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendiskusikan potensi serta tantangan dalam pengembangan kecerdasan buatan di daerah tersebut.

    Inisiatif lainnya juga dilakukan di Aceh, di mana Telkom melalui IndigoSpace Aceh menyelenggarakan workshop dan diskusi bertema “Pemanfaatan AI pada Startup dan Business Digital” pada 19 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelaku usaha, baik tradisional maupun digital, yang mendapatkan wawasan mengenai bagaimana kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam bisnis mereka.

    Melalui IndigoHub dan IndigoSpace, Telkom terus mendorong literasi dan adopsi AI di berbagai sektor. Kolaborasi lintas sektor ini mempercepat transformasi digital, membuka peluang baru, dan memastikan teknologi AI berkontribusi pada pertumbuhan industri serta kemajuan ekonomi digital Indonesia.

    Ke depannya, Telkom akan terus melakukan lebih banyak inisiatif kolaborasi dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI dan mempercepat implementasi teknologi ini di berbagai sektor industri.

    #ElevatingYourFuture

  • Mustahil Jika Hanya Melibatkan Manajemen

    Mustahil Jika Hanya Melibatkan Manajemen

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus dugaan fraud eFishery dinilai tidak hanya kesalahan manajemen saja, tetapi juga menjadi masalah banyak pihak. Hal itu sekaligus mencerminkan celah dalam pengawasan dan tata kelola investasi di sektor startup.

    Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Ali Riza Fahlevi, menilai dugaan fraud eFishery merupakan skandal akuntansi yang hampir mustahil hanya melibatkan manajemen.

    “Jika kita melihat skandal keuangan besar dunia, seperti kasus Enron 2002 yang melibatkan firma akuntansi Arthur Andersen, kejadian ini menunjukkan bahwa fraud bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga kantor akuntan publik, bursa, dan konsultan,” kata Ali dalam keterangannya pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Ia menambahkan, investor akan melakukan due diligence sebelum menanamkan modal, terlebih dengan nilai investasi yang fantastis. “Jadi, mustahil jika skandal ini hanya melibatkan manajemen tanpa keterlibatan atau setidaknya kelalaian dari pihak lain yang memiliki peran dalam tata kelola perusahaan,” kata Ali.

    Ali menuturkan, startup di Indonesia, meskipun menjanjikan, sering kali menghadapi kendala besar dalam pendanaan dan kontrol operasional. “Di berbagai negara, 80 persen startup gagal. Di Indonesia, angka kegagalannya bahkan bisa mencapai 90 persen karena kesulitan dalam pendanaan dan lemahnya kontrol dari berbagai pihak,” ujarnya.

    Menurutnya, peran kontrol tidak hanya berada di tangan investor, tetapi juga perlu mendapat dukungan dari pemerintah. Ia menilai perlu adanya badan atau regulasi yang mengawasi pertumbuhan startup secara berkelanjutan, tidak hanya memberikan dukungan di tahap awal tetapi juga mengawal perkembangan bisnisnya dalam jangka panjang.

    “Pemerintah bisa ikut berperan melalui kementerian terkait, seperti Kementerian Investasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya dalam kasus eFishery. Bahkan, bisa dipertimbangkan pembentukan badan otonom yang mengawal startup agar tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang,” katanya.

    Ali menekankan bahwa standar akuntansi yang baik dan transparansi dalam laporan keuangan harus dijaga. “Jika kita abai pada prinsip keterbukaan, maka perusahaan bisa kehilangan kepercayaan investor dan berujung pada kehancuran,” kata Ali.

    Ia menegaskan bahwa setiap startup, terlepas dari seberapa inovatif idenya, tetap membutuhkan pengawalan dan kontrol yang kuat. Selain pendanaan, startup juga harus didampingi oleh pakar di bidangnya agar tetap berada pada jalur yang benar.

    Dengan evaluasi yang tepat dan restrukturisasi yang lebih baik, eFishery memiliki peluang untuk bangkit kembali dan terus memberikan manfaat bagi sektor perikanan Indonesia.

    Dari perspektif pengamat dan akademisi, eFishery dipandang sebagai inovasi yang merevolusi industri akuakultur di Indonesia. Teknologi pakan otomatis dan akses pembiayaan yang ditawarkan menjadi solusi atas permasalahan klasik di sektor ini.

