BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  • Indonesia Kembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Pakai Kabel Optik

    Indonesia Kembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Pakai Kabel Optik

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia terus memperkuat sistem peringatan dini tsunami nasional melalui pengembangan teknologi inovatif berbasis kabel optik bawah laut yang mampu mendeteksi aktivitas seismik, khususnya di zona megathrust yang rawan gempa.

    Teknologi mutakhir ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM), Telkom Indonesia, dan akan diintegrasikan dengan sistem peringatan dini milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, kabel optik bukan hanya berfungsi sebagai media komunikasi, tetapi juga dapat difungsikan sebagai sensor tekanan untuk mendeteksi gelombang bawah laut yang menjadi indikator awal terjadinya tsunami.

    “Penggunaan kabel optik bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun juga sebagai sensor tekanan yang bisa mendeteksi gelombang bawah laut sebagai indikator awal tsunami,” kata Dwikorita pada Jumat (30/5/2025).

    Dwikorita menegaskan, BMKG memiliki peran sebagai lembaga otoritas tunggal dalam mengoperasikan dan menyebarluaskan informasi peringatan dini tsunami, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009. Hal ini penting untuk menghindari kebingungan publik akibat informasi yang tidak sinkron dari berbagai sumber.

    “Peringatan tsunami dapat memicu evakuasi massal dan menghentikan kegiatan industri, sehingga konsekuensi finansialnya sangat besar. Oleh sebab itu, koordinasi dan keakuratan informasi menjadi sangat krusial,” tambahnya.

    BMKG juga terbuka untuk mendorong riset dan inovasi dari perguruan tinggi, lembaga riset, dan sektor swasta. Namun, setiap teknologi baru yang akan digunakan dalam sistem InaTEWS harus melewati uji kelayakan dan memenuhi standar nasional agar dapat diandalkan dalam kondisi darurat nyata.

    “Sistem ini bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga kecepatan respon, ketepatan data, serta koordinasi yang baik antar lembaga, yang langsung berpengaruh pada keselamatan rakyat dan ekonomi,” tegas Dwikorita.

    Untuk mendukung proses ini, BMKG siap memfasilitasi uji coba, validasi, serta integrasi teknologi hasil kolaborasi UGM dan Telkom ke dalam sistem peringatan dini yang sudah berjalan.

    Dengan ancaman megathrust yang terus mengintai Indonesia, sinergi multipihak menjadi kunci utama untuk menciptakan sistem peringatan dini yang adaptif dan berdaya lindung tinggi.

    “Inilah momentum memperkuat ekosistem inovasi nasional agar dapat menghadapi tantangan kebencanaan secara terintegrasi dan efektif,” tutup Dwikorita.

  • Kementerian BUMN Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan

    Kementerian BUMN Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan

    Jakarta

    Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar program pelatihan dan pendampingan bertajuk Naik Kelas bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini berlangsung di Gedung The Gade Tower, Pegadaian, Jakarta Pusat, dan diikuti oleh 164 UMKM binaan serta 41 fasilitator dari berbagai BUMN.

    Program ini dirancang berdasarkan data dari platform Naksir UMKM, sebuah aplikasi digital yang mengklasifikasikan tingkat kematangan bisnis UMKM ke dalam empat kelas. Dengan pendekatan berbasis data tersebut, pelatihan disusun lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan UMKM di setiap tahapan perkembangan bisnis.

    Kepala Biro Humas dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN, Rachman Ferry, mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, menjelaskan peningkatan kapasitas UMKM harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

    “Peningkatan kapasitas UMKM tidak dapat diseragamkan. Dengan klasifikasi yang jelas, kami dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam tahap transisi dari level menengah ke tingkat yang lebih matang,” ujar Ferry dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).

    Materi pelatihan mencakup sertifikasi produk halal dan BPOM, pengelolaan keuangan bersama OJK, hingga penguatan merek lewat pelatihan fotografi, copywriting, dan optimalisasi media sosial. Pelatihan juga didukung Telkom Indonesia lewat pelatihan Point of Sales (POS).

    Berbagai BUMN turut ambil bagian dalam mendukung program ini, di antaranya Pegadaian, Mind ID, PNM, ID FOOD, IFG, Krakatau Steel, dan Danareksa. Masing-masing berperan dalam memberikan akses pembiayaan, logistik, hingga digitalisasi usaha.