    Yudi Nurul Ihsan, Pakar Perikanan dari Universitas Padjadjaran, menyebut eFishery sebagai pelopor dalam digitalisasi perikanan. Keberadaan eFishery membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.

    “Namun, tantangan dalam manajemen keuangan menjadi pelajaran penting bagi startup di sektor agritech,” katanya.

    Menurutnya, eFishery memiliki peluang untuk kembali dengan model bisnis yang lebih transparan dan akuntabel. “Jika evaluasi menyeluruh dilakukan dan kepercayaan petani serta investor dapat dipulihkan, eFishery masih bisa menjadi pemain utama di industri akuakultur,” katanya.

    Kasus dugaan fraud yang menimpa eFishery telah membawa dampak luas, terutama bagi para karyawan, petani budi daya ikan, dan pelajaran mendalam dalam dunia akademik. Meski dihantam skandal yang menyebabkan penghentian operasional sejak Desember 2024, beberapa pihak melihat eFishery sebagai inovasi penting dalam transformasi industri akuakultur di Indonesia.

    Terlepas dari laporan keuangan eksternal, jika ditelisik lebih dalam dari laporan FTI yang beredar, pencapaian bisnis eFishery sebenarnya bisa dikatakan cukup impresif. Per tahun, eFishery sempat mendapatkan tambahan revenue Rp2 triliun (50 persen growth) pada 2023, skala ini salah satu yang terbesar dalam dunia perikanan.

    Profitabilitasnya pun, meskipun mencatat net loss, tetapi jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan teknologi lain yang pada saat IPO masih mencatatkan kerugian lebih dari Rp1 triliun, bahkan ada yang hingga Rp3 triliun per tahun. Sementara eFishery pada tahun terakhirnya bisa menumbuhkan profitabilitas hingga 42 persen. Secara bisnis, harusnya sangat bisa dilanjutkan.

    Para petani ikan yang menjadi mitra eFishery turut merasakan dampak kasus ini. Mario, petani ikan di Ciseeng, Bogor, mengatakan, fasilitas kredit, seperti Kabayan (Kasih Bayar Nanti), telah membantunya membeli pakan.

    “Kredit ini memberikan kelonggaran dalam pembayaran, sehingga kami bisa fokus pada budi daya,” katanya.

    Selain aspek pemberian pakan, Mario mengatakan, eFishery juga sempat meluncurkan program pemasaran sejak tahun 2023. “Kami berharap eFishery bisa bangkit, kembali mendukung dan menjadi sahabat petani dengan memberikan kepastian pasar tanpa menekan harga,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 1.027 Sertifikat Halal Terbit selama 2024, Produk Apa Paling Banyak? – Page 3

    1.027 Sertifikat Halal Terbit selama 2024, Produk Apa Paling Banyak? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan Ramadan, Lembaga Pemeriksa Halal Utama Surveyor Indonesia (LPH PTSI) semakin aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai standar fatwa halal.

    Melalui keterlibatannya dalam diskusi terbuka bersama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), LPH PTSI berperan penting dalam sosialisasi dan penguatan standar fatwa halal.

    Proses ini menjadi bagian dari tahapan penetapan hingga penerbitan sertifikat halal yang memiliki nilai penting bagi pelaku usaha.

    Peran LPH PTSI dalam Industri Kreatif

    Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi halal, LPH PTSI turut hadir dalam acara Talkshow EKRAF Connect bertema “EKRAF Level Up: Digital, Collaboration, and Expansion go to Export.” Acara ini menyoroti peran sertifikasi halal dalam memperkuat industri kreatif, sejalan dengan misi PTSI sebagai “The Guardian of Assurance.”

    Melalui berbagai inisiatif, PTSI berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan mengintegrasikan industri halal dan ekonomi kreatif.

    1.027 Sertifikat Halal Terbit Sepanjang 2024

    Sepanjang tahun 2024, LPH PTSI telah menerbitkan sebanyak 1.027 sertifikat halal bagi pelaku usaha di berbagai negara, termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Korea, Jepang, dan Malaysia.

    Pemeriksaan dilakukan baik pada produk luar negeri yang akan masuk ke pasar Indonesia maupun produk dalam negeri yang diproduksi di luar negeri.

    Tak hanya di sektor komersial, LPH PTSI juga aktif mendukung program-program BUMN, lembaga negara, serta institusi pendidikan.

    Sepanjang tahun ini, tercatat sebanyak 499 kegiatan pemeriksaan halal dilakukan melalui kolaborasi dengan Rumah BUMN Telkom, Kementerian Perindustrian, dan Universitas Jenderal Sudirman.

     

  • Melalui Inovasi AI dari Indibiz, Telkom Bantu Percepat Transformasi Digital UMKM – Page 3

    Melalui Inovasi AI dari Indibiz, Telkom Bantu Percepat Transformasi Digital UMKM – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini masih belum optimal karena banyak organisasi yang belum siap mengimplementasikannya. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya kesiapan sumber daya manusia (SDM), di mana permintaan akan tenaga ahli AI lebih tinggi dibandingkan ketersediaannya.

    Untuk mengatasi tantangan ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui ekosistem solusi digital Indibiz, sedang mengembangkan platform solusi digital berbasis AI yang memungkinkan pelaku bisnis khususnya small and medium enterprise (SME) untuk mentransformasi bisnisnya melalui teknologi yang berbasis AI.

    Fitur yang dikembangkan di antaranya adalah AI Chatbot untuk Customer Management System (CRM), Chatbot Apps for Customer Service, AI Document Processing yang bermanfaat untuk Big Data Analytics dan Inventory Management System, hingga AI untuk recruitment.

    Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, menilai bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan peluang besar bagi perusahaan besar maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan leapfrog atau lompatan bisnis.

    “Sebagai contoh, UMKM di daerah terpencil seperti Kalimantan yang ingin menjangkau pasar Jakarta tidak perlu merekrut manajer produk secara fisik. Dengan AI, mereka dapat mengakses teknologi yang membantu memenuhi kebutuhan bisnis mereka tanpa hambatan geografis,” kata Ririek pada acara Indonesia Data dan Economic Conference (IDE 2025) yang digelar di Jakarta, Selasa (18/2/2024) lalu.

    Ririek juga menekankan bahwa optimalisasi AI, bersama dengan pengembangan infrastruktur teknologi informasi, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%, sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

  • Telkom Hadirkan BigBox AI, Solusi Digital untuk Efisiensi dan Efektifitas Operasional Bisnis – Page 3

    Telkom Hadirkan BigBox AI, Solusi Digital untuk Efisiensi dan Efektifitas Operasional Bisnis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Bigbox AI sebagai salah satu solusi digital berbasis AI yang dapat membantu berbagai sektor industri dalam mengelola dan menganalisis data secara lebih cerdas dan efisien.

    Kehadiran Bigbox AI merupakan wujud nyata Telkom untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor lewat pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), yang memiliki potensi besar dalam mendorong efisiensi, inovasi, dan pertumbuhan bisnis.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) merupakan teknologi yang menarik dan memiliki potensi besar. Baik perusahaan besar maupun UMKM dapat memanfaatkan AI untuk melakukan leapfrog atau percepatan dalam pengembangan bisnis mereka.

    Dirut Telkom Ririek juga menambahkan bahwa pemanfaatan AI yang optimal, didukung dengan penguatan infrastruktur teknologi informasi, dapat menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Dengan pemanfaatan AI dari BigBox, instansi pemerintah dan perusahaan telah banyak merasakan manfaat pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi biaya serta efektivitas operasional (peningkatan pendapatan dan layanan), yang diharapkan juga dapat dirasakan oleh pelanggan personal.

    Salah satu implementasi AI yang telah terbukti efektif adalah chatbot berbasis Large Language Models (LLM) dan Natural Language Processing (NLP). Chatbot dari BigBox AI, yang awalnya digunakan untuk peningkatan layanan pelanggan Telkom, kini telah diadopsi oleh berbagai sektor industri dan pemerintahan. Chatbot ini memungkinkan instansi dan perusahaan untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, sementara tim layanan pelanggan dapat fokus pada kasus yang lebih kompleks.