    “Ini merupakan bagian dari peta jalan jangka panjang Kementerian BUMN dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, sekaligus mendukung agenda Pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional,” lanjutnya.

    Dengan mengedepankan pendekatan berbasis data serta sinergi lintas BUMN, Kementerian BUMN berkomitmen untuk memperluas jangkauan dan dampak program pelatihan UMKM ini ke lebih banyak wilayah di seluruh Indonesia.

    (akn/ega)

  • Perkuat Asta Cita Presiden, Kementerian BUMN Beri Pelatihan 164 UMKM Binaan di Pegadaian Tower – Page 3

    Perkuat Asta Cita Presiden, Kementerian BUMN Beri Pelatihan 164 UMKM Binaan di Pegadaian Tower – Page 3

    Pelatihan ini mencakup berbagai aspek krusial pengembangan bisnis, antara lain: 

    Sertifikasi produk (Halal dan BPOM) oleh lembaga terkait
    Optimalisasi Pengelolaan Keuangan dengan pendampingan dari OJK
    Penguatan merek dan pemasaran digital melalui pelatihan fotografi, copywriting, serta optimalisasi media sosial
    Point of Sales oleh Telkom Indonesia

    Program ini turut melibatkan sejumlah BUMN pendukung, termasuk Pegadaian, Mind ID, PNM, ID FOOD, IFG, Krakatau Steel dan Danareksa, yang berperan dalam menyediakan akses pembiayaan, logistik, serta digitalisasi usaha.  

    “Ini merupakan bagian dari peta jalan jangka panjang Kementerian BUMN dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, sekaligus mendukung agenda Pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional,” tambah Ferry.  

    Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi strategis, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memperluas dampak program ini ke berbagai wilayah di Indonesia.

     

    (*)

  • Teknologi Ini Bikin Kampus Indonesia Lebih Modern-Canggih

    Teknologi Ini Bikin Kampus Indonesia Lebih Modern-Canggih

    Jakarta

    Pemanfaatkan teknologi omnichannel memungkinkan melakukan perubahan wajah pendidikan di perguruan tinggi. Apa kelebihan teknologi tersebut?

    Teknologi omnichannel dari OCA Indonesia (OCA), salah satu produk unggulan Telkom, civitas kampus memungkinkan mengelola semua saluran komunikasi dalam satu dashboard, seperti WhatsApp, media sosial, hingga email. Selain itu, hadir chatbot OCA yang dirancang menjawab pertanyaan umum secara otomatis.

    Keunggulan lainnya, yakni berbagai informasi yang dibutuhkan seperti jadwal, administrasi, maupun informasi akademik lainnya, dapat dijawab dalam hitungan detik tanpa perlu menunggu balasan manual dari staf.

    Teknologi OCA yang digunakan diklaim unggul karena fleksibilitas dan personalisasinya. Tidak hanya dirancang memenuhi kebutuhan institusi pendidikan, tetapi juga memberikan skalabilitas tinggi yang dapat diterapkan di dunia bisnis dan pemerintahan.

    “Komunikasi yang efektif bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi menciptakan koneksi yang bermakna. Melalui transformasi digital, ribuan civitas akademika kini terhubung lebih cepat, efisien, dan terarah, sehingga setiap informasi dapat tersampaikan secara tepat. Inilah semangat yang terus diusung OCA Indonesia dalam menghadirkan solusi komunikasi yang relevan dan berdampak,” ujar Komang Budi Aryasa, EVP Digital Business and Technology Telkom.

    Transformasi digital perguruan tinggi hanyalah satu dari banyak contoh bagaimana teknologi dapat mendorong modernisasi komunikasi di dunia pendidikan. Dengan teknologi yang terus berkembang, masa depan komunikasi di Indonesia diyakini semakin cerah, membuka jalan bagi organisasi untuk menjadi lebih adaptif, responsif, dan relevan.

    Syahputra, Direktur Marketing Bandung Techno Park, menilai omnichannel OCA adalah adopsi digital kekinian di dunia pendidikan tinggi.

    “Dengan jumlah civitas tidak sedikit, yakni dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidik, saya kira saluran komunikasi harus terus diperkuat,” katanya.

    Menurut dia, satu jenis layanan, apalagi yang gratis semacam pesan instan, belum tentu andal dan bisa menjembatani semua civitas. Karenanya, layanan omnichannel seperti OCA menjadi kebutuhan aktual sektor pendidikan.