    Selain chatbot, BigBox AI juga menghadirkan solusi Legal Analytics yang mendukung instansi pemerintahan dalam pembuatan kebijakan berbasis data. Dengan dukungan NLP dan Machine Learning (ML), teknologi ini mampu menganalisis dokumen hukum secara mendalam, mengidentifikasi pola, serta memberikan prediksi berbasis data yang telah dipelajari.

  • Microsoft Akhirnya Rilis Office Gratis untuk Windows, Begini Cara Mendapatkannya – Page 3

    Microsoft Akhirnya Rilis Office Gratis untuk Windows, Begini Cara Mendapatkannya – Page 3

    Di sisi lain, Microsoft telah resmi menggandeng empat universitas yakni Binus University, Telkom University, Universitas Brawijaya, serta Universitas Gadjah Mada untuk bergabung dalam ekosistem mitra elevAIte Indonesia.

    Menurut Microsoft, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era AI.

    Untuk diketahui, elevAIte Indonesia merupakan inisiatif pelatihan AI hasil kerja sama antara Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) dan Microsoft. Inisiatif ini diluncurkan pada Desember 2024.

    Program elevAIte ini bertujuan membekali satu juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI yang relevan dalam berbagai sektor industri.

    Bergabungnya empat universitas dalam program ini memungkinkan lebih dari 400.000 tenaga pendidik dan mahasiswa mengakses program pelatihan AI.

    Beberapa program pelatihan itu di antaranya adalah Training of trainers, Ujian sertifikasi Microsoft, AI Hackhaton, serta Inkubasi program pemenang AI Hackathon.

    Menurut Microsoft Philanthropies Social Impact Lead Somanna Palacanda, AI tengah mengubah industri secara global dan menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja.

    “Keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan diproyeksikan berubah sebesar 50 persen dari 2016 hingga 2030, dan generative AI akan mempercepat perubahan ini hingga 68 persen. Mereka yang menguasai AI akan memiliki peluang lebih besar dalam ekonomi masa depan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/2/2025).

    Tren ini sejalan dengan laporan Work Trend Index terbaru dari Microsoft dan LinkedIn mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan, terutama generative AI. 

    Dalam laporan itu, 92 persen pekerja berbasis pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 75 persen. 

  • Telkom Ciptakan Solusi Inovatif Berbasis AI, Dampaknya Sudah Dirasakan Sektor Industri – Page 3

    Telkom Ciptakan Solusi Inovatif Berbasis AI, Dampaknya Sudah Dirasakan Sektor Industri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Berbagai solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang inovatif dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom telah dirasakan berbagai sektor industri di Indonesia. Solusi berbasis AI itu pun dihadirkan guna mendukung kemajuan ekosistem digital nasional.

    Ekosistem digital nasional itu pun terus diperkuat oleh Telkom lewat solusi AI yang mencakup analitik data, kecerdasan buatan, dan otomatisasi bisnis.

    Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid mengaku pihaknya terus mengembangkan inovasi digital yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia, salah satunya melalui pengembangan AI.

    “Kami percaya bahwa AI bukan sekadar teknologi, tetapi menjadi enabler utama dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih baik,” ujarnya.

    Fajrin mengungkapkan, ragam solusi berbasis AI dari Telkom tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan. 

    “Teknologi AI akan mengubah cara hidup manusia secara signifikan dan teknologi ini telah terbukti meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek bisnis,” ungkapnya.

    “Dengan implementasi AI yang luas, manusia memasuki era di mana teknologi menjadi pendukung dalam pengambilan keputusan dan operasional sehari-hari,” jelas Fajrin.

    Di sisi lain, EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa menegaskan pihaknya memiliki komitmen guna mempercepat digitalisasi di Indonesia.

    “Telkom berkomitmen mempercepat digitalisasi Indonesia dengan menyediakan solusi teknologi bagi indusrti dan pemerintahan sekaligus membangun talenta AI dalam negeri yang kompetitif secara global,” tegasnya.