    “Apalagi sektor lain sudah duluan. Dengan dunia yang hyperconnected, ini pilihan yang sudah jadi kebutuhan bukan lagi tren semata,” ujar Dosen Administrasi Bisnis Tel-U tersebut.

    Moses Dimas Ahimsa, CEO of Wordwise by Lunar Interactive, mengatakan pentingnya Omnichannel di edutech besutannya adalah memberikan sumber daya yang belum dimilikinya, terutama pada layanan purna jual jasa pendidikan.

    “Ketika demand tinggi sedangkan SDM startup tidak memenuhi demand tersebut, maka bisa dibantu OCA seperti membalas pertanyaan-pertanyaan, serta bisa dibuatkan dokumentasi sehingga membantu tim menindaklanjuti masalah yang berkelanjutan,” sambungnya.

    (agt/agt)

  • Edukasi Jadi Kunci Utama Transformasi Digital UKM di Indonesia – Page 3

    Edukasi Jadi Kunci Utama Transformasi Digital UKM di Indonesia – Page 3

    1. Dukungan Infrastruktur TelkomGroup yang Merata

    Keunggulan pertama terletak pada sokongan infrastruktur Telkom Group di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini memastikan stabilitas dan keamanan layanan digital Indibiz dapat diandalkan hingga ke daerah-daerah.

    Lebih lanjut, kemudahan akses layanan purna jual (after sales service) juga didukung oleh Customer Touch Point Telkom yang tersebar luas, serta kesigapan tim teknis di lapangan.

    2. Solusi Digital Terintegrasi dan Terpersonalisasi 

    Indibiz menawarkan solusi digital yang tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi antara konektivitas dan berbagai digital tools yang dapat disesuaikan (customized) dengan kebutuhan spesifik pelaku usaha.

    Saat ini, Indibiz memfokuskan layanan pada 11 ekosistem sektor UKM, mulai dari perdagangan ritel, pendidikan, kuliner, kesehatan, hingga industri kreatif.

     

     

  • Persaingan Ketat, Ini 3 Pilar Utama Telkom Group untuk Dominasi Pasar B2B di Indonesia – Page 3

    Persaingan Ketat, Ini 3 Pilar Utama Telkom Group untuk Dominasi Pasar B2B di Indonesia – Page 3

    1. Akselerasi Digitalisasi Bisnis Korporasi dan Pemerintahan

    Pilar pertama difokuskan untuk membantu percepatan transformasi digital bagi segmen pemerintahan dan perusahaan skala besar.

    Hal ini akan diwujudkan melalui serangkaian solusi digital Teknologi Informasi (TI) komprehensif yang dihadirkan oleh Telkom Solution.

    2. Pemberdayaan UMKM melalui Ekosistem Digital

    Pilar kedua menyasar para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Dukungan akan diberikan melalui ekosistem solusi digital terintegrasi yang disediakan oleh Indibiz.

    3. Optimalisasi Penetrasi Produk Anak Perusahaan

    Pilar ketiga adalah memaksimalkan penetrasi produk dan layanan digital TI yang dimiliki oleh berbagai anak perusahaan Telkom Group. Upaya ini akan menyasar beragam sektor industri, memastikan jangkauan solusi yang lebih luas dan mendalam.

    “Kolaborasi seluruh kapabilitas Telkom Group ini semakin menjadi angin segar bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama pelaku bisnis lintas industri,” ungkap Reni.

     

  • Susunan Bos Baru Telkomsel Resmi Diumumkan, Ada Nama Diaz Hendropriyono hingga Riza Patria!

    Susunan Bos Baru Telkomsel Resmi Diumumkan, Ada Nama Diaz Hendropriyono hingga Riza Patria!

    Jakarta: PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) resmi melakukan perombakan struktur manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini di Kantor Telkomsel Smart Office, Jakarta.
     
    Dua pemegang saham utama, yakni Telkom Indonesia dan Singapore Telecom Mobile (Singtel), menyepakati penunjukan sejumlah nama baru untuk memperkuat posisi strategis perusahaan, terutama dalam menghadapi persaingan industri telekomunikasi digital yang semakin dinamis.
    Diaz Hendropriyono jadi komisaris utama Telkomsel
    Salah satu sorotan utama dari RUPST kali ini adalah penunjukan Diaz F.M. Hendropriyono sebagai Komisaris Utama Telkomsel. 
     
    Selain itu, Ahmad Riza Patria, Irfan Wahid, dan Rico Rustombi juga dipercaya sebagai Komisaris baru. Untuk posisi Komisaris Independen, Chandra A. Setiawan ditunjuk untuk memberikan perspektif objektif di jajaran pengawas.

    Selain itu, di jajaran direksi, Stanislaus Susatyo resmi ditunjuk sebagai Direktur Sales, melengkapi tim kepemimpinan Telkomsel yang sudah ada sebelumnya. Penunjukan ini dinilai strategis untuk memperkuat fokus Telkomsel dalam menggarap pasar mobile broadband dan layanan digital.
     

    Bukan sekadar rotasi, ini langkah strategis Telkomsel
    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menyampaikan penyegaran susunan pengurus ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi sebagai operator 5G terdepan dan terluas di Indonesia.
     
    Perubahan ini juga diharapkan mendorong pengembangan ekosistem digital nasional secara inklusif dan berkelanjutan.
     
    “Penetapan susunan baru komisaris dan direksi Telkomsel sejalan dengan strategi Telkomsel untuk ikut serta berperan dalam Majukan Indonesia melalui akselerasi pengembangan layanan mobile dan fixed broadband, guna memperkuat ekosistem digital Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan, mendorong dan mengembangkan pemanfaatan teknologi telekomunikasi digital terkini sebagai operator 5G terdepan dan terluas, serta meningkatkan kinerja bisnis perusahaan,” ujar Saki dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.
     
    Berikut susunan lengkap komisaris dan direksi Telkomsel saat ini:
     
    Komisaris Utama: Diaz F.M. Hendropriyono
    Komisaris: Ahmad Riza Patria
    Komisaris: Irfan Wahid
    Komisaris: Rico Rustombi
    Komisaris: Anna Yip
    Komisaris: Yuen Kuan Moon
    Komisaris Independen: Chandra A. Setiawan
     
    Direktur Utama: Nugroho
    Direktur Finance & Risk Management: Daru Mulyawan
    Direktur Sales: Stanislaus Susatyo
    Direktur Network: Indra Mardiatna
    Direktur Planning & Transformation: Wong Soon Nam
    Direktur Information Technology: Joyce Shia
    Direktur Marketing: Derrick Heng
    Direktur Human Capital Management: Indrawan Ditapradana
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Diaz Hendropriyono Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Telkomsel

    Diaz Hendropriyono Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Telkomsel

    GELORA.CO – Telkomsel resmi menetapkan perubahan susunan pengurus perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, (28/5), di Telkomsel Smart Office, Jakarta. Dalam keputusan tersebut, Diaz F.M. Hendropriyono diangkat sebagai Komisaris Utama menggantikan Wishnutama Kusubandio.

    Penunjukan Diaz dilakukan oleh dua pemegang saham utama Telkomsel, yakni Telkom Indonesia dan Singapore Telecom Mobile (Singtel). Pengangkatan ini sekaligus menandai kehadiran sejumlah figur baru di jajaran komisaris Telkomsel, termasuk Ahmad Riza Patria, Irfan Wahid, dan Rico Rustombi sebagai komisaris, serta Chandra A. Setiawan sebagai komisaris independen.

    Dengan demikian, susunan Komisaris Telkomsel terbaru adalah sebagai berikut:

    Komisaris Utama: Diaz F.M. HendropriyonoKomisaris: Ahmad Riza Patria, Irfan Wahid, Rico Rustombi, Anna Yip, Yuen Kuan MoonKomisaris Independen: Chandra A. Setiawan

    Sementara itu, di jajaran direksi, posisi Direktur Sales kini ditempati oleh Stanislaus Susatyo. Ia melengkapi formasi direksi yang saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Nugroho, bersama Daru Mulyawan (Direktur Finance & Risk Management), Indra Mardiatna (Direktur Network), Wong Soon Nam (Direktur Planning & Transformation), Joyce Shia (Direktur IT), Derrick Heng (Direktur Marketing), dan Indrawan Ditapradana (Direktur Human Capital Management).

    Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menyatakan bahwa restrukturisasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mempercepat pengembangan layanan mobile dan fixed broadband, memperkuat ekosistem digital nasional, serta mempertahankan posisi Telkomsel sebagai operator 5G terdepan dan terluas di Indonesia.