  • Pertamina Siap Dikelola Danantara Maret 2025, Bidik Peningkatan Profit

    Pertamina Siap Dikelola Danantara Maret 2025, Bidik Peningkatan Profit

    PIKIRAN RAKYAT – PT Pertamina (Persero) siap jika Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mengelola aset dan dividennya pada Maret 2025.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso membidik peningkatan laba dengan bergabungnya ke Danantara.

    “Ya, kalau arahannya pemerintah (Maret), ya harus bisa. Kami kan mengikuti saja arah pemerintah,” ucap Fadjar saat ditemui di Gedung DPD RI, Jakarta pada Selasa, 25 Februari 2025 seperti dikutip dari Antara.

    Pertamina Gabung Bagian dari Danantara

    Fadjar mengatakannya saat disinggung soal proses bergabungnya Pertamina menjadi bagian dari Danantara yang ditargetkan tuntas bulan Maret 2025.

    Menurutnya, selama ini bagian keuangan dan SPPU (Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha) Pertamina telah berkoordinasi dengan Danantara.

    “Dari SPPU dan juga finance kami, ya, terus berkoordinasi dengan mereka,” lanjut Fadjar.
    Ia mengaku Pertamina harus optimistis serta melihat dibentuknya Danantara sebagai hal positif.

    “Mudah-mudahan bisa mengkapitalisasi kinerja yang Pertamina selama ini lakukan, sehingga mudah-mudahan ya bisa lebih meningkat lagi profitnya, bisa lebih tinggi lagi dividennya, bisa lebih bermanfaat lagi buat negara,” lanjutnya.

    Semua BUMN Dikelola Danantara Maret 2025

    Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro membenarkan semua Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) akan dikelola Danantara Maret 2025.

    Lembaga investasi negara ini akan mengelola aset lebih dari 900 miliar Dolar Amerika Serikat, dengan proyeksi dana awal 20 miliar Dollar AS.

    Danantara akan memegang 2 holding yaitu operasional yang dipimpin Dony Oskaria sekaligus Wakil Menteri BUMN dan bidang investasi dipimpin Pandu Sjahrir.

    Menurut Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria, langkah awal pemerintah baru memasukkan 7 perusahaan pelat merah ke Danantara yaitu Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, serta MIND ID.

    “Sebelum RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) harus sudah diinbrengkan ke Danantara. (RUPS) bulan Maret ini, akhir Maret sudah masuk,” kata Dony Oskaria.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Telkom Siapkan Pengembangan Kecerdasan Buatan Jika Diminta Bantu Danantara – Halaman all

    Telkom Siapkan Pengembangan Kecerdasan Buatan Jika Diminta Bantu Danantara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tengah mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) tepat guna. Direktur Digital Business Telkom Indonesia Fajrin Rasyid menyampaikan siap apabila Telkom diminta untuk membantu pertumbuhan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Nantinya seluruh BUMN, termasuk Telkom akan resmi masuk ke dalam Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara mulai Maret 2025. Menurut Fajrin, pihaknya siap jika diminta untuk mengembangkan AI yang tepat guna untuk membantu pertumbuhan Danantara.

    “Kami sangat mendukung kalau Danantara menjadikan ini prioritas. Terkait bentuknya seperti apa kami menunggu arahan dan koordinasi dari beliau-beliau,” ujar Fajrin di Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).

    Namun, sejauh ini Telkom belum diminta secara spesifik untuk mengembangkan AI yang tepat guna. Misalnya, untuk mengembangkan layanan, termasuk riset untuk mendukung proyek AI Danantara.

    “Kalau yang diharapkan bahwa misalnya kita bikin chip, kami membutuhkan riset lebih dalam soal ini,” tutur Fajrin.

    AI memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Fajrin memaparkan proyeksi nilai industri AI di Indonesia mencapai 40 juta dolar AS atau sekira Rp 60 triliun.

    Telkom, menurut Fajrin, tidak ingin dikenal hanya sebagai penyedia jaringan dan infrastruktur, tetapi juga sebagai perusahaan digital dengan layanan yang lebih luas dan beragam, termasuk pemanfaatan AI.

    Fajrin menambahkan, pada sektor korporasi dan pemerintahan, Telkom memiliki layanan Business to Business Information and Communication Technology (B2B ICT). Layanan ini mencakup platform, data center, cloud, serta platform AI yang menjadi prioritas pengembangan perusahaan.