    “Penunjukan pengurus baru ini juga mempertegas komitmen Telkomsel dalam menghadirkan konektivitas, layanan, dan solusi inovatif bagi semua orang, setiap rumah, dan seluruh aktivitas usaha di Indonesia,” ujar Saki dalam pernyataan resminya.

    Penunjukan Diaz Hendropriyono sendiri menarik perhatian publik. Selain dikenal sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dalam Kabinet Presiden Prabowo Subianto, ia juga merupakan putra dari Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono. Nama lain yang mencuri perhatian adalah Ahmad Riza Patria, politisi Partai Gerindra dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

    Jika dibandingkan dengan susunan sebelumnya, sejumlah nama seperti Heri Supriadi, Yose Rizal, dan Sarwoto Atmosutarno tidak lagi tercantum di jajaran Komisaris Telkomsel. 

    Pergantian ini sekaligus mengindikasikan arah baru dalam tata kelola perusahaan yang ingin lebih adaptif terhadap dinamika industri telekomunikasi dan digital yang kian kompetitif.

  • Top 3 Tekno : Debut Global Reale GT 7 Series hingga Eks Presdir XL Dian Siswarini Jadi Dirut Telkom – Page 3

    Top 3 Tekno : Debut Global Reale GT 7 Series hingga Eks Presdir XL Dian Siswarini Jadi Dirut Telkom – Page 3

    Setelah sempat berganti menjadi Telkomsel Prabayar, Telkomsel kini mengembalikan lagi brand Simpati untuk layanan prabayarnya.

    Telkomsel juga mengungkap, evolusi ke brand Simpati tak membuat pelanggan Telkomsel Prabayar dan Telkomsel Lite harus berganti kartu atau registrasi ulang. Mereka secara otomatis beralih jadi pelanggan Simpati.

    Penggantian brand menjadi Simpati ini dilakukan seiring dengan usia Telkomsel menyentuh 30 tahun. Meski berusia cukup dewasa, Telkomsel juga ingin tetap relevan di kalangan muda alias Gen Z.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust yang mengancam wilayah Indonesia disebut tinggal menunggu waktu. Beberapa saat lalu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperingatkan ada 2 zona megathrust yang perlu diwaspadai. Masing-masing adalah megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut.

    Pasalnya, 2 zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Dalam rangka memitigasi dampak gempa megathrust, bencana tersebut kini dapat terdeteksi lebih dini melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS), inovasi berbasis AI yang memanfaatkan kabel optik bawah laut untuk memantau aktivitas seismik secara real-time.

    Dengan mengandalkan infrastruktur kabel optik bawah laut milik Telkom yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, sistem ini mampu mendeteksi gelombang primer (P-wave), sinyal awal sebelum gelombang sekunder yang merusak (S-wave) datang.

    Sistem ini dapat memberikan peringatan beberapa detik hingga menit sebelum guncangan utama terjadi, sehingga dapat memberikan waktu yang sangat krusial untuk evakuasi dini.

    Pemrosesan data dilakukan secara real-time dan terintegrasi dengan sistem geospasial, memungkinkan respons kebencanaan yang lebih cepat dan terkoordinasi.

    “Teknologi ini memberikan solusi yang cepat, presisi, dan mampu menjangkau area rawan yang selama ini minim pemantauan,” ujar Kuwat Triyana anggota tim peneliti UGM, dikutip dari keterangannya di laman resmi UGM, Rabu (28/5/2025).

    Mantan President Director PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan penggunaan kabel optik sebagai elemen deteksi juga dapat meningkatkan ketahanan aset nasional yang vital dari berbagai risiko alam.

    Ririek menambahkan bahwa pemanfaatan kabel optik yang sudah ada membuat sistem ini efisien dan mudah dikembangkan. Jalur kabel optik Telkom disebut telah melintasi di berbagai zona subduksi aktif di wilayah selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan pantai barat Sumatra.

    “Tanpa perlu pemasangan sensor baru, sistem ini dapat menjangkau area laut dalam yang sebelumnya belum tercakup oleh sistem peringatan konvensional,” ujar Ririek.

    Saat ini, sistem deteksi DAS tengah dalam tahap uji coba di kawasan Pantai Selatan Jawa dan akan diperluas ke wilayah rawan lainnya. UGM dan Telkom juga tengah merancang protokol kolaboratif agar data dapat diakses terbuka untuk riset dan kebijakan publik.

    Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif.

    (fab/fab)