    “Platform AI menjadi fokus utama kami karena memiliki potensi besar di masa depan,” terang Fajrin.

    Fajrin menjelaskan soal new play yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membuka peluang bisnis baru. Berdasarkan riset Telkom menunjukkan bahwa penerapan AI di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 30 – 40 persen. Dia menerangkan, jika dulu banyak proses dilakukan secara manual kini dapat diotomatisasi dengan AI.

    “Misalnya, inspeksi aset di lapangan kini dapat dilakukan menggunakan teknologi image dan video analytics,” tutur Fajrin.

  • Luhut Bilang Mau Bikin ChatGPT-DeepSeek Asli RI, Ini Kata Telkom

    Luhut Bilang Mau Bikin ChatGPT-DeepSeek Asli RI, Ini Kata Telkom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkom Indonesia menyatakan fokusnya saat ini pada bidang AI. Perusahaan pelat merah itu akan memberikan support terhadap program atau rencana pemerintah terkait AI.

    “Kami support apa yang tadi disampaikan terkait dengan salah satu fokus dari beberapa bidang untuk Danantara terkait dengan AI, maupun apa yang disampaikan oleh Pak Luhut,” ujar Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

    Namun lebih lanjut mengenai rencana tersebut, Fajrin mengaku belum mengetahuinya secara detail. Ia mengatakan sudah cek ke tim terkait seperti apa, misalnya, versi AI yang diharapkan dan lain sebagainya.

    “Tentu kami juga belum tahu, dan saya sempat cek juga dengan beberapa tim terkait, tim Pak Luhut seperti itu misalnya, dengan versinya yang diharapkan akan seperti apa, oh ini masih di finalize, kira-kira seperti itu,” jelasnya.

    Fajrin menjelaskan bahwa AI memiliki cakupan spektrum yang sangat luas, mulai infrastruktur sampai soal chip semiconductor.

    “Rasanya Pak Luhut atau saya lupa, bahwa pemerintah pernah nyobain juga soal rencana soal nama industri semiconductor, gitu ya. Jadi ada semiconductor, ada infrastruktur data center, ada kemudian platform AI, aplikasi AI, gitu kan. Nah, ini masing-masing memiliki karakteristik masing-masing,” kata Fajrin.

    Kemudian kalau ditanya soal kesiapan, Fajrin mengatakan, pada saat ini pihaknya akan terus berusaha mengimprove apapun yang mereka miliki.

    Jika apa yang diharapkan cukup dengan teknologi AI yang dimiliki Telkom, ia mengatakan perusahaan sangat siap.

    Tapi kalau yang diharapkan, misalnya, Telkom harus membuat chip, perusahaan mengaku membutuhkan riset lebih dalam soal hal tersebut.

    “Karena memang selama ini kami belum menyentuh sampai sana, gitu ya. Tapi baru menyentuh yang infrastruktur dan lain-lain,” terangnya.

    Dikabarkan sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Indonesia untuk membuat sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) seperti DeepSeek dan ChatGPT.

    Luhut menegaskan bahwa proyek ini sudah berjalan dan akan segera dipresentasikan ke Presiden.

    “Ya saya rasa itu kan adalah open source ya. Jadi cost-nya tidak tinggi. Sekarang ada beberapa anak muda Indonesia yang kita rekrut. Dan mereka sedang bekerja, mungkin dalam 2 minggu ke depan mereka akan presentasi ke Presiden, yang mana itu anak-anak Indonesia. Ya kita akomodasi lah,” kata Luhut saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Luhut menyampaikan, AI buatan Indonesia ini akan mampu berbahasa Inggris dan Indonesia. Ia juga menekankan, teknologi kecerdasan buatan adalah bagian dari upaya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi negara.

    “Ya bisa bahasa Inggris, bahasa Indonesia. Yang penting, dengan digitalisasi ini, Indonesia akan jadi negara yang efisien,” lanjutnya.

    Meskipun belum banyak detail teknis yang diungkap, rencana ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan teknologi AI dalam negeri. Jika berhasil, Indonesia bisa memiliki model AI sendiri yang dapat bersaing dengan teknologi global.

    (dem/dem)